laporan praktikum proyek anatomi fisiologi hewan
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM PROYEK ANATOMI FISIOLOGI
HEWAN (BI-2103)
PENDEDAHAN ZAT PADA HEWAN DAN ANATOMI
VERTEBRATA
Tanggal Praktikum: 4 September 2013
Tanggal Pengumpulan: 11 September 2013
Disusun oleh:
Dwi Suci Candraningsih
10612003
Kelompok 4
Asisten:
Adisty Virakawugi/ 20612015
PROGRAM STUDI BIOLOGI
SEKOLAH DAN ILMU TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap zat yang akan digunakan pada manusia sudah selayaknya dilakukan
uji terlebih dahulu agar aman ketika digunakan. Uji zat ada berbagai
macam prosedurnya, salah satunya adalah dengan dilakukan pendedahan
pada hewan. Dalam praktikum ini dilakukan pembedahan pada lima
hewan, yaitu: ikan, katak, kadal, burung, dan mencit karena kelima hewan
tersebut mewakili lima kelas hewan vertebrata. Dengan membedah dan
memelajari anatomi organ kelima hewan ini sudah mewakili anatomi
organ hewan vertebrata secara umum. Setelah mengetahui anatomi organ
hewan vertebrata, kita dapat mengkaji jika terjadi kasus kelainan pada
sistem metabolisme hewan tertentu.
1.2 Tujuan
Praktikum ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menentukan jalur dari beberapa jenis pendedahan;
2. Menentukan volume pendedahan untuk masing-masing jenis
pendedahan;
3. Menentukan cara memgang mencit yang benar;
4. Menentukan struktur, lokasi, dan fungsi organ-organ penyusun sistem
kardiovaskular, respirasi, pencernaan, reproduksi pada ikan, katak,
kadal, burung, dan mencit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Posisi Anatomi dan Bidang Pembelahan
Menurut Sloane (1994), bidang pembelahan tubuh dibagi oleh 3 bidang,
yaitu:
1. Bidang sagital yang membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
a. Midsagital: kanan dan kiri sama besar
b. Parasagital: kanan dan kiri tidak sama besar
2. Bidang transversal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan
bawah.
3. Bidang frontal atau koronal yang membagi tubuh menjadi bagian
depan dan belakang.
Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa posisi anatomi ditujukan
untuk dapat menjadi rujukan dalam menjelaskan semua hubungan dalam
bagian tubuh. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 dan 2.2.
1. Bagian anterior pada tubuh (ventral pada binatang) merupakan bagian
depan tubuh atau bagian perut.
2. Posterior adalah bagian belakang atau punggung (dorsal pada hewan).
3. Superior adalah mengarah ke kepala atau bagian tertinggi pada tubuh.
4. Inferior adalah arah menjauhi kepala dan mengarah ke bagian bawah
tubuh.
5. Medial berarti dekat dengan garis tengah tubuh.
6. Lateral berarti menjauhi garis tengah tubuh.
7. Proksimal merupakan bidang acuan yang dekat dengan tubuh.
8. Distal merupakan bidang acuan yang menjauhi tubuh.
9. Superfisial adalah bagian permukaan tubuh.
10. Dalam adalah bagian tubuh dalam.
2.2 Jalur-jalur Pendedahan Zat
Menurut Duke University (2011) dalam halaman web nya, jalur
pendedahan ada 6 cara, satu cara melalui oral dan lima cara dengan
disuntikkan.
1. Oral gavage, luruskan badan mencit dari kepala hingga badan dan ukur
jarum gavage yang harusnya dimasukkan dari hidung hingga rusuk
terakhir. Masukkan perlahan jarum gavage dari mulut mencit,
lewatkan melalui esophagus dan lakukan tanpa dipaksa karena
seharusnya jarum gavage bisa masuk dengan mudah. Kedalaman
jarum seperti yang telah diukur, jika lebih dalam lagi takutnya dapat
melukai lambung mencit. Langkah berikutnya adalah injeksikan cairan
dan amati tanda-tanda bahwa mencit mengalami kesulitan bernafas,
terlihat terengah-engah atau keluar busa dari mulutnya.
2. Injeksi subkutan, pegang mencit dengan cara yang benar lalu bersihkan
area yang akan diinjeksi dengan disinfektan. Tarik kulit hingga
membentuk tenda dan tusukkan jarum ke bagian subkutan. Lakukan
aspirasi terlebih dahulu, jika tidak ada apa-apa saat dilakukan aspirasi
maka bisa dilakukan injeksi.
3. Injeksi intramuskular, pegang mencit dengan cara yang benar dan tarik
pahanya lalu bersihkan area yang akan diinjeksi dengan disinfektan.
Tusukkan jarum pada otot pahanya dan lakukan aspirasi, jika tidak ada
darah dalam aspirasi tersebut berarti dapat dilakukan injeksi.
4. Injeksi intradermal, cara ini jarang dilakukan pada mencit karena
aplikasi kliniknya minim.
5. Injeksi intraperitoneal, pegang mencit dengan cara yang benar dan
posisikan perutnya lebih menonjol/ teramati dan bersihkan area yang
akan diinjeksi dengan disinfektan. Tusukkan jarum 30-45% terhadap
perut dan lakukan aspirasi. Jika udara yang teraspirasi maka bisa
dilakukan injeksi. Jika cairan hijau kecoklatan yang teraspirasi berarti
yang tertusuk adalah usus halus, jika cairan kekuningan yang
teraspirasi berarti kandung kemih yang tertusuk. Jika cairan-cairan
tersebut yang teraspirasi, maka ulangilah prosedur dengan syringe dan
jarum yang baru.
6. Injeksi intravena, kekang mencit dengan zat kimia atau alat dan putar
ekornya hingga terlihat vena. Bersihkan area yang akan diinjeksi
dengan disinfektan dan tusukkan jarum pada vena dengan sudut yang
kecil lalu injeksikan cairan. Jika darah pada vena seperti terdorong
cairan lain (warna yang lain) maka injeksi yang dilakukan benar jika
yang terjadi justru penggelembungan pada bagian ekor berarti caranya
salah dan ulangi prosedur.
2.3 Anatomi Hewan Vertebrata
1. Ikan
Ikan merupakan vertebrata yang hidup di perairan, memiliki jantung
dengan dua ruang, alat respirasi berupa insang, tubuhnya dipenuhi
sisik, hati dan pankreasnya masih menjadi satu, dan memiliki
gelembung renang. (Hickman, 2008)
2. Katak
Alat respirasi katak ada pada permukaan kulitnya dan juga memiliki
paru-paru, jantung katak terdiri atas tiga ruang. (Hickman, 2008)
3. Kadal
Kadal memiliki jantung beruang empat, sistem peredarannya tertutup,
sistem respirasinya dengan paru-paru, memiliki kloaka yang
merupakan penyatuan tiga saluran. (Hickman, 2008)
4. Burung
Burung bernafas denga paru-paru, memilik ventrikula dan
proventrikula, jantungnya memiliki empat ruang. (Hickman, 2008)
5. Mencit
Mencit merupakan mamalia, pernafasannya dibantu oleh paru-paru,
jantungnya memiliki empat ruang, hati nya berukuran besar.
(Hickman, 2008)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Dalam praktikum ini dibutuhkan peralatan dan bahan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
Syringe 1mL Ikan mas
Jarum suntik Burung merpati
Jarum gavage Katak
Botol vial Kadal
Pinset Mencit
Scalpel Alkohol 70%
Tabung falcon Kapas
Jarum pentul NaCl 0,9%
Baki
Papan styrofoam
Gunting bedah
Sarung tangan
Masker
3.2 Cara Kerja
Dalam praktikum ini dilakukan beberapa prosedur pendedahan dan
pembedahan. Berikut merupakan prosedur pendedahan yang dilakukan:
1. Injeksi intravena
Mencit dimasukkan dalam tabung falcon lalu ekornya dihangatkan
dengan air hangat(suhu maksimal 43o C). Ekor mencit diposisikan
keluar dari tabung falcon lalu ditahan dengan jempol dan
telunjuk(sedikit dilingkarkan pada telunjuk). Bagian ekor mencit yang
akan diinjeksi dibersihkan dengan alkohol 70%. Jarum suntik
disuntikkan ke ekor mencit dengan posisi sejajar, lalu larutan NaCl 0,9
% diinjeksikan secara perlahan. Tempat bekas injeksi tadi dibersihkan
lagi dengan alkohol 70%.
2. Injeksi intraperitonial
Mencit dipegang dengan cara kulit bagian punggung hingga leher
ditarik oleh jempol dan telunjuk dengan erat. Bagian kanan abdomen
mencit dibersihkan dengan alkohol 70%, lalu ditusukkan jarum suntik.
Dilakukan aspirasi terlebih dahulu sebelum injeksi dilakukan, bila
tidak ada zat yang tertarik berarti posisi jarum sudah benar, dapat
dilakukan injeksi langsung dan bekas suntikan dibersihkan dengan
alkohol 70%. Jika ada zat yang tertarik (kuning menusuk kandung
kemih, kehijauan menusuk intestin, merah menusuk organ),
prosedur segera dihentikan dan diulangi dari awal.
3. Injeksi intramuskular
Mencit dibius atau diposisikan bagian ventral menghadap atas dengan
bantuan orang lain. Paha mencit dibersihkan dengan alkohol 70% dan
ditusuk jarum suntik tegak lurus terhadap permukaan paha(jangan
terlalu dalam) dan dilakukan injeksi. Jarum suntik dilepaskan dan
bekas suntikan dibersihkan dengan alkohol 70%. Jika keluar datah atau
cairan lain, prosedur segera dihentikan dan dilakukan injeksi pada
lokasi lain.
4. Injeksi subkutan
Mencit dipegang dengan menarik kulit punggung hingga leher
menyerupai tenda. Ditusukkan jarum suntik pada bagian dasar kulit
dan diinjeksikan larutan NaCl 0,9%. Jarum suntik dilepaskan dan
bekas tusukkan dibersihkan dengan alkohol 70%.
5. Oral gavage
Mencit ditahan dengan dipegang kulitnya dari dorsal hingga thoraks
dan kepala mencit diposisikan menghadap ke atas. Dimasukkan alat
gavage melalui rongga mulutnya hingga batasnya. Larutan NaCl 0,9%
diinjeksikan perlahan. Alat gavage segera dilepaskan dari saluran
pencernaan mencit. Mencit diamati terhadap tanda-tanda gangguan
respirasi.
Berikut prosedur pembedahan yang dilakukan:
1. Pembedahan ikan
Ikan diposisikan pada styrofoam dengan anterior di sebelah kiri dan
posterior di sebelah kanan. Jarum pentul ditusukkan di ekor dan dekat
insang. Ikan digunting dari anus menuju anterior hingga dekat insang,
lalu digunting ke arah dorsal hingga sejajar vertebra, digunting hingga
anus ke arah posterior sesuai batas rongga abdomen. Otot dilepaskan
dari badan ikan. Ikan siap untuk diamati anatomi organ dalamnya.
2. Pembedahan katak
Katak disposisikan pada styrofoam dengan bagian ventral dihadapkan
ke atas. Katak ditusuk jarum pentul bagian kaki depan dan kaki
belakangnya. Kulit bagian pangkal femur ditarik dengan pinset lalu
digunting dari posterior ke anterior hingga batas kepala. Pada tiap
ujung pemotongan dipotong kulitnya secara lateral. Lakukan juga pada
ototnya, lalu tusuk kulit dan otot dengan jarum pentul ke arah lateral
membentuk jendela yang dibuka. Anatomi organ dalam katak siap
diamati.
3. Pembedahan kadal
Kadal diposisikan pada styrofoam dengan ventral dihadapkan ke atas.
Kaki depan dan kaki belakang kadal ditusuk dengan jarum pentul.
Kulit dekat kloaka(terlihat seperti sisik terpotong) ditarik dengan
pinset, lalu digunting kulitnya dari posterior ke anterior sampai batas
thoraks. Kulit dan ototnya digunting ke arah lateral pada setiap ujung
pengguntingan sebelumnya. Kulit dan otot ditusuk dengan jarum
pentul ke arah lateral membentuk jendela yang dibuka. Anatomi organ
dalam kadal siap di amati.
4. Pembedahan burung
Burung dibunuh dengan dimasukkan kepalanya ke dalam plastik berisi
kapas yang diberi dietileter. Jasad burung diposisikan pada styrofoam
dengan bagian ventral menghadap ke atas. Kaki burung ditusuk dengan
jarum pentul lalu dibasahi bulunya. Dipotong sisi kanan dan kiri otot
dada ke arah anterior hingga rusuknya terpotong, lalu bagian yang
sudah terpotong diangkat dan dipisahkan dari tubuh b urung. Anatomi
organ dalam burung siap diamati.
5. Pembedahan mencit
Mencit dibunuh dengan cara didislokasi lalu diposisikan pada
styrofoam sengan bagian ventral menghadap ke atas. Kaki depan dan
kaki belakangnya ditusung dengan jarum pentul. Bagian abdomen
mencit dibasahi, lalu kulit bagian abdomen mencit ditarik dengan
pinset. Kulit dan otot mencit digunting dari posterior ke aran anterior
sampai batas thoraks. Kulit dan otot pada bagian ujung pengguntingan
sebelumnya digunting ke arah lateral. Otot dan kulit mencit yang
sudah digunting ditusuk ke arah lateral dengan jarum pentul
membentuk jendela yang dibuka. Mencit siap diamati anatomi organ
dalamnya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berdasar praktikum yang telah dilakukan, berikut hasil yang dapat kami
amati:
Gambar pengamatan Gambar literatur
Situs Viserum Ikan
(Candraningsih, 2013)
Ikan
(Hickman, 2008)
Situs Viserum Katak Katak
(Dokumentasi pribadi, 2013) (Wingerd, 1988)
Situs Viserum Kadal
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Kadal
(MerckManual.com, 2011)
Situs Viserum Burung
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Burung
(greyforums.net, 2007)
Situs Viserum Mencit
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Mencit
(Hickman, 1992)
4.2 Pembahasan
Dalam mempelajari anatomi hewan, posisi anatomi biasa digunakan untuk
generalisasi bahasa saat bekerja di laboratorium maupun saat
menuliskannya dalam jurnal penelitian. Dengan menggunakan posisi
anatomi, antara satu praktikan dengan yang lainnya bahkan dengan
praktikan dari negara lain pun dapat mengerti apa yang kita maksud atau
lokasi mana yang kita maksud. Tanpa adanya posisi anatomi, penggunaan
bahasa untuk menjelaskan posisi suatu organ akan menjadi rancu, seperti:
lebih atas dari jantung, bisa jadi atas yang dimaksud adalah anterior atau
ventral dari jantung. Aplikasi dari posisi anatomi adalah mampu
digunakan untuk pemetaan anatomi. Dengan bahasa yang universal, posisi
anatomi dapat dipahami oleh siapa saja yang mempelajari peta anatomi.
Setiap kelas dalam vertebrata memiliki organ khas masing-masing, hal ini
sesuai dengan habitat dan cara hidup mereka yang berbeda pula. Ikan
memiliki tiga organ khas, yaitu: gelembung renang, hepatopankreas, dan
insang. Ikan memiliki gelembung renang untuk meringankan masa
jenisnya sehingga dapat mengapung dan berenang di air. Organ hati dan
pankreas pada ikan masih belum sempurna terdiferensiasi dibandingkan
dengan vertebrata lain, jika dilihat dari sejarahnya ikan memang termasuk
organisme purba yang lebih dahulu ada dibandingkan amfibi maupun
reptil sehingga organnya juga masih lebih sederhana. Hati dan pankreas
merupakan organ pencernaan, jika dilihat dari fungsinya memang
hepatopankreas pada ikan masih tidak maslaah untuk bekerja bersama.
Makanan yang dikonsumsi ikan juga tidak sekompleks makanan vertebrata
lain sehingga apabila fungsi hati dan pankreas masih dalam satu organ
tidak menjadi masalah. Ikan merupakan vertebrata yang hidup di air,
sumber oksigen yang digunakannya juga berada di air maka alat respirasi
ikan bukanlah paru paru seperti vertebrata lain. Alat respirasi ikan adalah
insang yang berbentuk lembaran-lembaran halus jaringan yang memiliki
banyak pembuluh darah sehingga memungkinkan terjadi pertukaran gas
antara pembuluh darah di insang dengan air di lingkungan ikan.
Organ khas pada katak adalah paru-parunya yang berbentuk seperti
gelembung-gelembung udara, berukuran kecil, dan sangat elastis. Organ
respirasi katak tidak hanya paru-paru, melainkan kulitnya juga. Katak
melakukan pertukaran gas secara difusi melalui kulitnya yang tipis, kaya
akan pembuluh darah, dan selalu basah. Kondisi sistem respirasi yang
dilakukan oleh dua organ ini membuat paru-paru katak cenderung
fleksibel untuk digunakan optimal atau tidak sehingga paru-paru katak
strukturnya sangat elastis, bisa dikembangkang saat dibutuhkan, atau
dikempiskan saat kurang dibutuhkan.
Ciri khas pada reptil seperti kadal adalah kemampuannya untuk
beradaptasi terhadap suhu, kadal termasuk hewan poikilotermik. Sesuatu
yang khas yang terlihat saat pembedahan adalah tidak keluarnya darah
secara berceceran, berbeda dengan vertebrata lainnya. Sifat kadal yang
poikilotermik ini lah yang membuat darahnya tidak berceceran kemana-
mana.
Pada burung kita dapat menjumpai organ khasnya pada sistem pencernaan,
yaitu ventrikulum dan proventrikulum yang merupakan lambung dari
burung. Ventrikulum merupakan lambung mekanik bagi burung karena
burung tidak memiliki gigi sehingga burung akan mencerna makanannya
secara mekanik di ventrikulum ini dengan nabtuan batuan kecil yang
sengaja ia telan. Proventrikulum adalah lambung kimia bagi burung.
Setelah makanan dicerna secara mekanik untuk membuat ukurannya
menjadi lebih kecil, proventrikulum berfungsi untuk mencerna secara
kimia makanan yang telah ditelan burung agar dapat diserap oleh usus
halus.
Organ khas pada mencit adalah hatinya yang ada 5 lobus. Banyaknya
lobus hati yang dimiliki mencit ini membuat mencit atau vertebrata
pengerat lainnya lebih tahan terhadap racun dibandingkan vertebrata
lainnya.
Dengan melakukan pembedahan secara langsung dan telah mengamati
situs viserum lima hewan dari masing-masing kelas vertebrata, letak-letak
organ dalam vertebrata secara umum menjadi lebih jelas untuk
dibayangkan. Dalam mempelajari anatomi dan fisiologi hewan lebih lanjut
menjadi lebih mudah untuk membayangkan organ dalam vertebrata selain
hewan yang kita amati sekarang. Dan dengan mengetahui secara langsung
letak organ-organ dalam hewan tersebut yang asli, menjadi lebih mudah
juga dalam mempelajari fungsi dan mencari hubungan antar organ dalam
satu sistem.
Untuk mendedahkan suatu zat kepada mencit ada lima cara, yaitu: oral
gavage, injeksi intravena, injeksi intraperitonial, injeksi intramuskular,
injeksi subkutan. Setiap cara memiliki tujuan, kelebihan, dan kekurangan
masing-masing. Oral gavage bertujuan untuk memasukkan suatu zat
langsung ke lambung mencit. Cara ini tidak meninggalkan luka pada
hewan yang diberi perlakuan, prosesnya juga cepat. Hanya saja karena
jalur dari mulut ke lambung tidak dapat dilihat oleh mata, ada risiko jarum
gavage masuk ke saluran pernafasan dan justru berakibat fatal.
Injeksi intravena bertujuan untuk memasukkan suatu zat ke dalam
pembuluh darah langsung. Kelebihannya adalah kemungkinan salah suntik
lebih kecil karena pembuluh vena mencit sangat terlihat di bagian ekornya.
Kekurangannya adalah dapat mengakibatkan pembengkakan.
Injeksi intraperitonial bertujuan untuk menginjeksi suatu zat ke rongga
udara di bagian perut. Kelebihannya adalah jumlah zat yang diinjeksikan
bisa banyak. Kelemahannya, injeksi jenis ini rawan menusuk organ lain
karena kita tidak bisa melihat langsung letak rongga udara tersebut dan
seberapa dalam.
Injeksi intramuskular merupakan jenis injeksi yang bermaksud
memasukkan suatu zat di antara jaringan otot. Kelebihannya adalah tidak
jika jarum tidak tepat pada otot dampak yang dialami mencit tidak fatal.
Kekurangannya, injeksi ke otot hanya bisa menggunakan volume yang
kecil karena otot merupakan jaringan yang rapat dan hanya bisa dilakukan
pada bagian tubuh yang memiliki otot tebal.
Injeksi subkutan bertujuan untuk menginjeksi zat kebagian di bawah kulit.
Kelebihannya adalah rasa sakit yang dirasakan mencit minimal.
Kelemahannya, hanya bisa dilakukan pada bagian tubuh yang berkulit
tebal.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Terdapat 5 jalur pendedahan yang umum dilakukan, yaitu oral gavage,
injeksi subkutan, injeksi intraperitonial, injeksi intramuskular, dan injeksi
intravena.
2. Volume pendedahan yang aman bagi objek maksimalnya adalah 10% dari
masa tubuhnya.
3. Cara memegang mencit yang benar yaitu dengan menjepit kulit bagian
dorsalnya dari posterior ke anterior dan menahan ekornya dengan
kelingking.
4. Organ yang berperan dalam sistem kardiovaskular adalah jantung,
fungsinya untuk memompa darah ke seluruh tubuh organisme. Jantung
pada ikan berada lebih posterior dan lebih inferior dari insang, terdiri atas
dua ruang (satu atrium dan satu ventrikel). Jantung pada katak berada lebih
posterior dari thoraks dan lebih ke arah dorsal dari hatinya, berwarna
merah dan bulat agak lonjong dan terdiri atas empat ruang. Jantung pada
kadal berada lebih posterior dari thoraks dan lebih anterior dari hati,
warnanya merah, dan terdiri atas empat ruang yang sekatnya kurang
sempurnya. Jantung pada burung lebig anterior dan lebih ventralis dari
hati, terdiri atas empat ruang dengan sekat sempurna. Jantung mencit lebig
anterior dari hati dan lebih posterior dari thoraks, memiliki empat ruang
yang sekatnya sempurna.
Organ utama sistem respirasi adalah paru-paru atau insang. Pada ikan
didapati insang lebih posterior dari mata, insang berbentuk seperti filamen
yang berwarna merah. Pada katak organ respirasi adalah paru-paru yang
seperti balon dan sangat elastis, letaknya di lateral jantung. Paru-paru
kadal berada lebih dorsal dari hati, bercabang pada bronkiolusnya. Paru-
paru burung menempel pada rusuk yang berada di bagian dalam dorsal,
warnanya merah. Paru-paru mencit berada lebih dorsal dari hati dan
berwarna putih.
Sistem pencernaan ikan terdiri atas lambung dan hepatopankreas yang
berada lebih inferior dari gelembung renang. Pada katak, kadal, dan mencit
organ pencernaannya sama yaitu lambung, usus, dan hati. Semuanya
berada di bagian abdomen. Pada burung ada organ khas yaitu ventrikula
dan proventrikula yang bekerja sebagai lambung mekanik dan lambung
kimia.
Sistem urogenital ikan ada gonad, ginjal, dan anus yang mana ginjal
terletak lebih dorsal dari gelembung renang dan aorta. Katak memiliki
gonad yang berwarna hitam dan memenuhi abdomen saat masa kawin.
Kadal memiliki ovidak, ovary, dan kandung kemih bagi yang betina. Yang
jantang memiliki hemipenis dan testis. Burung jantan memiliki testis,
ginjal, vas deferens, dan kloaka. Burung betina meiliki ovarium, funnel,
oviduk, ginjal, dan kloaka. Mencit jantan meiliki ginjal, testis yang
menonjol dan dibungkus skrotum. Mencit betina memiliki ovarium,
uterus, ginjal, dan vagina.
DAFTAR PUSTAKA
Bretz, William L dan Nielsen, Knut Schmidt. 1971. Bird Respiration: Flow Patterns in the Duck Lung. J. Exp. Biol. (54): 103-118
Chia, Li Ping, et all. 2009. Substance P scavenger enhances antioxidant defenses and prevents prothrombotic effects on the rat lung after acute exposure to oil smoke. Journal of Biomedical Science: 1-10
Duke University. 2011. Guide Lines for Rodent Techniques. www.vetmed.duhs.duke.edu. (Diakses pada tanggal 9 September 2013 pukul 22:23)
Hickman, et all. 2008. INTERGRATED PRINCIPLES OF ZOOLOGY. USA: The McGraw-Hill
Hildebrandt, Isabel J, et all. 2008. Anesthesia and Other Considerations for in Vivo Imaging of Small Animals. Ilarjournal (49): 17- 26
Sloane, Ethel. 1994. Anatomy and Physiology: an easy learner. Sudbury: Jones and Barlett Publishers, Inc.