osteoporosis

4
LANDASAN TEORI A. DEFINISI Adalah suatu keadaan pengurangan jaringan tulang per unit volume, sehingga tidak mampu melindungi atau mencegah terjadinya fraktur terhadap trauma minimal. Secara histopatologis osteoporosis ditandai oleh berkurangnya ketebalan korteks disertai dengan berkurangnya jumlah maupun ukuran trabekula tulang. Penurunan Massa tulang ini sebagai akibat dari berkurangnya pembentukan, meningkatnya perusakan (destruksi) atau kombinasi dari keduanya (Hadi-Martono, 1996). Menurut pembagiannya dapat dibedakan atas : (Peck, 1989 ; Chestnut, 1989) : *) Osteoporosis Primer yang terjadi bukan sebagai akibat penyakit yang lain, yang dibedakan lagi atas : - Osteoporosis tipe I (pasca menopause), yang kehilangan tulang terutama dibagian trabekula - Osteoporosis tipe II (senilis), terutama kehilangan Massa tulang daerah korteks - Osteoporosis idiopatik yang terjadi pada usia muda denganpenyebab yang tidak diketahui *) Osteoporosis sekunder, yang terjadi pada /akibat penyakit lain, antara lain hiperparatiroid, gagal ginjal kronis, arthritis rematoid dan lain-lain. B. ETIOLOGI 1. Determinan Massa Tulang

Upload: kakuro

Post on 13-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Osteoporosis

TRANSCRIPT

LANDASAN TEORI A. DEFINISIAdalah suatu keadaan pengurangan jaringan tulang per unit volume, sehingga tidak mampu melindungi atau mencegah terjadinya fraktur terhadap trauma minimal. Secara histopatologis osteoporosis ditandai oleh berkurangnya ketebalan korteks disertai dengan berkurangnya jumlah maupun ukuran trabekula tulang.Penurunan Massa tulang ini sebagai akibat dari berkurangnya pembentukan, meningkatnya perusakan (destruksi) atau kombinasi dari keduanya (Hadi-Martono, 1996). Menurut pembagiannya dapat dibedakan atas : (Peck, 1989 ; Chestnut, 1989) :*) Osteoporosis Primer yang terjadi bukan sebagai akibat penyakit yang lain, yang dibedakan lagi atas : Osteoporosis tipe I (pasca menopause), yang kehilangan tulang terutama dibagian trabekula Osteoporosis tipe II (senilis), terutama kehilangan Massa tulang daerah korteks Osteoporosis idiopatik yang terjadi pada usia muda denganpenyebab yang tidak diketahui*) Osteoporosis sekunder, yang terjadi pada /akibat penyakit lain, antara lain hiperparatiroid, gagal ginjal kronis, arthritis rematoid dan lain-lain.B. ETIOLOGI1. Determinan Massa TulangMassa tulang maksimal pada usia dewasa ditentukan oleh berbagai factor antara lain : Faktor geneticPerbedaan genetic mempunyai pengaruh terhadap kepadatan tulang Faktor mekanikBeban mekanik berpengaruh terhadap massa tulang, bertambahnya beban akan menambah massa tulang dan berkurangnya massa tulang. Ada hubungan langsung dan nyata antara massa otot dan massa tulang. Kedua hal tersebut menunjukkan respon terhadap kerja mekanik. Beban mekanik yang berat akan mengakibatkan massa otot besar dan juga massa tulang yang besar Faktor makanan dan hormonPada seseorang dengan pertumbuhan hormon dengan nutrisi yang cukup (protein dan mineral), pertumbuhan tulang akan mencapai maksimal sesuai dengan pengaruh genetic yang bersangkutan2. Determinan pengurangan Massa TulangFaktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan massa tulang pada usia lanjut yang dapat mengakibatkan fraktur osteoporosis pada dasarnya sama seperti pada factor-faktor yang mempengaruhi massa tulang. Faktor geneticFactor genetic berpengaruh terhadap resiko terjadinya fraktur. Pada seseorang dengan tulang yang kecil akan lebih mudah mendapat resiko fraktur dari seseorang denfan tulang yang besar.

Factor mekanisPada umumnya aktifitas fisik akan menurun dengan bertambahnya usia dan karena massa tulang merupakan fungsi beban mekanik, massa tulang tersebut pasti akan menurun dengan bertambahnya usia. Faktor lain KalsiumKalsium merupakan nutrisi yang penting, dengan masukan kalsium yang rendah dan absorbsinya tidak baik akan mengakibatkan keseimbangan kalsium yang negatif begitu sebaliknya. ProteinParotein yang berlebihan akan mengakibatkan kecenderungan keseimbangan kalsium yang negatif EstrogenBerkurangnya/hilangnya estrogen dari dalam tubuh akan mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan kalsium, karena menurunnya efisiensi absorbsi kalsium dari makanan dan juga menurunnya konservasi kalsium diginjal. Rokok dan kopiMerokok dan minum kopi dalam jumlah banyak cenderung akan mengakibatkan penurunan massa tulang, lebih-lebih bila disertai masukan kalsium yang rendah. Mekanisme pengaruh rokok terhadap penurunan massa tulang tidak diketahui, akan tetapi kafein dapat memperbanyak ekskresi kalsium melalui urin maupun tinja. AlkoholIndividu dengan alkoholisme mempunyai kecenderungan masukan kalsium yang rendah, disertai dengan ekskresi lewat urin yang meningkat. Mekanisme yang pasti belum diketahui.