hand_out histo-embriologi hewan bab i_ appendix
TRANSCRIPT
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 1/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
APPENDIX BAB I(MATERI TAMBAHAN UNTUK BAB I)
1. Penentuan Jenis Kelamin
Berdasar pada keberadaan sifat jantan dan betina, terdapat dua sifat umum pada
hewan yaitu sifat monocious dan dioecious. Sifat monocious atau yang kemudian sering
dikatakan kondisi hermaprodit terjadi apabila perbedaan sifat jantan dan betina secara
biologi tidak tampak jelas dan gamet jantan dan betina dihasilkan dalam individu yang sama.
Sifat monocious memberi konsekuensi tidak ada perbedaan yang jelas terhadap fungsi
reproduksi jantan dan betina.
Hampir semua tingkatan hewan dari tingkat rendah sampai tinggi memiliki wakil-
wakil yang bersifat monocious. Peristiwa fertilisasi pada hewan-hewan ini biasanya terjadi
secara silang artinya terdapat dua individu yang saling membuahi dan atau dibuahi. Pada
kondisi fertilisasi silang demikian, proses reproduksi sama dengan hewan dioecious. da
juga yang mengalami fertilisasi sendiri walaupun kejadiannya sangat jarang.
!erdapat dua jenis sifat monocious yaitu synchronous hermaphrodite "hermaprodit
sinkroni# dan asynchronous hermaphrodite "hermaprodit asinkroni#. Sifat hermaprodit
sinkroni ditunjukkan oleh adanya produksi spermato$oa dan telur dari satu individu
dalam waktu yang bersamaan "kematangan bersamaan# artinya proses pematangan terjadi
dalam waktu yang bersamaan. Sifat hermaprodit asinkroni ditunjukkan oleh adanya
periodisasi proses pematangan spermato$oa dan telur dalam satu individu. rtinya dalam
satu periode tertentu gonad akan menghasilkan salah satu gamet sedang periode
berikutnya peranannya akan berubah menjadi sebaliknya.
%enarik untuk diketahui pada spesies Sparidae dan Serranidae, telur dan
spermato$oa dihasilkan pada area yang berbeda dari satu gonad, walaupun hal ini tidak
selalu terjadi, mereka mungkin melakukan fertilisasi sendiri. Pada ikan Serranelus
subligarius, satu individu menghasilkan spermato$oa dan telur, melakukan fertilisasi
sendiri dan menghasilkan anak yang normal demikian pula pada Rivulus marmoratus dan
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 2/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
Serrannus cabrilla. Selain hewan-hewan tersebut, bekicot juga merupakan salah satu contoh
hewan yang memiliki sifat hermaprodit sinkroni.
!erdapat dua tipe sifat hermaprodit asinkroni yaitu protogynous hermaphrodite
"protogeni# dan protandrous hermaphrodite "protandri#. Hermaprodit protandri adalah sifat
yang dicirikan adanya fase perubahan fungsi gonad dari fungsi jantan menjadi betina selama
satu siklus hidup hewan. rtinya saat hewan masih muda, jaringan gonad sebagian besar
berfungsi sebagai penghasil spermato$oa, dengan semakin meningkatnya umur, jaringan
gonad yang menghasilkan spermato$oa akan tereduksi dan tergantikan oleh jaringan yang
akan menghasilkan sel telur. &adi disini terdapat perubahan sifat, dimana saat masih muda
bersifat jantan dan sesudah berusia lebih tua bersifat betina. Beberapa spesies ikan yang
memiliki sifat ini adalah Sparus auratus/ Sargus amularis/ 0oecilia mormyrus dan
0agellus centrodontus.
Hermaprodit protogeni memiliki ciri yang berlawanan dengan hermaprodit protandri
yaitu proses diferensiasi fungsi jaringan gonad berjalan dari fase betina ke jantan. rtinya
hewan saat masih muda bersifat betina dan dengan semakin meningkatnya umur akan
beralih sifat menjadi jantan. 'i (ndonesia spesies yang sudah dikenal termasuk dalam
golongan hermaprodit protogeni adalah belut sawah " #onopterus albus# dan (kan )erapu.
Selama siklus hidup hewan protandri maupun protogeni terdapat fase-fase jantan,
transisi dan betina yang lama masing-masing fase tersebut belum banyak diketahui. -)apan
proses diferensiasi tersebut terjadi *+ aktor-faktor apa yang berpengaruh didalamnya *+
dakah itu terkait dengan kecepatan pertumbuhannya *- adalah beberapa pertanyaan yang
masih memerlukan jawaban melalui serangkaian penelitian.
Sinkroni
%onocious Protandri
Sifat Seualitas
hewan multiseluler
sinkroni
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
1
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 3/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
Protogeni
'ioecious
ambar /0- 1. Bagan sifat seualitas hewan multiseluler.
2mumnya hewan vertebrata seperti ikan, kadal, katak, sapi, kerbau, tikus, kuda dan
lain-lain, memiliki sifat dioecious atau dimorphy seks. rtinya perbedaan sifat jantan dan
betina secara biologi tampak jelas. 2iocious memberi konsekuensi terhadap perbedaan
fungsi reproduksi jantan dan betina yang terpisah. )ejadian kebuntingan dan kelahiran anak
pada hewan-hewan demikian, dimulai dari peristiwa pertemuan spermato$oa dengan ova
"fertilisasi# melalui perantaraan proses kopulasi.
'asar penentuan perbedaan jenis kelamin adalah keberadaan kromosom seks pada
setiap hewan. Perbedaan kromosom seks akan sangat menentukan keberadaan struktur
anatomi reproduksi, fungsi reproduksi, kelakuan "behavior # reproduksi dan fungsi
hormonal dalam pengendalian reproduksi antara hewan jantan dan betina. Pada umumnya
vertebrata baik jantan maupun betina, memiliki sepasang kromosom seks dan kromosom
selebihnya dikenal sebagai kromosom autosom. )romosom autosom tidak memiliki
hubungan dengan penentuan jenis kelamin. Pada !abel /0-0 dapat dilihat jumlah
kromosom pada berbagai jenis hewan vertebrata.
Pada hewan mamalia dan beberapa spesies klas vertebrata lain, sifat jantan adalah
heterogametic dan betina homogametic. Hal itu berarti bahwa pada jantan memiliki satu
kromosom dari kromosom se yang berbeda dari pasangan homolognya "biasanya lebih
kecil#, sedangkan pada betina, dua kromosom se identik baik bentuk maupun ukurannya.
Pada hewan-hewan demikian biasanya digunakan simbol-simbol 3) untuk jantan dan 33
untuk betina. Pada burung dan beberapa spesies klas vertebrata lain, jantan bersifat
homogametic dan betina heterogametic. Bagi spesies-spesies demikian biasanya
digunakan simbol-simbol 44 untuk jantan dan 45 untuk betina. Berikut pada !abel /0-3,
dapat dilihat simbol genotip beberapa vertebrata yang menentukan sifat kelamin.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
6
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 4/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
!abel /0-0. ¨ah )romosom Beberapa Spesies 4ertebrata
No Sesies He!an Jumla" K#omosom
035
6789:1
0;00030506
07
!ikus " Rattus rattus#%armot "7avia cobaya#)elinci "ryctolagus cuniculus#
njing "7anis 8umiliaris#)ucing " 9elis domestica#)uda " Euus caballus#)eledai " Euus asinus#Babi "Sus scro8a#)ambing "7apra hircus;Sapi " Bos taurus#)era " #acaca mullata#orilla "<orilla gorilla#Simpanse " 0an troglodytes#%anusia " Homo sapiens#
'omba "vis/ sp#
638666
9:5:86836;8;8;636:6:68
76 <# diambil dari beberapa sumber pustaka.
!abel /0-3. Simbol enotip Se )romosom Pada 4ertebrata
No Sesies He!an Jantan Betina
03567
89:
%amaliaBurung=eptilia pada umumnya=ana pipiens>enopus laevis
mbystoma sp.?ry$ias latipesPoecilia reticulate
>@ AAAA>@AA
AA>@AA
>>AA>>A
A>>A
<# diambil dari beberapa sumber pustaka.
$. Asal%usul (Ontogeny) &ona'e
=eproduksi seksual melibatkan hewan jantan dan betina, sebagai penghasil
spermato$oa dan ova. Pada fase awal kehidupan "embrional# sulit untuk dibedakan antara
kedua jenis kelamin. ase ini disebut fase indi88erent artinya gonad atau organ kelamin
primer belum mengalami diferensiasi menjadi ovarium atau testes.
Pada fase indi88erent "anlage# genitalia terdiri dari sepasang gonad yang belum
berdiferensiasi, dua pasang saluran yaitu ductus 5ol8ii dan ductus #ulleri serta satu sinus
urogenitalis. Pada perkembangan selanjutnya, gonad nantinya akan menjadi ovarium atau
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
=
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 5/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
testis, ductus 5ol8ii dan ductus #ulleri menjadi saluran reproduksi sedangkan sinus
urogenitalis akan menjadi organ kelamin luar "lihat !abel /0-5#.
!abel /0-5. Homologi ntara Sistem =eproduksi Betina dan &antan "diambil dengan sedikit
modifikasi dari Reproductive 0hysiology o8 #ammals and Birds/ A.>. &albandov.,61 #.
ASE DEASA
INDIFFERENT JANTAN BETINA
onad
!ubulus mesonephros
'uctus olfii
'uctus %ulleri
Sinus urogenitalis
!estes.=ete testis
4as eferenParadidimis<<4as aberans<<
Cpididimis4as defferens)elenjar prostata)el. mpula
2terus masculinus"tak berkembang#
2rethra, ductus Dowper, gland- penis, penis, skrotum
?varium=ete overii<<
Cpooforon<<Parooforon<<
'uctus artner<<
imbriae, oviduct, uterus,vagina
4estibulum, 4ulva, Dlitoris
<<# tak berkembang "rudiment #.
'iketahui bahwa asal sel-sel germinal "spermatogonia dan oogonia# tidak dari
gonad sendiri akan tetapi dari tempat lain. Selama proses perkembangan, sel-sel germinal
primordium "calon sel germinal# bermigrasi menuju gonad dan selanjutnya akan berkembang
menjadi spermato$oa dan sel telur tergantung pada jenis kelaminnya. Berikut pada !abel
/0-6, tampak beberapa daerah asal sel germinal primordium pada saat awal perkembangan
embrio.
!abel /0-6. Eokasi sal Sel-sel erminal Primordium Pada Beberapa 4ertebrata <#.
No &#u *e#te+#ata ,o-asi Asal
03
5
Eampreys!eleostei
Clasmobranchii
Posterior endoderm.Posterior endoderm dekat kuntumekor.Bagian lateral disambungan antaraetra embryonic dan endoderm
embryonic.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
,
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 6/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
6
78
9
nura
2rodelaBurung
%ammalia
Cndoderm dibawah rongga blastocoel.%edial hypomere mesodermSebelah anterior pada hubunganantara etra embryonic danendoderm embryonic.
Posterior pada hubungan antaraetra embryonic dengan endodermembryonic.
<# diambil dari beberapa sumber pustaka
. /#0an Re#o'u-si Jantan
?rgan reproduksi pada hewan sangat bervariasi, oleh karenanya setiap upaya untuk
menggeneralisasi dapat menyebabkan kekeliruan. Pada sebagian besar vertebrata, testes
berjumlah sepasang, walaupun ada beberapa spesies seperti misalnya 7yclostome testes kiri
dan kanan menjadi satu dan pada beberapa spesies teleostei hanya ada satu testes yang
berkembang, misalnya pada &otopterus notopterus. Spermato$oa yang dihasilkan dalam
testes pada sebagian besar vertebrata dikeluarkan melalui sistem saluran, namun pada
7yclostome dan Salmonidae, sistem saluran spermato$oa tidak ada.
ambar /0-0;. Bagian lengkap organ reproduksi jantan "pada manusia#
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*+
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 7/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
.1. Testes
ungsi utama testes pada mamalia dan umumnya vertebrata yaitu sebagai
kelenjar eksokrin menghasilkan spermato$oa dan sebagai kelenjar endokrin menghasilkan
hormon-hormon androgen. Proses pembentukan spermato$oa "spermatogenesis# terletak
di dalam tubulus semini8erus, sedangkan fungsi sebagai kelenjar endokrin dilaksanakan
oleh sel-sel interstitial " sel ?eydig # yang terletak diantara tubulus spermatikus. Sel ?eydig
dikenal menghasilkan hormon androgen "testosteron#.
!estes pada hewan 7rustacea, tidak memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin. Pada
7rustacea, hormon androgen dihasilkan oleh kelenjar androgen yang terletak di dekat
testes.
Pada hewan besar seperti sapi, kambing, domba, kuda, secara anatomis testes
dibungkus oleh sebuah tunica albuginea yang terdiri atas jaringan ikat dan sel-sel otot polos.
Pada bagian posterior, tunica albuginea mengalami penebalan yang merupakan landasan
bangunan testes sendiri. Bagian penebalan ini disebut mediastinum testes. #ediastinum testes
merupakan tempat berpangkalnya saluran keluar spermato$oa dari testes serta merupakan
akhir dari septula testes. Septula testes akan membagi testes menjadi lobuli-lobuli "jamak dari
lobulus#. 'i dalam lobuli-lobuli terdapat saluran-saluran kecil bergulung-gulung yang dikenal
sebagai tubuli semini8eri yang merupakan tempat terjadinya proses spermatogenesis "lihat
gambar ((-0 F Penampang melintang testes#.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 8/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
ambar /0-00. Penampang %elintang !estes.. tubulus spermatikus, B. Eobus, D. mediastinum testes
'. Septula !estis
@ubulus semini8erus akan bersatu di mediastinum testes dengan membentuk satu
sistem saluran yang disebut rete testes. =ete testes menmbus tunika albuginea di bagian
proimal dan dihubungkan dengan epididimis oleh ductus e88erentia. 'i dalam lobuli, selain
terdapat tubulus seminiferus, juga terdapat sel-sel interstitial "sel leydig# yang menghasilkan
hormon androgen yaitu testosteron "lihat gambar 5 F Penampang lintang tubulus
semini8erus#.
ambar /0-03. Penampang lintang tubulus spermaticus " semini8erus#
. sel sertoli, B. Spermatogonium, D.Spermatosit (,'. Spermatosit ((, C. Spermatid. . Spermato$oa.
.$. Salu#an #e#o'u-si
Sistem saluran reproduksi hewan jantan bervariasi menurut jenis hewannya. Pada
mamalia saluran reproduksi berupa epididimis, vas de8erens, urethra termasuk gland penis
dan preputium. sedangkan pada hewan lain mungkin hanya berupa saluran pendek ductus
efferent saja, seperti misalnya pada ikan.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
**
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 9/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
ambar /0-05. Saluran reproduksi pada individu jantan.
Cpididymis "merupakan saluran yang bertaut rapat dengan testis# dibagi menjadi
5 bagian yaitu bagian kepala "caput epididymis#, badan "corpus epididymis# dan ekor
"cauda epididymis#. Pada bagian caput, terdapat ductus e88erents yang menghubungkan
rete testis dengan epididymis. 2uctus e88erents pada Sapi berjumlah 05-07 buah.
Sepanjang lumen epididymis terdapat sel-sel silindrik yang bercilia " stereocilia#, sedang
pada bagian lumen ductus e88erents, cilia bersifat motil ""inocilia# yang bergerak
memukul ke arah luar. Secara umum terdapat empat fungsi epididymis yaitu sebagai
tempat transportasi, konsentrasi, pematangan dan penyimpanan " storage# spermato$oa.
danya tekanan cairan yang terdapat di dalam testes menyebabkan spermato$oa
bergerak melalui rete testes menuju ductus efferent yang selanjutnya akan menuju pada
epididymis. 'i dalam epididymis, spermato$oa akan dialirkan menuju bagian cauda dengan
adanya gerak aktif "inocilia dan kontraksi peristaltik dinding ototnya.
ir merupakan medium spermato$oa, akan diserap oleh sel-sel epitel dinding
epididymis. (ni terjadi terutama di bagian caput epididymis. Sesampainya di bagian cauda
epididymis, konsentrasi semen menjadi sangat tinggi.
Spermato$oa sewaktu meninggalkan tubulus spermaticus, mempunyai butiran-butiran
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 10/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
sitoplasma di sekitar lehernya " proximal droplet #, hal ini merupakan petunjuk bahwa
spermato$oa itu masih belum matang. Selama perjalanannya melalui epididymis, butiran
sitoplasma bermigrasi ke bagian bawah dari badan spermato$oa "distal droplet # atau bahkan
sampai terlepas sama sekali. %aturasi atau kematangan spermato$oa mungkin dicapai atas
pengaruh sekresi dari sel-sel epithel epididymis.
7auda epididymis merupakan tempat penimbunan spermato$oa yang utama, karena
memiliki kondisi yang sangat cocok untuk kehidupan spermato$oa. Hampir 7; G
spermato$oa tersimpan di dalam cauda epididymis.
>as de8erens merupakan saluran transportasi spermato$oa dari cauda epididymis
menuju urethra. >as de8erens memasuki rongga abdomen bersama-sama dengan
pembuluh darah, saraf dan lymphe yang ke testes, membentuk satu kesatuan yang disebut
9uniculus spermaticus.
)edua vas de8erens yang terletak sebelah menyebelah di atas vesica urinaria, lambat
laun menebal dan membesar membentuk ampula ductus de88erents. mpula pada anjing
dan kucing tidak ada. Penebalan ampula disebabkan banyak terdapat sel-sel kelenjar
pada dinding saluran tersebut. )elenjar-kelenjar ampula diketahui mensekresikan sekret
yang kaya akan fruktosa dan asam sitrat.
.. S#otum
)antong testes berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan suhu testes
sehingga lebih rendah dari suhu badan. Scrotum terutama dipunyai oleh hewan-hewan yang
letak testesnya diluar rongga perut, misalnya hewan-hewan mamalia. Pengaturan suhu
diperlukan agar spermatogenesis berjalan normal. Perbedaan antara suhu tubuh dan testes
berkisar antara 7-9 Delcius. ungsi termoregulator dijalankan oleh otot tunika dartos. ?tot
ini berkontraksi dan menarik scrotum sehingga testes mendekati tubuh yang hangat bila
keadaan lingkungan dingin. ?tot ini akan mengendor apabila suhu lingkungan naik
sehingga mengakibatkan scrotum memanjang dan menjauhkan testes dari kehangatan tubuh
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 11/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
yang berlebihan.
.2. Kelen3a#%-elen3a# -elamin elen0-a (<landula accessoria)
0. 4esikulares.
Pada sapi jumlah sepasang dan berlobuli. Sekresi vesikulares merupakan 7; G
dari volume ejakulat normal. Dairannya keruh dan lengket dan banyak mengadung protein,
kalium, asam sitrat dan fruktosa. Sering berwarna kuning karena mengandung flavin, pH
7,9-8,3.
3. Prostata dan Dowper.
Sekresi dari kelenjar prostata dan cowper berfungsi untuk membersihkan dan
menetralisir urethra dari bekas urine dan kotoran-kotoran lain sebelum ejakulasi. pH
cairan sekresi kedua kelenjar tersebut berkisar antara 9,7-:,3.
ambar /0-06. Penampang menyamping organ reproduksi jantan "pada manusia#
.4. Penis.
Pada sebagian besar mamalia jantan memiliki penis yang berkembang baik. Penis terdiri
dari jaringan erektil pada bagian tengah yang memanjang dari pangkal hingga dekat ujung
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 12/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
" glans penis#, saluran urethra yang bermuara di ujung penis dan kulit penutup glans penis
yang disebut sebagai prepucae. %enjelang aktivitas seksual, rangsang seksual menyebabkan
jaringan erektil pada penis akan terisi darah hingga penis dalam kondisi ereksi. Saat ejakulasi
terjadi penyaluran sperma melalui saluran urethra menuju ujung penis yang selanjutnya akan
terposisikan di dalam saluran kelamin betina. lans penis yang berada pada bagian ujung
penis berfungsi untuk menerima sensasi stimulus pada saat aktivitas seksual individu jantan.
2. /#0an Re#o'u-si Betina
?rgan reproduksi betina secara umum terdiri dariF
0. ?varium.
3. Saluran-saluran reproduksi yaitu oviduk, uterus dan vagina.
5. lat kelamin bagian luar yaitu klitoris dan vulva.
lat-alat kelamin dalam digantung oleh ligamentum lata "penggantung# yaitu
mesovarium, mesosalphynx dan mesenterium yang masing-masing menggantung ovarium,
oviduk dan uterus.
ambar /0-07. Penampang menyamping organ reproduksi betina "pada manusia#
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*1
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 13/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
2.1. /5a#ium
ungsi utama dan umum ovarium adalah menghasilkan sel-sel kelamin betina
"ovum#. ungsi kedua adalah sebagai tempat penimbunan kuning telur, juga sebagai
penghasil hormon kelamin betina yaitu estrogen dan progesteron+ pada beberapa hewan
juga berfungsi sebagai tempat dan pemberi makan bagi perkembangan awal embryo.
2.$. Tu+a alloii (/5i'ut)
Sepasang, merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Bagian
dari tuba 9allopii adalah infundibulum, ampula dan istmus. 2jung tuba 9allopii membentuk
suatu struktur seperti corong yang disebut infundibulum. %uara infundibulum disebut
ostium abdominale yang dikelilingi oleh penonjolan-penonjolan iregular pada tepinya.
Penonjolan-penonjolan ini disebut 8imbriae. mpula tuba 9allopii merupakan setengah dari
panjang tuba dan bersambung dengan daerah tuba yang sempit yaitu isthmus. 'inding tuba
9alopii terdiri dari F bagian mucosa "bercilia#, musculatur dan serosa.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*6
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 14/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
ambar /0-08. (risan %elintang ?varium Pada %amalia. 0. epitel kecambah,3. oogonium, 5. folikel primer, 6. folikel sekunder, 7. folikel 2e <raa8 ,
8. korpus luteum, 9. stroma "jaringan ikat#
Secara ringkas fungsi dari tuba 9alopii adalahF 0. %enerima ovum yang diovulasikan
ovarium. 3. Sebagai tempat kapasitasi spermato$oa. 5. !empat terjadinya fertilisasi. 6.
!empat menyalurkan embryo menuju uterus. 7. %embantu pengangkutan spermato$oa
ketempat fertilisasi
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*=
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 15/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
2.. Ute#us
Bagian-bagian uterus adalah kornua uteri, korpus uteri dan cervik uteri. Pada
hewan berlambung jamak, kornua uteri berkembang baik karena merupakan tempat
pertumbuhan fetus. Pada kuda perkembangan fetus terjadi di dalam korpus uteri sebagai
akibatnya kornua uteri tidak berkembang dengan baik. Dervik atau leher uterus merupakan
suatu otot sphinter tubuler yang sangat kuat dan terdapat diantara vagina dan uterus.
'inding lebih keras, lebih kaku dan lebih tebal dibanding dinding yang lain "uterus dan
vagina#. Hal ini lebih jelas pada hewan primipara "belum beranak# daripada hewan pluripara
"sudah sering beranak#. ungsi cervik adalah mencegah benda asing "mikroorganisme#
memasuki lumen uterus.
ungsi uterus adalah F 0. Sewaktu perkawinan, kontraksi uterus mempermudah
pengangkutan spermato$oa ke tuba 9allopii. 3. Sebelum implantasi, cairan uterus menjadi
medium blastocyt. 5. Sesudah implantasi, uterus menjadi tempat pembentukan plasenta dan
perkembangan fetus. 6. aktu partus, kontraksi uterus berperan besar sekali.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*,
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 16/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
ambar /0-09. Bentuk 2terus pada Beberapa Hewan "Soebadi Partodihardjo, 01:3#
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
+
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 17/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
2.2. *a0ina
%erupakan organ kopulatoris "tempat menerima organ kelamin jantan pada saat
aktivitas seksual# dan sebagai saluran bagi fetus sewaktu partus. 4agina terbagi dua bagian
yaitu vestibulum, merupakan bagian sebelah luar yang berhubungan dengan vulva dan
portio vaginalis cervicis merupakan bagian yang berhubungan dengan cervik. Pada hewan
betina muda "dara#, ada selaput tipis merupakan sekat antara kedua bagian tersebut yang
disebut hymen.
ambar 60-0:. ?rgan kelamin betina bagian luar "pada manusia#
2.4. *ul5a 'an -lito#is
4ulva adalah kesatuan fungsional organ kelamin betina baagian luar. Bagian vulva
terdiri dari labia mayora, labia minora, klitoris, lubang saluran urethra, lubang vagina dan
hymen. )litoris secara embriologik homolog dengan penis, sedang vulva homolog dengan
scrotum. Pada bagian klitoris dan seluruh area vulva mempunyai banyak akhiran ujung-
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 18/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
ujung saraf sensorik yang sangat intens. Saraf ini memegang peranan penting di dalam
memberikan sensasi nikmat pada waktu aktivitas seksual+ copulatio "pada hewan# dan coitus
"pada manusia#. Sensasi ini sangat penting untuk menjaga agar aktivitas reproduksi
senantiasa menarik, sehingga keberlanjutan suatu spesies hewan "atau pun juga pada
manusia# akan terjamin.
4. Men0enal Sel &amet
!erdapat dua jenis sel gamet yaitu sel gamet betina atau sel telur "ovum atau ova#
dan sel gamet jantan atau spermato$oa. )edua sel gamet dihasilkan oleh gonad yaitu
ovarium untuk sel telur dan testis untuk spermato$oa. !erdapat beberapa perbedaan
menyolok pada kedua sel gamet antara lain yaitu pada ukuran, bentuk, kemampuan gerak.
4.1. Se#mato7oa
!erdapat variasi bentuk atau morfologi spermato$oa diantara spesies hewan yang
berbeda "lihat gambar bentuk-bentuk spermato$oa#. Secara garis besar terdapat dua jenis
spermato$oa yaitu yang berflagellum "berekor# dan yang tidak memiliki flagellum "tak
berekor#. Spermato$oa yang tidak berekor terdapat pada berbagai jenis invertebrata
seperti Iematoda, Drustacea, 'iplopoda. Spermato$oa berekor umum terdapat pada
banyak spesies hewan, umumnya ekor hanya satu walaupun ada juga yang dua misalnya pada
J@oad8ishJ.
Eama spermatogenesis bervariasi pada hewan yang berbeda spesies "lihat pada
!abel /0-7.#. Spermatogenesis baru akan terjadi sesudah hewan jantan mencapai masa
pubertas. %asa tercapainya pubertas bervariasi tergantung pada spesies hewan, genetik
maupun lingkungan.
!abel /0-7. Eama Proses Spermatogenesis Pada Beberapa &enis Hewan.
Jenis He!an ,ama Se#mato0enesis ("a#i)
Sapi'ombaBabi
!ikus "rattus#!ikus "mouse#
7; - 83 "rata-rata 78#68 - 6157 - 68
=ata-rata 61=ata-rata 56
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
*
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 19/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
%anusia)uda)elinci
=ata-rata 96=ata-rata 56=ata-rata 66
Proses spermatogenesis secara umum melalui empat fase atau tahap yaitu F "0#
Perbanyakan, "3# Pertumbuhan, "5# Pematangan dan "6# Perubahan bentuk. Proses
perubahan bentuk dari spermatid ke spermato$oa sering dikenal sebagai metamorfosis.
Spermato$oa secara morfologi umumnya sama pada hewan, yaitu terdiri atas bagian
)epala, Bagian tengah, Bagian ekor dan bagian ujung ekor.
Semua penyimpangan bentuk morfologi normal spermato$oa dari suatu spesies
tertentu, akan menyebabkan gangguan kemampuan untuk membuahi "fertilisasi#.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 20/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
ambar /0-01. Beberapa Bentuk Spermato$oa Pada Hewan. .Bufo, B.mphious,D.(kan "teleost#, '. Bulu babi, C.!oad ish, .2dang alah yam,
. yam, H.mencit, (. %anusia.
4.$. Sel telu# (/5a)
Sel gamet betina sering disebut sel telur "ova# dihasilkan dalam ovarium "gonad
betina#. Proses perkembangan sel telur "terutama pada mamalia# terjadi dalam bagian
korteks ovari dan dapat diidentifikasi melalui perkembangan folikelnya. Beberapa tahap
perkembangan folikel yaitu F "0# olikel primer, "3# olikel sekunder, "5# olikel tertier dan
"6# olikel graff .
Eama proses pembentukan sel telur sangat bervariasi, tergantung pada jenis
hewannya. 'ibandingkan dengan proses pembentukan spermato$oa "spermatogenesis#,
maka pembentukan sel telur "?ogenesis# jauh lebih lama. Proses ?ogenesis telah
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.
8 D
I
,
N
8/19/2019 Hand_Out Histo-Embriologi Hewan BAB I_ Appendix
http://slidepdf.com/reader/full/handout-histo-embriologi-hewan-bab-i-appendix 21/21
Bagian pertama dari dua bagian : Embriologi Hewan
berlangsung sejak masa-masa embrio.
'i dalam sel telur terkandung kuning telur "yolk# yang banyaknya sangat bervariasi
tergantung pada spesiesnya dan sesuai pula dengan tempat pertumbuhan embrio. Pada
umumnya sel telur hewan ovipar dan ovovivipar mengandung kuning telur yang banyak
sedang sel telur dari hewan vivipar mengandung sedikit kuning telur. Berdasarkan banyak
sedikitnya kuning telur, sel telur dapat diklasifikasi kedalam empat golongan yaitu F "0#
Homolesital atau oligolesital, "3# %ediolesital, "5# %egalesital atau Polilesital.
Berdasarkan pada letak kuning telur dalam plasma sel telur, maka sel telur dapat
digolongkan pada "0# (solesital, "3# !elolesital, "5# Sentrolesital. Banyak sedikitnya kuning
telur serta letak penyebaran kuning telur sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan tipe
pembelahan awal embrio "7leavage#.
DATAR BA8AAN
Balinsky. 0198. An %ntroduction to Embryology. ourth edition. .B. Saunders Dompany.Philadelphia.
Darlson, Bruce %. 01::. 0attenCs 9oundations o8 Embryology. ifth edition. %c raw HillBook Dompany. Iew @ork.
Hafe$, C.S.C. 01:;. Reproduction in 9arm Animals. Eea and ebiger. Philadelphia.
Hoar, .S. 01:6. <eneral and 7omparative 0hysiology. !hird edition. Prentice Hall of (ndia. Iew'elhi.
Ialbandov, .4. 0198. Reproductive 0hysiology o8 #ammals and Birds.
Partodihardjo, S. 01:3. %lmu Reprodu"si Hewan. %utiara. Bandung.
Scott . ilbert. 01:1. 2evelopmental Biology third edition, %assachusetts, Sinauer ssociation(nc.
!ienhoven, ri 4an, 01:5. Reproductive 0hysiology o8 >ertebrate. Second Cdition. Dornell2niversity Press. (thaca and Eondon.
Appndx. Hand-ut Histologi ! Embriologi Hewan untu" #ahasiswa $%& Sunan 'ali(aga )ogya"arta *++,.