oral squamous cell carcinoma in a young patien1

8
Oral Squamous Cell Carcinoma In A Young Patient: Case Report And Literature Review Silvio K. Hirota, Dante A. Migliari, Norberto N. Sugaya Abstrak Squamous cell carcinoma marupakan neoplasma malignant yang umum ditemukan pada rongga mulut, biasanya menjangkit individu dengan usia 50 tahun keatas. Sangat jarang ditemukan pada pasien dibawah usia 40 tahun (1 dari 6%). Laporan ini menggambarkan kasus SCC tahap III (T2N1M0), yang melibatkan sisi lateral dan dorsal dari permukaan lidah pada pasien kulit putih wanita usia 25 tahun, tidak memiliki kebiasaan merokok dan meminum minuman beralkohol. Keadaan awal tumor terdapat ulcer yang dalam dan terasa sakit. Laporan ini berfokus pada faktor etiologi, diagnosis banding dan prognosis yang berkaitan dengan kasus. Sebagai tambahan, akan dibahas literatur lainnya yang bekaitan dengan squamous cell carcinoma pada pasien usia muda. Pendahuluan Squamous cell carcinoma (SCC) mewakili 90-95% tumor ganas dalam mulut, biasanya terletak di lidah, terutama pada batas lateral dan posterior. Secara umum muncul pada pasien usia diatas 50 tahun, kebanyakan memiliki riwayat alkohol, dan konsumsi tembakau. Scc jarang terjadi pada pasien usia muda, pada pasien dibawah usia 40 tahun. Pada kelompok ini, masih diperdebatkan pengaruh faktor carcinogenik yang mempengaruhi terutama mengenaik alkohol dan tembakau. Bebeapa peneliti berpendapat bahwa substansi ini diketahui sebagai karsinogenik pada pasien tua, dapat juga berhubungan sebagai etiologi SCC pada pasien muda. Meskipun demikian, banyak laporan mengenai pasien yang tidak merokok atau tidak mengkonsumsi alkohol atau

Upload: fadhlan-indra-s

Post on 12-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Oral Squamous Cell Carcinoma in a Young Patien1

TRANSCRIPT

Page 1: Oral Squamous Cell Carcinoma in a Young Patien1

Oral Squamous Cell Carcinoma In A Young Patient: Case Report And Literature Review

Silvio K. Hirota, Dante A. Migliari, Norberto N. Sugaya

Abstrak

Squamous cell carcinoma marupakan neoplasma malignant yang umum ditemukan pada rongga mulut, biasanya menjangkit individu dengan usia 50 tahun keatas. Sangat jarang ditemukan pada pasien dibawah usia 40 tahun (1 dari 6%). Laporan ini menggambarkan kasus SCC tahap III (T2N1M0), yang melibatkan sisi lateral dan dorsal dari permukaan lidah pada pasien kulit putih wanita usia 25 tahun, tidak memiliki kebiasaan merokok dan meminum minuman beralkohol. Keadaan awal tumor terdapat ulcer yang dalam dan terasa sakit. Laporan ini berfokus pada faktor etiologi, diagnosis banding dan prognosis yang berkaitan dengan kasus. Sebagai tambahan, akan dibahas literatur lainnya yang bekaitan dengan squamous cell carcinoma pada pasien usia muda.

Pendahuluan

Squamous cell carcinoma (SCC) mewakili 90-95% tumor ganas dalam mulut, biasanya terletak di lidah, terutama pada batas lateral dan posterior. Secara umum muncul pada pasien usia diatas 50 tahun, kebanyakan memiliki riwayat alkohol, dan konsumsi tembakau. Scc jarang terjadi pada pasien usia muda, pada pasien dibawah usia 40 tahun. Pada kelompok ini, masih diperdebatkan pengaruh faktor carcinogenik yang mempengaruhi terutama mengenaik alkohol dan tembakau. Bebeapa peneliti berpendapat bahwa substansi ini diketahui sebagai karsinogenik pada pasien tua, dapat juga berhubungan sebagai etiologi SCC pada pasien muda. Meskipun demikian, banyak laporan mengenai pasien yang tidak merokok atau tidak mengkonsumsi alkohol atau mengkonsumsi, namun dengan durasi yang sedikit akan terlalu pendek untuk menginduksi tumor ganas ini.

Loco regional recurrences dan SCC pada pasien muda memiliki prognosis yang masih diperdebatkan hingga saat ini.

Kelompok pasien muda lebih beresiko terhadap penyakit agresiv bila dibandingkan dengan populasi kelompok pasien tua. Investigasi lain ditemukan prognosis yang serupa pada kedua kelompok usia.

Aspek klinis dari SCC tidak terbatas pada kriteria umur. Ciri khas dari lesi ini adalah ulcer yang persisten dengan pengerasan dan infiltrasi perifer, yang berhubungan dengan pertumbuhan, berwarna kemerahan atau keputihan ataupun bisa juga tidak. Biasanya terletak pada batas lateral lidah atau dasar mulut.

Laporan ini menampilkan kasus yang langka mengenai seorang pasien muda usia 25 tahun dan menyajikan studi etiologi dan diagnosis banding yang berhubungan dengan penyakit pada rentang usia ini.

Laporan kasus

Seorang pasien usia 25 tahun wanita, bekerja sebagai asisten rumah tangga, tinggal di Alagoas (Sebelah utara Brazil) datang ke universitas de Sao Paulo Dentistry School Outpatient Clinic

Page 2: Oral Squamous Cell Carcinoma in a Young Patien1

(Fo/USP) pada mei 2002 dengan keluhan rasa sakit yang berhubungan dengan lesi pada lidah, keluhan dirasakan sejak 2 bulan lalu . pasien melaporkan pasien pernah melakukan pemeriksaan pada pelayanan kesehatan masyarakat sejak serangan pertama (maret 2002), pasien dilakukan deteksi lesi, biopsi dengan hasil diagnosa Unspecified chronic inflammatory. Dari rumah sakit ini pasien kemudian dirujuk ke FO/USP. Menurut laporan pasien, sudah ada bintik kemerahan pada daerah tersebut selama 10 tahun dimana kemudian berkembang lesi seperti sekarang ini. Selama pemeriksaan fisik, dilakukan pengamatan lesi dengan diameter 2,5cm, tepi iregular, dengan dasar nekrosis (kedalaman sekitar 8mm), yang dikeliling area atropi, berlokasi pada dorsum dana batas lateral kiri dari lidah (Gambar 1). Area yang berwarna putih diamati sebagai tepi ulcer. Terdapat batas yang mengalami pengerasan dan area yang mengelilingi yang mengindikasikan adanya infiltrasi yang luas.

Limp node servikal sebelah kiri teraba, tidak terdapat mobilitas dan tidak sakit. Riwayat medis pasien tidak berkontribusi. Pasien tidak memiliki riwayat merokok konsumsi alkohol atau kebiasaan lainnya yang membahayakan. Riwayat keluarga pasien diketahui tante pasien mengalami diabetes dan nenek pasien mengalami kanker uterus. Selama pasien menjalani perawatan di rumah sakit, beberapa pemeriksaan laboratorium dilakukan, seperti hitung darah lengkap, toxoplasmosis, anti HIV, dan sitomegalo virus serologi. Pemeriksaan positif diperoleh dari hasil pemeriksaan sitomegalovirus, reaktan terhadap IgG. Pasien diberikan antibiotik dan analgesik selama 2 minggu.

Gambar 1. Lesi pada dosum dan batas lateral lidah, terdapat lesi yang dalam dan nekrosis dengan

infiltrasi yang luas disekitar jaringan

Hipotesis sementara yaitu SCC, hystoplasmosis dan traumatic eosinopilik granuloma, dengan pemeriksaan lanjutan berupa biopsi. Hasil dari anatomopathologic adala SCC (gambar 2), neoplasma terklasifikasi sebagai T2N1M0 (Tahap III), berdasarkan klasifikasi kanker mulut TNM dari UICC/AJC (American Joint Committee for Cancer Staging)

Pasien kemudian dirujuk ke bagian onkologi rumah sakit Clinicas (USP) untuk mendapatkan perawatan, diantaranya bedah, glossectomy dengan diseksi cervical node bilateral. Setelah pembedahan, perawatan dilanjutkan dengan terapi radiasi dan kemuterapi selama 2 bulan. Pasien dibawah pengamatan dan kontrol serta follow up oleh terapis dan nutrisionis.

Page 3: Oral Squamous Cell Carcinoma in a Young Patien1

Gambar 2. Microphotography dari gambaran histologi, menunjukan adanya pleomorphism dan jumlah anyak sel epitel yang mengalami mitosis

(Pewarnaan HE, 200x)

Diskusi

SCC tidak banyak ditemukan pada pasien muda. Hanya sekitar 6% kasus SCC yang timbul dibawah usia 40 tahun, penyait ini sangat jarang timbul pada anak anak dan dewasa muda. Ciri khas dari penyakit ini saat menyerang pasien dewasa muda adalah rasa sakit kepala dan leher yang fluktuatif. Kebanyakan peneliti yakin bahwa SCC yang menyerang pasien muda dibawah usia 40 tahun, ada yang mengatakan 20 tahun dan 30 tahun. Rata-rata usia pada insidensi SCC pasien muda berada pada range 30,8-34,2 tahun dengan porsi terbesar pengidap adalah laki-laki.

Lokasi terjadinya SCC pada kelompok pasien dibawah usia 40 tahun yaitu lidah, serupa pada pasien tua. Manifestasi klinis dari SCC pada pasien muda tidak berbeda dengan pasien tua, namun banyak klinis tidak menjadikan SCC sebagai diagnosa sementara pada pasien muda, karena penyakit ini cenderung tidak menyerang range pasien muda. Pada kasus ini, diagnosa banding normalnya termasuk didalamnya deep mycoses, cancrum syphilis dan tuberkulosis.

Etiologi dan perkembangan SCC pada pasien muda hingga saat ini masih diperdebatkan secara luas, hal ini menjadi menarik perhatian karena berdasarkan faktor resiko (merokok dan konsumsi alkohol) biasanya ditemukan pada pasien tua, dan tidak ditemukan pada pasien muda. Meskipun pada beberapa penelitian, faktor etiologi ditemukan pada kedua kelompok usia, kemungkinan adanya efek karsinogenik pada tembakau dan alkohol untuk kelompok usia muda cenderung rendah, karena waktu terpapar efek karsinogenik lebih pendek untuk bisa menimbulkan penyakit ini. Namun, faktor lain perlu dipelajari untuk menjelaskan etologi SCC pada pasien muda, diantaranya adalah: faktor genetik, infeksi virus, kebiasaan makan, keadaan imunodefisiensi, lamanya terpapar faktor karsinogenik, kondisi sosioekonomi dan oral hygiene.

Pada kasus ini, usia pasien tergolong muda (25 tahun) dan tidak dilaporkan adanya kebiasaan merokok dan minum alkohol. Bila dibandingkan dengan riwayat medis pasien tidak berhubungan dengan faktor etiologi penyakit ini. Riwayat keluarga pernah mengalami kanker dari neneknya yang mengalami kanker serviks, hal ini tidak mendukung faktor predisposisi dari genetik. Faktor yang paling berpengaruh untuk menentukan SCC pada pasien ini diduga berasal dari area yang mengalami pre malignan, sehingga neoplasma terbentuk. Adanya lesi prekursor dengan jangka waktu 3 tahun, sebelumnya muncul pada batas lateral lidah, seperti yang juga dijelaskan Torossian et al pada pasien seorang gadis usia 13 tahun. Masih mengenai etiologi dari kasusm hipotesis lainnya yaitu sitomegalovirus. Ini hanya dugaan, karena sitomgalovirus positif pada

Page 4: Oral Squamous Cell Carcinoma in a Young Patien1

tes serologi, dengan tidak ditemukannya tanda infeksi oral pada pasien. Lebih lanjut, tipe viral biasanya dihubungkan dengan SCC adalah virus Epstein Barr dan beberapa virus HPV.

Menurut diagnosa banding pada kasus, selain SCC, termasuk diantaranya traumatik eosinofil granuloma dan hystoplasmosis. Diagnosa sementara terkait traumatik eosinofilik granuloma adalah karena usia pasien dan ciri khas, walaupun nekrosis pada bagian tengah dari lesi tidak sesuai dengan penyakit ini. Sementara itu, lesi pada kasus serupa dengan histoplasmosis, namun menurut riwayat medis pasien tidak menunjukan gejala penyakit dan kondisi umum dari pasien yang berbeda dengan diagnosis banding.

Masih banyak di perdebatkan mengenai prognosis SCC pada pasien muda. Beberapa penelitian menyadari lesi dapat bersifat agresiv pada pasien muda merupakan prognosis yang buruk ketika dibandingkan dengan pasien tua. Beberapa penelitian menunjukan bahwa pasien muda cenderung mengalami rekurensi yang besar dan kecil kemunkinan untuk bisa hidup, sedangkan peneliti lainnya menjelaskan prognosis kedua kelompok hampir sama. Oleh karena itu beberapa pasien memberikan perawatan penuh terhadap SCC pada pasien muda, sementara yang lain merekomendasikan perawatan dilakukan serupa pada pasien.

Perawatan yang diadopsi pada kasus ini mengikuti rekomendasi standar SCC pada lidah, tanpa melihat usia pasien. Perawatan terdiri dari bedah bilateral pada leher, yang diikuti dengan radiasi dan kemoterapi. Pasien masih dibawah pengawasan dan pengamatan dimana pasien dirawat,

pasien juga mendapatkan terapi lisan dan nutrisi.

SCC oral jarang dijumpai pada pasien muda, dan pengamatan kasus seperti ini harus diikuti dengan studi kasus klinis, analisis faktor etiologi yang berhubungan dengan penyakit. Perawatan yang tepat juga penting dilakukan pada pasien.

Referensi

1. Friedlander PL, Schantz SP, Shaha AR, Yu G, Shah JP. Squamous cell carcinoma of the tongue in young patients: a matched-pair analysis. Head Neck. 1998;20: 363-8.

2. Llewellyn CD, Johnson NW, Warnakulasuriya KAAS. Risk factors for squamous cell carcinoma of the oral cavity in young people – a comprehensive literature review. Oral Oncol. 2001;37:401-18.

3. Oliver RJ, Dearing J, Hindle I. Oral Cancer in young adults: report of three cases and review of the literature. Br Dent J. 2000;188:362-5.

4. Sankaranarayanan R, Najeeb Mohideen M, Krishnan Nair M, Padmanabhan TK. Aetiology of oral cancer in patients < 30 years of age. Br J Cancer. 1989;59:439-40.

5. Burzynski NJ, Flynn MB, Faller NM, Ragsdale TL. Squamous cell carcinoma of the upper aerodigestive tract in patients 40 years of age and younger. Oral Surg Oral Med Oral Pathol. 1992;74:404-8.

6. Sarkaria JN, Harari PM. Oral tongue cancer in Young adults less than 40 years of age: rationale for aggressive therapy. Head Neck. 1994;16:107-11.

7. Torossian JM, Baziat JL, Philip T, Bejui FT. Squamous cell carcinoma of the tongue in a 13-

Page 5: Oral Squamous Cell Carcinoma in a Young Patien1

years-old boy. J Oral Maxillofac Surg. 2000;58:1407-10.

8. Schantz SP, Byers RM, Goepfert H, Shallenberger RC, Beddingfield N. The implication of tobacco use in the young adult with head and neck cancer. Cancer. 1988;62:1374-80.

9. Howaldt HP, Kainz M, Euler B, Vorast H. Proposal for modification of the TNM staging classification for cancer of the oral cavity. J Craniomaxillofac Surg. 1999;27:275-88.

10. Olasoji HO, Pindiga UH, Adeosun OO. African oral histoplasmosis mimicking lip carcinoma: case report. East Afr Med J. 1999;76:475-6.

11. Selimoglu E, Sütbeyaz Y, Çiftçioglu MA, Parlak M, Esrefoglu M, Öztürk A. Primary tonsillar tuberculosis: a case report. J Laryngol Otol. 1995;109:880.

12. Gonzales-Moles MA, Gutierrez J, Rodriguez MJ, Ruiz- Avila I, Rodrigues Archilla A. Epstein-Barr vírus latent membrane protein-1 (LMP-1) expression in oral squamous cell carcinoma. Laryngoscope. 2002;112:482-7.

13. Sanjosé S, Muñoz N, Bosch FX, Reimann K, Pedersen NS, Orfila J, et al. Sexually transmitted agents and cervical neoplasia in Colômbia and Spain. Int J Cancer. 1994;56:358-63.

14. Wansbrough-Jones MH, Wright SG, McManus TJ. Infectious, tropical and parasitic diseases. In: Souhami RL, Moxham J, eds. Textbook of Medicine. Edinburgh: Churchill Livinsgtone; 1994. p.280.

15. Pitman KT, Johnson JT, Wagner RL, Myers EN. Cancer of the tongue in patients less than forty. Head Neck. 2000;22:297-302.