petunjuk praktikum ekologi hewan

24
PETUNJUK PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN Oleh : Dra. Erie Kolya Nasution, MSi dkk

Upload: wahib-abdillah

Post on 13-Feb-2015

292 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

PETUNJUK PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

Oleh :

Dra. Erie Kolya Nasution, MSi dkk

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2012

Page 2: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

BEBERAPA PETUNJUK UMU YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Baca, pahami dan ingat baik-baik uraian dan petunjuk persiapan kerja serta cara kerja

yang tertera dalam lembar penuntun tata acara praktikum. Perhatikan pula cara

pengisian data pada lembar data.

2. Jangan memulai melakukan kegiatan praktikum sebelum segala persiapan praktikum

anda laksanakan.

3. Perhatikan tata cara penggunaan suatu alat dan melaksanakan pengamatan serta

menghimpun data masukan.

4. Data yang anda catat harus merupakan hasil pengamatan atau pengukuran yang

sebenarnya, bukan tafsiran. Apabila data sekundair, berilah keterangan dari mana atau

siapa sumbernya dan kapan diperolehnya.

5. Lakukan pencatatan ditempat dengan segera dan jangan sekali-kali anda tangguhkan

dan mempercayakan pada ingatan.

6. Sebelum anda meninggalkan area studi di lapangan, lihatlah kembali catatan anda,

periksalah kalau-kalau masih ada hal-hal yang terlewat dan belum dikerjakan.

Periksalah perlengkapan praktikum yang anda pakai jangan sampai tertinggal di

lapangan.

7. Jagalah agar sesudah praktikum tempat kegiatan dan alat-alat harus bersih dan tidak

rusak.

8. Anda harus membuat laporan praktikum, laporan ada 2 macam yaitu berupa laporan

ringkas dan laporan lengkap. Laporan ringkas yaitu laporan sementara dari hasil

pengamatan seletah selesai acara praktikum. Laporan lengkap merupakan tulisan yang

disusun seperti makalah ilmiah yaitu sesuai dengan tata cara aturan penulisan,

Contoh :

I. PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI LOKASI

III. TINJAUAN PUSTAKA

IV. BAHAN DAN CARA KERJA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

9. Laporan harus diserahkan 2 (dua) minggu sesudah selesai praktikum.

Page 3: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Praktikum I

MENGHITUNG POPULASI DENGAN METODE MENANGKAP-MENANDAI-

MENANGKAP ULANG (Capture-Recapture)

Tujuan

Untuk mengetahui jumlah populasi dari Achatina fulica dengan metode Capture-

Recapture (Metode menangkap-menandai dan menangkap kembali).

Bahan dan Cara Kerja

1. Bahan dan alat

a. Spesies hewan yang digunakan adalah Achatina fulica.

b. Cat.

c. Kuas.

2. Cara Kerja

Penangkapan Achatina fulica dilakukan di lapangan. Hewan-hewan yang tertangkap

diberi tanda dengan cat pada cangkangnya. Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai

warna catnya hilang. Sesudah ditandai kemudian dilepaskan kembali ditempat

dimana Achatina fulica ditangkap. Setelah 3 hari kemudian dilakukan resampling

atau penangkapan kembali.

3. Perhitungan populasi dengan menggunakan indeks Peterson-Lincoln, yaitu :

N= M . nm

var N=M 2 . n(n−m)

m3

N = taksiran jumlah individu populasi.

M = jumlah individu yang ditandai pada penangkapan pertama.

n = jumlah total individu-induvidu yang tertangkap kembali baik yang

bertanda maupun tidak bertanda.

m = jumlah individu bertanda yang tertangkap kembali pada penangkapan

kedua.

Rumus-rumus di atas digunakan untuk jumlah individu yang bertanda yang dileps

kembali, yang cukup besar (> 20). Untuk M < 20 dipakai rumus berikut :

N=m(n+1)

m+1

Page 4: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Varian estimasinya

var N=M 2. n(n−m)(m+1 )2(n+2)

Page 5: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Praktikum II

MAKROBENTHOS DI PERAIRAN

Tujuan :

Mengetahuikeragaman makrobenthos sebagai salah satu indikator suatu

pencemaran lingkungan perairan.

Bahan dan Alat

- Makrobenthos di perairan mengalir - Jala surber

- Formalin 40 % - Ayakan

Cara Kerja

Pengambilan makrobenthos pada habitat air mengalir misalnya di sungai, dapat

digunakan jala surber yang mempunyai luas sebesar 40x25 cm. jala tersebut harus

diletakkan di dasar perairan dari sungai dengan arah menentang arus air. Caranya, area

seluar 0,5 m2 tersebut kita aduk-aduk dengan tangan hati-hati sehingga organisme benthos

yang melekat di batu, pasir atau lumpur tercuci, hanyut dan akan tertampung di jalasurber.

Organisme benthos yang masih tercampur dengan sampah dan batu-batuan atau lumpur

kita masukkan ke dalam kantong plastik, kemudian diberi formalin 40 %.

Perlu dicatat seringkali contoh benthos yang telah dibersihkan dari sampah dan

lumpur, masih tetap terganggu oleh partikel-partikel pasir dan sampah. Dalam hal ini kita

dapat mempergunakan larutan gula 90 %. Contoh yang telah disaring dengan ayakan, kita

masukan kedalam larutan gula tadi. Kemudian kita tunggu beberapa jam. Biasanya setelah

1 atau 2 jam organisme akan muncul. Organisme benthos yang muncul, kita ambil satu

persatu kemudian kita catat jumlah jenis dan jumlah individu. Jenis makrobenthos yang

didapat, diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi “ Fresh Water Biology” dan

Ward dan Whipple dan Edomson dll.

Pengamatan faktor lingkungan abiotik seperti suhu, pH, arus air, kekeruhan,

kedalaman, dan faktor BOD5 dll

Page 6: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

TABULASI DATA

Stasiun No Jenis Jumlah

I

II

Dst

1

2

3

4

5

dst

1

2

dst

Faktor lingkungan

Pengamatan Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV dst

Kelembaban

Temperatur

pH

Kedalaman

Arus air

Lumpur, pasir, kerikil

Analisis data

Bandingkan antara stasiun pengamatan nilai dari parameter berikut :

- Pendekatan struktur komunitas : kekayaan spesies, indeks keragaman, indeks

dominansi.

Praktikum III

Page 7: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

MENAKSIR KERAPATAN POPULASI HEWAN DENGAN METODE CUPLIKAN

KUADRAT

Tujuan :

Untuk mengetahui kerapatan hewan tanah

Bahan dan Cara Kerja

1. Bahan

Bahan yang digunakan untuk praktikum adalah hewan tanah. Bahan lain yang

digunakan adalah akuadest untuk melarutkan pada pengukuran pH tanah

2. Alat-alat

Alat yang digunakan dalam pengamatan polulasi hewan tanah adalah silinder

sampling, dengan diameter 4 cm dari bahan plastik (pralon). Alat tambahan yang

digunakan adalah kertas, kantong plastik untuk menyimpan saple sementara soil tester

untuk mengukur pH tanah

3. Cara Kerja

a. Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap kerapatan populasi dari

hewan tanah dan pengukuran terhadap faktor lingkungan : suhu udara dan pH

tanah

b. Buatlah catatan singkat mengenai area studi anda (jenis habitat : lapangan

rumput, lapangan rumput yang dikenal dampak pijakan jenis rumput, jenis

tanaman dan lain-lain).

c. Letakan kuadrat (30x30 cm) pada cuplikan/kuadran sebelum menggali tanah,

buatlah taksiran kasar mengenai vegetasi penutupnya. Dari masing-masing

cuplikan/kuadran diambil masing-masing 3 kali ulangan

d. Pengambilan sample dengan cara menusukan silinder sampling kedalam tanah

sedalam 20 cm dari permukaan tanah. Hewan tanah yang terdapat dalam silinder

sampling dikumpulkan dalam kantong plastik lalu dihitung jumlahnya. Apabila

dalam cuplikan terdapat telur-telur tanah(yang berwarna keputih-putihan, lunak

dan bentuknya agak mambulat dengan kedua ujungnya agak lancip) kumpulkan

dan hitung jumlahnya.

e. Kumpulkan hewan-hewan tanah yang dijumpai dalam cuplikan anda dan hitung

kepadatannya.

Page 8: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

f. Pengukuran pH tanah

Pengukuran pH tanah dilakukan dengan cara melarutkan tanah yang diambil

dengan silinder sampling dalam akuadest padacawan petri, kemudian diatur

menggunakan kertas pH dan juga dengan menggunakan alat soil tester.

g. Pengukuran temperatur udara

Pengukuran temperatur udara dilakukan dengan menggunakan thermometer

celcius. Pengukuran dilakukan 2 kali yaitu sebelum dan sesudah praktikum.

Pengukuran dilakukan dengan cara meletakan(menggantung thermometer

selama 5 menit agar stabil, kemudian dibaca angka yang ditunjukan dalam

thermometer tersebut).

Page 9: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Tabel : Hasil cuplikan hewan tanah dengan metode kuadrat dari habitat

berupa ………………………………………………………………

Cuplikan pH Suhu Tanah (oC) Kelembaban Tanah % Jumlah Telur Hewan Tanah Jumlah individu

I. 1

2

3

II. 1

2

3

III. 1

2

3

IV. 1

2

3

Dan seterusnya

Pencuplikan Tanggal : …………………………...

Jam : …………………………...

Cuaca : …………………………

Page 10: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Praktikum IV

KERAGAMAN HEWAN TANAH

Tujuan :

a. Untuk mengetahui jenis-jenis dan polulasi hewan tanah

b. Mengetahui hubungan-hubungan organisme tanah dengan vegetasi yang ada

Bahan dan Alat :

1. Hewan dan habitat yang akan diamati.

2. Pit fall trap (penangkap jebak).

3. Pisau.

4. Kantong plastik.

5. Thermometer.

6. Soil tester/kertas pH.

7. Kertas label.

8. Loupe.

9. Botol sample.

Cara Kerja

1. Pengambilan contoh hewan tanah dilakukan dengan menggunakan perangkap jebak

yaitu yang dibuat dari bekas deterjen atau kaleng susu yang mempunyai diameter ±

10 cm dan tinggi 12 cm, yang ditanam pada setiap percobaan dimana jarak

pemasangan perangkap jebak sekitar ±5 m. perangkap jebak dipasang rata dengan

tanah. Diatas bejana ditutup dengan seng(kertas yang tahan air) ukuran 20x20 cm

untuk mencegah masuknya air hujan maupun sinar matahari. Atap dipasang kira-

kira 15 cm dari permukaan tanah. Perangkap jebak diisi dengan larutan alkohol 70

% sebanyak ±100-150 ml dan permukaan perangkap jebak diolesi sedikit deterjen

untuk menghilangkan tegangan permukaan larutan. Setelah ±1 minggu sample

diambil kembali dan diamati, kemudian dihitung jumlah jenis dan jumlah

individunya langsugn diidentifikasi dengan buku :

a. An introduction to study on insect Barror and Delong(1954)

b. Guide ti invertebrate animal Webb et al(1962)

Data yang diperoleh kemudian dianalisis

2. Pengamatan faktor abiotik

Page 11: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

a. Pengukuran pH tanah

b. Pengukuran suhu tanah

c. Vegetasi tanaman yang telah diamati samplenya (lokasi/habitatnya dilihat

dahulu mana yang paling dominan maka dipasang perangkap jebak).

Luas atap

←± 15 cm

Permukaan tanah Cagak(tiang)

////////////////////////////// ////////////////////////////////////////

Alkohol 70 % → ← kaleng

Diameter kaleng 10 cm

Page 12: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

TABULASI DATA

1. Pengamatan keragaman jenis hewan tanah

No Jenis Jumlah

1

2

3

4

5

dst

2. Pengamatan faktor lingkungan

No PengamatanStasiun

I

Stasiun

II

Stasiun

III

Stasiun

IVdst

1

2

3

4

5

6

7

Kelembaban udara

Kelembaban tanah

Temperatur udara

Temperatur tanah

pH tanah

Intensitas cahaya

Kondisi tanah liat, pasir

Page 13: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Praktikum V

PERILAKU HEWAN

Kompetensi : Mahasiswa dapat mengerti, memahami, dan menjelaskan mengenai tingkah

laku hewan.

Bahan dan Alat

- Teropong binokuler

- Peta topografi

- Kompas

- Counter

- Kamera

- GPS

- Stop watch

Materi Pengamatan

Materi yang diamati jenis pakan yang dimakan monyet ekor panjang. Untuk

memudahkan pengamatan monyet ekor panjang dibedakan menurut tingkat kedewasaan

dan jenis kelamin yaitu AM = Adult Male (jantan dewasa), AF = Adult Female (betina

dewasa), SM = Sub adult Male (jantan remaja), SF = Sub adult Female (betina remaja), JM

= Juvenil Male (anak-anak jantan), JF = Juvenil Female (anak-anak betina) dan Infant

(bayi).

Lokasi Pengamatan

Lokasi pengamatan di Taman Wisata Pananjung Pangandaran di Gua Parat,

Rengganis, Gua Jepang, Cikamal, Pasir Putih.

Cara Kerja :

- Pengamatan tingkah laku harian monyet ekor panjang dengan mengikuti

perjalanan monyet setiap hari mulai bangun tidur sampai tidur kembali.

- Hitung jumlah populasi monyet ekor panjang pada masing-masing kelompok

dan bedakan menurut tingkat kedewasaan dan jenis kelamin.

- Catat tingkah laku harian monyet ekor panjang meliputi aktifitas makan,

mencari makan, berjalan, istirahat, dan perilaku sosial. Perilaku sosial yang

dicatat bermain, agonistic, grooming, dan kopulasi. Pengamatan aktifitas dicatat

dengan selang waktu 10 menit.

Page 14: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

- Catat pakan yang dimakan monyet ekor panjang apakah daun (pucuk), batang,

ranting, serta buah, bunga, biji, serta sisa-sisa pakan monyet ekor panjang dan

pakan dari pengunjung.

- Catat jenis tumbuhan yang banyak dimakan monyet.

- Pengamatan faktor lingkungan meliputi suhu, curah hujan, topografi,

kelembaban, intensitas cahaya.

- Data hasil pengamatan tingkah laku harian monyet ekor panjang dalam bentuk

table (persentase).

Tabulasi Data

1. Populasi Monyet Ekor Panjang

Kelompok

MonyetPengamatan AM AF SM SF JM JF IF Jumlah

I 1

2

3

II 1

2

3

2. Tingkah Laku Harian Monyet Ekor Panjang (persentase)

No Aktivitas AM AF SM SF JM JF IF

1

2

3

4

5

Makan

Berjalan

Mencari makan

Istirahat

Social

a. Grooming

b. Bermain

c. Kopulasi

d. Agonistik

Page 15: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Komponen Makanan Monyet Ekor Panjang (presentase)

No Jenis AM AF SM SF I Rata-rata

1

2

3

4

5

6

Buah

Batang, ranting

Daun, bunga, tunas

Rumput

Insekta

Pengunjung

ANALISIS DATA

Page 16: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Kompetensi : mahasiswa dapat mengerti, memahami dan menjelaskan analisis data.

1. Indeks keanekaan dari Margalef (Southwood, 1972)

a=S−11 nN

a = indeks keanekaan

S = jumlah spesies (kelompok)

N = jumlah individu

Indeks keanekaan bernilai 0 bila dalam area tersebut hanya ditemukan 1 spesies

saja.

2. Koefisiensi kesamaan dari Sorenson

Dapat dipergunakan untuk membandingkan komunitas dari dua tempat yang

berbeda. Rumus koefisien kesamaan dari Sorensen (Southwood, 1972) adalah :

QS= 2 Ja+b

x 100 %

QS = Koefisien kesamaan

a = Jumlah spesies ditempat A

b = Jumlah spesies ditempat B

J = Jumlah spesies yang ada ditempat A dan juga yang ada ditempat B

Bila dua komunitas yang dibandingkan betul-betul sama maka nilai koefisien

kesamaan adalah 100%

3. Koefisien kesamaan dapat dihitung lebih teliti dengan menggunakan rumus :

QS= 2 wa+b

x 100 %

QS = Koefisien kesamaan

a = Jumlah prominence kepentingan value (PV) di komunitas A yang dibandingkan

b = Jumlah prominence value (PV) di komunitas B yang dibandingkan

w = Jumlah prominence value dari spesies yang ada di kedua komunitas yang

dibandingkan dengan PV diambil harga terendah

PV = C N √ F

PV = Prominance value

C = Jumlah rata-rata individu dari suatu spesies dari seluruh sampel

F = Frekuensi terdapatnya suatu spesies dari sampel-sampel yang diambil dari

komunitas

Page 17: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

Disarankan untuk tiap stasiun diambil minimal 3 buah sampel dalam tiap kali

pengamabilan.

4. Indeks diversitas Shanono & Wiener (Krebs, 1978)

H’ = -∑i=1

x

pi log2 pi

H’ = Indeks diversitas dari komunitas

S = Jumlah spesies 1 jenis

ni = Jumlah individu dari masing-masing spesies

N = Jumlah seluruh individu

Pi = ni/N adalah bagian individu dalam jenis ke 1

5. Indeks diversitas Simpson

C = 1 – D

C = indeks diversitas

D=( ¿N )

2

ni = jumlah individu untuk masing-masing jumlah

N = jumlah seluruh individu

6. Indeks saprobik menurut Dresscher & Mark (1976)

XC+3 D−B−3 A

A+B+C+ D

X = indeks saprobik

A = jumlah spesies dari kelompok Cilliata

B = jumlah spesies dari kelompok Euglenophyta

C = jumlah spesies dari kelompok Chlorococcales

D = jumlah spesies dari kelompok Peridineae, Chrysophyceae, dan Conjugate

Daftar nilai indeks saprobik dengan penafsiran kualitas air secar biologis.

Bahan

pencemaran

Derajat Tinggi Fase Saprobik Indeks saprobik

Banyak Senyawa

oraganik

Sangat Tinggi

Agak Tinggi

Poli Saprobik

Poli/α – mesosap

α-meso/polisap

α-mesosaprobik

-3,0 - 2,0

-2,0 - 1,5

-1,5 - 1,0

-1,0 - 0,5

Senyawa Organik Sedang α/β mesosap -1,5 - 0,0

Page 18: Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan

dan β/ α mesosap

-0,0 - 0,5