nikel mining

Upload: lidia-wulansari-fadhillah

Post on 09-Jul-2015

1.384 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang dengan kebesaranNya telah menciptakan kekayaan alam yang melimpah di dalam perut bumi berupa sumberdaya mineral nickel di Kecamatan Pulau Gebe , semoga anugerah ini dapat kita gali dan manfaatkan untuk tujuan mulia, kesejahteraan masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah No. 540/KEP/253/2011 tanggal 7 Juli 2011 tentang Persetujuan penggabungan Izin Usaha Pertambangan Operasi produksi Antara Operasi produksi Antara PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara dengan PT. Gebe Karya Mandiri .Dokumen ini diharapkan dapat menyakinkan semua pihak, bahwa Rencana Usaha Pertambangan nickel pada kawasan Pulau Gebe dengan luas 854.3 hektar, merupakan usaha yang layak untuk dilakukan eksploitasi mempertimbangkan kelayakan ekonomi, teknis, sosial dan lingkungan. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat memberikan dukungan, kerjasama dan kemitraan yang akan sangat membantu terwujudnya rencana eksploitasi nickel PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dokumen ini, khususnya Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah disampaikan ucapan terima kasih. dengan tetap

Jakarta, September 2011 PT.FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

Dr.A.D. CHANDRA Direktur Utama

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

1

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Meskipun harga nikel pada saat ini masih berfluktasi, akan tetapi komoditi ini masih dicari. Walaupun terjadi penurunan harga nikel pada saat ini, menunjukkan trend kenaikan, hal ini karena adanya peningkatan permintaan pasar baik lokal maupun luar negeri. Pemerintah berupaya mengembangkan sumberdaya mineral khususnya bijih nikel untuk dapat dilakukan eksplorasi dan eksploitasi yang nantinya dapat memenuhi pasar dengan kualitas yang baik. Salah satu alternatif nya adalah dengan mengembangkan sumberdaya bijih nikel yang cukup berlimpah dan tersebar diseluruh Indonesia khususnya bagian timur. Perusahaan swasta nasional maupun asing saat ini masih berminat melakukan eksploitasi bijih nikel. Kegiatan penambangan bijih nikel telah memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perkembangan perekonimian nasional. Manfaat yang dapat diperoleh berupa peningkatan devisa negara, penyerapan tenaga kerja serta perkembangan perekonomian lainnya yang berhubungan dengan sektor pertambangan bijih nikel. Industri yang banyak menggunakan bijih nikel antara lain industri smellting nikel seperti PT. Aneka Tambang, PT. Inco Soroako, dan perusahaan lainnya, serta dapat diekspor ke beberapa negara yang mempunyai fasilitas pabrik pengolahan bijih seperti China, Australia, Jepang dan lainnya. Sesuai dengan kebijaksanaan tersebut maka PT Fajar bhakti Lintas Nusantara akan ikut berperan serta dalam pengembangan usaha bijih nikel khususnya di wilayah kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah , Provinsi Maluku Utara. Menindaklanjuti SK Bupati Halmahera Tengah no. 540/KEP/253/2011 tentang Persetujuan Penggabungan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi produksi Antara PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara dengan PT. Gebe Karya Mandiri, makaRENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 2

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

dibuat dokumen ini sebagai rencana Kerja dan anggaran Biaya penambangan bijih nikel dan sebagai pertimbangan teknis dalam rangka pemberian

rekomendasi pinjam pakai kawasan untuk kegiatan pertambangan bijih nikel pada lokasi tersebut. Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan bijih nikel laterit ini adalah: a. Batuan asal. Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra basa tersebut: - terdapat elemen Ni yang paling banyak di antara batuan lainnya - mempunyai mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan piroksin - mempunyai komponenkomponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel. b. Iklim. Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan. c. Reagen-reagen kimia dan vegetasi. Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting di dalam proses pelapukan kimia. Asam-asam humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat mengubah pH larutan.

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

3

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

Asam-asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal ini, vegetasi akan mengakibatkan: penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan akumulasi air hujan akan lebih banyak humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi. Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi mekanis. d. Struktur. Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah Polama ini adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahanrekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif. e. Topografi. Keadaan topografi setempat akan sangat memengaruhi sirkulasi air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

4

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

f.

Waktu. Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.

Profil nikel laterit keseluruhan terdiri dari 4 zona gradasi sebagai berikut : 1. Iron Capping Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang laterit. Komposisinya adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-sisa organik lainnya. Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat gembur. Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidak diambil dalam penambangan. Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m. berwarna merah tua, merupakan kumpulan massa goethite dan limonite. Iron capping mempunyai kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang rendah. Terkadang terdapat mineral-mineral hematite, chromiferous. 2. Limonite Layer Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa. Komposisinya meliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan magnetit. Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m. Dalam limonit dapat dijumpai adanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang sangat kecil. Kemunculan bongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini tidak dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral di batuan beku basa-ultrabasa telah terubah menjadi serpentin akibat hasil dari pelapukan yang belum tuntas. fine grained, merah coklat atau kuning, lapisan kaya besi dari limonit soil menyelimuti seluruh area. Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi. Sebagian dari nikel pada zona ini hadir di dalam mineral manganese oxide, lithiophorite. Terkadang terdapat mineral talc, tremolite, chromiferous, quartz, gibsite, maghemite. 3. Silika Boxwork putih orange chert, quartz, mengisi sepanjang fractured dan sebagian menggantikan zona terluar dari unserpentine fragmen peridotite, sebagian mengawetkan struktur dan tekstur dari batuan asal. Terkadang terdapat mineral opal, magnesite. Akumulasi dari garnierite-pimelite di dalam boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya silika. Zona boxwork jarang terdapat pada bedrock yang serpentinized.

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

5

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

4.

Saprolite Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya berupa oksida besi, serpentin sekitar 35%. Permeabilitas batuan dasar meningkat sebanding dengan intensitas serpentinisasi.Zona ini terfrakturisasi kuat, kadang

membuka, terisi oleh mineral garnierite dan silika. Frakturisasi ini diperkirakan menjadi penyebab adanya root zone yaitu zona high grade Ni, akan tetapi posisinya tersembunyi.

1.2. Maksud dan Tujuan Laporan Rencana Kerja dan anggaran Biaya penambangan bijih Nikel dimaksud untuk dapat memeberikan gambaran tentang keadaan tambang bijih nikel pada daerah konsesi PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara yang layak ditambang dan dapat diketahui dengan pasti, penyebaran bijih nikel dan memberikan gambaran penggunaan kawasan hutan didaerah rencana kegiatan penambangan nikel. Kegiatan ini adalah untuk merencanakan lokasi daerah yang akan ditambang, tentunya akan disesuaikan dengan jadwal penambangan setiap tahun, jenis danRENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 6

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

jumlah alat berat yang digunakan dalam operasi penambangan secara sistematis dan berwawasan lingkungan akan dapat terwujud serta target produksi akan tercapai secara optimal. Kegiatan penambangan yang akan dilakukan oleh PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara ini bertujuan untuk : Memenuhi permintaan pasokan bijih nikel bagi industri pengolahan nikel , nasional secara khusus dan industri pengolahan nikel dunia secara umum Meningkatkan pendapatan perusahaan dan kegiatan penambangan bijih nikel Meningkatkan penerimaan negara dan sektor non migas Menciptakan lapangan kerja dan kegiatan ekonomi bagi masyarakat sekitar

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan penambangan bijih nikel yang akan dilakukan oleh PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara Terpenuhinya permintaan pasokan bijih nikel industri industri terkait yang membutuhkannya Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat secara umum sehingga pendapatan masyarakat ikut meningkat Menigkatnya pendapatan perusahaan dan pendapatan negara

1.3. Identitas Pemohon Nama Perusahaan Nama Pemrakarsa Alamat Kantor : : : PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA Dr. A.D.CHANDRA Gedung Sudirman Plaza, Plaza Marien, Lt10 Unit A, Jl. Jend. Sudirman Kav.76-78 Jakarta Status investasi Lokasi Ijin : : Selatan 12910.

Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) Kecamatan Pulau Gebe Kab.Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara

Luas Ijin Jenis Ijin Jenis Bahan Galian

: : :

854,3 ha IUP Operasi Produksi Nikel Nikel

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

7

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

BAB II KEADAAN UMUM

2.1. Kondisi Umum Lokasi rencana kegiatan penambangan bijih nikel yang akan dilaksanakan oleh PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara terletak di Desa Ubulie , Kecamatan Pulau Gebe, kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini didasarkan SK Bupati Halmahera Tengah No. 540/KEP/253/2011 Tentang Persetujuan

Penggabungan Izin Usaha Operasi Produksi Antara PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara dengan PT. Gebe Karya Mandiri seluas 854,3 Hektar. Area tambang Iup PT. Fajar bhakti Lintas Nusantara pada saat eksploitasi dibagi menjadi 5 blok. Blok blok tersebut adalah Sagentel Tengah, Sagentel Timur, Sagentel Selatan, Mer mer, Sakaulen Barat dan sakaulen Timur.

2.2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk meminimalisasi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif terhadap komponen lingkungan hidup, maka semua kegiatan pertambangan yang berpotensi menimbulkan dampak penting harus dikelola secara konsisten. Sesuai dengan hasil evaluasi dampak penting dalam dokumen ANDAL, maka komponen atau parameter lingkungan hidup yang perlu dikelola berdasarkan klasifikasi dan skala perioritas adalah : Tahap Pra Konstruksi Kesempat kerja : dengan memberikan pengumuman kepada masyarakat disekitar lokasi tambang tentang tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan secara transparan dan memprioritaskan penerima tenaga kerja lokal untuk bekerja diperusahaan, namun disesuaikan dengan kebutuhan , spesifikasi atau kualifikasi dan tingkat pendidikan. Sikap dan presepsi : dampak penting adalah berupa sikap dan persepsi positif masyarakat adalah dampak langsung yang bersifat positif penting

Tahap konstruksi Erosi tanah : lokasi pengelolaan erosi tanah adalah pada lokasi pembangunan fasilitas pendukungRENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 8

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

-

Kualitas air permukaan berupa TSS (kandungan padat tersuspensi): mengalirkan air limpasan permukaan ke kolam sedimentasi dan melakukan pengolahan/ treatment terhadap limbah cair didalam kolam pengendapan (settling pond) dengan penambahan tawas atau PAC guna mempercepat pengendapan sediment dan penambahan kapur (Ca (OH)2) untuk menjaga PH air agar tetap normal, sehingga memenuhi baku mutu limbah cair sebelum dialirkan ke laut

-

Kelimpahan Biota Perairan : dampak penting terhadap kelimpahan biota perairan adalah penurunan kelimpahan biota perairan yang bersifat tidak langsung dapat menimbulkan dampak lanjutan terhadap pendapatan nelayan di desa Kapaleo dan sekitarnya.

-

Pendapatan

Masyarakat

:

dampak

penting

terhadap

pendapatan

masyarakat adalah dampak tidak langsung yang bersifat positif penting. Banyak manusia yang akan terkena dampak dengan intensitas dampak yang cukup besar serta dapat menimbulkan terbukanya kesempatan berusaha. Tahap Operasional Perubahan kualitas udara adalah terjadinya peningkatan debu yang merupakan dampak negatif penting terhadap kesehatan masyarakat. Peningkatan kebisingan : tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mengurangi tingkat kebisingan yang disebabkan oleh beroperasinya genset dan dalam perawatan alat-alat berat, sehingga kebisingannya berada dibawah buku mutu yang ditetapkan. 2.3. Jumlah Tenaga Kerja Kegiatan ini akan membutuhkan cukup banyak tenaga kerja baik pada tenaga buruh dari masyarakat lokal sejumlah 180 orang dan tenaga karyawan perusahaan non lokal sebanyak 80 orang dengan total rencana tenaga kerja 260 orang. 2.4. Penduduk Sebelum adanya kegiatan penambangan di Pulau Gebe, kehidupan

masyarakatnya sangat tradisional. Sistem perekonomian masyarakat pada saat itu sebagian besar masih sangat bergantung pada system perdagangan Bartering (barang yang ditukar dengan barang lainnya atas kesepakatan bersama). BarangRENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 9

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

barteran tersebut dapat berupa piring dan cangkir antik, garam, pakaian, kelapa dan masih banyak kebutuhan lainnya yang saling mengisi antara kekurangan dan kelebihan barang yang dimiliki antara masyarakat. Masyarakatnyapun pada saat itu belum merasakan manfaat dari pembangkit listrik baik itu Pembangkit listrik Tenaga Matahari (PLTS). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) apalagi Pembangkit Listrik tenaga Diesel (PLTD). 2.5. Iklim Daerah Pulau Gebe berada pada daerah tropis yang dipengaruhi oleh dua musim yaitu musim hujan (basah) dan musim kemarau (kering), dimana musim penghujan terjadi pada bulan September sampai Maret dan musim kemarau terjadi pada bulan april sampai Agustus. Curah hujan rata-rata antara 1000 mm 2000 mm meliputi Pulau Gebe dan sekitarnya. 2.6. Flora dan Fauna Vegetasi yang tumbuh didaerah ini umumnya semak belukar, kayu tropis berdaun kecil dan kayu nani, sedangkan tanaman budidaya umumnya kelapa, palawija, sedangkan fauna yang terdapat didaerah ini berupa ular, babi, dan berbagai jenis unggas.

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

10

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PERTAMBANGAN

3.1. Lokasi Kegiatan Secara geografis, lokasi pertambangan nickel, berada pada wilayah administrasi sebagai berikut : Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : UBULIE : PULAU GEBE : HALMAHERA TENGAH : MALUKU UTARA

Pematokan menggunakan menggunakan global positioning system (GPS). Adapun batas IUP seluas 854.3 ha adalah sebagai berikut : GARIS BUJUR (BT) TITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Tabel 3.1.

GARIS LINTANG (LT) " 10 51 51 2 2 36 36 0 0 24 24 10 o 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ' 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 " 40 40 8 8 11 11 18 18 59 59 26 26

o 129 129 129 129 129 129 129 129 129 129 129 129

' 23 24 24 24 24 23 23 23 23 23 23 23

Koordinat PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara

3.2. Geomorfologi Morfologi daerah penelitian merupakan daerah perbukitan dengan variasi kelerengan berkisar 5o 50o dan elevasi tertinggi 525 meter diatas permukaan air laut.RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 11

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

Secara deskripsi kuantitatif/morfometri maka morfologi masing-masing daerah penelitian dengan wilayah sekitarnya dapat dikelompokkan berdasarkan arah umum kelerengan menjadi dua satuan morfologi yaitu datar landai ( 40o). Daerah ini mempunyai ketinggian antara 85 m 576 m diatas permukaan laut, memilki sudut lereng 5o-45o dan membentuk morfologi pegunungan dan perbukitan. Secara umum morfologi daerah IUP Operasi Produksi Nusantara dapat dibagi menjadi : a. Morfologi perbukitan landai. Daerah ini mempunyai ketinggian kurang lebih 75 meter. Kemiring lereng daerah ini kurang dari 20o (40o. Sayap lereng dari perbukitan ini mengarah ke Barat. Tingkat erosi didaerah ini berlangsung sedang sampai intensif. c. Vegetasi yang berkembang didaerah penelitian relatif lebih didominasi oleh tumbuhan berakar tunggang dengan ukuran diameter yaitu 25 cm dengan jarak antara tumbuhan rata-rata 3 m. Dari ukurannya, Pulau Gebe dapat dikategorikan sebagai pulau kecil dengan panjang 44,6 Km dengan luas wilayah 153 km2. Hal ini sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan UNESCO (1990) yakni pulau-pulau kecil memiliki ukuran 10.000 km2 dengan jumlah penduduk 500.000 orang. Letak Pulau Gebe memanjang dengan arah Barat Laut Tenggara. Di beberapa belahan Pulau ini terdapat sejumlah tanjung yakni sebelah barat laut terdapat tanjung Safa, sedangkan sebelah selatan terdapat Tanjung Elingejo, Tanjung Magnonapo dan tanjung Ngetalngejo. Pantai Pulau Gebe kearaha Utara Timur lebih landai dibandingkan dengan kondisi pantai arah Selatan Barat. 3.3. Geologi 3.3.1. Geologi Regional Secara regional, daerah studi tidak terlepas dari peristiwa tektonik yang mempengaruhinya, yang tersusun oleh batuan ultrabasa. Didasarkan atas Hamilton (1979) dan katili (1980) batuan ultrabasa ini merupakan hasil tumbukan tiga lempeng benua yaitu Lempeng Hindia Australia, Lempeng pasifik, Lempeng Eurasia. Didalam Sukamto (1975), batuan ultrabasa ini merupakan lajur ofiolitRENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 12

PT. Fajar Bhakti Lintas

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

Sulawesi Timur

dan berada pada Mendala Banggai Sula dan mandala

Sulawesi Timur, tersusun oleh batuan sedimen, batuan beku ultrabasa, ofiolit dan malihan, berumur Mesozoikum sampai Tersier Bawah.

Gambar 3.1.

Jalur Batuan Ultrabasa/Ofiolit Pada Lengan Timur Halmahera

Secara lebih luas batuan ultrabasa tersebut merupakan jalur orogenesa Pegunungan Sirkum Pasifik (circum pasific orogenic belt) membelok secara

tajam di wilayah Indonesia Timur. Oleh Satsuma jalur Ofiolit ini disebut sebagai Indonesia Nickel belt (daerah A) dan merupakan pasangan dari caribean nickel belt (daerah b) yang melalui Cuba, Puerto Rico, Antiles dan Venezuela. Kondisi iklim tropis yang terdapat di Indonesia sangat mendukung terhadap pembentukan endapan bijih Nickel dan lateritik nickel yang bernilai ekonomi tinggi oleh proses pelapukan mekanis dan kimiawi secara intensif. 3.3.2. Geologi Sekitar Area IUP Eksplorasi Berdasarkan informasi dari Peta Geologi, didaerah penelitian dijumpai dua satuan batuan yaitu satuan batuan Ultramafik dan satuan Aluvial. Penyebaran batuan ultrabasa hampir mendominasi diseluruh daerah studi, sedangkan batuan endapan aluvial hanya menempati 10% wilayah studi dengan lokasi sebaran disekitar Barat laut IUP Operasi Produksi PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara.

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

13

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

Satuan batuan ultramafik ini tersusun oleh peridotite, dunit, serpentinit, dan di beberapa lokasi ditemukan sisipan gabro dan chert. Batuan dasar penyusun area operasi produksi adalah batuan peridotit. Dibeberapa tempat tersingkap peridotite dalam kondisi fresh. Karakteristik fisik penampakan satuan batuan ultramafik dipermukaan adalah ditemukannya batuan ultramafik dan lapukan dari batuan ultramafik yang berupa tanah laterite. Satuan alluvium yang menyusun bagian Barat laut dari area IUP Operasi produksi PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara merupakan material hasil transportasi dari batuan ultramafik yang ada dibagian hulu. Material penyusun dari satuan ini berupa pasir, lempung, dan boulder peridotit. Morfologi dari area penyusun alluvium berupa pedataran. 3.4. Kajian Geoteknik Kajian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisik dan mekanika tanah/ batuan yang menyusun bagian permukaan dan bawah permukaan di sekitar tapak rencana penambangan (site) nikel. Hasil pengujian geoteknik menghasilkan data sifat material yang akan digunakan untuk perancangan tambang, terutama dalam penentuan dimensi lereng (sudut dan tinggi jenjang) yang aman/ mantap untuk lereng penggalian dan lereng timbunan tanah penutup. Berdasarkan Kepmen Pertambangan dan Energi no. 555 tahun 1995, dinyatakan bahwa lereng bukaan tambang yang tinggi keseluruhan (over all) lebih besar dari 15 m, maka harus ada kajian atau analisis geoteknik yang didukung hasil penelitian dan dinyatakan bahwa lereng bukaan tersebut dalam keadaan mantap dan aman. Dalam kaitan ini tebal lateritic nikel didaerah studi berkisar 6.3 m 21 m, sehingga diperlukan analisis geoteknik.

3.4.1. Hasil Uji Laboratorium Pengujian laboratorium mekanika untuk kajian geoteknik diambil dari 10 titik tube sampel. Jenis pengujian untuk mengetahui karakteristik tanah/ batuan didaerah ini adalah : a. Pengujian sifat fisik dasar, antara lain : kadar air, berat isi asli, berat isi, berat isi jenuh, porositas dan derajat kejenuhan b. Pengujian sifat indeks/perilaku diperlukan untuk menentukan batas-batas atterberg dan distribusi butir c. Uji sifat mekanik atau keteknikan diperlukan untuk mengetahui ketahanan tanah atau batuan diwahan tekanan static atau dinamik. Untuk tekanan searahRENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 14

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

atau 1 dimensi digunakan uji kuat tekan. Untuk 2 dimensi adalah uji geser langsung dan tegangan 3 dimensi adalah uji triaxial yang akan menghasilkan nilai kohesi dan sudut geser dalam (). Pengujian sampel tanah atau batuan dilakukan dilaboratorium mekanika tanah. 3.4.2. Hasil Analisis Perhitungan Kemantapan Lereng Jenjang Secara umum geometri lereng dinding bukaan tambang nikel terbagi dalam dua kategori yaitu lereng keseluruhan/ total overall slope dan lereng jenjang/individu. Analisis dan perhitungan kemantapan lereng dilakukan pada setiap lokasi titik sampel yang mewakili daerah studi. Kedalaman sample terutama diambil pada bagian lajur tanah lateritic kedalam berkisar