modul hukum surat berharga

Upload: maxtrevor

Post on 10-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

nice

TRANSCRIPT

  • 1Hukum Surat Berharga Erma Zahro Noor,SH.CN Fakultas Hukum Univ. Narotama Surabaya

    BAB IV

    SURAT BERHARGA DAN SURAT YANG BERHARGA LAINNYA YANG

    DIATUR DALAM KUHD

    a. Surat saham (pasal 40, 41, 42, dan 43);

    b. Charter party (pasal 454, 455, 456 dan 457);

    c. Konosemen (pasal 504, 506 dan seterusnya);

    d. Delivery order (pasal 510 (2));

    e. Polis (pasal 255, 256, 257, 258, 259, 260 dan 261).

    Saham

    Pengertian tentang saham ---- pasal 40, pasal 1 sub 4 Keputusan residen RI Nomor 52

    Tahun 1976.

    Pasal 40 (1) ---- saham dapat diterbitkan atas nama atau kepada pembawa (saham

    blangko), saham kepada pengganti tidak ada.

    Penyerahan saham kepada pembawa ---- secara biasa/ secara fisik/ dari tangan ke tangan,

    saham atas nama dilakukan dengan cessie (pasal 613 KUHPdt).

    Ktetntuan khusus saham atas nama ---- pasal 42.

    Surat saham kepada pembawa (dalam blangko) ---- surat berharga, saham atas nama ----

    surat yang berharga/ surat rekta.

    Jumlah penuh dari saham harus sudah disetor ---- pasal 41.

    Saham atas nama boleh penyetorannya tidak penuh ---- pasal 43.

    Carter Partai

    Pengertian carter partai ---- pasal 454.

    Pasal 457 (1) ---- carter partai kepada pengganti (aan order, to order) ---- endossement

    dan penyerahan suratnya. ---- surat berharga ---- tidak ada di Indonesia, di Belanda juga

    tidak ada.

  • 2Hukum Surat Berharga Erma Zahro Noor,SH.CN Fakultas Hukum Univ. Narotama Surabaya

    Pasal 457 (2) ---- carter partai atas nama ---- sipencarter tetap terikat kepada si tercarter

    untuk pemenuhan segala kewajiban yang timbul dari perjanjian itu ---- ada di Indonesia --

    -- cessie yang harus disetujui oleh debitur yaitu si tercarter ---- surat rekta atau surat yang

    berharga.

    Konosemen

    Pengertian konosemen ---- 504.

    Bentuk dan isi konosemen 506.

    Konosemen dapat diterbitkan atas nama, kepada pengganti, atau kepada pembawa ----

    pasal 506 (2).

    Konosemen atas nama ---- cessie, konosemen kepada pembawa ---- secara fisik,

    konosemen kepada pengganti ---- diatur secara khusus dalam pasal 508 ---- endossement

    dan penyerahan suratnya.

    Delivery Order

    Pengertian delivery order ---- pasal 510 (2) ---- tidak ada di Indonesia.

    Jika nama pemegang delivery order disebut ---- delivery order atas nama ---- surat yang

    berharga ---- cessie, delivery order kepada pengganti dan kepada pembawa ---- surat

    berharga . Delivery order kepada penggnati ---- endossement serta penyerahan suratnya,

    delivery order kepda pembawa ---- secara fisik.

    Polis

    Polis : sebuah akta yang sengaja dibuat untuk tanda bukti adanya perjanjian asuransi

    antara penanggung dengan tertanggung.

    Pasal 255 ---- polis merupakan unsur mutlak dalam perjanjian pertanggungan ----

    kebalikannya pasal 257 (1).

    Beberapa jenis perjanjian pertanggungan yang polisnya merupakan unsur mutlak ----

    tidak ada polis perjanjian pertanggungan batal ---- pasal 272, 280, 603, 606, dan 615.

  • 3Hukum Surat Berharga Erma Zahro Noor,SH.CN Fakultas Hukum Univ. Narotama Surabaya

    Bentuk dan isi akta polis :

    1. pasal 256 ---- asuransi pada umumnya

    2. pasal 287 ---- asuransi kebakaran

    3. pasal 299 ---- asuransi terhadap bahaya-bahaya yang mengancam hasil panenan yang

    belum dipanen.

    4. pasal 304 ---- mengenai asuransi jiwa

    5. pasal 592 ---- mengenai asuransi terhadap bahaya laut.

    6. Pasal 686 ---- mengenai asuransi terhadap bahaya-bahaya dalam pengangkutan

    didarat dan disungai.

    Pedoman umum ---- pasal 256 dan 304.

    Polis harus dibuat atas nama ---- pasal 256 dan 304 ---- surat yang berharga, karena polis

    sukar diserahkan kepada orang lain.

    Polis dapat digadaikan, hanya bisa terjadi dalam hubungan hukum khususnya mengenai

    pinjaman uang yang dilakukan oleh penutup asuransi kepada penanggung. Harus polis

    perorangan yang telah memiliki harga tunai dan tiddak menunggak pembayaran

    preminya.

    BAB IV

    SURAT BERHARGA DAN SURAT YANG BERHARGA LAINNYA YANG DIATUR DALAM KUHD

    a. Surat saham (pasal 40, 41, 42, dan 43);

    b. Charter party (pasal 454, 455, 456 dan 457);

    c. Konosemen (pasal 504, 506 dan seterusnya);

    d. Delivery order (pasal 510 (2));

    e. Polis (pasal 255, 256, 257, 258, 259, 260 dan 261).

    Saham

    Pengertian tentang saham ---- pasal 40, pasal 1 sub 4 Keputusan residen RI Nomor 52 Tahun 1976.

    Pasal 40 (1) ---- saham dapat diterbitkan atas nama atau kepada pembawa (saham blangko), saham kepada pengganti tidak ada.

    Penyerahan saham kepada pembawa ---- secara biasa/ secara fisik/ dari tangan ke tangan, saham atas nama dilakukan dengan cessie (pasal 613 KUHPdt).

    Ktetntuan khusus saham atas nama ---- pasal 42.

    Surat saham kepada pembawa (dalam blangko) ---- surat berharga, saham atas nama ---- surat yang berharga/ surat rekta.

    Jumlah penuh dari saham harus sudah disetor ---- pasal 41.

    Saham atas nama boleh penyetorannya tidak penuh ---- pasal 43.

    Carter Partai

    Pengertian carter partai ---- pasal 454.

    Pasal 457 (1) ---- carter partai kepada pengganti (aan order, to order) ---- endossement dan penyerahan suratnya. ---- surat berharga ---- tidak ada di Indonesia, di Belanda juga tidak ada.

    Pasal 457 (2) ---- carter partai atas nama ---- sipencarter tetap terikat kepada si tercarter untuk pemenuhan segala kewajiban yang timbul dari perjanjian itu ---- ada di Indonesia ---- cessie yang harus disetujui oleh debitur yaitu si tercarter ---- surat rekta atau surat yang berharga.

    Konosemen

    Pengertian konosemen ---- 504.

    Bentuk dan isi konosemen 506.

    Konosemen dapat diterbitkan atas nama, kepada pengganti, atau kepada pembawa ---- pasal 506 (2).

    Konosemen atas nama ---- cessie, konosemen kepada pembawa ---- secara fisik, konosemen kepada pengganti ---- diatur secara khusus dalam pasal 508 ---- endossement dan penyerahan suratnya.

    Delivery Order

    Pengertian delivery order ---- pasal 510 (2) ---- tidak ada di Indonesia.

    Jika nama pemegang delivery order disebut ---- delivery order atas nama ---- surat yang berharga ---- cessie, delivery order kepada pengganti dan kepada pembawa ---- surat berharga . Delivery order kepada penggnati ---- endossement serta penyerahan suratnya, delivery order kepda pembawa ---- secara fisik.

    Polis

    Polis : sebuah akta yang sengaja dibuat untuk tanda bukti adanya perjanjian asuransi antara penanggung dengan tertanggung.

    Pasal 255 ---- polis merupakan unsur mutlak dalam perjanjian pertanggungan ---- kebalikannya pasal 257 (1).

    Beberapa jenis perjanjian pertanggungan yang polisnya merupakan unsur mutlak ---- tidak ada polis perjanjian pertanggungan batal ---- pasal 272, 280, 603, 606, dan 615.

    Bentuk dan isi akta polis :

    1. pasal 256 ---- asuransi pada umumnya

    2. pasal 287 ---- asuransi kebakaran

    3. pasal 299 ---- asuransi terhadap bahaya-bahaya yang mengancam hasil panenan yang belum dipanen.

    4. pasal 304 ---- mengenai asuransi jiwa

    5. pasal 592 ---- mengenai asuransi terhadap bahaya laut.

    6. Pasal 686 ---- mengenai asuransi terhadap bahaya-bahaya dalam pengangkutan didarat dan disungai.

    Pedoman umum ---- pasal 256 dan 304.

    Polis harus dibuat atas nama ---- pasal 256 dan 304 ---- surat yang berharga, karena polis sukar diserahkan kepada orang lain.

    Polis dapat digadaikan, hanya bisa terjadi dalam hubungan hukum khususnya mengenai pinjaman uang yang dilakukan oleh penutup asuransi kepada penanggung. Harus polis perorangan yang telah memiliki harga tunai dan tiddak menunggak pembayaran preminya.

    10

    3

    Hukum Surat Berharga Erma Zahro Noor,SH.CN

    Fakultas Hukum Univ. Narotama Surabaya