muhammad parwis
TRANSCRIPT
![Page 1: Muhammad parwis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55920aac1a28ab1b178b4747/html5/thumbnails/1.jpg)
Muhammad Parwis
0902101010103
Tugas Zoonosis
Blastomycosis
Blastomyces dermatitidis adalah jamur dimorfik termal yang tumbuh sebagai
mold dalam biakan, menghasilkan hifa hyalin bersepta dan bercabang seperti konidia.
Pada suhu 37○C dalam tubuh inang, ia berubah menjadi sel ragi besar yang bertunas
sendiri-sendiri. Blastomyces dematitidis menyebabkan blastomikosis, infeksi kronis
dengan lesi granulomatosa dan supuratif yang dimulai di paru, dimana penyebaran bisa
terjadi ke organ lain apa saja, tetapi lebih banyak ke kulit dan tulang. Penyakit ini
disebut sebagai blastomikosis Amerika Utara karena ia merupakan endemis dan
kebanyakan kasus terjadi di AS dan Kanada. Walaupun prevalensi yang tinggi di
Amerika Utura, blastomikosis pernah tercatat di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia. Ia
merupakan endemis pada manusia dan anjing di AS bagian timur.
TAXONOMIC CLASSIFICATION
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Euascomycetes
Ordo : Onygenales
Family : Onygenaceae
Genus : Blastomyces
Species : Blastomyces dermatitidis
DESCRIPTION AND NATURAL HABITATS
Kebanyakan systemic fungi memiliki specific niche di alam dimana mereka
banyak terdapat. Blastomyces dermatitidis merupakan jamur dimorfik termal dan
kemungkinan sebagai saprofit di tanah. Blastomyces dermatitidis jarang bisa di isolasi
sebagai natural habitat, tetapi telah dilaporkan keberhasilan isolasi yang berhubungan
dengan kayu yang membusuk dan berang-berang yang mengandung banyak bahan
organik. Fungi ini banyak terdapat di tanah yang kaya dengan material organik seperti
![Page 2: Muhammad parwis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55920aac1a28ab1b178b4747/html5/thumbnails/2.jpg)
kotoran hewan, rotting wood, plant fragment, insect remain, dan debu. Tetapi
dimungkinkan juga jamur ini terdapat di tanah lembab yang kurang terkena cahaya
matahari, mengandung sampah organik dan pH kurang dari 6.0.
MORFOLOGI AND IDENTIFICATION
Blastomyces dermatitidis dikatakan bersifat dimorfik karena fungi ini memiliki
dua bentuk yaitu bentuk hifa dan ragi yang berkembang pada kondisi pertumbuhan yang
berbeda dalam artian pada temperatur yang berbeda yakni pada suhu 25○C dan 37○C.
Pada suhu 25○C → mold phase/mycelial form/bentuk hifaKetika ditanam pada agar Sabaraud terbentuk koloni putih atau kecokelatan
dengan hifa bercabang yang menghasilkan konidia bulat, ovoid atau pilliform
(berdiameter 3-5 μm) pada konidia lateral/ ujung yang langsing. Chlamydospora yang
lebih besar(7-18 μm)bisa juga dihasilkan. Membutuhkan 2-3 minggu untuk
ditumbuhkan pada suhu 25○C atau pada suhu kamar.
![Page 3: Muhammad parwis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55920aac1a28ab1b178b4747/html5/thumbnails/3.jpg)
Pada suhu 37○C → yeast form/ bentuk ragi
Dalam jaringan atau biakan pada suhu 37○C, Blastomyces dermatitidis tumbuh
sebagai ragi bulat, multinuklear berdinding tebal(8-15 μm) yang biasanya menghasilkan
tunas tunggal. Tunas dan sel yeast induk menempel pada suatu dasar yang luas, dan
tunas ini bisa membesar hingga berukuran sama dengan sel yeast induk sebelum mereka
terlepas. Sel yeast ibu dengan anak yang masih melekat disebut blasoconidia. Koloni
berkerut seperti lilin dan lembut. Membutuhkan 7-10 hari untuk tumbuh menjadi bentuk
ragi. Fase seksual dari Blastomyces dermatitidis dikenal dengan nama TELEOMORPH
sehingga fungi disebut juga Ajellomyces dermatitidis, yang menghasilakn
gymnothecium. Gymnothecium adalah sejenis cleistothecium (closed ascocarp) yang
juga dijumpai pada Aspergillus . Walaupun gymnothecium adalah tipe dari closed
ascocarp tapi penutup luarnya mudah lepas sehingga askospora dapat jatuh tanpa
penutupnya di degradasi oleh mikroba lain.
GEJALA KLINIS
Gejala yang terjadi di antaranya adalah:
batuk, yang mungkin menghasilkan lendir kecoklatan atau berdarah
tubuh bagian atas nyeri
panas dingin
demam
berkeringat
kelelahan
masalah pernapasan
![Page 4: Muhammad parwis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55920aac1a28ab1b178b4747/html5/thumbnails/4.jpg)
dasar ketidaknyamanan
dijelaskan pengurangan berat badan
kekakuan dan nyeri sendi
otot kekakuan dan ketidaknyamanan
tulang lesi (luka)
lesi kulit, yang dimulai sebagai kecil, benjolan mengangkat atau lecet yang
kemudian tumbuh menjadi bisul dengan permukaan berkerak.
PATHOGENICITY AND CLINICAL SIGNIFICANCE
Penyakit yang disebabkan oleh fungi ini disebut Blastomikosis. Infeksi primer
yang mungkin menjadi subclinical terjadi di paru-paru yang mana konidia fungi masuk
melalui sistem pernapasan. Perubahan bentuk dari mold form menjadi yeast form terjadi
setelahberada di jalur pernapasan. Blastomikosis banyak menginfeksi lelaki berumur
30- 50 thn dan menyerang tidak berdasarkan sex, umur, rasa atau pekerjaan. Penyakit
tidak umum pada anak-anak tetapi sekarang ditemukan meningkat pada
immunocompromised hosts, khususnya pada pasien AIDS. Pada immunocompromised
hosts ada resisten alami terhadap infeksi fungi ini karena makrofage alveolar
menghambat transformasi konidia menjadi yeast. Hal ini didukung oleh penelitian
penyakit blastomikosis dimana infeksi asimptomatik terjadi sekitar 50%.
Blastomikosis paru-paru dimulai dengan timbulnya demam, menggigil dan
berkeringat banyak. Kemudian bias disertai batuk berdahak maupun kering, nyeri dada
dan kesulitan bernafas. Ketika terjadi penyebarluasan, lesi kulit pada permukaan yang
terbuka adalah yang paling sering. Mereka lambat laun bias menjadi granuloma
verrukosa berulkus dengan tepi yang meluas dan dengan pusat jaringan parut.
Kemudian akan timbul kutil yang dikelilingi abses (penimbunan nanah) dan mempunyai
ujung runcing yang basah. Pada tulang bisa timbul pembengkakan disertai nyeri.
![Page 5: Muhammad parwis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55920aac1a28ab1b178b4747/html5/thumbnails/5.jpg)
Sedangkan pada laki-laki terjadi pembengkakan epididimis disertai nyeri atau
prostatitis.
EPIDEMIOLOGY
Pada umumnya dalam relung ekologi, kebanyakan fungi yang menyebabkan
infeksi sistemik memiliki jalur penyebaran geografik yang terbatas atau bersifat
endemik dimana pada tempat tersebut fungi ini sering menyerang. Blastomikosis
bersifat endemik di Amerika Utara. Mississippi, Ohio dan lembah Missouri adalah
lokasi geografik dengan tingginya kasus infeksi akibat Blastomyces dermatitidis.
Blastomikosis relatif sering ditemukan pada anjing dan beberapa hewan lainnya di
daerah –daerah endemik. Peningkatan bentuk anjing ini menandai terjadinya wabah
manusia. Blastomikosis tidak dapat di tularkan oleh hewan ataupun manusia.Diduga,
hewan dan manusia terinfeksi dengan menghirup konidia Blastomyces yang tumbuh di
tanah. Telah dilaporkan keberhasilan isolasi dari kayu yang membusuk.
TREATMENT
Sebelum ditemukannya amfoterisin B pada tahun 1956, blastomikosis merupakan penyakit dengan prognosis yang buruk. Amfoterisin B secara intravena bersifat menyembuhkan pada sebagian besar pasien dengan penyakit paru dan penyakit yang menyebar. Pemberian ketokonazol dan itrakonazol selama 6 bulan dapat juga dilakukan dan pengobatan yang gagal biasanya disebabkan oleh pengobatan yang tidak lengkap. Rendahnya toksisitas dan pemberiannya yang dapat secara oral membuat obat
![Page 6: Muhammad parwis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55920aac1a28ab1b178b4747/html5/thumbnails/6.jpg)
ini dipilih untuk blastomikosis, walaupun amfoterisin B masih digunakan untuk mengendalikan penyakit yang berkembang dengan cepat atau yang mengancam jiwa.
Amphotericin B tetaplah merupakan drug of choice walaupun bersifat sangat
toksik dan harus dipakai melalui pembuluh darah (intravena) yaitu 0,4 mg/kg
selama 10 hari.
Itrakonazol 200-400mg per hari, cara pemakaian obat ini yaitu yang
berupa oral solution maka diminum ketika perut kosong sedangkan
kapsul dikonsumsi setelah makan.
Ketokonazol 400-800 mg per hari selama 6-12 bulan dan dipakai secara oral.
![Page 7: Muhammad parwis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082421/55920aac1a28ab1b178b4747/html5/thumbnails/7.jpg)
Daftar PustakaAnonimus: http://www.jamugodog.com/obat-blastomikosis-penyakit-gilchrist.html
Kamis, 12 juli 2012.
Anonimus: http://mikrobia.wordpress.com/2008/05/15/blastomyces-dermatitidis-2/
Kamis, 12 juli 2012.
Anonimus, 2008,http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/images/blasconi.jpg,
diaksetanggal 12 Juli 2012
Anonimus, 2008,http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/jan 2001.html,
diakses tanggal 12 Juli 2012
Anonim f, 2008, http://education.med.nyu.edu/courses/old/microbiology/courseware
/infect-disease/Fungi5.html, diakses tanggal 12 Juli 2012
Jawetz, Melnick, 1995, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, edisi 16, 608- 611, 624-
626, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Jawetz, Melnick, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20, 608-611, 624-626, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta