hukum surat-surat berharga

39
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Upload: fair-nurfachrizi

Post on 23-Jan-2018

5.358 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

HUKUMSURAT-SURAT BERHARGA

Page 2: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Untuk surat berharga, dalam bahasa Belanda disebut dengan “Waarde Papier”, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “Negotiable Instrument”.Yang dimaksud dengan surat berharga adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang didalamnya berisikan suatu perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut, baik pihak yang diberikan surat berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat berharga tersebut telah dialihkan.

Page 3: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Secara Yuridis, Surat Berharga mempunyai fungsi sebagai berikut :1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar);2. Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan);3. Sebagai surat legitimasi (surat bukti hak tagih);

Surat Berharga dikenal ada 3 (t iga) macam :1. Surat yang bersifat hukum kebendaan (zakenrechtelijke papieren). Contohnya Konosemen (Bill of lading);2. Surat tanda keanggotaan dari suatu persekutuan (lidmaatschaps papieren). Contohnya Surat Saham;3. Surat tagihan hutang (schuldvorderings papieren).

Contohnya Wesel, Cek, Surat Sanggup dll.

Page 4: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Surat Berharga, diatur dalam :1. KUHD;2. Perundang-undangan lain, khususnya yang terkait langsung dengan surat berharga.

Secara fisik surat berharga hanyalah merupakan sepucuk kertas surat biasa, tetapi mempunyai kekuatan yang mengikat secara hukum, karena memiliki 4 (empat) teori yang terkandung di dalamnya, yaitu :1. Teori Kreasi, menurut teori ini surat berharga mengikat penerbitnya karena tindakan penerbit menandatangani di dalam surat berharga tersebut. Penerbit terikat meskipun pihak pemegang surat berharga sudah beralih kepada pihak lain dari pemegang semula.2. Teori Kepatutan, dalam teori ini hampir sama dengan teori kreasi tetapi dengan pembatasan tertentu. Menurut teori ini penerbit surat berharga terikat dan harus membayar surat berharga kepada siapa pun pemegangnya, akan tetapi jika pemegang surat berharga tergolong “tidak pantas”, misalnya diperoleh dengan jalan mencuri, maka penerbit surat berharga tidak terikat untuk membayar kepada orang tersebut.

Page 5: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

3. Teori Perjanjian, menurut teori ini sebabnya suratberharga mengikat penerbitnya adalah karena penerbit telah membuat suatu perjanjian dengan pihak pemegang surat berharga tersebut, yakni perjanjian untuk membayarnya, termasuk jika surat berharga tersebut dialihkan kepada pihak ketiga.

4. Teori Penunjukan, menurut teori ini sebabnya surat berharga mengikat penerbitnya adalah karena pihak pemegang surat berharga tersebut menunjukkan kepada penerbit untuk mendapatkan pembayarannya. Sebelum surat berharga tersebut ditunjukkan kepada penerbit, menurut teori ini keterikatan dari penerbit untuk membayar belum ada.

Page 6: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

MACAM-MACAM SURAT BERHARGA :

1. WESEL;Istilah Wesel dalam bahasa Belanda disebut “Wissel”, dalam bahasa Jerman disebut “Wechsel”, dalam bahasa Perancis disebut “Lettre de change”, dan dalam bahasa Inggris disebut “Bill of Exchange”.Wesel ini diatur dalam KUHD dan berbagai Perundangan lainnya yang berlaku.Wesel merupakan suatu surat berharga bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitnya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh Penarik (Penerbit) untuk membayar kepada pihak pemegang atau yang ditunjuk oleh pihak pemegang (tertunjuk), pembayaran mana dilakukan oleh pihak pembayar (tertarik).Para Pihak yang terlibat dalam Wesel, antara lain sbb :a. Penarik (Penerbit), adalah pihak yang menerbitkan surat wesel, karena itu biasanya disebut sebagai penerbit.b. Tertarik (Tersangkut), adalah pihak yang diberikan perintah tanpa syarat untuk membayar surat wesel. Pihak tertarik ini biasanya juga disebut pihak tersangkut.

Page 7: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

c. Akseptan, adalah pihak yang telah setuju untuk membayar surat wesel pada hari bayar (jatuh tempo) dengan sebelumnya membubuhkan tanda tangannya pada wesel tersebut.d. Pemegang Pertama, adalah pihak yang pertama sekali memegang atau menerima wesel tersebut.e. Pengganti, adalah pihak yang menerima peralihan surat wesel dari pihak pemegang sebelumnya.f. Endosan, adalah pihak yang mengalihkan surat wesel kepada pemegang selanjutnya.

Syarat-syarat Formal Isi Wesel :1. Kata “Surat Wesel” yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam bahasa yang dipakai untuk wesel tersebut;2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;3. Nama Tertarik (Orang yang harus membayarnya);

Page 8: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

4. Tanggal Pembayaran;5. Penetapan tempat pembayaran;6. Nama orang yang kepadanya atau kepada orang yang ditunjuknya wesel tersebut harus dibayar;7. Tanggal dan tempat surat wesel ditarik/ diterbitkan;8. Tanda tangan penerbit wesel (Penarik).

Macam-macam Wesel :a. Wesel Biasa, adalah wesel normal seperti biasa, dimana terdapat semua pihak yang berhubungan dengan wesel tersebut, yaitu pihak penarik, tertarik, pemegang pertama, pemegang pengganti, akseptan dan endosan.

Page 9: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

b. Wesel atas Pengganti Penerbit, adalah wesel tersebut diterbitkan untuk diri penarik sendiri artinya bahwa pihak pemegang pertama dari wesel adalah penarik itu sendiri meskipun kemudian wesel tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain;c. Wesel atas Penerbit Sendiri, adalah wesel diterbitkan oleh penarik, tetapi pihak tertarik adalah pihak penarik itu sendiri, jadi pihak penarik memerintahkan dirinya sendiri untuk membayar tanpa syarat kepada pihak pemegang wesel tersebut;d. Wesel untuk Perhitungan Pihak Ketiga, adalah wesel untuk perhitungan pihak ketiga, jadi wesel yang tidak diterbitkan oleh penarik sendiri, tetapi diterbitkan oleh pihak ketiga untuk penarik itu sendiri. Pihak ketiga tersebut misalnya pihak Bank dimana pihak penarik mempunyai rekeningnya;e. Wesel Inkasso, adalah wesel yang memberikan kuasa kepada pemegangnya untuk menagih sejumlah uang, sehingga wesel ini tidak dapat dipindah tangankan. Dalam hal ini pihak pemegang wesel tersebut menjadi sebagai pemegang kuasa, sehingga dia tidak mengendosemenkan kepada pihak lain, tetapi dapat memberi kuasa lagi kepada pihak lain.

Page 10: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

f. Wesel Berdomisil i , adalah surat wesel yang pembayarannya dilakukan oleh orang lain (pihak ketiga) selain dari tertarik dan pembayarannya dilakukan ditempat pihak ketiga tersebut, misalnya dilakukan pembayaran oleh orang yang mudah dicapai oleh pihak pemegang wesel.

Kewajiban Penarik Wesel :1. Kewajiban Menjamin Akseptasi dan Pembayaran;

Penarik wesel berkewajiban untuk menjamin bahwa pihak tertarik akan mengakseptasi dan membayar wesel tersebut ketika ditunjukkan kepadanya. Bilamana setelah ditunjukkan oleh pembawa wesel tersebut tidak mau diakseptasi oleh tertarik atau sudah diakseptasi tetapi tidak mau membayarnya, maka kewajiban pihak penarik sendiri untuk membayar wesel tersebut. Jika suatu wesel tidak diakseptasi atau dibayar pada saat yang ditentukan maka pihak pemegang wesel dapat melakukan protes non akseptasi atau protes non pembayaran. Berdasarkan protes tersebut pihak pemegang wesel dapat melakukan “HAK REGRES” yakni hak untuk meminta kepada pihak wajib regres untuk membayar wesel tersebut. Pihak wajib regres adalah : Penarik, Endosan dan Avalis.

Page 11: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

2. Kewjiban Menyediakan Dana;Karena pihak tertarik yang akan membayar wesel

tersebut, maka pihak penarik haruslah menyediakan cukup dana pada tertarik, dana tersebut dapat berupa dana segar, tetapi dapat juga berupa tagihan penarik pada tertarik yang sudah jatuh tempo, apabila tidak cukup tersedia dana pada tertarik, sehingga wesel tidak dibayarnya, adalah kewajiban pihak penarik untuk membayar wesel tersebut.

Endosemen Dari Wesel :Endosemen merupakan cara pengalihan wesel oleh pemegangnya kepada pihak lain secara sederhana, yakni dengan cara menulisnya di belakang surat wesel tersebut. Kata Dasar “Endos” sendiri secara harfiah berarti “Belakang”. Setelah dilakukan endosemen, maka seluruh hak yang ada dalam wesel tersebut beralih kepada pihak yang dialihkan tersebut. Endosemen harus dilakukan tanpa syarat. Jika ada syarat yang ditulis pada endosemen tersebut, maka syarat tersebut oleh HUKUM dianggap tidak pernah ada.

Page 12: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Selain dikenal Endosemen Biasa, maka terdapat pula macam-macam Endosemen, antara lain :a. Endosemen Blanko, yaitu endosemen yang tidak

mengisi nama pihak penerima pengalihan wesel. Pihak penerima pengalihan wesel tersebut dapat mengisi nama sendiri atau mengisi nama orang lain pada kolom blanko tersebut;b. Endosemen Inkasso, jika dalam wesel tertulis kata

“Inkasso” atau sejenisnya, maka wesel tersebut tidak dapat dialihkan dengan endosemen biasa, tetapi

dengan jalan pemberian kuasa. Pemberian kuasa ini dapat berbentuk endosemen inkasso, yang sering juga

disebut dengan istilah “endosemen procura”. Dalam hal ini pihak yang menerima pengalihan hanya berkedudukan sebagai pemegang kuasa saja;c. Endosemen Jaminan, adalah endosemen yang menempatkan pihak penerima peralihan pada kedudukan sebagai pemegang jaminan (gadai) saja.

Page 13: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Akseptasi Terhadap Wesel :Akseptasi adalah pernyataan dari tertarik bahwa dia bersedia membayar wesel yang ditunjukkan kepadanya oleh pemegang wesel. Pernyataan kesanggupan membayar tersebut dapat ditulis di depan atau di belakang wesel tersebut. Jika seseorang tertarik sudah melakukan akseptasi, maka dia sudah terikat secara hukum untuk membayar wesel tersebut. Jika pihak penarik hanya menjamin pembayarannya saja tidak menjamin akseptasi maka pada weselnya harus ditulis kata “Non Akseptasi” berarti wesel ini tidak boleh dimintakan akseptasi.

Page 14: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Aval dalam Wesel :Aval adalah lembaga pemberian jaminan dalam hukum wesel. Dalam hal ini pihak ketiga yang disebut “Avalis” dapat menjamin bahwa jika wesel tersebut tidak dibayarkan pada saatnya, maka pihak avalis tersebut yang akan membayarnya. Aval dilakukan untuk seluruh jumlah uang yang tersebut dalam wesel, kecuali apabila disebut jumlah lain dalam klausula aval dalam surat wesel tersebut. Kedudukan aval ini dalam hukum wesel sama posisinya dengan ganrantor/borgtog dalam kontrak hutang-piutang. Aval dapat diberikan dengan cara mencantumkan dengan tegas pada surat weselnya dengan kata “Aval” dan menandatanganinya.

Page 15: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Pembayaran Wesel :Surat wesel dapat dibayar pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan bunyi wesel tersebut, adapun waktu pembayaran wesel adalah :a. Pada waktu wesel diperlihatkan;b. Pada waktu tertentu setelah wesel diperlihatkan;c. Pada waktu tertentu sesudah tanggal penerbitan wesel;d. Pada tanggal tertentu seperti yang ditulis dalam wesel.

Page 16: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

2. CEK :Cek ini diatur dalam KUHD dan perundang-

undangan lainnya. Cek merupakan suatu surat berharga bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitannya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh Penarik (Penerbit) untuk membayar kepada pihak pemegang atau pembawanya, pembayaran mana dilakukan oleh pihak pembayar, yaitu Bank dari pihak penerbit/ penarik.

Para pihak dalam Cek :a. Penarik (Penerbit), adalah pihak yang menerbitkan atau menandatangani surat cek;b. Tertarik (Tersangkut), adalah pihak yang diberikan perintah tanpa syarat untuk membayar suatu cek, dalam hal ini adalah Bank dari pihak penarik.

Page 17: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

c. Pemegang, adalah pihak yang pertama sekali sebagai memegang atau menerima cek

tersebut, yakni orang yang namanya disebutkan dalam cek tersebut;d. Pembawa, adalah pihak yang menerima cek

tersebut dan membawa serta untuk menunjukkannya kepada Bank, tanpa menyebutkan namanya pada cek tersebut. Hal ini sebagai konsekuensi dari klausula “atas tunjuk” dalam cek tersebut.e. Pengganti, adalah pihak yang menerima peralihan surat cek dari pihak pemegang sebelumnya dengan jalan endosemen. Karena itu cek dalam jenis ini diterbitkan dengan klausula “atas pengganti”;f. Endosan, adalah pihak yang mengalihkan surat cek kepada pemegang selanjutnya dalam jenis cek atas pengganti.

Page 18: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Syarat-Syarat Formal Cek adalah :1. Terdapat kata “Cek” yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam bahasa yang dipakai untuk cek tersebut;2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;3. Nama Tertarik (bank yang harus membayarnya);4. Tanggal pembayaran;5. Penetapan tempat pembayaran;6. Tanggal dan tempat surat cek ditarik atau diterbitkan;7. Tanda tangan penerbit Cek (Penarik).

Page 19: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Macam-Macam CEK :a. Cek Biasa, adalah cek seperti biasa yang

kita lihat dengan memenuhi semua kriteria dan ciri-ciri dari suatu cek, tanpa suatu ketentuan tambahan terhadap cek tersebut.b. Cek atas Pengganti Penerbit, adalah cek

dimana nama pemegang pertama tidak disebutkan sehingga pihak penarik sama dengan pemegang pertama. Karena cek ini mengambil bentuk atas pengganti, maka peralihannya haruslah lewat endosemen.c. Cek atas Penerbit Sendiri, adalah cek

dalam model ini yang menjadi tertarik adalah juga bertindak sebagai penarik.

Page 20: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

d. Cek untuk Perhitungan Pihak Ketiga, adalah cek yang diterbitkan oleh seseorang, tetapi pembayarannya diambil bukan dari rekening penarik melainkan dari rekening pihak ketiga.e. Cek Incasso, adalah cek yang didalamnya terdapat kata “incasso” atau kata lain sejenis, maka pihak pemegang cek hanya berkedudukan sebagai pemegang kuasa untuk menagih, berarti pemegang tidak boleh mengalihkan kepada pihak lain selain dengan jalan pemberian kuasa lagi.f. Cek Berdomisi l i , adalah cek yang tempat pencairannya ditunjukkan di tempat tertentu yakni ditempat pihak ketiga atau di tempat pihak tersangkut. Dan cek ini tidak dapat dicairkan di tempat lain.

Page 21: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

g. Cek Silang, merupakan cek yang pada lembarannya diberikan garis silang, dimana cek seperti ini hanya dapat dibayarkan jika pembawanya adalah bank lain atau nasabah dari tertarik. Apabila ada penyebutan nama pihak yang menerima uang, maka cek silang seperti itu disebut “cek silang khusus”.h. Cek untuk Perhitungan, merupakan cek yang pada lembarannya diberikan kata “untuk diperhitungkan” atau kata lain yang sejenis, maka cek seperti ini tidak dapat dibayar dengan tunai, tetapi hanya dapat dibayar secara pemindahbukuan ke dalam rekening pembawanya.i. Cek Perjalanan, merupakan cek yang diterbitkan oleh

seseorang yang akan melakukan perjalanan ke tempat lain, sehingga dia tidak perlu membawa uang tunai dalam perjalanannya. Sesampainya di tempat perjalanan, maka dia dapat meminta bank yang ditunjuk untuk mencairkan cek tersebut. Cek ini dapat diterbitkan baik atas tunjuk, atas pengganti maupun tidak atas pengganti. Cek Perjalanan atas tunjuk dapat diuangkan oleh siapa saja yang membawanya. Cek Perjalanan atas pengganti hanya dapat diuangkan oleh pemegang pertama atau penggantinya secara endosemen. Akan

tetapi yang paling aman adalah cek perjalanan tidak atas pengganti, dimana hanya pemegang pertamalah yang dapat

menguangkan cek tersebut.

Page 22: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

3. SURAT SANGGUP :Surat Sanggup ini diatur dalam KUHD dan

Perundang-undangan lainnya.Surat Sanggup adalah suatu surat berharga, bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitannya, yang merupakan kesanggupan tanpa syarat oleh penerbit untuk membayar (pengakuan hutang) kepada pihak pemegang atau pembawanya, pembayaran mana dilakukan pada waktu tertentu oleh pihak penerbit itu sendiri.

Syarat-syarat Formal Surat Sanggup :a. Kata-kata “Surat Sanggup” yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam bahasa yang dipakai untuk surat sanggup tersebut;b. Kesanggupan tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;c. Tanggal pembayaran;

Page 23: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

d. Penetapan tempat pembayaran;e. Tanggal dan tempat surat sanggup ditarik

atau diterbitkan;f. Tanda tangan penerbit surat sanggup;g. Nama orang yang kepadanya atau kepada

orang lain yang ditunjuk olehnya, pembayaran harus dilakukan.

Selain ketentuan tersebut, maka berbagai ketentuan tentang wesel, juga berlaku bagi surat sanggup ini secara penuh, seperti endosemen, hak regres, kadaluwarsa dll.

Page 24: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

4. BILYET GIRO :Yang dimaksud dengan Bilyet Giro adalah suatu

perintah tanpa syarat dari penerbitnya untuk memindahbukukan sejumlah uang yang ada pada bank dimana penerbit memiliki rekening giro dan dana dalam jumlah yang cukup, dana tersebut dipindahbukukan (ditransfer) ke rekening (baik pada bank yang sama, maupun ke bank lain) milik pihak yang namanya tersebut dalam Bilyet Giro.

Jadi berbeda dengan pengertian Cek yang dibayar secara tunai oleh bank. Bilyet Giro ini termasuk dalam salah satu cara fungsinya sebagai alat bayar, tetapi dia tidak bisa dilakukan secara tunai, tetapi hanya lewat pemindahbukuan saja.

Page 25: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Bilyet Giro ini tidak diatur dalam KUHD, tetapi diatur dalam Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Perbankan.

Para Pihak dalam Bilyet Giro :1. Penarik, adalah pihak yang mempunyai rekening

pada bank, yang menerbitkan/menandatangani bilyet giro, berarti dialah yang memerintahkan kepada bank untukmelakukan pemindahbukuan;2. Bank Penyimpan Dana (Tertarik), adalah Pihak

bank yang terdapat rekening giro dari penerbit bilyet giro;3. Bank Penerima, adalah Pihak bank dimana terdapat rekening pembawa bilyet giro, sehingga ke dalam rekening tersebutlah dana ditransfer;4. Pemegang, adalah pihak yang memegang bilyet

giro yang namanya tercantum di dalamnya.

Page 26: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Persyaratan Formal Bilyet Giro :

1. Nama dan Nomor Bilyet Giro yang bersangkutan;2. Nama Bank Penyimpan dana (Tertarik);3. Perintah tanpa syarat untuk pemindahbukuan;4. Nama dan Nomor rekening pemegang;5. Nama Bank Penerima;6. Tempat dan Tanggal penarikan;7. Tanda Tangan Penarik dan Stempel, jika merupakan Badan Usaha;8. Penyebutan jumlah uang yang diperintahkan untuk di transfer.

Page 27: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

5. PROMES ATAS TUNJUK :Promes atas tunjuk diatur dalam KUHD dan dalam berbagai

Perundang-undangan lainnya. Pada prinsipnya Promes atas tunjuk hanyalah merupakan kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang (jadi semacam pengakuan hutang juga) yang harus dibayar kepada si pembawa surat promes tersebut. Hanya saja berbeda dengan aksep, promes atas tunjuk lebih sederhana dengan jangka waktu yang lebih pendek. Pemegang berhak menagih pembayarannya hanya dalam tenggang waktu 6 (enam) hari sejak diterbitkan.

6. KWITANSI ATAS TUNJUK :Kuitansi atas tunjuk diatur dalam KUHD dan berbagai

Perundang-undangan lainnya. Pada prinsipnya kuitansi atas tunjuk sama dengan promes atas tunjuk, hanya saja dalam kuitansi atas tunjuk yang diterbitkan adalah berupa kuitansi (tanda terima uang) dimana orang yang telah ditunjuk dan kemudian menguasai kuitansi tersebut dianggap telah membayar uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam kuitansi.

Page 28: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

7. KONOSEMEN :Konosemen adalah suatu surat berharga yang bertanggal,

dalam mana dinyatakan bahwa pihak perusahaan pengangkutan telah menerima barang-barang tertentu dengan penyebutan rincian barang yang tercantum, untuk diangkut ke suatu tempat tujuan tertentu dengan kapalnya, dan menyerahkan barang tersebut kepada orang tertentu dengan syarat-syarat tertentu. Konosemen ini diatur dalam KUHD dan berbagai perundang-undangan lain baik secara nasional maupun secara internasional.Konosemen dapat diterbitkan :

a. Atas Nama;b. Atas Tunjuk;c. Atas Pengganti;

Konosemen dapat beralih dan diperalihkan (diperjualbelikan) kepada pihak lain. Dengan demikian Konosemen secara Yuridis berfungsi :

a. Sebagai tanda terima barang;b. Sebagai perjanjian dalam pengangkutan laut;c. Sebagai surat berharga;

Page 29: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

8. SAHAM :Saham adalah suatu bagian dalam perusahaan yang

merupakan kepentingan kepemilikan dalam wujud benda bergerak dalam suatu perusahaan, yang biasanya tercipta setelah memberikan suatu kontribusi tertentu ke dalam modal perusahaan tersebut, yang memberikan hak kepemilikan yang bersifat hak kebendaan bagi para pemegangnya.

Saham dari perusahaan terbuka dapat diperdagangkan (diperjualbelikan) di Pasar modal, sehingga saham merupakan salah satu jenis dari efek. Saham ini diatur dalam UU PT dan perundangan lainnya termasuk di bidang Pasar Modal.Para pemegang saham mempunyai hak-hak :a. Hak mendpatkan deviden;b. Hak suara dalam RUPS;c. Hak untuk menerima sisa kekayaan dalam proses likuidasi.

Page 30: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Terdapat beberapa jenis Saham :a. Saham dengan hak suara yang :

Khusus, Bersyarat, Terbatas, Tanpa hak Suara;b. Saham yang setelah jangka waktu tertentu dapat :

Ditarik kembali, Ditukar dengan klasifikasi saham yang lain;c. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya :

Pembagian deviden secara kumulatif, Pembagian Deviden secara nonkumulatif.d. Saham yang memberikan lebih dahulu kepada

pemegangnya dari pemegang saham dari klasifikasi yang lain atas pembagian deviden dari sisa kekayaan perseroan dalam likuidasi.

Page 31: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Bila dilihat dari Pengalihannya, maka ada 2 (dua) macam SAHAM :a. Saham Atas Tunjuk, dimana pengalihannya cukup dengan menyerahkan saham tersebut kepada pihak lain;b. Saham Atas Nama, dimana pengalihannya dengan mencatat nama pemilik baru dalam daftar buku saham yang ada dalam perusahaan tersebut;

9. OBLIGASI :Obligasi merupakan suatu surat pengakuan hutang

berjangka panjang (1 tahun) dengan bersuku bunga tertentu yang diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna pembiayaan perusahaan tersebut, atau diterbitkan oleh Pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya.

Page 32: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Jika jangka waktunya pendek, tidak disebut sebagai Obligasi tetapi “Surat Hutang”.Apabila suatu obligasi pada waktu tertentu dapat ditukar dengan saham dari perusahaan penerbitnya, maka untuk obligasi yang demikian disebut dengan istilah “Obligasi Konversi”.Proses penerbitan Obligasi dilakukan dengan salah satu di antara cara-cara :a. Secara Private Placement, yakni dijual langsung kepada pihak-pihak yang berminat tanpa melalui penawaran umum;b. Lewat Pasar Modal, yang dalam hal ini dilakukan lewat suatu proses penawaran umum;

Page 33: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Obligasi dapat diterbitkan dengan menggunakan :a. Jasa Underwriter, yang akan mengatur proses penawaran pada umumnya;b. Jasa Pihak Trustee (Wali Amanat), yang akan mewakili pihak investor (pemegang obligasi);

Obligasi ini diatur dalam BW, UU-PT, UU-Pasar Modal.

Page 34: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

10. COMMERCIAL PAPER :CP merupakan surat berharga pasar uang yang

kemudian dipakai juga sebagai surat berharga di pasar modal. Untuk itu CP ini sering disebut sebagai “Surat Berharga Komersial” atau “Kertas Dagang”.

CP adalah suatu surat berharga berupa pengakuan hutang berjangka pendek (2 sampai 270 hari), yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan (sebagai peminjam uang) kepada pihak lain (investor) yang mempunyai dana segar untuk membeli obligasi. Hutang tersebut tanpa memberikan suatu jaminan hutang, dan hutang mana diberikan secara diskon tertentu meskipun ada juga yang diberikan dengan memberikan suatu suku bunga tertentu.

Page 35: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Karakter Yuridis CP adalah :a. Merupakan janji untuk membayar hutang tanpa

syarat;b. Merupakan surat berharga yang tergolong ke dalam jenis surat sanggup;c. Berjangka waktu pendek;d. Umumnya diperjualbelikan dalam bentuk diskon, meskipun ada juga yang diberikan dengan memberikan suatu bunga tertentu;e. Tidak mempunyai jaminan hutang;f. Umumnya dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah mempunyai nama dengan peringkat yang bagus;g. Merupakan instrumen pasar uang, yang kemudian berkembang menjadi instrumen pasar modal;

Page 36: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

CP ini diatur dalam :BW, KUHD, UU-Perbankan, UU-Pasar Modal, UU-PT.

Para Pihak dalam CP :a. Penerbit;b. Pemodal;c. Pengatur Penerbitan;d. Agen Penerbit;e. Agen Pembayar;f. Pedagang Efek;g. Perusahaan Pemeringkat;

Page 37: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

11. SURAT BERHARGA PASAR MODAL :Tidak semua jenis surat berharga dapat diperdagangkan di pasar modal, sehingga hanya sebagian saja yang

disebut dengan Surat Berharga Pasar Modal atau “EFEK”. Efek ini diatur dalam UU-Pasar Modal dan Perundangan lainnya.Yang termasuk Surat Berharga Pasar Modal, adalah :a. Surat Pengakuan Hutang;b. Surat Berharga Komersial;c. Saham;d. Obligasi;e. Tanda Bukti Hutang;f. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif;g. Kontrak Berjangka atas Efek;h. Efek beragunan Aset;i. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia;j. Setiap derivatif dari Efek, seperti bukti rights, waran, opsi, dll.

Page 38: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

12. SURAT BERHARGA PASAR UANG :Yang dapat diperdagangkan di Pasar Uang adalah Surat Berharga tertentu saja, yakni yang disebut Surat

Berharga Pasar Uang yang berjangka pendek saja.Surat Berharga Pasar Uang ini diatur di UU-Pasar Uang dan perundang-undangan lainnya.

Karakter Yuridis Surat Berharga Pasar Uang adalah :a. Merupakan instrumen jangka pendek;b. Tingkat likuidasinya tinggi;c. Tidak mempunyai pasar secara fisik;d. Berfungsi sebagai sarana mobilitas dana;e. Berfungsi juga sebagai sarana pengendalian moneter;f. Berfungsi juga sebagai rujukan penetapan tingakt

suku bunga;g. Ditujukan hanya untuk surat berharga tertentu;

Page 39: HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

Yang termasuk dalam Surat Berharga Pasar Uang adalah :a. Sertifikat Bank Indonesia;b. Surat Berharga Pasar Uang;c. Sertifikat Deposito;d. Comercial Paper;e. Call Money;f. Rephurchase Agreement;g. Banker’s Acceptance;h. Promissory Notes;i. Trassory Bills;j. Revolving Underwriting Facilities;