66758219 nikel mining

39
PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid) 1 Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang dengan kebesaranNya telah menciptakan kekayaan alam yang melimpah di dalam perut bumi berupa sumberdaya mineral nickel di Kecamatan Pulau Gebe , semoga anugerah ini dapat kita gali dan manfaatkan untuk tujuan mulia, kesejahteraan masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah No. 540/KEP/253/2011 tanggal 7 Juli 2011 tentang Persetujuan penggabungan Izin Usaha Pertambangan Operasi produksi Antara Operasi produksi Antara PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara dengan PT. Gebe Karya Mandiri .Dokumen ini diharapkan dapat menyakinkan semua pihak, bahwa Rencana Usaha Pertambangan nickel pada kawasan Pulau Gebe dengan luas 854.3 hektar, merupakan usaha yang layak untuk dilakukan eksploitasi dengan tetap mempertimbangkan kelayakan ekonomi, teknis, sosial dan lingkungan. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat memberikan dukungan, kerjasama dan kemitraan yang akan sangat membantu terwujudnya rencana eksploitasi nickel PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dokumen ini, khususnya Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah disampaikan ucapan terima kasih. Jakarta, September 2011 PT.FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA Dr.A.D. CHANDRA Direktur Utama KATA PENGANTAR

Upload: yudi21y

Post on 24-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

1

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang dengan kebesaranNya telah menciptakan

kekayaan alam yang melimpah di dalam perut bumi berupa sumberdaya mineral nickel di

Kecamatan Pulau Gebe , semoga anugerah ini dapat kita gali dan manfaatkan untuk

tujuan mulia, kesejahteraan masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah No. 540/KEP/253/2011 tanggal

7 Juli 2011 tentang Persetujuan penggabungan Izin Usaha Pertambangan Operasi

produksi Antara Operasi produksi Antara PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara dengan PT.

Gebe Karya Mandiri .Dokumen ini diharapkan dapat menyakinkan semua pihak, bahwa

Rencana Usaha Pertambangan nickel pada kawasan Pulau Gebe dengan luas 854.3

hektar, merupakan usaha yang layak untuk dilakukan eksploitasi dengan tetap

mempertimbangkan kelayakan ekonomi, teknis, sosial dan lingkungan.

Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat memberikan

dukungan, kerjasama dan kemitraan yang akan sangat membantu terwujudnya rencana

eksploitasi nickel PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara. Kepada semua pihak yang telah

membantu penyusunan dokumen ini, khususnya Pemerintah Kabupaten Halmahera

Tengah disampaikan ucapan terima kasih.

Jakarta, September 2011

PT.FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

Dr.A.D. CHANDRA Direktur Utama

KATA PENGANTAR

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

2

1.1. Latar Belakang

Meskipun harga nikel pada saat ini masih berfluktasi, akan tetapi komoditi ini

masih dicari. Walaupun terjadi penurunan harga nikel pada saat ini, menunjukkan

trend kenaikan, hal ini karena adanya peningkatan permintaan pasar baik lokal

maupun luar negeri. Pemerintah berupaya mengembangkan sumberdaya mineral

khususnya bijih nikel untuk dapat dilakukan eksplorasi dan eksploitasi yang

nantinya dapat memenuhi pasar dengan kualitas yang baik. Salah satu alternatif

nya adalah dengan mengembangkan sumberdaya bijih nikel yang cukup

berlimpah dan tersebar diseluruh Indonesia khususnya bagian timur. Perusahaan

swasta nasional maupun asing saat ini masih berminat melakukan eksploitasi bijih

nikel.

Kegiatan penambangan bijih nikel telah memberikan manfaat baik secara

langsung maupun tidak langsung bagi perkembangan perekonimian nasional.

Manfaat yang dapat diperoleh berupa peningkatan devisa negara, penyerapan

tenaga kerja serta perkembangan perekonomian lainnya yang berhubungan

dengan sektor pertambangan bijih nikel.

Industri yang banyak menggunakan bijih nikel antara lain industri smellting nikel

seperti PT. Aneka Tambang, PT. Inco Soroako, dan perusahaan lainnya, serta

dapat diekspor ke beberapa negara yang mempunyai fasilitas pabrik pengolahan

bijih seperti China, Australia, Jepang dan lainnya.

Sesuai dengan kebijaksanaan tersebut maka PT Fajar bhakti Lintas Nusantara

akan ikut berperan serta dalam pengembangan usaha bijih nikel khususnya di

wilayah kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah , Provinsi Maluku

Utara.

Menindaklanjuti SK Bupati Halmahera Tengah no. 540/KEP/253/2011 tentang

Persetujuan Penggabungan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi produksi

Antara PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara dengan PT. Gebe Karya Mandiri, maka

BAB I

PENDAHULUAN

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

3

dibuat dokumen ini sebagai rencana Kerja dan anggaran Biaya penambangan

bijih nikel dan sebagai pertimbangan teknis dalam rangka pemberian

rekomendasi pinjam pakai kawasan untuk kegiatan pertambangan bijih nikel pada

lokasi tersebut.

Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan bijih nikel laterit ini adalah:

a. Batuan asal.

Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan

nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultra basa. Dalam hal ini

pada batuan ultra basa tersebut: - terdapat elemen Ni yang paling banyak di

antara batuan lainnya - mempunyai mineral-mineral yang paling mudah

lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan piroksin - mempunyai komponen-

komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan pengendapan

yang baik untuk nikel.

b. Iklim.

Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi

kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan

terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan

temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan

mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan

mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.

c. Reagen-reagen kimia dan vegetasi.

Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur dan

senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air

tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting di dalam proses

pelapukan kimia. Asam-asam humus menyebabkan dekomposisi batuan

dan dapat mengubah pH larutan.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

4

Asam-asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal

ini, vegetasi akan mengakibatkan:

penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur

akar pohon-pohonan

akumulasi air hujan akan lebih banyak

humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana

hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel

yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi.

Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap

erosi mekanis.

d. Struktur.

Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah Polama ini adalah

struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti

diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil

sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-

rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses

pelapukan akan lebih intensif.

e. Topografi.

Keadaan topografi setempat akan sangat memengaruhi sirkulasi air beserta

reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan bergerak

perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan

penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan.

Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang landai

sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan

pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara

teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang

meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

5

f. Waktu.

Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup

intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.

Profil nikel laterit keseluruhan terdiri dari 4 zona gradasi sebagai berikut :

1. Iron Capping Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang

laterit. Komposisinya adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-sisa

organik lainnya. Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat gembur.

Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidak diambil dalam penambangan.

Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m. berwarna merah tua,

merupakan kumpulan massa goethite dan limonite. Iron capping mempunyai

kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang rendah. Terkadang terdapat

mineral-mineral hematite, chromiferous.

2. Limonite Layer Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa.

Komposisinya meliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan magnetit.

Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m. Dalam limonit dapat dijumpai adanya

akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang sangat kecil. Kemunculan

bongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini tidak dominan atau

hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral di batuan beku basa-ultrabasa

telah terubah menjadi serpentin akibat hasil dari pelapukan yang belum

tuntas. fine grained, merah coklat atau kuning, lapisan kaya besi dari limonit

soil menyelimuti seluruh area. Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal, dan

sempat hilang karena erosi. Sebagian dari nikel pada zona ini hadir di dalam

mineral manganese oxide, lithiophorite. Terkadang terdapat mineral talc,

tremolite, chromiferous, quartz, gibsite, maghemite.

3. Silika Boxwork putih – orange chert, quartz, mengisi sepanjang fractured dan

sebagian menggantikan zona terluar dari unserpentine fragmen peridotite,

sebagian mengawetkan struktur dan tekstur dari batuan asal. Terkadang

terdapat mineral opal, magnesite. Akumulasi dari garnierite-pimelite di dalam

boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya silika. Zona boxwork jarang

terdapat pada bedrock yang serpentinized.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

6

4. Saprolite Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya

berupa oksida besi, serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur

batuan asal yang masih terlihat. Ketebalan lapisan ini berkisar 5-18 m.

Kemunculan bongkah-bongkah sangat sering dan pada rekahan-rekahan

batuan asal dijumpai magnesit, serpentin, krisopras dan garnierit. Bongkah

batuan asal yang muncul pada umumnya memiliki kadar SiO2 dan MgO yang

tinggi serta Ni dan Fe yang rendah. campuran dari sisa-sisa batuan, butiran

halus limonite, saprolitic rims, vein dari endapan garnierite, nickeliferous

quartz, mangan dan pada beberapa kasus terdapat silika boxwork, bentukan

dari suatu zona transisi dari limonite ke bedrock. Terkadang terdapat mineral

quartz yang mengisi rekahan, mineral-mineral primer yang terlapukkan,

chlorite. Garnierite di lapangan biasanya diidentifikasi sebagai koloidal talc

dengan lebih atau kurang nickeliferous serpentin. Struktur dan tekstur batuan

asal masih terlihat.

5. Bedrock bagian terbawah dari profil laterit. Tersusun atas bongkah yang lebih

besar dari 75 cm dan blok peridotit (batuan dasar) dan secara umum sudah

tidak mengandung mineral ekonomis (kadar logam sudah mendekati atau

sama dengan batuan dasar). Batuan dasar merupakan batuan asal dari nikel

laterit yang umumnya merupakan batuan beku ultrabasa yaitu harzburgit dan

dunit yang pada rekahannya telah terisi oleh oksida besi 5-10%, garnierit

minor dan silika > 35%. Permeabilitas batuan dasar meningkat sebanding

dengan intensitas serpentinisasi.Zona ini terfrakturisasi kuat, kadang

membuka, terisi oleh mineral garnierite dan silika. Frakturisasi ini diperkirakan

menjadi penyebab adanya root zone yaitu zona high grade Ni, akan tetapi

posisinya tersembunyi.

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Rencana Kerja dan anggaran Biaya penambangan bijih Nikel dimaksud

untuk dapat memeberikan gambaran tentang keadaan tambang bijih nikel pada

daerah konsesi PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara yang layak ditambang dan dapat

diketahui dengan pasti, penyebaran bijih nikel dan memberikan gambaran

penggunaan kawasan hutan didaerah rencana kegiatan penambangan nikel.

Kegiatan ini adalah untuk merencanakan lokasi daerah yang akan ditambang,

tentunya akan disesuaikan dengan jadwal penambangan setiap tahun, jenis dan

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

7

jumlah alat berat yang digunakan dalam operasi penambangan secara sistematis

dan berwawasan lingkungan akan dapat terwujud serta target produksi akan

tercapai secara optimal.

Kegiatan penambangan yang akan dilakukan oleh PT. Fajar Bhakti Lintas

Nusantara ini bertujuan untuk :

Memenuhi permintaan pasokan bijih nikel bagi industri pengolahan nikel ,

nasional secara khusus dan industri pengolahan nikel dunia secara umum

Meningkatkan pendapatan perusahaan dan kegiatan penambangan bijih nikel

Meningkatkan penerimaan negara dan sektor non migas

Menciptakan lapangan kerja dan kegiatan ekonomi bagi masyarakat sekitar

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan penambangan bijih nikel yang

akan dilakukan oleh PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara

Terpenuhinya permintaan pasokan bijih nikel industri – industri terkait yang

membutuhkannya

Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat secara umum

sehingga pendapatan masyarakat ikut meningkat

Menigkatnya pendapatan perusahaan dan pendapatan negara

1.3. Identitas Pemohon

Nama Perusahaan : PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

Nama Pemrakarsa : Dr. A.D.CHANDRA

Alamat Kantor : Gedung Sudirman Plaza, Plaza Marien, Lt10

Unit A, Jl. Jend. Sudirman Kav.76-78

Jakarta Selatan 12910.

Status investasi : Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN)

Lokasi Ijin : Kecamatan Pulau Gebe

Kab.Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara

Luas Ijin : 854,3 ha

Jenis Ijin : IUP Operasi Produksi Nikel

Jenis Bahan Galian : Nikel

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

8

2.1. Kondisi Umum

Lokasi rencana kegiatan penambangan bijih nikel yang akan dilaksanakan oleh

PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara terletak di Desa Ubulie , Kecamatan Pulau Gebe,

kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini didasarkan SK

Bupati Halmahera Tengah No. 540/KEP/253/2011 Tentang Persetujuan

Penggabungan Izin Usaha Operasi Produksi Antara PT. Fajar Bhakti Lintas

Nusantara dengan PT. Gebe Karya Mandiri seluas 854,3 Hektar.

Area tambang Iup PT. Fajar bhakti Lintas Nusantara pada saat eksploitasi dibagi

menjadi 5 blok. Blok – blok tersebut adalah Sagentel Tengah, Sagentel Timur,

Sagentel Selatan, Mer mer, Sakaulen Barat dan sakaulen Timur.

2.2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Untuk meminimalisasi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif

terhadap komponen lingkungan hidup, maka semua kegiatan pertambangan yang

berpotensi menimbulkan dampak penting harus dikelola secara konsisten. Sesuai

dengan hasil evaluasi dampak penting dalam dokumen ANDAL, maka komponen

atau parameter lingkungan hidup yang perlu dikelola berdasarkan klasifikasi dan

skala perioritas adalah :

Tahap Pra Konstruksi

- Kesempat kerja : dengan memberikan pengumuman kepada masyarakat

disekitar lokasi tambang tentang tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan

oleh perusahaan secara transparan dan memprioritaskan penerima tenaga

kerja lokal untuk bekerja diperusahaan, namun disesuaikan dengan

kebutuhan , spesifikasi atau kualifikasi dan tingkat pendidikan.

- Sikap dan presepsi : dampak penting adalah berupa sikap dan persepsi

positif masyarakat adalah dampak langsung yang bersifat positif penting

Tahap konstruksi

- Erosi tanah : lokasi pengelolaan erosi tanah adalah pada lokasi

pembangunan fasilitas pendukung

BAB II

KEADAAN UMUM

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

9

- Kualitas air permukaan berupa TSS (kandungan padat tersuspensi):

mengalirkan air limpasan permukaan ke kolam sedimentasi dan melakukan

pengolahan/ treatment terhadap limbah cair didalam kolam pengendapan

(settling pond) dengan penambahan tawas atau PAC guna mempercepat

pengendapan sediment dan penambahan kapur (Ca (OH)2) untuk menjaga

PH air agar tetap normal, sehingga memenuhi baku mutu limbah cair

sebelum dialirkan ke laut

- Kelimpahan Biota Perairan : dampak penting terhadap kelimpahan biota

perairan adalah penurunan kelimpahan biota perairan yang bersifat tidak

langsung dapat menimbulkan dampak lanjutan terhadap pendapatan

nelayan di desa Kapaleo dan sekitarnya.

- Pendapatan Masyarakat : dampak penting terhadap pendapatan

masyarakat adalah dampak tidak langsung yang bersifat positif penting.

Banyak manusia yang akan terkena dampak dengan intensitas dampak

yang cukup besar serta dapat menimbulkan terbukanya kesempatan

berusaha.

Tahap Operasional

- Perubahan kualitas udara adalah terjadinya peningkatan debu yang

merupakan dampak negatif penting terhadap kesehatan masyarakat.

- Peningkatan kebisingan : tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup

adalah untuk mengurangi tingkat kebisingan yang disebabkan oleh

beroperasinya genset dan dalam perawatan alat-alat berat, sehingga

kebisingannya berada dibawah buku mutu yang ditetapkan.

2.3. Jumlah Tenaga Kerja

Kegiatan ini akan membutuhkan cukup banyak tenaga kerja baik pada tenaga

buruh dari masyarakat lokal sejumlah 180 orang dan tenaga karyawan perusahaan

non lokal sebanyak 80 orang dengan total rencana tenaga kerja 260 orang.

2.4. Penduduk

Sebelum adanya kegiatan penambangan di Pulau Gebe, kehidupan

masyarakatnya sangat tradisional. Sistem perekonomian masyarakat pada saat

itu sebagian besar masih sangat bergantung pada system perdagangan Bartering

(barang yang ditukar dengan barang lainnya atas kesepakatan bersama). Barang

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

10

barteran tersebut dapat berupa piring dan cangkir antik, garam, pakaian, kelapa

dan masih banyak kebutuhan lainnya yang saling mengisi antara kekurangan dan

kelebihan barang yang dimiliki antara masyarakat. Masyarakatnyapun pada saat

itu belum merasakan manfaat dari pembangkit listrik baik itu Pembangkit listrik

Tenaga Matahari (PLTS). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) apalagi

Pembangkit Listrik tenaga Diesel (PLTD).

2.5. Iklim

Daerah Pulau Gebe berada pada daerah tropis yang dipengaruhi oleh dua musim

yaitu musim hujan (basah) dan musim kemarau (kering), dimana musim

penghujan terjadi pada bulan September sampai Maret dan musim kemarau

terjadi pada bulan april sampai Agustus. Curah hujan rata-rata antara 1000 mm –

2000 mm meliputi Pulau Gebe dan sekitarnya.

2.6. Flora dan Fauna

Vegetasi yang tumbuh didaerah ini umumnya semak belukar, kayu tropis berdaun

kecil dan kayu nani, sedangkan tanaman budidaya umumnya kelapa, palawija,

sedangkan fauna yang terdapat didaerah ini berupa ular, babi, dan berbagai jenis

unggas.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

11

3.1. Lokasi Kegiatan

Secara geografis, lokasi pertambangan nickel, berada pada wilayah administrasi

sebagai berikut :

Desa : UBULIE

Kecamatan : PULAU GEBE

Kabupaten : HALMAHERA TENGAH

Propinsi : MALUKU UTARA

Pematokan menggunakan menggunakan global positioning system (GPS). Adapun

batas IUP seluas 854.3 ha adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Koordinat PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara

3.2. Geomorfologi

Morfologi daerah penelitian merupakan daerah perbukitan dengan variasi

kelerengan berkisar 5o – 50o dan elevasi tertinggi 525 meter diatas permukaan air

laut.

TITIK

GARIS BUJUR (BT) GARIS LINTANG (LT)

o ' " o ' "

1 129 23 10 0 2 40 2 129 24 51 0 2 40 3 129 24 51 0 4 8 4 129 24 2 0 4 8 5 129 24 2 0 4 11 6 129 23 36 0 4 11 7 129 23 36 0 4 18 8 129 23 0 0 4 18 9 129 23 0 0 3 59

10 129 23 24 0 3 59 11 129 23 24 0 3 26 12 129 23 10 0 3 26

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERTAMBANGAN

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

12

Secara deskripsi kuantitatif/morfometri maka morfologi masing-masing daerah

penelitian dengan wilayah sekitarnya dapat dikelompokkan berdasarkan arah

umum kelerengan menjadi dua satuan morfologi yaitu datar – landai (<20o),

perbukitan sedang (20o-40o) dan curam (> 40o).

Daerah ini mempunyai ketinggian antara 85 m – 576 m diatas permukaan laut,

memilki sudut lereng 5o-45o dan membentuk morfologi pegunungan dan perbukitan.

Secara umum morfologi daerah IUP Operasi Produksi PT. Fajar Bhakti Lintas

Nusantara dapat dibagi menjadi :

a. Morfologi perbukitan landai. Daerah ini mempunyai ketinggian kurang lebih 75

meter. Kemiring lereng daerah ini kurang dari 20o (<20o). Tingkat erosi rendah.

b. Morfologi perbukitan sedang. Secara umum morfologi perbukitan ini meliputi

sebagian besar dari area IUP Operasi Produksi PT. Fajar Bhakti Lintas

Nusantara. Morfologi ini merupakan perbukitan sedang dengan kemiringan

lereng yang terjal >40o. Sayap lereng dari perbukitan ini mengarah ke Barat.

Tingkat erosi didaerah ini berlangsung sedang sampai intensif.

c. Vegetasi yang berkembang didaerah penelitian relatif lebih didominasi oleh

tumbuhan berakar tunggang dengan ukuran diameter yaitu ±25 cm dengan

jarak antara tumbuhan rata-rata ± 3 m.

Dari ukurannya, Pulau Gebe dapat dikategorikan sebagai pulau kecil dengan

panjang 44,6 Km dengan luas wilayah 153 km2. Hal ini sesuai dengan batasan

yang telah ditetapkan UNESCO (1990) yakni pulau-pulau kecil memiliki ukuran ≤

10.000 km2 dengan jumlah penduduk ≤ 500.000 orang.

Letak Pulau Gebe memanjang dengan arah Barat Laut Tenggara. Di beberapa

belahan Pulau ini terdapat sejumlah tanjung yakni sebelah barat laut terdapat

tanjung Safa, sedangkan sebelah selatan terdapat Tanjung Elingejo, Tanjung

Magnonapo dan tanjung Ngetalngejo. Pantai Pulau Gebe kearaha Utara Timur

lebih landai dibandingkan dengan kondisi pantai arah Selatan Barat.

3.3. Geologi

3.3.1. Geologi Regional Secara regional, daerah studi tidak terlepas dari peristiwa tektonik yang

mempengaruhinya, yang tersusun oleh batuan ultrabasa. Didasarkan atas

Hamilton (1979) dan katili (1980) batuan ultrabasa ini merupakan hasil tumbukan

tiga lempeng benua yaitu Lempeng Hindia – Australia, Lempeng pasifik, Lempeng

Eurasia. Didalam Sukamto (1975), batuan ultrabasa ini merupakan lajur ofiolit

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

13

Sulawesi Timur dan berada pada Mendala Banggai – Sula dan mandala

Sulawesi Timur, tersusun oleh batuan sedimen, batuan beku ultrabasa, ofiolit dan

malihan, berumur Mesozoikum sampai Tersier Bawah.

Gambar 3.1. Jalur Batuan Ultrabasa/Ofiolit Pada Lengan Timur Halmahera

Secara lebih luas batuan ultrabasa tersebut merupakan jalur orogenesa

Pegunungan Sirkum Pasifik (circum pasific orogenic belt) membelok secara

tajam di wilayah Indonesia Timur. Oleh Satsuma jalur Ofiolit ini disebut sebagai

Indonesia Nickel belt (daerah A) dan merupakan pasangan dari caribean nickel

belt (daerah b) yang melalui Cuba, Puerto Rico, Antiles dan Venezuela. Kondisi

iklim tropis yang terdapat di Indonesia sangat mendukung terhadap pembentukan

endapan bijih Nickel dan lateritik nickel yang bernilai ekonomi tinggi oleh proses

pelapukan mekanis dan kimiawi secara intensif.

3.3.2. Geologi Sekitar Area IUP Eksplorasi

Berdasarkan informasi dari Peta Geologi, didaerah penelitian dijumpai dua satuan

batuan yaitu satuan batuan Ultramafik dan satuan Aluvial. Penyebaran batuan

ultrabasa hampir mendominasi diseluruh daerah studi, sedangkan batuan

endapan aluvial hanya menempati ± 10% wilayah studi dengan lokasi sebaran

disekitar Barat laut IUP Operasi Produksi PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

14

Satuan batuan ultramafik ini tersusun oleh peridotite, dunit, serpentinit, dan di

beberapa lokasi ditemukan sisipan gabro dan chert. Batuan dasar penyusun area

operasi produksi adalah batuan peridotit. Dibeberapa tempat tersingkap peridotite

dalam kondisi fresh. Karakteristik fisik penampakan satuan batuan ultramafik

dipermukaan adalah ditemukannya batuan ultramafik dan lapukan dari batuan

ultramafik yang berupa tanah laterite.

Satuan alluvium yang menyusun bagian Barat laut dari area IUP Operasi produksi

PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara merupakan material hasil transportasi dari

batuan ultramafik yang ada dibagian hulu. Material penyusun dari satuan ini

berupa pasir, lempung, dan boulder peridotit. Morfologi dari area penyusun

alluvium berupa pedataran.

3.4. Kajian Geoteknik

Kajian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisik dan mekanika tanah/ batuan

yang menyusun bagian permukaan dan bawah permukaan di sekitar tapak

rencana penambangan (site) nikel. Hasil pengujian geoteknik menghasilkan data

sifat material yang akan digunakan untuk perancangan tambang, terutama dalam

penentuan dimensi lereng (sudut dan tinggi jenjang) yang aman/ mantap untuk

lereng penggalian dan lereng timbunan tanah penutup.

Berdasarkan Kepmen Pertambangan dan Energi no. 555 tahun 1995, dinyatakan

bahwa lereng bukaan tambang yang tinggi keseluruhan (over all) lebih besar dari

15 m, maka harus ada kajian atau analisis geoteknik yang didukung hasil

penelitian dan dinyatakan bahwa lereng bukaan tersebut dalam keadaan mantap

dan aman. Dalam kaitan ini tebal lateritic nikel didaerah studi berkisar

6.3 m – 21 m, sehingga diperlukan analisis geoteknik.

3.4.1. Hasil Uji Laboratorium

Pengujian laboratorium mekanika untuk kajian geoteknik diambil dari 10 titik tube

sampel. Jenis pengujian untuk mengetahui karakteristik tanah/ batuan didaerah ini

adalah :

a. Pengujian sifat fisik dasar, antara lain : kadar air, berat isi asli, berat isi, berat

isi jenuh, porositas dan derajat kejenuhan

b. Pengujian sifat indeks/perilaku diperlukan untuk menentukan batas-batas

atterberg dan distribusi butir

c. Uji sifat mekanik atau keteknikan diperlukan untuk mengetahui ketahanan

tanah atau batuan diwahan tekanan static atau dinamik. Untuk tekanan searah

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

15

atau 1 dimensi digunakan uji kuat tekan. Untuk 2 dimensi adalah uji geser

langsung dan tegangan 3 dimensi adalah uji triaxial yang akan menghasilkan

nilai kohesi © dan sudut geser dalam (Ø). Pengujian sampel tanah atau

batuan dilakukan dilaboratorium mekanika tanah.

3.4.2. Hasil Analisis Perhitungan Kemantapan Lereng Jenjang

Secara umum geometri lereng dinding bukaan tambang nikel terbagi dalam dua

kategori yaitu lereng keseluruhan/ total overall slope dan lereng jenjang/individu.

Analisis dan perhitungan kemantapan lereng dilakukan pada setiap lokasi titik

sampel yang mewakili daerah studi. Kedalaman sample terutama diambil pada

bagian lajur tanah lateritic kedalam berkisar <1 m – 12 m dibawah rata tanah

setempat.

3.4.3. Pemantauan Kemantapan Lereng

Disamping diperlukannya analisis kemantapan lereng pada lokasi bukaan

tambang juga diharuskan untuk melakukan usaha pemantauan kemungkinan

terjadinya longsoran. Pemantauan ini dimaksudkan mengetahui gejala-gejala

awal sebelum terjadinya longsoran sehingga dapat dilakukan tindakan – tindakan

pencegahan atau penanggulangan longsoran yang akan terjadi agar tidak

menimbulkan korban jiwa serta kerugian yang lebih besar.

Beberapa usaha pemantauan kemantapan lereng yang harus dilakukan adalah :

Indentifikasi struktur geologi seperti patahan, kekar, pemunculan rembesan –

rembesan air tanah. Identifikasi ini dilakukan langsung setelah dilakukan

pemotongan lereng pada saat operasional tambang, sehingga pada saat

dilakukan pembukaan / pemotongan lereng ditemukan gejala-gejala tersebut

maka perlu dilakukan pemantauan secara intensif dengan memasang patok –

patok geser

Identifikasi gejala-gejala longsoran selama berjalannya penambangan seperti

timbul rekahan-rekahan pada lereng bukaan tambang, bila dijumpai gejala-

gejala tersebut diatas maka perlu dilakukan pemantauan secara intensif dengan

memasang patok-patok geser.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

16

3.5. Geohidrologi

3.5.1. Kondisi Litologi

Satuan batuan yang menyusun daerah studi adalah batuan ultrabasa dan

sebagian oleh batuan sedimen resen lepas berupa endapan aluvial. Didasarkan

atas pengamatan lapangan, lapukan batuan ultrabasa tersebut umumnya memilki

sikap (behavior) keairan yang kedap, meskipun pada zona celahan (fracture)

dapat berfungsi sebagai penyimpan atau penyalur air secara terbatas.

3.5.2. Kondisi Akuifer

Melihat kondisi batuan seperti tersebut diatas, maka keterdapatan akuifer

didaerah studi dimungkinkan pada zona lapukan seperti pada lapisan limonit

(lateritik nikel) sebagai air tanah dangkal. Didaerah perbukitan, kondisi air tanah

air tanah dangkal ini termasuk berpotensi rendah, sedangkan didaerah pedataran

yang tersusun oleh aluvium memiliki potensi sedang – tinggi. Kedalaman muka air

tanah di pedataran berkisar <1 – 4 m dibawah rata tanah setempat.

Didasarkan atas kondisi tersebut diperkirakan tidak terdapat akuifer yang berarti

pada zona laterit nikel.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

17

4.1. Ganesa Nickel

Daerah penelitian secara umum terbentuk dari batuan beku peridotit, dunit, dan

beberapa tempat terdapat serpentinit. Batuan ini merupakan batuan dasar

pembentuk daerah penelitian. Dari pelapukan peridotit serta serpentinit pada

daerah penelitian akan menghasilkan tanah laterit yang merupakan sumber dari

pembentukan endapan bijih nickel. Proses pembentukan endapan nickel ini

adalah melalui proses mekanis yaitu adanya sumber batuan yang kaya akan

mineral nickel (Ni) seperti peridotite , dunit. Batuan ini mengalami pelapukan

secara mekanis.

Endapan nickel laterit terbentuk akibat pelapukan batuan ultramafik seperti

peridotit , dunit, dan lain-lain yang disebabkan oleh pengaruh perubahan cuaca

(iklim). Factor cuaca menyebabkan perubahan komposisi batuan dan melarutkan

unsure-unsur yang mudah larut seperti Ni, Co, dan Fe.

Air hujan yang mengandung CO2 dari udara meresap kebawah sampai ke

permukaan air tanah sambil melindih mineral primer yang tidak stabil seperti

olivine/serpentinit dan piroksin. Air tanah meresap secara perlahan dari atas

kebawah sampai ke batas antara zona limonit dan zona saprolit, kemudian

mengalir secara lateral dan selanjutnya lebih banyak didominasi oleh transportasi

larutan secara horizontal (valeton, 1967). Magnesium dan silikon termasuk nikel

terlindi dan terbawa bersama larutan , demikian hingga memungkinkan

terbentuknya mineral baru melalui pengendapan kembali dari unsure-unsur yang

larut. Batuan asal ultramafik pada zona saprolit di impregnasi oleh nikel melalui

larutan yang mengandung nikel, sehingga kadar nikel dapat naik hingga 7%.

Dalam hal ini nikel dapat mensubtitusi magnesium dalam serpentin atau juga

mengendap pada rekahan bersama dengan larutan yang mengandung

magnesium silikon sebagai garnerit. Akibat disintegrasi pada batuan, air tanah

akan masuk pada rekahan yang terbentuk dan memungkinkan intensitas

pelindian , karena pengaruh morfologi yang semakin besar.

BAB IV

SUMBERDAYA NICKEL

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

18

Disamping hidrolisamagnesium dan silikon , maka air tanah kontak yang dengan

batuan pada zona saprolit tersebut juga akan dijenuhkan oleh unsur nikel.

Gambar 4.1. Model Teoritis Pembentukan Nikel Pada Iklim Yang Berbeda

Gambar 4.2. Skema Pembentukan Nikel Laterit

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

19

Secara umum penumpang endapan nikel laterit dari bawah keatas berturut-turut

adalah :

Batuan dasar, umumnya didominasi oleh batuan ultramafik seperti dunit, peridotit,

piroksenit, serpentinit yang masih segar belum mengalami pelapukan, tekstur asli

batuan masih Nampak jelas

Zona saprolit, batuan asal ultramafik pada zona ini akan berubah menjadi saprolit

akibat pengaruh air tanah. Mineral-mineral utamanya adalah serpentin, kuarsa

sekunder, Ni-kalsedon, garnierite, dan beberapa tempat sudah terbentuk limonit

(Fe hidroksida)

Garnierit yang merupakan bijih nikel silikat merupakan suatu nama kelompok

mineral untuk green hydrous magnesium nickel silicates (serpentin yang

mengandung nikel Ni talk, dan Ni klorit). Melalui penggantian magnesium oleh

nikel, kadar nikel dalam serpentin akan bertambah. Garnierit sendiri tidak dijumpai

sebagai mineral murni, tetapi tercampur juga dengan Ni serpentin kadar rendah

lainnya, sehingga kadar nikel dalam bijih menjadi menurun.

Zona pelindian, horizon ini merupakan zona transisi dari zona saprolit ke zona

limonit diatasnya. Disini terjadi perubahan geokimia unsure yang terbesar dalam

penampang. Kadar Fe2O3 dan Al2O3 naik, sedangkan kadar SiO2 dan MgO

turun

Zona limonit, pada zona limonit hamper seluruh unsure yang mudah larut hilang

terlindi, kadar MgO dan silica akan semakin berkurang, sebaliknya kadar Fe2O3

dan Al2O3 akan bertambah. Zona ini didominasi oleh mineral geotit, disamping

juga terdapat magnetit, hematite, talk, serta kuarsa sekunder

Zona tanah penutup, umunya pada zona ini didominasi oleh humus dan bersifat

gembur kadang terdapat lempeng silica. Kadar Fe pada lapisan ini tinggi dan

sering dijumpai konkresi-konkresi besi, kadar nikel relative rendah.

4.2. Potensi Endapan Nickel Daerah Penyelidikan

Konsentrasi sebaran laterite dan batuan ultrabasa serpentinit menempati bagian

utara sampai tengah dari daerah penyelidikan. Pengamatan lapangan dari

sebaran laterite dicirikan dengan warna merah kehitaman dan dijumpai pada area

yang cukup luas. Pada daerah penyelidikan juga dijumpai mineral garnierite yang

merupakan pembawa unsure bijih (ore) nickel (Ni) yang signifikan.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

20

Berdasarkan hasil analisis singkapan endapan nickel dan korelasi terhadap

penampang bor dangkal dan data sumur uji, tebal endapan bijih berkisar 0.50 –

30.4 m yang dibagian atasnya terkadang ditutupi oleh lapisan oksida besi atau

geotit aluminium setebal 15 – 30 cm atau disebut juga iron capping.

Lapisan yang kaya akan bijih nikel umunya terdapat dibagian bawah zona

pelapukan dan diatas batuan dasar. Dibagian atas zona pelapukan ini umunya

ditumbuhi pepohonan (hutan0 yang mengindikasikan bahwa lapisan tersebut

cukup subur. Adapun uraian profil endapan lateritic nickel area penyelidikan

adalah sebagai berikut :

Lapisan tanah penutup

Pada lapisan ini terdapat kadar besi yang tinggi, berwarna coklat kemerah-

merahan yang terkadang terselimuti oleh lapisan keras sebagai iron capping.

Kondisi tanah umunya gembur – agak padat dan ditumbuhi oleh tumbuhan

hutan. Sehingga masih sering ditemukan akar pepohonan atau material

organic lainnya. Lapisan ini tidak memilki nilai ekonomis sehingga dianggap

sebagai lapisan penutup. Ketebalan rata-rata zona ini adalah 1 meter.

Lapisan Limonit

Lapisan ini mempunyai kadar besi tinggi dan kadar nikel relative rendah,

berwarna coklat tua, coklat kemerahan, merah, umunya lengket bila dalam

keadaan basah, komponen batuan berukuran kerikil – kerakal. Ketebalan rata-

rata zona ini adalah 2 meter.

Lapisan Saprolit

Lapisan ini mempunyai kadar besi relative rendah, sebaliknya kadar nikel

tinggi, berwarna coklat kemerah-merahan, kuning, mengandung banyak

komponen batuan asal tetapi umunya telah mengalami pelapukan, mudah

digali. Zona ini mempunyai ketebalan rata-rata 7 meter.

Lapisan batuan dasar

Bagian ini masih menampakkan batuan asal yang masih segar, tingkat

pelapukan umum relative rendah, tersusun oleh komponen batuan berukuran

kerakal sampai bongkah yang masih terekat atau terpisahkan oleh rekahan,

berwarna abu kuning pucat, kadar besi dan nikel rendah, dan MgO tinggi.

4.2.1. Kondisi Endapan Bijih Nikel

Berdasarkan hasil analisis singkapan endapan nikel dan korelasi terhadap

penampang bor dangkal dan data sumur uji, tebal endapan bijih berkisar 0,05 –

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

21

30,4 m yang bagian atasnya terkadang ditutupi oleh lapisan oksida besi atau

geotit – alumunium setebal 15 – 30 cm atau disebut juga iron capping.

Lapisan yang kaya akan bijih nikel umumnya terdapat dibagian bawah zona

pelapukan dan diatas batuan dasar.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

22

5.1. Perencanaan Tambang

Berdasarkan data penyebaran nikel, batasan geoteknik serta batasan ketebalan

nikel (limonit dan saprolit) dari hasil eksplorasi, maka kegiatan penambangan

PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara akan dilakukan pada wilayah IUP secara

bertahap dimulai dari Blok I sampai Blok berikutnya.

Rencana penggunaan lahan IUP operasi produksi penambangan bijih nikel PT.

Fajar Bhakti Lintas Nusantara sebagai berikut:

Area yang tidak diganggu : 832.2 Ha

Area waste (disposal) : 1.5 Ha

Sediment Pond : 1 Ha

Waste dump : 1 Ha

Grizzly dan crusher : 3 ha

Jalan tambang : 8.10 ha

Office dan Mess : 1 Ha

Stocpile : 3 ha

Stock yard : 3.5 Ha

5.2. Sistem Penambangan

Berdasarkan bentuk dan karateristik lapisan nikel serta lapisan penutupnya, sistem

penambangan yang akan diterapkan adalah sistem tambang terbuka (open cast)

dengan metode mining contour. Kegiatan penambangannya yang dilakukan secara

umum adalah : pembersihan lahan (land clearing), pengupasan tanah pucuk,

penggalian nikel

Pada saat pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk, dilakukan

penumpukan tanah pucuk disuatu tempat sementara (dumpingarea) yang tidak

terlalu jauh dan aman dari kegiatan penambangan agar nantinya dapat

dimanfaatkan kembali dalam pelaksanaan reklamasi.

BAB V

RENCANA KERJA

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

23

Penambangan dimulai dengan mengupas lapisan penutup didaerah sepanjang

singkapan nikel mengikuti garis kontur pada batas tertentu, kemudian diikuti

dengan penggalian lapisan nikel. Teknik penggalian nikel bertahap dari elevasi

yang paling tinggi ke elevasi yang rendah sampai kedalaman batas penambangan

yang telah ditentukan. Sedangkan arah kemajuan penambangannya akan

mengikuti sebaran sumberdaya lapisan nikel pada setiap pit yang akan ditambang.

Operasi penambangan terhadap nikel yang dilakukan meliputi : penggalian bebas,

pemuatan, pengangkutan ke ROM stockpile. Sedangkan untuk lapisan penutu[p

dilakukan operasi : penggalian (gali bebas dan penggerukan ), pemuatan serta

pengangkutan menuju ke outside dump atau backfilling. Secara umum lapisan

penutup pada tahun ke 1 dan ke 2 untuk setiap pit akan ditimbun di outside dump

dan pada tahun selanjutnya akan dilakukan backfilling. Penimbunan ke outside

dump pada tahun selanjutnya akan dilakukan backfilling. Penimbunan ke outside

dump pada tahun tersebut karena belum mencukupinya. Daya tampung daerah

yang telah habis ditambang dengan cara tambang terbuka terhadap volume lapisan

penutup yang harus dipindahkan.

Peralatan tambang yang digunakan untuk operasi penambangan adalah kombinasi

excavator dump truck dibantu dengan buldozer sebagai alat garu – dorong serta

grader untuk perawatan jalan. Jenis peralatan tambang dan peralatan bantu utama

yang akan digunakan dalam sistem penambangan seperti yang telah diuraikan

diatas adalah seperti yang terlihat ditabel

Tabel 5.1. Jenis Peralatan Tambang Yang Diperlukan Berdasarkan Aktivitas

5.3. Dimensi Permukaan Kerja Bukaan Tambang

Secara sistematika , dimensi potongan lereng bukaan tambang akan disesuaikan

dengan hasil kajian dan pertimbangan geoteknik diantaranya :

Sudut lereng individu maksimum 60o

Sudut lereng keseluruhan 45o

Tinggi jenjang individu maksimum 6 m

Aktivitas Peralatan / Bahan

Pembongkaran, penggaruan, penggusuran

Buldozer dengan single shank (Giant) ripper dan double shank ripper

penggalian dan pemuatan Backhoe

pengangkutan Truk Jungkit/dumptruck

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

24

Tinggi jenjang keseluruhan ± 20 meter

Disamping aspek geoteknik diatas, bukaan tambang juga akan

mempertimbangkan aspek geohidrologi guna mencegah longsoran atau sliding

akibat lereng jenuh akan kandungan air tanah.

Dengan asumsi material akuifer terdiri dari lapisan clay (laterit nikel) yang cukup

kedap air (impermiable), maka gradien hidrolik dan garis iso –preatik air tanah

memilki sudut yang besar. Demikian pula faktor kedalaman muka air tanah (MAT)

cukup dalam antara 4 – 5 m, maka perencanaan sudut lereng keseluruhan 45o ,

dapat dikatakan cukup aman dari gangguan pengaruh air tanah.

Gambar 5.1. Skematik Bukaan Tambang

Gambar 5.2. Hubungan antara tegangan geser dengan tegangan normal

untuk Kemantapan lereng

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

25

Gambar 5.3. Tiga Masalah Longsoran Dalam Open Pit

5.4. Arah Dan Kemajuan Tambang

Secara umum, arah kemajuan penambangan adalah dari daerah singkapan ke arah

tegak lurus lapisan nikel sampai lereng akhir penambangan, kemudian bergerak

maju ke daerah penambangan tahun berikutnya mengikuti penyebaran lapisan

nikel.

Pola kerja alat adalah menggali sepanjang singkapan hingga batas penambangan

setiap tahun dimulai dari daerah sekitar singkapan lapisan nikel, kemudian kembali

lagi.Pola tersebut dilakukan terus menerus hingga batas lereng akhir yang telah

ditentukan. Bila digambarkan dalam penampang melintang pola kerja alat dalam

penggalian lapisan penutup dan nikel akan terlihat seperti gambar 5.2. Pada

gambar tersebut terlihat bahwa urutan pekerjaan penambangan sebagai berikut :

Penambangan dimulai pada bagian topografi atau elevasi yang tinggi (level 1).

Pada level 1 ini arah penggalian adalah dimulai dari blok 1 kemudian maju ke

blok 2 dan seterusnya hingga laterite nikel dielevasi ini habis atau hingga batas

penambangan.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

26

Berikutnya penambangan pada level 2 atau pada elevasi yang lebih rendah

dengan dimulai dari blok 4 dan diteruskan kearah blok 5 hingga batas penggalian

atau batas laterite ekonomis

Penambangan selanjutnya (level 3) dimulai dari blok 9 dan seterusnya untuk

level 4 dimulai dari blok 15 serta level 5 dimulai dari blok 19

Kemajuan tambang ini jika diproyeksikan pada bidang datar, maka akan terlihat

sebagai urutan kemajuan tambang yang dimulai dari blok 1 ke blok 4, dilanjutkan

ke blok 15 serta blok 19. Dengan kata lain arah kemajuan tambang ini terlihat

dimulai dari elevasi tertinggi kemudian maju kearah bagian rendah mengikuti alur

topografi atau kontur yang ada.

Gambar 5.4. Ilustrasi Dimensi Bukaan Tambang, arah Penggalian Serta Arah Kemajuan Tambang.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

27

Gambar 5.5. Tahap Pembuatan Open Pit , Jenjang (Bench) Tambang

5.5. Umur Rencana Kegiatan

Pertambangan nickel berdasarkan data potensi cadangan 16.402.560 ton pada

area potensi 854.3 Ha, dengan kapasitas produksi minimal 150.000 ton per bulan

atau akan habis setelah 9 tahun.

5.6. Peralatan Tambang

Bulldozer

Dipergunakan untuk pengupasan tanah atas dan menyusun tumpukan bijih

nikel. Jenis Catterpillar D 8R, D 7R, Bucket kapasitas 2,5 m3 . Jam kerja satu

shift sekitar 8 jam efektif. Produktivitas 84,0 m3/jam

Grader

Untuk pembuatan dan perawatan jalan diperlukan 1 unit. Jenis Catterpillar 14

m, 155 HP, blade 3710 x 645 x 19 mm.

Hydraulic excavator (Backhoe)

Jenis komatsu PC 650-6, kapasitas bucket 2,5 m3 dan hyundai dengan

kapasitas bucket 2,1 m3.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

28

Wheel Loader

Dipersiapkan dengan tujuan untuk membalik – balik bijih basah dan membantu

penggalian / pemuatan baik di tambang

Dumptruk

Jenis Hino FM 260 – JD , dibutuhkan sebanyak 5 unit. Jenis Volvo FL 10

sebanyak 6 unit

Pengapalan

Kapal 50.000 ton dalam satu tahun 6 kali pengapalan , 1 kali dalam dua bulan .

Loading rate per hari 1000 ton @ 25 hari efektif/bulan.

5.7. Tenaga Kerja

Pola kerja untuk pelaksanaan pekerjaan penambangan bijih nikel di PT. Fajar

Bhakti Lintas Nusantara dilakukan dengan sistem kontrak. Hal ini didasarkan pada

pertimbangan umur tambang yang relatif pendek serta lokasi yang sangat remote

untuk mobilisasi peralatan sendiri.

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung kegiatan eksplorasi

disesuaikan dengan rancangan dan teknik eksplorasi yang akan dilakukan. Tenaga

kerja yang tidak langsung berhubungan dengan ekplorasi jumlahnya relatif berubah

selama tahapan eksplorasi. Sedangkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung

dalam ekplorasi terutama tenaga geologis bersifat tetap.

Kualifikasi syarat tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan kerjanya (job

requirement). Mereka yang akan direkrut adalah mereka yang mempunyai latar

belakang disiplin ilmu dan pengalaman yang sesuai. Analisis jabatan (job analysis)

selanjutnya dibutuhkan untuk mendapatkan karyawan yang cocok dengan

kebutuhan kerja, dengan upah dan beban kerja yang sesuai pula.

5.7.1. Hubungan Tenaga Kerja

Untuk mengatur hubungan antara perusahaan dengan karyawan dibuat

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Serikat Pekerja Indonesia (SPI) yang

disetujui oleh kedua belah pihak dan disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja

dan Transmigrasi. Kesepakatan Kerja Bersama atau Serikat Pekerja ini mengatur

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

29

mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hal-hal yang diatur dalam

kesepakatan kerja bersama tersebut meliputi:

1. Hubungan kerja antar perusahaan dan karyawan

2. Pembayaran gaji/upah dan pajak

3. Penginapan dan makan

4. Jam kerja dan lembur

5. Honor dan tunjangan

6. Ketentuan perawatan kesehatan

7. Asuransi

8. Kompensasi untuk kecelakaan dan kematian

9. Ketentuan cuti dan hari libur umum

10. Perintah kerja dan prosedur kedisiplinan

11. Keselamatan dan kesehatan kerja

12. Dana pensiun

13. Pemecahan permasalahan karyawan

Perusahaan bekerja sama dengan PT. Jamsostek (Persero) dalam hal pemberian

perlindungan bagi tenaga kerja baik dalam masalah jaminan kecelakaan kerja,

jaminan kematian, jaminan hari tua serta jaminan pemeliharaan kesehatan.

Program Jamsostek diselenggarakan berdasarkan Undang-undang No.3 Tahun

1992 yang pelaksanaannya diatur oleh PP No.14 Tahun 1993, Kepres No.22 Tahun

1993 dan Peraturan Menteri 05/MEN/1993.

5.7.2. Penerimaan Karyawan dan Pelatihan

Berikut ini kategori calon karyawan yang akan dicari atau diterima sebagai

karyawan pertambangan Nickel :

1. Staf Manajerial dan Teknisi

2. Geologis yang terampil

3. Tenaga kerja kasar/tak terampil

Tenaga manajerial senior dan staf teknisi akan diisi oleh tenaga kerja dengan

pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun dalam proyek penambangan nickel di

Indonesia. Hubungan kerja yang baik antara tenaga manajerial dengan staf akan

menjadi sangat penting untuk kelancaran komunikasi dalam perusahaan yang akan

mendukung keberhasilan suatu perusahaan.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

30

5.7.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan kerja akan menjadi prioritas dalam kelangsungan hidup perusahaan

pertambangan ini. Obyek-obyek kunci adalah sebagai berikut:

1. Desain baku pada tahap eksplorasi untuk mendapatkan tingkat keselamatan

yang tinggi.

2. Pembuatan perjanjian keselamatan kerja dari perusahaan baik untuk tahap

eksplorasi maupun operasional penambangan. Perjanjian tersebut termasuk

persyaratan dan prosedur keselamatan yang akan mengidentifikasi tanggung

jawab keselamatan dan pelatihan.

3. Penentuan petugas keselamatan dan pelatihan dilaksanakan pada awal dari

dimulainya proyek ini.

4. Penilaian mentoring karyawan secara terus menerus untuk menjamin

terpeliharanya kebiasaan-kebiasaan bekerja dengan aman.

Untuk menjamin keselamatan kerja selama tahap konstruksi dan selama operasi

penambangan berlangsung perlu diperhatikan kondisi sebagai berikut:

1. Definisi yang jelas mengenai batasan tanggung jawab dari tugas-tugas

pengawasan.

2. Ketentuan yang jelas pada tanda-tanda/rambu lalu lintas dan batas kecepatan.

3. Pemasangan papan-papan peringatan dan nasehat di titik strategis/rawan.

4. Peralatan keselamatan kerja yang terdiri dari pakaian kerja, topi pengaman

(helmet), sepatu pelindung, pelindung mata dan telinga (Alat Pelindung Diri).

5. Ketentuan penggunaan peralatan yang sesuai dengan fungsinya.

6. Penggunaan kabel listrik dan jalur sambungan listrik yang aman.

7. Lokasi yang aman untuk peralatan listrik, yaitu tempat yang kering dan mudah

dijangkau.

8. Sistem pemisah berlabel pada seluruh jalur instalasi dan peralatan listrik.

9. Pengawasan pada tanjakan yang tinggi dan jalan-jalan yang sempit pada

daerah operasional peralatan bergerak dan pemantauan pada jalan-jalan

tambang.

10. Sarana penerangan untuk keperluan operasi di malam hari.

11. Larangan membawa alkohol, obat bius dan senjata api ke lokasi proyek.

12. Mengawasi masuknya bahan-bahan yang mudah terbakar dan cairan beracun.

13. Tersedianya fasilitas pemadam kebakaran dan klinik gawat darurat.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

31

Gambar 5.6. Struktur Organisasi 1 Perusahan PT. GSN

Gambar 5.7. Struktur Organisasi 2 (sambungan dari struktur 1)

Perusahaan PT. GSN

5.7.4. Sistem Kerja

Sistem kerja direncanakan adalah 7 hari / minggu , 2 shift/hari dan 11 jam / shift

untuk tugas sebagai :

Penggalian/Penimbunan bijih nikel

Penggalian / penimbunanan tanah pucuk dan penutup

Peremukan bijih nikel

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

32

Pengangkutan bijih nikel dari stockpile ke terminal bijih nikel

Pengapalan

Operasional di stockpile dan pelabuhan

Pemeliharaan/perawatan

Operasional camp

Karyawan kantor atau administrasi bekerja 1 shift / hari dan 6 hari/minggu. Cuti tahunan

selama 2 (dua) minggu untuk setiap 12 (dua belas) bulan kerja.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

33

6.1. Rencana Anggaran Biaya

Berdasarkan dari hasil analisa kelayakan keekonomian yang telah dilakukan

dengan didasarkan kondisi laterite cadangan bijih nikel, harga jual, system

penambangan yang akan diterapkan serta pendekatan investasi maka dibuat

anggaran biaya untuk rencana kegiatan penambangan ini.

Dengan jumlah cadangan laterite nikel yang sementara ini dinyatakan dalam

klasifikasi Mineable reserves (proven reserves) sebesar 16.402.560 WMT yang

terdiri dari saprolit dan limonit. Dari cadangan tersebut diasumsikan mengalami

penyusutan sebesar 10% pada saat penambangan, crushing dan pengangkutan.

Sehingga total penjualan adalah sebesar 14.762.304 WMT.

Dari target produksi dan penjualan yang direncanakan, maka umur tambang

dapat mencapai 9 tahun

Kualitas laterite nikel adalah medium grade (Ni rata-rata = 1.92 %) dengan

diasumsikan harga jual USD 20 / WMT sampai USD 30/WMT atau rata-rata

setara dengan Rp 240.000 / WMT FOB tongkang

Perbandingan laterite nikel dengan tanah penutup yang meskipun sebetulnya

dapat diambil lebih besar karena jarak angkut tanah penutup yang relative

dekat dan fisik / mekanik material tanah penutup yang mudah digali akan tetapi

dalam analisa ini dipergunakan SR rata-rata 1 : 0,54

Karena umur tambang cukup singkat, maka system investasi yang diterapkan

untuk pekerjaan penambangan lebih memungkinkan dilakukan kontrak

penambangan atau dapat diperhitungkan sebagai outsourching

Semua perhitungan dilakukan dengan standar rupiah, suku bunga pinjaman

sebsar 14% (floating rate), pajak asuransi, dan berbagai kewajiban lainnya

diperhitungkan dengan beberapa penyederhanaan

Dalam pelaksanaan anggaran biaya untuk kegiatan penambangan ini dibagi

menjadi beberapa kelompok yaitu :

BAB VI

RENCANA AGGARAN BIAYA

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

34

- Kelompok biaya pra penambangan , terdiri perizinan dan persyaratannya,

pembebasan lahan, stockpile dan pelabuhan serta pembiayaan lainnya

sebesar Rp. 14.068.250.000

- Kelompok biaya pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang meliputi jalan

tambang, kantor, mess karyawan, bengkel, gudang, jembatan , pos security

dan fasilitas lainnya sebsar Rp. 7.220.000.000

6.2. Rencana Alokasi Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya yang disusun disamping mengacu pada Cash Flow

seperti tadi telah diuraikan, maka penjadwalan atau alokasi tahapan besaran

biayanya akan disesuaikan dengan jadwal kerja (Time Schedule) sebagai mana

pada pembahasan Rencana Eksplorasi.

Dengan demikian diperoleh gambaran rencana anggaran biaya persatuan waktu

dan kegiatan kerja atau gambaran tentang rencana Out Flow persatuan waktu.

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

35

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam survey pendahuluan, penyusunan rencana dan pengajuan perijinan IUP

Produksi nickel ini. Kami mengharapkan doa dan dukungan semua pihak, khususnya

Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah dan seluruh masyarakat daerah

pertambangan untuk mendukung niat baik kami dalam mengembangkan usaha

Pertambangan nickel Kecamatan Pulau Gebe.

Kami akan berkomitmen kuat untuk mengembangkan usaha peningkatan nilai tambah

ekonomis dan pemanfaatan potensi sumber bahan tambang secara profesional, arif,

bijaksana dan optimal untuk membangun kesejahteraan masyarakat, menyumbangkan

pajak dan retribusi daerah dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta

memperhatikan kelestarian lingkungan. Atas seluruh perhatian, doa dan bantuannya, kami

mengucapkan terima kasih.

BAB VII

PENUTUP

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

36

LAMPIRAN

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

37

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

38

PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA

RENCANA KERJA & ANGGARAN BIAYA (RKAB) MINERAL LOGAM BIJIH NIKEL (lid)

39