rayzameel muhammad

31
Perancangan Sistem Informasi “Studi Kasus Sistem Terstruktur dan Sistem Berbasis Web” Universitas Muhammadiyah Cirebon Disusun Oleh : Muhammad Rae Jamil 100511025 Jl. Tuparev No: 70, Cirebon, Website : www.umc.ac.id 2012

Upload: rayzameel-muhammad

Post on 24-Jul-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rayzameel Muhammad

Perancangan Sistem Informasi“Studi Kasus Sistem Terstruktur dan Sistem Berbasis Web”

Universitas Muhammadiyah Cirebon

Disusun Oleh :

Muhammad Rae Jamil 100511025

Jl. Tuparev No: 70, Cirebon, Website : www.umc.ac.id

2012

Page 2: Rayzameel Muhammad

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan susai dengan yang diharapkan. Kami juga bersyukur atas rizki dan kesehatan yang diberikan-Nya sehingga kami dapat mengumpulkan bahan-bahan materi makalah dari buku dan internet.

Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori Belajar Dan Pembelajaran dengan judul “STUDI KASUS TENTANG PERMODELAN SISTEM TERSTRUKTUR DAN PERMODELAN SISTEM BERBASIS WEB (UML)”. Makalah ini diharapkan agar pembaca dapat memahami isi dari makalah, sehingga pembaca dapat mengembangkan wawasan pengetahuan pembaca.

Kami mengakui bahwa dalam menyusun makalah ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:1. Ibu Dian Novianty, M.Kom.

Selaku dosen mata kuliah Perancangan Sistem Informasi di Universitas Muhammadiyah Cirebon,

2. Rekan – rekan semua, dan 3. Keluarga.

Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih ada banyak kekurangannya, maka dari itu dengan segala kerendahan hati kami mohon pembaca dapat memakluminya. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Kritik dan saran setia kami nantikan demi perbaikan selanjutnya.

Cirebon, 17 Juni 2012

Penyusun

Page 3: Rayzameel Muhammad

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………… 1B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………….. 1C. Tujuan …………………………………………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………………….. 2

A. Pemodelan Sistem tertsruktur ……………………………………………………………………… 2B. Pemodelan Sistem Berbasis WEB (UML) ………………………………………………………. 12

BAB III PENUTUP ……………….................................................................................................. 22

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………..... 22

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………. 23

Page 4: Rayzameel Muhammad

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mendesain suatu system terdapat banyak cara

permodelan sistem. Namun dalam pembahasan kali ini kami hanya

mengambil 2 cara permodelan system, yaitu permodelan system

terstruktur dan permodelan system berbasis WEB (UML). Dimana

dalam pembahasan kali ini kami akan membahas tentang pengertian,

tujuan, dll. Sehingga dapat membandingkan mana permodelan yang

akan digunakan.

Dari latar belakang diatas, maka kami akan mengambil sebuah

judul yaitu “STUDI KASUS TENTANG PERMODELAN SISTEM

TERSTRUKTUR DAN PERMODELAN SISTEM BERBASIS WEB (UML)”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemodelan sistem terstruktur pada sistem perhotelan?

2. Bagaimana pemodelan sistem berbasis WEB (UML) pada sistem

parkir?

C. Tujuan

1. Mengetahui pemodelan sistem terstruktur pada sistem perhotelan.

2. Mengetahui pemodelan sistem berbasis WEB (UML) pada sistem

parkir.

Page 5: Rayzameel Muhammad

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemodelan Sistem Terstruktur

Pemodelan terstruktur digunakan dalam analisis sistem, rancangan

sistem, dan pengembangan perangkat lunak. Pada dasarnya

merupakan pemodelan dengan pendekatan yang baku dan sistematik

dengan menerapkan tahapan-tahapan yang sistematik dan bertujuan

agar diperoleh hasil berupa suatu informasi yang bermanfaat dan

memenuhi kebutuhan pemakai. Pemodelan ini merupakan pemodelan

yang sudah lama dipakai. Namun dalam perkembangan pemodelan

munculah pemodelan-pemodelan lain

Berikut adalah studi kasus Pemodelan Sistem Terstruktur pada Jasa

Pelayanan Hotel :

A. Bagan berjenjang / HIPO

B. Diagram Konteks

C. DFD Level 0

D. DFD Level 1

Check-In

Order Fasilitas

Check-Out

Pembuatan Laporan

Page 6: Rayzameel Muhammad

Pembuatan Laporan Keuangan

Input Data Tamu

Sistem Informasi Jasa Pelayanan Hotel

Check In Penggunaan Fasilitas Check Out Pembuatan Laporan

Input Order Fasilitas

Cetak Kartu Tamu

Hitung dan Cetak BillInput Bill Fasilitas

Hitung Bill PembayaranCetak Bukti PembayaranPembayaran

Pembuatan Laporan Daftar Tamu

Bagan Berjenjang / Hirarchy DiagramHirarchy Diagramel 1 Check In

Page 7: Rayzameel Muhammad

Sistem Informasi Jasa Pelayanan Hotel

Tamu

Bag. Fasilitas Bag. Fasilitas

Identitas, Order Fasilitas, Bill PembayaranKartu Tamu, Bill Pembayaran, Bukti Pembayaran

Bill Fasilitas

Daftar Tamu, Order Fasiltas Lap. Keuangan & Lap. Pendaftaran Tamu

2. Diagram Konteks

Page 8: Rayzameel Muhammad

3. DFD Level 0

1.0 Check In

2.0 Penggunaan Fasilitas

3.0 Check Out

4.0 Pembuatan Laporan

Tamu

Identitas Tamu

Kartu Tamu

Bill Pembayaran

Bill Pembayaran, Bukti Pembayaran

Order FasilitasTamu

Fasilitas Transaksi Inap

Bag. Fasilitas

Transaksi Fasilitas

Manager

Tamu

Bill Fasilitas Order Fasilitas Lap. KeuanganLap. Pendaftaran Tamu

Daftar Tamu

Page 9: Rayzameel Muhammad

4. DFD Level 1 Check InTamu

1.1Input Data Tamu

Tamu

Bag. Fasilitas

1.2Cetak Kartu Tamu

Identitas Tamu Kartu Tamu

Daftar Tamu

5. DFD Level 1 Order Fasilitas

Tamu

2.1Input Order Fasilitas

Fasilitas 2.3Input Bill Fasilitas

2.2Hitung & Cetak Bill

Transaksi Fasilitas

Page 10: Rayzameel Muhammad

3.1Perhitungan Bill Pembayaran

3.3Pembayaran

3.2Cetak Bukti Pembayaran

Transaksi Fasilitas

Transaksi Inap

TamuTamu

Bill Pembayaran

Bill Pembayaran

Bukti Pembayaran

6. DFD Level 1 Check Out

4.1Perhitungan Bill Pembataran

4.2Perhitungan Bill Pembataran

Transaksi Inap

7. DFD Level 1 Pembuatan Laporan

Tamu

Manager

Lap. Pendaftaran Tamu Lap. Keuangan

Page 11: Rayzameel Muhammad

Tamu Front Office Bag. Fasilitas

Identitas Tamu Identitas Tamu

Daftar Tamu

Kartu Tamu

Input Data Tamu

Tamu

Pencetakan Kartu Tamu dan Daftar

Tamu

Kartu Tamu

Arsip

Daftar Tamu

8. Flowchart Check-In

Page 12: Rayzameel Muhammad

Tamu Bag. Fasilitas Front Office

Order Fasilitas Order Fasilitas

Input Data Tamu

Transaksi Fasilitas

Fasilitas

Hitung & Cetak Bill Fasilitas

Bill Fasilitas Bill Fasilitas

Input Bill Fasilitas

Transaksi Inap

9. Flowchart Order Fasilitas

Page 13: Rayzameel Muhammad

Bukti Pembayaran

Transaksi InapTransaksi Fasilitas

Bill Pembayaran

Perhitungan Bill Pembayaran

Bill Pembayaran

Pembayaran

Bill Pembayaran Bill Pembayaran

Cetak Bukti Pembayaran

Bukti Pembayaran Arsip

Tamu Front Office

10. Flowchart Check-Out

Page 14: Rayzameel Muhammad

Front Office Manager

Tamu

Laporan Pendaftaran Tamu

Pembuatan Laporan Pendaftaran Tamu

Laporan Pendaftaran Tamu

Transaksi FasilitasTransaksi Fasilitas

Pembuatan Laporan Keuangan

Laporan Pendaftaran TamuLaporan Pendaftaran Tamu

11. Flowchart Pembuatan Laporan

Page 15: Rayzameel Muhammad

B. Pemodelan Sistem Berbasis WEB (UML)

UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan (tools /

model) secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat

software berorientasi objek dan memberikan standar penulisan sebuah

sistem untuk pengembangan sebuah software yang dapat menyampaikan

beberapa informasi untuk proses implementasi pengembangan software.

Karena berorientasi objek makasemua elemen dan diagram

berbasiskan pada paradigma object oriented, oleh karena itu UML dapat

secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman atau

bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object – oriented

database. Berikut adalah studi kasus dari Pemodelan Sistem Berbasis

WEB (UML) pada Sistem Parkir :

1. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam

sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir

berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel

yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana

sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-

trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh

karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal

Page 16: Rayzameel Muhammad

sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi

lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level

atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau

lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use

case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk

melakukan aktivitas.

Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat

dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision

digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu.

Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan

titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk

menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas

tertentu. Berikut adalah contoh dari activity diagram pada system

informasi parkir:

(Gambar Diagram activity masuk)

Page 17: Rayzameel Muhammad

(Gambar diargram activity keluar)

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan

menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan

dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan

(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk

memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,

package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.Class memiliki tiga area

pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan

anak-anak yang mewarisinya

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface,

yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat

langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu

menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi

metoda pada saat run-time.

Page 18: Rayzameel Muhammad

(Gambar class diagram)

3. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar

objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran

masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari

level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama

memiliki prefiks yang sama

Page 19: Rayzameel Muhammad

(Gambar collaboration diagram masuk)

(Gambar collaboration diagram keluar)

4. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan

antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan dependency)

di antaranya: Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik

berisi source code maupun binary code, baik library maupun

executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun

run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau

package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang

disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Page 20: Rayzameel Muhammad

(gambar component diagram)

5. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di

dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan

sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

Sequence diagram terdiri atar dimensi vertical (waktu) dan dimensi

horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan

skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai

respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan

perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang

dihasilkan.

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek

lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan

menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan

lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan

diterimanya sebuah message.

Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML

mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan

persistent entity. Berikut adalah gambar sequence diagram.

Page 21: Rayzameel Muhammad

(gambar sequence diagram masuk)

(gambar sequence diagram keluar)

6. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen

akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana

kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-

hal lain yang bersifat fisikal

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain

yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan

Page 22: Rayzameel Muhammad

sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement

dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

(Gambar deployment diagram)

7. Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan

keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem

sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart

diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki

lebih dari satu statechart diagram).

Page 23: Rayzameel Muhammad

Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan

sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi

antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat

terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku.

Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan

dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan

berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah. Contoh

statechart diagram :

(gambar statechart diagram)

8. Use Case Diagram

UsE case diagram menggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang

Page 24: Rayzameel Muhammad

diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case

merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use

case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem,

meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin

yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-

pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila

kita sedang menyusun requirement sebuah sistem,

mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test

case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain

sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan

bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case

yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat

di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi

fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar

fungsionalitas yang common.

Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan

behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use

case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi

dari yang lain

Page 25: Rayzameel Muhammad

(gambar Use case diagram keluar)

(gambar use case diagram masuk)

Page 26: Rayzameel Muhammad

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa

dengan adanya pemodelan terstruktur dan pemodelan berbasis WEB

(UML) kita dapat lebih mudah merancang, membaca, memahami

sistem informasi dan memudahkan kita membuat sistem/

mengupgrade sistem baru yang lebih baik dan lebih efektif serta

efisien.

Page 27: Rayzameel Muhammad

DAFTAR PUSTAKA

http://nakblogonline.com/uml-unified-modeling-language/

http://npaperbox.com/download/document/16

http://gangsir.com

http://wiki.com

http://haryantoyuli.blogspot.com/2010/07/state-transition-

diagram.html

http://aidarahman010692.blogspot.com/2011/12/pengertian-erd-dan-

dfd-dan-contoh_16.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Structured_Analysis_and_Design_Technique

http://lytya-24.blogspot.com/2012/01/perbedaan-sistem-objek-

oriented-dan.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Jackson_structured_programming

http://en.wikipedia.org/wiki/Warnier/Orr_diagram