muhammad yusuf_unlam_pkmp.docx

31
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : PEMANFAATAN EKSTRAK MANGGIS GANAL (Garcinia mangostana L.) EKSOTIK KALIMANTAN SEBAGAI AGEN POLIPLOIDISASI ALTERNATIF PADA TANAMAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN (PKM-P) Diusulkan Oleh : Muhammad Yusuf (J1C111033/2011) Hairunisa (J1C111039/2011) Salma (J1C110031/2010) 1

Upload: hairunisa-febriani

Post on 27-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : PEMANFAATAN EKSTRAK MANGGIS GANAL (Garcinia mangostana L.) EKSOTIK KALIMANTAN SEBAGAI AGEN POLIPLOIDISASI ALTERNATIF PADA TANAMAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN (PKM-P) Diusulkan Oleh : Muhammad Yusuf (J1C111033/2011) Hairunisa (J1C111039/2011) Salma (J1C110031/2010) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2013

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

RINGKASAN ........................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

1.4 Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 3

1.5 Kegunaan Penelitian ............................................................................... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3

2.1 Manggis Ganal (Garcinia mangostana L.) ........................................... 4

2.2 Kandungan Senyawa Bioaktif ............................................................... 5

BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................................. 6

3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................ 6

3.2 Bahan dan Alat ...................................................................................... 6

3.3 Cara Kerja ............................................................................................. 6

3.3.1 Koleksi sampel ............................................................................. 6

3.3.2 Preparasi dan ekstraksi sampel .................................................... 7

3.3.3 Uji aktivitas anti-mitotik .............................................................. 7

3.3.4 Analisis senyawa bioaktif ............................................................ 7

3.3.5 Perlakuan terhadap tanaman uji ................................................... 7

3.4 Analisis Data ......................................................................................... 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................ 8

4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 8

4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

LAMPIRAN .............................................................................................................. 11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti ....................................... 12

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran ............................................................... 15

Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas ............................ 17

Lampiran 4. Pernyataan Ketua Peneliti ....................................................... 18

Pemanfaatan Bakteri Pereduksi Sulfat untuk Bioremediasi TanahBekas Tambang Batubara

RINGKASAN The most serious impact after exploiting coal by opened peat mining is acid mine drainage phenomenon. This is an oxidation of sulphide minerals by releasing sulphate that generate the environment acidity. This study was aimed to observe the ability of sulphate reducing bacteria (SRB) isolated of sludge paper mills indecreasing the ex-coal mining sulphate content. Before inoculating onto the soil, SRB was incubated in the sterilized organic matter for 4 days. Organic matter inhabited SRB mix with ex-coalmining soil (1:3 v/v). As a control was a series ex-coal mining mixed with non inoculated organic matter (1:3 v/v). The experiment is carried out in randomized complete design in 3 replications, each consist of 5 buckets. All buckets were maintained in saturated water content. Every 5 days for 20 days the sulphate content, pH and Eh were assessed to observe the bioremediation progress. The result shown that SRB was able to reduce 84.25% excoal mining sulphate content in 20 days. In consequence, the soil pH was increased from 4.15 to 6.66 during the process. It is recommended that SRB is prospective to be further developed asa sulphate bioremediation agents on ex-coal mining soil. Key words: bioremediation, ex-coal mining, sulphate reducing bacteria

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam industri batubara dan mineral dunia. Tahun 2005 Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara pengekspor batubara uap. Untuk pertambangan mineral, Indonesia merupakan negara penghasil timah peringkat ke-2, tembaga peringkat ke-3, nikel peringkat ke-4 dan emas peringkat ke-8 dunia (Gautama, 2007). Namun demikian, pertambangan selalu mempunyai dua sisi yang saling berlawanan, sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial. Sebagai sumber kemakmuran sudah tidak diragukan lagi bahwa sektor ini merupakan salah satu tulang punggung pendapatan negara selamabertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, praktek pertambangan terbuka (open pit mining) yang paling banyak diterapkan pada penambangan batubara dapat mengubah iklim mikro dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit batubara disingkirkan. Permasalahan yang paling berat akibat penambangan terbuka adalah terjadinya fenomena acid mine drainage(AMD) atau acid rock drainage(ARD) akibat teroksidasinya mineral bersulfur (Untung, 1993) dengan ditandai berubahnya warna air menjadi merah jingga. AMD akan memberikan serangkaian dampak yang saling berkaitan, yaitu menurunnya pH, ketersediaan dan keseimbangan unsur hara dalam tanah terganggu, serta kelarutan unsur-unsur mikro yang umumnya merupakan unsur logam meningkat (Marschner, 1995; Havlin et al., 1999). Hasil penelitian Widyati (2006) menunjukkan bahwa kandungan sulfat pada tanah bekas tambang batubara PT. Bukit Asam di Sumatera Selatan mencapai 60.000 ppm, pH 2,8 dan kandungan logam-logam jauh di atas ambang batas untuk air bersih. Kualitas lingkungan perairan yang demikian dapat mengganggu kesehatan manusia dan kehidupan lainnya. Disamping itu, kondisi tanah yang demikian degraded,mengakibatkan kegiatan revegetasi memerlukan biaya yang mahal. Dengan demikian masalah yang harus diatasi terlebih dahulu dalam mengendalikan AMD adalah memperbaiki kondisi tanah. Salah satu metode yang ramah lingkungan adalah bioremediasi, yaitu suatu proses dengan menggunakan mikroorganisme, fungi, tanaman hijau atau ensim yang dihasilkan untuk mengembalikan kondisi lingkungan dengan cara mengeliminasi kontaminan (Wilkipedia, 2006). Kelompok mikrobaa yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas tanah bekas tambang batubara adalah bakteri pereduksi sulfat (BPS). Dalam aktivitas metabolismenya BPS dapat mereduksi sulfat menjadi H2S. Gas ini akan segera berikatan dengan logam-logam yang banyak terdapat pada lahan bekas tambang dan dipresipitasikan dalam bentuk logam sulfida yang reduktif (Hards and Higgins, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan BPS yang diisolasi dari limbah industri kertas untuk menurunkan kadar sulfat pada lahan bekas tambang batubara. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian untuk mempelajari aktivitas anti-mitotik ekstrak kulit buah manggis ganal yang merupakan tanaman eksotik Kalimantan sebagai agen poliplidisasi alternatif belum dilakukan. Oleh karena itu, penelitian tentang hal tersebut sangat menarik dan penting dilakukan. Namun demikian, timbul beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ekstrak kulit buah manggis ganal (eksotik Kalimantan) memiliki aktivitas anti-mitotik alamiah sehingga dapat digunakan sebagai agen poliploidisasi alternatif pada tanaman; 2. Senyawa apakah yang terkandung dalam ekstrak kulit buah manggis tersebut; 3. Bagaimana pengaruh ekstrak kulit buah manggis ganal terhadap tanaman uji. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mempelajari aktivitas anti-mitotik ekstrak kulit buah manggis ganal (eksotik Kalimantan) menggunakan model meristem akar bawang merah (indeks mitosis); 2. Mempelajari senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak kulit buah manggis tersebut yang berpotensi sebagai agen poliploidisasi alternatif. 3. Mempelajari pengaruh ekstrak kulit buah manggis tersebut terhadap tanaman uji. 1.4 Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Ekstrak kulit buah manggis yang dapat digunakan sebagai agen poliploidisasi alternatif pada tanaman; 2. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak kulit buah manggis yang memiliki potensi sebagai agen anti-mitotik alamiah atau agen poliploidisasi alternatif; 3. Tanaman poliploid yang dapat dijadikan model untuk aplikasi bagi para petani dan peneliti di Indonesia; 4. Publikasi ilmiah dan paten. 1.5 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini sangat berguna, sebagai: 1. Dasar untuk penelitian selanjutnya, terutama untuk pengembangan dan pencarian sumber baru agen anti-mitotik alamiah atau agen poliploidisasi alternatif di Indonesia; 2. Pendorong kreativitas mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai sumberdaya alam yang ada di Indonesia untuk dijadikan agen anti-mitotik alamiah atau agen poliploidisasi alternatif pada tanaman; 3. Acuan atau pedoman bagi para petani dan peneliti untuk mengaplikasikan dan memanfaatkan ekstrak kulit buah manggis secara langsung sebagai agen poliploidisasi alternatif pada tanaman. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manggis Ganal (Garcinia mangostana L) Secara umum, manggis (G. mangostana L) yang termasuk Familia Guttiferae merupakan tanaman buah tropis berupa pohon yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia dan Indonesia. Tanaman ini menyebar dari Asia Tenggara ke berbagai daerah lain seperti Amerika Tengah Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia, manggis dikenal dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), dan Manggista (Sumatera Barat). Masyarakat dunia mengenal manggis sebagai Queen of fruits karena rasanya yang eksotik, yaitu manis, asam berpadu dengan sedikit sepat (Hutapea, 1994). Secara morfologi, manggis merupakan tanaman pohon yang memiliki tinggi hingga 15 meter. Tanaman ini mempunyai batang berkayu, bulat, tegak bercabang simodial dan berwarna hijau kotor. Memiliki daun tunggal berbentuk lonjong, dengan panjang 20-25 cm dan lebar 6-9 cm, ujung runcing, pangkal tumpul tepi rata, pertulangan menyirip, dan tebal, serta tangkai silindris berwarna hijau. Bunga berbentuk tunggal, berkelamin dua, dan terletak diketiak daun. Adapun buah seringkali bersalut lemak dengan diameter 6-8 cm dan berwarna coklat keunguan. Sementara biji berbentuk bulat dengan diameter 2 cm. Biasanya dalam satu buah terdapat 5-7 biji (Hutapea, 1994). Manggis Ganal (G. mangostana L), merupakan salah satu potensi lokal pulau Kalimantan yang belum banyak dieksplorasi dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Tanaman ini ditemukan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Secara morfologis, ukuran buah manggis ganal berbeda dengan buah manggis pada umumnya. Manggis ganal memiliki ukuran buah yang relatif besar (diameter mencapai 10,0 15,0 cm), dengan daging buah berwarna putih dan rasanya yang manis. Secara habitus, tanaman ini juga memiliki karakteristik pohon yang menarik. Manggis ganal mampu tumbuh dengan ketinggian lebih dari 10 meter, memiliki daun yang sangat rimbun dengan lebar tajuk dapat mencapai 3,0 meter dan lingkar batang berkisar antara 0,6 0,9 m. Tanaman ini juga memiliki daun berbentuk jorong, pangkal daun membelah, dengan perbandingan panjang dan lebar daun adalah 12 : 30 cm, ujung daun meruncing, tepi rata dengan pertulangan menyirip. Adapun tepi daun menyerupai perkemen dengan permukaan daun yang licin. 2.2 Kandungan Senyawa Bioaktif Dalam kulit buah manggis terdapat berbagai senyawa bioaktif, diantaranya xanton dan turunannya, yaitu -mangostin, -mangostin, -mangostin, 3isomangostin, mangostanol, gartanin, garsinon A, garsinon B, garsinon C, garsinon D, garsinon E (Suksamrarn et al., 2006). Selain itu, kulit buah manggis juga mengandung antosianin, flavonoid jenis epikatekin, tannin, monoterpen, saponin dan kuinon (Pedraza-Chaverri et al., 2008). Berdasarkan hasil penelitian, kandungan senyawa biaoktif yang terkandung dalam kulit buah manggis memiliki aktivitas alamiah yang dapat digunakan sebagai sumber obat dalam dunia farmasi dan kedokteran (G. mangostana). Nakatani et al. (2002) dan Chomnawang et al. (2007), melaporkan bahwa senyawa flavonoid epikatekin, antosianin, termasuk xanton dan turunannya, seperti -mangostin, -mangostin, -mangostin, mangostanol dan gartanin yang terkandung dalam kulit buah manggis dapat berperan sebagai senyawa antiinflamasi. Beberapa peneliti lain juga menyebutkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak kulit buah manggis dapat berperan sebagai senyawa anti-bakteri (Farnsworth & Bunyapraphatsara, 1992; Priya et al., 2010b), antivirus (Chen et al., 1996; Vlietinck et al., 1998), anti-korosi (Kumar et al., 2010), anti-oksidan (Kosem et al., 2007), anti-tumor (Williams et al., 1995), dan antikanker (Ho et al., 2002; Matsumoto et al., 2003; Moongkarndi et al., 2004). Bahkan senyawa xanton dan turunannya yang terkandung dalam ekstrak kulit buah manggis diperkirakan memiliki potensi sebagai senyawa anti-mitotik. Hal ini didasarkan bahwa beberapa kerabat manggis yang ditemukan, yaitu G. Nigrolineata, G. Hanburyi, G. Morella, G. Gaudichaudii, G. Pyrifera, dan G. oliveri menghasilkan senyawa alamiah terutama xanton dan turunannya yang mempunyai aktivitas sitotoksik dan berasosiasi sebagai senyawa anti-mitotik dengan menghambat pembentukan mikrotubulus pada proses pembelahan sel (Svenet, 1999; Ha et al., 2009). BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan (Maret-Juli 2014) di Laboratorium Dasar FMIPA Unlam, yang meliputi lima kegiatan utama, yaitu (1) Koleksi sampel buah manggis, (2) Preparasi dan ekstraksi sampel kulit buah manggis, (3) Uji aktivitas anti-mitotik ekstrak kulit buah manggis menggunakan model meristem akar bawang merah (indeks mitosis), (4) Identifikasi senyawa bioaktif menggunakan metode kromatografi, dan (5) Perlakuan ekstrak terhadap tanaman uji. 3.2 Bahan dan Alat Bahan penelitian berupa buah manggis didapatkan dari koleksi sampel di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Adapun bawang merah (Allium cepa L.) sebagai tanaman model untuk uji aktivitas anti-mitotik dan cabe (Capsicum frutescent) sebagai tanaman uji didapatkan dari pasar setempat yang terdapat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian meliputi: Etanol, metanol dan kloroform untuk ekstraksi sampel; Asam asetat 45%, asam klorida 1N, aseto-orcein 1%, gliserin, cat kuku, dan akuades untuk pengamatan kromosom (mitosis) bawang merah. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian meliputi: Soxhlet untuk ekstraksi sampel kulit buah manggis; Rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak tanpa pelarut; HPLC untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif dari ekstrak sampel kulit buah manggis tersebut; Cawan petri, botol flakon, gelas benda, gelas penutup, kotak preparat, kertas label, kertas tissue, silet, kuas, pipet hisap, lemari es, oven, mikrofotografi, dan mikroskop cahaya untuk preparasi dan pengamatan kromosom (mitosis) akar bawang merah. 3.3 Cara Kerja 3.3.1 Koleksi sampel Koleksi sampel buah manggis dilakukan secara langsung dengan melakukan eksplorasi di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode jelajah. Sampel buah manggis yang telah diperoleh kemudian dibawa ke laboratorium Dasar FMIPA untuk dipreparasi dan ekstraksi. 3.3.2 Preparasi dan ekstraksi sampel Sampel buah manggis yang telah dikoleksi diambil kulitnya. Kulit buah manggis tersebut kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari dan oven sampai kering. Sebanyak 100 g sampel kering kemudian diekstraksi menggunakan pelarut metanol, etanol dan kloroform, masing-masing sebanyak 1 l menggunakan soxhlet. Ekstrak yang didapatkan kemudian dievaporasi menggunakan rotavapor untuk menghilangkan pelarutnya. Setelah itu, ekstrak dicampur dengan larutan tween 10% untuk percobaan berikutnya. 3.3.3 Uji aktivitas anti-mitotik Bawang merah (Allium cepa L.) akan digunakan sebagai tanaman model dalam pengamatan aktivitas anti-mitotik ekstrak kulit buah manggis. Umbi bawang merah yang dijadikan model uji, ditumbuhkan terlebih dahulu dalam petri dish secara hati-hati. Sebelum akarnya tumbuh, masing-masing umbi bawang merah diberi perlakuan yang dosis ekstrak yang berbeda. Perlakuan terdiri atas 6 dosis dari ekstrak kulit buah manggis, termasuk kontrol, yaitu 0% (K); 0,01% (P1) 0,05% (P2); 0,1% (P3); 0,5% (P4); 1% (P5). Masing masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan dilakukan dalam suhu ruang. Setelah 2-3 hari atau akarnya tumbuh, kemudian jumlah dan panjang akar umbi bawang dihitung untuk masing-masing perlakuan. Setelah itu masing-masing akar dipreparasi menggunakan asam asetat glasial dan diwarnai menggunakan aceto-orcein untuk diamati kromosomnya di bawah mikroskop (Jahier et al., 1996). Indeks mitosis diamati sebagai parameter untuk mengukur aktivitas anti-mitotik (Akdeniz & zmen, 2011). 3.3.4 Analisis senyawa bioaktif Senyawa bioaktif yang terkandung dalam masing-masing ekstrak dianalisis menggunakan metode kromatografi, menggunakan alat HPLC. Uji ini dilakukan di Laboratorium Dasar FMIPA UNLAM. 3.3.5 Perlakuan terhadap tanaman uji Masing-masing ekstrak kulit buah manggis yang telah diperoleh, kemudian diujikan terhadap tanaman uji. Tanaman uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah cabe (Capsicum frutescent). Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman uji dengan pertimbangan bahwa tanaman tersebut mudah diperoleh, berumur singkat dan mudah dipelihara. Percobaan ini dilakukan di rumah kaca (green house) Lab. Dasar FMIPA UNLAM. 3.4 Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak terhadap tanaman uji. Analisis tersebut menggunakan analisis variasi (Anava) satu arah. Jika terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antar perlakuan, maka analisis dilanjutkan menggunakan analisis Duncan (DMRT) (Gomez & Gomez, 1995). BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya Dalam kegiatan ini dianggarkan dana sejumlah Rp. 12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah), dengan alokasi seperti tercantum dalam Tabel 1. Adapun rincian/justifikasi anggaran terlampir. Tabel 1. Anggaran Biaya Penelitian No. Uraian Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang 2.375.000,00

2. Bahan habis pakai 5.325.000,00

3. Perjalanan 3.000.000,00

4. Lain-lain 1.800.000,00

Jumlah 12.500.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu dari bulan Maret sampai Juli 2014, dengan pengaturan jadwal sebagai berikut: Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5

Perizinan penggunaan laboratorium

Pengadaan alat dan bahan

Koleksi sampel

Ekstraksi sampel

Uji aktivitas anti-mitotik

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian (lanjutan) Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5

Identifikasi senyawa bioaktif

Perlakuan terhadap tanaman uji

Analisis data

Penyusunan dan penggandaan laporan

Pengiriman laporan

DAFTAR PUSTAKA Akdeniz D, zmen A. 2011. Antimitotic effects of the biopesticide oxymatrine. Caryologia, 64(1): 117-120. Chen SX, Wan M, Loh BN. 1996. Active constituents against HIV-1 protease from Garcinia mangostana. Planta Med. 62(4): 381-382. Chomnawang MT, Surassmo S, Nukoolkarn VS, Gritsanapan W. 2007. Effect of Garcinia mangostana on inflammation caused by Propionibacterium acnes. Fitoterapia, 78 : 401408. Farnsworth NR, Bunyapraphatsara N. 1992. Thai Medicinal Plant: Recommended for Primary Health Care System. Bangkok : Prachachon Company. Gomez KA, Gomez AA. 1995. Statistical Procedures for Agricultural Research. UPLB. Philippines. Ha L, Hansen P, Vang O, Duus F, Pham H, Nguyen LH. 2009. Cytotoxic Geranylated Xanthones and O-Alkylated Derivatives of alpha-Mangostin. Chem. Pharm. Bull. (Tokyo). 57 (8):830-834. Ho CK, Huang YL, Chen CC. 2002. Garcinone E, a xanthone derivative, has potent cytotoxic effect against hepatocellular carcinoma cell lines, Planta Med. 68(11): 975-979. Kosem N, Han YH, Moongkarndi P. 2007. Antioxidant and Cytoprotective Activities of Methanolic Extract from Garcinia mangostana Hulls. ScienceAsia 33: 283-292. Kumar KPV, Pillai MSN, Thusnavis GS. 2010. Pericarp of the Fruit of Garcinia Mangostana as Corrosion Inhibitor for Mild Steel in Hydrochloric Acid Medium. Portugaliae Electrochimica Acta 28(6): 373-383. Matsumoto K, Akao Y, Kobayashi E, Ohguchi K, Ito T, Tanaka T, Iinuma M, Nozawa Y. 2003. Induction of apoptosis by xanthones from mangosteen in human leukemia cell lines. J Nat Prod. 66(8):1124-1127. Moongkarndi P, Kosem N, Kaslungka S, Luanratana O, Pongpan N, Neungton N. 2004. Antiproliferation, antioxidation and induction of apoptosis by Garcinia mangostana (mangosteen) on SKBR3 human breast cancer cell line. Ethnopharmacol. 90(1):161-166. Nakatani K, Nakahata N, Arakawa T, Yasuda H, Ohizumi Y. 2002. Inhibition of cyclooxygenase and prostaglandin E2 synthesis by gamma-mangostin, a xanthone derivative in mangosteen, in C6 rat glioma cells. Biochem Pharmacol, 63(1):7379. Pedraza-Chaverri J, Cardenas-Rodriguez N, Orozco- Ibarra M, Perez-Rojas JM. 2008. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food Chemistry and Toxicology. 46: 3227-3239. Priya V, Jainu M, Mohan SK, Karthik, Saraswathi, Gopan CS. 2010. Toxicity Study of Garcinia Mangostana Linn. Pericarp Extract in Rats. Asian J. Exp. Biol. Sci. 1(3):633-637. Priya V, Jainu M, Mohan SK, Saraswathi, Gopan CS. 2010. Antimicrobial activity of pericarp extract of Garcinia mangostana Linn. International Journal of Pharma Sciences and Research (IJPSR), 1(8): 278-281. Satyavati GV, Raina MK, Sharma M. 1976. Medicinal Plants of India. Delhi: Cambridge Printing Works. Svenet T. 1999. Antimitotic and cytotoxic compounds from tropical plants. Nig. J. Nat. Prod. and Med. 03: 9-14. Suksamrarn S, Komutiban O, Ratananukul P, Chimnoi N, Lartpornmatulee N, Suksamrarn A. 2006. Cytotoxic prenylated xanthones from the young fruit of Garcinia mangostana. Chemical & Pharmaceutical Bulletin. 54: 301-305. Vlietinck AJ, De Bruyne T, Apers S, Pieters LA. 1998. Plant-derived leading compounds for chemotherapy of human immunodeficiency virus (HIV) infection. Planta Med. 64(2):97-109. LAMPIRAN

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dalam kegiatan ini dianggarkan dana sejumlah Rp. 12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah), dengan rincian sebagai berikut : 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan

Soxhlet Ekstraksi sampel 3 x 1 UB 75.000,00 225.000,00

Rotavapor Pemekatan ekstrak 2 x 1 UB 100.000,00 200.000,00

Lemari es Preparasi sampel dan penyimpanan reagen 1 x 2 UB 100.000,00 200.000,00

Oven Preparasi sampel 1 x 2 UB 100.000,00 200.000,00

Mikrofotografi Dokumentasi kromosom 1 x 1 UB 150.000,00 150.000,00

HPLC Deteksi senyawa bioaktif 10 sampel 100.000,00 1.000.000,00

Mikroskop Pengamatan Kromosom 2 x 2 UB 100.000,00 400.000,00

SUB TOTAL (Rp) 2.375.000,00

Bahan Habis Pakai Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan

Kertas HVS Print laporan 2 rim 35.000,00 70.000,00

Ballpoint Mencatat BCHP 2 buah 10.000,00 20.000,00

Cartridge Print laporan 1 buah 150.000,00 150.000,00

Log book Mencatat BCHP 1 buah 25.000,00 25.000,00

Metanol (pa) Ekstraksi sampel 2,5 l 780.000,00 780.000,00

Etanol (pa) Ekstraksi sampel 2,5 l 670.000,00 670.000,00

Kloroform (pa) Ekstraksi sampel 2,5 l 657.000,00 657.000,00

Tween Preparasi sampel 100 ml 100.000,00 100.000,00

Bawang merah Uji antimitotik 1 kg 15.000,00 15.000,00

Asam asetat Uji antimitotik 1 L 267.000,00 267.000,00

Asam klorida Uji antimitotik 1 L 379.000,00 379.000,00

Aseto-orcein Uji antimitotik 1 g 420.000,00 420.000,00

Gliserin Uji antimitotik 100 mL 150.000,00 150.000,00

Cat kuku Uji antimitotik 1 btl 10.000,00 10.000,00

Akuades Uji antimitotik 1 L 15.000,00 15.000,00

Cawan petri Uji antimitotik 20 buah 50.000,00 1.000.000,00

Botol flakon Uji antimitotik 10 buah 3.000,00 30.000,00

Gelas benda Uji antimitotik 2 boks 50.000,00 100.000,00

Gelas penutup Uji antimitotik 4 boks 60.000,00 240.000,00

Kotak preparat Uji antimitotik 1 buah 150.000,00 150.000,00

Kertas label Uji antimitotik 2 pak 2.500,00 5.000,00

Kertas tissue Uji antimitotik 4 roll 5.000,00 20.000,00

Silet Uji antimitotik 1 pak 5.000,00 5.000,00

Kuas Uji antimitotik 2 buah 3.500,00 7.000,00

Pipet hisap Uji antimitotik 2 buah 20.000,00 40.000,00

SUB TOTAL (Rp) 5.325.000,00

Perjalanan Perjalanan Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan

Banjarbaru (Kalsel)-Malinau (Kaltim) Transport dan akomodasi kegiatan survey dan koleksi sampel 5 hari 500.000,00 2.500.000,00

Banjarbaru-Banjarmasin Operasional penelitian 5 bulan 100.000,00 500.000,00

SUB TOTAL (Rp) 3.000.000,00

Lain-Lain Kegiatan Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan

Dokumentasi Dokumentasi kegiatan 1 paket 200.000,00 200.000,00

Buku dan Jurnal Penelusuran literatur 1 paket 300.000,00 300.000,00

Analisis data Penunjang penyusunan laporan 1 keg 400.000,00 400.000,00

Seminar/Jurnal Publikasi ilmiah 1 keg 500.000,00 500.000,00

Laporan Penggandaan dan pengiriman laporan 10 eks 40.000,00 400.000,00

SUB TOTAL (Rp) 1.800.000,00

TOTAL/KESELURUHAN (Rp) 12.500.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi (jam/mgg) Uraian Tugas

1. Muhammad Yusuf/ J1C111033/ 2011 Biologi Biologi- dan Bioteknologi Umum 10 1. Preparasi dan Ekstraksi sampel 2. Uji antimitotik dan pengamatan kromosom 3. Penyusunan laporan kemajuan dan akhir

2. Mohammad Ali Akbar/ J1C110041/ 2010 Biologi Biologi- dan Bioteknologi Umum 10 1. Koleksi sampel 2. Perlakuan terhadap tanaman uji 3. Studi literatur

3. Muhammad Rizqun Akbar/ J1C112031/ 2012 Biologi Biologi- dan Bioteknologi Umum 10 1. Surat menyurat dan perizinan laboratorium 2. Pembelian bahan dan alat penelitian 3. Deteksi senyawa bioaktif

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

1 10 9