hand_out histo-embriologi hewan bab i_ appendix

21
 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan APPENDIX BAB I (MATERI TAMBAHAN UNTUK BAB I) 1. Penentuan Jenis Kelamin Berda sar pada keberad aan sifat jantan dan betina , terdapat dua sif at umum pada hewa n yait u sif at monocious dan dioecious. Sifat monocious atau yang kemudian sering dik atakan ko ndis i herm aprod it terjadi apa bi la perb edaan sif at janta n dan beti na secara  biolog i tidak tampak jelas dan gamet jantan dan betina dihas ilka n dalam indi vid u yang sama. Sifat monocious mem beri konsek uens i tidak ada perb edaan yang jelas terhadap fun gsi reproduksi jantan dan betina. Hampir semua tingkatan hewan dari tingkat rendah sampai tinggi memili ki wakil- wakil yang bersifat monocious. Peristiwa fertilisasi pada hewan-hewan ini biasanya terjadi secara sila ng artinya terdapat dua in div idu yang salin g membuahi dan atau dibuahi. Pada kondisi fertilisasi silan g demi kian, proses reproduksi sama deng an hewan dioecious. da  juga y ang mengal ami fertili sasi sendir i walau pun kejad iann ya sa ngat jarang. !e rdapat dua jeni s sif at monociou s yaitu  synchron ous hermaphro dite "hermaprodit sin kro ni # dan asynchronous hermaphrodite "hermaprodit asinkron i#. Sifat hermaprodit sinkroni ditunju kkan oleh adany a produksi spermato$oa dan telur dari satu ind ivid u dalam waktu yang bersamaan "kematangan bersamaan # artin ya proses pematangan terjadi dal am waktu ya ng ber samaan. Si fat her ma prodit asi nk ron i dit un jukkan ole h ada ny a  periodisas i proses pematangan spermato$oa dan telur dalam sa tu indi vidu . rti nya dalam satu periode terte ntu gonad aka n meng ha silkan salah satu gamet sed ang per iod e  berikutny a perananny a akan be rubah menjad i seb alikn ya. %e na ri k untuk di ke tahu i pada spesie s Sparidae dan Serranidae, te lu r dan spermato$oa dihas ilk an pada area ya ng berbed a dari satu gonad, walaupu n hal ini tidak selalu terjad i, mereka mu ngk in me laku kan fertili sas i send iri. Pada ikan Serranelus  subligarius, satu indi vid u meng hasil kan spermato$oa dan telur, melak ukan fertili sasi sendiri dan menghasilkan anak yang normal demikian pula pada  Rivulus marmoratus dan  Appndx.  Hand-ut Histologi ! Embri ologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

Upload: ramadan

Post on 08-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 1/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

APPENDIX BAB I(MATERI TAMBAHAN UNTUK BAB I)

1. Penentuan Jenis Kelamin

Berdasar pada keberadaan sifat jantan dan betina, terdapat dua sifat umum pada

hewan yaitu sifat monocious  dan dioecious. Sifat monocious  atau yang kemudian sering

dikatakan kondisi hermaprodit terjadi apabila perbedaan sifat jantan dan betina secara

 biologi tidak tampak jelas dan gamet jantan dan betina dihasilkan dalam individu yang sama.

Sifat monocious  memberi konsekuensi tidak ada perbedaan yang jelas terhadap fungsi

reproduksi jantan dan betina.

Hampir semua tingkatan hewan dari tingkat rendah sampai tinggi memiliki wakil-

wakil yang bersifat monocious. Peristiwa fertilisasi pada hewan-hewan ini biasanya terjadi

secara silang artinya terdapat dua individu yang saling membuahi dan atau dibuahi. Pada

kondisi fertilisasi silang demikian, proses reproduksi sama dengan hewan dioecious. da

 juga yang mengalami fertilisasi sendiri walaupun kejadiannya sangat jarang.

!erdapat dua jenis sifat monocious yaitu  synchronous hermaphrodite "hermaprodit

sinkroni# dan asynchronous hermaphrodite  "hermaprodit asinkroni#. Sifat hermaprodit

sinkroni ditunjukkan oleh adanya produksi spermato$oa dan telur dari satu individu

dalam waktu yang bersamaan "kematangan bersamaan# artinya proses pematangan terjadi

dalam waktu yang bersamaan. Sifat hermaprodit asinkroni ditunjukkan oleh adanya

 periodisasi proses pematangan spermato$oa dan telur dalam satu individu. rtinya dalam

satu periode tertentu gonad akan menghasilkan salah satu gamet sedang periode

 berikutnya peranannya akan berubah menjadi sebaliknya.

%enarik untuk diketahui pada spesies Sparidae  dan Serranidae, telur dan

spermato$oa dihasilkan pada area yang berbeda dari satu gonad, walaupun hal ini tidak 

selalu terjadi, mereka mungkin melakukan fertilisasi sendiri. Pada ikan Serranelus

 subligarius, satu individu menghasilkan spermato$oa dan telur, melakukan fertilisasi

sendiri dan menghasilkan anak yang normal demikian pula pada  Rivulus marmoratus  dan

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

Page 2: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 2/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

Serrannus cabrilla. Selain hewan-hewan tersebut, bekicot juga merupakan salah satu contoh

hewan yang memiliki sifat hermaprodit sinkroni.

!erdapat dua tipe sifat hermaprodit asinkroni yaitu  protogynous hermaphrodite

"protogeni# dan protandrous hermaphrodite "protandri#. Hermaprodit protandri adalah sifat

yang dicirikan adanya fase perubahan fungsi gonad dari fungsi jantan menjadi betina selama

satu siklus hidup hewan. rtinya saat hewan masih muda, jaringan gonad sebagian besar 

 berfungsi sebagai penghasil spermato$oa, dengan semakin meningkatnya umur, jaringan

gonad yang menghasilkan spermato$oa akan tereduksi dan tergantikan oleh jaringan yang

akan menghasilkan sel telur. &adi disini terdapat perubahan sifat, dimana saat masih muda

 bersifat jantan dan sesudah berusia lebih tua bersifat betina. Beberapa spesies ikan yang

memiliki sifat ini adalah Sparus auratus/ Sargus amularis/ 0oecilia mormyrus  dan

 0agellus centrodontus.

Hermaprodit protogeni memiliki ciri yang berlawanan dengan hermaprodit protandri

yaitu proses diferensiasi fungsi jaringan gonad berjalan dari fase betina ke jantan. rtinya

hewan saat masih muda bersifat betina dan dengan semakin meningkatnya umur akan

 beralih sifat menjadi jantan. 'i (ndonesia spesies yang sudah dikenal termasuk dalam

golongan hermaprodit protogeni adalah belut sawah " #onopterus albus# dan (kan )erapu.

Selama siklus hidup hewan protandri maupun protogeni terdapat fase-fase jantan,

transisi dan betina yang lama masing-masing fase tersebut belum banyak diketahui. -)apan

 proses diferensiasi tersebut terjadi *+ aktor-faktor apa yang berpengaruh didalamnya *+

dakah itu terkait dengan kecepatan pertumbuhannya *- adalah beberapa pertanyaan yang

masih memerlukan jawaban melalui serangkaian penelitian.

  Sinkroni

%onocious Protandri

Sifat Seualitas

hewan multiseluler 

sinkroni

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

Page 3: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 3/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

Protogeni

'ioecious

ambar /0- 1. Bagan sifat seualitas hewan multiseluler.

2mumnya hewan vertebrata seperti ikan, kadal, katak, sapi, kerbau, tikus, kuda dan

lain-lain, memiliki sifat dioecious atau dimorphy  seks. rtinya perbedaan sifat jantan dan

 betina secara biologi tampak jelas.  2iocious  memberi konsekuensi terhadap perbedaan

fungsi reproduksi jantan dan betina yang terpisah. )ejadian kebuntingan dan kelahiran anak 

 pada hewan-hewan demikian, dimulai dari peristiwa pertemuan spermato$oa dengan ova

"fertilisasi# melalui perantaraan proses kopulasi.

'asar penentuan perbedaan jenis kelamin adalah keberadaan kromosom seks pada

setiap hewan. Perbedaan kromosom seks akan sangat menentukan keberadaan struktur 

anatomi reproduksi, fungsi reproduksi, kelakuan "behavior # reproduksi dan fungsi

hormonal dalam pengendalian reproduksi antara hewan jantan dan betina. Pada umumnya

vertebrata baik jantan maupun betina, memiliki sepasang kromosom seks dan kromosom

selebihnya dikenal sebagai kromosom autosom. )romosom autosom tidak memiliki

hubungan dengan penentuan jenis kelamin. Pada !abel /0-0 dapat dilihat jumlah

kromosom pada berbagai jenis hewan vertebrata.

Pada hewan mamalia dan beberapa spesies klas vertebrata lain, sifat jantan adalah

heterogametic  dan betina homogametic. Hal itu berarti bahwa pada jantan memiliki satu

kromosom dari kromosom se yang berbeda dari pasangan homolognya "biasanya lebih

kecil#, sedangkan pada betina, dua kromosom se identik baik bentuk maupun ukurannya.

Pada hewan-hewan demikian biasanya digunakan simbol-simbol  3)  untuk jantan dan 33 

untuk betina. Pada burung dan beberapa spesies klas vertebrata lain, jantan bersifat

homogametic  dan betina heterogametic. Bagi spesies-spesies demikian biasanya

digunakan simbol-simbol 44  untuk jantan dan 45   untuk betina. Berikut pada !abel /0-3,

dapat dilihat simbol genotip beberapa vertebrata yang menentukan sifat kelamin.

 Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

Page 4: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 4/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

!abel /0-0. &umlah )romosom Beberapa Spesies 4ertebrata

No Sesies He!an Jumla" K#omosom

035

6789:1

0;00030506

07

!ikus " Rattus rattus#%armot "7avia cobaya#)elinci "ryctolagus cuniculus#

njing "7anis 8umiliaris#)ucing " 9elis domestica#)uda " Euus caballus#)eledai " Euus asinus#Babi "Sus scro8a#)ambing "7apra hircus;Sapi " Bos taurus#)era " #acaca mullata#orilla "<orilla gorilla#Simpanse " 0an troglodytes#%anusia " Homo sapiens#

'omba "vis/ sp#

638666

9:5:86836;8;8;636:6:68

76 <# diambil dari beberapa sumber pustaka.

!abel /0-3. Simbol enotip Se )romosom Pada 4ertebrata

No Sesies He!an Jantan Betina

03567

89:

%amaliaBurung=eptilia pada umumnya=ana pipiens>enopus laevis

mbystoma sp.?ry$ias latipesPoecilia reticulate

>@ AAAA>@AA

AA>@AA

>>AA>>A

A>>A

<# diambil dari beberapa sumber pustaka.

$. Asal%usul (Ontogeny) &ona'e

=eproduksi seksual melibatkan hewan jantan dan betina, sebagai penghasil

spermato$oa dan ova. Pada fase awal kehidupan "embrional# sulit untuk dibedakan antara

kedua jenis kelamin. ase ini disebut fase indi88erent   artinya gonad atau organ kelamin

 primer belum mengalami diferensiasi menjadi ovarium atau testes.

Pada fase indi88erent   "anlage# genitalia terdiri dari sepasang gonad yang belum

 berdiferensiasi, dua pasang saluran yaitu ductus 5ol8ii  dan ductus #ulleri serta satu sinus

urogenitalis. Pada perkembangan selanjutnya, gonad nantinya akan menjadi ovarium atau

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

=

Page 5: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 5/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

testis, ductus 5ol8ii  dan ductus #ulleri  menjadi saluran reproduksi sedangkan sinus

urogenitalis akan menjadi organ kelamin luar "lihat !abel /0-5#.

!abel /0-5. Homologi ntara Sistem =eproduksi Betina dan &antan "diambil dengan sedikit

modifikasi dari Reproductive 0hysiology o8 #ammals and Birds/ A.>. &albandov.,61 #.

ASE DEASA

 INDIFFERENT  JANTAN BETINA

onad

!ubulus mesonephros

'uctus olfii

'uctus %ulleri

Sinus urogenitalis

!estes.=ete testis

4as eferenParadidimis<<4as aberans<<

Cpididimis4as defferens)elenjar prostata)el. mpula

2terus masculinus"tak berkembang#

2rethra, ductus Dowper, gland- penis, penis, skrotum

?varium=ete overii<<

Cpooforon<<Parooforon<<

'uctus artner<<

imbriae, oviduct, uterus,vagina

4estibulum, 4ulva, Dlitoris

<<# tak berkembang "rudiment #.

'iketahui bahwa asal sel-sel germinal "spermatogonia dan oogonia# tidak dari

gonad sendiri akan tetapi dari tempat lain. Selama proses perkembangan, sel-sel germinal 

 primordium "calon sel germinal# bermigrasi menuju gonad dan selanjutnya akan berkembang

menjadi spermato$oa dan sel telur tergantung pada jenis kelaminnya. Berikut pada !abel

/0-6, tampak beberapa daerah asal sel germinal primordium pada saat awal perkembangan

embrio.

!abel /0-6. Eokasi sal Sel-sel erminal Primordium Pada Beberapa 4ertebrata <#.

No &#u *e#te+#ata ,o-asi Asal

03

5

Eampreys!eleostei

Clasmobranchii

Posterior endoderm.Posterior endoderm dekat kuntumekor.Bagian lateral disambungan antaraetra embryonic dan endoderm

embryonic.

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

,

Page 6: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 6/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

6

78

9

nura

2rodelaBurung

%ammalia

Cndoderm dibawah rongga blastocoel.%edial hypomere mesodermSebelah anterior pada hubunganantara etra embryonic danendoderm embryonic.

Posterior pada hubungan antaraetra embryonic dengan endodermembryonic.

<# diambil dari beberapa sumber pustaka

. /#0an Re#o'u-si Jantan

?rgan reproduksi pada hewan sangat bervariasi, oleh karenanya setiap upaya untuk 

menggeneralisasi dapat menyebabkan kekeliruan. Pada sebagian besar vertebrata, testes

 berjumlah sepasang, walaupun ada beberapa spesies seperti misalnya 7yclostome testes kiri

dan kanan menjadi satu dan pada beberapa spesies teleostei hanya ada satu testes yang

 berkembang, misalnya pada  &otopterus notopterus. Spermato$oa yang dihasilkan dalam

testes pada sebagian besar vertebrata dikeluarkan melalui sistem saluran, namun pada

7yclostome dan Salmonidae, sistem saluran spermato$oa tidak ada.

ambar /0-0;. Bagian lengkap organ reproduksi jantan "pada manusia#

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*+

Page 7: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 7/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

.1. Testes

ungsi utama testes pada mamalia dan umumnya vertebrata yaitu sebagai

kelenjar eksokrin menghasilkan spermato$oa dan sebagai kelenjar endokrin menghasilkan

hormon-hormon androgen. Proses pembentukan spermato$oa "spermatogenesis# terletak 

di dalam tubulus semini8erus, sedangkan fungsi sebagai kelenjar endokrin dilaksanakan

oleh sel-sel interstitial " sel ?eydig # yang terletak diantara tubulus spermatikus. Sel ?eydig 

dikenal menghasilkan hormon androgen "testosteron#.

!estes pada hewan 7rustacea, tidak memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin. Pada

7rustacea, hormon androgen dihasilkan oleh kelenjar androgen yang terletak di dekat

testes.

Pada hewan besar seperti sapi, kambing, domba, kuda, secara anatomis testes

dibungkus oleh sebuah tunica albuginea yang terdiri atas jaringan ikat dan sel-sel otot polos.

Pada bagian posterior, tunica albuginea  mengalami penebalan yang merupakan landasan

 bangunan testes sendiri. Bagian penebalan ini disebut mediastinum testes. #ediastinum testes

merupakan tempat berpangkalnya saluran keluar spermato$oa dari testes serta merupakan

akhir dari septula testes. Septula testes akan membagi testes menjadi lobuli-lobuli "jamak dari

lobulus#. 'i dalam lobuli-lobuli terdapat saluran-saluran kecil bergulung-gulung yang dikenal

sebagai tubuli semini8eri yang merupakan tempat terjadinya proses spermatogenesis "lihat

gambar ((-0 F Penampang melintang testes#.

 

 Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*

Page 8: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 8/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

 

ambar /0-00. Penampang %elintang !estes.. tubulus spermatikus, B. Eobus, D. mediastinum testes

'. Septula !estis

@ubulus semini8erus  akan bersatu di mediastinum testes dengan membentuk satu

sistem saluran yang disebut rete testes. =ete testes menmbus tunika albuginea di bagian

 proimal dan dihubungkan dengan epididimis oleh ductus e88erentia. 'i dalam lobuli, selain

terdapat tubulus seminiferus, juga terdapat sel-sel interstitial "sel leydig# yang menghasilkan

hormon androgen yaitu testosteron "lihat gambar 5 F Penampang lintang tubulus

 semini8erus#.

ambar /0-03. Penampang lintang tubulus spermaticus " semini8erus#

. sel sertoli, B. Spermatogonium, D.Spermatosit (,'. Spermatosit ((, C. Spermatid. . Spermato$oa.

.$. Salu#an #e#o'u-si

Sistem saluran reproduksi hewan jantan bervariasi menurut jenis hewannya. Pada

mamalia saluran reproduksi berupa epididimis, vas de8erens, urethra termasuk gland penis

dan preputium. sedangkan pada hewan lain mungkin hanya berupa saluran pendek ductus

efferent saja, seperti misalnya pada ikan.

 Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

**

Page 9: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 9/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

ambar /0-05. Saluran reproduksi pada individu jantan.

Cpididymis "merupakan saluran yang bertaut rapat dengan testis# dibagi menjadi

5 bagian yaitu bagian kepala "caput epididymis#, badan "corpus epididymis# dan ekor 

"cauda epididymis#. Pada bagian caput, terdapat ductus e88erents  yang menghubungkan

rete testis dengan epididymis.  2uctus e88erents  pada Sapi berjumlah 05-07 buah.

Sepanjang lumen epididymis terdapat sel-sel silindrik yang bercilia " stereocilia#, sedang

 pada bagian lumen ductus e88erents, cilia bersifat motil ""inocilia# yang bergerak 

memukul ke arah luar. Secara umum terdapat empat fungsi epididymis yaitu sebagai

tempat transportasi, konsentrasi, pematangan dan penyimpanan " storage# spermato$oa.

danya tekanan cairan yang terdapat di dalam testes menyebabkan spermato$oa

 bergerak melalui rete testes menuju ductus efferent yang selanjutnya akan menuju pada

epididymis. 'i dalam epididymis, spermato$oa akan dialirkan menuju bagian cauda dengan

adanya gerak aktif "inocilia dan kontraksi peristaltik dinding ototnya.

ir merupakan medium spermato$oa, akan diserap oleh sel-sel epitel dinding

epididymis. (ni terjadi terutama di bagian caput epididymis. Sesampainya di bagian cauda

epididymis, konsentrasi semen menjadi sangat tinggi.

Spermato$oa sewaktu meninggalkan tubulus spermaticus, mempunyai butiran-butiran

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*

Page 10: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 10/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

sitoplasma di sekitar lehernya " proximal droplet #, hal ini merupakan petunjuk bahwa

spermato$oa itu masih belum matang. Selama perjalanannya melalui epididymis, butiran

sitoplasma bermigrasi ke bagian bawah dari badan spermato$oa "distal droplet # atau bahkan

sampai terlepas sama sekali. %aturasi atau kematangan spermato$oa mungkin dicapai atas

 pengaruh sekresi dari sel-sel epithel epididymis.

7auda epididymis merupakan tempat penimbunan spermato$oa yang utama, karena

memiliki kondisi yang sangat cocok untuk kehidupan spermato$oa. Hampir 7; G

spermato$oa tersimpan di dalam cauda epididymis.

>as de8erens  merupakan saluran transportasi spermato$oa dari cauda epididymis

menuju urethra. >as de8erens  memasuki rongga abdomen bersama-sama dengan

 pembuluh darah, saraf dan lymphe  yang ke testes, membentuk satu kesatuan yang disebut

 9uniculus spermaticus.

)edua vas de8erens yang terletak sebelah menyebelah di atas vesica urinaria, lambat

laun menebal dan membesar membentuk ampula ductus de88erents. mpula pada anjing

dan kucing tidak ada. Penebalan ampula disebabkan banyak terdapat sel-sel kelenjar 

 pada dinding saluran tersebut. )elenjar-kelenjar ampula diketahui mensekresikan sekret

yang kaya akan fruktosa dan asam sitrat.

.. S#otum

  )antong testes berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan suhu testes

sehingga lebih rendah dari suhu badan. Scrotum terutama dipunyai oleh hewan-hewan yang

letak testesnya diluar rongga perut, misalnya hewan-hewan mamalia. Pengaturan suhu

diperlukan agar spermatogenesis berjalan normal. Perbedaan antara suhu tubuh dan testes

 berkisar antara 7-9 Delcius. ungsi termoregulator dijalankan oleh otot tunika dartos. ?tot

ini berkontraksi dan menarik scrotum sehingga testes mendekati tubuh yang hangat bila

keadaan lingkungan dingin. ?tot ini akan mengendor apabila suhu lingkungan naik 

sehingga mengakibatkan scrotum memanjang dan menjauhkan testes dari kehangatan tubuh

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*

Page 11: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 11/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

yang berlebihan.

.2. Kelen3a#%-elen3a# -elamin elen0-a (<landula accessoria)

0. 4esikulares.

Pada sapi jumlah sepasang dan berlobuli. Sekresi vesikulares merupakan 7; G

dari volume ejakulat normal. Dairannya keruh dan lengket dan banyak mengadung protein,

kalium, asam sitrat dan fruktosa. Sering berwarna kuning karena mengandung flavin, pH

7,9-8,3.

3. Prostata dan Dowper.

Sekresi dari kelenjar prostata dan cowper berfungsi untuk membersihkan dan

menetralisir urethra dari bekas urine dan kotoran-kotoran lain sebelum ejakulasi. pH

cairan sekresi kedua kelenjar tersebut berkisar antara 9,7-:,3.

ambar /0-06. Penampang menyamping organ reproduksi jantan "pada manusia# 

.4. Penis.

Pada sebagian besar mamalia jantan memiliki penis yang berkembang baik. Penis terdiri

dari jaringan erektil pada bagian tengah yang memanjang dari pangkal hingga dekat ujung

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*

Page 12: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 12/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

" glans penis#, saluran urethra yang bermuara di ujung penis dan kulit penutup glans penis

yang disebut sebagai prepucae. %enjelang aktivitas seksual, rangsang seksual menyebabkan

 jaringan erektil pada penis akan terisi darah hingga penis dalam kondisi ereksi. Saat ejakulasi

terjadi penyaluran sperma melalui saluran urethra menuju ujung penis yang selanjutnya akan

terposisikan di dalam saluran kelamin betina. lans penis yang berada pada bagian ujung

 penis berfungsi untuk menerima sensasi stimulus pada saat aktivitas seksual individu jantan.

2. /#0an Re#o'u-si Betina

?rgan reproduksi betina secara umum terdiri dariF

0. ?varium.

3. Saluran-saluran reproduksi yaitu oviduk, uterus dan vagina.

5. lat kelamin bagian luar yaitu klitoris dan vulva.

lat-alat kelamin dalam digantung oleh ligamentum lata "penggantung# yaitu

mesovarium, mesosalphynx  dan mesenterium yang masing-masing menggantung ovarium,

oviduk dan uterus.

ambar /0-07. Penampang menyamping organ reproduksi betina "pada manusia#

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*1 

Page 13: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 13/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

2.1. /5a#ium

ungsi utama dan umum ovarium adalah menghasilkan sel-sel kelamin betina

"ovum#. ungsi kedua adalah sebagai tempat penimbunan kuning telur, juga sebagai

 penghasil hormon kelamin betina yaitu estrogen dan progesteron+ pada beberapa hewan

 juga berfungsi sebagai tempat dan pemberi makan bagi perkembangan awal embryo.

2.$. Tu+a alloii (/5i'ut)

Sepasang, merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Bagian

dari tuba 9allopii adalah infundibulum, ampula dan istmus. 2jung tuba 9allopii membentuk 

suatu struktur seperti corong yang disebut infundibulum. %uara infundibulum disebut

ostium abdominale  yang dikelilingi oleh penonjolan-penonjolan iregular pada tepinya.

Penonjolan-penonjolan ini disebut 8imbriae. mpula tuba 9allopii merupakan setengah dari

 panjang tuba dan bersambung dengan daerah tuba yang sempit yaitu isthmus. 'inding tuba

 9alopii terdiri dari F bagian mucosa "bercilia#, musculatur dan serosa.

 Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*6 

Page 14: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 14/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

ambar /0-08. (risan %elintang ?varium Pada %amalia. 0. epitel kecambah,3. oogonium, 5. folikel primer, 6. folikel sekunder, 7. folikel 2e <raa8 ,

8. korpus luteum, 9. stroma "jaringan ikat#

Secara ringkas fungsi dari tuba 9alopii adalahF 0. %enerima ovum yang diovulasikan

ovarium. 3. Sebagai tempat kapasitasi spermato$oa. 5. !empat terjadinya fertilisasi. 6.

!empat menyalurkan embryo menuju uterus. 7. %embantu pengangkutan spermato$oa

ketempat fertilisasi

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*=

Page 15: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 15/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

2.. Ute#us

Bagian-bagian uterus adalah kornua uteri, korpus uteri dan cervik uteri. Pada

hewan berlambung jamak, kornua uteri berkembang baik karena merupakan tempat

 pertumbuhan fetus. Pada kuda perkembangan fetus terjadi di dalam korpus uteri sebagai

akibatnya kornua uteri tidak berkembang dengan baik. Dervik atau leher uterus merupakan

suatu otot sphinter tubuler yang sangat kuat dan terdapat diantara vagina dan uterus.

'inding lebih keras, lebih kaku dan lebih tebal dibanding dinding yang lain "uterus dan

vagina#. Hal ini lebih jelas pada hewan primipara "belum beranak# daripada hewan pluripara

"sudah sering beranak#. ungsi cervik adalah mencegah benda asing "mikroorganisme#

memasuki lumen uterus.

ungsi uterus adalah F 0. Sewaktu perkawinan, kontraksi uterus mempermudah

 pengangkutan spermato$oa ke tuba 9allopii. 3. Sebelum implantasi, cairan uterus menjadi

medium blastocyt. 5. Sesudah implantasi, uterus menjadi tempat pembentukan plasenta dan

 perkembangan fetus. 6. aktu partus, kontraksi uterus berperan besar sekali.

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*,

Page 16: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 16/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

ambar /0-09. Bentuk 2terus pada Beberapa Hewan "Soebadi Partodihardjo, 01:3#

 Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

+

Page 17: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 17/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

2.2. *a0ina

%erupakan organ kopulatoris "tempat menerima organ kelamin jantan pada saat

aktivitas seksual# dan sebagai saluran bagi fetus sewaktu partus. 4agina terbagi dua bagian

yaitu vestibulum, merupakan bagian sebelah luar yang berhubungan dengan vulva  dan

 portio vaginalis cervicis merupakan bagian yang berhubungan dengan cervik. Pada hewan

 betina muda "dara#, ada selaput tipis merupakan sekat antara kedua bagian tersebut yang

disebut hymen.

ambar 60-0:. ?rgan kelamin betina bagian luar "pada manusia#

2.4. *ul5a 'an -lito#is

4ulva adalah kesatuan fungsional organ kelamin betina baagian luar. Bagian vulva

terdiri dari labia mayora, labia minora, klitoris, lubang saluran urethra, lubang vagina dan

hymen. )litoris secara embriologik homolog dengan penis, sedang vulva homolog dengan

scrotum. Pada bagian klitoris dan seluruh area vulva mempunyai banyak akhiran ujung-

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

Page 18: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 18/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

ujung saraf sensorik yang sangat intens. Saraf ini memegang peranan penting di dalam

memberikan sensasi nikmat pada waktu aktivitas seksual+ copulatio "pada hewan# dan coitus

"pada manusia#. Sensasi ini sangat penting untuk menjaga agar aktivitas reproduksi

senantiasa menarik, sehingga keberlanjutan suatu spesies hewan "atau pun juga pada

manusia# akan terjamin.

4. Men0enal Sel &amet

!erdapat dua jenis sel gamet yaitu sel gamet betina atau sel telur "ovum atau ova#

dan sel gamet jantan atau spermato$oa. )edua sel gamet dihasilkan oleh gonad yaitu

ovarium untuk sel telur dan testis untuk spermato$oa. !erdapat beberapa perbedaan

menyolok pada kedua sel gamet antara lain yaitu pada ukuran, bentuk, kemampuan gerak.

4.1. Se#mato7oa

!erdapat variasi bentuk atau morfologi spermato$oa diantara spesies hewan yang

 berbeda "lihat gambar bentuk-bentuk spermato$oa#. Secara garis besar terdapat dua jenis

spermato$oa yaitu yang berflagellum "berekor# dan yang tidak memiliki flagellum "tak 

 berekor#. Spermato$oa yang tidak berekor terdapat pada berbagai jenis invertebrata

seperti Iematoda, Drustacea, 'iplopoda. Spermato$oa berekor umum terdapat pada

 banyak spesies hewan, umumnya ekor hanya satu walaupun ada juga yang dua misalnya pada

J@oad8ishJ.

Eama spermatogenesis bervariasi pada hewan yang berbeda spesies "lihat pada

!abel /0-7.#. Spermatogenesis baru akan terjadi sesudah hewan jantan mencapai masa

 pubertas. %asa tercapainya pubertas bervariasi tergantung pada spesies hewan, genetik 

maupun lingkungan.

!abel /0-7. Eama Proses Spermatogenesis Pada Beberapa &enis Hewan.

Jenis He!an ,ama Se#mato0enesis ("a#i)

Sapi'ombaBabi

!ikus "rattus#!ikus "mouse#

7; - 83 "rata-rata 78#68 - 6157 - 68

=ata-rata 61=ata-rata 56

 Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

*

Page 19: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 19/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

%anusia)uda)elinci

=ata-rata 96=ata-rata 56=ata-rata 66

 

Proses spermatogenesis secara umum melalui empat fase atau tahap yaitu F "0#

Perbanyakan, "3# Pertumbuhan, "5# Pematangan dan "6# Perubahan bentuk. Proses

 perubahan bentuk dari spermatid ke spermato$oa sering dikenal sebagai metamorfosis.

Spermato$oa secara morfologi umumnya sama pada hewan, yaitu terdiri atas bagian

)epala, Bagian tengah, Bagian ekor dan bagian ujung ekor.

Semua penyimpangan bentuk morfologi normal spermato$oa dari suatu spesies

tertentu, akan menyebabkan gangguan kemampuan untuk membuahi "fertilisasi#.

 Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

Page 20: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 20/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

ambar /0-01. Beberapa Bentuk Spermato$oa Pada Hewan. .Bufo, B.mphious,D.(kan "teleost#, '. Bulu babi, C.!oad ish, .2dang alah yam,

. yam, H.mencit, (. %anusia.

4.$. Sel telu# (/5a)

Sel gamet betina sering disebut sel telur "ova# dihasilkan dalam ovarium "gonad

 betina#. Proses perkembangan sel telur "terutama pada mamalia# terjadi dalam bagian

korteks ovari dan dapat diidentifikasi melalui perkembangan folikelnya. Beberapa tahap

 perkembangan folikel yaitu F "0# olikel primer, "3# olikel sekunder, "5# olikel tertier dan

"6# olikel graff .

Eama proses pembentukan sel telur sangat bervariasi, tergantung pada jenis

hewannya. 'ibandingkan dengan proses pembentukan spermato$oa "spermatogenesis#,

maka pembentukan sel telur "?ogenesis# jauh lebih lama. Proses ?ogenesis telah

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.

8 D

I

,

N

Page 21: Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix

http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 21/21

 Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan

 berlangsung sejak masa-masa embrio.

'i dalam sel telur terkandung kuning telur "yolk# yang banyaknya sangat bervariasi

tergantung pada spesiesnya dan sesuai pula dengan tempat pertumbuhan embrio. Pada

umumnya sel telur hewan ovipar dan ovovivipar mengandung kuning telur yang banyak 

sedang sel telur dari hewan vivipar mengandung sedikit kuning telur. Berdasarkan banyak 

sedikitnya kuning telur, sel telur dapat diklasifikasi kedalam empat golongan yaitu F "0#

Homolesital atau oligolesital, "3# %ediolesital, "5# %egalesital atau Polilesital.

Berdasarkan pada letak kuning telur dalam plasma sel telur, maka sel telur dapat

digolongkan pada "0# (solesital, "3# !elolesital, "5# Sentrolesital. Banyak sedikitnya kuning

telur serta letak penyebaran kuning telur sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan tipe

 pembelahan awal embrio "7leavage#.

DATAR BA8AAN

Balinsky. 0198.  An %ntroduction to Embryology. ourth edition. .B. Saunders Dompany.Philadelphia.

Darlson, Bruce %. 01::. 0attenCs 9oundations o8 Embryology.  ifth edition. %c raw HillBook Dompany. Iew @ork.

Hafe$, C.S.C. 01:;.  Reproduction in 9arm Animals.  Eea and ebiger. Philadelphia.

Hoar, .S. 01:6. <eneral and 7omparative 0hysiology. !hird edition. Prentice Hall of (ndia. Iew'elhi.

 Ialbandov, .4. 0198. Reproductive 0hysiology o8 #ammals and Birds.

Partodihardjo, S. 01:3. %lmu Reprodu"si Hewan. %utiara. Bandung.

Scott . ilbert. 01:1. 2evelopmental Biology  third edition, %assachusetts, Sinauer ssociation(nc.

!ienhoven, ri 4an, 01:5.  Reproductive 0hysiology o8 >ertebrate. Second Cdition. Dornell2niversity Press. (thaca and Eondon.

  Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.