carcinoma translate)

49
Carcinoma Mammae BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker adalah penyakit dimana sel-sel ganas beranak-pinak berupa keturunan yang bersifat ganas pula (Karsono, 2007). Kanker payudara banyak dijumpai di Indonesia khususnya pada wanita, merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker mulut rahim. Insiden kanker payudara kira-kira sebanyak 18 per 100.000 penduduk wanita, dengan insiden seluruh kanker di Indonesia diperkirakan 180 per 100.000 penduduk. Pria juga mungkin mendapat kanker payudara, dengan kemungkinan 1:100 dari wanita (Haryana dan Soesatyo, 1993). Berikut ini adalah permasalahan dalam skenario 1: Seorang wanita 45 tahun, seorang pekerja di perusahaan batik, dirujuk ke dokter ahli bedah dengan benjolan di payudara kirinya. Benjolan ini baru dirasakan 6 bulan terakhir, makin bertambah besar dan kadang-kadang disertai nyeri. Saat penderita di SMA pernah mengalami operasi tumor payudara kanan yang dinyatakan tidak ganas. Setelah operasi penderita disarankan oleh dokter untuk melakukan SADARI secara rutin. Terdapat riwayat keluarga, Ibu dan kakak penderita meninggal dengan tumor payudara. Suami penderita adalah perokok berat. Pemeriksaan dokter didapati: benjolan pada mammae sinistra kuadran lateral atas terdapat perubahan gambaran sebagian kulit seperti kulit jeruk, retraksi puting susu dan teraba benjolan sebesar telur ayam, solid, terfiksir dan tidak berbatas jelas dengan jaringan sekitarnya. Bekas operasi pada mammae kanan tidak tampak jelas. Pada pemeriksaan aksila kiri teraba benjolan berdiameter 1 cm yang tidak nyeri. Aksila kanan tidak didapati kelainan. Dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang sebelum tindakan mastektomi kiri. Selanjutnya jaringan hasil operasi dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi untuk mendapatkan diagnosa pasti. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah definisi dan pengertian neoplasma? 2. Apa saja faktor risiko dan predisposisi terjadinya carcinoma?

Upload: andre-andika-hamidi

Post on 27-Jun-2015

396 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Carcinoma Translate)

Carcinoma Mammae

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKanker adalah penyakit dimana sel-sel ganas beranak-pinak berupa keturunan yang bersifat ganas pula (Karsono, 2007). Kanker payudara banyak dijumpai di Indonesia khususnya pada wanita, merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker mulut rahim. Insiden kanker payudara kira-kira sebanyak 18 per 100.000 penduduk wanita, dengan insiden seluruh kanker di Indonesia diperkirakan 180 per 100.000 penduduk. Pria juga mungkin mendapat kanker payudara, dengan kemungkinan 1:100 dari wanita (Haryana dan Soesatyo, 1993).Berikut ini adalah permasalahan dalam skenario 1:Seorang wanita 45 tahun, seorang pekerja di perusahaan batik, dirujuk ke dokter ahli bedah dengan benjolan di payudara kirinya. Benjolan ini baru dirasakan 6 bulan terakhir, makin bertambah besar dan kadang-kadang disertai nyeri.Saat penderita di SMA pernah mengalami operasi tumor payudara kanan yang dinyatakan tidak ganas. Setelah operasi penderita disarankan oleh dokter untuk melakukan SADARI secara rutin. Terdapat riwayat keluarga, Ibu dan kakak penderita meninggal dengan tumor payudara. Suami penderita adalah perokok berat.Pemeriksaan dokter didapati: benjolan pada mammae sinistra kuadran lateral atas terdapat perubahan gambaran sebagian kulit seperti kulit jeruk, retraksi puting susu dan teraba benjolan sebesar telur ayam, solid, terfiksir dan tidak berbatas jelas dengan jaringan sekitarnya. Bekas operasi pada mammae kanan tidak tampak jelas. Pada pemeriksaan aksila kiri teraba benjolan berdiameter 1 cm yang tidak nyeri. Aksila kanan tidak didapati kelainan.Dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang sebelum tindakan mastektomi kiri. Selanjutnya jaringan hasil operasi dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi untuk mendapatkan diagnosa pasti.B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah definisi dan pengertian neoplasma?2. Apa saja faktor risiko dan predisposisi terjadinya carcinoma?3. Bagaimanakah patogenesis terjadinya carcinoma?4. Bagaimanakah klasifikasi neoplasma?5. Bagaimanakah anatomi, histologi, dan fisiologi mammae?6. Bagaimana diagnosis carcinoma mammae?7. Bagaimanakah penatalaksanaan yang tepat untuk carcinoma mammae?C. TUJUAN PENULISAN1. Mengetahui definisi dan pengertian neoplasma.2. Mengetahui berbagai faktor risiko dan predisposisi terjadinya carcinoma.3. Mengetahui patogenesis terjadinya carcinoma.4. Mengetahui klasifikasi neoplasma.5. Mengetahui anatomi, histologi, dan fisiologi mammae.6. Mengetahui diagnosis carcinoma mammae.7. Mengetahui penatalaksanaan yang tepat untuk carcinoma mammae.D. MANFAAT PENULISANMahasiswa mampu:

Page 2: Carcinoma Translate)

• Menjelaskan definisi dan epidemiologi neoplasma• Menjelaskan macam faktor dan risiko penyebab neoplasma• Menjelaskan gejala dan tanda (local symptom, systemic symptom, and metastatic symptom)• Menjelaskan macam-macam proses dan diagnosis neoplasmaE. HIPOTESISPasien dalam kasus diatas menderita carcinoma mammae.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi NeoplasmaNeoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya, dan tidak berguna bagi tubuh. Dalam klinik, istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai pembengkakan, yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang, atau perdarahan. Neoplasma membentuk tonjolan, tetapi tidak semua tonjolan disebabkan oleh neoplasma (Tjarta dkk, 1973). Sel- sel neoplasma berasal dari sel- sel yang sebelumnya adalah sel- sel normal, namun menjadi abnormal akibat perubahan neoplastik (Price dan Wilson, 2006).B. Faktor Risiko dan Predisposisi Terjadinya CarcinomaFaktor predisposisi terjadinya carcinoma:a. Faktor geografik dan lingkunganKarsinogen lingkungan banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Contohnya seperti sinar matahari, dapat ditemukan terutama di perkotaan, atau terbatas pada pekerjaan tertentu. Hal tertentu dalam makanan dilaporkan mungkin merupakan faktor predisposisi. Termasuk diantaranya merokok dan konsumsi alkohol kronik.b. UsiaSecara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan.c. HereditasSaat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja pengaruh lingkungan, tetapi juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker dapat dibagi menjadi tiga kategori.Sindrom kanker herediter, pewarisan satu gen mutannya akan sangat meningkatkan risiko terjangkitnya kanker yang bersangkutan. Predisposisinya memperlihatkan pola pewarisan dominan autosomal.Kanker familial, kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu. Contohnya mencakup karsinoma kolon, payudara, ovarium, dan otak. Kanker familial tertentu dapat dikaitkan dengan pewarisan gen mutan. Contohnya keterkaitan gen BRCA1 dan BRCA2 dengan kanker payudara dan ovarium familial.Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA. Selain kelainan prakanker yang diwariskan secara dominan, sekelompok kecil gangguan resesif autosomal secara kolektif memperlihatkan cirri instabilitas kromosom atau DNA (Kumar dkk, 2007).Faktor- Faktor Risiko Karsinoma Payudara diantaranya mencakup usia, lokasi geografis, ras, status sosioekonomi, status perkawinan, paritas, riwayat menstruasi, riwayat keluarga, bentuk tubuh, penyakit payudara lain, terpajan radiasi, dan kanker primer kedua (Price dan Wilson, 2006).

Page 3: Carcinoma Translate)

Berdasarkan etiologinya, patogenesis karsinogenesis dapat disebabkan oleh 1) Karsinogen kimiawi, 2) Virus, 3) Karsinogen fisik, 4) Hormon, dan 5) Kokarsinogen, berupa: Diet, Umur, Keturunan, Rangsang menahun, dan Trauma (Tjarta dkk, 1973).C. Patogenesis Terjadinya Carcinoma (Karsinogenesis)Model klasik karsinogenesis membagi proses menjadi 3 tahap: inisiasi, promosi, progresi. Inisiasi adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen dalam DNA sel. Promosi adalah suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Progresi adalah tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas seiring berkembangnya tumor, sel menjadi lebih heterogen akibat mutasi tambahan. Selama stadium porgresif, massa tumor yang meluas mendapat lebih banyak perubahan yang memungkinkan tumor mnginvasi jaringan yang berdekatan, membentuk pasokan darah sendiri (angiogenesis), penetrasi ke pembuluh darah, dan bermetastasis untuk membentuk tumor sekunder (Price dan Wilson, 2006).Dalam kondisi fisiologis normal, mekanisme sinyal sel yang memulai proliferasi sel dapat dibagi menjadi langkah- langkah sebagai berikut: (1) factor pertumbuhan, terikat pada reseptor khusus pada permukaan sel; (2) reseptor factor pertumbuhan diaktifkan yang sebaliknya mengaktifkan beberapa protein transduser; (3) sinyal ditransmisikan melewati sitosol melalui second messager menuju inti sel; (4) factor transkripsi inti yang memulai pengaktifan transkripsi asam deoksiribonukleat (DNA).Ketika keadaan menguntungkan untuk pertumbuhan sel, sel terus melalui fase replikasi sel, Siklus sel tersebut dibagi menjadi empat fase: G1 (gap 1), S (sintesis), G2 (gap 2), dan M (mitosis). Sel tidak aktif yang terdapat dalam keadaan tidak membelah disebut G 0.Proses dasar yang sering terdapat pada semua neoplasma adalah perubahan gen yang disebabkan oleh mutasi pada sel somatik. Ada empat golongan gen yang memainkan peranan penting dalam mengatur sinyal mekanisme faktor pertumbuhan dan siklus sel itu sendiri, yaitu protoonkogen, gen supresi tumor, gen yang mengatur apoptosis, dan gen yang memperbaiki DNA. Protoonkogen, berfungsi untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan normal dan pembelahan sel. Sel yang memperlihatkan bentuk mutasi dari gen ini disebut onkogen dan memiliki kemungkinan yang besar untuk berkembang menjadi ganas setelah pembelahan sel dalam jumlah yang terbatas. Gen- Gen Supresor Tumor, berfungsi untuk menghambat atau “mengambil kerusakan” pada pertumbuhan sel dan siklus pembelahan. Mutasi pada gen supresor tumor menyebabkan sel mengabaikan satu atau lebih komponen jaringan sinyal penghambat, memindahkan kerusakan dari siklus sel dan menyebabkan angka yang tinggi dari pertumbuhan yang tidak terkontrol¬–kanker. Neoplasia adalah akibat dari hilangnya fungsi kedua gen supresor tumor. Gen supresor tumor Rb yang menyandi protein pRb penting untuk mengontrol siklus sel (master brake) pada titik pemeriksaan G1-S, sedangkan gen TP53 (yang mengkode untuk protein p53) adalah emergency brake di titik pemeriksaan G1-S namun biasanya tidak dalam perjalanan replikasi normal. Tapi bila terjadi kerusakan DNA, p53 akan memengaruhi transkripsi untuk menghentikan siklus sel (melalui ekspresi p21). Jika kerusakan terlalu berat, maka p53 merangsang apoptosis. Contoh lain gen supresor tumor adalah BRCA1 dan BRCA2 yang berkaitan dengan kanker payudara dan ovarium. Gen- Gen yang Mengatur Apoptosis. Kerja gen ini mengatur apoptosis, dengan menghambat apoptosis, mirip dengan gen bcl-2, sedangkan yang lain meningkatkan apoptosis (seperti sebagai bad atau bax). Gen- Gen Perbaikan DNA. Mutasi dalam gen perbaikan DNA dapat menyebabkan kegagalan perbaikan DNA, yang pada gilirannya memungkinkan mutasi selanjutnya pada gen supresor

Page 4: Carcinoma Translate)

tumor dan protoonkogen untuk menumpuk. (Price dan Wilson, 2006).D. Klasifikasi NeoplasmaDalam penggunaan istilah kedokteran yang umum, neoplasma sering disebut sebagai tumor. Dalam onkologi (ilmu yang mempelajari tentang tumor), tumor dikategorikan jinak (benigna) dan ganas (maligna). Tumor ganas secara kolektif disebut juga sebagai kanker (Kumar dkk, 2007).Karakteristik Jinak GanasDiferensiasi/ anaplasia Berdiferensiasi baik; struktur mungkin khas jaringan asal Sebagian tidak memperlihatkan diferensiasi disertai anaplasia; struktur sering tidak khasLaju pertumbuhan Biasanya progresif dan lambat Tidak terduga dan mungkin cepat atau lambatInvasi local Biasanya kohesif dan ekspansif, massa berbatas tegas yang tidak menginvasi atau menginfiltrasi jaringan normal di sekitarnya Invasi lokal, menginfiltrasi jaringan normal di sekitarnya; kadang- kadang mungkin tampak kohesif dan ekspansif tetapi dengan jarak mikroskopikMetastasis Tidak ada Sering ditemukan; semakin besar dan semakin kurang berdiferensiasi tumor primer, semakin besar kemungkinan metastasis(Kumar dkk, 2007).Klasifikasi neoplasma umumnya dipakai berdasarkan gambaran histologik. Untuk tumor jinak dinamai dengan menambahkan akhiran –oma pada nama sel tempat tumor itu berasal. Tumor ganas dinamai seperti tumor jinak dengan tambahan dibelakangnya. Tumor ganas yang berasal dari jaringan mesenchym disebut sarcoma. Misalnya, tumor ganas jaringan ikat disebut fibro-sarcoma. Tumor ganas yang berasal dari ketiga lapis benih disebut carcinoma. Tumor ganas yang membentuk kelenjar seperti yang terlihat pada gambaran mikroskopik disebut adenocarcinoma dan pembagian lebih lanjut berdasarkan asal alat tubuhnya. (Tjarta dkk, 1973). (Detail klasifikasi dilampirkan)E. Anatomi, Histologi, dan Fisiologi MammaeMammae terdiri dari berbagai struktur, yaitu 1) Parenkim epitel, 2) Lemak, pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening, dan 3) Otot dan fascia (Guyton dan Hall, 2007). Kelenjar mammae dewasa adalah kelenjar tubuloalveolar kompleks yang terdiri atas ±20 lobi. Semua lobi berhubungan dengan duktus laktiferus yang bermuara di puting susu. Lobi dipisahkan oleh sekat-sekat jaringan ikat dan jaringan lemak (Eroschenko, 2003).Mammae dibungkus oleh fasiapektoralis superficial dimana permukaan dan posterior dihubungkan oleh ligamentum cooper yang berfungsi sebagai penyangga.Mammae mulai berkembang saat pubertas, yang distimulasi oleh estrogen yang berasal dari siklus seksual wanita bulanan; estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria payudara ditambah dengan deposit lemak untuk memberi massa payudara. Pertumbuhan yang lebih besar terjadi selama kehamilan. Selama kehamilan, sejumlah besar estrogen disekresikan oleh plasenta sehingga sistem duktus payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan, stroma payudara juga bertambah besar dan sejumlah besar lemak terdapat di dalam stroma. Empat hormon lain yang juga penting untuk pertumbuhan sistem duktus: hormon pertumbuhan, prolaktin, glukokortikoid adrenal, dan insulin. Perkembangan akhir mammae menjadi organ yang menyekresi air susu juga memerlukan progesteron. Sekali sistem duktus telah berkembang, progesteron—bekerja secara sinergistik dengan estrogen, juga dengan semua hormon-hormon lain yang beru disebutkan di atas—menyebabkan pertumbuhan lobulus payudara, dengan pertunasan alveolus, dan perkembangan sifat-sifat sekresi dari sel-sel alveoli (Guyton dan Hall, 2007). Penurunan mendadak estrogen dan progesteron yang terjadi seiring dengan keluarnya

Page 5: Carcinoma Translate)

plasenta pada persalinan memicu laktasi. Setelah persalinan, laktasi dipertahankan oleh dua hormon penting: (1) prolaktin, yang bekerja pada epitel alveolus untuk meningkatkan sekresi susu, dan (2) oksitosin, yang menyebabkan penyemprotan susu (Sheerwood, 2001)F. Diagnosis Carcinoma MammaeBerikut adalah beberapa penyakit tumor pada payudara yang bukan merupakan pertumbuhan abnormal (bukan neoplasma):1. Peradangan. Biasanya menimbulkan nyeri spontan dan nyeri tekan di bagian yang terkena. Contoh peradangan payudara adalah Mastitis dan nekrosis lemak traumatik. Peradangan tersebut dapat terjadi akibat proses infeksi maupun bukan infeksi (Kumar dkk, 2007; Price dan Wilson, 2006)2. Galactocele. Adalah dilatasi kistik suatu duktus yang tersumbat yang terbentuk selama masa laktasi. Selain menyebabkan “benjolan” yang nyeri, kista mungkin pecah sehingga memicu reaksi peradangan lokal (Kumar dkk, 2007)3. Perubahan Fibrokistik (Mammary dysplasia). Adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid. Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan proliferatif (Kumar dkk, 2007)Berikut adalah tumor payudara yang disebabkan pertumbuhan jaringan abnormal (neoplasma):1. Fibroadenoma mammae (FAM). Adalah tumor jinak tersering pada payudara dan umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia <30 tahun. Berbatas tegas, konsistensi padat kenyal, muncul sebagai nodus diskret, biasanya tunggal, mudah digerakkan, dan diameter 1-10 cm (Kumar dkk, 2007; Price dan Wilson, 2006)2. Tumor Filoides. Diperkirakan berasal dari stroma intralobulus, jarang dari fibroadenoma yang sudah ada. Tumor ini mungkin kecil (diameter 3 hingga 4 cm), tetapi sebagian besar tumbuh hingga berukuran besar / masif sehingga payudara membesar. Sebagian besar tumor ini tetap lokalisata dan disembuhkan dengan eksisi (Kumar dkk, 2007)3. Papiloma Intraduktus. Adalah pertumbuhan tumor neoplastik di dalam suatu duktus. Gejala klinis berupa : (1) keluarnya discharge serosa atau berdarah dari puting payudara; (2) adanya tumor subareola kecil, atau (3) retraksi puting payudara (jarang terjadi) (Kumar et al, 2007)4. KarsinomaG. Carcinoma MammaeKanker payudara memperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hiperplasia sel dengan perkembangan sel-sel yang atipikal. Sel-sel ini kemudian berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari satu sel menjadi massa yang cukup besar untuk dapat dipalpasi (kira-kira berdiameter 1 cm).Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan namun terdapat beberapa faktor risiko yang telah ditetapkan, keduanya adalah lingkungan dan genetik. Faktor-faktor yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara adalah tempat tinggal di negara berkembang bagian barat, keadaan sosial ekonomi yang rendah, ras, riwayat penyakit payudara proliferatif, awitan dini menarke, terlambatnya kelahiran anak pertama, menopause yang terlambat, keadaan nulipara, terapi hormon eksogen, terpajan radiasi, dan faktor-faktor makanan (obesitas dan asupan alkohol yang tinggi) (Price dan Wilson, 2006)Pada keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat, banyak perempuan memiliki mutasi dalam gen kanker payudara, yang disebut BRCA-1 (di kromosom 17q21.3). Pola keturunan adalah dominan autosomal dan dapat diturunkan melalui garis maternal maupun paternal.

Page 6: Carcinoma Translate)

Sindrom kanker payudara familial lainnya berkaitan dengan gen pada kromosom 13, yang disebut BRCA-2 (di kromosom 13q12-13). Kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena kanker muncul jika kedua alel inaktif atau cacat – pertama disebabkan oleh mutasi sel germinativum dan kedua oleh sel somatik berikutnya.Kanker payudara dibagi menjadi kanker yang belum menembus membran basal (noninvasif) dan kanker yang sudah menembus membran basal (invasif). Karsinoma noninvasif diklasifikasikan menjadi : karsinoma duktus in situ (DCI), karsinoma intraduktu, dan karsinoma lobulus in situ (LCIS). Karsinoma invasif diklasifikasikan menjadi : karsinoma duktus invasif, karsinoma lobulus invasif, karsinoma medularis, karsinoma koloid (karsinoma musinosa), karsinoma tubulus, dan tipe lain. Dari tumor-tumor ini, karsinoma duktus invasif merupakan jenis tersering. Karena biasanya memiliki banyak stroma, karsinoma ini juga disebut sebagai scirrhous carcinoma (Kumar dkk, 2007; Price dan Wilson, 2006).H. Penatalaksanaan Carcinoma MammaeTerapi Bedah. Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0, I, II, dan sebagian stadium III disebut kanker mamae operabel. Terdapat banyak pilihan pola operasi mastektomi, pilihan didasarkan pada stadium dengan syarat harus dapat mereseksi tuntas tumor. Secara umum, terhadap lesi <3cm dan kelenjar limfe aksiler tidak jelas membesar, harus lebih mempertimbangkan terapi kombinasi konservasi mamae, kalau tidak lebih mempertimbangkan operasi radikal modifikasi.Radioterapi. Ada 3 tujuan radioterapi, yaitu radioterapi murni kuratif, radioterapi adjuvan, dan radioterapi paliatif. Untuk radioterapi kuratif, terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi atau menolak operasi.Kemoterapi. Dibagi menjadi kemoterapi pra-operasi, kemoterapi adjuvan pasca operasi, dan kemoterapi terhadap kanker mamae stadium lanjut atau rekuren dan metastasis (BA Onkologi Klinis)Terapi Hormonal. Ada berbagai obat hormonal yang diindikasikan sebagai terapi kanker yang responsif hormon, seperti kanker payudara, prostat, atau endometrium. Untuk kanker payudara, contohnya adalah tamoksifen dan aromatase inhibitor (Sutandyo, 2007).Terapi biologis. Overekspresi onkogen berperanan penting dalam timbul dan berkembangnya tumor, antibody monoclonal yang dihasilkan melalui teknik transgenetik dapat menghambat perkembangan tumor (BA Onkologi Klinis).

BAB IIIPEMBAHASAN

Dari anamnesis dasar dan keluhan pasien dalam skenario, penulis mendapatkan informasi bahwa terdapat keluhan benjolan di payudara yang belum diketahui apakah berupa benjolan neoplasmik atau non-neoplasmik.Wanita 45 tahun. Diketahui bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang lebih rentan terkena neoplasma, karena telah terpapar karsinogen dan berbagai faktor lainnya lebih lama daripada orang yang berusia lebih muda. Karena itu juga, apabila terjadi mutasi, mutasi tersebut sudah terakumulasi sejak lama. Selain itu, system imunitas menurun, sehingga kemungkinan terkena neoplasma dari etiologi virus mungkin saja terjadi.Pekerja di perusahaan batik. Pewarna batik yang dewasa ini digunakan merupakan pewarna kimia, yang salah satunya berbahan senyawa aromatic amin, yang mempunyai sifat karsinogenik.

Page 7: Carcinoma Translate)

Benjolan di payudara kiri, dirasakan 6 bulan terakhir, bertambah besar dan kadang-kadang disertai nyeri. Hal ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya paparan terhadap hormon maupun karsinogen. Nyeri timbul akibat mammae yang dipersarafi berbagai saraf tersebut tertekan oleh massa tumor.Saat penderita di SMA pernah mengalami operasi tumor payudara kanan yang dinyatakan tidak ganas. Predisposisi terjadinya carcinoma mammae (tumor ganas) pada orang yang pernah menderita tumor jinak timbul akibat sel-sel yang ada rentan terkena mutasi sehingga berubah menjadi sel-sel tumor.Terdapat riwayat keluarga, Ibu dan kakak penderita meninggal dengan tumor payudara. Hal ini lebih menguatkan predisposisi herediter terjadinya carcinoma mammae, yang termasuk dalam kategori kanker familial yang terkait dengan gen BRCA1 dan BRCA2.Suami penderita adalah perokok berat. Senyawa polisiklik aromatic hidrokarbon yang terkandung dalam asap rokok juga merupakan salah satu karsinogen kimiawi, walaupun karsinogen ini lebih sering terkait pada kanker paru.Benjolan pada mammae sinistra kuadran lateral atas. Berdasarkan data statistik, carcinoma mammae lebih sering terdapat pada kuadran lateral atas.Gambaran sebagian kulit seperti kulit jeruk. Hal ini disebabkan oleh karena adanya metastasis pada saluran limfe kulit yang menyebabkan bendungan, hingga bagian tersebut akan menonjol karena bagian yang lain tertahan oleh ligament Cooper.Retraksi puting susu. Terjadi umumnya akibat tumor menginvasi jaringan sub-papilar. Papila akan tertarik ligamen Cooper sehingga mengalami retraksi.Teraba benjolan sebesar telur ayam, solid, terfiksir dan tidak berbatas jelas dengan jaringan sekitarnya. Hal ini menunjukkan ciri-ciri dari tumor ganas. Tumor ganas tidak berbatas tegas karena tidak memiliki kapsul, sehingga tidak mudah dipisahkan dengan jaringan sekitarnya, sehingga tumor terfiksir.Pada pemeriksaan aksila kiri teraba benjolan berdiameter 1 cm yang tidak nyeri. Kemungkinan besar metastasis dari tumor primer mammae adalah ke nodus limfatikus aksilaris. Menurut statistik, 70% penyebaran terjadi pada aksila, dibandingkan dengan nodus limfatikus parasternalis yang hanya mencapai 30%.Dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang sebelum tindakan mastektomi kiri. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan mencakup penilaian tiga langkah, yaitu klinis, radiologis, dan sitologis, mencakup biopsi (selengkapnya dilampirkan).

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULAN1. Neoplasma adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang otonom dan merugikan. Dibagi menjadi neoplasma jinak dan neoplasma ganas. Neoplasma ganas umumnya disebut tumor ganas atau kanker atau carcinoma.2. Faktor-faktor risiko yang terdapat dalam kasus adalah suami yang perokok berat dan bahan pewarna kimia dalam industri batik yang merupakan karsinogen kimiawi. Selain itu terdapat predisposisi berupa riwayat keluarga yang juga menderita carcinoma mammae, dan penderita juga pernah menderita tumor jinak pada payudara kanannya sewaktu SMA.B. SARAN1. Sebaiknya pasien menjalani pemeriksaan penunjang sebelum melaksanakan tindakan

Page 8: Carcinoma Translate)

mastektomi.2. Mastektomi perlu dilakukan untuk mencegah metastasis lebih lanjut.3. Sebaiknya suami pasien disarankan untuk berhenti merokok.4. Untuk orang yang memiliki faktor risiko dan presdisposisi terhadap neoplasma tertentu diharapkan selalu menjaga kesehatan dengan melakukan gaya hidup sehat untuk mencegah munculnya neoplasma tersebut, serta sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

karsinogen adalah zat, radionuklida atau radiasi, yang merupakan agen langsung terlibat dalam menyebabkan kanker. Hal ini mungkin karena kemampuan untuk merusak genom atau ke gangguan proses metabolisme seluler. zat radioaktif Beberapa dianggap karsinogen, tetapi aktivitas karsinogenik mereka disebabkan radiasi, misalnya untuk sinar gamma dan partikel alpha, yang mereka memancarkan. Contoh umum karsinogen yang terhirup asbes, dioxin tertentu, dan asap tembakau.

Kanker adalah penyakit di mana sel-sel yang rusak tidak mengalami kematian sel terprogram. Karsinogen dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel, yang mengganggu proses biologi, dan mendorong pembagian, ganas yang tidak terkendali, pada akhirnya mengarah pada pembentukan tumor. Biasanya kerusakan DNA, jika terlalu berat untuk memperbaiki, menyebabkan kematian sel terprogram, tetapi jika jalur kematian sel diprogram rusak, maka sel tidak dapat mencegah diri dari menjadi sel kanker.

Ada banyak karsinogen alami. Aflatoksin B1, yang diproduksi oleh jamur Aspergillus flavus yang tumbuh pada biji-bijian yang disimpan, kacang-kacangan dan mentega kacang, adalah sebuah contoh dari karsinogen mikroba kuat, yang terjadi secara alamiah. virus tertentu seperti Hepatitis B dan virus papiloma manusia telah ditemukan untuk menyebabkan kanker pada manusia. Yang pertama terbukti dapat menyebabkan kanker pada hewan adalah virus sarkoma Rous, ditemukan pada tahun 1910 oleh Peyton Rous.

Dioxin dan senyawa dioxin-seperti, benzene, kepone, EDB, asbes, dan batuan limbah penambangan minyak shale semuanya telah diklasifikasikan sebagai karsinogenik [1] Sejauh kembali sebagai tahun 1930-an, asap industri dan asap tembakau diidentifikasi sebagai sumber. puluhan karsinogen, termasuk benzo [a] pyrene, nitrosamine tembakau-spesifik seperti nitrosonornicotine, dan aldehida reaktif seperti formaldehida-yang juga merupakan bahaya dalam pembalseman dan membuat plastik. Vinil klorida, dari mana PVC dibuat, adalah karsinogen dan dengan demikian bahaya dalam produksi PVC.

Co-karsinogen adalah bahan kimia yang belum tentu menyebabkan kanker pada mereka sendiri, tapi mempromosikan kegiatan karsinogen lainnya dalam menyebabkan kanker.

Setelah karsinogen memasuki tubuh, tubuh membuat suatu usaha untuk menghilangkan melalui proses yang disebut biotransformasi. Tujuan dari reaksi ini adalah membuat karsinogen lebih larut dalam air sehingga dapat dihilangkan dari tubuh. Tetapi reaksi ini juga dapat mengkonversi karsinogen kurang beracun menjadi karsinogen lebih beracun.

Page 9: Carcinoma Translate)

DNA nukleofilik, elektrofil karbon sehingga larut adalah karsinogenik, karena DNA menyerang mereka. Sebagai contoh, beberapa alkena yang toxicated oleh enzim manusia untuk menghasilkan epoksida elektrofilik. DNA serangan epoksida, dan terikat permanen untuk itu. Ini adalah mekanisme balik carcinogenity dari benzo [a] pyrene dalam asap tembakau, aromatik lainnya, aflatoksin dan gas mustard.

Radiasi

CERCLA mengidentifikasi semua radionuklida sebagai karsinogen, meskipun sifat radiasi yang dipancarkan (alfa, beta, gamma, atau neutron dan kekuatan radioaktif), kapasitas konsekuen untuk menimbulkan ionisasi pada jaringan, dan besarnya paparan radiasi, menentukan potensi bahaya. Karsinogenik radiasi tergantung dari jenis radiasi, jenis paparan, dan penetrasi. Sebagai contoh, radiasi alpha mempunyai penetrasi yang rendah dan bukan merupakan bahaya luar tubuh, tetapi emitter bersifat karsinogenik ketika terhirup atau tertelan.

Sebagai contoh, Thorotrast, sebuah (kebetulan-radioaktif) suspensi sebelumnya digunakan sebagai media kontras di diagnosa x-ray, merupakan karsinogen manusia kuat dikenal karena retensi di dalam berbagai organ dan emisi gigih partikel alpha. Marie Curie, salah satu pelopor radioaktivitas, meninggal karena kanker yang disebabkan oleh paparan radiasi selama percobaan nya.

Tidak semua jenis radiasi elektromagnetik sebenarnya karsinogenik. Rendah energi gelombang pada spektrum elektromagnetik pada umumnya tidak, termasuk gelombang radio, radiasi microwave, radiasi infra merah dan cahaya tampak. Lebih tinggi energi radiasi, termasuk radiasi ultraviolet (hadir di sinar matahari), x-ray, dan radiasi gamma, umumnya karsinogenik, jika diterima dalam dosis yang cukup.

Rendahnya tingkat radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan DNA dapat diperbaiki (yang mengarah ke kesalahan replicational dan transkripsi yang diperlukan untuk neoplasia atau dapat memicu interaksi virus) yang menyebabkan penuaan pra-matang dan kanker. [2] [3] [4]

Zat atau makanan iradiasi dengan elektron atau radiasi elektromagnetik (seperti microwave, X-ray atau gamma) tidak karsinogenik. [Rujukan?] Sebaliknya, non-radiasi elektromagnetik neutron diproduksi di dalam reaktor nuklir dapat menghasilkan radiasi sekunder melalui transmutasi nuklir.

Karsinogen dalam makanan disiapkanMemasak makanan pada suhu tinggi, misalnya memanggang atau memanggang daging, dapat mengarah pada pembentukan jumlah menit karsinogen kuat banyak yang sebanding dengan yang ditemukan dalam asap rokok (misalnya, benzo [a] pyrene). [5] Charring makanan pirolisis menyerupai kokas dan tembakau, dan menghasilkan karsinogen serupa. Ada beberapa produk pirolisis karsinogenik, seperti hidrokarbon aromatik polynuclear, yang dikonversi oleh enzim manusia menjadi epoksida, yang menempel permanen pada DNA. Pra-memasak daging dalam microwave oven selama 2-3 menit sebelum memanggang mempersingkat waktu pada wajan panas, dan menghapus amina heterosiklik (HCA) prekursor, yang dapat membantu meminimalkan pembentukan karsinogen ini. [6]

Page 10: Carcinoma Translate)

Laporan dari Food Standards Agency telah menemukan bahwa akrilamida hewan yang dihasilkan karsinogen dalam makanan karbohidrat goreng atau panas (seperti kentang goreng dan keripik kentang). [7] Studi yang dilakukan di FDA dan badan pengatur Eropa untuk menilai potensi risiko untuk manusia.

Dr T. Colin Campbell berpendapat dalam The China Study bahwa protein kasein susu, ditemukan dalam susu dan makanan siap banyak, juga karsinogen [8] Namun., Independen studi melaporkan bahwa kasein dan protein susu lainnya melindungi terhadap kanker. [9 ][Sunting] karsinogen dalam rokokArtikel utama: Tembakau dan kesehatan

Asap tembakau mengandung senyawa kimia lebih dari 4000, banyak yang bersifat karsinogenik atau beracun. Salah satunya adalah senyawa dipasarkan sebagai racun tikus. [10][Sunting] gangguan sirkadian

"Shift yang melibatkan gangguan sirkadian" telah terdaftar, pada tahun 2007, sebagai karsinogen kemungkinan oleh Organisasi Kesehatan Dunia Internasional Badan Penelitian Kanker. (IARC Siaran Pers No 180). [11] Beberapa penelitian telah mendokumentasikan hubungan antara kerja malam shift dan peningkatan insiden kanker payudara. [12] [13] [14] [15] [16] [17] gangguan sirkadian oleh paparan cahaya di malam hari menekan produksi hormon melatonin yang menyebabkan penurunan pertahanan imun selular dan pengawasan yang diperlukan untuk perlindungan dari pengembangan kanker. Melatonin juga tampaknya memiliki efek perlindungan langsung melawan kanker, mungkin sebagian karena sifat antioksidan yang kuat. [18][Sunting] Mekanisme carcinogenicity

Karsinogen dapat diklasifikasikan sebagai genotoksik atau nongenotoxic. Genotoxins menyebabkan kerusakan genetik ireversibel atau mutasi dengan mengikat DNA. Genotoxins termasuk agen kimia seperti N-methylurea nitroso-N-(NMU) atau agen non-kimia seperti sinar ultraviolet dan radiasi pengion. virus tertentu juga dapat bertindak sebagai karsinogen dengan berinteraksi dengan DNA.

Nongenotoxins tidak langsung mempengaruhi DNA namun bertindak dengan cara lain untuk meningkatkan pertumbuhan. Ini termasuk hormon dan beberapa senyawa organik. [19]

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) adalah sebuah lembaga antar pemerintah yang didirikan pada tahun 1965, yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hal ini didasarkan di Lyon, Perancis. Sejak tahun 1971 itu telah menerbitkan serangkaian Monographs pada Evaluasi Karsinogenik Risiko untuk Manusia [20] yang telah sangat berpengaruh dalam klasifikasi karsinogen mungkin.

    * Kelompok 1: agen (campuran) pasti karsinogenik bagi manusia. Keadaan eksposur risiko yang mensyaratkan karsinogenik bagi manusia.    * Group 2A: agen (campuran) mungkin karsinogenik bagi manusia. Keadaan eksposur risiko yang mensyaratkan mungkin karsinogenik bagi manusia.

Page 11: Carcinoma Translate)

    * Grup 2B: agen (campuran) mungkin merupakan karsinogenik bagi manusia. Keadaan eksposur risiko yang mensyaratkan mungkin karsinogenik bagi manusia.    * Kelompok 3: agen (campuran atau keadaan eksposur) tidak diklasifikasikan untuk carcinogenicity untuk manusia.    * Kelompok 4: agen (campuran) mungkin tidak karsinogenik untuk manusia.

[Sunting] Sistem Harmonisasi Global

Para Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Pelabelan Bahan Kimia (GHS) adalah PBB inisiatif untuk mencoba untuk menyelaraskan sistem yang berbeda dari penilaian risiko kimia yang saat ini ada (per Maret 2009) di seluruh dunia. Ini mengklasifikasikan karsinogen ke dalam dua kategori, yang pertama dapat dibagi lagi menjadi subkategori jika diinginkan oleh pihak otoritas yang berwenang:

    * Kategori 1: diketahui atau dianggap memiliki potensi karsinogenik bagi manusia          o Kategori 1A: penilaian terutama didasarkan pada bukti manusia          o Kategori 1B: penilaian terutama didasarkan pada bukti hewan    * Kategori 2: manusia karsinogen diduga

[Sunting] U. S. Program Toksikologi Nasional

Toksikologi Nasional Program US Department of Health and Human Services adalah mandat untuk menghasilkan Laporan dua tahunan pada karsinogen [21] Pada Maret 2009,. Edisi terakhir laporan 11 (2005). [1] mengklasifikasikan karsinogen menjadi dua kelompok:

    * Dikenal menjadi karsinogen manusia    * Cukup diantisipasi menjadi karsinogen manusia

[Sunting] Pemerintah Amerika Konferensi Hiegenis Industri

Konferensi Amerika Pemerintah Hiegenis Industri (ACGIH) adalah sebuah organisasi swasta yang terkenal karena publikasi nilai-nilai ambang batas (SVLK) untuk eksposur pekerjaan dan monograf tentang bahaya kimia tempat kerja. Ini mengkaji carcinogenicity sebagai bagian dari penilaian lebih luas tentang bahaya pekerjaan bahan kimia.

    * Grup A1: karsinogen manusia Dikonfirmasi    * Grup A2: karsinogen manusia Diduga    * Kelompok A3: Dikonfirmasi hewan karsinogen dengan relevansi diketahui manusia    * Group A4: Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia    * Group A5: Tidak diduga sebagai karsinogen manusia

[Sunting] Uni Eropa

Klasifikasi Uni Eropa karsinogen yang terkandung dalam Directive Bahan Berbahaya dan Dangerous Preparations Directive. Ini terdiri dari tiga kategori:

Page 12: Carcinoma Translate)

    * Kategori 1: Zat diketahui karsinogenik bagi manusia.    * Kategori 2: Zat yang harus dianggap sebagai jika mereka karsinogenik bagi manusia.    * Kategori 3: Zat yang menimbulkan kekhawatiran bagi manusia, karena efek karsinogenik mungkin tetapi yang menghasilkan informasi yang tersedia tidak memadai untuk membuat penilaian memuaskan.

Skema penilaian sedang dihapus mendukung skema GHS (lihat di atas), untuk yang sangat dekat dalam definisi kategori.[Sunting] prokarsinogen

prokarsinogen adalah pendahulu karsinogen. Salah satu contohnya adalah nitrit ketika diambil dalam oleh makanan. Mereka tidak karsinogenik diri mereka sendiri, tetapi berubah menjadi nitrosamine dalam tubuh, yang karsinogenik. [22]

Karsinogenesis atau oncogenesis secara harfiah penciptaan kanker. Ini adalah proses dimana sel-sel normal berubah menjadi sel-sel kanker.

Pembelahan sel adalah suatu proses fisiologis yang terjadi pada hampir semua jaringan dan dalam keadaan banyak. Dalam keadaan normal, keseimbangan antara proliferasi dan kematian sel terprogram, biasanya dalam bentuk apoptosis, dipertahankan oleh ketat mengatur kedua proses untuk memastikan integritas organ dan jaringan. Mutasi pada DNA yang menyebabkan kanker (hanya mutasi tertentu dapat menyebabkan kanker dan sebagian besar mutasi potensial akan memiliki bantalan tidak) mengganggu proses-proses teratur dengan mengganggu pemrograman mengatur proses.

Karsinogenesis disebabkan oleh mutasi dari bahan genetik sel-sel normal, yang mengganggu keseimbangan normal antara proliferasi dan kematian sel. Hal ini menyebabkan pembelahan sel tidak terkontrol dan evolusi sel-sel oleh seleksi alam dalam tubuh. Proliferasi tidak terkendali dan sering cepat sel dapat menyebabkan tumor jinak, beberapa jenis ini dapat berubah menjadi tumor ganas (kanker). tumor jinak tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh atau menyerang jaringan lain, dan mereka jarang menjadi ancaman bagi kehidupan kecuali mereka kompres struktur vital atau fisiologis aktif, misalnya, memproduksi hormon. tumor ganas dapat menyerang organ tubuh lainnya, menyebar ke lokasi yang jauh (metastasis) dan menjadi hidup mengancam.

Lebih dari satu mutasi yang diperlukan untuk karsinogenesis. Bahkan, serangkaian beberapa mutasi gen kelas tertentu biasanya diperlukan sebelum sel normal akan berubah menjadi sel kanker. [1] Hanya mutasi pada jenis-jenis tertentu gen yang memainkan peran penting dalam pembelahan sel, apoptosis (kematian sel ), dan perbaikan DNA akan menyebabkan sel kehilangan kontrol proliferasi selnya.

Mekanisme

Kanker adalah penyakit genetik: Agar sel untuk mulai membagi tak terkendali, gen yang mengatur pertumbuhan sel harus rusak [2] Proto-onkogen adalah gen yang mempromosikan pertumbuhan sel dan

Page 13: Carcinoma Translate)

mitosis, sedangkan gen supresor tumor mencegah pertumbuhan sel, atau menghentikan sementara. pembelahan sel untuk melakukan perbaikan DNA. Biasanya, serangkaian mutasi beberapa gen ini diperlukan sebelum sel normal berubah menjadi sel kanker. Konsep ini kadang-kadang disebut "oncoevolution." Mutasi gen ini memberi sinyal bagi sel-sel tumor untuk mulai membagi tak terkendali. Namun pembelahan sel yang tidak terkendali yang menjadi ciri khas kanker juga mensyaratkan bahwa sel membagi duplikat semua komponen selular untuk membuat dua sel anak. Aktivasi glikolisis aerobik (efek Warburg), yang belum tentu disebabkan oleh mutasi pada proto-onkogen dan gen supresor tumor [3], menyediakan sebagian besar blok bangunan yang diperlukan untuk menduplikasi komponen sel sel membagi dan, karenanya, juga penting untuk karsinogenesis. [4] [Sunting] Proto-onkogen

Proto-onkogen mendorong pertumbuhan sel dalam berbagai cara. Banyak dapat memproduksi hormon, "pembawa pesan kimiawi" antara sel-sel yang mendorong mitosis, efek dari yang tergantung pada transduksi sinyal jaringan menerima atau sel. Beberapa orang bertanggung jawab untuk sistem transduksi sinyal dan reseptor sinyal dalam sel dan jaringan diri mereka sendiri, sehingga mengendalikan kepekaan terhadap hormon tersebut. Mereka sering memproduksi mitogens, atau terlibat dalam transkripsi DNA dalam sintesis protein, yang membuat protein dan enzim bertanggung jawab untuk memproduksi produk dan biokimia sel menggunakan dan berinteraksi dengan.

Mutasi pada proto-onkogen dapat memodifikasi ekspresi dan fungsinya, meningkatkan jumlah atau aktivitas dari protein produk. Ketika ini terjadi, mereka menjadi onkogen, dan, dengan demikian, sel memiliki kesempatan lebih tinggi untuk membagi berlebihan dan tak terkendali. Kemungkinan kanker tidak dapat dikurangi dengan menghapus proto-onkogen dari genom, karena mereka sangat penting untuk pertumbuhan, perbaikan dan homeostasis tubuh. Hanya ketika mereka menjadi bermutasi bahwa sinyal untuk pertumbuhan menjadi berlebihan. Penting untuk dicatat bahwa gen memiliki peran meningkatkan pertumbuhan dapat meningkatkan potensi karsinogenik dari sel, di bawah kondisi yang diperlukan semua mekanisme seluler yang memungkinkan pertumbuhan diaktifkan [5]. Kondisi ini juga mencakup inaktivasi gen supresor tumor spesifik (lihat di bawah). Jika kondisi tidak terpenuhi, sel mungkin berhenti untuk tumbuh dan dapat dilanjutkan untuk mati. Hal ini membuat pengetahuan tentang tahap dan jenis sel kanker yang tumbuh di bawah kendali suatu onkogen diberikan penting bagi pengembangan strategi pengobatan. [Sunting] Tumor gen penindas

Gen supresor tumor kode untuk sinyal anti-proliferasi dan protein yang menekan pertumbuhan dan mitosis sel. Secara umum, penekan tumor transkripsi faktor yang diaktifkan oleh stres seluler atau kerusakan DNA. Seringkali kerusakan DNA akan menyebabkan adanya materi genetik bebas-mengambang serta tanda-tanda lainnya, dan akan memicu enzim dan jalur yang mengarah pada aktivasi gen supresor tumor. Fungsi gen tersebut adalah untuk menangkap perkembangan siklus sel untuk melakukan perbaikan DNA, mencegah mutasi dari melewati ke sel anak. penekan tumor Canonical termasuk gen p53, yang merupakan faktor transkripsi diaktifkan oleh banyak tekanan termasuk seluler hipoksia dan kerusakan radiasi ultraviolet.

Page 14: Carcinoma Translate)

Namun, mutasi yang dapat merusak gen supresor tumor itu sendiri, atau jalur sinyal yang mengaktifkannya, switching it off. Hal ini dapat menghambat perbaikan DNA, sehingga kerusakan DNA terakumulasi, termasuk perubahan yang menyebabkan kanker. [Sunting] mutasi Multiple

Secara umum, mutasi pada kedua jenis gen yang diperlukan untuk kanker terjadi. Misalnya, mutasi terbatas pada satu onkogen akan ditekan oleh kontrol mitosis normal dan gen supresor tumor, pertama hipotesis dengan hipotesis Knudson [6] mutasi A ke gen hanya satu supresor tumor. Tidak akan menyebabkan kanker baik, karena adanya banyak "cadangan" gen yang duplikat fungsinya. Hanya ketika cukup proto-onkogen telah bermutasi menjadi onkogen, dan gen supresor tumor cukup dinonaktifkan atau rusak, bahwa sinyal untuk pertumbuhan sel membanjiri sinyal untuk mengatur itu, bahwa pertumbuhan sel cepat spiral luar kendali. Seringkali, karena gen mengatur proses-proses yang mencegah kerusakan paling gen itu sendiri, tingkat mutasi meningkat sebagai salah satu semakin besar, karena bentuk-bentuk kerusakan DNA loop umpan balik.

Biasanya, onkogen adalah alel dominan, karena mengandung keuntungan-mutasi-fungsi, sedangkan penekan tumor bermutasi adalah alel resesif, karena mengandung kerugian-mutasi-fungsi. Setiap sel memiliki dua salinan dari gen yang sama, satu dari setiap orangtua, dan dalam kebanyakan kasus, keuntungan mutasi fungsi dalam satu salinan-proto onkogen tertentu sudah cukup untuk membuat bahwa gen onkogen benar, sementara biasanya kehilangan fungsi mutasi harus terjadi di kedua salinan gen penekan tumor untuk membuat yang benar-benar gen non-fungsional. Namun, ada kasus di mana salah satu salinan hilangnya fungsi dari gen penekan tumor dapat membuat salinan non-fungsional, disebut efek negatif yang dominan. Hal ini diamati dalam mutasi p53 banyak.

Mutasi gen supresor tumor yang diwariskan ke generasi berikutnya tidak hanya sel, tetapi keturunan mereka, dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan / likelihoods untuk kanker untuk diwariskan. Anggota di dalam keluarga ini telah meningkatkan insiden dan penurunan latensi beberapa tumor. Mode warisan dari penekan tumor mutan adalah bahwa anggota terpengaruh mewarisi salinan yang cacat dari satu orangtua, dan salinan yang normal dari yang lain. Karena mutasi pada penekan tumor bertindak secara resesif (catatan, bagaimanapun, ada pengecualian), hilangnya salinan normal menciptakan fenotipe kanker. Sebagai contoh, individu yang heterozigot untuk mutasi p53 sering korban sindrom Li-Fraumeni, dan yang Rb mutasi heterozigot untuk mengembangkan retinoblastoma. Dalam cara yang sama, mutasi pada gen coli poliposis adenomatosa terkait dengan kanker adenopolyposis usus besar, dengan ribuan polip di usus besar sementara muda, sedangkan mutasi pada BRCA1 dan BRCA2 memimpin untuk mulai awal kanker payudara. [Sunting] Non-mutagenik karsinogen

Banyak mutagen juga karsinogen, tetapi beberapa karsinogen tidak mutagen. Contoh karsinogen yang tidak mutagen termasuk alkohol dan estrogen. Ini diperkirakan meningkatkan kanker melalui efeknya merangsang pada laju mitosis sel. tingkat lebih cepat dari mitosis semakin meninggalkan kesempatan lebih sedikit untuk enzim perbaikan untuk memperbaiki DNA yang rusak selama replikasi DNA, meningkatkan kemungkinan kesalahan genetik. Sebuah kesalahan yang dilakukan selama mitosis dapat

Page 15: Carcinoma Translate)

menyebabkan anak perempuan 'sel menerima nomor salah dari kromosom, yang mengarah ke aneuploidi dan dapat menyebabkan kanker. [Sunting] Peran infeksi [Sunting] Bakteri Artikel utama: bakteri Kanker

Heliobacter pylori diketahui menyebabkan limfoma MALT. Jenis-jenis bakteri telah terlibat dalam kanker lainnya. [Sunting] Viral Artikel utama: Oncovirus

Selanjutnya, kanker banyak berasal dari infeksi virus, ini terutama berlaku pada hewan seperti burung, tetapi kurang begitu pada manusia. 12% kanker manusia dapat disebabkan oleh infeksi virus. [7] Modus virally-induced tumor dapat dibagi menjadi dua, akut-mengubah atau perlahan-transformasi. Dalam akut-mengubah virus, partikel virus membawa gen yang mengkodekan untuk onkogen terlalu aktif yang disebut virus-onkogen (v-onc), dan sel yang terinfeksi berubah secepat v-onc diungkapkan. Sebaliknya, dalam perlahan-mengubah virus, genom virus dimasukkan, terutama karena penyisipan genom virus adalah bagian kewajiban dari retrovirus, dekat onkogen-proto dalam genom inang. Promotor virus atau unsur-unsur transkripsi lain regulasi, pada gilirannya, menyebabkan over-ekspresi dari onkogen-proto, yang, pada gilirannya, menyebabkan proliferasi sel yang tidak terkendali. Karena penyisipan genom virus tidak spesifik untuk proto-onkogen dan kemungkinan penyisipan dekat yang onkogen-proto rendah, perlahan-mengubah virus memiliki latency tumor yang sangat lama dibandingkan dengan virus akut-transformasi, yang telah membawa onkogen-virus.

Virus yang diketahui menyebabkan kanker seperti HPV (kanker serviks), hepatitis B (kanker hati), dan EBV (sejenis limfoma), adalah semua virus DNA. Diperkirakan bahwa ketika virus menginfeksi sel, itu menyisipkan bagian dari DNA-nya sendiri di dekat gen pertumbuhan sel, menyebabkan pembelahan sel. Kelompok sel berubah yang terbentuk dari sel pertama membagi semua memiliki DNA virus sama di dekat gen pertumbuhan sel. Kelompok sel berubah kini istimewa karena salah satu kontrol normal pada pertumbuhan telah hilang.

Tergantung pada lokasi mereka, sel-sel bisa rusak melalui radiasi dari sinar matahari, bahan kimia dari asap rokok, dan peradangan dari infeksi bakteri atau virus lainnya. Setiap sel memiliki kesempatan kerusakan, langkah pada jalan menuju kanker. Sel sering mati jika mereka rusak, melalui kegagalan proses vital atau sistem kekebalan tubuh, namun, kadang-kadang kerusakan akan melumpuhkan gen kanker tunggal. Pada orang tua, ada ribuan, puluhan ribu atau ratusan ribu sel mengetuk-out. Kemungkinan bahwa ada orang yang akan membentuk suatu kanker sangat rendah.

Ketika kerusakan terjadi di wilayah manapun sel berubah, sesuatu yang berbeda terjadi. Masing-masing sel memiliki potensi untuk pertumbuhan. Sel-sel berubah akan membagi lebih cepat ketika lokasi tersebut rusak oleh fisik, kimia, atau agen virus. Sebuah lingkaran setan telah mengatur: Merusak daerah akan menyebabkan sel-sel berubah untuk membagi, menyebabkan kemungkinan lebih besar

Page 16: Carcinoma Translate)

bahwa mereka akan menderita knock-out.

Model karsinogenesis populer karena menjelaskan mengapa kanker tumbuh. Ini akan diharapkan bahwa sel-sel yang rusak melalui radiasi akan mati atau paling tidak lebih buruk karena mereka memiliki lebih sedikit gen kerja; virus meningkatkan jumlah gen bekerja.

Salah satu kekhawatiran adalah bahwa kita mungkin berakhir dengan ribuan vaksin untuk mencegah setiap virus yang dapat mengubah sel-sel kita. Virus dapat memiliki efek yang berbeda pada bagian tubuh yang berbeda. Dimungkinkan untuk mencegah sejumlah kanker yang berbeda dengan imunisasi terhadap satu agen virus. Kemungkinan bahwa HPV, misalnya, memiliki peran dalam kanker selaput lendir mulut. [Sunting] Helminthiasis

cacing parasit tertentu diketahui karsinogenik:

* Clonorchis sinensis, organisme yang menyebabkan Clonorchiasis, terkait dengan cholangiocarcinoma.

* Schistosoma spesies, organisme yang menyebabkan Schistosomiasis, terkait dengan kanker kandung kemih.

[Sunting] Etiologi

Tidak mungkin untuk menentukan penyebab awal untuk kanker tertentu. Namun, dengan bantuan teknik biologi molekular, adalah mungkin untuk ciri mutasi atau penyimpangan kromosom dalam tumor, dan kemajuan pesat sedang dilakukan dalam bidang memprediksi prognosis berdasarkan spektrum mutasi pada beberapa kasus. Misalnya, sampai setengah dari semua tumor memiliki gen p53 rusak. mutasi ini dikaitkan dengan prognosis buruk, karena sel-sel tumor lebih kecil kemungkinannya untuk masuk ke apoptosis atau sel mati terprogram ketika rusak oleh terapi. mutasi Telomerase menghilangkan hambatan tambahan, memperluas jumlah waktu sel bisa membagi. mutasi lainnya memungkinkan tumor tumbuh pembuluh darah baru untuk memberikan lebih banyak nutrisi, atau untuk bermetastasis, menyebar ke bagian lain dari tubuh. [Sunting] Kanker sel-sel induk Artikel utama: Kanker sel induk

Cara baru dalam memandang karsinogenesis berasal dari mengintegrasikan ide-ide biologi perkembangan ke onkologi. Batang sel kanker hipotesis mengusulkan bahwa berbagai jenis sel dalam tumor heterogen timbul dari satu sel, disebut Cancer Stem Cell. Kanker sel induk mungkin timbul dari transformasi sel-sel induk dewasa atau sel dibedakan dalam tubuh. Sel-sel ini bertahan sebagai subkomponen tumor dan mempertahankan sifat sel induk kunci. Mereka menimbulkan berbagai sel, mampu pembaruan diri dan kontrol homeostasis [8]. Selain itu, kambuh kanker dan munculnya metastasis juga dikaitkan dengan sel-sel ini. Batang sel kanker hipotesis tidak bertentangan dengan

Page 17: Carcinoma Translate)

konsep awal karsinogenesis. [Sunting] evolusi klonal Artikel utama: somatik evolusi pada kanker

Sementara perubahan genetik dan epigenetik pada gen supresor tumor dan onkogen mengubah perilaku sel, perubahan tersebut, pada akhirnya, mengakibatkan kanker melalui pengaruhnya terhadap populasi sel neoplastik dan mikro mereka [9] sel Mutan di neoplasma bersaing. Untuk ruang dan sumber daya. Dengan demikian, klon dengan mutasi pada gen supresor tumor atau onkogen akan berkembang hanya dalam neoplasma jika mutasi yang memberikan clone keunggulan kompetitif atas klon lain dan sel-sel normal dalam mikro perusahaan [10] demikian., Proses karsinogenesis adalah formal suatu proses evolusi Darwin, yang dikenal sebagai evolusi somatik atau klonal [11] Selain itu, dalam terang Darwin mekanisme karsinogenesis, telah berteori. bahwa berbagai bentuk kanker dapat dikategorikan sebagai pubertarial dan gerontological. Penelitian antropologi saat ini sedang dilakukan pada kanker sebagai proses evolusi alam melalui seleksi alam yang menghancurkan lingkungan fenotipe rendah sementara yang lain mendukung. Menurut teori ini, kanker datang dalam dua jenis terpisah: dari lahir sampai akhir pubertas (sekitar usia 20) teleologis terhadap dinamika kelompok cenderung mendukung, dan dari tengah-hidup sampai mati (sekitar usia 40 +) teleologis cenderung dari kelompok overpopulative dinamika. [Sunting] teori non-mainstream

Ada sejumlah teori karsinogenesis dan pengobatan kanker yang berada di luar arus utama pendapat ilmiah, karena kurangnya pemikiran ilmiah, logika, atau dasar bukti. Teori-teori ini dapat digunakan untuk membenarkan berbagai perawatan kanker alternatif. Mereka harus dibedakan dari teori-teori tentang karsinogenesis yang mempunyai dasar yang logis dalam biologi kanker utama, dan dari yang konvensional-diuji hipotesis dapat dibuat. Beberapa teori alternatif karsinogenesis, bagaimanapun, adalah didasarkan pada bukti ilmiah dan semakin diakui. Beberapa peneliti percaya kanker yang mungkin disebabkan oleh perubahan epigenetik (diwariskan dan perubahan reversibel selain urutan DNA) [12] atau aneuploidi (kelainan numerik dan struktural dalam kromosom) [13], bukan oleh mutasi. Kanker juga telah dianggap sebagai penyakit metabolik di mana metabolisme sel oksigen adalah dialihkan dari jalur yang menghasilkan energi (fosforilasi oksidatif) ke jalur yang menghasilkan spesies oksigen reaktif. Hal ini menyebabkan saklar energi dari fosforilasi oksidatif untuk glikolisis aerobik (hipotesis Warburg's) dan akumulasi spesies oksigen reaktif menyebabkan stres oksidatif (teori stres oksidatif kanker). [14] Semua teori dari karsinogenesis mungkin saling melengkapi dan bukan bertentangan.

Metastasis (bahasa Yunani: perpindahan, μετά = next + στάσις penempatan =, jamak: metastasis), atau penyakit metastasis (kadang-kadang disingkat mets), adalah penyebaran penyakit dari satu organ atau bagian lain organ non-berdekatan atau bagian. Sudah diduga sebelumnya bahwa hanya sel-sel tumor ganas dan infeksi memiliki kapasitas untuk bermetastasis;. Namun, ini sedang dipertimbangkan kembali karena penelitian baru [1] [2] [3]

Kanker terjadi setelah sebuah sel tunggal dalam jaringan yang secara genetik rusak dengan cara yang menyebabkan pembentukan kanker sel induk yang memiliki fenotipe ganas. kanker sel

Page 18: Carcinoma Translate)

induk ini mampu menjalani mitosis abnormal tak terkendali, yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel-sel kanker di lokasi itu. Ketika area sel kanker di situs berasal menjadi klinis terdeteksi, hal itu disebut tumor primer. Beberapa sel kanker juga mempelajari kemampuan untuk menembus dan menyusup ke jaringan sekitarnya yang normal di daerah setempat, membentuk tumor baru. Yang baru terbentuk "putri" tumor di lokasi yang berdekatan di dalam jaringan disebut metastasis lokal.

Beberapa sel kanker mendapatkan kemampuan untuk menembus dinding limfatik dan / atau pembuluh darah, setelah itu mereka dapat beredar melalui aliran darah (sirkulasi sel-sel tumor) ke situs lain dan jaringan dalam tubuh. Proses ini dikenal (masing-masing) sebagai limfatik menyebar atau hematogeneous.

Setelah sel tumor datang untuk beristirahat di situs lain, mereka kembali menembus kapal atau dinding, terus berkembang biak, dan akhirnya tumor lain secara klinis terdeteksi terbentuk. Tumor baru ini dikenal sebagai tumor (atau sekunder) metastasis. Metastasis adalah satu dari tiga keunggulan dari keganasan (kontras tumor jinak) [4] Sebagian besar tumor dan neoplasma lainnya dapat bermetastasis, meskipun dengan tingkat yang berbeda (misalnya karsinoma sel basal jarang metastasis).. [4]

Ketika sel tumor bermetastasis, tumor baru ini disebut tumor sekunder atau metastasis, dan sel-sel perusahaan seperti yang di tumor asli. Ini berarti, misalnya, bahwa, jika kanker payudara metastasizes ke paru-paru, tumor sekunder terdiri dari sel-sel payudara yang abnormal, bukan dari sel-sel paru-paru abnormal. Tumor di paru-paru kemudian dinamakan kanker payudara metastatik, bukan kanker paru-paru.

Gejala metastasis bervariasi dengan lokasi tumor.

Awalnya, kelenjar getah bening di dekatnya dipukul awal [5] paru-paru, tulang, hati,. Dan otak adalah lokasi metastasis yang paling umum dari tumor padat. [5]

    * Pada kelenjar getah bening, gejala yang umum adalah limfadenopati     * Paru: batuk, hemoptysis dan dyspnea [5] (sesak napas)     * Hati: hepatomegali (pembesaran hati) [5] dan penyakit kuning [5]     * Tulang: nyeri tulang [5], fraktur tulang yang terkena [5]     * Otak: gejala saraf seperti sakit kepala [5], kejang [5], dan vertigo [5].

Meskipun kanker lanjut dapat menyebabkan rasa sakit, hal ini sering tidak gejala pertama.

Beberapa pasien, bagaimanapun, tidak menunjukkan gejala apapun. [5] [Sunting] Patofisiologi

tumor metastatik sangat umum dalam tahap akhir kanker. Penyebaran metastase dapat terjadi melalui darah atau limfatik atau melalui kedua rute. Tempat yang paling umum untuk metastasis terjadi adalah paru-paru, hati, otak, dan tulang-tulang [6] Ada juga kecenderungan untuk tumor tertentu untuk benih di organ tertentu.. Ini pertama kali dibahas sebagai "benih dan tanah" teori oleh Stephen Paget lebih dari seabad yang lalu pada tahun 1889. Sebagai contoh, kanker prostat

Page 19: Carcinoma Translate)

biasanya metastasizes ke tulang. Dalam cara yang sama, kanker usus besar memiliki kecenderungan untuk bermetastasis ke hati. Kanker perut sering metastasises ke indung telur pada wanita, maka disebut tumor Krukenberg. Menurut "benih dan tanah" teori, sulit bagi sel-sel kanker untuk bertahan hidup di luar daerah asal mereka, sehingga untuk bermetastasis mereka harus mencari lokasi dengan karakteristik serupa [7] Sebagai contoh,. Sel tumor payudara, yang mengumpulkan ion kalsium dari air susu ibu, bermetastasis ke jaringan tulang, di mana mereka bisa mengumpulkan ion kalsium dari tulang. Melanoma maligna menyebar ke otak, mungkin karena jaringan saraf dan melanosit timbul dari baris sel yang sama di dalam embrio. [8]

Pada tahun 1928 James Ewing menantang "benih dan tanah" teori dan mengusulkan bahwa metastasis terjadi murni melalui rute anatomi dan mekanik.

Sel-sel kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening (kelenjar getah bening regional) di dekat tumor primer. Hal ini disebut keterlibatan nodal, node positif, atau penyakit regional. ("Node Positif" adalah istilah yang akan digunakan oleh dokter spesialis untuk menggambarkan kondisi pasien, yang berarti bahwa getah bening pasien node dekat tumor primer dinyatakan positif keganasan. Ini adalah praktek medis yang umum untuk menguji dengan biopsi setidaknya dua kelenjar getah bening dekat lokasi tumor ketika melakukan operasi untuk memeriksa atau menghapus tumor) Localized menyebar ke kelenjar getah bening regional dekat tumor primer biasanya tidak dihitung sebagai metastasis., meskipun ini adalah tanda prognosis yang buruk. Transpor melalui limfatik adalah jalur yang paling umum untuk penyebaran awal karsinoma. [4]

Selain rute di atas, metastasis dapat terjadi melalui pembibitan langsung, disebut spread transcoelomic. Hal ini umumnya hanya terlihat dalam rongga peritoneal atau pleura oleh tumor ovarium dan mesotelioma masing. [9] [Sunting] Faktor-faktor yang terlibat

Metastasis adalah serangkaian langkah yang kompleks di mana sel-sel kanker meninggalkan situs tumor asli dan bermigrasi ke bagian lain dari tubuh melalui aliran darah atau sistem limfatik. Untuk melakukannya, sel-sel ganas melepaskan diri dari tumor primer dan menempel dan menurunkan protein yang membentuk matriks sekitarnya ekstraseluler (ECM), yang memisahkan jaringan tumor dari sebelah. Dengan merendahkan protein ini, sel-sel kanker dapat melanggar ECM dan melarikan diri. Ketika kanker mulut bermetastasis, mereka umumnya perjalanan melalui sistem getah bening ke kelenjar getah bening di leher. Tubuh menolak metastasis oleh berbagai mekanisme melalui tindakan kelas protein yang dikenal sebagai metastasis penekan, dimana sekitar selusin dikenal. [10]

Kanker peneliti mempelajari kondisi yang diperlukan untuk metastasis kanker telah menemukan bahwa salah satu peristiwa penting yang dibutuhkan adalah pertumbuhan jaringan baru dari pembuluh darah, disebut tumor angiogenesis. [11] Telah ditemukan bahwa angiogenesis inhibitor sehingga akan mencegah pertumbuhan metastasis [4]. [Sunting] Rute dari Metastasis

Metastasis terjadi oleh empat rute:

   1. Menyebar ke dalam rongga tubuh: Hal ini terjadi oleh permukaan pembenihan ruang

Page 20: Carcinoma Translate)

peritoneul, jamak, perikardial, atau subarchnoid. Sebagai contoh karsinoma ovarium transperitoneally menyebar ke permukaan hati.    2. Invasi limfatik: ini diikuti oleh transportasi sel tumor ke kelenjar regional dan akhirnya ke bagian lain dari tubuh, "itu adalah umum dalam penyebaran awal karsinoma.    3. menyebar hematogen: Ini adalah khas dari semua sarkoma tetapi rute disukai di karsinoma tertentu (misalnya yang berasal dari ginjal). Karena lebih tipis mereka dinding pembuluh darah lebih sering menyerang dari arteri dan metastasis mengikuti pola arus vena.    4. Transplantasi: Mechanical kereta fragmen sel tumor dengan instrumen bedah selama operasi atau penggunaan jarum selama prosedur diagnostik.

[Sunting] Metastasis dan kanker primer

Hal ini berteori bahwa metastasis selalu bertepatan dengan kanker primer, dan, dengan demikian, adalah suatu tumor yang dimulai dari sebuah sel kanker atau sel-sel di bagian lain dari tubuh. Namun, lebih dari 10% pasien yang datang ke unit onkologi akan memiliki metastasis tanpa tumor primer ditemukan. Dalam kasus ini, dokter merujuk pada tumor primer sebagai "tidak diketahui" atau "gaib," dan pasien dikatakan memiliki kanker asal primer tidak diketahui (CUP) atau Tumor Primer Unknown (UPT). Diperkirakan bahwa 3% dari semua kanker adalah asal primer tidak diketahui [12] Studi. Menunjukkan bahwa, jika sederhana mempertanyakan tidak mengungkapkan sumber kanker itu (batuk darah "mungkin paru-paru", kencing darah "mungkin kandung kemih") , pencitraan kompleks tidak akan baik [12]. Dalam beberapa kasus tumor primer dapat muncul kemudian.

Penggunaan imunohistokimia telah diizinkan patolog untuk memberikan identitas kepada banyak dari metastasis. Namun, pencitraan daerah menunjukkan hanya kadang-kadang mengungkapkan primer. Dalam kasus yang jarang terjadi (misalnya, dari melanoma), tidak ada tumor primer ditemukan, bahkan pada otopsi. Karena itu berpikir bahwa beberapa tumor primer dapat mundur sepenuhnya, tetapi meninggalkan metastasis mereka di belakang.

Diagnosa

Sel-sel dalam tumor metastasis menyerupai mereka dalam tumor primer. Setelah jaringan kanker diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan jenis sel, seorang dokter biasanya dapat mengetahui apakah jenis sel biasanya ditemukan di bagian tubuh dari mana sampel jaringan diambil.

Misalnya, sel-sel kanker payudara terlihat sama apakah mereka ditemukan di payudara atau telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Jadi, jika sebuah sampel jaringan yang diambil dari tumor di paru-paru mengandung sel-sel yang terlihat seperti sel-sel payudara, dokter menentukan bahwa tumor paru-paru adalah tumor sekunder. Namun, penentuan tumor primer seringkali bisa sangat sulit, dan ahli patologi mungkin harus menggunakan teknik beberapa pembantu, seperti imunohistokimia, IKAN (fluorescent hibridisasi in situ), dan lain-lain. Meskipun penggunaan teknik, dalam beberapa kasus tumor utama tetap tidak teridentifikasi.

kanker metastatik dapat ditemukan pada waktu yang sama dengan tumor primer, atau bulan atau tahun kemudian. Ketika tumor kedua ditemukan pada pasien yang telah dirawat karena kanker di

Page 21: Carcinoma Translate)

masa lalu, itu lebih sering metastasis dari tumor primer yang lain.

Hal sebelumnya berpikir bahwa sel-sel kanker yang paling memiliki potensi metastatis rendah dan bahwa ada sel-sel langka yang mengembangkan kemampuan untuk bermetastasis melalui pengembangan mutasi somatik [13] Menurut teori ini,. Diagnosis metastasis kanker hanya mungkin setelah acara dari metastasis. Tradisional berarti untuk mendiagnosa kanker (misalnya biopsi) hanya akan menyelidiki subpopulasi sel kanker dan akan sangat mungkin tidak sampel dari sub-populasi dengan potensi metastasis. [14]

Teori mutasi somatik pembangunan metastasis belum dibuktikan dalam kanker pada manusia. Sebaliknya, tampaknya bahwa keadaan genetik dari tumor primer mencerminkan kemampuan kanker yang dapat bermetastasis [14] Penelitian membandingkan ekspresi gen antara adenocarcinoma primer dan metastatik mengidentifikasi subset dari gen yang ekspresinya dapat membedakan tumor primer dari tumor metastasis,. Dijuluki sebagai "tanda tangan metastasis." [14] gen Up-diatur dalam signature meliputi: SNRPF, HNRPAB, DHPS dan securin. Actin, myosin dan MHC kelas II down-regulasi itu juga terkait dengan tanda tangannya. Selain itu, ekspresi metastatik terkait gen ini juga diamati pada beberapa tumor primer, menunjukkan bahwa sel-sel dengan potensi untuk bermetastasis dapat diidentifikasi bersamaan dengan diagnosis tumor primer. [15]

Ekspresi tanda tangan ini telah metastasis berkorelasi dengan prognosis buruk dan telah terbukti konsisten dalam beberapa jenis kanker. Prognosis terbukti lebih buruk bagi individu yang utama tumor menyatakan tanda tangan metastatik [14]. Selain itu, ekspresi gen ini terkait metastasis ditunjukkan untuk berlaku untuk jenis kanker lain selain adenocarcinoma. Metastasis dari payudara, medulloblastoma kanker dan kanker prostat semua memiliki pola ekspresi gen yang serupa dari metastasis terkait. [14]

Identifikasi tanda tangan ini terkait metastasis memberikan janji untuk mengidentifikasi sel dengan potensi metastasis dengan tumor primer dan harapan untuk meningkatkan prognosis dari kanker metastasis terkait. Selain itu, dengan mengidentifikasi gen yang ekspresinya berubah dalam metastasis menawarkan target potensial untuk menghambat metastasis. [14]

Kanker payudara (neoplasma ganas payudara) adalah kanker yang berasal dari jaringan payudara, yang paling sering dari lapisan dalam saluran susu atau lobulus yang menyediakan saluran dengan susu. Kanker yang berasal dari saluran yang dikenal sebagai karsinoma duktal; yang berasal dari lobulus yang dikenal sebagai karsinoma lobulus.

Prognosis dan tingkat kelangsungan hidup sangat bervariasi tergantung pada jenis kanker dan stadium [1] model komputerisasi yang. Tersedia untuk memprediksi kelangsungan hidup. [2] Dengan perawatan yang terbaik dan tergantung pada stadium, kelangsungan hidup bebas penyakit 10-tahun bervariasi dari 98% menjadi 10%. Perawatan termasuk operasi, obat (terapi hormon dan kemoterapi), dan radiasi.

Di seluruh dunia, kanker payudara terdiri dari 10,4% dari semua kejadian kanker pada wanita, sehingga jenis yang paling umum kanker non-kulit pada wanita dan menjadi penyebab paling umum kelima

Page 22: Carcinoma Translate)

kematian kanker. [3] Pada tahun 2004, kanker payudara yang diakibatkan 519.000 kematian di seluruh dunia ( 7% dari kematian akibat kanker;.. hampir 1% dari semua kematian) [4] Kanker payudara adalah sekitar 100 kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki, meskipun laki-laki cenderung memiliki hasil yang lebih buruk karena keterlambatan dalam diagnosis [5] [6] [7] [8]

Beberapa kanker payudara sensitif terhadap hormon seperti estrogen dan / atau progesteron yang memungkinkan untuk memperlakukan mereka dengan menghalangi efek dari hormon dalam jaringan target. Ini memiliki prognosis lebih baik dan memerlukan perlakuan yang kurang agresif dari kanker hormon negatif.

kanker payudara tanpa reseptor hormon, atau yang telah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak, atau yang mengekspresikan ciri-ciri genetik tertentu, lebih tinggi berisiko, dan diperlakukan lebih agresif. Satu rejimen standar, populer di AS, adalah doxorubicin plus cyclophosphamide (adriamycin), yang dikenal sebagai CA; ini obat kerusakan DNA pada kanker, tetapi juga di sel-sel normal yang berkembang pesat di mana mereka menyebabkan efek samping yang serius. Kadang-kadang obat taxane, seperti docetaxel, ditambahkan, dan rezim ini kemudian dikenal sebagai CAT, serangan taxane mikrotubulus dalam sel kanker. Sebuah perlakuan yang setara, populer di Eropa, adalah cyclophosphamide, methotrexate, dan fluorouracil (CMF). [9] antibodi monoklonal, seperti trastuzumab (Herceptin), digunakan untuk sel-sel kanker yang memiliki mutasi HER2. Radiasi biasanya ditambahkan ke tempat tidur bedah untuk mengontrol sel-sel kanker yang tidak terjawab oleh operasi, yang biasanya meluas kelangsungan hidup, meskipun radiasi paparan ke jantung dapat menyebabkan kerusakan dan gagal jantung di tahun-tahun berikutnya. [10] Klasifikasi Artikel utama: klasifikasi Kanker payudara

kanker payudara dapat diklasifikasikan oleh schemata berbeda. Setiap aspek mempengaruhi respon pengobatan dan prognosis. Deskripsi kanker payudara secara optimal akan mencakup beberapa aspek klasifikasi, serta temuan lain, seperti tanda-tanda yang ditemukan pada pemeriksaan fisik. Klasifikasi aspek meliputi tahap (TNM), patologi, kelas, status reseptor, dan ada atau tidak adanya gen yang ditentukan oleh tes DNA:

* Stage. Klasifikasi TNM untuk kanker payudara adalah didasarkan pada ukuran tumor (T), apakah atau tidak tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening (N) di ketiak, dan apakah tumor telah metastasis (M) (yaitu menyebar ke lebih jauh bagian tubuh). ukuran lebih besar, menyebar nodal, dan metastasis memiliki nomor panggung yang lebih besar dan prognosis yang buruk. Tahap utama adalah: Stadium 0 adalah penyakit pra-ganas atau penanda (kadang-kadang disebut DCIS: Ductal Carcinoma di Situ). Tahapan 1-3 didefinisikan sebagai 'awal' kanker dan berpotensi dapat disembuhkan. Tahap 4 didefinisikan sebagai 'lanjut' dan / atau 'metastatis' kanker dan tidak dapat disembuhkan.

* Histopatologi. Kanker payudara biasanya, namun tidak selalu, terutama diklasifikasikan oleh

Page 23: Carcinoma Translate)

penampilan histologiknya. Sebagian besar kanker payudara 'berasal dari lapisan epitel duktus atau lobulus, dan diklasifikasikan sebagai karsinoma duktal payudara. Karsinoma in situ adalah proliferasi sel-sel kanker dalam jaringan epitel tanpa invasi dari jaringan sekitarnya. Sebaliknya, karsinoma invasif menyerang jaringan di sekitarnya. [11]

* Grade (Bloom-Richardson grade). Ketika sel menjadi berbeda, mereka mengambil berbagai bentuk dan bentuk berfungsi sebagai bagian dari organ. sel-sel kanker kehilangan diferensiasi itu. Dalam grading kanker, sel tumor umumnya diklasifikasikan juga dibedakan (kelas rendah), agak berbeda (kelas menengah), dan buruk dibedakan (kelas tinggi). Kanker dibedakan buruk memiliki prognosis buruk.

* Lubang status. Sel memiliki reseptor pada permukaan dan dalam sitoplasma dan inti. utusan kimia seperti mengikat hormon untuk reseptor, dan ini menyebabkan perubahan dalam sel. sel-sel kanker payudara mungkin atau mungkin tidak memiliki tiga reseptor penting: estrogen reseptor (ER), reseptor progesteron (PR), dan HER2/neu. Sel dengan tidak ada reseptor disebut basal-suka atau triple negatif. ER + sel kanker bergantung pada estrogen untuk pertumbuhan mereka, sehingga mereka dapat diobati dengan obat untuk memblokir efek estrogen (tamoxifen misalnya), dan umumnya memiliki prognosis yang lebih baik. Umumnya, HER2 + memiliki prognosis yang lebih buruk, [12] Namun HER2 + sel kanker menanggapi obat-obatan seperti antibodi monoklonal, trastuzumab, (dalam kombinasi dengan kemoterapi konvensional) dan ini telah meningkatkan prognosis secara signifikan. [13]

microarray DNA * telah membandingkan sel normal untuk sel kanker payudara dan menemukan perbedaan dalam ratusan gen, tetapi arti dari sebagian besar perbedaan itu tidak diketahui.

[Sunting] Tanda dan gejala Gejala terlihat pertama dari kanker payudara biasanya benjolan yang terasa berbeda dari sisa jaringan payudara. Lebih dari 80% kasus kanker payudara ditemukan saat wanita terasa benjolan. [14] Pada saat benjolan payudara terlihat, itu mungkin telah berkembang selama bertahun-tahun. Kanker payudara awal terdeteksi oleh mammogram. [15] Benjolan yang ditemukan pada kelenjar getah bening yang terletak di ketiak [14] juga dapat menunjukkan kanker payudara.

Indikasi kanker payudara selain benjolan mungkin termasuk perubahan dalam ukuran atau bentuk payudara, dimpling kulit, inversi puting susu, atau pembebasan tunggal-puting spontan. Pain ("mastodynia") adalah alat tidak bisa diandalkan dalam menentukan ada atau tidak adanya kanker payudara, tetapi dapat menjadi indikasi masalah kesehatan payudara lainnya. [14] [15] [16]

Ketika sel kanker payudara menyerang pembuluh getah bening dermal limfatik-kecil di kulit payudara penyajian-nya dapat menyerupai peradangan kulit dan dengan demikian dikenal sebagai kanker payudara inflamasi (IBC). Gejala kanker payudara inflamasi termasuk rasa sakit, bengkak, hangat dan kemerahan di seluruh payudara, serta tekstur kulit jeruk-untuk kulit disebut sebagai peau d'orange. [14]

Lain kompleks gejala yang dilaporkan kanker payudara adalah penyakit Paget payudara. Sindrom ini

Page 24: Carcinoma Translate)

muncul sebagai perubahan kulit eczematoid seperti kemerahan dan mengelupas ringan dari kulit puting. Seiring kemajuan Paget, gejala dapat mencakup kesemutan, gatal, kepekaan meningkat, terbakar, dan rasa sakit. Mungkin juga ada cairan dari puting. Sekitar setengah dari wanita yang didiagnosis dengan Paget juga memiliki benjolan pada payudara. [17]

Dalam kasus yang jarang terjadi, yang pada awalnya muncul sebagai fibroadenoma (benjolan bergerak keras) bisa sebenarnya menjadi tumor phyllodes. Phyllodes tumor terbentuk dalam stroma (jaringan ikat) dari payudara dan mengandung kelenjar serta jaringan stroma. tumor Phyllodes tidak dipentaskan dalam arti biasa;. mereka diklasifikasikan berdasarkan penampilan mereka di bawah mikroskop sebagai jinak, borderline, atau ganas [18]

Kadang-kadang, kanker payudara muncul sebagai penyakit metastatik, yaitu kanker yang telah menyebar di luar organ asli. kanker payudara metastatik akan menyebabkan gejala yang tergantung pada lokasi metastasis. situs umum termasuk metastasis tulang, hati, paru dan otak. [19] berat badan Unexplained kadang-kadang dapat pemberita kanker payudara okultisme, seperti dapat gejala demam atau kedinginan. Tulang atau sendi sakit kadang bisa manifestasi kanker payudara metastatik, seperti dapat penyakit kuning atau gejala neurologis. Gejala-gejala ini "tidak spesifik", yang berarti mereka juga bisa manifestasi dari penyakit lainnya. [20]

Kebanyakan gejala gangguan payudara tidak berubah untuk mewakili kanker payudara yang mendasarinya. penyakit payudara jinak seperti mastitis dan fibroadenoma payudara adalah penyebab yang lebih umum dari gejala gangguan payudara. Munculnya gejala baru harus ditanggapi dengan serius oleh kedua pasien dan dokter mereka, karena kemungkinan kanker payudara pokok pada hampir segala usia. [21] [Sunting] Epidemiologi dan faktor risiko Artikel utama: Faktor risiko kanker payudara

Para epidemiologi primer dan faktor risiko yang telah diidentifikasi adalah jenis kelamin, [22] usia, [23] kurangnya melahirkan atau menyusui, kadar hormon [24] [25] yang lebih tinggi, [26] [27] ras dan status ekonomi.

Dalam Makanan, Nutrisi, Aktivitas Fisik dan Pencegahan Kanker: Perspektif Global, laporan 2007 oleh American Institute for Cancer Research Kanker / Dunia Dana Penelitian, disimpulkan perempuan dapat mengurangi risiko mereka dengan mempertahankan berat badan yang sehat, minum alkohol kurang, yang anak-anak mereka aktif secara fisik dan menyusui. [28] ini berdasarkan penelaahan terhadap 873 studi yang terpisah.

Pada tahun 2009 World Cancer Research Fund mengumumkan hasil dari tinjauan penelaahan lebih lanjut yang memperhitungkan sebuah penelitian yang diterbitkan 81 lebih lanjut kemudian. Hal ini tidak mengubah kesimpulan dari 2007 Laporan. Pada tahun 2009, WCRF / AICR diterbitkan Kebijakan dan Aksi Pencegahan Kanker, Laporan Kebijakan yang mencakup studi preventability. [29] Ini diperkirakan bahwa 38% dari kasus kanker payudara di AS dicegah melalui pengurangan konsumsi alkohol, meningkatkan

Page 25: Carcinoma Translate)

tingkat aktivitas fisik dan menjaga berat badan yang sehat. Hal ini juga memperkirakan bahwa 42% dari kasus kanker payudara di Inggris bisa dicegah dengan cara ini, serta 28% di Brazil dan 20% di Cina.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1995, faktor risiko mapan menyumbang 47% dari kasus sementara hanya 5% yang disebabkan oleh sindrom turun temurun [30] Faktor genetik biasanya meningkatkan risiko sedikit atau sedang;. Pengecualian adalah perempuan dan laki-laki yang adalah pembawa mutasi BRCA. Orang-orang ini memiliki resiko seumur hidup sangat tinggi untuk payudara dan kanker indung telur, tergantung pada bagian dari protein mana mutasi terjadi. Alih-alih risiko seumur hidup 12 persen dari kanker payudara, wanita dengan salah satu gen ini memiliki risiko sekitar 60 persen. [31] Pada tahun-tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan dampak dari pola makan dan perilaku lainnya pada kanker payudara. Faktor-faktor resiko tambahan termasuk diet tinggi lemak, [32] konsumsi alkohol, [33] [34] obesitas, [35] dan faktor lingkungan seperti penggunaan tembakau, radiasi, [36] endokrin dan shift. [37] Meskipun radiasi dari mammografi adalah dosis rendah, efek kumulatif dapat menyebabkan kanker. [38] [39]

Selain faktor-faktor risiko yang ditentukan di atas, faktor risiko demografi dan medis meliputi:

sejarah pribadi * kanker payudara: Seorang wanita yang menderita kanker payudara pada satu payudara memiliki peningkatan risiko terkena kanker pada payudara yang lain. * Riwayat keluarga: risiko seorang wanita dari kanker payudara adalah lebih tinggi jika ibunya, saudara, atau anak perempuan menderita kanker payudara. Risikonya adalah lebih tinggi jika anggota keluarganya mengalami kanker payudara sebelum usia 40. Setelah sanak keluarga lainnya dengan kanker payudara (baik dalam ibunya atau keluarga ayah) juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita. * Perubahan payudara tertentu: hiperplasia dan karsinoma Atypical lobular in situ ditemukan dalam kondisi payudara jinak seperti perubahan payudara fibrokistik berkorelasi dengan risiko kanker payudara meningkat.

Sebuah National Cancer Institute (NCI) studi tentang 72.000 wanita menemukan bahwa mereka yang memiliki indeks massa tubuh normal pada usia 20 dan bertambah berat badan karena mereka berusia hampir dua kali lipat risiko terkena kanker payudara setelah menopause dibandingkan dengan wanita mempertahankan berat badan mereka. Risiko wanita rata-rata 60 tahun itu terkena kanker payudara pada usia 65 adalah sekitar 2 persen; risiko hidupnya adalah 13 persen [40].

Aborsi belum ditemukan menjadi faktor risiko untuk kanker payudara. Kanker payudara hipotesis aborsi, bagaimanapun, terus dipromosikan oleh beberapa kelompok-kelompok pro-life. [41] [42] [43] [Sunting] perbedaan rasial dan faktor sosial ekonomi

Insiden dan mortalitas bervariasi dengan ras dan status sosial. Insiden ini meningkat dengan memperbaiki situasi ekonomi, sementara kematian terkait dengan status ekonomi rendah. Dalam insiden AS secara signifikan lebih rendah dan kematian lebih tinggi di antara perempuan kulit hitam dan perbedaan ini tampaknya bertahan bahkan setelah penyesuaian untuk status ekonomi. Saat ini tidak

Page 26: Carcinoma Translate)

jelas apakah perbedaan rasial yang signifikan dalam insiden dan kematian bertahan setelah penyesuaian untuk status ekonomi antara perempuan putih, asal Hispanik dan asian di Amerika Serikat. [44]

Beberapa studi telah menemukan bahwa perempuan kulit hitam di AS lebih cenderung meninggal karena kanker payudara meskipun perempuan kulit putih lebih mungkin didiagnosis dengan penyakit. Bahkan setelah diagnosis, perempuan kulit hitam cenderung untuk mendapatkan perawatan dibandingkan dengan wanita kulit putih. [45] [46] [47] Para ahli telah maju beberapa teori kesenjangan, termasuk akses memadai untuk skrining, mengurangi ketersediaan paling maju bedah dan medis teknik, atau beberapa karakteristik biologi penyakit dalam populasi African American. [48] Beberapa studi menunjukkan bahwa perbedaan rasial dalam hasil kanker payudara mungkin mencerminkan bias budaya lebih dari perbedaan penyakit biologis [49] Namun,. kurangnya keragaman klinis percobaan untuk pengobatan kanker payudara dapat menyebabkan perbedaan ini, dengan penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa perempuan kulit hitam lebih cenderung memiliki reseptor estrogen kanker payudara negatif, yang tidak responsif terhadap perawatan hormon yang efektif untuk perempuan kulit putih yang paling [50] Penelitian ini. saat ini berkelanjutan untuk menentukan kontribusi kedua faktor biologis dan budaya. [46] [51]

Ia telah mengemukakan bahwa bagian dari perbedaan dalam insiden yang disebabkan ras dan status ekonomi dapat dijelaskan dengan menggunakan masa lalu terapi hormon pengganti [52]

Britania Raya adalah anggota dari International Cancer Genome Konsorsium yang memimpin upaya untuk genom lengkap peta kanker payudara itu. [Sunting] Patofisiologi Kanker payudara, seperti kanker lain, terjadi karena interaksi antara lingkungan dan gen yang rusak. Sel-sel normal membelah sebanyak yang diperlukan dan berhenti. Mereka menempel pada sel lain dan tinggal di tempat di jaringan. Sel-sel menjadi kanker ketika mutasi merusak kemampuan mereka untuk berhenti membelah, untuk menempel pada sel lain dan untuk tinggal di mana mereka berada. Ketika sel membagi, DNA mereka biasanya disalin dengan banyak kesalahan. Error-correcting protein memperbaiki kesalahan-kesalahan. Mutasi diketahui menyebabkan kanker, seperti p53, BRCA1 dan BRCA2, terjadi pada mekanisme error-correcting. Mutasi tersebut baik diwariskan atau diperoleh setelah lahir. Agaknya, mereka mengijinkan mutasi lain, yang memungkinkan pembagian yang tidak terkendali, kurangnya lampiran, dan metastasis ke organ jauh [36] [53] Normal sel akan bunuh diri sel (apoptosis) ketika mereka tidak lagi diperlukan.. Sampai saat itu, mereka dilindungi dari bunuh diri sel oleh cluster beberapa protein dan jalur. Salah satu jalur pelindung adalah jalur PI3K/AKT; lain adalah RAS / MEK / ERK jalur. Kadang-kadang gen sepanjang jalur pelindung bermutasi dengan cara yang membuat mereka secara permanen "pada", rendering sel mampu melakukan bunuh diri ketika tidak lagi diperlukan. Ini adalah salah satu langkah yang menyebabkan kanker dalam kombinasi dengan mutasi lainnya. Biasanya, protein PTEN mematikan jalur PI3K/AKT ketika sel siap untuk bunuh diri sel. Dalam beberapa kanker payudara, gen untuk protein PTEN bermutasi, sehingga jalur PI3K/AKT terjebak dalam "pada" posisi, dan sel kanker tidak bunuh diri. [54]

Mutasi yang dapat menyebabkan kanker payudara telah eksperimen dikaitkan dengan paparan

Page 27: Carcinoma Translate)

estrogen. [55]

Kegagalan surveilans kekebalan tubuh, menghilangkan sel-sel ganas sepanjang hidup seseorang oleh sistem kekebalan tubuh. [56]

Abnormal faktor pertumbuhan sinyal dalam interaksi antara sel-sel stroma dan sel epitel dapat memfasilitasi pertumbuhan sel ganas. [57] [58]

Orang-orang di negara-negara berkembang laporan tingkat insiden lebih rendah dibandingkan di negara maju. [Rujukan?]

Di Amerika Serikat, 10 sampai 20 persen pasien dengan kanker payudara dan pasien dengan kanker ovarium memiliki relatif pertama atau kedua-derajat dengan salah satu penyakit ini. Mutasi pada salah satu dari dua gen kerentanan utama, kepekaan gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan kepekaan gen kanker payudara 2 (BRCA2), memberikan risiko seumur hidup dari kanker payudara persen antara 60 dan 85 dan risiko seumur hidup kanker ovarium antara 15 dan 40 persen. Namun, mutasi pada gen account hanya 2 sampai 3 persen dari semua kanker payudara. [59] [Sunting] Diagnosis Sedangkan skrining teknik (yang lebih lanjut dibahas di bawah) yang berguna dalam menentukan kemungkinan kanker, pengujian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah benjolan terdeteksi pada skrining adalah kanker, sebagai lawan dari alternatif jinak seperti kista sederhana.

Dalam pengaturan klinis, kanker payudara umumnya didiagnosis menggunakan "triple test" pemeriksaan payudara klinis (pemeriksaan payudara oleh seorang praktisi medis yang terlatih), mamografi, dan sitologi aspirasi jarum halus. Baik mamografi dan pemeriksaan payudara klinis, juga digunakan untuk skrining, dapat mengindikasikan kemungkinan perkiraan yang benjolan adalah kanker, dan juga dapat mengidentifikasi lesi lainnya. Fine Needle Aspirasi dan Sitologi (Fnac), yang dapat dilakukan di kantor GP menggunakan anestesi lokal jika diperlukan, melibatkan mencoba untuk mengekstrak sebagian kecil cairan dari benjolan. cairan Hapus membuat benjolan yang sangat tidak mungkin kanker, tetapi cairan berdarah dapat dikirimkan off untuk diperiksa di bawah mikroskop untuk sel kanker. Bersama, ketiga alat dapat digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara dengan tingkat akurasi yang baik.

Pilihan lain untuk biopsi termasuk biopsi inti, dimana bagian dari benjolan payudara dihapus, dan biopsi Excisional, di mana seluruh benjolan dihapus.

Di samping itu biopsi payudara vakum-dibantu (VAB) dapat membantu diagnosa kanker payudara di antara pasien dengan payudara mammographically terdeteksi pada wanita menurut review sistematis. [60] Dalam studi ini, ringkasan perkiraan untuk biopsi vakum payudara membantu dalam diagnosis kanker payudara sebagai berikut sensitivitas 98,1% dengan 95% CI = 0,972-0,987 dan spesifisitas 100% dengan 95% CI = 0,997-0,999. Namun tingkat meremehkan hiperplasia duktus atipikal (ADH) dan karsinoma duktal in situ (DCIS) adalah 20,9% dengan 95% CI = 0,177-0,245 dan 11,2% dengan 95% CI =

Page 28: Carcinoma Translate)

0,098-0,128 masing-masing. Penyaringan Artikel utama: skrining kanker payudara

skrining kanker payudara mengacu pada pengujian perempuan dinyatakan sehat untuk kanker payudara dalam upaya untuk mencapai diagnosis sebelumnya. Asumsinya adalah bahwa deteksi dini akan meningkatkan hasil. Sejumlah tes penyeleksian telah digunakan termasuk: pemeriksaan payudara klinis dan diri, mamografi, skrining genetik, USG, dan pencitraan resonansi magnetik.

Sebuah pemeriksaan payudara klinis atau diri melibatkan perasaan payudara untuk benjolan atau kelainan lainnya. Penelitian bukti tidak mendukung efektivitas kedua jenis ujian payudara, karena pada saat benjolan cukup besar dapat ditemukan kemungkinan telah berkembang selama beberapa tahun dan akan segera cukup besar dapat ditemukan tanpa ujian. [ 61] mammographic skrining untuk kanker payudara menggunakan sinar X untuk memeriksa payudara untuk setiap massa seperti biasanya atau benjolan. Kolaborasi Cochrane pada tahun 2009 menyimpulkan bahwa mammogram mengurangi angka kematian dari kanker payudara sebesar 15 persen, tetapi juga menghasilkan operasi yang tidak perlu dan kecemasan, sehingga pandangan mereka bahwa skrining mamografi dapat melakukan lebih berbahaya daripada baik [62] Banyak organisasi-organisasi nasional merekomendasikan. Mamografi teratur, namun . Untuk wanita rata-rata, US Preventive Services Task Force merekomendasikan mamografi setiap dua tahun pada wanita antara usia 50 dan 74 [63] Satuan Tugas poin keluar. Bahwa selain operasi yang tidak perlu dan kecemasan, risiko mammogram lebih sering termasuk peningkatan yang kecil tapi signifikan pada kanker payudara diinduksi oleh radiasi. [64]

Pada wanita yang berisiko tinggi, seperti mereka yang memiliki sejarah keluarga yang kuat kanker, skrining mamografi dianjurkan pada usia lebih dini dan pengujian tambahan mungkin termasuk skrining genetik yang tes untuk gen BRCA dan / atau magnetik resonance imaging. [Sunting] Pengobatan Artikel utama: pengobatan kanker payudara

Kanker payudara biasanya dirawat dengan pembedahan dan kemudian mungkin dengan kemoterapi atau radiasi, atau keduanya. Hormon positif kanker diperlakukan dengan hormon jangka panjang memblokir terapi. Pengobatan diberikan dengan meningkatnya agresivitas sesuai dengan prognosis dan risiko kekambuhan. Tahap 1 kanker (dan DCIS) memiliki prognosis yang sangat baik dan umumnya diperlakukan dengan lumpectomy dan kadang-kadang radiasi. [65] The HER2 agresif + kanker harus ditangani dengan trastuzumab tersebut (Herceptin) rezim [66] tetapi sebaliknya jarang kemoterapi. Tahap 2 dan 3 kanker dengan prognosis yang semakin miskin dan risiko yang lebih besar kekambuhan umumnya diperlakukan dengan operasi (lumpectomy atau mastektomi dengan atau tanpa pengangkatan kelenjar getah bening), kemoterapi (ditambah trastuzumab untuk HER2 + kanker) dan kadang-kadang radiasi (terutama setelah kanker besar, beberapa positif node atau lumpectomy). Tahap 4, kanker metastatik, (yaitu menyebar ke tempat yang jauh) tidak dapat disembuhkan dan dikelola oleh berbagai kombinasi dari semua perlakuan dari pembedahan, radiasi, kemoterapi dan terapi

Page 29: Carcinoma Translate)

bertarget. Namun, tahap 4 manajemen kanker payudara sudah sangat mengecewakan, dengan hanya meningkat 6 bulan kelangsungan hidup rata-rata mengikuti perawatan ini. [67] [Sunting] Pengobatan

Obat yang digunakan setelah dan selain operasi yang disebut terapi adjuvant. Kemoterapi sebelum operasi disebut terapi neo-adjuvant. Saat ini ada 3 kelompok utama obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara adjuvant:

* Hormon Memblokir Terapi * Kemoterapi * Monoklonal Antibodi

Satu atau semua kelompok ini dapat digunakan.

Terapi Hormon Blocking: Beberapa kanker payudara memerlukan estrogen untuk terus tumbuh. Mereka dapat diidentifikasi dengan adanya reseptor estrogen (ER +) dan reseptor progesteron (PR +) pada permukaan mereka (kadang-kadang disebut bersama sebagai reseptor hormon). ER + kanker ini dapat diobati dengan obat-obatan yang baik memblokir reseptor, misalnya tamoxifen, atau alternatif memblokir produksi estrogen dengan aromatase inhibitor, misalnya anastrozole (Arimidex) atau letrozole (Femara). aromatase inhibitor, bagaimanapun, adalah hanya cocok untuk pasien pasca-menopause.

Kemoterapi: mayoritas digunakan untuk tahap 2-4 penyakit, yang terutama bermanfaat dalam reseptor estrogen-negatif (-ER) penyakit. Mereka diberikan dalam kombinasi, biasanya untuk 3-6 bulan. Salah satu perawatan yang paling umum adalah doxorubicin plus cyclophosphamide (adriamycin), yang dikenal sebagai AC; ini obat kerusakan DNA pada kanker, tetapi juga di sel-sel normal yang berkembang pesat di mana mereka menyebabkan efek samping yang serius. Kerusakan pada otot jantung adalah komplikasi yang paling berbahaya dari doxorubicin. Kadang-kadang obat taxane, seperti docetaxel, ditambahkan, dan rezim ini kemudian dikenal sebagai CAT, serangan taxane mikrotubulus dalam sel kanker. Pengobatan lain yang umum, yang menghasilkan hasil yang setara, adalah cyclophosphamide, methotrexate, dan fluorouracil (CMF). (Kemoterapi harfiah dapat merujuk kepada obat apapun, tetapi biasanya digunakan untuk merujuk pada perawatan non-hormon tradisional untuk kanker.)

Antibodi monoklonal: Sebuah perkembangan yang relatif baru dalam pengobatan kanker payudara HER2 +. Sekitar 15-20 persen kanker payudara memiliki amplifikasi dari gen HER2/neu atau overekspresi produk proteinnya [68] reseptor ini biasanya dirangsang oleh faktor pertumbuhan yang menyebabkan sel untuk membagi, tanpa adanya faktor pertumbuhan. , sel normal akan berhenti tumbuh. Ekspresi ini reseptor pada kanker payudara berhubungan dengan kekambuhan penyakit meningkat dan prognosis buruk. Trastuzumab (Herceptin), sebuah antibodi monoklonal untuk HER2, telah meningkatkan kelangsungan hidup 5 tahun bebas dari penyakit kanker stadium 1-3 HER2 + payudara sampai sekitar 87% (hidup keseluruhan 95%). [69] trastuzumab, bagaimanapun, adalah mahal, dan kira-kira 2% pasien menderita kerusakan jantung yang signifikan; itu adalah jika ditoleransi dengan baik, dengan efek

Page 30: Carcinoma Translate)

samping yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan kemoterapi konvensional [70] antibodi monoklonal lain juga menjalani uji klinis..

Akhirnya, sebuah artikel baru-baru ini telah menyatakan bahwa Aspirin dapat mengurangi kematian dari kanker payudara. [71] [Sunting] Radiasi

Radioterapi diberikan setelah operasi ke daerah tempat tidur tumor, untuk menghancurkan tumor mikroskopis yang mungkin telah melarikan diri operasi. Ini juga mungkin memiliki efek yang menguntungkan pada lingkungan mikro tumor [72] [73]. Terapi radiasi dapat disampaikan sebagai sinar radioterapi eksternal atau sebagai brachytherapy (radioterapi internal). Radioterapi konvensional diberikan setelah operasi untuk kanker payudara. Radiasi juga dapat diberikan, boleh dibilang lebih efisien, pada saat operasi pada kanker payudara-intraoperatively. Percobaan acak terbesar untuk menguji pendekatan ini adalah TARGIT-A Trial [74] yang menemukan bahwa radioterapi intraoperatif ditargetkan adalah sama efektif 4-tahun sebagai beberapa minggu biasa 'radioterapi payudara seluruh balok eksternal [75]. Radiasi dapat mengurangi risiko kekambuhan sebesar 50-66% (1 / 2 - 2/3rds pengurangan resiko) saat dikirim dalam dosis yang tepat [76] dan dianggap penting ketika kanker payudara diperlakukan dengan membuang hanya (Lumpectomy benjolan atau Eksisi lokal) [Sunting] Prognosis

prognosis adalah prediksi hasil dan probabilitas progression-free survival (PFS) atau penyakit-free survival (DFS). Prediksi ini didasarkan pada pengalaman dengan pasien kanker payudara dengan klasifikasi yang sama. prognosis adalah perkiraan, sebagai pasien dengan klasifikasi yang sama akan bertahan jumlah waktu yang berbeda, dan klasifikasi tidak selalu tepat. Survival biasanya dihitung sebagai rata-rata jumlah bulan (atau tahun) bahwa 50% dari pasien bertahan hidup, atau persentase pasien yang hidup setelah tahun 1, 5, 15, dan 20. Prognosis ini penting bagi keputusan pengobatan karena pasien dengan prognosis yang baik biasanya ditawarkan perawatan kurang invasif, seperti lumpectomy dan radiasi atau terapi hormon, sedangkan pasien dengan prognosis buruk biasanya ditawarkan pengobatan lebih agresif, seperti mastektomi lebih luas dan satu atau lebih kemoterapi obat-obatan.

Faktor prognosis meliputi pementasan, (yaitu, ukuran tumor, lokasi, kelas, apakah penyakit telah menyebar ke bagian lain dari tubuh), kambuh penyakit, dan umur pasien.

Tahap yang paling penting, karena memperhitungkan ukuran pertimbangan, keterlibatan masyarakat lokal, status kelenjar getah bening dan apakah penyakit metastasis hadir. Semakin tinggi stadium saat diagnosis, semakin buruk prognosis. Tahap ini diajukan oleh invasiveness penyakit ke kelenjar getah bening, dinding dada, kulit atau di luar, dan agresivitas dari sel-sel kanker. Panggung diturunkan oleh kehadiran zona bebas kanker dan dekat-ke-normal perilaku sel (grading). Ukuran bukanlah faktor dalam pementasan kecuali kanker invasif. Sebagai contoh, Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) yang melibatkan seluruh payudara masih akan tahap nol dan akibatnya suatu prognosis yang sangat baik dengan kelangsungan hidup penyakit 10yr bebas dari sekitar 98%. [77]

Page 31: Carcinoma Translate)

Grading didasarkan pada bagaimana dibiopsi, sel dikultur berperilaku. Sel-sel kanker lebih dekat dengan normal, semakin lambat pertumbuhannya dan semakin baik prognosis. Jika sel tidak baik dibedakan, mereka akan muncul belum dewasa, akan membagi lebih cepat, dan akan cenderung untuk menyebar. Yah dibedakan diberi kelas 1, moderat kelas 2, sedangkan yang buruk atau tidak dibedakan diberikan lebih tinggi kelas 3 atau 4 (tergantung pada skala yang digunakan).

perempuan muda cenderung memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan wanita pasca-menopause karena beberapa faktor. payudara mereka aktif dengan siklus mereka, mereka mungkin bayi menyusui, dan mungkin tidak menyadari perubahan dalam dada mereka. Oleh karena itu, wanita yang lebih muda biasanya pada tahap yang lebih lanjut saat didiagnosis. Mungkin juga ada biologi faktor yang berkontribusi terhadap risiko lebih tinggi kambuh penyakit bagi perempuan muda dengan kanker payudara. [78]

Keberadaan reseptor estrogen dan progesteron di sel kanker adalah penting dalam membimbing perawatan. Mereka yang tidak tes positif untuk reseptor tertentu tidak akan dapat merespon terapi hormon, dan ini dapat mempengaruhi kesempatan mereka untuk bertahan hidup tergantung pada apa pilihan pengobatan tetap, dengan tepat jenis kanker, dan bagaimana lanjutan penyakit ini.

Selain reseptor hormon, ada protein permukaan sel lain yang dapat mempengaruhi prognosis dan pengobatan. status HER2 mengarahkan pengobatan. Pasien yang sel-sel kanker yang positif untuk HER2 memiliki penyakit yang lebih agresif dan dapat diobati dengan trastuzumab yang 'terapi yang ditargetkan', (Herceptin), sebuah antibodi monoklonal yang menargetkan protein ini dan meningkatkan prognosis secara signifikan. Tumor overexpressing yang Wnt signaling jalur co-reseptor low-density lipoprotein protein reseptor yang berhubungan dengan 6 (LRP6) mungkin merupakan subtipe yang berbeda dari kanker payudara dan target pengobatan yang potensial. [79] [Sunting] aspek-aspek Psikologis

Dampak emosional diagnosis kanker, gejala, pengobatan, dan isu-isu terkait dapat parah. Sebagian besar rumah sakit yang lebih besar berkaitan dengan kelompok-kelompok pendukung kanker yang menyediakan lingkungan yang mendukung untuk membantu pasien mengatasi dan mendapatkan perspektif dari korban kanker. kelompok kanker dukungan online juga sangat bermanfaat bagi pasien kanker, terutama dalam menghadapi masalah ketidakpastian dan badan-citra yang melekat dalam pengobatan kanker.

Tidak semua penderita kanker payudara mengalami sakit mereka dengan cara yang sama. Faktor-faktor seperti usia dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap cara seorang berupaya pasien dengan diagnosis kanker payudara. wanita premenopause dengan kanker payudara estrogen-reseptor positif harus menghadapi masalah menopause dini yang disebabkan oleh banyak rejimen kemoterapi digunakan untuk mengobati kanker payudara mereka, khususnya mereka yang menggunakan hormon untuk menetralkan fungsi ovarium. [80]

Page 32: Carcinoma Translate)

Di sisi lain, studi yang dilakukan oleh peneliti di College of Public Health dari University of Georgia menunjukkan bahwa perempuan yang lebih tua mungkin menghadapi pemulihan yang lebih sulit dari kanker payudara dari rekan-rekan mereka yang lebih muda. [81] Sebagaimana kejadian kanker payudara pada perempuan lebih dari 50 naik dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, kanker payudara adalah semakin menjadi masalah geriatrik yang waran baik penelitian lebih lanjut dan perluasan layanan dukungan kanker khusus disesuaikan untuk kelompok usia tertentu. [81] Prevalensi Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita, setelah kanker kulit, mewakili 16% dari semua kanker wanita [83] Angka ini lebih dari dua kali lipat. Kanker kolorektal dan kanker leher rahim dan sekitar tiga kali lipat dari kanker paru-paru. [ rujukan?] Kematian di seluruh dunia adalah 25% lebih besar dari kanker paru-paru pada wanita [3] Pada tahun 2004, kanker payudara menyebabkan 519.000 kematian di seluruh dunia (7% dari kematian kanker; hampir 1% dari seluruh kematian).. [4] Jumlah kasus di seluruh dunia telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1970, fenomena yang sebagian disebabkan oleh gaya hidup modern. [84] [85]

Insiden kanker payudara sangat bervariasi di seluruh dunia: adalah terendah di negara-negara berkembang dan terbesar di negara-negara yang lebih maju.