modul 20 malaria

11

Upload: aang-sutrisna

Post on 02-Jul-2015

719 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Modul pendidik sebaya untuk siswa SLTP/SLTA ini kami buat untuk Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 20 malaria
Page 2: Modul 20 malaria

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu menjelaskan dan menyebutkan pengertian Malaria

Tujuan Khusus

Setelah mempelajari materi ini peserta dapat:

Menjelaskan pengertian Penyakit Malaria.

Menyebutkan Gejala-Gejala Umum yang terjadi pabila terkena penyakit Malaria.

Menyebutkan Cara Pencegahan Penyakit Malaria.

Menjelaskan bagaimana Penyebaran Penyakit Malaria.

Menyebutkan Jenis-Jenis Penyakit Malaria.

Menyebutkan tentang ciri-ciri Nyamuk Anopheles.

Menjelaskan Cara Pemberantasan Penyakit Malaria.

Page 3: Modul 20 malaria

Pengertian Malaria

Suatu penyakit yang disebabkan oleh

parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini

ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria

(Anopheles) yang terinfeksi parasit

tersebut.

Page 4: Modul 20 malaria

Jenis-Jenis Plasmodium

Plasmodium Falciparum

Plasmodium Vivax

Plasmodium Malariae

Plasmodium Ovale

Dari keempat jenis malaria tersebut yang paling banyak

dan seringkali menimbulkan kematian adalah jenis

Plasmodium Falsifarum.

Page 5: Modul 20 malaria

Gejala-Gejala Penyakit Malaria

Gejala Ringan :

Demam menggigil secara berkala dan

biasanya disertai sakit kepala.

Terkadang di mulai dengan badan terasa

lemah, mual / muntah tidak nafsu makan.

Pucat. Hal ini disebabkan karena kurang

darah.

Pada anak, gejala spesifik daerah biasanya

ditandai dengan diare.

Page 6: Modul 20 malaria

Gejala-Gejala Penyakit Malaria

Gejala Berat :

Kehilangan kesadaran.

Demam tinggi.

Kejang-kejang.

Nafas cepat.

Muntah terus.

Kuning pada mata.

Kencing berwarna teh tua.

Pingsan sampai koma.

Page 7: Modul 20 malaria

Cara Pencegahan

Usahakan untuk menghindari gigitan nyamuk. Bisa

dengan cara menggunakan kelambu / obat nyamuk.

Bila tinggal di daerah endemis malaria, usahakan

untuk mendapatkan pengobatan pencegahan secara

berkala. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan obat

modern maupun obat tradisional.

Menjaga kebersihan lingkungan supaya nyamuk tidak

bersarang di sekitar kita dengan cara membersihkan

ruang tidur, semak-semak, air yang tergenang,

kandang ternak, dll.

Page 8: Modul 20 malaria

Cara Pencegahan

Memperbanyak julah ternak (bisa berupa sapi, kerbau,

kambing, kelinci dll) dan menempatkan ternak - ternak

tersebut di luar rumah dekat dengan tempat nyamuk

bertelur.

Memelihara ikan pada air yang tergenang atau bisa juga

dengan cara memberikan sedikit minyak pada air yang

tergenang.

Penanaman padi secara serempak atau diselingi dengan

tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala.

Usahakan melakukan penyemprotan rumah dengan DDT

yang diusahakan oleh pemerintah.

Page 9: Modul 20 malaria

Jenis-Jenis Malaria

Malaria Tertiana

Penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 1 hari.

Jika hari pertama penderita mengalami demam,maka hari kedua

tidak kemudian hari ketiga demam lagi.dan seterusnya.

Malaria Kuartana

Penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 2 hari.

Malaria Tropika

Penderita mengalami demam atau panas yang tidak menentu.Suhu

tubuh tidak normal. Terkadang sangat rendah dan mendadak dapat

meningkat tajam.bahkan dapat mencapai 40 derajat celcius bahkan

lebih.

Page 10: Modul 20 malaria

Ciri Umum Nyamuk Anopheles

Mempunyai tubuh yang langsing

Proboscis panjang, pada hewan betina menusuk

Sayap mempunyai rumbai sisik

Larva mempunyai kepala besar

Abdomen panjang

Bernapas dengan siphon dan hidup pada berbagai air.

Hewan betina dewasa mengisap darah aves (burung),

mamalia termasuk juga manusia.

Jumlah sangat besar dan menyebarkan beberapa

jenis penyakit.

Page 11: Modul 20 malaria

Upaya Pemberantasan

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengontrolan

vector nyamuk dewasa dengan melakukan penyemprotan

insektisida pada wilayah yang terdapat penderita malaria

tersebut.

Tindakan penyemprotan yang dilakukan bukan bertujuan

memutuskan rantai penularan 100 % tetapi bersifat pengendalian

saja. Oleh sebab itu perlu upaya lain yaitu pemberantasan sarang

nyamuk (PSN) secara rutin misalnya seminggu sekali.

Dalam hal ini peran serta masyarakatlah yang lebih dominan,

petugas kesehatan hanya menganjurkan melalui penyuluhan baik

langsung maupun melalui selebaran-anjuran yang dibagikan pada

setiap desa.