modul 5 260110140081 ayyu widyazmara

Upload: ayu-apriliani

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Modul 5 260110140081 Ayyu Widyazmara

    1/7

     Nama : Ayyu Widyazmara

     NPM : 260110140081

    Shift : B1

    PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIDEPRESI

    Tugas Pendahuluan Praktikum

    Farmakoterapi Gangguan Kulit, Tulang Dan Sendi, Mata, Tht, Syaraf Dan Psikiatri

    1.  Sebutkan penggolongan obat antidepresi beserta contoh-contohnya !

    Jawaban:

    Depresi merupakan gangguan psikiatri yang banyak ditemukan, terjadi pada

    sekitar 14 juta orang dewasa di Amerika Serikat setiap tahunnya. Prevalensi depresi di

    Amerika Serikat diperkirakan sebesar 16 % pada orang dewasa (21% wanita, 13% pria),

    atau lebih dari 32 juta orang. Gejala utama depresi yaitu afek depresif, kehilangan minat

    dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah

    lelah dan menurunnya aktivitas. Sedangkan Gejala lainnya berupa konsentrasi dan

     perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, gagasan tentang rasa

     bersalah dan tidak berguna, dan pandangan masa depan yang suram dan pesimistis,

    gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu dan nafsu

    makan terganggu. Ppdgj. Gejala-gejala depresi adalah perasaan kesedihan yang

     berlebihan, putus asa, dan keputusasaan, serta ketidakmampuan untuk melakukan

    aktivitas seperti biasa, perubahan pola tidur dan nafsu makan, kehilangan energi, dan

     pikiran untuk bunuh diri (Richard and Luigi, 2009).

    Antidepresan terutama digunakan untuk mengobati depresi, gangguan obsesif-

    kompulsif, gangguan ansietas menyeluruh, gangguan panik, gangguan fobik dan pada

    kasus tertentu, enuresis nokturnal (antidepresn trisiklik) dan bulimia nervosa (fluoxetine)

    (Richard and Luigi, 2009). 

  • 8/17/2019 Modul 5 260110140081 Ayyu Widyazmara

    2/7

    Penggolongan obat antidepresan yaitu sebagai berikut :

    1.  Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitors

    Selective serotonin reuptake inhibitor   (SSRI) merupakan grup kimia

    antidepresan baru yang khas, hanya menghambat ambilan serotonin secara

    spesifik. Berbeda dengan antidepresan trisiklik yang menghambat tanpa seleksi

    ambilan-ambilan norepinefrin, serotonin, reseptor muskarinik, H,-histaminik

    dan a,-adrenergik. Dibanding dengan antidepresan trisiklik, SSRI

    menyebabkan efek antikolinergik lebih kecil dan kordiotoksisitas lebih rendah.

     Namun demikian, inhibitor ambilan kembali serotonin yang baru harus

    digunakan secara seksama sampai nanti setelah efek iangka panjang diketahui.

    Contohnya Citalopram, Escitalopram, Fluoxetine, Fluvoxamine, Paroxetine

    dan Sertraline (Hollister LE, 1998).

    2.  Serotonin/norepinephrine Re-Uptake Inhibitors

    Salah satu contoh obat golongan SNRI adalah venlafaxine yang

    menyebabkan penghambtan sentral selektif terhadap ambilan kembali

    noradrenalin dan serotoni. Venlafaxien memiliki efek samping yang sama

    dengan SSRI, yang tersering adalah mual, sakit kepala, insomnia, somnolen,

    mulut kering, pusing, konstipasi, astenia, berkeringat dan gugup. Kebaynyakan

    efek samping ini terkait dosis dan sebagian besar menurun intensitas dan

    frekuensinya seiring waktu. Pada dosis yang lebih tinggi dapat terjadi

    hipertensi (Hollister LE, 1998).

    Overdosis mengakibatkan perubahan EKG (seperti pemanjangan interval

    QT, pemanjangan QRS) takikardi sinus, takikardi ventrikel, bradikardia dan

    kejang. Contohnya Duloxetine dan Venlafoxine (Hollister LE, 1998).

    3.  Atypical Antidepressants

    Salah satu contoh atypical antidpressant yaitu bupropion, memiliki

    struktur kimia mirip amfetamin, obat ini diduga bekerja pada efek

    dopaminergik. Efek samping utama berupa perangsangan sentral agitasi,

    ansietas dan insomnia pada 2% pasien. Efek samping lain yang dapat terjadi

    ialah mulut kering, migrain, mual, muntah, konstipasi dan tremor. Bupropion

  • 8/17/2019 Modul 5 260110140081 Ayyu Widyazmara

    3/7

    tidak memperlihatkan efek antikolinergik dan tidak mengahambat MAO

    (Hollister LE, 1998).

    Dosis awal dewas 100mg 2 kali sehari, tergantung respons kliniknya,

    dapat ditingkatkan hinggga 300mg/hari. Diberika dalam dosis 100mg/kali.

    Efek terlihat setelah 4 minggu atau lebih. Dosis dapat dinaikkan hingga

    450mg/hari diberikan dalam dosis terbagi. Contohnya Bupropion, Mirtazapine,

     Nefazodone dan Trozodone (Hollister LE, 1998).

    4.  Tricyclic Antidepressants

    Anti depresan trisiklik merupakan anti depresan generasi pertama untuk

    mengatasi pasien depresi. Belakangan ini kedudukan antidepresan trisiklik

    telah digeser oleh anti depresan baru karena ditolerir dengan lebih baik dan

    faktor keamanan. Pemberian antidepresan trisiklik secara oral diserap dengan

     baik dan level puncak dalam plasma dicapai setelah 2-6 jam, namun reaksi

    klinik optimum setelah 2-4 minggu pemberian.puskes (Hollister LE, 1998).

    Antidepresan trisiklik dan polisiklik menghambat ambilan neropinefrin

    dan serotonin ke neuron. Terapi jangka panjang menyebabkan perubahan

    dalam reseptor-reseptor sistem saraf pusat tertentu. Obat penting dalam grup

    ini adalah imipramin, amitriptilin, desipramin, suatu derivat demetilasi

    imipramin, nortriplin, protriptilin dan doksepin. Amoksapin dan maprotilin

    disebut “generasi kedua” untuk membedakannya dengan antidepresan trisilik

    yang lama. Obat generasi kedua ini mempunyai kerja yang sama dengan

    imipramin, meskipun memperlihatkan farmakokinetik yang sedikit berbeda.

    Semua antidepresan trisiklik (TCA) memiliki efek terapi yang sama dan

     pilihan tergantung pada toleransi efek samping dan lama kerja obat. Pasien

    yang tidak responsif dengan salah satu TCA dapat diberikan pilihan obat lain

    dalam golongan ini (Hollister LE, 1998).

    5.  Monoamine Oxidase Inhibitors

    Monoamin oksidase (MAO) adalah suatu enzim mitokondria yang

    ditemukan dalam jaringan saraf dan jaringan lain, seperti usus dan hati. Dalam

    neuron, MAO berfungsi sebagai "katup penyelamat", memberikan deaminasi

  • 8/17/2019 Modul 5 260110140081 Ayyu Widyazmara

    4/7

    okidatif dan meng-nonaktifkan setiap molekul neurotransmiter (norepinefrin,

    dopamin, dan serotonin) yang berlebihan dan bocor keluar vesikel sinaptik

    ketika neuron istirahat. inhibitor MAO dapat meng-nonaktifkan enzim secara

    ireversibel atau reversibel, sehingga molekul neurotransmiter tidak mengalami

    degradasi dan karenanya keduanya menumpuk dalam neuron presinaptik dan

    masuk ke ruang sinaptik. Hal ini menyebabkan aktivasi reseptor norepine dan

    serotonin, dan menyebabkan aktivasi antidepresi obat, Tiga inhibitor MAO

    yang ada untuk pengobatan depresi sekarang:, isokarboksazid, dan

    tranilsipromin; tidak ada satu obat-pun sebagai prototip. Penggunaan inhibitor

    MAO sekarang terbatas karena pembatasan diet yang dibutuhkan pasien

     pengguna inhibitor MAO (Hollister LE, 1998).

    MAOI secara ireversibel menghambat degradasi metabolik monoamine

    dengan berikatan secara ireversibel dengan MAO tipe A dan B, sehingga dapat

    menyebabkan krisis hipertensi yang dapat mematikan (cheese reaction) akibat

     penghambatan metabolisme perifer amin penekan: makanan yang kaya akan

    tiramin, amin simpatomimetik yang bekerja tidak langsung, L-dopa dan

     pethidine harus dihindari pada pasien yang menggunakan MAOI. MAOI dapat

    mematikan pada overdosis. Contohnya Phenelxibe, Selegiline dan

    Tranylcypromine (Hollister LE, 1998).

    Pengaruh antidepressan pada neurotransmitter biogenik amin memiliki mekanisme

    yang berbeda pada setiap golongan antidepressan. Terapi jangka panjang dengan obat-

    obat tersebut telah membuktikan pengurangan reuptake norepinephrine atau serotonin

    atau keduanya, penurunan jumlah reseptor beta pascasinaptik, dan berkurangnya

     pembentukan cAMP. katzung

    Gambar : skema diagram kemungkinan tempat kerja obat antidepressant

  • 8/17/2019 Modul 5 260110140081 Ayyu Widyazmara

    5/7

    2.  Jelaskan mekanisme kerja obat antidepresi !

    Jawaban:

    a.  Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitors

    1. 

    menghambat uptake neurotransmiter:  TCA menghambat ambilan

    norepinefrin dan serotonin neuron masuk ke terminal saraf prasinaptik. Dengan

    menghambat jalan utama pengeluaran neurotransmiter, TCA akan meningkatkan

    konsentrasi monoamin dalam celah sinaptik, menimbulkan efek antidepresan.

    Teori ini dibantah karena beberapa pengamatan seperti potensi TCA

    menghambat ambilan neurotransmiter sering tidak sesuai dengan efek antidepresi

    yang dilihat di klinik. Selanjutnya, penghambatan ambilan neurotransmiter

    terjadi segera setelah pemberian obat sedangkan efek antidepresan TCA

    memerlukan beberapa waktu setelah pengobatan terus menerus. Hal ini

    menunjukkan ambilan neurotransmiter yang menurun hanyalah satu peristiwa

    awal yang tidak ada hubungan dengan efek antidepresan. Diperkirakan bahwa

    densitas reseptor monoamin dalam otak dapat berubah setelah 2-4 minggu

     penggunaan obat dan mungkin penting dalam mulainya kerja obat.

    2.  Penghambatan reseptor:  TCA juga menghambat reseptor serotonik, a-

    adrenergik, histamin dan muskarinik (Kaplan, 2010).

    Gambar mekanisme kerja SSRI dan TCA

  • 8/17/2019 Modul 5 260110140081 Ayyu Widyazmara

    6/7

     b.  Monoamin Oksidase Inhibitors (Maoi)

    Sebagian besar inhibitor MAO, seperti isokarboksazid   membentuk senyawa

    kompleks yang stabil dengan enzim, menyebabkan inaktivasi yang ireversibel. Ini

    mengakibatkan peningkatan depot norepinefrin, serotonin dan dopamin dalam

    neuron dan difusi selanjutnya sebagai neurotransmiter yang berlebih ke dalam ruang

    sinaptik. Obat ini menghambat bukan hanya MAO dalam obat, tetapi oksidase yang

    mengkatalisis deaminasi oksidatif obat dan substansi yang mungkin toksik seperti

    tiramin yang ditemukan pada makanan terlentu. Karena itu, inhibitor MAO banyak

     berinteraksi dengan obat ataupun obat-makanan (Kaplan, 2010). 

    Gambar : mekanisme kerja MAO inhibitor

  • 8/17/2019 Modul 5 260110140081 Ayyu Widyazmara

    7/7

    DAFTAR PUSTAKA

    Hollister LE. 1998. Obat antidepresan. Dalam: Farmakologi dasar dan klinik Edisi ke-

    enam. Jakarta: EGC.

    Kaplan, Harold I, dkk. 2010. Gangguan Delusional. Dalam: synopsis psikiatri. Jilid satu.  

    Jakarta: Binapura Aksara.

    Richard F, Michelle C, and Luigi C. 2009.  Antidepressants; in Lippincott's Illustrated

     Reviews: Pharmacology. Harvey AR and Champe PC. 4th Edition. Philadelphia:

    Lippincott Williams & Wilkins.