pleno skenario c blok 6

25
PLENO Skenario C Blok 6

Upload: trisandami

Post on 15-Jan-2016

253 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pleno

TRANSCRIPT

Page 1: Pleno Skenario c Blok 6

PLENOSkenario C Blok 6

Page 2: Pleno Skenario c Blok 6

Anggota

• Essy Avida Tholibiyah (04011381419158)• Masayu Shavira Rahmadhani S (04011381419213)• Egi Nabila (04011381419195)• Nurul Yuli Permata Sari (04011381419201)• Marini Rachma Ghaisani (04011381419184)• Muhammad Prima Cakra R (04011381419171)• Muhammad Rifqi Ulwan Hamidin (04011381419183)• Trisa Adami (04011381419167)• Imam Adli Muhammad (04011381419143)• Widya Audisti (04011381419182)• Saraswati Annisa (04011381419196)• Ashifa Maulidya Shibly (04011381419194)

Page 3: Pleno Skenario c Blok 6

Skenario

Tuan Kartagena 52 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena mengalami kelumpuhan separuh badan. Menurut istrinya, tuan Kartagena sedang menonton pertandingan badminton di TV ketika tiba-tiba dia mengalami kehilangan kesadaran disertai kejang-kejang selama kurang lebih 5 menit. Saat sadar kembali tuan Kartagena terlihat bingung,tidak dapat menggerakkan tangan kirinya dan sulit berbicara walaupun mengerti perkataan orang lain. Penderita sehari-hari bekerja dengan tangan kanan dan menderita hipertensi ringan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/90 mmHg nadi90x/menit dan aritmia kordis. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan paralisis otot mukasebelah kiri,lengan dan tungkai kiri,tonus otot lengan dan tungkai kiri meninggi, reflex bisep dan patellar meninggi dan Babinsky Test (+). Ditemukan juga hipestesia pada lengan dan tungkai kiri. CT Scan kepala, memperlihatkan tanda-tanda stroke iskemik (non-hemorrhagicstroke). Pada pemeriksaan ekokardiografi ditemukan tanda-tanda lesi fibrotic pada katup mitral dan chorda tendinea di ventrikel kiri. Dokter menyimpulkan bahwa tuan Kartagena menderita hemiplegia sinistra tipe sentral akibat sumbatan pada pembuluh darah otak oleh emboli yang berasal dari jantung. Selama di rumah sakit pasien memperlihatkan kemajuan yang memuaskan dan diperbolehkan pulang setelah dirawat selama 4 minggu dan dapat bekerja kembali seperti semula.Menurut dokter proses penyembuhan yang baik ini terjadi karena keluarga cepat membawa tuan Kartagena ke rumah sakit

Page 4: Pleno Skenario c Blok 6

Klarifikasi Istilah

• Kelumpuhan separuh badan : Kelumpuhan yang terjadi pada sebagian anggota tubuh.

• Kejang-kejang : Serangan mendadak atau kekambuhan suatu penyakit ditandai dengan hilangnya pemikiran atau aktivitas sadar secara sesaat.

• Kehilangan kesadaran : Terhambatnya tanggapan pikiran terhadap rangsang sensoris dengan pengalaman subjektiv.

• Hipertensi : Naiknya tekanan darah melebihi batas normal.

• Aritmia kordis : Irama jantung yang tidak beraturan; variasi dari irama normal denyut jantung, mencakup frekuensi regularitas, tempat asal impuls dan urutan aktivitas yang abnormal.

• Neurologis : Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari system saraf, baik yang normal maupun sakit.

• Paralisis otot : Kehilangan atau gangguan fungsi motoric pada suatu bagian tubuh akibat lesi pada mekanisme saraf atau otot.

• Refleks patellar : Gerakan menendang yang terjadi secara tiba-tiba dikarenakan ditekannya bagian saraf “knee jerk”

Page 5: Pleno Skenario c Blok 6

Klarifikasi Istilah• Babinsky test : Dorsoflexsi ibu jari kaki pada perangsangan telapak kaki; terjadi pada lesi yang

mengenai traktus piramidalis; tes gerak reflex bisep dan patellar.

• Hipestesia : Kepekaan yang menurun abnormal , terutama pada sentuhan.

• Stroke Iskemik : Stroke non hemoragic merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan thrombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi pendarahan; stroke yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah serebral yang menyebabkan terjadinya iskemik dan nekrosis didaerah yang mengalami pasokan aliran darah di bawah batas yang dibutuhkan sel otak untuk tetap bertahan (survive).

• CT scan : Perpaduan sinar X dan computer untuk menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam secara melintang.

• Ekokardiografi : Perekaman posisi dan gerakan dinding jantung atau stuktur dalam jantung melalui gema yang diperoleh dari pancaran gelombang untrasonik yang diarahkan lewat dinding toraks.

• Lesi fibrotik : Diskontuinitas pada katup mitral karena adanya jaringan ikat.

• Katup Mitral : Katup jantung yang memisahkan serambi kiri dan bilik kiri.

• Hemiplegia Sinsitra : Kelemahan atau kelumpuhan pada separuh tubuh, sebelah kiri karena adanya masalah pada sel-sel otak atau saraf yang keluar dari otak menuju ruas kelima tulang leher (tulang C5).

• Emboli : Massa darah yang membeku atau benda lain yang terbawa oleh aliran darah dari satu pembuluh darah dan terdorong ke pembuluh darah yang lebih kecil sehingga menghambat sirkulasi.

 

Page 6: Pleno Skenario c Blok 6

Identifikasi Masalah Dokter menyinpulkan bahwa tuan Kartagena menderita hemiplegia sinistra tipe sentral akibat sumbatan pada pembuluh darah otak oleh emboli yang berasal dari jantung.

***

Penderita sehari-hari bekerja dengan tangan kanan dan menderita hipertensi ringan.

**

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/90, nadi 90x/menit dan aritmia kordis.

**

Pada pemeriksaan neurologis ditemukan paralisis otot muka sebelah kiri, lengan dan tunkai kiri, tonus otot lengan dan tungkai kiri meninggi, reflex pattelar meninggi dan babinsky tes (+), ditemukan juga hipestesia pada lengan dan tungkai kiri.

**

Pada pemeriksaan ekokardiografi ditemukan tanda-tanda lesi fibrotic pada katup mitral di ventrikel kiri, CT scan kepala memperlihatkan tanda-tanda stroke iskemik (non-hemorrhagic stroke).

**

Tuan Kartagena 52 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena mengalami kelumpuhan separuh badan.

*

Menurut istrinya, tuan Kartagena mengalami kehilangan kesadaran disertai kejang-kejang selama 5 menit dan saat sadar tuan Kartagena tidak dapat menggerakkan tangan kirinya dan sulit berbicara walaupun mengerti perkataan orang lain.

*

Page 7: Pleno Skenario c Blok 6

Analisis Masalah • Dokter menyinpulkan bahwa tuan Kartagena

menderita hemiplegia sinistra tipe sentral akibat sumbatan pada pembuluh darah otak oleh emboli yang berasal dari jantung

1. Penyebab dan mekanisme dari emboli?2. Apa itu hemiplegia sinistra tipe sentral?3. Apa hubungan emboli dan hemiplegia sinistra tipe sentral?

Page 8: Pleno Skenario c Blok 6

• Penderita sehari-hari bekerja dengan tangan kanan dan menderita hipertensi ringan.

1. Apa hubungan hipertensi ringan dengan emboli?2. Apa kaitannya dengan penderita mengalami kelumpuhan sebelah

kiri dengan bekerja dominan dengan tangan kanan?3. Apa hubugan usia dengan hipertensi?4. Bagaimana perubahan struktur anatomi dari pembuluh darah

normal dan hipertensi?

Page 9: Pleno Skenario c Blok 6

* Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/90,nadi 90x/menit dan aritmia kordis. Bagaimana hasil dari pemeriksaan fisik yang normal?

1. Bagaimana mekanisme aritmia kordis dan penyebabnya?

Page 10: Pleno Skenario c Blok 6

•Pada pemeriksaan neurologis ditemukan paralisis otot muka sebelah kiri, lengan dan tunkai kiri, tonus otot lengan dan tungkai kiri meninggi, reflex pattelar meninggi dan babinsky tes (+), ditemukan juga hipestesia pada lengan dan tungkai kiri.

1. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan neurologis diatas?

Page 11: Pleno Skenario c Blok 6

•Pada pemeriksaan ekokardiografi ditemukan tanda-tanda lesi fibrotic pada katup mitral di ventrikel kiri, CT scan kepala memperlihatkan tanda-tanda stroke iskemik (non-hemorrhagic stroke).

1. Adakah hubungan dari lesi fibrotic katup mitral dengan kelumpuhan anggota badan sebelah kiri?

2. Apa penyebab dan mekanisme stroke iskemik?3. Hubungan lesi fibrotic dengan emboli?4. Penyebab dan patofisiologi lesi fibrotic?5. Bagaimana anatomi dari cerebrovascular

(bagian mana yang terjadi penyumbatan dan bagian otak mana yang terganggu)?

Page 12: Pleno Skenario c Blok 6

•Tuan Kartagena 52 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena mengalami kelumpuhan separuh badan.

1. Apa penyebab tuan Kartagena mengalami kelumpuhan separuh badan (bagian kiri)?

2. Apa hubungan usia dengan resiko kelumpuhan?

Page 13: Pleno Skenario c Blok 6

• Menurut istrinya, tuan Kartagena mengalami kehilangan kesadaran disertai kejang-kejang selama 5 menit dan saat sadar tuan Kartagena tidak dapat menggerakkan tangan kirinya dan sulit berbicara walaupun mengerti perkataan orang lain.

1. Apa penyebab kehilangan kesadaran disertai dengan kejang-kejang dan bagaimana mekanismenya?

2. Mengapa tuan Kartagena tidak dapat menggerakkan tangan sebelah kiri dan sulit berbicara?

3. Mengapa terjadi kelumpuhan setelah kejang-kejang?

Page 14: Pleno Skenario c Blok 6

Learning Issue

Sistem motoric• Korteks Motorik• Traktus piramidalis dan pesilangannya, traktus cortex• Kapsula interna

Sistem sensorik• (perjalanan impuls sensorik dari serabut eferen menuju

ke otak) Vaskularisasi otak Respirasi seluler Sistem pembekuan darah dan cardiovaskuler Sistem konduksi jantung (bagaimana mekanisme

aritme jantung) 

Page 15: Pleno Skenario c Blok 6
Page 16: Pleno Skenario c Blok 6
Page 17: Pleno Skenario c Blok 6
Page 18: Pleno Skenario c Blok 6
Page 19: Pleno Skenario c Blok 6
Page 20: Pleno Skenario c Blok 6
Page 21: Pleno Skenario c Blok 6
Page 22: Pleno Skenario c Blok 6
Page 23: Pleno Skenario c Blok 6
Page 24: Pleno Skenario c Blok 6

Kerangka Konsep

HipertensiLesi Fibrotik di mitral

Thrombosis

Aritmia Kordis

Cerebral Ischemia

Supply O2

Embolis, kontralateral, arteri cerebri media dextra

Gangguan aktivitas action potential neuron

KejangUnconcioussnes

Gangguan cortex pre – central (motorik)

Corticospinalis tract terganggu

Hemiplegia Sinistra tipe sentral

Cortex post – central terganggu (sensoric)

Spinothalamis tract

Hipestesia lengan dan tungkai kiri

Gangguan cortex area broca

Motoric Speech terganngu

Gangguan pada cortex capsula

interna

Nervus 7 (facialis)

Nervus 12 ( Hypoglossus terganggu)

Kelumpuhan otot lengan + tungkai

sinistraTonus otot Babinsky (+) Paralisis otot wajah

Page 25: Pleno Skenario c Blok 6

Terima Kasih