modul praktikum embriologi hewan

51
KEGIATAN 1 : GAMETOGENESIS Gametogenesis adalah proses proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Pada hewan jantan proses ini disebut spermatogenesis yang akan menghasilkan sperma, terjadi di testis. Pada hewan betina disebut oogenesis dan menghasilkan sel telur atau ovum, terjadi di ovarium. Keseluruhan gametogenesis dibagi tiga tahap yaitu perbanyakan(poliferasi, tumbuh (growth) dan pematangan. Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus dalam testis. Proses tersebut berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen tubulus seminiferus. Tingkatan perkembangan sel germa dalam tubulus adalah sebagai berikut : spermatogonium, spermatosit I, spermatosit II, spermatid dan spermatozoid. Oogenesis terjadi didalam ovariumdan dilanjutkan didalam oviduk jika terjadi penetrasi spermatozoid. Dalam oogenesis sel germa berkembang dalam folikel-folikel telur. Oosit diovulasikan dari folikel de graff dalam tahap metaphase meiosis II. Jika dalam oviduk terjadi penetrasi sperma, maka terjadi penuntasan meiosis II dan oosit II berkembang menjadi ootid atau ovum yang matang. Latihan 1 : Spermatogenesis Tujuan : Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan spermatogenesis yang terjadi di testis melalui prepasat awetan histologist.

Upload: rizki-kusuma

Post on 18-Nov-2015

1.150 views

Category:

Documents


90 download

DESCRIPTION

praktikum embriologi hewan

TRANSCRIPT

KEGIATAN 1 : GAMETOGENESISGametogenesis adalah proses proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Pada hewan jantan proses ini disebut spermatogenesis yang akan menghasilkan sperma, terjadi di testis. Pada hewan betina disebut oogenesis dan menghasilkan sel telur atau ovum, terjadi di ovarium. Keseluruhan gametogenesis dibagi tiga tahap yaitu perbanyakan(poliferasi, tumbuh (growth) dan pematangan.Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus dalam testis. Proses tersebut berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen tubulus seminiferus. Tingkatan perkembangan sel germa dalam tubulus adalah sebagai berikut : spermatogonium, spermatosit I, spermatosit II, spermatid dan spermatozoid.Oogenesis terjadi didalam ovariumdan dilanjutkan didalam oviduk jika terjadi penetrasi spermatozoid. Dalam oogenesis sel germa berkembang dalam folikel-folikel telur. Oosit diovulasikan dari folikel de graff dalam tahap metaphase meiosis II. Jika dalam oviduk terjadi penetrasi sperma, maka terjadi penuntasan meiosis II dan oosit II berkembang menjadi ootid atau ovum yang matang.Latihan 1: SpermatogenesisTujuan:Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan spermatogenesis yang terjadi di testis melalui prepasat awetan histologist.Alat dan Bahan: Mikroskop Preparat awetan testis katak Bufo Preparat awetan spermatozoa sapi Preparat awetan testis mamaliaCara Kerja :1. Periksalah penampang testis katak Bufo dan tikus dibawah mikroskop. Carilah bagian tubulus seminiferus.2. Mula-mula gunakan perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat.3. Gambar penampang tubulus seminiferus dengan berbagai tingkatan spermatogenesis, mulai dari spermatogonium sampai sperma yang tersusun secara berurutan mulai dari dasar membrane kearah lumen.4. Perhatikan :a. SpermatogoniumDapat dilihat pada dinding tubulus seminiferus, ukurannya relative kecil, bentuk agak oval, inti berwarna kurang terang, terletak berderet didekat/melekat membrane basalis.b. Spermatosit ILetak agak menjauhi membrane basalis, ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwarna kuat.c. Spermatosit IIUkuran agak kecil (1/2 spermatosit I), bentuk bulat warna inti lebih kuat, letak makin menjauhi membrana basalis. Pada objek yang dapat dilihat dengan mudah adalah spermatosit I, sedangkanspermatosit II sukar diamati karena setelah dibentuk akan angsung mengalami meiosis II.d. Spermatid Letak di dekat lumen, ukuran kecil, bentuk agak oval, warna inti kuat, akan mengalami diferensiasi dari satu sel yang bulat menjadi spermatangatozoid.e. Spermatozoid Letaknya dalam lumen, bentuk panjang, ada yang bergerombol pada sel seroli dan ekornya menghadap kelumen. Mempunyai bentuk yang berbeda dari sel kelamin sebelumnya karena sperma disiapkan untuk dapat bergerak, sehingga dilengkapi alat gerak berupa flagella.Selain itu dalam testis terdapat pula sel lain yang bukan sel kelamin tetapi turut berperan dalam proses spermatogenesis:a) Sel sertoli: terdapat dalam tubulus seminiferus, umumnya dikelilingi oleh spermatozoid, berfungsi sebagai pemberi makan sperma yang sedang berkembang.b) Sel leydig : merupakan sel endokrin penghasil hormone testosterone, terdapat didaerah interstitial testis.

Latihan 2: OogenesisTujuan:Mengetahui tingkatan-tingkatan oogenesis yang terjadi di ovarium melalui pengamatan preparat histologis.Alat/Bahan: Mikroskop Preparat awetan ovarium mamalia Preparat awetan ovarium Bufo Preparat awetan ovarium Cavia Preparat awetan ovarium Columba Preparat awetan ovarium folikel de graffCara kerja:1. Periksalah penampang ovariumm masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah mikroskop2. Mula-mula gunakan perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat.3. Gambar penampang ovarium dan bermacam-macam tingkatan perkembangan ovum. 4. Perhatikan: a. Folikel primerTerletak di tepi kortek, dibangun oleh oosit I dan selapis sel folikeel (sel granulose), berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-sel granulose dipisahkan oleh zona pelusida.b. Folikel sekunderTerletak lebih ke tengah, ukurannya lebih besar, terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh bebrapa sel granulose.c. Folikel tersierVolume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah banyak. Terdapat beberapa celah (antrum) diantara sel-sel granulose. Jaringan ikat stroma yang terdapat diluar stratum granulosun menyusun diri membentuk teka interna dan eksterna.d. Folikel matang (folikel de graff)Folikel ini siap diovulasikan. Berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar berisi cairan folikel (liquor folliculi). Oosit dikelilingi oleh sel granulosa yang disebut corona radiate, dihubungkan dengan sel-sel granulose oleh tangkai penghubung yang disebut cumulus oophorus.

Folikel Skunder

Analisis ObservasiBuatlah analisis observasi masing-masing preparat yang saudara amati dibawah mikroskop.

KEGIATAN 2 : TIPE-TIPE TELURSel telur diproduksi dalam ovarium. Perkembangan sel telur terjadi dalam folikel-folikel telur. Folikel telur yang matang akan mengalami ovulasi, sel teluryang dilepaskan dari ovarium akan masuk ke oviduk. Seperti sel yang lain, sel telur dilengkapi dengan membrane sel yang disebut plasmalema atau oolema. Untuk melindungi sitoplasma, inti, yolk dan organel-organel dalam sel. Disamping oolema, kebanyakan sel telur dikelilingi oleh membrane-membran telur. Membrane telur yang disekresi oleh sel telur sendiri disebut membrane telur primer, contohnya membrane vitelin yang mengelilingi oolema. Membrane telur yang disekresi oleh sel-sel folikel disebut membrane telur sekunder, contohnya zona pelucida yang terletak disebelah luar membrtan vitelin. Membrane telur yang disekresi oleh kelenjar oviduk dan uterus disebut membrane telur tersier, contohnya membrane cangkang dan cangkang kapur pada telur reptile dan aves.Berdasarkan jumlah dan penyebaran yolknya, telur dapat dibagi menjadi beberapa tipe: isolesital (yolk sedikit dan tersebar merata, misalnya telur mamalia), telolesital, megalesital dan centrolesital (yolk di tengah dan sitoplasma dipinggir, misalnya telur insect). Dalam praktikum ini akan kita coba mengamati :1. Telolesital Yolk banyak dan tersebar tidak merata, terutama tertimbun dikutub vegetal, misalnya telur amphibian. Umumnya pada daerah anima telur katak ini lebih banyak pigmen.2. Megalesital/telolesital ekstrimYolk(deutoplasma) banyak sekali dan tersebar merata sehingga nucleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel telr yang disebut keeping lembaga. Telur tipe ini berukuran besar, contohnya telur ayam.

Tujuan:1. Mengamati struktur telur-telur telolesital dan megalesital.2. Mengetahui perbedaan telur telolesital dan megalesital.Alat/Bahan : Mikroskop Kaca arloji Pinset Lup Telur katak Telur ayamCara Kerja :1. Ambilah telur katak yang ada diperairan, lalu taruh dalam kaca arloji dan amati morfologinya.2. Pecahlah sebutir telur ayam, letakkan dalam gelas arloji yang besar. Amati selaput-selaput telurnya serta bagian-bagian lainnya dengan memperhatikan gambar.Analisis Observasi :Bandingkan struktur morfologi sel telur dari kedua hewan yang diamati.Diskusi :1. Apakah semua sel telur hewan vertebrata memiliki sel folikel?2. Mengapa sebelum dioviposisikan sel telur aves harus dilengkapi dengan selaput cangkang dan cangkang kapur?Tugas/Evaluasi :1. Dimankah tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan pada katak dan ayam?2. Apa fungsi khalaza pada telur ayam?3. Bagaimanakah perbedaan sel telur aves pada saat diovulasikan dan pada saat di oviposisikan?Daftar PustakaMajumdar, N.N. 1985. Text Book of Vertebrate Embryologi. New Delhi: Tata Mc Graw-HillRugh, 1971. A guided to Vertebrate Development, inneapolis: Burgers PublishingSugianto. 1996. Perkembangan Hewan.Jakarta: DepdikbudYatim,W.1990.Reproduksi dan Embriologi.Bandung:Tarsito

KEGIATAN 3: PEMERIKSAAN KEHAMILAN (Metode Galli Mainini)

Tujuan:1. Dapat menyebutkan tanda-tanda katak jantan2. Dapat melakukan pemeriksaan kehamilan cara Galli Mainini dan cara imunologi3. Dapat menarik kesimpulan mengenai hasil pemeriksaan serta dapat menerangkan dasar-dasar pemeriksaan tersebutDasar Teori:Kemampuan bereproduksi merupakan salah satu ciri-ciri dari hewan sebagai makhluk hidup. Cara bereproduksinya beragam. Pada umumnya dimulai dengan proses perkawinan, kehamilan dan melahirkan. Ketika terjadi kehamilan pada diri seorang perempuan, maka tubuh bereaksi dengan membentuk perubahan-perubahan dan segera memproduksi hormone-hormon kehamilan, guna mendukung kelangsungan kehamilan. Hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan hormone yang bersifat luteotropik pada beberapa spesies, termasuk manusia, tikus, kelinci, babi dan sebagainya. hCG diproduksi oleh plasenta. hCG pada wannita berperan untuk mempertahankan korpo lutea selama tahap-tahap permulaan kehamilan. Segera setelah ovulasi korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor luteotropik hipofisa, sehingga korpus luteum tetap aktif sampai terbentuknya hCG dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotropik. Sejumlah hCG dapat timbul pada wanita hamil hari ke 5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer hCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan 35-50 (Nalbaandov, 1990). Produksi hCG akan meningkat hingga sekitar hari kehamilan ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan melalui urin. Jika alat test kehamilan mendeteksi peningkatan kadar hormone ini dalam urin,, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan terjadinya kehamilan atau hasil test positif;Untuk mengetahui kehamilan, banyak metode yang bisa digunakan, salah satunya Test dengan metode Galli Mainini. Tes kehamilan ini merupakan test yang bersifat konvensional namun dari metode inilah lahir metode-metode pemeriksaan kehamilan yang lebih mutakhir dan instan seperti test pack dan kertas strip. Metode Galli Mainini pada prinsipnya adalah pengukuran hCG yang terdapat pada urine betina hamil bila disuntikkan pada katak jantan setelah diinkubasi 1-2 jam, akan merangsang sistem reproduksi katak jantan sehingga mengeluarkan sperma. Dengan itu, dapat dilihat sperma pada urin yang disekresikan oleh katak. Sedangkan metode test pack pada prinsipnya didasarkan pada reaksi kompleks antigen-antibodi yang spesifik. Alat/Bahan:1. Mikroskop2. Objek glass dan deg glass3. Alat suntik4. Beker glass5. Pipet tetes6. Katak jantan dewasa7. Urin wanita hamil (1-2,5 bulan)8. Urin wanita tidak hamilCara Kerja:Percobaan 1: Galli Mainini1. Urin yang akan diperiksa disuntikkan sebanyak 3-5 ml ke dalam kantong getah bening katak jantan dibawah kulit di daerah ventral paha, lalu diteruskan menembus sekat pembatas paha dan perut. Disemprotkan urin tersebut ke dalam kantong abdominal2. Katak diletakkan di dalam beker glass yang berisi sedikit air3. Sesudah kurang lebih 2 jam, katak itu diambil dan diusahakan mengeluarkan urinnya diatas pelat kaca yang kering4. 1-2 tetes urin itu diteteskan dengan pipet diatas kaca obyek, ditutup dengan kaca penutup dan diperiksa di bawah mikroskop.5. Bila terlihat spermatozoa, diperhatikan bentuk dan gerakannya. Dalam keadaan demikian pemeriksaan positif

Percobaan 2: Test ImunologiTes ini menggunakan alat yang sudah disediakan berupa alat test pack yang memiliki daya akurasi yang cukup baik atau akurat. Alat tersebut dicelupkan ke dalam urin wanita yang diduga hamil dan urin wanita yang tidak hamil sampai batas yang sudah ditentukan. Setelah beberapa saat alat tersebut diperiksa. Apabila timbul dua garis maka menandakan hasil yang positif.

Analisis ObservasiBandingkan hasil pengamatan saudara pada kedua alat yang berbeda dan kedua urine wanita yang berbeda.

Diskusi:1. Jelaskan perbedaan katak jantan dan katak betina, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam penggunaan hewan percobaan!2. Mengapa digunakan urine wanita yang hamil muda?3. Apa makna hasil pemeriksaan positif atau negatif?TugasBuatlah hasil pemeriksaan saudara dalam bentuk tabel!Daftar PustakaCarlson, B. M. 1988. An Introduction to Embryology. Ed 5. Philadephina: WB SaundersNalbandov. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: UI PressYatim, W. 1990. Reproduksi and Embryology. Bandung: Tarsito

KEGIATAN 4: SIKLUS ESTRUSTujuan: 1. Membedakan sel-sel hasil apusan vagina2. Menentukan tahapan siklus estrus yang sedang dialami hewan betina dewasa (mencit)

Dasar Teori:Mamalia dewasa yang tidak hamil mengalami siklus reproduksi. Dengan mengetahui siklus reproduksinya, maka dapat diketahui masa subur hewan betina. Siklus reproduksi adalah perubahan siklik yang terjadi pada sistem reproduksi (ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil. Siklus reproduksi dipengaruhi oleh faktor pelepas dari hipotalamus, hormone gonadotropin dari hipofisis dan hormone seks dari ovarium.Siklus estrus adalah suatu siklus reproduksi yang ditemukan pada mamalia betina non primate. Siklus ini pada primate disebut siklus menstruasi yang mempunyai hubungan erat dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada organ reproduksi. Siklus estrus ditandai dengan masa berahi atau estrus. Lamanya siklus estrus berbeda-beda menurut jenis hewan, misalnya mencit dan tikus: 4-5 hari, marmot 15 hari. Hewan yang memiliki siklus estrus sekali dalam setahun disebut monoestrus, sedangkan yang memiliki siklus estrus beberapa kali pertahun disebut poliestrus. Pada siklus ini dikenal adanya masa proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Semua tingkatan ini dapat kita lihat dengan membuat apusan vagina. Tingkatan-tingkatan siklus estrus yaitu:Proestrus: sel epitel normal, mempunyai intiEstrus: sel epitel menanduk, ukuran besar, tidak mempunyai intiMetestrus: sel epitel menanduk dan ditemukan leukositDiestrus: sel epitel berinti da nada leukosit

Keterangan: (a,b) = proestrus, (c,d) = estrus, (e,f) = metestrus, (g,h) = diestrus Sumber: (Marcondes, Bianchi, & Tanno, 2002)

Dengan melihat struktur epitelium permukaan vagina dari apusan vagina dapat diketahui stadium estrus betina. Apusan vagina dibuat sebelum menyatukan hewan jantan dan betina, sehingga reproduksi akan berhasil baik. Adanya sumbat vagina (vaginal plug) setelah penyatuan menandakan bahwa kopulasi sudah berlangsung dan hari itu dapat ditentukan sebagai hari nol kehamilan.

Alat/Bahan:MikroskopCutton bud, objek glassMencit (Mus musculus)Pewarna metilen blue

Cara Kerja:1. Pegang mencit dengan bagian ventral mengahadap saudara, kemudian usap vagina mencit memakai cutton bud yang telah dibasahi air. Oleskan pada permukaan objek glass2. Tunggu sampai kering, lalu teteskan pewarna metilen blue tunggu 3-5 menit3. Cuci dengan aquades perlahan-lahan, biarkan sampai kering4. Amati dibawah mikroskop, berada pada stadium apa mencit yang saudara buat apusan vaginanyaAnalisis Observasi:Gambarlah sel-sel yang tampak dari hasil apusan vagina mencit yang diamati. Kemudian tentukan tahapan siklus reproduksinya.Diskusi:1. Bagaimana cara menentukan tahapan siklus reproduksi mencit2. Bagaimanakah keadaan ovarium, oviduk, uterus, dan vagina jika tahap siklus reproduksi mencit sudah diketahui, serta hormone yang dominan pada keadaan tersebut

Tugas/Evaluasi:1. Jelaskan hubungan antara siklus, siklus estrus dan siklus ovarium dalam kaitannya dengan siklus estrus!2. Hormon-hormon apakah yang berperan dalam mengatur siklus reproduksi pada manusia?3. Apakah beda siklus menstruasi dan siklus estrus?4. Jika kita hendak mengawinkan mencit, keberhasilan terbesar akan terjadi bila hewan betina berada pada tahap apa dari siklus estrus? Jelaskan mengapa demikian?

Daftar PustakaCarlson, B. M. 1988. An Introduction to Embryology. Ed 5. Philadephina: WB SaundersMarcondes, F. K., Bianchi, F. J., & Tanno, A. P. 2002. Determination of the Estrous Cycle Phases of Rats: Some Helpful Considerations. Brazilian Journal of Biology, 62, 609-614.Nalbandov. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: UI PressYatim, W. 1990. Reproduksi and Embryology. Bandung: Tarsito

KEGIATAN 5PERKEMBANGAN EMBRIO KATAKTelur katak mempunyai dua kutub. Kutub anima berpigmen hitam sedangkan kutub vegetative tidak berpigmen. Cirri telur yang telah difertilisasi adalah adanya daerah kelabu yang berbentuk sabit (grey crescent). Hal ini akibat penetrasi sperma sehinggaa pigmen di tempat yang berlawanan bergeser kea rah masuknya sperma kurang lebih sepertiga pigmen pigmen menjadi berkurang dan tampak bagian ini lebih pucat warnanya. Setelah fertilisasi terjadi maka pembelahan pun dimulai. Zigot yang terbentuk memasuki tahap 1 pembelahan. Tipe pembelahannya holoblastik anequal, dimana pembelahan pertama merupakan pembelahan bidang vertical dari kutub anima ke kutub vegetatif melalui daerah abu-abu hingga dihasilkan dua sel blastomer. Kemudian disusul pembelahan ke II, yaitu suatu bidang vertical yang tegak lurus pada bidang pembelahan I menghasilkan 4 blastomer. Pembelahan ke III horizontal dan tegak lurus terhadap bidang pembelahan I dan II lebih dekat ke kutub anima menghasilkan 8 blastomer yang tidak sama besar, yaitu 4 mikromer dan 4 makromer.Setelah mengalami beberapa kali pembelahan, ditemukan stadium morula yang berongga dimana sel-sel pada kutub anima akan lebih besar daripada sel-sel pada kutub vegetatif. Sel yang kecil disebut mikromer, sel yang besar disebut disebut makromer dan sel menengah disebut mesomer. Pada stadium selanjutnya akan kita temui perbedaan antara mikromer dan makromer yang sangat menyolok serta telah ditemui rongga yang besar sehingga stadium ini disebut stadium blastula.Embrio pada tahap blastula memiliki rongga yang letaknya mengarah ke kutub anima. Rongga tersebut dinamakan blastocoel. Lapisan atap blastocoel lebih tipis daripada alasnya, karena atap blastocoel hanya tersusun 2-4 lapisan mikromer. Kemudian embrio memasuki tahap gastrula. Gastrula dibentuk dari serangkaian proses gerakan sel dengan hasil akhir berupa 3 lapisan embrional ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Pelekukan terjadi di daerah batasan antara mikromer dan makromer yang selanjutnya menjadi bibir dorsal blastoporus (merupakan tahapan gastrula awal), berakibat invaginasi sehingga sel-sel yang berada diluar bermigrasi ke dalam. Akibat invaginasi ini terbentuk rongga yang semakin lama semakin membesar yang merupakan bakal arkhenteron. Rongga archenteron semakin membesar sehingga mendesak blastocoel yang semakin lama rongganya mengecil (merupakan gastrula akhir).Setelah gastrulasi adalah tahap pembentukan neurula. Stadium neurulasi dimulai dengan terbentuknya penebalan ektoderm neural pada bagian dorsal yang disebut keping neural (neural plate). Pada perkembangan selanjutnya keping neural ini akan membentuk lekuk neural dan kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi bumbung neural (neural tube).Pembentukan bermacam-macam organ terjadi setelah neurulasi. Pada stadium lanjut dari luar terlihat adanya pemanjangan tubuh embrio dan terbentuknya tunas ekor. Pada stadium ini telah terbentuk sistem pencernaan makanan, alat indra, sistem vaskuler dan ekskresi.

Tujuan: 1. Mempelajari tipe dan pola pembelahan embrio katak 2. Mempelajari pembentukan organ katak yang berasal dari setiap lapisan embrional.

Alat/Bahan : Mikroskop Sediaan sayatan embrio katak

Cara Kerja:1. Amati dan gambar embrio katak pada persediaan sayatan meliputi embrio katak tahap pembelahan I, II, III.2. Gambar Tahap Morula, Blastula, tahap pembentukan keping neural, tahap pembentukan lipatan neural dan tahap pembentukan bumbung neural.3. Amati dan gambar sediaan sayatan embrio katak melalui stadium tunas ekor melalui mata dan pronepros.

Analisis ObservasiHasil pengamatan terhadap perkembnagan embrio digambar dan diberi keterangan gambar.

DiskusiDiskusikan dalam kelompok tentang masalah-masalah yang ditemui selama kegiatan pengamatan ini berlangsung. Misalnya tentang keadaan sediaan embrionya, kurang cocoknya hasil pengamatan dengan teori yang terdapat dalam buku acuan. Tugas / Evaluasi1. Pada telur katak terdapat daerah kelabu. Jelaskan bagaimana terbentuknya daerah kelabu tersebut!2. Dari hasil pengamatan anda terhadap tahap morula dan blastula, jelaskan perbedaan keduanya berdasarkan yang diamati!3. Anada telah mengamatisediaan sayatan embrio katak, bagaimana cara anda mengenali wilayah otak dan wilayah bakal mata.

Daftar PustakaGlibert, S.F. (1985). Developmental Biology. 1 ed. Massachusetts: Sinaver Associates, Inc.Publ.Mathews, W.W. (1982). Atlas of Descriptive Embriology. 4 ed. New York: MC. Graw Hill Book Co.Rugh, R. (1971). A Guide to Vertebrate Development. 6 ed. Minneapolis: Burges Publishing Companywww.chaffey.edupixgood.comhttp://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/F/FrogEmbryology.htmlwww.discoverdevelopment.com

Gambar 5.1 Perkembangan Awal Embrio KatakSumber : www.chaffey.edu

Gambar 5.2. Tahap pembelahan I, II & III

Gambar 5.3. Tahap MorulaSumber : www.chaffey.edu

Gambar 5.4. Tahap BlastulaSumber : pixgood.com

Gambar 5.5. Tahap Awal GastrulasiSumber : http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/F/FrogEmbryology.html

Gambar 5.6. Tahap Akhir GastrulasiSumber : http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/F/FrogEmbryology.html

Gambar 5.7. NeurulasiSumber : www.discoverdevelopment.com

KETERANGAN GAMBAR :1. Neural folds5. Ventral Mesoderm2. Neural crest cells6. Notochord3. Ectoderm7. Dorsal Mesoderm4. Endoderm8. Archenteron

KEGIATAN 6PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM

Pada ayarn pembelahan terjadi sebelum telur dikeluarkan oleh induk, karena fertilisasi bersifat internal. Perkembangan yang mudah diamati adalah pada masa pengeraman. a) Masa pengeraman 16 jam.Adanya pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang paling pinggirnya bertanggul pada daerah median blastodiscus. Daerah ini disebut daerah primitif,embrio nantinya akan berkembang anterior dari garis ini.b) Masa pengeraman 19-21 jam.Pada stadium ini anterior dari nodus Hensen telah berkembang menjadi sistem syaraf yang masih berupa lekuk neural (neural groove) dan juga sudah terbentuk lipatan kepala. Anterior dari lipatan kepala terlihat daerah bening, karena daerah ini tidak ada penyebaran sel bakal mesoderm, daerah ini disebut daerah pro-amnion. c) Masa pengeraman 24-26 jam Pada masa 21 diinkubasi telah terbentuk satu pasang somit lateral notocorda, somit-somit berikutnya akan terbentuk posterior dari yang pertama dalam setiap jam. Sedangkan lipatan kepala akan diikuti oleh pembentukan usus depan. Pada jam 35 inkubasi,akan terbentuk jantung yaitu dari mesoderm splanchis pada kaki-kaki porta usus depan, sedangkan pada mesoderm splanchis lainnya akan terbentuk pulau-pulau darah. d) Masa pengeraman 33 jam Pada masa pengeraman ini jantung sudah mulai membelok kekanan dan sudah terbentuk satu pasang aorta dan vena vitelina. Sistem syaraf juga sudah mulai berdiferensiasi dan lateral prosensefalon terlihat penebalan yang disebut vesikula optik. Sedangkan bagian posterior bumbung neural masih berupa keping yang disebut sinus Rhoboidalis. Porta usus depan sudah lebih keposterior.e) Masa pengeraman 45-50 jamPerubahan yang sangat jelas ditemukan adalah terjadinya torsi.f) Masa pengeraman 48 jam Wilayah otak terbagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon dan metensefalon dan mielensefalon. Vesikula optik inavaginasi membentuk cawan optik yang berdinding rangkap. Placoda telinga berinvaginasi membentuk vesikula telinga (vesikula otik). Venavitelin bergabung menjadi vena omvalo mensenterika yang lebih besar. Jantung berputar seperti huruf S dan sudah terbagi menjadi atrium, ventrikel, sinus venosus dan truncusarterosus. g) Masa pengeraman 72 jam Peda embrio ayam umur 72 jam, bakal hidung terbentuk berupa lekuk hidung, yaitu hasil invaginasi placoda hidung. Tunas sayap terbentuk berupa tonjolan dari permukaan tubuhlateral dekat porta usus depan.Ayam merupakan contoh hewan ovivar yang mudah kita dapatkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina dan telur dikeluarkan dari tubuh sudah terbungkus oleh cangkang yang sangat kuat untuk melindungi embrio yang ada di dalamnya. Setelah telur dibuahi sehingga menjelang menetas ternyata menunjukkan perubahan-perubahan berat embrio dan bentuk tubuhnya.Aves juga memahami tingkat pertumbuhan, perbanyakan, blastulasi, gastrulasi, dan tubulasi (pembentukan pipa-pipa), deferensiasi dan kelahiran, pada aves inti yang diselimuti dengan sedikit sitoplasma terletak di dorsal, yolk yang mengisi bagian terbesar embrio ini terjadi pada saat blastulasi, pada saat gastrulasi embrio dilapisi oleh 3 lapisan benih (germ layer) masing-masing : ektoderm, mesoderm, endoderm.Pada saat tubulasi akan terbentuk : pipa entoderm, pipa endoderm, pipa mesoderm, pipa syaraf, batang notochord. Pipa EntodermMenghasilkan jaringan epitel sebelah luar tubuh, kulit epidermis dan derivatnya yang terdiri dari bahan tanduk, kuku, indra dan lain-lain. Pipa EndodermMenjadi lapisan terdalam: saluran pencernaan beserta kelenjar-kelenjarnya, hati dan pankreas tumbuh dari pipa endoderm. Paru-paru berasal dari penonjolan ventral endoderm di daerah pharynx. Pipa MesodermMenghasilkan banyak jaringan dan alat-alat otot lurik, otot polos dan otot jantung, jaringan penunjang dan jaringan pengikat juga merupakan derivat dari mesoderm. pipa bagian atas mesoderm : membentuk otot daging tubuh columna vertebrata dan menggantikan notochord tulang rusuk, tengkorak dan tulang muka. Pipa bagian tengah : menghasilkan ginjal, gonad, dan saluran-salurannya Pipa bagian bawah : menghasilkan bagian dermis kulil,otot dll. Pipa SyarafMenjadi otot dianterior (caput) dan medulla spinalis di tengah dan posterior salurandengan pipa dan mempunyai canalis centralis pada batang saraf ventrikularis pada otak. Notochord.Berkembang menjadi tulang belakangBlastula di blastodiscus, terdapal 2 bagian yaitu : a. Area pellucida (bagian tengah diatas blastosul)Area opaca (bagian yang dibawahnya terdapat yolk.b. Epitlas (lapisan luar),terbagi menjadi 2 bagian yiatu : berkembang menjadi embrio selaput ekstra embrional (untuk melindungi dan memberi makan embrio) Ciri khas gastrulasi aves dan mamalia terdapatnya garis primitif yaitu : penebalan yang mula-mula terlihat pada bagian tengah posterior dari area pellucida, terjadi karena migrasi sel-sel dari bagian lateral dari epiblas posterior menuju ke tengah. Penebalan menyempit membentuk garis primitif dari posterior ke anterior sepanjang 60-75% area pellucida sumbu anterior posterior dari embrio nantinya. Terbentuknya lekuk primitif fungsinya : bibir blastoporus terjadinya involusi dari sel ke dalam blastosul,ujung anterior garis primitif ditemukan bongolan yang disebut nodus Hansen. Bibir blastoporus sel yang bermigrasi melaiui nodus hansen begerak ke arah anterior untuk membentuk mesoderm di daerah kepala. Sel berikut yang bermigrasi kearah anterior adalah sel mesoderm yang akan membentuk notochord. Sel yang bermigrasi melalui lateral garis primitif akan membentuk mesoderm dan endoderm embrio.

Tujuan : 1. mengetahui tahapan-tahapan perkembangan ayam2. mengetahui masa-masa pengeraman ayam melalui inkubasi.

Alat/bahan: mikroskop, kertas, pensil,preparat embrio, stria primitiva, preparat embrio ayam 48 jam, preparat embrio ayam 3 solmit,perparat embrio ayam 5 somit, pereparat embrio ayam 11 somit, embrio 33 jam, embrio ayam 48 jam, embrio ayam 72 jam.

Cara Kerja1. disiapkan mikroskop dan preparat embrio ayam2. preparat diletakkan pada mikroskop.dicari perbesaran yang sesuai sehingga obyek terlihat jelas3. obyek yang terlihat digambar dan diidentiflkasi bagian-bagiannya, kemudian digambar sebagai data pengamatan4. kegiatan tersebut diulangi untuk preparat embrio ayam yang lain.

Analisis ObservasiHasil pengamatan terhadap perkembangan embrio digambar dan diberi keterangan gambar.

Diskusi Diskusikan dalam kelompok tentang masalah-masalah yang ditemui selama kegiatan pengamatan ini berlangsung. Misalnya tentang keadaan sediaan embrionya, kurang cocoknya hasil pengamatan dengn teori yang terdapat dalam buku acuan. Diskusikan kemungkinan faktor penyebabnya

Tugas / Evaluasi1. Pengamatan embrio ayam umur inkubasi 48 jam telah dilakukan. Bakal organ apa sajakah yang berasal dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm?2. Anda telah mengamati pembuluh darah yang terbentuk pada perkembangan embrioayam.jelaskan tentang: a. Awal terbentuknya pembuluh darah b. Tebentuknya3. Bandingkan dan jelaskan perbedaan perkembangan organ pada embrio ayam umur inkubasi 33 jam dan 48 jam.

Daftar PustakaCarlson. B.M. 1988. An Introduction to Embryology. Ed 5. Philadelphia: WB Saunders. Hunuison, Gretechen L. 1996. Animal Tissue Techniques. San Fransisco : W. H. Freeman andCompanyNalbandov. 1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: UI Press. Yatim,W. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsitowww.aps.uoguelph.caembryology.med.unsw.edu.awgalleryhip.compixshark.com

Gambar 6.1. Sediaan embrio ayam 24 jamSumber : www.aps.uoguelph.ca

Gambar 6.2. Sediaan embrio ayam 33 jamSumber : www.aps.uoguelph.ca

Gambar 6.3. Sediaan embrio ayam 48 jamSumber : embryology.med.unsw.edu.aw

Gambar 6.4. Sediaan embrio ayam 56 jamSumber : galleryhip.com

Gambar 6.5. Sediaan embrio ayam 72 jamSumber : pixshark.com

KEGIATAN 7STRUKTUR PERKEMBANGAN AYAM

Ayam merupakan contoh hewan ovipar yang mudah kita dapatkan. Pembuahan mereka terjadi di dalam tubuh betina, dan telur dikeluarkan dari tubuh sudah terbungkus oleh cangkok yang cukup kuat untuk melindungi embrio yang ada di dalamnya. Setelah telur dibuahi sehingga menjelasng menetas ternyata menunjukkan perubahan-perubahan berat embrio dan bentuk tubuhnya.Aves juga memahami tingkat pertumbuhan, perbanyakan, blastulasi, gastrulasi, dan tubulasi (pembentukan pipa-pipa), deferensiasi, dan kelahiran. Pada aves inti yang diselimuti dengan sedikit sitoplasma terletak di dorsal, yolk yang mengisi bagian terbesar embrio, ini terjadi pada saat blastulasi. Pada saat gastrulasi embrio dilapisi oleh 3 lapisan bening (germlayer), yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada saat tubulasi akan terbentuk pipa entoderm, pipa endoderm, pipa mesoderm, pipa syaraf, dan batang notochord.1. Pipa entodermAkan menghasilkan jaringan epitel sebelah luar tubuh, kulit, epidermis, dan derivatnya yang terdiri dari bahan tanduk, kuku, indera, dan lain-lain.2. Pipa endodermMenjadi lapisan terdalam: saluran pencernaan beserta kelenjar-kelenjarnya, hati dan pankreas tumbuh dari pipa endoderm. Paru-paru berasal dari penonjolan ventral endoderm di daerah pharynx.3. Pipa mesodermMenghasilkan banyak jaringan dan alat otot-otot lurik, otot polos dan otot jantung, jaringan penunjang dan jaringan pengikat juga merupakan derivat dari mesoderm. Pipa bagian atas mesoderm: membentuk otot daging tubuh,columna vertebrata dan menggantikan notochord, tulang rusuk, tengkorak, dan tulang muka. Pipa bagian tengah: menghasilkan antara lain ginjal, gonad, dan saluran-salurannya. Pipa bagian bawah: menghasilkan dermis kulit, otot subcutis, dll.4. Pipa sarafMenjadi otot di anterior (caput) dan batang saraf (medulla spinalis) di tengahdan posterior (cervix, torax, abdomen). Saluran dengan pipa itu menjadi kanalis sentralis pada batang saraf ventriculus pada otak.5. NotochordBerkembang menjadi tulang belakang (vertebrae).Perkembangan telur selanjutnya setelah organ-organ dalam tubuhnya lengkap hingga 21 hari akan tumbuh sebagai individu ayam muda.

Tujuan1. Mengetahui struktur perkembangan ayam dari awal inkubasi sampai awal penetasan (kurang lebih 21 hari)2. Mengetahui perubahan tubuh ayam dari hari ke hari selama 21 hari

Alat dan BahanMesin penetas, pinset, termometer, mangkok kecil, gelas arloji, telur dan air

Cara Kerja1. Menyiapkan mesin penetas Membersihkan ruangan mesin penetas atau oven Mengatur temperatur mesin penetas pada suhu 40-41 derajat celcius2. Letakkan telur pada mesin penetas dengan cara sebagai berikut: Letakkan ujung telur menghadap ke atas dan condong ke kanan dengan kemiringan 450C Selama penetasan telur harus dibolak-balik, diputar kurang lebih 8 kali Pengamatan dilakukan pada hari I, II, III, IV, VI, XVIII, dan XXI3. Cara pengamatan embrio Dengan hati-hati telur di pecah, tapi jangan sampai merusak embrio. Kemudian di tuang ke dalam gelas arloji Amati: janin, darah, serabut berwarna merah dsb Telur yang di pecah pada gelas arloji diamati kemudian di gambar pada kertas kerja sebagai laporan data pengamatan

Analisis ObservasiHasil pengamatan terhadap perkembangan embrio di gambar dan diberi keterangan gambar

DiskusiDiskusikan dalam kelompok tentang masalah-masalah yang ditemui selama kegiatan pengamatan ini berlangsung

Tugas/Evaluasi1. Pada berapa jam pengamatan somit terbentuk?2. Amati embrio ayam umur 4-5 hari, organ apa yang sudah terbentuk?3. Pembentukan otak terjadi pada inkubasi berapa jam?

Daftar PustakaCarlson, B. M. (1988). An Introduction to Embriology. Ed 5. Philadelphia: WB Saunders.Humason, Gretechen L. (1996). Animal Tissue Techniques. San Francisco: W. H. Freeman and Company.Nalbandov. (1990). Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: UI Press.Yatim, W. (1990). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito.

KEGIATAN 8REGENERASI PLANARIA

Planaria merupakan hewan tingkat rendah yang mempunyai daya regenerasi sangat tinggi. Planaria akan segera melakukan regenerasi apabila mengalami luka baik secara alami maupun buatan. Apabila bagian tubuh planaria dipotong baik melintang membujur ataupun dipotong bagian tubuhnya menjadi kecil-kecil maka dia akan segera beregenerasi membentuk individu baru lagi yang utuh.Regenerasi adalah suatu proses pemotongan atau perusakan bagian tubuh dan kemudian tumbuh lagi mengadakan fragmentasi atau penyembuhan kembali. Regenerasi merupakan proses perkembangbiakan suatu individu dari bagian tubuhnya yang terlepas (Hadikastowo, 1982). Regenerasi berlangsung dengan dua cara, yaitu epimorfis dan morfalaksis. Epimorfis merupakan perbaikan disebabkan oleh proliferasi jaringan baru kemudian membentuk blastema di atas jaringan lama. Contohnya pada Lacertilia. Morfalaksis adalah perbaikan yang disebabkan oleh reorganisasi jaringan lama. Contohnya pada Planaria. Selain itu, dikenal pula regenerasi intermediet, yaitu sel-sel membelah namun masih mempertahankan fungsi sel yang telah terdiferensiasi. Contohnya pada hati manusia.Tahapan regenerasi planaria:1. Adanya neoblast yang terhimpun pada permukaan luka2. Terbentuk suatu blastema3. Akan berproliferasi4. Berdiferensiasi membentuk bagian-bagian yang hilang

Gambar. Tahapan Regenerasi Planaria

Tahapan regenerasi planaria dimulai dengan adanya neoblast yang akan tampak terhimpun pada permukaan luka bagian sebelah bawah epithelium sehingga terbentuknya suatu blastema yang kemudian struktur sel mengalami diferensiasi dalam pertumbuhan blastema dan dibawah kondisi yang optimal mengalami regenerasi berproliferasi membentuk bagian-bagian yang hilang. Neoblast berukuran sekitar 10m dengan rasio nukleositoplasmik yang tinggi. Sitoplasma neoblast terdiri dari RNA yang melimpah dan sejumlah ribosom. Pada tubuh sehat, neoblast didistribusikan sepanjang sel parenkim/mesenkim dan ada pada sel mitosis dan akan disebarkan selama pembentukan jaringan baru. Oleh karena itu, neoblast merupakan sel induk (stem cell) pada cacing pipih (Newmark and Alvarado, 2001).

TujuanMengetahui proses regenerasi Planaria (Dugesia sp.) setelah autotomi buatan

Alat dan BahanPlanaria (Dugesia sp.), air, cutter, kuas, pinset, object glass, cawan petri, hati ayam

Cara Kerja1. Planaria diambil dengan kuas kemudia diletakkan pada kaca benda.Setelas posisi sesuai dilakukan pemotongan dengan beberapa tipe:a. Dipotong menjadi 2 bagian, arah anterior dan posterior, titik pemotongan dilakukan di depan faringb. Dibelah menjadi dua bagian anterior dan posterior namaun di bagian medial masing-masing dibelah sedikitc. Dibelah secara longitudinal mulai dari kepala sampai ujung posterior2. Letakkan potongan planaria pada cawan petri dan diamati perubahan yang terjadi selama satu minggu3. Selama satu minggu pengamatan, suhu dan air dalam cawan petri dikontrol setiap hari4. Selama pengamatan, planaria diberi hati ayam segar sebagai makanan

Analisis ObservasiHasil pengamatan terhadap perubahan pada planaria setelah dilakukan pemotongan

DiskusiDiskusikan dalam kelompok tentang masalah-masalah yang ditemui selama kegiatan pengamatan ini berlangsung

Daftar PustakaHadikastowo. (1982). Zoologi Umum. Bandung: Armico.Newmark & Alvarado. Regenerasi in Planaria. Encyclopedia of Life Science.