ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit melalui...

23
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI PROSES PELINDIAN DENGAN MEMANFAATKAN BAKTERI BIDANG KEGIATAN: PKM GT Diusulkan oleh: BETRI ERYO PRATAMA 12507009 (ANGKATAN 2007) DAVID SIBARANI 12508017 (ANGKATAN 2008) ALIP PUSPANDARU 12509024 (ANGKATAN 2009) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2011

Upload: dinhbao

Post on 06-Feb-2018

326 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI PROSES

PELINDIAN DENGAN MEMANFAATKAN BAKTERI

BIDANG KEGIATAN:

PKM – GT

Diusulkan oleh:

BETRI ERYO PRATAMA 12507009 (ANGKATAN 2007)

DAVID SIBARANI 12508017 (ANGKATAN 2008)

ALIP PUSPANDARU 12509024 (ANGKATAN 2009)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2011

Page 2: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

ii

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Ekstraksi Nikel dari Bijih Nikel Laterit

melalui Proses Pelindian dengan

Memanfaatkan Bakteri

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Betri Eryo Pratama

b. NIM : 12507009

c. Program Studi : Teknik Metalurgi

d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

e. Alamat Rumah dan No HP : Jln. Kms. A. Riva’i No. 100 RT 08,

Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan

Jelutung, Kota Jambi,

No. HP 085266612868

f. Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

5. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. mont. M. Zaki Mubarok, ST., MT.

b. NIP : 197308251999031003

c. Alamat Rumah dan No HP : Kompleks Nusa Hijau Permai Blok J-16,

Jalan Raya Citeureup, Cimahi, Jawa Barat

No.HP 081321190404

Bandung, 28 Februari 2011

Menyetujui

Ketua Program Studi Teknik Metalurgi Ketua Pelaksana

(Dr. Ir. Edy Sanwani, MT.) (Betri Eryo Pratama)

NIP. 196802181994031003 NIM. 12507009

Ketua Lembaga Kemahasiwaan Dosen Pembimbing

(Brian Yuliarto, Ph.D.) (Dr. mont. M. Zaki Mubarok, ST., MT.)

NIP. 197507272006041005 NIP: 197308251999031003

Page 3: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kesehatan, kekuatan, dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesesaikan karya tulis

untuk program PKM-GT (Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis).

PKM-GT adalah salah satu dari sekian komponen utama program karya

tulis yang diselenggarakan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia. Program

ini merupakan wadah bagi mahasiswa perguruan tinggi dalam menumbuhkan

keterampilan dan kemampuan menuliskan ide-ide kreatif dan inovatif sebagai

bentuk aktualisasi diri yang didukung oleh disiplin ilmu dan pengetahuan yang

dipelajari di program studi yang ditekuninya.

ITB sebagai perguruan tinggi ternama dan memiliki dedikasi yang tinggi

dalam bidang teknologi dan sains selayaknya dapat menghasilkan mahasiswa

yang mampu berpikir dan bersikap secara unik, kreatif dan inovatif sehingga pada

saatnya dapat berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat Indonesia pada

umumnya. Idealnya, mahasiswa mampu mengikuti perkembangan terbaru

teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang ilmu yang ditekuninya. Oleh karena itu,

mahasiswa ITB pun harus mampu menyesuaikan diri dengan segala perubahan

dan kemajuan yang ada tersebut.

Penyusunan karya tulis ini didukung tentunya oleh berbagai pihak. Oleh

karena itu, ucapan terima kasih kami berikan lagi untuk:

1. Kedua orang tua kami, atas doa, semangat dan dukungan yang selalu

diberikan kepada kami,

2. Ketua Program Studi Teknik Metalurgi ITB, Dr. Ir. Edy Sanwani, MT,

3. Dr. mont. M. Zaki Mubarok, ST., MT., selaku dosen pembimbing kami,

dengan segala ilmu dan waktu yang diberikan untuk membina kami hingga

karya ini terselesaikan, dan

4. Rekan-rekan mahasiswa teknik metalurgi yang tergabung dalam organisasi

kemahasiswaan Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG) ITB yang telah

memberikan dorongan kepada semua anggotanya untuk terus bersemangat

dalam berkarya nyata.

Akhirnya, jika pembaca menemukan kesalahan atau menganggap laporan

ini kurang lengkap maupun tidak dibarengi dengan kebenaran ilmiah, kami

dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun.

Bandung, 28 Februari 2011

Penulis

Page 4: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iv

RINGKASAN ................................................................................................................ v

PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

Latar Belakang ........................................................................................................... 1

Tujuan dan Manfaat ................................................................................................... 2

GAGASAN .................................................................................................................... 3

KESIMPULAN .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

RIWAYAT HIDUP PENULIS .................................................................................... 11

Page 5: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

v

RINGKASAN

Bijih nikel dibagi dalam dua tipe, bijih sulfida dan oksida atau laterit.

Hingga saat ini, sebagian besar nikel yang digunakan di dunia bersumber dari

pengolahan bijih nikel sulfida. Pengolahan nikel dari bijih laterit membutuhkan

energi yang tinggi dikarenakan kadarnya yang relatif rendah (1-2% Ni), di mana

bijih nikel laterit ini sangat sulit untuk dikonsentrasi sebagaimana bijih sulfida.

Kenyataannya, cadangan bijih nikel terbesar di bumi adalah bijih nikel laterit,

termasuk di Indonesia. Secara konvensional, proses ekstraksi nikel dari bijih nikel

laterit dilakukan melalui jalur pirometalurgi dan hidrometalurgi. Secara umum,

pengolahan dengan cara konvensional tersebut membutuhkan biaya investai yang

tinggi dan biaya operasi yang mahal serta dampak lingkungan yang harus

dikendalikan dengan ketat. Hingga saat ini, teknologi yang efektif dan efisien

serta ramah lingkungan masih terus diteliti.

Salah satu alternatif teknologi pengolahan bijih nikel laterit adalah dengan

bioleaching. Bioleaching merupakan proses ekstraksi nikel dengan memanfaatkan

aktivitas bakteri. Dengan metode ini, tidak diperlukan asam sulfat anorganik

sehingga tidak diperlukan pendirian pabrik asam sulfat (acid plant) yang akan

dengan sendirinya menurunkan biaya modal dan biaya operasi pabrik. Selain itu,

bakterinya pun mudah untuk dikembangbiakkan dengan bioteknologi yang ada

sekarang. Dari aspek lingkungan, bioleaching juga lebih ramah lingkungan karena

kuantitas limbahnya sedikit dan bersifat organik. Bakteri yang dimanfaatkan

untuk pelindian (leaching) dikembangkan dari daerah asal bijih. Bila teknologi

bioleaching berhasil diterapkan pada ekstraksi nikel dari bijih laterit maka akan

memberikan keuntungan berupa reduksi kebutuhan energi, reduksi biaya dan

ramah lingkungan.

Tahap-tahap yang dilakukan untuk implementasi teknologi ini dimulai

dengan uji berskala laboratorium. Dari serangkaian percobaan yang dilakukan,

akan didapatkan beberapa parameter yang terkait dengan proses bioleaching,

seperti media dan nutrisi yang paling cocok untuk bakteri, ukuran partikel bijih,

persen padatan, suhu, dan laju pengadukan yang paling optimal, spesies bakteri,

serta persen ekstraksi nikel. Setelah tahap ini dilalui, maka dilanjutkan dengan

pilot project yang merupakan uji yang berskala lebih besar dari laboratorium

(scale up). Teknologi ini dapat diterapkan di industri setelah dinyatakan layak

melalui studi aspek teknis, ekonomi dan lingkungan.

Page 6: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Nikel dikenal sebagai salah satu komoditas tambang yang cukup besar

potensinya di Indonesia. Sumber daya nikel di Indonesia sebagian besar berupa

bijih nikel laterit (nikel oksida). Sampai saat ini Indonesia masih mengekspor

nikel dalam bentuk bahan mentah. Dalam dunia industri, nikel digunakan sebagai

bahan paduan baja tahan karat (stainless steel), konduktor dan paduan-paduan

logam lainnya.

Hingga saat ini, pengolahan bijih nikel laterit di Indonesia baru terbatas

pada bijih yang bekadar tinggi. Proses pengolahan tersebut dilakukan melalui jalur

pirometalurgi, yaitu untuk menghasilkan feronikel dan nikel matte. Perusahaan

dalam negeri masih belum dapat melakukan proses pengolahan yang kompetitif

terhadap bijih berkadar rendah tersebut. Penyebab hal ini diperkirakan karena tiga

hal, yakni modal awal yang besar, biaya operasi yang juga cukup tinggi, dan

dampak lingkungan yang tidak baik. Proses dan metode pengolahan nikel yang

konvensional memang memakan biaya yang sangat besar.

Bijih1)

nikel diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu bijih nikel sulfida

dan bijih nikel oksida atau yang biasa disebut nikel laterit. Secara global, jumlah

cadangan nikel di dunia terdiri dari 72% nikel laterit dan sisanya nikel sulfida.

Namun, dari segi jumlah produksi, 58% produksi nikel di dunia berasal dari nikel

sulfida, bukan nikel laterit.

Bijih nikel sulfida dapat diproses terlebih dahulu sebelum diekstraksi

sehingga dihasilkan konsentrat2)

dengan kadar nikel 6-20 % dari semula 1-2%.

Sedangkan bijih laterit tidak dapat diaplikasikan seperti pada bijih sulfida akibat

unsur-unsur hidroksida di dalam laterit. Akhirnya, energi yang dikonsumsi untuk

mengekstraksi bijih laterit lebih banyak sehingga biaya lebih mahal. Hal ini

mengakibatkan proses ekstraksi sulfida lebih efektif dan efisien dengan metode

konvensional.

Di sisi lain, pada lapisan kerak bumi, kedalaman nikel-laterit berada jauh

di atas nikel sulfida yang berada pada ratusan meter dibawah permukaan tanah.

Jumlah cadangan yang lebih banyak dan letaknya yang lebih dangkal seharusnya

memudahkan eksploitasi nikel laterit yang terdapat di seluruh dunia, termasuk di

Indonesia. Yang menjadi kunci permasalahan saat ini hanyalah bagaimana

diperoleh suatu proses yang dapat memudahkan perolehan logam nikel dari bijih

nikel laterit yang berlimpah di Indonesia.

Ada dua poin penting dari studi ini yang ingin diwujudkan, yakni

menemukan proses yang lebih efektif dan menguntungkan untuk diterapkan di

1) Bijih: bahan galian dengan mineral tertentu tertentu terkonsentrasi dalam jumlah yang cukup untuk diolah/diekstrak logamnya dengan menguntungkan

2) Konsentrat: hasil proses konsentrasi, yaitu salah satu tahap operasi dalam pengolahan bahan galian yang

bertujuan untuk meningkatkan kadar mineral/logam dari bahan galian tersebut

Page 7: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

2

industri dan kedua, proses yang mampu mengolah bijih yang belum termanfaatkan

di Indonesia. Salah satu teknologi yang berkembang untuk mengolah nikel adalah

bioleaching. Bioleaching adalah proses hidrometalurgi yang memanfaatkan

mikroba dalam proses pemisahan mineral berharga dari pengotornya. Proses

bioleaching juga diduga lebih murah dibanding proses yang sudah ada karena

bakteri yang digunakan dalam prosesnya bisa di daur ulang untuk penggunaan

selanjutnya. Selain itu, bakterinya pun mudah untuk dikembangbiakkan dengan

bioteknologi yang ada sekarang. Dalam proses ini tidak diperlukan asam sulfat

anorganik sehingga tidak diperlukan pendirian pabrik asam sulfat (acid plant)

yang akan dengan sendirinya menurunkan biaya modal dan biaya operasi pabrik.

Dari sisi keramahan lingkungan, bioleaching juga lebih ramah lingkungan karena

kuantitas limbahnya sedikit sehingga biaya pengolahan limbahnya pun lebih

murah dibanding proses konvensional yang ada. Sebagai contoh, pada proses

pirometalurgi, limbah yang dihasilkan berupa limbah gas, padat dan cair dengan

konsentrasi yang cukup tinggi. Sedangkan pada proses bioleaching ini, jumlah

limbah yang dihasilkan relatif lebih kecil dan dapat dikendalikan. Keuntungan

bioleaching dibandingkan dengan proses hidrometalurgi lainnya adalah limbah

asamnya yang bersifat organik. Manfaat yang diperoleh apabila teknologi

bioleaching dapat diterapka diilustrasikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Bagan keuntungan proses bioleaching dalam produksi nikel

Proses ekstraksi nikel dengan bioleaching saat ini di Indonesia masih

belum diterapkan di Indonesia. Teknologi bioleaching di Indonesia baru

diaplikasikan untuk ekstraksi emas dan tembaga. Dengan mempertimbangkan

beberapa keuntungan yang dapat diberikan dengan penerapan teknologi ini dan

melihat potensi nikel di Indonesia, teknologi bioleaching dalam pengolahan nikel

layak untuk dikembangkan dan dibuat dalam skala industri.

Tujuan dan Manfaat

Besarnya kekayaan hasil bumi Indonesia mengindikasikan banyaknya

potensi yang dapat dimanfaatkan secara mandiri untuk kemajuan Indonesia.

Namun hal tersebut belum banyak dilakukan. Masyarakat perlu meningkatkan

kepekaan terhadap segala potensi yang ada dan memanfaatkannya sebaik

Bioleaching

Reduksi Biaya

Ramah Lingkungan

Reduksi Konsumsi

Energi

Page 8: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

3

mungkin. Pengangkatan tema pengolahan nikel dengan proses bioleaching

merupakan salah satu usaha menuju Indonesia yang mandiri. Melalui tulisan ini

kami berusaha untuk meningkatkan kreativitas dalam bergagasan melihat potensi

yang ada di Indonesia dan potensi dalam bidang keilmuan metalurgi. Gagasan ini

juga ditujukan kepada pihak industri terkait untuk tertarik mengaplikasikannya

dalam industri, melihat potensi nikel di Indonesia dan potensi teknologi

bioleaching untuk diaplikasikan di Indonesia.

Teknologi bioleaching bisa menjadi salah satu pemicu kemandirian

Indonesia di bidang pengolahan hasil bumi. Dengan besarnya produksi nikel,

Indonesia bisa mendirikan industri stainless steel yang memiliki nilai tambah

yang tinggi. Industri stainless steel yang merupakan industri besar dapat

menstimulus pertumbuhan perekonomian di Indonesia, baik untuk masyarakat

yang bergabung langsung dalam industri maupun masyarakat luas secara tidak

langsung, serta bisa menjadi komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi.

Teknologi bioleaching yang merupakan teknologi ramah lingkungan dapat

menjadi salah satu contoh bagi industri pertambangan dan metalurgi lainnya untuk

melakukan aktivitas pertambangan dan industri yang berorientasi kepada

permasalahan lingkungan.

GAGASAN

Hingga saat ini, setiap industri pengolahan mineral di Indonesia masih

menggunakan metode konvensional dalam tahap proses ekstraksi mineral

berharga. Metode ekstraksi konvensional pada dasarnya dilakukan melalui dua

jalur, yaitu pirometalurgi dan hidrometalurgi. Inti dari proses ini, masih

menggunakan reaksi kimia dari bahan-bahan kimia baik mineral maupun buatan

manusia. Oleh karenanya, metode konvensional masih memiliki banyak dampak

negatif dari reaksi kimia seperti polusi dan juga biaya pengeluaran untuk

mendapat bahan-bahan kimia tersebut.

Bioleaching sendiri sebenarnya telah diterapkan pada pengolahan mineral

seperti pengolahan tembaga, emas, dan seng. Hal ini wajar melihat kelebihan yang

mungkin dicapai dengan penerapan bioleaching. Namun, belum ada industri

pengolahan nikel di Indonesia yang memakai metode bioleaching dalam proses

ekstraksinya, sekalipun terdapat potensi kelebihan yang ditawarkan oleh

bioleaching.

Sebenarnya tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di

Indonesia memungkinkan untuk penerapan metode bioleaching hingga skala

industri. Terbukti Indonesia kaya akan sumber daya alam dan keberagamannya,

termasuk spesies mikroorganismenya. Berbagai penelitian tentang identifikasi

jenis bakteri dan aktivitasnya juga telah banyak dilakukan. Selain itu, beberapa

riset seputar aktivitas mikroorganisme pada pengolahan mineral juga pernah

dilakukan dan positif berhasil terlihat dari banyaknya penerapan bioleaching di

luar Indonesia. Di Indonesia sendiri, riset tentang pemanfaatan jamur untuk proses

Page 9: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

4

ekstraksi logam juga telah dilakukan dan memberikan hasil ektraksi yang cukup

baik.

Dengan ini, seharusnya tidak ada lagi keraguan untuk memulai metode

bioleaching pada bijih nikel laterit dalam skala industri. Bakteri pun memiliki

potensi yang sama, hanya saja penelitian seputar pemanfaatan tersebut belum

banyak dilakukan. Indonesia saat ini memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

potensi tersebut. Berbagai bakteri telah banyak dimanfaatkan dan direkayasa

untuk berbagai keperluan bidang lain, misalnya untuk pertanian dan bioremediasi,

sehingga tidak terbatas untuk pengolahan mineral saja.

Sebagai komoditi yang memiliki peran penting bagi Indonesia, proses

pengolahan nikel menjadi salah satu perhatian utama. Sebagaimana yang telah

dikemukakan, proses metalurgi untuk mengolah nikel ada dua jalur; pirometalurgi

dan hidrometalurgi. Pirometalurgi merupakan proses peleburan nikel yang

dilakukan pada suhu relatif tinggi, sedangkan hidrometalurgi adalah proses

ekstraksi, pemurnian dan daur ulang (recycling) logam dengan menggunakan

larutan aqueous. Beberapa jalur pemurnian dilakukan baik dari jalur pirometalurgi

kembali atau melalui proses elektrometalurgi (melalui proses elektrolisis dengan

memanfaatkan energi listrik). Pemilihan proses pengolahan nikel ini tergantung

dari beberapa aspek, seperti kadar nikel dalam bijih dan kondisi mineral (yaitu

kandungan pengotor).

1. Peleburan

Proses pirometalurgi nikel laterit dilakukan dengan melebur bijih nikel yang

bertujuan memisahkan nikel dari pengotornya. Tahap awal yang dilakukan

adalah kalsinasi dan reduksi konsentrat. Kalsinasi bertujuan untuk

menguraikan senyawa seperti kristal air dan gas (CO2) dan reduksi dilakukan

untuk mengubah senyawa nikel oksida menjadi logam. Proses peleburan

lanjutan dilakukan di tanur. Proses ini secara umum merupakan proses

ekstraksi logam dengan produksi paling banyak. Namun, menghabiskan

banyak energi dan menghasilkan gas polusi yang berlimpah.

2. Hidrometalurgi

Pada umumnya, proses hidrometalurgi meliputi dua tahap, yaitu pelindian dan

pemerolehan kembali logam dari larutan hasil pelindian. Pelindian merupakan

proses pelarutan selektif dengan hanya melarutkan logam berharga tertentu

saja dalam konsentrat tanpa melarutkan pengotornya. Mineral pengotor ini

tetap berbentuk solid. Untuk mengendapkan logam tertentu dari hasil

pelindian kemudian dilakukan lah perolehan. Diharapkan agar konsentrasi

logam tertentu dapat ditingkatkan hingga level tertentu dan konsentrasi

pengotornya dapat diminimalkan sehingga proses pada tahap selanjutnya

dapat berlangsung dengan efisien. Berikut adalah beberapa contoh proses

hidrometalurgi konvensional untuk ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit:

a. High Pressure Acid Leaching (HPAL), yaitu salah satu proses

hidrometalurgi yang bertumpu pada pelindian menggunakan asam sulfat.

Agar lebih efektif, pelindian dilakukan pada temperatur 240 – 270 oC dan

tekanan tinggi. Metode ini memiliki persen perolehan logam yang lebih

Page 10: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

5

besar (lebih efektif) dibanding proses lainnya. Hanya saja, metode ini

membutuhkan asam sulfat dalam jumlah besar. Kebutuhan asam sulfat ini

tidak hanya menaikkan biaya untuk pembuatan dan operasi pabrik asam

sulfat tetapi juga kurang ramah lingkungan karena asam anorganik yang

digunakan dapat berdampak buruk dan senyawa-senyawa sulfat dalam

limbah cair sulit untuk terdegradasi secara alamiah di alam.

b. Proses hidrometalurgi lainnya adalah Proses Caron, yakni pemanggangan

mineral logam kering pada suhu tinggi kira-kira 850OC kemudian diikuti

dengan pelindian pada larutan ammonia (NH3). Diantara semua proses

hidrometalurgi untuk nikel laterit, proses ini membutuhkan energi yang

tinggi akibat adanya pemanggangan dan kebutuhan pengeringan mineral di

awal proses. Meskipun lebih ramah lingkungan daripada metode HPAL

namun biaya investasinya lebih mahal. Jika persen perolehan logam

berharga dari mineral asalnya dengan metode HPAL mencapai 95% Nikel

dan 90% Kobalt, perolehan nikel dan kobalt dari Proses Caron lebih

rendah.

Berbagai proses konvensional yang ada saat ini memang membutuhkan

modal awal yang tinggi untuk pembuatan pabrik pengolahannya. Secara umum,

proses pengolahannya dilakukan baik pada suhu tinggi (hingga logam meleleh)

maupun pada suhu rendah (dengan memanfaatkan pelarut anorganik tertentu).

Keduanya merupakan proses yang berskala besar dan membutuhkan alat-alat

pengolahan yang banyak dan sangat mahal. Untuk proses pada suhu rendah

umumnya menggunakan cairan kimia seperti asam sulfat dan asam klorida

sehingga material untuk mengontruksi peralatan pun harus tahan terhadap asam

dan abrasi.

Yang kedua, biaya operasi menjadi pertimbangan penting. Proses suhu

tinggi memakan energi listrik yang besar selama operasi. Selain itu, proses suhu

tinggi membutuhkan perawatan alat yang berkala dan penggantian beberapa

bagian tertentu setiap periode tertentu, misal bagian yang disebut refraktori.

Sedangkan suhu rendah juga taidak jauh berbeda, memakai larutan asam sebagai

media ekstraksi berarti pembelian bahan asam secara berkala harus terus

dilakukan. Larutan asam juga membutuhkan penanganan secara khusus maka

dibutuhkan pembangunan pabrik asam tersendiri khusus menangani larutan asam

yang digunakan.

Yang ketiga, kedua proses ekstraksi konvensional ini “kaya” akan limbah

maka diperlukan pembangunan pabrik pengolahan limbah akhir untuk memenuhi

standar ramah lingkungan. Pengolahan limbah pun makin mahal prosesnya seiring

makin banyak dan berbahaya limbah yang ada.

Ketiga hal inilah yang menjadi penyebab industri dalam negeri sulit untuk

maju ke level berikutnya. Metode konvensional memang membutuhkan

pengeluaran yang sangat besar di awal dan selama operasi, namun seiring waktu

berjalan dan industri makin stabil, keuntungan akan dapat diperoleh. Langkah ini

yang tidak berani diambil oleh perusahaan industri dalam negeri ataupun

pemerintah yang menopangnya. Namun jika memang keberanian sulit untuk

Page 11: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

6

dimunculkan, adalah baik jika ditemukan suatu proses yang lebih “bersahabat”

sehingga menurunkan standar awal yang harus dilalui untuk masuk ke industri

yang lebih maju.

Bijih non-sulfida seperti oksida, karbonat dan silikat mengandung sumber

energi yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme. Bioleaching bijih dan

mineral non-sulfida sangat mungkin digunakan untuk meningkatkan perolehan

logam berharga dari mineral berkadar rendah dan perolehan logam dari limbah.

Dalam upaya mengaplikasikan metode bioleaching ini tentu tidak

mungkin bergantung pada satu jenis disiplin ilmu saja, namun membutuhkan

integrasi berbagai ilmu bahkan bidang agar teknologi ini dapat terwujud. Berikut

pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu tahap pengimplementasian.

Ahli Mikrobiologi - Pusat dari teknologi terobosan ini adalah bakteri maka dibutuhkan seorang ahli hayati yang khusus menangani mahluk hidup tak

kasat mata, yakni ahli mikrobiologi. Mereka akan melakukan identifikasi

terhadap fisiologi dan fungsi suatu jenis bakteri sehingga diketahui bakteri

apa saja yang dapat membantu pelindian bijih nikel laterit. Bahkan dapat

diketahui hubungan matematika antara berapa banyak nikel yang dapat

terekstraksi dengan sejumlah tertentu bakteri. Selain itu, ahli mikrobiologi

dibutuhkan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan atau media tinggal

agar bakteri dapat bertahan hidup, berkembang biak, dan beraktivitas.

Ahli Lingkungan – Dampak yang ditimbulkan oleh proses bioleaching ini

juga perlu diteliti kembali. Walaupun dampak lingkungan justru berkurang

dari proses konvensional, studi yang lebih mendalam tetap perlu

dilakukan. Hal ini untuk menghindari atau mengatasi adanya kemungkinan

bakteri mengeluarkan produk-produk sampingan (limbah) atau reaksi

kimia lain di luar bakteri yang harus ditangani agar tidak mengotori atau

merusak lingkungan.

Ahli Metalurgi – Ahli metalurgi adalah mereka yang mampu mengintegrasikan proses dan merancang pabrik ekstraksi dengan sistem

bioleaching tersebut.

Ahli Mekanika – Pabrik dengan sistem yang baru sangat mungkin memerlukan alat-alat dengan mekanisme kerja yang baru. Oleh karena itu,

diperlukan ahli mekanika yang mampu merekayasa keseluruhan sistem

ekstraksi agar dapat bekerja optimal. Ahli ini yang akan mewujudkan

desain pabrik dari ahli metalurgi.

Akuntan – Seorang akuntan dibutuhkan untuk mengalkulasi keuntungan

ekonomis yang diperoleh dari metode bioleaching ini. Selain itu, akuntan

juga diharapkan dapat memproyeksikan keuntungan metode ini hingga

beberapa waktu ke depan.

Page 12: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

7

Pihak Industri – Pihak industri yang mengolah bijih nikel seperti PT.

ANTAM (Tbk) dan PT. INCO. Kedua perusahaan ini diharapkan dapat

menjadi sumber pendanaan dan sampel bijih nikel laterit untuk tahap

percobaan.

Merujuk pada salah tujuan dari digagaskannya ide bioleaching, yaitu

diaplikasikannya metode ini dalam proses pengolahan nikel laterit pada industri

metalurgi berskala besar, maka ada langkah-langkah strategis menuju tercapainya

tujuan ini.

1. Percobaan skala laboratorium

Dalam proses perencanaan pendirian pabrik ekstraksi logam, tahap uji yang paling kecil dilakukan adalah tes metalurgi. Tes metalurgi dilakukan untuk

mengetahui komposisi kimia bijih, mempelajari mineralogi bijih (seperti:

komposisi mineral), densitas mineral, penetuan kadar air (moisture), distribusi

ukuran, dan derajat liberasi3)

. Penentuan komposisi kimia dilakukan agar ore

grade (kadar bijih) dapat diketahui. Pada langkah ini, dapat diperkirakan jumlah

bijih yang harus diolah untuk mencapai tingkat produksi tertentu.

Tahap lanjutan dari tes metalurgi adalah pengujian skala laboratorium.

Gambar 2 di bawah adalah diagram alir yang menunjukkan alur proses dalam

percobaan berskala laboratorium.

Gambar 2 Diagram alir proses percobaan skala laboratorium

3) Derajat liberasi: rasio antara berat mineral yang bebas dibandingkan dengan berat mineral keseluruhan

Page 13: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

8

Uji skala laboratorium memiliki tujuan sebagai berikut.

Menentukan persen ekstraksi proses pelindian,

Menentukan persen perolehan proses pemurnian,

Menentukan kinetika reaksi,

Menentukan suhu, laju pengadukan, persen padatan, dan ukuran bijih yang optimal,

Menentukan media dan nutrisi yang paling baik untuk kultivasi

bakteri, dan

Menentukan kebutuhan bahan habis.

Percobaan skala laboratorium dilakukan dengan melaksanakan beberapa

tahap. Tahap awal yang dilakukan adalah dengan melakukan persiapan sampel

mineral, yang bertujuan untuk menyiapkan dan menyediakan sampel sesuai

dengan kondisi fisik yang diinginkan, misalnya ukuran mineral. Untuk

mendapatkan ukuran mineral yang diinginkan, dilakukan proses penggerusan bijih

dan pengayakan. Komposisi kimia bijih dapat ditentukan melalui analisis XRF (X-

Ray Flourescence).

Pengembangbiakan bakteri dilakukan dengan mengambil sampel mineral

dengan kondisi yang belum dilakukan perlakuan apapun. Sampel masih dalam

kondisi terkemas tepat sebelum dilakukan pengambilan. Hal ini bertujuan untuk

mencegah terjadinya interaksi dengan bakteri yang tidak diharapkan, dengan kata

lain untuk menjaga orisinalitas sampel. Bakteri dikembangbiakan didalam media

dan nutrisi tertentu. Media yang akan digunakan adalah media 9K+ yang

mengandung (NH4)SO4, KCl, MgSO4.7H2O, FeSO4.7H2O. Nutrisi untuk bakteri

atau sumber energi didapat dari sulfur dan besi. Sulfur dapat bersumber dari

senyawa pirit (FeS2) atau sulfur elemental dalam bentuk bubuk. Nutrisi lain seperti

karbon, oksigen dan nitrogen dapat diperoleh dari atmosfer dan limbah industri

tahu dan tempe yang kaya akan unsur-unsur ini.

Aktivitas bakteri dan nutrisi akan menghasilkan asam organik yang

berperan sebagai agen pelindian. Pelindian dilakukan dengan metode shaking

(kocok) menggunakan shaker yang kecepatan putarnya dapat diatur-atur. Untuk

melihat keberhasilan metode ini, dilakukan analisis kadar nikel dan besi dalam

larutan untuk menghitung persen ekstraksi nikel, yaitu jumlah nikel yang berhasil

diperoleh dibandingkan dengan jumlah nikel pada keadaan awal. Analisis ini

dilakukan dengan menggunakan alat AAS (Atomic Absorption

Spectrophotometry) untuk menentukan konsentrasi unsur-unsur tertentu dalam

larutan.

2. Pilot project

Pilot project merupakan scale-up dari percobaan di laboratorium. Pada

tahap ini, disimulasikan kondisi aktual pabrik yang rencananya akan

mengaplisikan metode pelindian dengan bakteri ini.

Page 14: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

9

3. Aplikasi industri

Semua data-data yang didapat dari berbagai jenis pengujian di atas akan

menjadi dasar dalam studi kelayakan. Pembuktian kelayakan harus dilihat dari

berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan.

KESIMPULAN

Proses pengolahan bijih nikel berkadar rendah atau nikel laterit sampai

saat ini membutuhkan banyak biaya dan energi, disamping tidak ramah

lingkungan. Dengan diterapkannya teknologi bioleaching, masalah energi, biaya,

dan lingkungan dapat teratasi. Untuk mengimplementasikannya di industri,

terdapat beberapa tahap yang harus dilewati, antara lain uji skala laboratorium dan

pilot project. Jika dinyatakan layak dari beberapa hasil studi (lingkungan,

ekonomi, sosial, dan politik) maka bioleaching dapat diterapkan di industri.

Page 15: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

10

DAFTAR PUSTAKA

Alif, M., Nawawi., 2010. Penurunan Besi Terlarut dan Konsumsi Asam Sulfat

pada Pelindian Bijih Nikel Laterit dengan Penambahan Garam Na2SO4,

Pelindian Bertahap dan Bioleaching. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Jain, Nalini., Sharma, D. K., 2010. Biohydrometallurgy for Nonsulfidic Minerals-

A Review. New Delhi: Hauz Khas.

Sukla, L. B., 1993. Bioleaching of Lateritic Nickel Ore Using A Heterotrophic

Microorganism. Orissa: Regional Research Laboratoo.

Page 16: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

11

RIWAYAT HIDUP PENULIS

1. DATA PRIBADI

Nama : Betri Eryo Pratama Jenis Kelamin : Pria Alamat Rumah Alamat Sekarang

: :

Jln. Kms. A. Riva’I No. 100 RT 08, Kel. Handil Jaya,

Kec. Jelutung, Kota Jambi Jl. Kidang Pananjung No. 142/154C, Dago, Bandung

No. Telp. Rumah : +62 741 43014 No. HP : +62 85266612868 E-mail : [email protected] Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 11 April 1990 Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Status Pernikahan : Belum Menikah

2. PENDIDIKAN

Dari-hingga Institusi Predikat

2007-sekarang Teknik Metalurgi, Institut Teknologi Bandung 3.31 (0-4)

2004-2007 SMA Negeri 5 Jambi 27.27 (0-30)

2001-2004 SMP Negeri 2 Jambi 20.74 (0-30)

2000-2001 SD Negeri 74 Jambi 42.20 (0-50)

1995-2000 SD Negeri 156 Jambi

1994-1995 TK Dharma Bakti

3. KETERAMPILAN

Bahasa Bicara Membaca Menulis

Inggris A A A Indondesia A A A Note: A: Sangat Baik B: Baik C: Cukup

Komputer

Software Software Software

MS Office Matlab Autocad

4. PELATIHAN /SEMINAR

Tahun Nama Institusi

2010 Seminar ITB Enterpreneurship

Competition Keluarga Mahasiswa

(KM) ITB 2010 CEO Lecture Series I ITB 2009 Training Teknisi Komputer Palcomtech-Jambi 2009 Presidential Lecture Series I ITB 2009 Seminar Nasional Besi dan Baja Teknik Metalurgi ITB

Page 17: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

12

2009 Konferensi Energi Nasional Mahasiswa

Indonesia KM ITB

2009 Peluang dan Tantangan Penerapan CDM di

Jawa Barat KM ITB

2009 Character and Team Building Ikatan Mahasiswa

Metalurgi (IMMG) ITB 2008 Pelatihan Calon Pengurus Himpunan IMMG-ITB 2008 Indonesia Processing Metallurgy Teknik Metalurgi ITB

2007 Know Yourself & Extend Your Potential

Fakultas Teknik

Pertambangan dan

Perminyakan (FTTM)

ITB 2007 Workshop IT Comlabs-ITB 2007 Strategi Sukses di Kampus KM-ITB

2005 Orientasi Pembauran Bangsa Bagi Generasi

Muda dan Pramuka

Badan Kesatuan Bangsa

dan Perlindungan

Masyarakat

2005 Peran Pelajar dalam Mencegah dan

Menanggulangi Korupsi BPKP Provinsi Jambi

2005 Pelatihan Organisasi dan Kepemimpinan OSIS SMA N 5 Jambi 2004 Pelatihan Organisasi dan Kepemimpinan OSIS SMA N 5 Jambi

5. PENGHARGAAN

Tahun Penghargaan Penyelenggara

2010 Outstanding Academic Achievement at the

Undergraduate Program second semester-

2009/2010 FTTM-ITB

2008 Outstanding Academic Achievement at the

Undergraduate Program second semester-

2007/2008 FTTM-ITB

2006 Juara III Lomba Cerdas Cermat se-SMA Kota

Jambi Dinas P dan K Kota

Jambi 2006

Juara II SiswaBerprestasi se-SMA Kota Jambi Dinas P dan K Kota

Jambi 2006 Juara V Pidato Bahasa Inggris se-SMA Kota

Jambi Dinas P dan K Kota

Jambi 2005 Juara I Kompetisi Bahasa Inggris SMA N 5 Jambi 2004 Lulusan dengan Prestasi Akademik Terbaik SMP N 2 Jambi

6. PENGALAMAN KEPANITIAAN

Tahun Acara Posisi

2010 Rapat Anggota Tahunan – Kokesma ITB Bendahara 2009 Seminar Psikologi – Psych-Up Ketua Divisi Acara 2009 Syukuran Wisuda Oktober IMMG Ketua Divisi Humas

2009 Seminar Nasional Besi dan Baja Master of Ceremony

(MC) 2009 ITB Goes to School Ketua 2009 Paket Terpadu Mahasiswa Baru (Kokesma) Staf Divisi Acara

Page 18: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

13

2009 Syukuran Wisuda April IMMG Staf Divisi Dana Usaha 2009 Ganesha Harmonic Staf Divisi Talk Show 2009 Rapat Anggota Tahunan Kokesma ITB Staf Divisi Acara 2008 Seminar Indonesia Processing Metallurgy Staf Divisi Acara 2008 Seminar Indonesia Processing Metallurgy MC 2008 ITB Goes to School Ketua 2005 Perpisahan Siswa SMA N 5 Jambi Ketua Divisi Humas 2005 Isra’ Mi’raj SMA N 5 Jambi Ketua Divisi Humas 2005 Pentas Seni SMA N 5 Jambi Staf Divisi Humas

2004 Maulid Nabi Muhammad SAW SMA N 5

Jambi Staf Divisi Logistik

7. AFILIASI

From - to Organization Position

2010-Sekarang Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG)

ITB Ketua

2010 Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa

(Kokesma) ITB Ketua Divisi

Eksternal Tokema

2008-2010 Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG)

ITB Staf Divisi Eksternal

2008-Sekarang Unit Tenis ITB Anggota

2008-Sekarang Perhimpunan Mahasiswa Material dan

Metalurgi se-Indonesia Anggota

2005-2006 OSIS SMA N 5 Jambi Ketua Umum 2004-2005 OSIS SMA N 5 Jambi Staf Sekbid III 2005-2006 English Club SMA N 5 Jambi Menteri Humas 2002-2003 OSIS SMP N 2 Jambi Wakil Ketua I

Page 19: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

14

1. DATA PRIBADI

Nama : David Sibarani Jenis Kelamin : Pria Alamat Rumah

Alamat Sekarang

:

:

Kompleks PGRI Blok O No. 2B, RT 074, Kelurahan

Gn. Bahagia, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, 76114 Jl. Cisitu Lama No 3A/160B, Kelurahan Dago,

Kecamatan Coblong, Kota Bandung No. Telp. Rumah : +62 542 722 4129 No. HP No. KTP

: :

+62 856 540 3040 6 647104.171190.0002

E-mail : [email protected] Tempat, Tanggal Lahir : Balikpapan, 17 November 1990 Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen Protestan Status Pernikahan : Belum Menikah

2. PENDIDIKAN

Dari-hingga Institusi Predikat

2008-sekarang Teknik Metalurgi, Institut Teknologi Bandung 3.18 (0-4)

2005-2008 SMA Negeri 1 Balikpapan 49.95 (0-60)

2002-2005 SMP Nasional KPS Balikpapan 28.17 (0-30)

1996-2002 SD Nasional KPS Balikpapan

1995-1996 TK Nasional KPS Balikpapan

3. KETERAMPILAN

Bahasa Bicara Membaca Menulis

Inggris A A A

Indondesia A A A Note:

A: Sangat Baik B: Baik C: Cukup Komputer

Software Software

MS Office Matlab

4. PELATIHAN / SEMINAR

Tahun Nama Institusi

2010 Spiritual Leadership Training XI Lembaga Pelayanan

Mahasiswa Indonesia

(LPMI)

2010 Diklat Aktivis Terpusat (DAT) KM ITB

2009 Seminar Psikologi Psych-Up FTTM ITB 2009 Spiritual Leadership Training XI LPMI

2008 Workshop Sehari “Know Yourself &

Extend Your Potential” FTTM ITB

Page 20: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

15

2008 Students Congress Jawa Barat LPMI

2007 ELC’s Prediction Test for The TOEFL Test English Language

Center Balikpapan

2005 Seminar Kesehatan SMP Nasional KPS

Balikpapan

5. PENGHARGAAN

Tahun Penghargaan Penyelenggara

2010 Outstanding Academic Achievement at the

Undergraduate Program second semester-

2009/2010

FTTM ITB

2007 Juara Umum (Golden Diploma) and The

Winner of The Asian Open (Asian Choir

Games)

Fordeverein

Interkultur (Jerman)

dan Kementrian

Kebudayaan dan

Pariwisata Indonesia 2005 Peserta Lomba Baca Puisi Tingkat SMP Pemkot Balikpapan 2005 English Competition Pemprov Kaltim 2004 Juara Umum 3 (ber-grup) Lomba Pramuka

Sekolah se-Balikpapan Pemkot Balikpapan

2001 Juara Umum II Kejuaran Renang Antar Club

Balikpapan Total Swimming Club

2001 Juara Umum I Kejuaran Renang Internal Club

KU-11 Total Swimming Club

2001 Peserta Kejuaraan renang Tingkat Provinsi Pemprov Kaltim 2000 Peserta Kejuaraan renang Tingkat Daerah Pemda Kaltim

6. PENGALAMAN KEPANITIAAN

Tahun Acara Posisi

2010 Pelatihan Calon Pengurus IMMG ITB Koordinator Divisi

Acara dan Materi 2010 Penerimaan Mahasiswa Baru PMK ITB Ketua Panitia

2010 Syukuran Wisudaan Oktober IMMG Anggota Divisi Acara

2010 Syukuran Wisudaan Juli IMMG Sekretaris

2010 Spiritual Leadership Training XI Koordinator Divisi

Acara

2009 Pelatihan Pelayan Mimbar PMK Anggota Divisi Dana

Usaha

2009 Weekend LPMI Wakil Ketua Bidang

Eksekutif Acar

2009 Seminar Nasional Besi dan Baja Koordinator Umum

Panitia 2009 Penerimaan Mahasiswa Baru PMK ITB Anggota Divisi Acara

2008 Festival Paduan Suara – PS ITB Flower (Pembantu

Umum)

2007 Perayaan Natal SMA N 1 Balikpapan Koordinator Divisi

Publikasi dan MC 2007 Perayaan Paskah SMA N 1 Balikpapan Ketua Panitia

Page 21: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

16

2007 Class Meeting (Kompetisi Antar Kelas) SMA Ketua Panitia 2005 Perayaan Natal SMA N 1 Balikpapan Tenaga Kerja 2003 Pentas Seni SMA N 5 Jambi Staf Divisi Humas 2004 Class Meeting (Kompetisi Antar Kelas) SMP Panitia Pelaksana

7. AFILIASI

From - to Organization Position

2011-2012 Lembaga Pelayanan Mahasiswa

Indonesia Koordinator Umum

2010-2011 Lembaga Pelayanan Mahasiswa

Indonesia Staf Divisi Acara

2009-Sekarang Ikatan Mahasiswa Metalurgi IMMG ITB Tim Senator dan Staf

PSDA 2008-Sekarang PMK ITB Anggota Divisi

Musik

2006-2007 Persekutuan Pemuda Kristen Agape Koordinator Divisi

Publikasi 2005-2006 OSIS SMA N 1 Balikpapan Anggota Divisi

Keamanan 2004-2005 OSIS SMP Nasional KPS Balikpapan Wakil Ketua I

Page 22: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

17

1. DATA PRIBADI

Nama : Alip Puspandaru Jenis Kelamin : Pria Alamat Rumah Alamat Sekarang

: :

Jalan Merapi No.40, Ungaran, Kab. Semarang,

JawaTimur Jalan Cisitu Lama I No. 23, Bandung, Jawa Barat

No. HP : +62 85233690006 E-mail : [email protected] Tempat, Tanggal Lahir : Toli-Toli, 24 Februari 1991 Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Status Pernikahan : Belum Menikah

2. PENDIDIKAN

Dari-hingga Institusi Predikat

2009-sekarang Teknik Metalurgi, Institut Teknologi Bandung 2,9 (0-4)

2006-2009 SMA Negeri 4 Bojonegoro 51,53 (0-60)

2003-2006 SMP Negeri 1 TanjungBalai 24,97 (0-30)

2000-2001 SD Negeri 11 Batusangkar 42,33(0-50)

1994-1995 TK Al-Hidayah Sawahlunto

3. KETERAMPILAN

Bahasa Bicara Membaca Menulis

Inggris B A B Indondesia A A A Note: A: SangatBaikB: BaikC: Cukup

Komputer

Software Software Software

MS Office Autocad C++

4. PELATIHAN /CERTIFICATION/ SEMINAR

Tahun Nama Institusi

2010 Psych-up FTTM-ITB

2010 Character Team Building IMMG

2010 Pelatihan Calon Pengurus IMMG IMMG

5. PENGALAMAN KEPANITIAAN

Tahun Acara Posisi

2011 Kaderisasi Wilayah FTTM Ketua Divisi Acara

2011 Seminar CV dan Interview FTTM Ketua Divisi Publikasi

dan Dokumentasi

2011 Panitia Pemilihan Ketua IMMG Ketua Divisi Acara

Page 23: EKSTRAKSI NIKEL DARI BIJIH NIKEL LATERIT MELALUI …pkm.mfkasim.com/files_upload/PKM-GT.pdf-120115133956.pdf · program kreativitas mahasiswa ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit

18

2010 Inisiasi Keluarga Mahasiswa ITB

Wakil Komandan

Batalyon Tata Tertib

Kelompok

2010 ITB Entrepreneur Chalange Staf Divisi Keamanan

7. AFILIASI

From - to Organization Position

2010-sekarang IMMG Tim Senator

2010-sekarang 8eh Radio ITB Staf Divisi Offair