makalah pleno blok 11

Upload: kevinasuwandi

Post on 19-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl blok 11

TRANSCRIPT

Metabolisme Karbohidrat dan Lemak

Stefany 102008111; Enrico Esbianto Syahputra 102011216; Kevina Suwandi 102012001; Ezra Elian Yonatan 102012104; Maria Sarche Kuna 102012117; Tiffany 102012368; Brandy Devisco 102012379; Nur Adibah binti Zukelfali 102012488; Muhammad Izzat bin Fatas 102012500

C3Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna Utara no 6Jakarta Barat

Skenario:Seorang remaja perempuan berumur 17 tahun memiliki tinggi badan 150 cm dan berat badan 75 kg. ia malu bergaul karena kondisi tubuhnya yang gemuk. Remaja tersebut banyak makan dan senang makan jeroan. Setelah diperiksa darahnya, ternyata kolesterol dan gula darahnya tinggi. Menurut dokter, remaja tersebut harus bisa mengatur dietnya dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak yang berlebihan.PENDAHULUANProblem berat badan berlebih bukanlah masalah baru bagi masyarakat kita. Masalah obesitas banyak dialami oleh berbagai macam kalangan, mulai dari anak-anak hingga orangtua. Seiring bertambahnya tahun masalah kelebihan berat badan mengalami kenaikan secara kuantitas di berbagai belahan dunia, khususnya di negara maju. Di Indonesia sendiri trend seperti ini dapat kita lihat terjadi di kota-kota besar seperti Jakrta dimana ritme kehidupan berlangsung lebih cepat sehingga gaya hidup menjadi serba instan. Seperti yang telaha dikatakan diatas, faktor utama timbulnya permasalahan ini ialah gaya hidup yang serba instan. Selain itu kurangnya olahraga sebagai faktor peyeimbang terhadap sedikitnya gerak/aktivitas sehari-hari juga dapat memicu timbulnya kelebihan berat badan.

Kelebihan berat badan memiliki resiko yang sangat buruk bagi kesehatan. Berbagai penyakit dapat timbul sebagai akibat dari kelebihan berat badan, antara lain obesitas, diabetes melitus, hipertensi, bahkan gangguan jantung. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menghindari kelebihan berat badan.

Melalui makalah ini, penulis akan membahas tentang batasan kelebihan berat badan serta status gizi yang dipakai untuk menentukan apakah individu termasuk dalam golongan kelebihan berat badan. Selain itu akan dibahas tentang keseimbangan dalam komposisi karbohidrat, protein dan lemak agar didapat diet yang baik sesuai dengan pedoman gizi. Semoga setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengerti tentang diet yang seimbang serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Istilah yang Tidak Diketahui Tidak ada

Rumusan Masalah

1. Seorang perempuan berusia 17 tahun memiliki tinggi 150cm dan berat badan 75kg dengan hasil tes darahnya kolestrol dan kadar gula darahnya tinggi.

Analisis Masalah

Hipotesis

1. Mengkonsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat menyebabkan berat badan berlebih.ISIDefinisi

Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Pada kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan (BB) jauh melebihi berat yang diinginkan. Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda.

Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan.Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah keadaan dimana BB seseorang melebihi BB normal.

Definisi obesitas menurut para dokter adalah sebagai suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan. Suatu penyakit kronik yang dapat diobati. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat menurunkan kualitas hidup Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) telah diakui sebagai metoda yang paling praktis dalam menentukan tingkat overweight dan obesitas pada orang dewasa di bawah umur 70 tahun.IMT

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.

Nilai BMI didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin.1Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi :1Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan

Wanita hamil

Orang yang sangat berotot, contohnya atlet.

Pada kasus dalam skenario menunjukan indeks massa tubuh Seorang remaja putri berumur 14 tahun, dengan tinggi 150 cm memiliki berat badan 70 kg merasa malu untuk bergaul karena kondisi tubuhnya yang gemuk. Menunjukan obesitas kelas 2 seperti yang ditunjukan pada hal dibawah ini:Indeks Massa Tubuh

BB 70 70

IMT = ------- = ------ = ------- = 31,1 Menunjukan Obesitas Kelas 2

(TB)2 (1,50)2 2,25

Kisaran Nilai IMT Keterangan

BB Kurang: < 18,9

BB Normal: 18,5 22,9

BB Lebih: > 23

Dengan resiko: 23 24,9

Obesitas kelas 1 : 25 29,9

Obesitas kelas 2 : > 30Status Gizi

Status gizi (Nutritional Status): tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan dari nutriture yang dilihat melalui variabel tertentu (indikator status gizi) seperti berat, tinggi dll. 2Macam Status Gizi:

Status Gizi Normal : keadaan tubuh yang mencerminkan kesimbangan antara konsumsi dan penggunaan gizi oleh tubuh. Malnutrition : keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi.

Ada empat bentuk:

Under nutriton: kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolut untuk periode tertentu Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan iodium, Fe dll Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu Imbalance: keadaan disproporsi zat gizi, misalnya tinggi kolesterol karena tidak imbangnya kadar LDL, HDL dan VLDL.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Faktor External Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:1. PendapatanMasalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut. 2. PendidikanPendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik. 3. PekerjaanPekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. 4. Budaya;Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan. Faktor Internal 2Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :1. UsiaUsia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita. 2. Kondisi FisikMereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat. 3. InfeksiInfeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.Penilaian Status Gizi 2,3Penilaian status gizi secara langsung dapa dilakukan dengan:

1. Antropometri Antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Sedangkan antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat keseimbangan asupan protein dan energi.

2. KlinisPemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi berdasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

3. BiokimiaPenilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

4. BiofisikPenilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melibat kemamapuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari jaringan.

Asupan Kalori Total (AKG)

Tabel 1. Angka Kecukupan Energi dan Protein 2004 dan Unit Ekuivalen Dewasa 2No.UmurBerat

(kg)Tinggi

(cm)AKE

(kkal)UED AKEAKP

(g)UED AKP

Anak:

1.0-6 bl6,0605500,2340100,1667

2.7-11 bl8,5716500,2766160,2667

3.1-3 th12,09010000,4255250,4167

4.4-6 th18,011015500,6596390,6500

5.7-9 th25,012018000,7660450,7500

Pria:

6.10-12 th35,013820500,8723500,8333

7.13-15th48,015524001,0213601,0000

8.16-18 th55,016026001,1064651,0833

9.19-29 th60,016525501,0851601,0000

10.30-49 th62,016523501,0000601,0000

11.50-64 th62,016522500,9574601,0000

12.65+ th62,016520500,8723601,0000

Wanita:

13.10-12 th38,014520500,8723500,8333

14.13-15th49,015223501,0000570,9500

15.16-18 th50,015522000,9362550,9167

16.19-29 th52,015619000,8085500,8333

17.30-49 th55,015618000,7660500,8333

18.50-64 th55,015617500,7447500,8333

19.65+ th55,015616000,6809450,7500

Hamil:

20.Trimester 1+ 180

21.Trimester 2+ 300

22.Trimester 3+ 300

Menyusui:

23.6 bl pertama+ 500

24.6 bl kedua+ 550

Keterangan:

AKE : Angka Kecukupan Energi

AKP : Angka Kecukupan Protein

UED : Unit Ekuivalen DewasaAsupan kalori yang dibutuhkan sebanding dengan kebutuhan energi, yang meliputi : Metabolism basal Energi beraktivitas Efek termis makanan

Secara umum, keluaran energi berdasarkan aktivitas yang dilakukan dapat dibagi menjadi :

Aktivitas ringan : 25 40 kKal/kgBB/hari

Aktivitas sedang : 40 45 kKal/kgBB/hari

Aktivitas berat : 45 50 kKal/kgBB/hari

Asupan kalori didapat dari bahan makanan, lemak (9 kcal/g), protein (4kcal/g), dan karbohidrat (4kcal/g).Struktur Makroskopis Pankreas

Pankreas adalah organ yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletakpada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :4 1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau LANGERHANS. Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.Pendararahan:4Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A. pancreaticoduodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior).

Vena: Darah dialirkan ke dalam V. lienalis danV. mesenterica superior.

Struktur Mikroskopis Pankreas

Pada pankreas terdapat jaringan kelenjar asiner dan pulau-pulau langerhans penghasil insulin. Pankreas terdiri dari kumpulan sel-sel ovoid berukuran 76-175 mm. Pada seluruh permukaan pankreas tersebar pulau-pulau Langerhans, yang lebih banyak ditemukan di kauda daripada di kaput dan korpus pankreas. Pulau-pulau Langerhans merupakan 1-3% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-3 juta pulau Langerhans dan mendapatkan pasokan darah yang besar.

Sel-sel pulau Langerhans terdiri dari berbagai jenis sesuai sifat pewarnaannya :51. Sel Alfa [A] mengsekresikan glukagon. Sel alfa jumlahnya hanya 20% dari jumlah total sel-sel pulau Langerhans

2. Sel Beta [B] mengsekresikan insulin. Sel beta berjumlah 60-70% dari sel-sel pulau Langerhans dan merupakan sel terbanyak.

3. Sel Delta [D] mengsekresikan somatostatin dan sel delta ini jarang ditemukan.

4. Sel Polipeptida Pankreas / Sel PP [F] mengsekresikan polipeptida pankreas dan sel ini juga jarang ditemukan.Insulin

Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat). Insulin bersifat anabolik yaitu bersifat untuk meningkatkan simpanan glukosa, asam amino dan asam lemak sehingga insulin memiliki efek menurunkan kadar glukosa, asam amino dan asam lemak dalam darah. Selain menurunkan kadar glukosa, asam amino dan asam lemak dalam darah, insulin juga memiliki efek untuk meningkatkan anabolik molekul kecil bahan makanan.5Mekanisme kerja atau sifat dari insulin yaitu sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang merupakan karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (-sel) yang berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan. Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke glikogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot.5Sekresi insulin dipengaruhi oleh beberapafaktor yaitu insulin meningkatkan bila pemasukan glukosa melalui membran sel otot rangka, otot polos dan otot jantung. Rangsangan utama untuk meningkatkan sekresi insulin yaitu peningkatan kadar gula darah. Peningkatan kadar asam amino darah, langsung merangsang sel B dan kemudian meningkatkan sekresi insulin. Hormon utama GIT, khususnya GIP (Gastric Inhibitory Peptide), merangsang sekresi insulin pankreas. Peningkatan aktivitas parasimpatis juga merangsang pembebasan insulin, khususnya terjadi dalam merespons terhadap makanan dalam GIT. Sedangkan rangsangan simpatis atau peningkatan epinefrin, menghambat sekresi insulin.5Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu dari tiga bahan makanan pokok manusia dan hewan disamping lemak dan protein. Dalam tubuh manusia dan hewan, senyawa ini merupakan cadangan energi dan tersimpan didalam sel sebagai glikogen. Karbohidrat terdapat dalam jumlah cukup besar didalam tumbuh-tumbuhan, terutama pada bagian-bagian yang keras seperti biji, ubi dan kulit.Asupan Normal

Normalnya karbohidrat meliputi 40-50% dari total energi makanan. Urutan terbanyak asupan karbohidrat ialah zat tepung yang mencapai 64%, sukrosa mencapai 26%, laktosa 7% dan 3% fruktosa. Konsumsi laktosa menurun seiring berjalannya umur. Pada saya bayi konsumsi laktosa dapat mencapai 40%, lalu saat mencapai usia pra sekolah menjadi 25-30% hingga 17-25% pada anak sekolah.2 Tingkat konsumsi akan menurun menjadi menjadi 18% hingga 7% saat mancapai masa dewasa.

Makanan yang kaya karbohidrat umumnya murah, mudah disajikan dan memiliki kandungan lemak yang rendah. Makanan yang tinggi karbohidrat seperti reoti, sereal, kentang, biskuit, produk susu dan buah-buahan seperti anggur. Setiap negara dan wilayah punya kebiasaan untuk menambahkan karbohidrat dengan zat gizi lain seperti protein, vitamin dan mineral. Contohnya di Inggris adalah gandum dan di Indonesia beras.1,2 Zat tepung mampu menyediakan 80% energi yang harus dipenuhi dalam situasi tertentu. Makanan yang mengadung zat tepung tidak hanya mengandung karbohidrat, tetapi juga mengandung protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang bervariasi tergantung dengan jenis makanannya.2Fungsi Karbohidrat

Kegunaan utama derivat karbohidrat dalam makanan adalah sebagai berikut:

Sumber energy

Glukosa meninggalkan hati melalui aliran darah sebagai produk sumber energi bagi aktivitas sel. Otak, sistem saraf dan sel darah merah hanya mendapat suplai energi melalui glukosa, tidak dalam bentuk gugus gula yang lain.

Sebagai simpanan glikogenGlikogen disintesa dari glukosa di otot dan digunakan bila diperlukan dalam proses kerja otot. Selain itu, glikogen juga dapat disintesa di hati. Glikogen di hati merupakan produk konversi dari glukosa, fruktosa, galaktosa dan hasil pemecahan protein serta lemak.

Sebagai cadangan lemakSaat otot dan hati sudah menyimpan cukup banyak glikogen, maka sisa karbohidrat yang masih ada dapat diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan dalam jaringan adiposa.

Sebagai prekursor untuk konversi ke biomolekul kompleks lainGlukosa adalah prekursor untuk biomolekul lain seperti glikoprotein, proteoglikan, dan glikolipid. Kebanyakan dari biomolekul ini berfungsi sebagai komponen dinding sel.5Sumber Karbohidirat terdiri atas:

1. Karbohidrat Alami 1 Glukosa: buah (Anggur) Fruktosa: madu & buah Sukrosa: gula tebu, gula dapur Laktosa: asi & susu hewani Maltosa: biji, bir Galaktosa: pencernaan laktosa Starch

: tumbuhan Glikogen: hepar & otot 2. Karbohidrat Sintetik

Maltodekstrin : pemanis tambahan, tekstur, pengganti lemak ( kue & biskuit). Polidekstrosa : glukosa + sorbitol + as.sitrat, cerna (-), pengganti lemak (produk susu rendah kalori, produk slimming). Sirup Jagung : sirup glukosa, hidrolisis jagung, pemanis soft drink, saos. Gula Invert : glukosa + fruktosa, hidrolisis asam sukrosa.Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat merupakan gabungan dari bentuk gula yang paling sederhana yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Bentuk paling sederhana ini dikenal sebagai monosakarida. Bila ada dua molekul gula bergabung maka akan terbentuk disakarida yang mengandung dua gugus gula. Penggabungan dua molekul glukosa akan membentuk maltosa, penggabungan satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa akan membentuk laktosa (biasanya dikenal sebagai gula susu) dan penggabungan satu molekul glukosa dengan satu molekul fruktosa akan membentuk sukrosa. Bila ada 3-11 monosakarida bergabung, maka akan terbentuk oligosakarida (oligo = sedikit). Bila jumlah monosakarida semakin banyak yang bergabung maka akan terbentuk polisakarida. Polisakarida yang paling banyak ditemukan dalam diet sehari-hari ialah starch/zat tepung. Ada dua tipe starch yaitu:

Amilosa, yang mengandung 70-350 molekul gula dalam sebuah rantai panjang. Amilopektin, mengandung sampai 100.000 molekul gula dalam rantai bercabang.

Karbohidrat berdasarkan jumlah molekul monosakarida yang berikatan didalamnya digolongkan menjadi 2, yaitu:

Karbohidrat simpleks, yaitu monosakarida dan disakarida. Karbohidrat kompleks, yaitu oligosakarida dan polisakarida.Berdasarkan sifat hidrolisisnya karbohidat dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu: 3 1. Monosakarida.Monosakarida dikenal sebagai bentuk paling sederhana dari karbohidrat dankarena monosakarida umumnya memiliki rasa manis, maka senyawa ini disebut jugasebagai gula sederhana. Contohnya: glukosa, fruktosa, dan galaktosa.Monosakarida merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya. Golongan monosakarida ini biasanya dikelompokkan dalamtriosa, tetrafosfat, pentosaheksosa, dan heptosa. Disakarida merupakan karbohidratyang bila dihidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda.Contohnya adalah sukrosa yang jika dihidrolisis akan menghasilkan glukosa dan fruktosa.2. Oligosakarida.

Senyawa ini terdiri atas dua buah atau lebih monosakarida yang denganpengaruh asam senyawa ini dapat mengalami hidrolisa menjadi bentuk-bentukmonosakarida penyusunnya. Oligosakarida merupakan karbohidrat yang biladihidrolisis menghasilkan tiga hingga sepuluh monosakarida. Bila senyawa ini terdiridari dua monosakarida penyusun, disebut disakarida, dan apabila terdiri dari tigapenyusun disebut trisakarida dan seterusnya. Contohnya: sakarosa, maltosa, danlaktosa.

3. Glukosida

Senyawa ini merupakan turunan karbohidrat, tersusun atas molekul-molekulgula dan molekul-molekul non gula yang tergabung satu sama lain dengan ikatanglukosida. Contohnya: metilglukosida.

4. Polisakarida

Senyawa polisakarida merupakan gabungan dari banyak molekul monosakaridadengan ikatan glukosakarida. Sebenarnya oligosakarida merupakan polisakaridasederhana, tetapi tidak terdapat batas yang jelas antara oligosakarida danpolisakarida.Polisakarida merupakan polimer monosakarida yang memiliki bobotmolekul yang tinggi. Bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluhmonosakarida, senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah pati, dekstrin, dansellulosa.

Glikolisis EM

Baik dalam keadaan anaerob maupun aerob, glukosa diubah menjadi piruvat melalui serangkaian reaksi glikolisis. Dalam keadaan anaerob piruvat dikonversi menjadi asam laktat atau alkohol sedangkan dalam keadaan aerob piravat dikonversi menjadi asetil KoA yang kemudian masuk dalam jalur asam trikarboksilat.4Sedangkan serangkaian reaksi yang terjadi berurutan dalam jalur EMP untuk mengkonversi glukosa menjadi asam privat yang secara garis besar dapat dikelompokkan dalam dua tahap, yaitu tahap perubahan glukosa menjadi triosa fosfat(yang memerlukan energi kimia) dan tahap perubahan triosa fosfat menjadi asam piruvat sambil melepaskan energi kimia ke lingkungannya.4

Gambar 1.1 Siklus Glikolisis Embden Meyerhoff4Langkah-langkah glikolisis Embden Meyerhoff:51. Fosforilasi Glukosa. Glukosa (Glukosa-6P, menggunakan enzim glukokinase (hepar) dan heksokinase (di jaringan lain). Fosforilasi glukosa ini memerlukan ATPdan Mg2+ dan bersifat irreversible.

2. Isomerasi Glukosa-6 Fosfat. Reaksi berikutnya adalah reaksi isomerasasi glukosa menjadi frutkosa 6-fosfat.Reaksi ini dan sebaliknya dikatalisis enzim isomerase. 3. Fosforilasi Fruktosa-6 Fosfat Menjadi Fruktosa 1,6 Bisfosfat. Pada reaksi tahap ketiga ini dikatalisis oleh fosfo-fruktosakinase. Tahap ini merupakan tahap reaksi penting untuk pengendalian metabolisme karena enzim ini adalah enzim allosterik yang dapat dipengaruhi oleh beberapa metabolit umum. Kelebihan ATP ataupun asam sitrat dapat menghambat enzimfosfofruktokinase ini. Sebaliknya AMP, ADP, dan Fruktosa 6-P dapat menstimulasienzim. Enzim ini memerlukan ion Mg2+sebagai kfaktor dan memiliki berat molekul yang sangat tinggi.4. Pembentukan Trio Fosfat. Reaksi berikutnya menyangkut pemotongan glukosa 1,6 bisfosfat dengan membentuk dua triosa fosfat: dihidroksi aseton fasfat dan D-gliseraldehida -3 fosfat.Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah aldolase, yang diisolasi pertama kali olehWarburg kini diketahui banyak ditemukan di alam. 5. Gliseraldehid-3 Fosfat ( 1,3 Bisfosfogliserat. Garapan yang didapat dari oksidasi aldehida menjadi asam karboksilat disimpan dalam bentuk gugus asil fosfat:1-3 difosfogliserat. Enzim yang berperan adalah gliseraldehida-3-fosfatdehidrogenase. Berat molekul enzim ini 145.000 dan terdiri atassuatu tetramer dengan berat molekul masing-masing sebunit 35.000 dan terikat eratdengan NAD+, jadi seluruhnya ada 4 NAD+.6. 1,3 Bisfosfogliserat ( 3 Fosfogliserat. Reaksi ini menggunakan enzim fosfogliserat kinase dan juga memerlukan Mg2+. Pada reaksi ini menghasilkan 1 ATP (tingkat substrat).7. Interkonversi Asam 3-Fosfogliserat Menjadi 2-Fosfogliserat. Fosfogliseril mutase mengkatalisis interkonvensi dua macam asam Fosfogliserat.8. 2-Fosfogliserat ( PEP. Reaksi ini memerlukan enzim enolase dan juga memerlukan Mg2+ . Fluorida merupakan inhibitor atau penghambat reaksi ini. 9. Hidrolisis Asam Fosfoenol Piruvat Menjadi (enol) Piruvat. Gugus fosfat dari PEP dipindahkan kepada ADP sehingga terbentuk ATP.Reaksi ini dikatalisis leh enzim piruvat kinase dan menghasilkan energi sebesar 61000kalori.10. (enol) Piruvat ( (keto) Piruvat. Perubahan ini merupakan reaksi spontan dan selanjutnya akan masuk kedalam oksidasi melalui SAS (siklus kreb)Oksidasi Piruvat

Dalam keadaan aerob , piruvat akan dioksidasi menjadi asetil ko-A dengan bantuan Pirvat Dehidrogenase (PDH).5PDH aktif apabila enzim fosforilase bekerja dimana kerja fosforilase adalah melepaskan fosfat. Fosforilase ini bekerja karena respons dari insulin. Maka jika insulin disekresikan,PDH akan aktif dan mengubah piruvat menjadi asetil Ko-A.5SAS atau Siklus Kreb

Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentukasam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-Adengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.5Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan danpenambahan satu molekul air sehingga terbentukasam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+menjadiNADH, dan melepaskan satu molekul (CO2) dan membentukasam (-ketoglutarat. Setelah itu, asam (-ketoglutarat kembali melepaskansatu molekul (CO2), dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+yang kembalimereduksi NAD+menjadi NADH. Selain itu, asam (-ketoglutarat mendapatkantambahan satu ko-A dan membentuksuksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentukasam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2,dan terbentuklahasam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat,karena itu asam fumarat berubah menjadiasam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima olehNAD+dan membentuk NADH, danasam oksaloasetatkembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.5Glikogenolisis

Glukosa dapat dijadikan glikogen sebagai simpanan dalam otot dan hati melalui siklus glikogenolisis.5Pertama tama, glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6 fosfat yang dikatalisis oleh glukokinase oleh enzim di hepar. Lalu Glukosa 6 fosfat mengalami isomerisasi menjadi glukosa 1 fosfat oleh fosfoglukomutase.

Kemudian glukosa 1 fosfat bereaksi dengan Uridin Trifosfat (UTP) dan membentuk Uridin DiFosffat Glukosa (UDPG) dan pirofosfat yang dikatalisis oleh UDPG Pirofosforilase. Reaksi berlangsung dalam arah pembentukan UDPG karena pirofosfatase mengatalisis hidrolisis pirofosfat menjadi dua kali fosfat sehingga salah satu produk tersebut reaksi dihilangkan.5Glikogen Sintase mengatalisis pembentukan sebuah ikatan glikosida antara C1 glukosa UDPG dan C4 residu glukosa terminal glikogen yang membebaskan UDP. Suatu molekul glikogen yang sudah ada (glikogen primer/glikogen inti) harus ada agar reaksi ini berjalan. Glikogen primer ini pada gilirannya akan dibentuk pada suatu protein primer yang dikenal sebagai glikogenin. Glikogenin adalah protein yang mengalami glukosilasi di residu tirosin spesifik oleh UDPG. Residu glukosa lain melekat pada posisi 1 4 untuk membentuk suatu rantai pendek yang merupakan substrat untuk glikogen sintase. glikogenin tetap melekat pada bagian tengah molekul glikogen.5LemakLemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidorgen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak) seperti petroleum benzene.3 Lemak yang mempunyai titik lebut tinggi bersifat padat pada suhu kamar sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.Lemak di dalam makanan memegang peranan yang sangat penting ialah yang disebut lemak netral atau triglycerida yang molekulnya terdiri atas satu molekul glycerol (glycerin) dan tiga molekul asam lemak, yang diikatkan pada glycerol tersebut dengan ikatan ester.3Sumber

Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang, termasuk ikan, telur dan susu. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah dan dalam suhu kamar bernbentuk cair disebut minyak. Lemak hewani mengandung terutama asam lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai karbon panjang yang mengakibatkan dalam suhu kamar berbentuk padat. Lemak berbentuk padat inilah yang biasa oleh awam disebut lemak atau gaji.Di dalam daging, sel-sel yang mengandung lemak ada yang menyelip tersebar di antara sel-sel otot dan ada pula yang terkumpul membentuk jaringan lemak yang jelas terlihat. Karena itu dibedakan lemak tak terlihat (invisible fat) dari lemak terlihat (visible fat). Antara keduanya tidak terdapat perbedaan susunan kimiawi.5Sumber Lemak terdiri atas :

1. Asam lemak jenuh:

asam miristat : minyak kelapa sebagian besar lemak hewani & nabati asam palminat : lemak hewani & nabati asam stearat : lemak hewani & sedikit nabati asam arahidat : minyak kacang tanah asam lignoserat22. Asam lemak tidak jenuh :

asam palminat : minyak hewan laut asam oleat : lemak hewani & nabati asam linoleat : jagung, kedelai, safflower, bunga matahari, minyak kacang tanah asam linolenat : kedelai,minyak biji bijian asam arakidonat: sedikit minyak hewani EPA : ganggang laut, minyak ikan DHA : lemak hewani6Klasifikasi

1. Menurut Struktur Kimiawinya :6a. Lemak netral (triglycerida)b. Phospholipidac. Lecithined. Sphyngomyeline

2. Menurut Sumbernya

e. Lemak hewani, berasal dari hewanf. Lemak nabati, berasal dari tumbuhan

3. Menurut Konsistensinyag. Lemak padat : lemak atau gajih. Lemak cair : minyak

4. Menurut Wujudnya

a. Lemak tak terlihat (invisible fat)b. Lemak terlihat (visible fat)Asupan Normal

Lemak dalam makanan harus berkisar sekitar 20-35% dari total asupan kalori per hari. Dengan jumlah asam lemak tidak jenuh harus lebih besar (mencakup 65% dari total konsumsi lemak) dibanding dengan asam lemak jenuh. Sehingga konsumsi lemak menduduki peringkat kedua terbanyak dalam konsumsi zat gizi setelah karbohidrat.5Fungsi

Ada beberapa fungsi lemak di dalam tubuh, antara lain:

Sebagai sumber energi: oksidasi lemak menghasilkan energi terbesar (9 kilokalori/gram) dibanding karbohidrat (4kilokalori/gram) ataupun protein (4 kilokalori/gram). Merupakan komponen membran sel: lemak yang merupakan komponen membran harus bersifat amfipatik. Hal ini dikarenakan komponen membran harus hidrofilik. Sedangkan lemak umumnya hidrofobik. Adanya gugus OH akan menyebabkan ada sifat hidrofilik dari lemak karena ada kepolaran akibat adanya gugus OH. Lemak yang termasuk amfipatik dan bertindak sebagai komponen sel ialah kolesterol bebas. Bahan baku hormon: golongan eikisanoat seperti prostaglandin disintesis dari asam lemak essensial, yaitu asam linoleat, linolenat dan arakhidonat. Surfaktan: lesitin (fosfatidilkolin) dan sfingomyelin merupakan komponen lemak yang berperan menurunkan tegangan permukaan sehingga oksigen bisa diserap lebih baik didalm paru. Insulator suhu: lemak berfungsi untuk bahan bakar penghasil energi sehingga bisa mempertahankan suhu tubuh.5Metabolisme

Setelah mengalami pencernaan di usus, molekul lemak akan diabsorpsi. Namun molekul lemak tidak dapat diabsorpsi begitu saja. Hal ini dikarenakan sifat lemak yang hidrofobik. Sehingga harus ada molekul pembawa, yaitu khilomikron. Khilomikron akan membawa asam lemak bersama 2 monogliserida ke dalam limfe kemudian beredar dalam darah. Selain menggunakan khilomikron, bentuk transportasi lemak yang lain di dalam darah ialah VLDL, HDL, LDL, IDL, dan FFA yang terikat albumin. Jalur metabolisme lemak akan dimulai ketika asam lemak masuk ke dalam sel.

Metabolisme lemak di dalam tubuh meliputi metabolisme:2 Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh dapat masuk ke dalam sel untuk mengalami oksidasi. Di dalam sel, oksidasi asam lemak akan terjadi di dalam mitokondria. Namun asam lemak yang masuk ke dalam mitokondria umumnya berukuran kecil. Bila jumlah atom C pada asam lemak lebih dari 12, maka akan ada molekul pembawa yang disebut sebagai karnitin yang akan membawa asam lemak jenis ini masuk untuk mengalami oksidasi di dalam mitokondria. Di dalam mitokondria, jenis oksidasi asam lemak jenuh ini ialah oksidasi beta. Oksidasi ini merupakan oksidasi utama yang terjadi di dalam mitokondria. Senyawa awal dari proses metabolisme ini ialah asil ko-A yang merupakan bentuk aktivasi dari molekul asam lemak bebas. Pada proses oksidasi ini memerlukan koenzim NAD dan FAD yang akan menghasilkan energi melalui rantai pernapasan. Oksidasi asam lemak jenuh dapat meghasilkan asetil ko-A dan propionil ko-A (bila jumlah atom C ganjil). Asetil ko-A dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat.4Selain itu proses oksidasi asam lemak jenuh dapat berlangsung di peroksisom. Namun proses ini tidak dapat menghasilkan ATP. Asam lemak rantai panjang umumnya mengalami oksidasi di peroksisom. Pada oksidasi ini dihasilkan oktanoil-koA dan asetil ko-A. Proses oksidasi alfa asam lemak dapat berlangsung di jaringan otak. Proses ini juga tidak menghasilkan ATP dan tidak perlu pengaktifan oleh asil ko-A. Oksidasi omega berlangsund di hepar. Dimana proses oksidasi ini memerlukan NADPH dan dikatalisis oleh sitokrom P-450 serta dapat menghasilkan asam dikarboksilat. Asam lemak tidak jenuh

Pada reaksi ini jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit dibanding asam lemak jenuh. Hal ini dikarenakan akan dipakai 2 ATP pada reaksi oksidasi beta yang merupakan bagian dari reaksi yang menghasilkan FADH2. Produk oksidasinya sama dengan oksidasi asam lemak jenuh, akan tetapi jumlah ATP berbeda.

Asam lemak juga dapat disintesis dengan menggunakan jalur sintesis de novo maupun pemanjangan gugus asam lemak. Jalus sintesis de novo merupakan jalur ekstramitokondria yang mengubah asetil ko-A menjadi asam palmitat. Jalur ini akan berlangsung bila ada kelebihan kalori makanan. Sumber utama jalur ini ialah karbohidrat. Melalui proses glikolisis dan oksidasi piruvat akan dihasilkan asetil Ko-A. Awalnya asetil ko-A akan diubah ke malonil ko-A dengan bantuan asetil ko-A karboksilase. Selanjutnya malonil ko-A akan masuk ke kompleks enzim untuk menghasilkan asam palmitat. Kompleks enzim ini terdiri dari 7 enzim yang akan menambah 2 atom C pada setiap kerja enzimnya.3,4 EikosanoatMerupakan senyawa yang berasal dari asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh disini bersifat essensial, yaitu asam linoleat (6), asam alfa linolenat (3) dan asam arakhidonat (9). Sintesis eikisanoat melalui jalan metabolisme siklooksigenasi dan lipokigenase. Akan menghasilkan leukotrien, prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan.3 TriasilgliserolSintesis triasilgliserol terjadi di hati, jaringan adiposa dan mukosa usus. Proses ini terutama terjadi di mikrosom. Proses di mukosa usus terjadi melalui reaksi berikut:2-monoasilgliserol + 2 asil ko-A triasilgliserol + 2 koATriasilgliserol diangkut dalam khilomikron ke limfe untuk masuk ke dalam darah. Proses di hati terjadi melalui reaksi berikut:Gliserol 3-P + 3 asil-koA triasilgliserol + 3 koA + Pi

Gliserol 3-P bisa didapat melalui gliserol maupun glukosa melalui proses glikolisis. Namun gliserol disini tidak dapat dipakai karena keatifan glikokinase yang rendah.

Proses di jaringan adiposa melalui :Gliserol 3-P + 3 asil-koA triasilgliserol + 3 koA + PiTidak seperti di hati dan mukosa usus, triasilgliserol yang terbentuk disini akan disimpan di jaringan adiposa.

Sedangkan proses katabolisme triasilgliserol terutama terjadi di jaringan adiposa dengan jalan memotong asam lemak satu per satu hingga tersisa gliserol. Enzim yang berperan yaitu triasil gliserol lipase, diasil gliserol lipase dan monoasil gliserol lipase. Sedangkan triasilgliserol yang terdapat di dalam VLDL dan khilomikron dihidrolisis oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada dinding pembuluh darah.3 Benda ketonProses ketogenesis terjadi di mitokondria dan hati. Proses ini memakai asetil-KoA sebagai bahan baku. Pada proses ini dibutuhkan enzim tiolase, HMG-koA sintase, HMG-koA liase dan beta 3-OH butirat .Jenis bedan keton yang dihasilkan ialah aseton, asam asetoasetat dan asam beta 3-OH butirat. Kedua asam ini bisa saling interkonversi.Benda keton yang terbentuk bisa dibawa darah ke jaringan ekstrahepatik untuk diaktifkan menjadi asetil ko-A. Sementara aseton akan keluar melalui udara pernapasan.2Ketogenesis meningkat pada peningkatan asam lemak bebas dalam darah yang bisa terjadi pada keadaan kelaparan, DM tidak terkontrol, diet tinggi lemak dan hormon yang meningkatkan lipolisis. Akibat peningkatan ketogenesis dapat menyebabkan ketosis dan asidosis metabolik. LipoproteinLemak dalam darah ditranspor dalam bentuk lipoprotein. Lipoprotein didalam darah dapat dipisahkan dengan cara ultrasentrifugasi dan elektroforesa. Bila dipisahkan lipoprotein akan tersusun dari yang memiliki berat molekul terkecil (lapisan atas) hingga berat molekul terbesar (lapisan bawah). Dengan cara ultrasentrifugasi didapat susunan dari atas ke bawah ialah khilomikron, VLDL, LDL dan HDL.Khilomikron disintesis dalam sel usus dengan menggunakan protein apo-B48 dalam ribosom dan retikulum endoplasma kasar serta sintesis lipid di retikulum endoplasma halus. Setelah itu terjadi penggabungan antara komponen lipid dan protein di retikulum endoplasma halus. Kemudian terjadi sintesis apo-AI dan apo-AII membentuk khilomikron yang belum sempurna. Tambahan apo-C dan apo-E akan menyempurnakan khilomikron. Pada badan golgi dapat terjadi penambahan karbohidrat pada lipoprotein ini.3VLDL disintesis bagian proteinnya menggunakan apo-B100 di ribosom dan retikulum endoplasma kasar sedangkan lipid disintesis di retikulum endoplasma halus. Dalam retikulum endoplasma halus juga akan bergabung membentuk VLDL nascent seperti khilomikron. Kemudian akan mendapat penambahan apo-E dan apo-C serta karbohidrat.

HDL disintesis dengan menggunakan apo A1. HDL awalnya berbentuk diskoid hingga menjadi sferis yang merupakan HDL sempurna. Dalam HDL terdapat banyak fosfolipid.Melalui kasus pada skenario yang diberikan, diharapkan dapat dipahami pengaruh komponen yang dikonsumsi terhadap tubuh, serta jenis-jenis dari tiap-tiap komponen, karena kekurangan serta kelebihan komponen tertentu akan memberikan dampak yang berbeda. KESIMPULAN

Insulin dihasilkan oleh pulau langerhans beta di pankreas. Insulin ini mengaktifkan Piruvat dehidrogenase yang fungsinya untuk mengubah piruvat menjadi asetil koa. Jika berlebihan mengkonsumsi karbohidrat atau lemak, maka asetil koa ini akan menjadi lemak yang akan menumpuk di tubuh. Maka hipotesis yang telah di buat yaitu Karbohidrat dan lemak dapat membuat kelebihan berat badan.DAFTAR PUSTAKA1. Winarsi, Winata SD, Dewajanthi AM, Husin E, Sendjaja BI, Sutanto LB, et al. Bahan kuliah blok 11 : metabolic endokrin 1. Jakarta : UKRIDA : 2010.2. Prof. Dr. Sediaoetama Achmad Djaeni. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat; 2009. P. 78 229.3. Prof. Dr. Sediaoetama Achmad Djaeni. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat; 2009. P. 31-102.4. Faiz O,Moffat D. At a glance:Anatomi. Jakarta: Erlangga;2004. Hal 43

5. Sherwood,Lauralee.Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC:2011. hal 780-36. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009. Hal 119-36

Metabolisme kolestrol

Penyimpanan lemak

lemak

Hormon

Organ yang Terkait

Kelebihan Berat Badan

Karbohidrat

Jenis

Metabolisme

Fungsi

sumberl

24 | Page