analisa nikel laterit (2)
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
1/14
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
2/14
Nikel laterit adalah produk residual pelapukan
kimia pada batuan ultramafik. Proses ini
berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika
batuan ultramafik tersingkap di permukaan bumi.
Berdasarkan proses pembentukannya endapannikel laterit terbagi menjadi beberapa zona dengan
ketebalan dan kadar yang bervariasi.
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
3/14
Perbedaan intensitas inilah yang menyebabkanketidakteraturan dari distribusi pengkayaan unsur-
unsur pada profil laterit, karena pembentukanendapan laterit sangat tergantung pada faktor-faktorbatuan dasar (source rock), laju pelapukan, strukturgeologi, iklim, topografi, reagen-reagen kimia danvegetasi, dan waktu.
Pengaruh iklim tropis di Indonesiamengakibatkan proses pelapukan yang intensif, salahsatunya wilayah Sulawesi Tenggara merupakan daerah
dengan sumberdaya bijih nikel yang cukup besar. Selainitu kondisi ini juga tidak terlepas oleh iklim, reaksikimia, struktur, dan topografi Sulawesi yang cocokterhadap pembentukan nikel laterit.
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
4/14
Lokasi penelitian secara administratif terbentangdi empat desa di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten
Konawe Selatan, yang terbagi menjadi 5 (lima) blok,yaitu Blok A, Blok B, Blok C Barat, Blok C Timur danBlok D.
Jaringan jalan yang melintasi Tinanggea adalahjalur Timur Sulawesi yang terkoneksi sepanjang pantaitimur P. Sulawesi mulai dari Kota Poso di wilayahProvinsi Sulawesi Tengah ke Ampana - Pagimana -Luwuk - Batui - Kolonedale Bungku - Lasolo - Kendari -
Tinanggea - Kolaka sampai dengan Tarengge di ProvinsiSulawesi Selatan sepanjang 2.200 km
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
5/14
Sulawesi terletak pada pertemuan tiga Lempeng
besar yaitu yaitu Eurasia, Pasifik,
dan IndoAustralia serta sejumlah lempenglebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan
kondisi tektoniknya sangat
kompleks.
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
6/14
1. Lapisan tanah penutup
Lapisan tanah penutup biasanya disebut ironcapping. Material lapisan berukuran lempung,
berwarna coklat kemerahan, biasanya terdapat jugasisa-sisa tumbuhan. Pengkayaan Fe terjadi pada zonaini kerena terdiri dari konkresi Feoksida mineralhematite (Fe2O3) dan chromiferous (FeCr2O4) dengan
kandungan nikel relatif rendah. Tebal lapisan bervariasiantara 0-2 m. Tekstur batuan asal tidak dapat dikenalilagi. Kandungan unsur Ni pada zonaini 30%.
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
7/14
2. Zona limonit
Merupakan lapisan berwarna cokelat muda, ukuran butir
lempung sampai pasir, tekstur batuan asal mulai dapat diamati
walupun masih sangat sulit, dengan tebal lapisan berkisar antara
1 10 m. Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal, dan sempat
hilang karena erosi pada zona limonit hampir seluruh unsur yangmudah larut hilang terlindi, kadar MgO hanya tinggal kurang dari
2% berat dan kadar SiO2 berkisar 2-5% berat. Sebaliknya kadar
hematite menjadi sekitar 60 80% berat kadar Al2O3
maksimum 7% berat. Kandungan Ni pada zona ini berada padaselang antara 1% sampai 1,4%. Zona ini didominasi oleh mineral
goethite, disamping juga terdapat magnetit, hematit, kromit,
serta kuarsa sekunder. Pada goethite terikat nikel, krom, kobalt,
vanadium, serta aluminium.
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
8/14
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
9/14
4. Bedrock
Merupakan bagian terbawah dari profil nikel
laterit, berwarna hitam kehijauan, terdiri dari
bongkah-bongkah batuan dasar dengan ukuran >75
cm, dan secara umum sudah tidak mengandungmineral ekonomis. Kadar mineral mendekati atau
sama dengan batuan asal, yaitu dengan kadar Fe
5% Ni dan Co antara 0,01 0,30%.
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
10/14
Analisis XRD ( X-ray deffraction )
ditujukan untuk mengidentifikasi nama-
nama mineral yang terdapat padaendapan nikel laterit. Dari hasil analisi
xrd yang dilakukan terhadap beberapa
sampel yang mewakili bedrock
didapatkan kemunculan kelompok
mineral :
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
11/14
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
12/14
X-Ray Fluorescence (XRF) spektroskopi
merupakan teknik analisis unsur yang
membentuk suatu material dengan menjadikaninteraksi sinar-X dengan material analit sebagai
dasarnya. Berdasarkan hasil analisa XRF terhadap
sampel original bedrock yang dianggap fresh (
alterasi lemah ) pada setiap blok didapatkan
prosentase beberapa kandungan unsur unsur
sebagai berikut :
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
13/14
-
8/10/2019 Analisa Nikel Laterit (2)
14/14