morning poetry 210215

Upload: ayatollah-rahmat-al-indunisy

Post on 15-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Morning Poetry 210215

    1/1

    Setelah pagi buta menitipkan kebeningan puisinya pada helaan napas

    Sejalan dengan keributan dini hari

    Di sudut bukit tua di antara hamparan permadani hijau memukau

    Mengisi sebelah mata dengan asa dan penyesalan di sisi lainnya

    Dan menghunjam keras bebalnya kelopak mata

    Melalui gugahan berulang dari yang terkasih

    Berat memang, namun lembar hari telah sempurna terbuka

    Selalu seperti itu, menunggu untuk aku hiasi

    Siap sedia demi goresan kuas bermakna rutinitas

    Tidak seperti dua hari yang lalu

    Saat mentari tersenyum menyapa wajah gembiraku

    Dari arah yang sama, di tempat lain, yang pertama kali kusinggahi

    Setelah lebih dari 11 tahun tak kulangkahkan lagi kaki meniru Rasul mencari

    Gusti llah

    Seandainya saja tidak ada ladang na!kah ini

    Mungkin kebebasan waktu masih bisa aku genggamSekehendak hati, sebebas ayam hutan memilih untuk bersarang

    Seperti angin belerang yang menari ke segala penjuru bibir kawah

    "ni kehidupanku, yang menjadi jawaban dari hampir semua pertanyaan

    #alaupun sesungguhnya yang aku inginkan bukan jalan ini

    Tapi Gusti llah punya keindahan dibalik seluruh deritaku

    $arenanya aku tidak pernah mengubur asa bahagia

    Suatu saat, suatu tempat, suatu kondisi di mana bahagia sejati pasti kureguk

    Satu hal yang menjadi cita%cita, yang mungkin tak mungkin

    dalah melihat mendiang "bu tersenyum di sisi Gusti llah

    Demi melihatku mencari apa yang hanya sedikit orang mencarinyaDemi melihatku menjauh dari apa yang banyak orang meniginginkannya

    Demi melihatku berhasil di atas hamparan kegagalan khalayak

    Demi Gusti llah, demi "bu tercinta, kaki ini akan terus berpayah%payah

    &ntuk menapaki setiap jengkal jalan terjal di bukit takdir

    $arena aku percaya, Gusti llah memberi coba yang lebih berat,

    Bagi setiap diri yang lebih hebat menantang cabaran dunia