membangun peradaban dibumi nikel

92
Membangun Peradaban di"Bumi Nikel" Karya PT Vale Indonesia Tbk untuk Negeri dan Kehidupan 1968-2021

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membangun Peradaban diBumi Nikel

Membangun Peradaban di"Bumi Nikel"Karya PT Vale Indonesia Tbk untuk Negeri dan Kehidupan

1968-2021

Page 2: Membangun Peradaban diBumi Nikel

2 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 3: Membangun Peradaban diBumi Nikel

3Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Pabrik pengolahan nikel PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Page 4: Membangun Peradaban diBumi Nikel

Pasal 2: Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pe-megang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperba-nyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Halaman Pasal-pasal

Lingkup Hak Cipta

Pasal 72: Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupi-ah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Ketentuan Pidana

Page 5: Membangun Peradaban diBumi Nikel

Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 6: Membangun Peradaban diBumi Nikel

6 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Karya PT Vale Indonesia Tbk untuk Negeri dan Kehidupan

Penyelia

Agus Superiadi

Suparam Bayu Aji

Ann Sjamsu

Winda Herlina

Penyusun

Candra Gautama

Nala Dipa

Nuki Adiati

Fotografer

Harris Gunawan

Dokumentasi PT Vale Indonesia Tbk

Perancang Artistik

Andi Ashari Saputra Djalil

Foto-foto

Dokumentasi PT Vale

Tim Komunikasi PT Vale Indonesia

Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

92 hlm; 23 x 28 cm

Page 7: Membangun Peradaban diBumi Nikel

7Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Warkah Pembuka

Bagian I: Cerita dari Pedalaman Sulawesi

Tentang PT Vale Indonesia Tbk

Nilai-nilai Perusahaan

Tahun-tahun Penting Perusahaan

Menambang dan Mengolah Nikel

Tentang Nikel

Besi Matano yang Masyhur Sejak Zaman Majapahit

Bagian II: Membangun Manusia

Menyiapkan Pemuda-pemuda Terampil

Mengedukasi Petani dan Kelompok Perempuan

Menggerakan Pelaku Usaha

Membangun Akses Pendidikan, Memperbaiki Mutu SDM

Bagian III: Menjaga Kelestarian Bumi

Langit Biru di Sorowako

Air Danau yang Sebening Kaca

Tetap Hijau Ketika Tambang Usai

Pesona Biodiversitas Bumi Batara Guru

Kompleks Danau Malili yang Memikat

Fakta Danau Matano

Bagian IV: Fasilitas untuk Masyarakat

Bagian V: Kontribusi untuk Kas Negara

Bagian VI: Untuk Indonesia Sehat: Upaya Menanggulangi COVID-19

Bagian VII: Sepercik Perenungan

10

14

17

18

20

24

26

28

32

36

38

42

46

52

54

58

62

66

68

72

76

82

86

90

Daftar Isi

Page 8: Membangun Peradaban diBumi Nikel

Halaman Kosong

Page 9: Membangun Peradaban diBumi Nikel

9Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 10: Membangun Peradaban diBumi Nikel

10 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

S udah lebih dari 50 tahun PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) beroperasi di Indonesia. Perjalanan tersebut memben-tuk dan memberikan kami banyak pelajaran. Tentang

bagaimana menjadi perusahaan tambang yang menjalankan prinsip-prinsip penambangan yang baik. Sekaligus mengge-rus anggapan umum yang menyebutkan bahwa perusahaan tambang identik sebagai perusahaan perusak lingkungan dan tidak kooperatif dengan regulasi-regulasi pemerintah.

Namun sejak awal berdiri dan beroperasi, kami yakin telah berada di jalur yang benar. Menjalankan praktik penambang-an yang baik yang berorientasi pada kelestarian lingkungan, sosial dan ekonomi secara berkelanjutan. Memprioritaskan kehidupan di atas produksi, mengaplikasikan energi ter-barukan dalam proses produksi, memprioritaskan tenaga kerja lokal, regional dan nasional dan juga material buatan dalam negeri sebagai penyokong operasi. Bahkan PT Vale te-lah mengimplementasikan prinsip value added – yang baru terdengar dekade 2000-an di sektor tambang – dengan cara mengolah nikel laterit menjadi nikel dalam matte. Sehingga mengantarkan kami sebagai perusahaan tambang dan pro-dusen nikel yang tidak pernah sama sekali mengekspor ba-han tambang mentahnya sejak pertama kali berproduksi.

Memang upaya menjadi perusahaan tambang yang selalu ingin menjadi lebih baik seiring waktu, tidaklah mudah. Pe-nuh tantangan. Namun kami selalu terus berinovasi dan men-cari peluang-peluang untuk mencapai operasi yang aman, andal, kompetitif serta memberikan berkah tidak hanya bagi perusahaan, namun juga lingkungan dan masyarakat Indone-sia.

Buku ini berisi rekaman berbagai karya PT Vale bagi negeri dan kehidupan, terutama bagi daerah dan masyarakat tem-pat Perusahaan beroperasi setelah lebih dari 50 tahun

Kehadiran buku ini juga sekaligus sebagai bahan pere-nungan kami atas apa yang telah kami raih selama ini. Semo-ga kiprah kami dalam menjalankan perusahaan betul-betul bermanfaat bagi generasi sekarang dan nanti. Selamat mem-baca.

Warkah Pembuka

Page 11: Membangun Peradaban diBumi Nikel

11Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Menjalankan praktik penambangan yang baik yang berorientasi pada kelestarian lingkungan, sosial dan ekonomi secara berkelanjutan. Memprioritaskan kehidupan di atas produksi, mengaplikasikan energi terbarukan dalam proses produksi, memprioritaskan tenaga kerja lokal, regional dan nasional dan juga material buatan dalam negeri sebagai penyokong operasi.

Page 12: Membangun Peradaban diBumi Nikel

IB

AG

IAN

Page 13: Membangun Peradaban diBumi Nikel

I

Page 14: Membangun Peradaban diBumi Nikel

14 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

MEMANDANG Sorowako dari Bukit Paopusi, terbentang cakrawala indah membiru. Danau Matano tampak bergandengan dengan lereng-lereng Pegunungan Verbeek. Air danau yang tenang dan sejernih kristal. Sepanjang mata memandang, hutan-hutan lebat dan hijau masih terbentang.

Siapa menolak bahwa alam telah bermurah hati kepada Sorowako, suatu kota kecil di Kabupaten Luwu Timur? Di Bumi Batara Guru ini, tersimpan jutaan ton bijih nikel. Cadangan bijih nikel Sulawesi tersebar dari Sorowako, Bahodopi, Pomalaa, Lasampala, hingga beberapa titik di tepi Teluk Bone. Dengan teknologi yang tepat, niat baik, dan ikhtiar yang sungguh-sungguh, setiap tahun tak kurang dari 75.000 ton nikel digali dari Tanah Sorowako dengan teknologi dan sistem yang terintegrasi dengan pedoman pengelolaan lingkungan. Aktivitas penambangan nikel tersebut tidak hanya untuk keperluan bisnis PT Vale, namun bagi perekonomian dan rakyat Indonesia.

Sejak awal beroperasi dan berproduksi, PT Vale telah berkomitmen sebagai produsen nikel berbasis energi bersih dengan peningkatan nilai tambah. Perwujudannya melalui pembangunan smelter (pabrik pengolahan) yang menandakan PT Vale sejak awal telah fokus mengolah bijih nikel menjadi produk akhirnya untuk komoditas ekspor berupa nikel dalam matte. Ini sekaligus membuktikan bahwa perusahaan tidak pernah sama sekali mengekspor bahan mineral mentah yang tidak direkomendasikan pemerintah.

PT Vale menyadari bahwa titipan tersebut merupakan anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Tiap butir bijih nikel yang dihasilkan haruslah bermanfaat bagi kesejahteraan generasi masa kini dan mendatang, terutama bagi daerah dan masyarakat tempat perusahaan beroperasi.

Cerita dari Pedalaman Sulawesi

Page 15: Membangun Peradaban diBumi Nikel

15Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Kota Sorowako dan Danau Matano tampak dari Bukit Paopusi.

Page 16: Membangun Peradaban diBumi Nikel

16 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 17: Membangun Peradaban diBumi Nikel

17Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

PT Vale berdiri sejak 25 Juli 1968. Memiliki aktivitas se-bagai perusahaan penambangan bijih nikel dan produksi nikel dalam matte. Memiliki area konsesi di tiga blok; Su-lawesi Selatan (Blok Sorowako) 70.566 hektar, Sulawesi Tenggara (Blok Pomalaa) 24.752 hektar dan Sulawesi Te-ngah (Blok Bahodopi) 22.699 hektar. Sehingga total area konsesi seluas 118.017 hektar (berdasarkan Kontrak Karya amandemen 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 De-sember 2025). Sedangkan lokasi penambangan dan pabrik pengolahan nikel saat ini masih berada di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Sejak 16 Mei 1990 PT Vale telah terdaftar di Bursa Efek Indonesi (BEI) dengan kode saham INCO. Berdasarkan Di-

vestasi Tahap II, 7 Oktober 2020, pemegang saham PT Vale meliputi Vale Canada Limited (43,79%), Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (15,03%), Vale Japan Ltd (0,55%), Sumito-mo Corporation (0,14%), PT Indonesia Asahan Aluminium (20%) dan Publik (20,49%).

Produksi nikel dalam matte di Blok Sorowako meng-gunakan teknologi pirometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit). Setiap tahun, PT Vale rata-rata memproduksi nikel dalam matte sebesar 78.000 metrik ton (sekitar 5% paso-kan nikel dunia). Seluruh produk nikel dalam matte ter-sebut dijual ke pembeli di Jepang, yakni Vale Jepang Ltd. (anggota Vale Canada Limited) dan Sumitomo Metal Mi-ning Co,Ltd (SMM) dalam kontrak khusus jangka panjang.

Tentang PT Vale Indonesia Tbk

Aktivitas pengangkutan kantong-kantong nikel dalam matte di Pelabuhan Balantang, Malili yang akan dikirim ke pembeli di Jepang.

Page 18: Membangun Peradaban diBumi Nikel

18 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Nilai-nilai Perusahaan

Kehidupan adalah hal terpenting.

Bertindak dengan penuh integritas.

Menghargai semua orang yang membangun Perusahaan kita.

Mewujudkan tujuan.

Menghargai Bumi dan masyarakat.

Page 19: Membangun Peradaban diBumi Nikel

19Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Rusa timor yang berasal dari hutan di area tambang perusahaan yang direlokasi dan karantina Taman Tambang di area nursery.

Page 20: Membangun Peradaban diBumi Nikel

20 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Tahun-tahun Penting Perusahaan

Bijih nikel ditemukan seorang Belanda bernama Kruyt di pegunungan Verbeek, Sulawesi. Penemuan ditindaklanjuti oleh Flat Elves, geolog Inco Limited Kanada. Elves diundang sebuah perusahaan Belanda untuk melanjutkan studi endapan nikel laterit di Sorowako.

Pemerintah Indonesia memilih Inco Limited yang telah beroperasi sejak 1902 dari enam perusahaan tambang lain untuk merundingkan Kontrak Karya. Pada 25 Juli 1968, PT Vale Indonesia (saat itu masih bernama PT Inco) resmi berdiri dan dua hari kemudian, 27 Juli, perusahaan ini menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia untuk konsesi 30 tahun terhitung sejak produksi komersial pertama. Operasi pertama berada di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Pembangunan fasilitas pengolahan pirometalurgi satu lini di site Sorowako. Dibangun pula prasarana pertambangan dan pengolahan nikel.

Presiden Soeharto meresmikan fasilitas penambangan dan pengolahan nikel di Sorowako.

1901

1973

1968

1977

Page 21: Membangun Peradaban diBumi Nikel

21Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

PT Inco memulai produksi komersial.

1978

1996

2006

1979

1999

Pembangkit pertama perusahaan di Blok Sorowako, PLTA Larona (165 megawatt) beroperasi.

Divestasi pertama dan penawaran perdana saham ke publik. Sebanyak 20% saham dilepas kepada publik.

Penandatanganan perubahan dan perpanjangan Kontrak Karya untuk periode 30 tahun hingga 2025.

Pembangkit kedua di Blok Sorowako, PLTA Balambano (110 megawatt) mulai beroperasi.

Inco Limited, pemilik 60 persen saham PT Inco, diakuisisi oleh Vale. Di bawah Vale, Inco Limited berganti nama Vale Inco Limited. Langkah ini merupakan awal peralihan kepemilikan dari Inco ke Vale.

  pembibitan modern (nursery) beroperasi di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi 700.000 bibit per tahun.

Page 22: Membangun Peradaban diBumi Nikel

22 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Fasilitas ESP (Electro Static Precipitator) dan Bag House dioperasikan untuk mengendalikan emisi partikulat di pabrik pengolahan di Blok Sorowako.

2007

2012

2015

2011

2014

Pembangkit ketiga di Blok Sorowako, PLTA Karebbe (90 megawatt) diresmikan dan mulai beroperasi. Total kapasitas terpasang 3 PLTA tersebut sebesar 365 megawatt.

PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup berturut-turut hingga 2018.

Nama PT Vale Indonesia Tbk resmi dipergunakan. Seiring pelepasan saham Inco ke Vale.

PT Vale menandatangani amandemen Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia.

Program Konservasi Pohon Eboni perdana. Sebanyak 24.022 pohon eboni ditanam.

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan.

PT Vale memperkenalkan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSLRB) kepada petani di wilayah pemberdayaan di Blok Sorowako.

Page 23: Membangun Peradaban diBumi Nikel

23Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

PT Vale membuka channel pelaporan independent, Vale Whistlerblower Channel.

2016

2018

2020

2017

2019

Menyusun dan menerbitkan Dokumen Panduan Pengelolaan Biodiversitas Berkelanjutan. Kolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). Merupakan dokumen pertama pelestarian keanekaragaman hayati di sektor tambang Indonesia.

Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Periode 2018-2022 diluncurkan.

50 Tahun PT Vale beroperasi dan berkontribusi untuk Indonesia.

Rekor baru kerja tanpa fatality 34.138.226 jam (5 April 2017 – 31 Desember 2018).

PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan.

Divestasi kedua. PT Vale menyelesaikan penjualan dan pengalihan 20% kepemilikan sahamnya kepada PT Indonesia Asahan Aluminium/Mind ID.

Page 24: Membangun Peradaban diBumi Nikel

24 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Menambang dan Mengolah Nikel

Bijih nikel di Sorowako terbagi dalam dua jenis; Tipe Barat (West type), yang memiliki tingkat keasaman tinggi sampai sa-ngat tinggi, dan Tipe Timur (East type) dengan tingkat keasam-an rendah hingga sedang.

Kedua jenis bijih nikel tersebut memiliki karakteristik fisik berbeda sehingga harus diperlakukan berbeda di stasiun pe-nyaring (screening station). Pembedaan ini bermanfaat untuk mengoptimalkan kadar bijih per ton dan pengolahan di pab-rik.

Dalam menambang, PT Vale menggunakan teknologi tam-bang terbuka (open cast mining). Begitu lapisan tanah penu-tup terangkat dan penambangan nikel (ore mining) dilakukan, akan tampak bijih nikel dengan kadar sedang dan kadar tinggi. Bijih berkadar tinggi diangkut ke stasiun penyaring (screening station).

Di stockpile, tempat penampungan sementara, kadar air ore (nikel mentah) dikurangi sebelum diolah lebih lanjut di pabrik pengolahan. Dari stockpile ini ore dibawa ke apron fe-eder menuju proses penyaringan dan kemudian ke tanur pe-ngering (kiln dryer). PT Vale memiliki tiga unit tanur pengering. Selanjutnya, bijih nikel diproses di tanur pereduksi di tanur bersuhu 1.500 derajat Celcius dan di tanur pemurni (converter) untuk meningkatkan kadar nikel dalam matte menjadi 78 per-sen. Tahap akhir, packaging (pengepakan), nikel dalam matte dimasukkan ke dalam kantong-kantong berbobot tiga ton. Ni-kel pun siap diangkut ke Pelabuhan Balantang dan diekspor ke Jepang.

Page 25: Membangun Peradaban diBumi Nikel

25Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Salah satu aktivitas di area pabrik pengolahan nikel.

Page 26: Membangun Peradaban diBumi Nikel

26 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Nikel adalah 1 dari 118 elemen kimia yang berhasil diidentifikasi manusia. Logam nikel berwarna putih-keperakan, memiliki sifat mengilat, tahan panas, kuat, dan antikarat.

Bijih nikel dapat dikelompokkan dalam dua kategori: laterit dan sulfida. Endapan nikel sulfida biasanya terbentuk dari proses vulkanik atau hidrotermal. Ada juga bijih nikel sulfida yang terbentuk karena pengaruh tumbukan asteroid miliaran tahun lalu, seperti yang terjadi di Sudbury Basin, Kanada.

Bijih laterit, yang berada di kulit luar Bumi, merupakan hasil pelapukan batuan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Pengaruh iklim tropis mengakibatkan proses pelapukan intensif, sehingga beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Sorowako, memiliki endapan nikel laterit dalam jumlah besar.

Antara 1751-1754, ahli kimia asal Swedia, Axel Cronstedt, melakukan serangkaian penelitian untuk mencari tahu elemen dalam kupfernickel. Cronstedt menemukan sebuah elemen kimia baru yang dia namai nikel. Kini nikel menjadi elemen penting di dunia modern dan bijih nikel menjadi primadona para penambang.

Diperkirakan sekitar 140 juta ton nikel tersimpan di perut Bumi. Dari jumlah itu, 60 persen masuk kategori cadangan laterit. Bijih nikel laterit berada di kedalaman 15-20 meter dari muka tanah, sehingga bisa ditambang menggunakan sistem tambang terbuka atau open cut. Tambang nikel PT Vale salah satu contohnya.

Nikel kerap dijuluki logam tersembunyi, karena keberadaannya tidak kasat mata. Kenyataannya, nikel diaplikasikan pada lebih dari 300.000 benda yang dekat dengan keseharian. Sekitar 65 persen nikel digunakan dalam industri baja nirkarat. Sedangkan kupfernickel, campuran 75 persen tembaga dan 25 persen nikel, digunakan sebagai material pembuat koin di seluruh dunia.

Tentang Nikel

Page 27: Membangun Peradaban diBumi Nikel

27Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Nikel dalam matte merupakan produk akhir dari pengolahan pabrik di Sorowako.

Page 28: Membangun Peradaban diBumi Nikel

28 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Menurut sebuah catatan, daerah sekitar Danau Ma-tano telah menjadi pusat tambang nikel jauh sebelum Majapahit di Jawa lahir (1293). Analisis carbon dating (penanggalan radiocarbon) laboratorium Australian National University terhadap lapisan arang gerabah wadah kubur memperlihatkan kronologi 1000 BP atau sekitar abad IX-X M.

Di masa Majapahit, Luwu tercatat dalam kitab Nega-rakertagama karya Mpu Prapanca (1365). Bahkan dae-rah ini dikatakan sebagai saudara muda yang disayang.Tersebut dalam kitab tersebut, “....muwah tanah i Banta-yan pramuka len luwuk tentang Udamakatrayadhi nika-nang sanusaspupul Ikangsakasanusa Makassar Butun Banggawai Kuni Craliyao mwangi (ng) Selaya Sumba Soto Muar...” Terjemahan bebasnya, “...wilayah Bantayan beserta Luwuk (Luwu) sampai Udamakatraya (Talaud) dan pulau lain-lainnya tunduk, yakni pulau-pulau Ma-kassar, Butun (Buton), Banggawai (Banggai), Kunir (Pu-lau Kunyit), serta Salaya (Selayar), Sumba, Solot (solor), Muar....”

Bijih besi yang mengandung nikel asal Luwu dimi-nati sebagai bahan pamor keris di Jawa sejak masa Ma-japahit. Hingga kini, dalam khazanah keris Jawa dike-nal istilah pamor Luwu. Warnanya kelabu muda. Pamor adalah hiasan berpola acak atau figuratif yang tampak pada sebilah keris.

Menurut Haryono Haryoguritno dalam Keris Jawa: Antara Mistik dan Nalar (2006), bahan pamor dari Luwu memiliki sifat kristal yang homogen, dan sejak dulu menjadi komoditas ekspor. Bukan saja di Asia, bahkan

sampai ke Madagaskar. Bahan logam itu digunakan sebagai campuran dalam pembuatan pedang. Dalam bahasa Bugis, bahan pamor ini disebut sebagai bassi pamorro, sedangkan orang Jawa menamakannya seba-gai pamor Bugis.

Keberadaan budaya besi Matano dan aktivitas peng-olahan logam kuno oleh masyarakatnya juga diperku-at dari hasil penelitian Danau Matano oleh Pusat Pe-nelitian Arkeologi Nasional. Yang menemukan begitu banyak petunjuk dan bukti bahwa daerah Luwu atau Danau Matano adalah penghasil besi berkualitas baik. Seperti juga disebutkan pada kitab La Galigo dan Ne-garakertagama. Bahkan peneltian yang berlangsung 2016 dan 2018 tersebut berhasil menemukan lima situs arkeologi bawah air. Hanya dengan kedalaman 3 – 15 meter dari permukaan danau, sudah banyak temuan yang mengarah pada peradaban besi seperti tembikar, serpih, tulang, arang, logam, dan fragmen. Ada pula temuan seperti tiang bangunan yang terbenam danau yang memunculkan hipotesa bahwa wilayah tersebut dulunya adalah industri pengolahan besi. Karena juga ditemukan artefak besi, kerak besi hingga kapak co-rong.

Banyaknya temuan perkakas berbahan besi di seki-tar Danau Matano tersebut kemudian membuat salah satu hasil penelitian menyatakan bahwa fakta tersebut menggugurkan pandangan Indonesia mengimpor lo-gam sejak dahulu. Mudahnya ditemukan perkakas besi kuno di pesisir Danau Matano, kata peneliti, juga berkat air danau yang begitu bersih dan jernih.

Besi Matano yang Masyhur Sejak Zaman Majapahit

Bijih besi yang mengandung nikel asal Luwu diminati sebagai bahan pamor keris di Jawa sejak masa Majapahit. Hingga kini, dalam khazanah keris Jawa dikenal istilah pamor Luwu.

Page 29: Membangun Peradaban diBumi Nikel

29Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Pamor khas tanah Luwu.

Page 30: Membangun Peradaban diBumi Nikel

IIB

AG

IAN

Page 31: Membangun Peradaban diBumi Nikel

31Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

FotoII

Page 32: Membangun Peradaban diBumi Nikel

32 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Membangun Manusia MEMASUKI Sorowako lewat jalan darat dari Malili, ibukota Kabupaten Luwu Timur, terhampar di kiri-kanan pemandangan yang masih hijau. Langit Sorowako masih tampak biru. Sedangkan burung-burung dengan mudah ditemui terbang membelah cakrawala. Meski operasi PT Vale sudah berlangsung lebih dari lima dasawarsa, kelestarian alam Sorowako disertai kearifan lokal yang ada di dalamnya masih terjaga.

Di sisi lain, kehadiran PT Vale juga mendorong lahirnya peradaban di tempat ini dengan atmosfer keberagaman serta penerapan nilai-nilai dan komitmen pada kelestarian lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.

Sejak eksplorasi pertama tahun 1973, Sorowako mulai menjadi magnet bagi pendatang baru dari beragam etnis di Indonesia, baik sebagai tenaga kerja di PT Vale maupun dalam kegiatan ekonomi yang lain. Kini, diperkirakan daerah dengan luas wilayah 178 km2 ini dihuni lebih dari 30.000 jiwa.

Operasi PT Vale membuka peluang kerja bagi masyarakat. Tidak hanya warga lokal namun juga pendatang. Saat ini, se-dikitnya ada sekitar 11.000 pekerja di PT Vale yang terdiri dari karyawan dan kontraktor. Angka tersebut bisa bertambah ra-tusan hingga ribuan pekerja bila perusahaan memiliki project khusus pembangunan fasilitas operasional ataupun perawat-an yang perlu dieksekusi dalam waktu tertentu.

Page 33: Membangun Peradaban diBumi Nikel

33Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 34: Membangun Peradaban diBumi Nikel

34 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 35: Membangun Peradaban diBumi Nikel

35Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Pada tahun 2021, PT Vale “menyekolah-kan” 170 karyawannya dari berbagai level untuk mengikuti Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PPI), Sertifikasi Insinyur Pro-fesional (SIP) dan untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sebagai upa-ya meningkatkan kompetensi, profesiona-litas, produktivitas sekaligus implementasi regulasi pemerintah terhadap UU Nomor 14 Tahun 2014 dan PP Nomor 25 Tahun 2019 terkait keinsinyuran.

Besarnya angka tenaga kerja tersebut juga berbanding lurus dengan pemasok atau mitra bisnis PT Vale. Saat ini terdapat lebih dari 500 mitra bisnis yang berasal dari perusahaan lokal, nasional hingga internasional. Operasi PT Vale memberi akses baik indivi-du maupun korporat lainnya dalam memutar roda ekonomi.

Di sisi lain, PT Vale senantiasa berupaya meningkatkan kom-petensi dan skill sumber daya manusianya. Berbagai ragam trai-ning baik hardskill maupun softskill, baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun mendukung pekerjaan, diberikan kepada para karyawannya. Upaya ini secara tidak lang-sung memberikan perbaikan kualitas sumber daya manusia In-donesia agar dapat tumbuh dan berkembang di era modernisasi yang kian ketat persaingannya. Apalagi sekitar 87% karyawan PT Vale adalah masyarakat lokal Sulawesi Selatan, khususnya Kabu-paten Luwu Timur, tempat beroperasinya tambang dan pabrik pengolahan nikel perusahaan saat ini.

Wisuda karyawan PT Vale yang mengikuti Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur.

Page 36: Membangun Peradaban diBumi Nikel

36 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Menyiapkan Pemuda-pemuda Terampil

Sedari awal PT Vale percaya bahwa pendidikan adalah ger-bang pembuka masyarakat untuk bangkit meraih kemajuan. Lewat pendidikan, masyarakat dapat melihat cakrawala baru, memungkinkan terjadinya perubahan cara pandang, dan me-nyiapkan tenaga kerja andal. Dengan semua fungsi tersebut suatu masyarakat bertahan dan berkembang.

Terkait dengan fungsi menyiapkan tenaga kerja andal, pada 1991—di bawah payung Yayasan Pendidikan Sorowa-ko yang didirikan tahun 1979—PT Vale mendirikan Akademi Teknik Sorowako (ATS). Tujuannya adalah menghasilkan pe-muda-pemudi lokal terampil siap pakai.

Pada 2004 untuk pertama kalinya ATS menyelenggarakan program pendidikan keahlian dengan nama Program Pelatih-an Industri (PPI). Lulusan PPI terdiri atas operator peralatan be-rat serta mekanik pemula. Hingga kini, PPI telah menamatkan lebih dari 1.200 mahasiswanya tingkat diploma yang sebagian besar terserap sebagai tenaga kerja di PT Vale dan perusaha-an kontraktor. Sebagian lain bekerja di berbagai perusahaan swasta dan BUMN di Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, dan Papua. Akademi ini telah mendapatkan pengakuan dari Di-rektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional serta sertifikat ISO 9001:2000.

Page 37: Membangun Peradaban diBumi Nikel

37Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 38: Membangun Peradaban diBumi Nikel

38 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Upaya peningkatan SDM juga ditularkan dan diimple-mentasikan kepada para masyarakat di wilayah pember-dayaan perusahaan. Khususnya para kelompok agraris kaum petani. Salah satu aktivitas yang membanggakan dan berkelanjutan hingga kini adalah Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) kepada petani di wilayah pemberdayaan di Blok Sorowako yang diusung sejak tahun 2015.

Karena di Kabupaten Luwu Timur, sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar penda-patan daerah di luar sektor tambang. Pengembangan agroindustri di Kabupaten Luwu Timur memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ma-syarakat secara luas. Bahkan dalam beberapa tahun ke depan, sektor pertanian diharapkan dapat menjadi pe-nopang (leading sector) perekonomian setempat.

Seperti namanya, PSRLB memiliki tujuan jangka pan-jang yaitu tidak hanya mengedukasi petani untuk mela-kukan budidaya pertanian yang aman dan ramah terha-dap lingkungan tapi juga mampu berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga petani itu sen-diri.

Salah satu aktivitasnya dengan penerapan konsep Sy-stem of Rice Intensification (SRI) Organik di Desa Mahal-ona, Kecamatan Towuti, dan Desa Ledu-Ledu, Kecamatan Wasuponda. Metode SRI Organik telah menekan keter-gantungan petani pada produk pabrikan, seperti pupuk dan pestisida. Kebutuhan terhadap pupuk dan pestisida kimia yang mahal membuat para petani selalu menung-gu bantuan dari pemerintah ataupun perusahaan. Sete-lah menjalani pelatihan SRI Organik, para petani sudah bisa membuat kompos sekaligus racun hama dari bahan alami yang jauh lebih murah dan tentunya lebih ramah lingkungan.

Setelah menjalani masa tanam selama sekitar empat bulan, petani merasakan panen padi yang bebas bahan kimia. “Sudah 6 tahun saya bertani tapi hasil masih jauh dari memuaskan. Saya berharap, SRI Organik menjadi jalan bagi saya dan anggota kelompok tani untuk bisa sukses,” kata Paimin, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Libukang Mandiri.

Mengedukasi Petani dan Kelompok Perempuan

Page 39: Membangun Peradaban diBumi Nikel

39Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Pendampingan dan pembinaan kelompok perempuan di wilayah pemberdayaan untuk Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan.

Page 40: Membangun Peradaban diBumi Nikel

40 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Tidak hanya kemampuan bertani organik yang diajarkan. PT Vale juga memberikan pendampingan kepada kelom-pok-kelompok tani tersebut juga membukakan akses pasar sehingga beras organik yang dihasilkan dapat dijual di Kope-rasi Karyawan PT Vale dan beberapa toko sembako yang ter-sebar di Kabupaten Luwu Timur.

Di luar kelompok petani, PSRLB juga mengedukasi dan

pemberdayaan kaum perempuan dengan aktivitas budida-ya tanaman obat keluarga-herbal serta pembinaan kesehat-an tradisional (hatra). Hingga saat ini terdapat beberapa ke-lompok tani perempuan yang konsisten membudidayakan tanaman herbal serta puluhan peserta pendampingan dan pelatihan yang telah memegang tersertifikasi hatra tingkat pertama.

Matano Rice, beras organik hasil budidaya petani binaan PT Vale di wilayah pemberdayaan PT Vale yang telah dipasarkan di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan.

Page 41: Membangun Peradaban diBumi Nikel

41Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Ragam produk UMKM binaan PT Vale di Blok Sorowako.

Page 42: Membangun Peradaban diBumi Nikel

42 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) merupakan salah satu motor penggerak utama ekonomi Indonesia dari masa ke masa. Di bidang ini, PT Vale berupaya memajukan unit usaha yang ada agar lebih mandiri, berkelanjutan dengan cara menggelar pelatihan-pelatihan keterampilan, pemanfaatan teknologi tepat guna, pengelolaan unit usaha dan juga membuka akses pasar. Fokus implementasi sektor ini adalah para kaum muda, wanita dan masyarakat rentan di empat wilayah daerah pemberdayaan PT Vale di Kabupaten Luwu Timur.

Hingga saat ini terdapat 400 UMKM yang tersebar di Kecamatan Nuha, Kecamatan Towuti, Kecamatan Wasuponda dan Kecamatan Malili (wilayah pemberdayaan PT Vale) yang telah mengikuti kegiatan bimbingan dan pendampingan dari perusahaan. Sebanyak 100 produk unggulan telah dipasarkan di pusat oleh-oleh dan produk UMKM binaan PT Vale bernama Galeri Kareso yang berada di Sorowako. Sedangkan 30 produk unggulannya, khususnya produk makanan dan minuman, telah menembus pasar Makassar, Gowa, Maros, Toraja, Palopo, hingga Morowali. Sedangjkan 4 produknya diproyeksikan akan dijual di ritel modern di wilayah Sulawesi Selatan.

Semua aktivitas tersebut di bawah payung aktivitas bernama Program Pengembangan Masyarakat (PPM). Yang realisasinya sepanjang satu dekade (2011 – 2020) mencapai sebesar 41,1 juta dollar AS.

Menggerakan Pelaku Usaha

Page 43: Membangun Peradaban diBumi Nikel

43Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Salah satu suasana pelatihan kelompok UMKM binaan PT Vale.

Page 44: Membangun Peradaban diBumi Nikel

44 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Sebanyak 100 produk unggulan telah dipasarkan di pusat oleh-oleh dan produk UMKM binaan PT Vale bernama Galeri Kareso yang berada di Sorowako. Sedangkan 30 produk unggulannya, khususnya produk makanan dan minuman, telah menembus pasar Makassar, Gowa, Maros, Toraja, Palopo, hingga Morowali. Sedangjkan 4 produknya diproyeksikan akan dijual di ritel modern di wilayah Sulawesi Selatan.

Peresmian Pujasera Towuti, salah satu wilayah pem-berdayaan PT Vale untuk menggerakan roda ekonomi masyarakat.

Page 45: Membangun Peradaban diBumi Nikel

45Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 46: Membangun Peradaban diBumi Nikel

46 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

PT Vale menyadari bahwa pendidikan merupakan gerbang utama memperbaiki mutu sumber daya manusia. Khususnya generasi muda. Maka itu, mendirikan Ya-yasan Pendidikan Sorowako (YPS) sebagai payung penyelenggaran pendidikan bagi anak-anak keluarga karyawan dari jenjang TK hingga SMU. Yang disertai dengan pro-gram beasiswa untuk anak karyawan ber-prestasi di jenjang perguruan tinggi.

Tidak hanya internal, untuk membuka akses pendidikan seluas-luasnya, PT Vale juga memberikan dukungan beasiswa bagi komunitas. Selain itu, melalui pro-gram sosialnya yakni Program Mitra Desa Mandiri, mulai tahun 2014, PT Vale meng-inisiasi “Gerakan Satu Desa Satu PAUD” di empat wilayah pemberdayaannya di Blok Sorowako. Program ini diimplementasi-kan sebagai upaya menyelaraskan aktivi-tas corporate social responsibility dengan program pemerintah bidang pendidikan.

Membangun Akses Pendidikan, Memperbaiki Mutu SDM

Page 47: Membangun Peradaban diBumi Nikel

47Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 48: Membangun Peradaban diBumi Nikel

48 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Oh Sorowako wita hinaaku

Poiangado mia mo tauto

Towa O – ndalo pueno mopute

Poiangato luwu mpedolo

Oh peetuku luwu luwuno

Tomtepo asa salo mia hawe

Membeweuwo ka melangkai

Poiangado mia motauto

I - torukono meihi nikele

Mete ema mia pandre u manggao

Page 49: Membangun Peradaban diBumi Nikel

49Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Oh Sorowako tanah kelahiranku

Tempat tinggalnya orangtua kita

Danaunya dalam–ombaknya putih

Tempat kita mandi semua

Oh sepupuku semuanya

Mari bersatu dengan pendatang

Mempertahankan dan menghormati

Tanah pusaka orangtua kita

Di bukit tinggi berisi nikel

Page 50: Membangun Peradaban diBumi Nikel

IIIB

AG

IAN

Page 51: Membangun Peradaban diBumi Nikel

FotoIII

Page 52: Membangun Peradaban diBumi Nikel

52 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

SEBAGAI industri yang memanfaatkan sumber daya alam, PT Vale menyadari kegiatan operasi yang dijalankannya mengakibatkan perubahan kondisi lingkungan. Karena itu, Perusahaan senantiasa memperhatikan kaidah pertambangan yang baik dan sesuai dengan regulasi pemerintah serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui praktik penambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Sejak awal beroperasi, PT Vale memegang visi sebagai perusahaan tambang yang peduli kelestarian alam. Perusahaan memproduksi bijih nikel dengan menerapkan dan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan. Termasuk

menciptakan energi bagi kebutuhan produksi dengan membangun dan mengoperasikan tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yakni Larona, Balambano dan Karebbe dengan total kapasitas terpasang sebesar 365 megawatt.

Berkat PLTA tersebut, PT Vale mampu mengurangi emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2eq per tahun dengan asumsi bahan bakar yang digunakan yaitu batubara atau 855.356 ton CO2eq per tahun jika bahan bakar yang digunakan adalah diesel. Selain untuk kebutuhan operasional, energi listrik yang dihasilkan PLTA tadi juga didistribusikan sebesar 10,7 Megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Luwu Timur melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Menjaga Kelestarian Bumi

Danau Matano yang airnya tampak biru bersih dilihat dari udara.

Page 53: Membangun Peradaban diBumi Nikel

53Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Sejak awal beroperasi, PT Vale memegang visi sebagai perusahaan tambang yang peduli kelestarian alam. Perusahaan memproduksi bijih nikel dengan menerapkan dan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan.

Seorang petugas memeriksa area rehabilitasi lahan pasca tambang yang telah ditumbuhi pohon-pohon besar.

Page 54: Membangun Peradaban diBumi Nikel

54 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Upaya menjaga “Langit Biru” juga tak henti sampai di situ. Inovasi terus dilakukan. Pada tahun 2019, PT Vale kembali mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan mengintegrasikan strategi elektrifikasi. Salah satu hasilnya adalah pengoperasian electric boiler menggantikan tipe sebe-lumnya yang menggunakan HSFO (High Sulfur Fuel Oil) dan telah beroperasi penuh pada Mei 2019. Boiler merupakan alat penting dalam produksi nikel PT Vale. Uap yang dihasilkan dari

perangkat ini berguna untuk proses atomisasi di tanur penge-ring dan tanur pereduksi, memanaskan sulfur yang digunakan pada proses reduksi dan berfungsi untuk memanaskan pipa bahan bakar. Dengan adanya boiler listrik terbaru ini, mampu menghilangkan penggunaan bahan bakar HSFO sebanyak 67.047 barel per tahun karena seluruh energinya berasal dari PLTA. Sehingga PT Vale mampu mengurangi emisi karbon se-besar satu juta ton lebih CO2 tiap tahunnya.

Langit Biru di Sorowako

Keindahan dermaga yang berada di Pantai Ide, tepian Danau Matano.

Page 55: Membangun Peradaban diBumi Nikel

55Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Suasana pabrik pengolahan nikel PT Vale di Blok Sorowako ketika senja.

Page 56: Membangun Peradaban diBumi Nikel

56 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

PLTA Balambano, satu dari tiga PLTA PT Vale.

Page 57: Membangun Peradaban diBumi Nikel

57Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Berkat kolaborasi PLTA dan keberadaan PLTA yang berkelanjutan tersebut, PT Vale tidak hanya mendukung “Program Langit Biru” namun juga mampu menekan biaya produksi nikel dalam matte. Komitmen lingkungan tersebut juga sejalan dengan upaya pengelolaan limbah cair (effluent) dan pengendalian emisi debu dan partikulat dari aktivitas penambangan dan pengolahan nikel.

Sebelumnya, pada tahun 2015, PT Vale te-lah memulai Program Penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk kendaraan operasionalnya. Secara bertahap, perusahaan berupaya mening-katkan konsentrasi BBN jenis biodiesel hingga 20%. Hal ini sejalan dengan regulasi pemerintah, khususnya Permen ESDM No. 12/2015 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar Lain. Berkat kolaborasi PLTA dan keberadaan PLTA yang ber-kelanjutan tersebut, PT Vale tidak hanya mendu-kung “Program Langit Biru” namun juga mampu menekan biaya produksi nikel dalam matte. Ko-mitmen lingkungan tersebut juga sejalan dengan upaya pengelolaan limbah cair (effluent) dan pe-ngendalian emisi debu dan partikulat dari aktivi-tas penambangan dan pengolahan nikel.

Page 58: Membangun Peradaban diBumi Nikel

58 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Berbicara tentang Sorowako dan operasi PT Vale tentu tak bisa lepas dari keberadaan Danau Matano. Danau Matano adalah berkah bagi Luwu Timur, khususnya Sorowako. Danau ini tidak hanya pusat rekreasi, namun juga sebagai sumber kehidupan masyarakatnya. Begitu pula bagi PT Vale, Danau Matano yang merupakan bagian dari gugus Sistem Danau Malili adalah sumber energi terbarukan bagi pabrik pengolahan nikel perusahaan. Meski sudah beroperasi lebih dari 50 tahun, keasrian dan kelestarian Danau Matano tetap terjaga. Inilah salah satu bukti komitmen PT Vale terhadap

lingkungan.Datanglah ke pesisir Danau Matano. Angin sepoi-sepoi

yang sejuk menghembus wajah. Air danau tampak tenang sejernih kristal. Entitas biota khas Danau Matano seperti ikan opudi (Telmatherina celebensis) dan ikan butini (Glosogobius matanensis) dengan mudah kita temui di perairan dangkal-nya, di balik bebatuan danau. Semua itu adalah bukti bahwa keberadaan operasi tambang PT Vale tidak memberikan dam-pak negatif pada kelangsungan biodiversitas dan kelestarian lingkungan.

Air Danau yang Sebening Kaca

Butini (Glosogobius matanensis), ikan endemik Danau Matano

Page 59: Membangun Peradaban diBumi Nikel

59Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 60: Membangun Peradaban diBumi Nikel

60 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Bukti ini diperkuat hasil penelitian Badan Pengkajian dan Penerapan Tek-nologi (2020) terhadap kualitas air dan pemantauan biota Danau Matano. Bahwa keseimbangan biota danau seimbang dan tidak ada yang men-dominasi. Sementara hasil kualitas air dinyatakan baik. PT Vale disebut telah melakukan pengelolaan lingkungan terhadap kelestarian lingkungan dan ketaatan terhadap peraturan yang berlaku yang diwujudkan dengan beberapa aktivitas/program; seperti pembangunan kolam pengendali se-dimen, melakukan revegetasi di lahan bekas tambang dan pemantauan kon-disi perairan secara rutin.

Berbicara tentang Sorowako dan operasi PT Vale tentu tak bisa lepas dari keberadaan Danau Matano. Danau Matano adalah berkah bagi Luwu Timur, khususnya Sorowako. Danau ini tidak hanya pusat rekreasi, namun juga sebagai sumber kehidupan masyarakatnya.

Page 61: Membangun Peradaban diBumi Nikel

61Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Aktivitas rekreasi dan olahraga air yang ada di Danau Matano.

Page 62: Membangun Peradaban diBumi Nikel

62 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

PT Vale telah berkomitmen untuk memulihkan lahan bekas tam-bang agar masyarakat mendapatkan kembali daya dukung lingkung-annya. Program tersebut merupakan program jangka panjang dan terintegrasi. Bukan saja menjadikan Sorowako kembali hijau, melain-kan juga menjadi mesin penggerak ekonomi masyarakat dalam jang-ka panjang. Masyarakat akan memiliki sumberdaya ekonomi baru pengganti nikel sebagai motor penggerak ekonomi.

Menjaga keseimbangan alam adalah kunci penting dalam praktik tambang hijau yang berkelanjutan. Upaya kami untuk merealisasikan hal tersebut dengan berkomitmen pada pembatasan luas lahan ter-buka untuk area pembangan sesuai ketentuan pemerintah.

Di sisi lain, aktivitas reklamasi dan rehabilitasi lahan pasca tam-bang merupakan agenda wajib yang terintegrasi dengan proses pe-nambangan untuk meningkatkan daya dukung ekosistem. Hingga kini (2020), luas kumulatif reklamasi lahan pascatambang telah men-capai 3.012,44 hektar di Blok Sorowako dengan alokasi dana tahunan mencapai rata-rata lebih dari 2 juta dollar AS.

Guna mendukung aktivitas rehabilitasi lahan pasca tambang ter-sebut, perusahaan membangun pusat pembibitan modern (nursery) yang beroperasi sejak 2006 di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi rata-rata 700.000 bibit per tahun.

Kebun pembibitan ini sekaligus merupakan laboratorium pem-budidayaan tanaman endemik, seperti kayu hitam (Diospyros ce-lebica). Di tempat ini juga terdapat fasilitas konservasi rusa (Cervus timorensis) serta menjadi taman rekreasi-edukasi bagi masyarakat umum yang ingin mengenal tanaman, proses pembibitan hingga kendaraan-kendaraan tambang.

Nantinya tempat ini diproyeksikan menjadi Taman Raya Walacea Sawerigading (TRWS) dengan luas lahan 110 hektar. Rencana pemba-ngunan TRWS melibatkan masyarakat, akademisi/peneliti dari seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Hasanuddin dan Insistut Teknologi Bandung. Nama TRWS dipilih berdasarkan nama dua tokoh yang erat kaitannya dengan Sulawesi dan Luwu, yakni Alf-red Russel Wallace dan Sawerigading. Pemilihan nama tersebut juga bermaksud sebagai penghormatan kepada kedua tokoh tersebut dan melestarikan kearifan lokal.

Tetap Hijau Ketika Tambang Usai

Page 63: Membangun Peradaban diBumi Nikel

63Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 64: Membangun Peradaban diBumi Nikel

64 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 65: Membangun Peradaban diBumi Nikel

65Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Aktivitas reklamasi lahan pasca tambang.

Page 66: Membangun Peradaban diBumi Nikel

66 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Luwu Timur, daerah operasi penambangan dan pabrik pengolahan nikel PT Vale, memiliki alam yang mempesona karena terletak di kawasan Wallacea. Wilayah ini, dengan luas 6.944 kilometer persegi atau sekitar 11 persen dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, berdampingan dengan fenomena alam yang memukau. Alam Sorowako dan sekitarnya menyimpan kekaya biota endemik.

Sorowako dikenal sebagai “The Land of Orchid” yang memiliki 109 je-nis anggrek dan 147 non-anggrek. Sebagian besar di antaranya berstatus endemik. Khazanah anggrek tersebut bagian dari 500 spesies anggrek yang berada di Sulawesi. Kekayaan biota juga terdapat di Danau Matano dan Towuti. Diketahui, Danau Towuti menyimpan 12 jenis undang hias endemik yang dijuluki "celebes beauty". Sedangkan di Danau Matano ter-dapat ikan kuning yang mungil bernama opudi (Telmatherina celebensis).

Sejak beroperasi, PT Vale juga telah berkomitmen menjalankan rencana manajemen keanekaragaman hayati di Blok Sorowako. Hasilnya, dalam beberapa tahun terakhir, komitmen pengelolaan keanekaragaman hayati tersebut berstatus 100 persen terlaksana.

Upaya itu juga dibarengi dengan kolaborasi PT Vale telah yang mela-kukan studi daftar spesies yang dilindungi dengan Universitas Hasanud-din dalam beberapa tahun belakangan ini. Hasilnya, di wilayah konsesi PT Vale di Blok Sorowako masih dapat ditemui 14 tanaman dan 25 satwa endemis yang terdata di International Union for Conservation of Nature (IUCN). Biodiversitas itu di antaranya seperti Monyet Digo (Macaca och-reata), Rusa Timor (Rusa timorensis), Anoa (Bubalus sp) hingga Babi Hutan (Sus celebensis).

Pesona Biodiversitas Bumi Batara Guru

1. Elang ular Sulawesi (Spilornis rufipectus), 2. Rusa Timor (Rusa timorensis), 3. Monyet Digo (Macaca ochreata), 4. Dengen (Dillenia serata)

1

2

Page 67: Membangun Peradaban diBumi Nikel

67Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

3

4

Page 68: Membangun Peradaban diBumi Nikel

68 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Danau Matano merupakan danau tektonik purba yang terbentuk dari aktivitas pergerakan lempeng kerak Bumi pada akhir masa Pliosin, sekitar 1-4 juta tahun silam. Danau ini tepat berada di atas zona patahan/sesar aktif yang disebut “patahan Matano”. Danau Matano tercatat sebagai danau terdalam ke-8 di dunia.

Selain Matano, di sekitar zona sesar ini juga terbentuk dua danau besar: Mahalona dan Towuti serta dua danau satelit berukuran lebih kecil, Wawantoa/Lantoa dan Masapi. Kelima danau tersebut membentuk satu sistem danau yang disebut Kompleks Danau Malili (Malili Lake Complex).

Kompleks Danau Malili dihubungkan oleh jaringan sungai yang bermuara ke Teluk Bone. Danau Matano-Mahalona dihubungkan oleh Sungai Petea. Mahalona-Towuti dihubungkan Sungai Tominanga. Towuti-Wawontoa/Lantoa dihubungkan satu sungai yang posisinya masih diperdebatkan.

Satu-satunya danau yang tidak memiliki hubungan dengan danau lainnya adalah Danau Masapi yang bentuknya menyerupai kawah, memiliki aliran sungai tersendiri yang menyatu dengan Sungai Larona sebelum bermuara ke Teluk Bone.

Fritz dan Paul Sarasin, geologis dan ahli ilmu alam berkebangsaan Swiss adalah orang pertama yang menjelajahi Danau Matano dan Towuti pada

Kompleks Danau Malili yang Memikat

Page 69: Membangun Peradaban diBumi Nikel

69Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Pantai Ide, Danau Matano tampak dari udara.

Page 70: Membangun Peradaban diBumi Nikel

70 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Matano Mahalona Towuti Wawantoa Masapi

Luas Area (km²)

Ketinggian (m dpl)

Kedalaman Maksimum (m)

164 24,4 561,1 1,6 2,2

382 310 283 586 434

590 73 203 3 4

Page 71: Membangun Peradaban diBumi Nikel

71Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

1896. Mereka juga orang pertama yang membuat peta danau dan mengumpulkan koleksi ikan ende-mik Danau Matano dan Towuti.

Seluruh danau yang ada di Kompleks Danau Malili tergolong danau ultra-oligotrofik. Perbedaan keting-gian tiap danau memungkinkan aliran air dari danau yang lebih tinggi (Danau Matano) menuju ke danau yang lebih rendah (Danau Towuti).

Seperti yang telah disebutkan bahwa Danau Ma-tano, khususnya wilayah pesisirnya adalah merupa-kan pusat aktivitas peradaban besi zaman neolitik. Yang dibuktikan banyaknya temuan artefak berba-han besi di sekitar pesisir danau. Jernih dan bersih-nya air Danau Matano sehingga membuat artefak yang tersebar dapat dilihat jelas dan mudah ditemu-kan. Para ahli geologi Indonesia juga menyatakan agar Danau Matano dapat didorong sebagai warisan geologi yang dilindungi dan menjadi taman bumi.

Di sisi lain, sebagai upaya konservasi danau, PT Vale bersama pemerintah dan masyarakat juga menginisiasi program penanaman bakau endemik tembeuwa (Kjellbergiodendron celebicum) di bebe-rapa titik pesisir Danau Matano. Program ini mulai direalisasikan pada September 2020 yang hingga kini secara bertahap terus berlangsung. Program ini sebagai upaya rehabilitasi dan menjaga ekosistem Danau Matano.

Danau Matano merupakan danau tektonik purba yang terbentuk dari aktivitas pergerakan lempeng kerak Bumi pada akhir masa Pliosin, sekitar 1-4 juta tahun silam. Danau ini tepat berada di atas zona patahan/sesar aktif yang disebut “patahan Matano”. Danau Matano tercatat sebagai danau terdalam ke-8 di dunia.

Page 72: Membangun Peradaban diBumi Nikel

72 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Dari 521 danau di Indonesia, secara limnolo-gis, Matano memiliki karakteristik paling unik dan paling banyak dikaji para ilmuwan. Danau Matano memiliki perairan sangat dalam dan satu-satunya danau di Indonesia yang bagian dasarnya berada di bawah level permukaan air laut (cryptodepression).

Perairan yang mengandung oksigen hanya ter-dapat pada lapisan teratas (100 m). Hal ini me-nyebabkan perairan di danau ini menjadi sangat jernih sehingga cahaya matahari dapat menem-bus hingga kedalaman 100 m dengan baik.

Kondisi lingkungan di danau mirip dengan kon-disi lautan pada masa awal munculnya kehidup-an pertama di Bumi (eon Archaean) sekitar 2,5-4 miliar tahun yang lalu.

Posisi danau yang terisolasi selama jutaan ta-hun menyebabkan jenis flora-fauna di Danau Matano bersifat endemik. Sekitar 26-30 jenis ikan endemik (15 di antaranya termasuk suku Thelmatherinidae), 60 spesies moluska (keong) air tawar, 3 jenis kepiting, 1 jenis ular, 10 jenis udang, beberapa jenis sponges air tawar, kope-poda dan serangga air telah berhasil ditemukan dan dideskripsikan.

Jenis ikan bahkan tergolong endemik hingga ke tingkat marga (2 genera). Sebanyak 7 spesies tumbuhan yang ditemukan di sekitar Kompleks Danau Malili juga tergolong endemik.

Menurut daftar merah tentang spesies-spesies yang terancam punah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) 2010, ikan endemik Danau Matano tergolong rentan (vul-nerable) terhadap kepunahan. Introduksi ikan non-asli untuk kebutuhan konsumsi ditengarai sebagai ancaman kelestarian spesies endemik di Danau Matano.

Fakta Danau Matano

Page 73: Membangun Peradaban diBumi Nikel

73Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 74: Membangun Peradaban diBumi Nikel

IVB

AG

IAN

Page 75: Membangun Peradaban diBumi Nikel

IV Sebuah truk PT Vale melintas di jalan logistik Sorowako-Malili untuk mengirim kantong-kantong nikel dalam matte yang akan dikirim ke Jepang melalui Pelabuhan Balantang.

Page 76: Membangun Peradaban diBumi Nikel

76 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

GUNA memenuhi sarana kehidupan bagi tenaga ker-ja di area operasional, sepanjang 1973-1978 PT Vale membangun fasilitas di tiga daerah, yakni Sorowako, Towuti, dan Malili: jalan, kompleks perumahan, pasar, sekolah, dan gedung pertemuan. Semuanya dikerja-kan bersamaan dengan pembangunan infrastruktur pabrik pengolahan dan area pendukung operasional PT Vale lainnya. Biaya eksplorasi dan pembangunan infrastruktur di Sorowako dan dua daerah lainnya itu mencapai 845 juta dollar AS lebih ketika itu.

Ratusan rumah di tiga area di Sorowako —Old Camp, Pontada, dan Kompleks F—merupakan hunian awal bagi pekerja PT Vale. Hunian itu asri dan terinte-grasi dengan fasilitas umum. Pembangunannya ber-langsung pada Fase Pembangunan Infrastuktur I. Pada fase tersebut juga dibangun Bandar Udara Khusus So-rowako, rumah sakit dan sejumlah fasilitas penunjang seperti gedung pertemuan dan lapangan olahraga sehingga warga dapat menggelar pertemuan, pentas musik, seminardan tentunya berolahraga.

Kini, saban pagi atau sore, di penjuru Sorowako, kita akan mudah melihat warga memanfaatkan fasi-litas olahraga tersebut. Mereka berolahraga seperti jogging, sepak bola, renang dan basket. Di Sorowako dibangun lapangan golf dan driving range yang ter-buka untuk umum. Pantai Ide dan Matano Yacht Club di Danau Matano yang merupakan ikon dan spot re-kreasi air di Sorowako juga dibenahi agar warga yang ingin berenang dapat memanfatkannya dengan lebih aman.

Selain itu, perusahaan juga membangun fasilitas untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari se-perti fasilitas air bersih dan fasilitas pengolahan sam-pah terintegrasi. Juga sarana dan fasilitas publik seper-ti rumah sakit, pasar, rumah ibadah dan bandar udara.

Roda ekonomi dapat berjalan baik bila terdapat in-frastruktur berupa jalur transportasi sebagai akses mo-bilitas. Maka sejak awal beroperasi, PT Vale memba-ngun jalan darat sepanjang 64 kilometer yang disebut “jalan logistik”. Jalan ini awalnya berfungsi sebagai sa-rana pendukung operasional, yakni menghubungkan pabrik pengolahan di Sorowako ke tempat pengapa-lan nikel olahan PT Vale di Pelabuhan Balatang, Malili.

Fasilitas untuk Masyarakat

Page 77: Membangun Peradaban diBumi Nikel

77Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Aktivitas para petugas Bandar Udara Khusus Sorowako.

Page 78: Membangun Peradaban diBumi Nikel

78 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

foto salonsa

Perumahan karyawan yang berada di Pontada, Sorowako tampak dari udara.

Page 79: Membangun Peradaban diBumi Nikel

79Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Jalan ini merupakan akses darat satu-satunya untuk keluar-masuk Soro-wako. Pertama kali dibuka tahun 1976 dengan masih berupa jalan berba-tu, jalan logistik ini berkelok-kelok karena memotong badan Pegunungan Verbeek. Seiring semakin mapannya operasional PT Vale, tahun 2000, jalan ini diaspal dan berubah status sebagai “Jalan Provinsi”. Akses bagi jasa trans-portasi umum dan kendaraan pribadi pun kini semakin bagus. Terminal bus umum Sorowako dibangun pada tahun ini. Biaya pengaspalan jalan yang berlangsung hingga 2013 ini menelan biaya 4,7 juta dollar AS.

Sebelum dibangun jalan logistik, untuk menuju Sorowako, warga atau pekerja PT Vale menggunakan kapal dari Makassar menuju Malili di pesisir Teluk Bone selama belasan jam. Dari Malili, mereka menggunakan truk yang disediakan Perusahaan dan menempuh belasan jam lagi menuju Sorowako. Kini, dengan jalan logistik yang mulus, memungkinkan warga Sorowako me-nuju Makassar hanya dalam 12 jam.

Aktivitas perawat di salah satu ruang rawat inap RS INCO.

Page 80: Membangun Peradaban diBumi Nikel

VB

AG

IAN

Page 81: Membangun Peradaban diBumi Nikel

81Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

V

Page 82: Membangun Peradaban diBumi Nikel

82 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

PERTAMBANGAN merupakan salah satu sektor primadona bagi penerimaan negara. Hal itu juga didorong fakta bahwa Indonesia adalah salah satu produsen mineral terbesar di dunia. Tak heran sektor tambang menyumbangkan pemasukan hampir 60% terhadap kas negara.

Kenyataan itu pula sejalan dengan kontribusi PT Vale dari

bisnisnya terhadap penerimaan negara. Dalam periode satu dasawarsa terakhir (2011 – 2020), PT Vale telah berkontribusi pada penerimaan pendapatan negara melalui pembayaran pajak dan komponen non pajak sebesar 1,2 miliar dollar AS. Sedangkan sejak lima dekade beroperasi, PT Vale sedikitnya telah berinvestasi sebesar 3,3 miliar dollar AS di Indonesia.

Kontribusi untuk Kas Negara

Page 83: Membangun Peradaban diBumi Nikel

83Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Dalam periode satu dasawarsa terakhir (2011 – 2020), PT Vale telah berkontribusi pada penerimaan pendapatan negara melalui pembayaran pajak dan komponen non pajak sebesar 1,2 miliar dollar AS. Sedangkan sejak lima dekade beroperasi, PT Vale sedikitnya telah berinvestasi sebesar 3,3 miliar dollar AS di Indonesia.

Page 84: Membangun Peradaban diBumi Nikel

VIB

AG

IAN

Page 85: Membangun Peradaban diBumi Nikel

85Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

VI

Page 86: Membangun Peradaban diBumi Nikel

86 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Sejak pandemi COVID-19 menyebar di Indonesia pada Ma-ret 2020, PT Vale sebagai entitas bisnis telah konsisten ber-kontribusi membantu pemerintah dalam penanggulangan COVID-19. Salah satu aktivitas tersebut diwujudkan PT Vale dengan menyalurkan bantuan berupa perlengkapan medis di antaranya alat tes cepat (rapid test kits), alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan termasuk fasilitas medis lainnya seperti ambulans dan tempat tidur untuk perawatan pasien sebagai upaya membantu aktivitas penapisan dan pemetaan penyebaran virus corona di wilayah konsesi dan wilayah pe-

nyangga konsesi PT Vale di tiga provinsi yang berada di Sula-wesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Donasi penanggulangan COVID-19 sepanjang 2020 mencapai 2,6 juta dollar AS.

Melanjutkan upaya penanggulangan pandemi, PT Vale juga mengikuti arahan pemerintah untuk berpartisipasi da-lam Program Vaksinasi Gotong-royong yang ditujukan kepa-da seluruh karyawan dan keluarganya serta para kontraktor. Program ini telah dimulai sejak pertengahan Juli 2021.

Untuk Indonesia Sehat: Upaya Menanggulangi COVID-19

Page 87: Membangun Peradaban diBumi Nikel

87Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Page 88: Membangun Peradaban diBumi Nikel

VIIB

AG

IAN

Page 89: Membangun Peradaban diBumi Nikel

VII

Page 90: Membangun Peradaban diBumi Nikel

90 Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Bagi kami, makna kehadiran suatu perusahaan tidak cuma sesaat. Namun untuk meninggalkan sesuatu yang berguna dan jangka panjang bagi masyarakat. Selama lima dekade lebih beroperasi di Tana Luwu, kami terus berupaya membangun kehidupan yang lebih baik dari generasi ke generasi.

PT Vale meyakini bahwa perusahaan masa depan adalah entitas bisnis yang menempatkan keberlanjutan sebagai core value, bukan semata added value. Karena itu, komitmen kami tidak akan berubah, yakni memberi warisan positif bagi generasi mendatang, bahkan jauh setelah tambang kami berhenti beroperasi di Sorowako. Hal itu sejalan dengan Misi

Vale: Mengubah sumberdaya alam menjadi kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan.

Akhir kata, yang terpenting bagi Vale bukanlah apa yang kami tambang namun bagaimana kami menambangnya. Tentunya dengan mempraktikkan penambangan yang berorientasi pada lingkungan, sosial dan keberlanjutan ekonomi

Phanta rei. Hidup senantiasa berubah. Demikian pula dengan PT Vale sebagai perusahaan tambang, kadang naik kadang turun. Namun ada satu hal yang tidak berubah dari kami: komitmen untuk memberikan warisan yang baik bagi generasi mendatang setelah tambang usai.

Penutup: Sepercik Perenungan

Page 91: Membangun Peradaban diBumi Nikel

91Membangun Peradaban di “Bumi Nikel”

Karena itu, komitmen kami tidak akan berubah, yakni memberi warisan positif bagi generasi mendatang, bahkan jauh setelah tambang kami berhenti beroperasi di Sorowako

Aktivitas di fasilitas pembibitan modern (nursery) PT Vale di Blok Sorowako.

Page 92: Membangun Peradaban diBumi Nikel