pleno blok 20 modul 2

52
PLENO BLOK 20 MODUL 2

Upload: mitadeva

Post on 31-Oct-2014

158 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pleno Blok 20 Modul 2

PLENOBLOK 20MODUL 2

Page 2: Pleno Blok 20 Modul 2

Kelompok 4

Erlis MarisaInggri Yelwita Seputri

Maya SafitriNilma Rawinda

Pratiwi Veterin ApriyaniRahmat Putra PSahaza AnandiaUtari Novhadi

Vicky Warian TWinda Irzalina

Page 3: Pleno Blok 20 Modul 2

Modul 6KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN RESIKO

Skenario 6GUGATAN

Drg Yeyen sangat kesal sekali dengan tindakan drg Yongki terhadap pasiennya, sebagai direktur rumah sakit sumber sehat ia memutuskan untuk memecat drg Yongki karena berita tentang tindakan terbit headline disebuah harian umum ibukota, ini sangat menjatuhkan nama rumah sakitnya. Berita itu berisi pengaduan keluarga pasien ke pihak kepolisian akibat kesalahan perawatan yang dilakukan drg Yongki. Drg Yongki dituntut harus membayar kerugian material dan immaterial sebesar 1 milyar oleh pasiennya yang disampaikan oleh pengacara pasien tersebut. Sebagai direktur rumah sakit drg Yeyen tidak mau mengambil resiko atas tindakan drg Yongki tersebut walaupun PDGI membantu Drg Yongki untuk melakukan mediasi pada keluarga pasien tersebut.

Page 4: Pleno Blok 20 Modul 2

Bagaimana pandangan saudara atas sikap yang diambil drg Yeyen tersebut sebagai direktur rumah sakit. Apakah ada jalan keluar yang lebih baik dalam mengatasi masalah itu, baik bagi rumah sakit, baik bagi pasien dan baik juga bagi drg Yongki

Page 5: Pleno Blok 20 Modul 2

TERMINOLOGI

1. Kepemimpinan : proses mempengaruhi / memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi

2. Mediasi : upaya penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai solusi yang diterima oleh kedua belah pihak

3. Manajemen resiko: suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman / resiko

4. Gugatan : suatu surat yang diajukan ke pihak berwenang

Page 6: Pleno Blok 20 Modul 2

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa saja sifat yang harus dimiliki drg Yeyen sebagai direktur RS (kepemimpinan)?

2. Bagaimana sifat drg. Yongki dalam menghadapi tuntutan dari pasien?

3. Apa fungsi dari manajemen resiko?4. Apa penyebab kesalahan perawatan drg?5. Bagaimana cara mencegah terjadi kesalahan

perawatan?6. Upaya apa yang dapat ditempuh terhadap kelalaian

seperti pada drg Yongki?7. Apa saja tahapan-tahapan dari mediasi?8. Apa tujuan dilakukan mediasi?9. Apa fungsi dari kepemimpinan?10.Pihak mana yang dapat menanggung resiko dari

kesalahan drg Yongki?11.Apa syarat resiko yang diasuransikan?12.Apa saja bentuk dari resiko?13.Pasal berapa yang menuntut tentang ganti rugi

terhadap kelalaian?

Page 7: Pleno Blok 20 Modul 2

ANALISA MASALAH

1. Sifat yang harus dimiliki drg Yeyen sebagai direktur RS (kepemimpinan)

• Memiliki intelegensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas

• Berwibawa dan memiliki daya tarik• Sehat jasmaniah maupun rohaniah ( fisik maupun metal )• Kemampuan analisis • Memiliki daya ingat yang kuat• Memilki kapasitas integratif• Keterampilan berkomunikasi• Keterampilan mendidik• Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama

pegawai)• Bersikap adil dan menghargai orang lain• Kemampuan berrganisasi yang tinggi

Page 8: Pleno Blok 20 Modul 2

2. sifat drg. Yongki dalam menghadapi tuntutan dari pasien• Bersikap tenang

Jangan emosional karena akan melemahkan posisi• Mengusahakan advokasi

Bantuan dari pengacara atau menghubungi badan pembela anggota PDGI

• Mempersiapkan rekam medis & dokumentasi pasienseperti hasil radiografi, catatan perjanjian kunjungan, surat perjanjian tindakan medis (informed consent), surat rujukan

• Mempersiapkan catatan tentang pasiensegera buat catatan serinci mungkin tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan perawatan pasien. Catatan ini akan sangat membantu dalam menyusun keterangan dan argumentasi yang dibutuhkan dalam menghadapi gugatan hukum

• Hati-hati mengeluarkan pernyataan

Page 9: Pleno Blok 20 Modul 2

Jangan menunjukan arogansi . Tidak semua kebenaran perlu disaampaikan mengingat terdapat ketentuan mengenai

rasahasia kedokteran.• hati-hati terhadap negosiasi & tawaran damai

3. fungsi dari manajemen resiko • Mengurangi kejadian yang mungkin merugikan dan

ketidakpuasan dari pasien dan keluarga• Mencegah pengelolaan yang buruk dari drg,

pemborosan waktu dan uang• Pencegahan terhadap tuntutan masyarakat dan

pertanggungjawaban kelalaian medik• Mencegah publikasi buruk• Membuat drg waspada akibat tindakannya• Meningkatkan moral & percaya diri drg dengan

membuat RS sadar keamanan• Menganalisa derajat resiko

Page 10: Pleno Blok 20 Modul 2

4. penyebab kesalahan perawatan drg

• kesalahan melakukan diagnosa, perawatan, tindakan pasca perawatan, maupun rujukan terutama kasus yang sulit & kompleks. Kesalahan yang sering dijumpai pada kasus sederhana seperti pemeriksaan yang teliti. Sterilisasi yang tidak dilakukan dengan baik, perawatan yang tidak sesuai prosedur,dsb.• Permasalahan persetujuan tindakan medis ( informed consent )

yaitu drg tidak menyampaikan resiko kegagalan/konsekuensi dari perawatan• Kesalahan karena melakukan perawatan terhadap kasus yang

bukan kompetensinyaSeperti melakukan perawatan yang seharusnya dialkukan drg spesialis

Page 11: Pleno Blok 20 Modul 2

• Kesalahan iatrogenikSeperti adanya preparasi yang menimbulkan cedera pada jaringan lunak RMKegagalan perawatan karena drg tidak mengenali kesehatan umum/penyakit sistemik

5. Cara mencegah terjadi kesalahan perawatan• drg wajib menambah & mengikuti perkembangan ilmu KG

untuk meminimalisir terjadi kelalaian perawatan• Dalam menjalankan praktek, drg harus mengikuti standar

pelayanan medis sebagai pedoman yang harus diikuti• Jangan melakukan perawatan di luar kompetensi yang

ditentukan. Bila pasien menolak dirujuk, sebaiknya perawatan tidak dilanjutkan mesti pasien mendesak untuk dirawat.cbila ragu mengenai diagnosa/ perawatan rujuk ke yang lebih ahli• Berikan info sejelas mungkin mengenai perawatan yang

dilakukan

Page 12: Pleno Blok 20 Modul 2

• Tidak melakukan perawatan tanpa persetujuan pasien. Untuk perawatan yang berisiko, informed consenr harus secara tertulis• Dalam melakukan perawatan drg tidak menjanjikan hasil• Buat rekam medik secara lengkap & akurat sesuai prosedur

6. Upaya yang dapat ditempuh terhadap kelalaian seperti pada drg Yongki• Informed defence, dengan mengajuka bukti untuk menangkis

tuduhan yang diajukanSeperti dengan mengajukan bukti bahwayang terjadi bukan disengaja, akan tetapi merupakan resiko medik atau mengajukan alasan bahwa dirinya tidak mempunyai sikap batin sebagaimana diisyaratkan dalam perumusan medik yang dituduhkan

Page 13: Pleno Blok 20 Modul 2

• Formal/legal defence, yakni melakukan pembelaan dengan mengajukan atau menunjuk pada doktus-doktus hukum, yakni dengan menyangkal tuntutan dengan cara menolak unsur-unsur pertanggungjawaban dengan mengajukan bukti bahwa yang dilakukan adalah pengaruh daya paksa

7. tahapan-tahapan dari mediasi• Mendefinisikan permasalahn• Memulai proses mediasi• Mengungkap kepentingan tersembunyi• Merumuskan masalah & menyusun agenda• Memecahkan masalah• Mengembangkan pilihan-pilihan• Menganalisa pilihan-pilihan• Proses tawar-menawar akhir• Mencapai kesepakatan

Page 14: Pleno Blok 20 Modul 2

8. Tujuan dilakukan mediasi• Mmendapatkan titik temu dari masalah yang ada

tanpa perlu dibawa ke pengadilan

9. Fungsi dari kepemimpinan • Memberikan penugasan• Memotivasi anak buah• Membangun sebuah team• Sebagai penengah• Sebagai penganjur• Sebagai ahli• Pemimpin diskusi

Page 15: Pleno Blok 20 Modul 2

10. Pihak yang dapat menanggung resiko dari kesalahan drg YongkiTindakan RS menhadapi tuntutan tergantung hubungan RS dengan dokternya• Corporate liability

RS merupakan artiifisial entity yang dapat melakukan pembuatan hukum, melalui individu yang tergabung di dalamnya yang bertindak untuk dan atas namanya sehingga RS dapat menjadi wujud subjek langsung dari corporate laibility manakala pekerjaannya gagal• Vicarious liability

RS tidak bertanggung jawab atas kesalahan dokter non employer : dokter bertanggung gugat secara mandiri atas kesalahan yang merugikan pasien

Page 16: Pleno Blok 20 Modul 2

11. syarat resiko yang diasuransikan• Resiko yang dapat diukur dengan uang• Resiko homogen ( resiko yang sama dan cukup

banyak dijamin oleh asuransi)• Resiko murni ( resiko ini tidak mendatangkan

keuntungan )• Resiko partikular (resiko dari sumber individu)• Resiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental)• Insurable interes (tertanggung memiliki

kepentingan atas obyek pertanggungan)• Resiko yang tidak bertentangan dengan hukum

Page 17: Pleno Blok 20 Modul 2

12. bentuk dari resiko• Resiko murni : resiko yang akibatnya hanya ada 2

macam : rugi atau break even, contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran

• Resiko spekulatif :resiko yang akibatnya ada 3 macam : rugi, untung atau break even, contohnya judi

• Resiko particular :resiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal, contohnya pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal kandas

• Resiko fundamental :resiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya angin topan, gempa bumi dan banjir

Page 18: Pleno Blok 20 Modul 2

13. Pasal yang menuntut tentang ganti rugi terhadap kelalaianberkaitan dengan ganti rugi, menurut pasal 1365, 1366, 1367 KUH perdata disebutkan :

• Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan/kelalaian yang dilakukan nakes

• Ganti rugi yang dimaksud ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Seorang drg diatur dalam pasal 359 KUHP, pasal 360, pasal 361KUHP untuk pembuktian malpraktek secara hukum pidanaMeliputi unsur :• Telah menyimpang dari standar profesi kedokteran• Memenuhi unsur culpa lata/kelalaian berat• Tindakan menimbulkan akibat serius. Yang dimaksud dengan

akibat serius pada pasal 359 dan 360 :-adanya unsur kelalaian-adanya luka berat-adanya kematian

Page 19: Pleno Blok 20 Modul 2

SKEMADrg YeyenDrg Yongki

kepemimpinan

Direktur RSKesalahan dalam

perawatan

RESIKO

Kewajiban materil & immateril

gugatan

Manajemen resiko

Identifikasi &

penanganan

pencegahan/asur

ansi

mediasi

Page 20: Pleno Blok 20 Modul 2

LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu menjelaskan leadership (kepemimpinan)

2. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen resiko

3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat asuransi sebagai penanggung resiko

4. Mahasiswa mampu menjelaskan identifikasi & penanggungan resiko

5. Mahasiswa mampu menjelaskan kesalahan dalam perawatan KG

6. Mahasiswa mampu menjelaskan cara menghadapi gugatan

Page 21: Pleno Blok 20 Modul 2

1. Mahasiswa mampu menjelaskan leadership (kepemimpinan)

Tipe-tipe kepemimpinana. Tipe otokratikyaitu seseorang yang sangat egois gaya kepemimpinan yang dipergunakan :

• Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya• Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya• Bernada keras dalam pemberian perintah• Menggunakan pendekatan primitif dalam hal terjadinya

penyimpangan oleh bawahannya

b. Tipe paternalistikHanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifattradisional, umumnya di masyarakat agraris. Pemimpin seperti

inibersifat kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat.Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin inisangat mengembangkan sikap kebersamaan

Page 22: Pleno Blok 20 Modul 2

3. tipe kharismatikseseorang yang daya tariknya sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar

4. tipe laissez fairepemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mngetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi

Page 23: Pleno Blok 20 Modul 2

5. tipe demokratispemimpin yang demokratis melihat kecendrungan adanya

pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia

6. Tipe campurankebebasan diberikan sepenuhnya pada kelompok atau

perseorangan di dalam pengambilan kebijakan dan keputusan. Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja. Kerjasama antar anggota tanpa campur tangan pemimpin. Tidak ada kritik, saran, dan pujian

7. militeristissering menggunakan perintah pada bawahan. Perintah pada bawahan sangat tergantung pangkat/jabatan. Menyukai hal-hal yang bersifat formal, sukar menerima kritik dan menggemari berbagai upacara

Page 24: Pleno Blok 20 Modul 2

teori kepemimpinana. Teori genetikteori ini mengatakan ‘leadera are born and not made”seorang pemimpin akan karena ia telah dialhirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu

b. Teori sosialteori ini mengatakan “ leaders are made not born”setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi

pendidikan dan kesempatan untuk itu

Page 25: Pleno Blok 20 Modul 2

3. teori ekologispenyempurnaan dari teori genetis dan sosial. Seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, kemudian

dikembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu

hambatan dalam kepemimpinan1. faktor internalkurangnya motivasi dari pemimpin itu sendiri, emosi yang tidak stabil, tidak percaya diri, takut dalam mengambil resiko,

terbatasnya kecakapan pemimpin2. faktor eksternaltidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya

dukungan dari bawahan, terlalu banyak tekanan

Page 26: Pleno Blok 20 Modul 2

Metode kepemimpinanyaitu cara kerja dan bertingkah laku pemimpin dalam

membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu maka metode kepemimpinan ini diharapkan bisa membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas-tugasnya sekaligus dapat memperbaiki tingkah laku serta kualitas kepemimpinan

Ordway Tead dlm bukunya THE ART OF ADMINISTRATION 1951 mengemukakan metode kepemimpinan :1) memberi perintah2) Memberikan celaan dan pujian3) Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar4) Peka terhadap saran-saran5) Memperkuat rasa kesatuan kelompok6) Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok7) Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar

Page 27: Pleno Blok 20 Modul 2

KRITERIA CALON PEMIMPINa. Memiliki kemauan untuk memikul tanggung jawabb. Kemampuan untuk menjadi perseptifc. Kemampuan untuk menanggapi secara objektifd. Kemampuan untukmenetapkan prioritas secara tepate. Kemampuan untuk berkomunikasi

Page 28: Pleno Blok 20 Modul 2

2. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen resiko

Manajemen resiko : proses pengelolaan resiko yang mencakup identifikasi, evaluasi, dan pengendalian resiko yang dapat

mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan

manfaat manajemen resiko • Membantu perusahaan menghindari semaksimal mungkin biaya-

biaya yang terpaksa harus dikeluarkan• Membantu manajemen untuk memutuskan apakah risiko yang

dihadapi perusahaan akan dihindari atau diambil• Jika penaksiran resiko dilakukan secara akurat maka dapat

memaksimalkan keuntungan perusahaan

Page 29: Pleno Blok 20 Modul 2

macam-macam resiko1. menurut sifatnya dibedakan :a. Resiko yang tidak disengaja ( resiko murni )

Resiko yang apabila terjadi akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa di sengaja, misalnya kebakaran, bencana alam,dll

b. Resiko yang disengaja (resiko spekulatif)Resiko yang sengaja ditimbulkan, agar terjadinya ketidakpastian memberi keuntungan seperti hutang piutang, perdagangan dll

c. Resiko fundamentalResiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapaorang saja seperti banjir, angin topan dll

d. Resiko khususResiko yang bersumbe pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya seperti pesawat jatuh, tabrakan mobil dll

Page 30: Pleno Blok 20 Modul 2

e.resiko dinamisresiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan

masyarakat di bidang ekonomi, teknologi, seperti resiko ke usangan, resiko diluar angkas. Kebalikan resiko statis seperti hari tua , kematian

2. dapat tidaknya resiko dialihkan ke pihak laina. Resiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, dengan

mempertangguhkan suatu objek yang akan terkena resiko kepada pihak asuransi

b. Resiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain

Page 31: Pleno Blok 20 Modul 2

3. menurut sumber timbulnya resikoa. Resiko intern yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan sendiri seperti kecelakaan kerja, kerusakan aktiva karena

karyawanb. Resiko ekstern yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti penipuan, persaingan, fluktuasi harga dsb

Page 32: Pleno Blok 20 Modul 2

manajemen resiko klinis diperlukan untuk :

• Mengurangi kejadian yang merugikan dan ketidakpuasan dari pasien dan keluarganya• Mencegah pengelolaan yang buruk dari dokter atau dokter gigi,

pemborosan waktu dan uang• Pencegahan terhadap tuntutan masyarakat dan pertanggung

jawaban kelalaian medik• Mencegah publikasi buruk• Membuat dokter/dokter gigi waspada terhadap akibat dari

tindakan yang dilakukannya• Meningkatkan moral dan percaya diri dokter/dokter gigi dengan

membuat rasa sadar keamanan • Menganalisa resiko• Membuat keputusan lebih eksplisit dan berdasarkan norma

kebenaran

Page 33: Pleno Blok 20 Modul 2

3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat asuransi sebagai penanggung resiko

Asuransi tanggung gugat adalah produk asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada tertanggung, terhadap resiko yang timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain (pihak ketiga) sehubungan dengan aktivitas personal/perusahaan milik tertanggung

Jenis-jenis asuransi tanggung gugatAsuransi tanggung gugat yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi ada 3 macam :1. Asuransi tanggung gugat untuk perorangan ( personal liability

insurance)Menanggung seseorang dari tuntutan pihak ketiga dalamkedudukannya sebagai sebagai pribadi perorangan

Page 34: Pleno Blok 20 Modul 2

2. asuransi tanggung gugat umum untuk pengusaha (general liability insurance)

asuransi tanggung gugat untuk pengusaha mencakup 3 jenis :a. Publik liabilitymenjamin resiko yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan tertanggungb. Asuransi produk liabilityasuransi yang menjamin pengusaha terhadap resiko digugat pihak ketiga (konsumen) akibat cedera badan atau kerusakan harta benda karena menggunakan hasil produksinya yang sudah

beredar di pasaranc. Asuransi employers liabilityasuransi ini disebut asuransi tanggung gugat majikan. Apabila seorang buruh mendapatkan cidera pada waktu menjalankan tugasnya, maka majikan harus bertanggung jawab

Page 35: Pleno Blok 20 Modul 2

3. asuransi tanggung gugat untuk profesional ( profesional liability insurance)

asuransi yang memberi jaminan pergantian kepada pemegang profesi (arsitek, pengacara,dsb). Terhadap resiko digugat oleh kliennnya yang karena kesalahannya atau karena kelalaiannya menyebabkan kliennya menderita badan atau kerugian harta benda contohnya dokter bedah dll

manfaat asuransi tanggung gugat• Konsultasi dan pendampingan dalam menghadapi dalam

menghadapi klaim pasien• Investigasi kasus dan prediksi outcome di pengadilan• Penggantian resiko malpraktek• Penyuluhan medikolegal• Rasa aman dan perlindungan serta terhindar dari kerugian-

kerugian yang mungkin timbul• Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil

Page 36: Pleno Blok 20 Modul 2

• Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit• Berfungsi sebagai tabungan

Tujuan asuransi• Tujuan ekonomis

Mengalihkan atau membagi resiko-resiko yang bersifat ekonomis• Tujuan sosial

Asuransi yang tidak punya tujuan bisnis tetapi tujuan utamanya suatu jaminan sosial kepada masyarakat

Prinsip asuransi sebagai tanggung gugat• Prinsip kepentingan yang dapat diasumsikan• Prinsip iktikad baik/prinsip kejujuran yang sempurna• Prinsip ganti kerugian

Page 37: Pleno Blok 20 Modul 2

• Prinsip subrogasi (penggantian kedudukan tertanggung)• Prinsip sebab akibat• Prinsip gotong royong

Resiko yang tidak ditanggung asuransi tanggung gugat• Resiko dluar tanggal polisi• Force majeur• Akibat tindakan yang disengaja, kriminal dan melanggar hukum

pidana • Dalam keadaan di bawah pengaruh alkohol dan narkoba• Tindakan yang bukan karena alasan diagnosa, rehabilitasi,

preventif dan proteksi medis• Kerugian akibat radiasi radioaktif• Penggunaan obat penurut berat badan

Page 38: Pleno Blok 20 Modul 2

4. Mahasiswa mampu menjelaskan identifikasi & penanggungan resiko

Upaya penanggulangan resiko• Mengadakan pencegahan dan penanggulangan terhadap

kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian• Melakukan retensi artinya mentolerir terjadinya kerugian, dengan

membiarkan terjadinya kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi dengan meyediakan dana untuk penanggulangannya• Melakukan pengendalian terhadap resiko, seperti melakukan

perdagangan berjangka• Mengalahkan/memindahkan resiko kepada pihak lain, yaitu

dengan cara mengadakan kontrak pertangguhan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap resiko tertentu

Page 39: Pleno Blok 20 Modul 2

Proses manajemen resiko1. Identifikasi resikoteknik-teknik yang dapat digunakan • Brainstorming• Survey• Wawancara• Informasi historis• Kelompok kerja

II. Analisa resikoPengukuran resiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya resiko tersebutKesulitan dalam pengukuran resiko adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu resiko karena informasi statistik tidak selalu tersedia untuk beberapa resiko tertentu

Page 40: Pleno Blok 20 Modul 2

Dampak adalah efek biaya, waktu dan kualitas yang dihasilkan suatu resiko

Setelah mengetahui probabilitas dan dampak dari suatu dari suatu resiko, maka kita dapat mengetahui potensi suatu resiko. Untuk mengukur bobot resiko kita dapat menggunakan skala dari 1-5 sebagai berikut

No skala probabilitas dampak

1 Sangat rendah

Hampir tidak mungkin terjadi

Dampak kecil

2 rendah Kadang terjadi

Dampak kecil pada biaya,waktu dan kualitas

3 sedang Mungkin tidak terjadi

Dampak sedang pada biaya, waktu dan kualitas

4 tinggi Sangat mungkin terjadi

Dampak substansial pada biaya, waktu dan kualitas

5 Sangat tinggi

Hampir pasti terjadi

Mengancam kesuksesan proyek

Page 41: Pleno Blok 20 Modul 2

pengelolaan resikojenis-jenis cara mengelola resiko1. risk avoidancememutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali 2. risk reductionMetode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilakn oleh suatu resiko3. risk transfermemindahkan resiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging4. risk deferraldampak suatu resiko tidak selalu konstan, meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil

Page 42: Pleno Blok 20 Modul 2

5. risk retentionwalaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara

mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian bagian penting dari aktivitas

Page 43: Pleno Blok 20 Modul 2

5 Mahasiswa mampu menjelaskan kesalahan dalam perawatan KG

Menurut teori sesuatu tindakan praktik kedokteran yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi dapat dikategorikan sebagai perbuatan malpraktik dokter dilihat dari 3 aspek :

a. Intensional professional misconduct, yaitu seorang dokter atau dokter gigi bila berpraktik melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap standar-standar dan dilakukan dengan sengaja. Dokter yang berpraktik dengan tidak mengindahkan standar-standar dalam aturan yang ada dan tidak ada unsur kelalaian

b. Negligence (tidak sengaja/kelalaian),yaitu seorang dokter atau dokter gigi yang kelalaian (culpa) yang mana berakibat cacat atau meninggalnya pasien

Page 44: Pleno Blok 20 Modul 2

3. lack of skill yaitu seorang dokter atau dokter gigi yang melakukan tindakn medis tetapi diluar kompetensinya atau kurang kompetensinya

tindakan kelalaian (negligence)Kelalaian ada 3 bentuk :a. Malfeasancemelakukan tindakan yang melanggarhukum/tidak tepatb. Misfeasancemelakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dialkukan dengan tidak tepatc. Nonfeasancetidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya

Page 45: Pleno Blok 20 Modul 2

syarat terjadinya kelalaian 1. adanya kewajiban untuk melakukan/tidak melakukan sesuatu2. adanya pelanggaran/kegagalan memenuhi kewajiban tersebut3.adanya kerugian/cedera pasa pasien4.adanya hubungan kausalitas antara pelanggaran/kegagalan memenuhi kewajiban tersebut dengan cedera/kerugian

klasifikasi malpraktek1 malpraktek kriminal (pidana)a. Bersifat kesengajaanb.bersifat kecerobohanc. Bersifat kelalaian2.malpraktek sipil (perdata)3.malpraktek administrasi4.malpraktek etik

Page 46: Pleno Blok 20 Modul 2

Penyebab terjadinya kelalaian/malprakteka. Masalah komunikasi dokter-pasienb.informasi tidak jelasc. Masalah manusia (SDM)d. Berhubungan dengan pasien

jenis-jenis resiko dalam praktek dalam kedokteran gigia.malpraktekb.tertular penyakit/terkena alat-alat kedokteran gigi dan resiko bahan kedokteran gigic.resiko finansial (kerugian praktek)

Page 47: Pleno Blok 20 Modul 2

6. Mahasiswa mampu menjelaskan cara menghadapi gugatan

Langkah-langkah dalam menghadapi tuntutan praktek :

1. menerima keluhan2. mengelola keluhan• Mencatat dan mengkaji informasi• Menanggapi keluhan• Melakukan pendekatan dan konsultasi

3. Investasi kasus4.Analisa kasus5.Telaah kasus

Page 48: Pleno Blok 20 Modul 2

6.Tindak lanjut penanganan kasus7.Putusan dokter gigi tentang penyelesaian tuntutan malpraktek• Jika secara hukum posisi dokter gigi kuat maka penyelesaian

adalah litigasi/pengadilan• Terhadap tuntutan ganti rugi yang lebih kecil dari prediksi biaya

penyelesaian dapat dipertimbangkan non litigasi/mediasi• Jika hasil pendalaman disimpulkan secara hukum posisi dokter

gigi tidak cukup kuat, maka penyelesaian dipilih adalah non litigasi/mediasi

Tahapan-tahapan mediasi (rapat kerja ABH, 2008)• Menjalin hubungan dengan para pihak yang bersengketa• Memilih strategi untuk membimbing proses mediasi• Mengumpulkan dan menganalisa informasi latar belakang

sengketa• Menyusun rencana mediasi• Membangun kepercayaan dan kerjasama di antara para pihak

Page 49: Pleno Blok 20 Modul 2

• Memulai sidang mediasi• Merumuskan masalah dan menyusun agenda • Mengungkapkan kepentingan tersembunyi para pihak• Membangkitkan pilihan-pilihan penyelesaian sengketa• Menganalisa pilihan-pilihan sengketa• Proses tawar-menawar akhir• Mencapai kesepakatan formal

untuk menghindari terjadinya kesalahan/pelanggaran dan tuntutan pasien ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh dokter/tenaga medis lainnya :• Bekerja lah sesuai standar profesi atau protap di tempat kerja• Melengkapi seluruh administrasi sebelum melakukan praktek

(SIP dan rekam medik pasien) • Pelajari pasal-pasal dalam KUHP, undang-undang kesehatan,

undang praktik kedokteran, kode etik kedokteran dll

Page 50: Pleno Blok 20 Modul 2

• Daftar sebagai asuransi “malpraktek” yang akan menjamin dan membayar segala tuntutan bila terjerat kasus hukum/malpraktek• Kantongi no telp pengacara atau mediator yang berpengalaman

menanggulangi tuntutan pasien• Bekali diri dengan komunikasi yang handal dengan pasien

Jikalau sudah terkait kasus yang berkenaan dengan malpraktek atau proses hukum lainnya, berikut beberapa tips :

• Usahakan untuk selalu didampingi pengacara terutama saat dipanggil pihak kepolisian• Baca teliti berita acara pemeriksaan (BAP) sebelum di paraf• Bila diminta rekam medik pasien jangan serahkan yang asli, tapi

cukup fotokopinya. Hal ini penting untuk menghindari rekayasa• Upayakan penyelesaian kasusu secara kekeluargaan• Kasus yang sedang menimpa dokter jangan sampai tercium

media

Page 51: Pleno Blok 20 Modul 2

Dalam menjalankan tugasnya tenaga medis sebaiknya :

• Tidak menjanjikan akan keberhasilan upayanya• Sebelum melakukan intervensi agar selalu lakukan informed

consent• Apabila terjadi keragu-raguan konsultasikan kepada senior/dokter• Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan

segala kebutuhannya• Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan

masyarakat sekitarnya

Page 52: Pleno Blok 20 Modul 2

THANK YOU