modul blok 20

Upload: vhandy-ramadhan

Post on 11-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

blok 20

TRANSCRIPT

  • MODUL BLOK 20

    ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS

    Ketua:

    Prof. Dr.dr.RM.Suryadi Tjekyan, DTM&H, MPH

    Sekretaris:

    dr. Asmarani Mamun, M.Kes

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2013

    1

  • PENGANTAR

    Kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan

    khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu kedokteran menuntut

    tersedianya sumber daya manusia yang handal dan terampil serta

    profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan

    kesehatan merupakan proses hilir, baik buruknya pelayanan kesehatan

    ditentukan proses dari hulu, yaitu pendidikan profesi kedokteran dan

    menjunjung etika kedokteran. Tujuan pembangunan kesehatan yang

    berlandaskan paradigma sehat memerlukan lulusan dokter yang dapat

    berperan serta dan merupakan ujung tombak dalam upaya kesehatan

    masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata

    pertama yang mencakup pelayanan kesehatan professional terhadap semua

    spektrum usia dan semua jenis penyakit sedini mungkin, dan dilaksanakan

    secara paripurna, holistik, berkesinambungan serta berkoordinasi dengan

    profesi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian

    orientasi pendidikan dokter, dari pendidikan yang berbasis penguasaan

    disiplin ilmu ke pendidikan yang berbasis kompetensi sesuai dengan

    kompetensi yang diperlukan pada upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan

    upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama.

    Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dokter yang berorientasikan

    kompetensi sejak tahun akademik 2006/2007 di Fakultas Kedokteran Universitas

    Sriwijaya (FK Unsri) mulai diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

    Modul Kedokteran Komunitas ini untuk memenuhi kebutuhan KBK yang

    diterapkan pada Blok 20 dan dilanjutkan dengan pendidikan profesi dalam

    bentuk kepaniteraan kedokteran komunitas selama 5 minggu dan kedokteran

    keluarga juga selama 5 minggu.Dalam proses pembuatan modul kedokteran

    komunitas kami banyak mendapatkan bantuan dari seluruh staff Departemen

    Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Modul ini

    akan diperbaharui(update) setiap tahunnya dan mudah mudahan bermanfaat untuk

    kita semua.

    2

  • A. PENDAHULUAN

    Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang

    berlandaskan paradigma sehat diperlukan lulusan dokter yang dapat berperan

    serta dan merupakan ujung tombak dalam upaya kesehatan masyarakat

    (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama yang

    mencakup pelayanan kesehatan professional terhadap semua spektrum usia

    dan semua jenis penyakit sedini mungkin, dan dilaksanakan secara

    paripurna, holistik, berkesinambungan serta berkoordinasi dengan profesi

    kesehatan lainnya. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian orientasi

    pendidikan dokter, dari pendidikan yang berbasis penguasaan disiplin ilmu ke

    pendidikan yang berbasis kompetensi sesuai dengan kompetensi yang

    diperlukan pada upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan

    perorangan (UKP) strata pertama. Sesuai dengan Paradigma Sehat,

    pada UKM dan UKP strata pertama dibutuhkan pelayanan kesehatan

    yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Pelayanan yang komprehensif dengan pendekatan holistik

    1.1 Preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif

    1.2 Memandang manusia sebagai manusia seutuhnya

    2. Pelayanan yang continue

    2.1 Mempunyai rekam medis yang diisi dengan cermat

    2.2 Menjalin kerjasama dengan profesi dan instansi lain untuk

    kepentingan pasien agar proses konsultasi dan rujukan berjalan

    lancar

    3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

    3.1 Mendiagnosis dan mengobati penyakit sedini mungkin

    3.2 Mengkonsultasikan atau merujuk pasien pada waktunya

    3.3 Mencegah kecatatan

    4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

    4.1 Kerjasama profesional dengan semua pengandil agar dicapai

    pelayanan bermutu dan kesembuhan optimal

    4.2 Memanfaatkan potensi pasien dan keluarganya seoptimal

    mungkin untuk penyembuhan.

    3

  • 5. Penanganan personal pasien sebagai bagian integral dari keluarga

    6. Pelayanan yang mempertimbangkan faktor keluarga,

    Lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggal.

    6.1 Selalu mempertimbangkan pengaruh keluarga, komunitas,

    masyarakat dan lingkungannya yang dapat mempengaruhi

    penyakitnya.

    6.2 Memanfaatkan keluarga, komunitas, dan lingkungannya

    untuk membantu penyembuhan penyakitnya.

    7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

    8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

    9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan

    yang merupakan perwujudan dari adanya :

    9.1 Rekam medis yang lengkap dan akurat yang dapat dibaca

    orang lain

    9.2 Standar Pelayanan Medis

    9.3 Penggunaan evidence-based medicine untuk

    pengambilan

    keputusan

    9.4 Kesadaran akan keterbatasan kemampuan dan kewenangan

    9.5 Kesadaran untuk mengikuti perkembangan ilmu melalui

    belajar sepanjang hayat dan pengembangan profesi

    berkelanjutan.

    Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti diuraikan diatas

    diperlukan dokter yang menguasai 10 area kompetensi sebagai berikut :

    1. Komunikasi efektif

    2. Ketrampilan klinik dasar

    3. Ketrampilan menerapkan dasar-dasar ilmuu biomedik, ilmu klinik, ilmu

    perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga

    4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat

    5. Memanfaatkan dan menilai secara kritis kesahihan tekhnologi informasi

    6. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat

    7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik

    4

  • 8. Riset

    9. Pengelolaan kegawat-daruratan kedokteran dan kesehatan

    10. Manajemen pelayanan kesehatan

    1. Ilmu Kedokteran Komunitas

    1.1 Ilmu Kedokteran Komunitas : Adalah cabang ilmu kedokteran yang

    menyelesaikan masalah-masalah kesehatan individu dengan

    memanfaatkan sumber-sumber komunitas serta penyelesaian masalah-

    masalah kesehatan komunitas

    1.2 Komunitas adalah kumpulan orang orang yang:

    1. Jelas susunan dan jumlahnya

    2. Tinggal pada suatu wilayah tertentu

    B. TUJUAN

    1. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

    1. 1 Tujuan Umum Bidang Ilmu Kedokteran Komunitas

    1) Menetapkan masalah Kedokteran dan Kesehatan dalam

    komunitas/masyarakat

    2) Melaksanakan pelayanan kedokteran komunitas dan program

    kesehatan dalam masyarakat dengan menggunakan prinsip lingkaran

    pemecah masalah ( problem solving cycle)

    3) Menerapkan prinsip pengelolaan dalam melaksanakan pelayanan

    medis dan kesehatan

    4) Menerapkan prinsip pendidikan kesehatan dalam melaksanakan

    pelayanan medis dan program kesehatan

    5) Memperhitungkan masalah kedokteran dan kesehatan yang akan

    timbul dimasa datang serta melakukan usaha penanggulangannya.

    6) Bertindak sesuai dengan perundang-undangan Indonesia dalam

    melaksanakan pelayanan kedokteran dan program kesehatan.

    7) Melakukan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan.

    5

  • 1.2 Tujuan Khusus Bidang Kedokteran Komunitas

    1) Menetapkan taraf kesehatan komunitas berdasarkan ilmu kedokteran

    dasar dan ilmu kedokteran klinik, analisis data, biostatistik, survei

    kesehatan atau tehnik epidemiologik.

    2) Menetapkan prioritas masalah kedokteran dan kesehatan masyarakat.

    3) Menerapkan prinsip lingkaran pemecahan masalah kedokteran dalam

    komunitas yang berupa pengumpulan data, membuat diagnosis,

    merencanakan pelayanan medis serta mengevaluasi keberhasilan

    pelayanan medis dan semua komponennya.

    4) Melaksanakan program kesehatan jangka pendek dan atau jangka

    panjang, pemerintah dan atau bukan pemerintah dengan

    memperhatikan sistim kesehatan nasional.

    5) Melaksanakan pengelolaan suatu organisasi dengan perencanaan dan

    pembuat program, penyusunan anggaran, pengelolaan tenaga,

    pemberian wewenang dan tanggung jawab, supervisi dan evaluasi serta

    komunikasi dalam organisasi.

    6) Melaksanakan pengelolaan fungsi unit pelayanan primer kesehatan

    dengan cara meningkatkan kerjasama tim, menyelenggarakan

    integrasi, melakukan system rujukan, mengadakan penataran serta

    berkomunikasi dengan instansi yang berkepentingan / terkait.

    7) Melaksanakan semua tahap pendidikan kesehatan kepada masyarakat,

    berupa menggugah perhatian, memberi penerangan, mendidik,

    memotivasi dan melestarikan.

    8) Memperhitungkan berbagai faktor resiko yang mungkin

    menimbulkan masalah kedokteran komunitas dan kesehatan

    masyarakat di masa mendatang.

    9) Merencanakan tindakan penanggulangan terhadap berbagai factor

    resiko dan masalah kedokteran komunitas serta kesehatan masyarakat

    yang mungkin timbul melalui kerjasama dengan instansi yang

    berwenang / terkait.

    10) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi

    termasuk hak dan kewajiban serta kewenangannya.

    6

  • 11) Melaksanakan pemeriksaan kedokteran untuk menunjang proses

    peradilan.

    12) Menetapkan ruang lingkup penelitian bidang kesehatan Indonesia.

    13) Melaksanakan penelitian bidang kesehatan sesuai dengan prioritas.

    2. Tujuan Pendidikan Kelompok Ilmu Kedokteran Komunitas

    1) Melakukan prosedur diagnosiss sesuai dengan ilmu kedokteran dasar

    dan medis pada penderita diunit pelayanan kesehatan primer

    2) Mengidentifikasi faktor resiko yang dapat menimbulkan kematian

    pada bayi,anak dan ibu di unit pelayanan kesehatan primer.

    3) Membedakan kedaruratan medik dari bukan kedaruratan medik pada

    penderita diunit pelayanan kesehatan primer

    4) Melakukan tindakan suportif,pemeriksaan lanjutan dan upaya

    rehabilitasi sesuai dengan penilaian prognosis diunit pelayanan primer

    5) Melakukan upaya pencegahan terhadap masalah kedokteran yang

    berkaitan dengan bayi,anak dan ibu diunit pelayanan kesehatan primer

    6) Melakukan tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki

    keadaan umum penderita dengan pendekatan kedokteran keluarga

    diunit pelayanan kesehatan primer

    7) Melakukan tindakan lanjutan rujukan penderita dengan pendekatan

    kedokteran keluarga secara tepat dari unit pelayanan kesehatan primer

    8) Menilai prognosisi penderita yang diobati dengan pememriksaan

    lanjutan daari penderita dengan pelayanan kedokteran keluarga diunit

    pelayanan kesehatan primer

    9) Menilai perkembangan dan pertumbuhan golongan rentan yang

    dilayani diunit pelayanan kesehatan primer

    10) Melakukan usaha perbaikan gizi,bayi,anak,ibu hamil dan manusia

    lanjut diunit pelayan kesehatan primer

    11) Melakukan ilmu tahap pencegahan(promosi kesehatan,perlindungan

    khusus, diagnosis dini dan pengobatan segera,limitasi kecacatan serta

    rehabilitasi) diunit pelayanan kesehatan primer terhadap penyakit

    7

  • akut,kronik degeneratif dan penyakit tertentu yang dapat menimbulkan

    wabah.

    12) Melakukan prosedur prognosis untuk menetapakan kasuss bedah diunit

    pelayanan kesehatan primer

    13) Membedakan jenis kasus bedah minor dan mayor diunit pelayanan

    kesehatan primer untuk tujuan rujukan.

    14) Menerapkan prinsip epidemiologi dan kedokteran keluarga pada

    penanganan penderiota dalam pemecahan masalah medik

    15) Menerapkan prinsip kerja aseptic tindakan anti septic untuk menangani

    kasus bedah minor diunit kesehatan primer

    16) Melakukan tindakan anastesi local diunit pelayanan kesehatan primer

    17) Melakukan tindakan pra bedah,pembedahan dan pasca bedah minor

    diunit pelayanan kesehatan primer

    18) Mempertimbangkan tindakan dokter berdasarkan etika kedokteran

    diunit pelayanan kesehatan primer

    19) Menyesuaikan perilaku dokter dalam keanekaragaman budaya dan

    agama diunit pelayanan kesehatan primer

    20) Melakukan observasi,pengumpulan data dan menarik kesimpulan

    untuk menetapkan masalah kesehatan individu dan keluarga

    berdasarkan ilmu kedokteran dasar,ilmu kedopkteran klinik dan

    epidemiologi diunit pelayanan primer

    21) Melakukan pelayanan kedokteran okupasi,pencegaahan dan

    pengobatan akibat kerja

    22) Melakukan tindakan untuk mewujudkan produktivitas kerja optimal

    dengan pendekatan kedokteran okupasi

    23) Menerapkan lingkaran pemecahan masalaah yang berupa

    pengumpulan data, menganalisis data ,menetapkan masalah,

    merencanakan program, melaksanakan program serta mengevaluasi

    keberhasilan program dan semua komponen diunit pelayanan kesehtan

    primer.

    24) Menetapkan peran dan kewenangan dalam melaksanakan kerjasama

    melalui unit pelayanan kesehatan primer

    8

  • 25) Melaksanakan pengelolaan fungsi unit pelayanan kesehatan primer

    dengan meningkatkan kerjasama tim,menyelenggarakan integrasi serta

    komunikasi dengan Dinas Kesehtan dan atau instansi terkait setempat

    26) Melakukan pendidikan kesahatan perorangan ,keluarga,kelompok dan

    masyrakat untuk mencegah penyakit tertentu serta memelihara danb

    meningkatkan taraf kesehatan diunit pelayanan kesehatan primer

    27) Melaksanakan semua tahap pendidikan kesehatan pada

    perorangan,keluarga dan kelompok untuk meningkatkan pengetahuan

    mengubah sikap dan perilaku sesuai dengan prinsip-prinsip hidup sehat

    sejahtera diunit pelayanan kesehatan primer

    28) Melakukan pendidikan kesehatan perorangan,keluarga dan kelompok

    yang berupa menggugah perhatian,mermberi penerangan,mendidik dan

    memotivasi diunit pelayanan kesehatan primer

    29) Meningkatkan kemampuan diri dalam ilmu kedokteran dan ilmu

    lainnya secara terusmenerus sehingga bekerja lebih baik dibidang

    kedokteran

    30) Melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dapat

    menimbulkan wabah sesuai dengan perundang-undangan

    31) Menetapkan ruang lingkup penelitian dibidang kedokteran komunitas

    diunit pelayanan kesehatan primer

    32) Melaksanakan penelitian dibidang kedokteran komunitas sesuai

    dengan prioritas unit pelayanan kesehatan primer

    9

  • C. POHON TOPIK

    10

  • Tabel.1 Lingkup Bahasan Ilmu Kedokteran Komunitas

    NO BAHASAN Materi

    1 Dasar Dasar Ilmu

    kedokteran Komunitas

    1. Pengantar Kedokteran

    Komunitas

    1. Pengertian Komunitas

    2. Pengertian Kedokteran Komunitas

    3. Sejarah Timbulnya Kedokteran Komunitas

    4. Ruang Lingkup Kedokteran Komunitas

    2. Sehat dan Sakit Sebagai

    Suatu Konsep

    1. Definisi Sehat dan Sakit

    2. Sehat Secara Fisik, Mental, Sosial, Rohani

    3. Sehat yang Positif (Positive Health)

    4. Sehat Sebagai Konsep yang Relatif

    5. Sehat Sebagai Suatu Kondisi yang Dinamis

    (Spektrum Sehat)

    6. Faktor-faktor yang menentukan Kesehatan

    Masyarakat

    3. Riwayat Alamiah

    Perjalanan Penyakit Pada

    Manusia

    1. Skema Umum Riwayat Alamiah Perjalanan

    Penyakit

    2. Pengertian Pejamu, Agen dan Lingkungan

    3. Interaksi Antara Pejamu, Agen dan

    Lingkungan

    4. Tingkatan Pencegahan

    Penyakit

    1. Pengertian Pencegahan Penyakit

    2. Tingkatan Pencegahan Penyakit

    5. Penerapan Pencegahan

    Penyakit

    1. Prinsip-prinsip dalam Pencegahan Penyakit

    2. Tindakan yang Dikategorikan Sebagai

    Pencegahan Penyakit

    2. Biostatistik

    1. Biostatistik Deskriptif

    1. Pengumpulan data

    2. Pengolahan Data

    3. Analisa Sebaran dan tendensi tengah

    4. Penyajian Data

    2. Biostatistik Inferensial

    1. Teori probabilitas

    2. Teori Inferensi

    3. Dasar-dasar pengujian kemaknaan

    4. Analisa Multivariate

    3 Epidemiologi

    Epidemiologi Umum 1. Strategi Epidemiologi

    2. Metode Epideemiologi

    3. Jenis Penelitian Epidemiologi

    11

  • 4. Epidemiologi Penyakit Menular dan tidak

    menular

    4 Pendidikan dan Promosi

    Kesehatan

    1. Pengantar Pendidikan

    Kesehatan

    1. Pengertian Pendidikan

    2. Pengertian Pendidikan Kesehatan

    3. Proses Belajar Dalam Pendidikan Kesehatan

    4. Metode dan Alat Bantu Pendidikan Kesehatan

    2. Komunikasi Kesehatan1. Pengertian Komunikasi Kesehatan

    2. Bentuk-Bentuk Komunikasi

    3. Dasar-Dasar Tentang

    Perilaku

    3. Pengertian Perilaku dan Perilaku Kesehatan

    4. Macam Perilaku Kesehatan

    5. Domain / Ranah (Aspek) Perilaku

    4. Determinan Perubahan

    Perilaku

    1. Macam Teori Determinan Perilaku

    2. Aspek Sosial budaya yang mempengaruhi

    perilaku kesehatan

    5. Pengantar Promosi

    Kesehatan

    1. Pengertian Promosi Kesehatan

    2. Sejarah Timbulnya Promosi Kesehatan

    3. Strategi Promosi Kesehatan

    4. Ruang lingkup promosi kesehatan

    berdasarkan tatanan (tempat pelaksanaan)

    6. Program Promosi

    Kesehatan

    1. Perencanaan Promosi Kesehatan

    2. Pelaksanaan Promosi Kesehatan

    3. Pemantauan dan Evaluasi Promosi Kesehatan

    5 Kesehatan Lingkungan

    1. Pengantar Kesehatan

    Lingkungan

    1. Lingkungan dan Kesehatan

    2. Basic Requirement for Healthy Environment

    3. Mengukur Kualitas Lingkungan, Pemaparan

    dan Pengaruh Kesehatan

    4. Pola penyakit di negara maju dan berkembang

    2. Analisa Faktor

    Lingkungan dan

    Pengaruhnya thd

    Kesehatan

    1. Hazards dan Resiko Kesehatan

    2. Faktor Biologik

    3. Faktor Fisik: kebisingan,getaran,radiasi,dan

    suhu

    4. Faktor Kimiawi

    5. Hazards Ergonomik

    12

  • 6. Hazards Psikososial

    3. Peraturan Perundangan

    dalam Kesehatan

    Lingkungan

    1. UU ttg Kesehatan

    2. UU ttg Keselamatan Kerja

    3. Peraturan Meneg LH

    4. Peraturan Menkes

    5. Peraturan Menakertrans

    6. Peraturan tingkat Propinsi

    4. Pengantar Epidemiologi

    Kesehatan Lingkungan

    1. Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan.

    2. Studi Deskriptip dan Analitik

    3. Measure of Disease Frquency

    4. Strategi Environmental Epidemiologi

    Studi eksperimen

    Cross-sectional study

    Ecologic study

    Case-control Study

    Cohort Study

    Kriteria kausalitas

    Bias dan keterbatasan Epidemiologi

    Lingkungan.

    5. Pengelolaan Sanitasi

    Sumber Air

    1. Kualitas Air, Sanitasi dan Kesehatan.

    2. Sumber Air Domestik Air dan hydrosphere

    Siklus hidrologi

    3. Pengolahan Air Domestik

    4. Kontaminasi Sumber Air

    5. Standar Kualitas Air Minum

    6. Kualitas Udara Ambien

    dan Kesehatan

    Masyarakat

    1. Kualitas Udara dan Kesehatan

    2. Sumber Pencemar Udara, Primer dan

    Sekunder.

    3. Pulutan Udara dan Efek Kesehatan

    4. Kriteria Polutant (Nasional dan Lokal).

    5. Indeks Pencemaran udara.

    6. Pemanasan Global, penipisan lapisan Ozone

    dan Kesehatan

    13

  • 7. Pengendalian Pencemaran Udara

    7. Kualitas Udara Indoor

    dan Kesehatan

    1. Udara Ruangan dan Kesehatan

    2. Indoor pollutants dan sumbernya

    3. Penyakit Terkait Indoor Polutant

    4. Evaluasi Kualitas Udara Indoor

    5. Pengendalian Udara Indoor

    8. Pengelolaan Sanitasi

    Makanan

    1. Makanan dan Kesehatan

    2. Bahan Pencemar Makanan

    3. Aspek Mikrobiologi Pencemaran Makanan

    4. Aspek Kimiawi Pencemaran Makanan

    5. Pencegahan Keracunan Makanan

    6. ABTKK

    7. Peraturan Perundangan ttg Sanitasi Makanan

    9. Pengelolaan Limbah

    Domestik Padat dan Cair

    1. Pengendalian Limbah Padat

    2. Pengendalian Limbah Cair Domestik

    3. Pengendalian Limbah Berbahaya dan Beracun

    10. Aspek Kesehatan Dalam

    Studi Amdal

    1. Amdal dan Kesahatan Masyarakat

    2. Kesehatan dalam Penapisan, Pelingkupan dan

    Perkiraan Dampak

    3. Srategi Pengumpulan dan Analisa data

    Kesehatan dalam Studi Amdal.

    6 PHA (Public Health

    Administration)

    1. Dasar-dasar administrasi

    kesehatan

    1. Perencanaan program kesehatan

    2. Pengorganisasian program kesehatan

    3. Pelaksanaan program kesehatan

    4. Penilaian program kesehatan

    14

  • 2. Sistem kesehatan

    1.Sub sistem pelayanan kesehatan

    - Sub sistem pelayanan kesehatan

    masyarakat

    - Sub sub sistem pelayanan kedokteran

    program

    2. Sub sistem pembiayaan

    kesehatan

    - Sistem Jaminan Sosial / Nasional

    3. Sistem kesehatan nasional

    - Sub sistem upaya kesehatan

    - Sub sistem sumber daya manusia kesehatan

    - Sub sistem sediaan farmasi, alat kesehatan

    dan makanan Minuman

    - Sub sistem manajemen dan informasi

    Kesehatan

    - Sub sistem pemberdayaan masyarakat

    - Masalah dan kebijakan pembangunan dalam

    bidang kesehatan

    - Desentralisasi Pelayanan Kesehatan

    - Puskesmas dan Usaha Kesehatan dasar

    3. Metoda dan kebijakan

    kesehatan

    1. Konsep dan metoda utama kesehatan

    komunitas

    15

  • D. PRASYARAT MAHASISWA

    Mahasiswa semester 7 yang mengikuti perkuliahan Blok 20 FK UNSRI

    menyatakan bahwa akan memenuhi tata tertib perkuliahan Blok 20, antara lain :

    1. Akan mengikuti proses perkuliahan (IT) blok 20 minimal 80%. Tutorial minimal

    80%, pleno Blok 20 100%, Skill Lab 100%, tanpa alasan apapun kecuali sakit

    yang tidak melebihi 20%, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang

    dilegalisir oleh dekan FK UNSRI.

    2. Tidak mengikuti perkuliahan/praktikum/tutorial/pleno pada salah satu sub.bagian

    sama dengan tidak mengikuti kegiatan proses belajar sebanyak 25% dan tidak

    boleh mengikuti ujian MCQ, SOCA dan OSCE dengan kata lain harus mengulang

    pada blok 20 yang akan datang.

    3. Akan datang tepat waktu (10 menit sebelum dosen datang).

    4. Berpakaian rapi, tidak akan memakai celana jeans, baju kaos, topi dan sandal.

    5. Tidak akan menghidupkan komputer/laptop selama perkuliahan, kecuali sesuai

    permintaan dosen pengajar.

    6. Akan menon-aktifkan suara Handphone selama kegiatan perkuliahan.

    7. Tidak akan membawa makanan/minuman ke dalam ruang perkuliahan.

    8. Tidak akan mengobrol selama perkuliahan berlangsung.

    Demikianlah, kontrak kuliah sudah saya baca, pahami, serta ditanda tangani tanpa

    paksaan dan saya bersedia menerima sanksi bila saya melanggar ketentuan dalam

    kontrak ini.

    Palembang, .................................

    Tanda tangan

    16

  • (..................................................)

    NAMA : _________________________ NIM : __________________________

    E. SASARAN PEMBELAJARAN (Ruang Lingkup Bahasan)

    a. Sasaran Pembelajaran terminal

    1 Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien yang berkaitan

    dengan keluarga atau komunitas/masyarakat pasien berada mahasiswa mampu

    menerapkan konsep konsep dan prinsip prinsip ilmu biomedik, klinik, dan

    ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer.

    2 Bila diberikan data masalah kesehatan pasien yang ada hubungannya dengan

    pekerjaan, keluarga, atau masyarakat, mahasiswa mampu membuat rencana

    pengelolaan sumber daya manusia serta sarana prasarana secara efektif dan

    efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran

    keluarga.

    3 Bila diberikan data masalah kesehatan dan masalah masalah yang

    berhubungan dengan pekerjaan, keluarga atau masyarakat serta hukum dan

    profesi dalam satu komunitas/masyarakat mahasiswa mampu membuat

    rencana pencegahan penyakit dan keadaan sakit, melaksanakan pendidikan

    kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit serta

    mengelola penyakit, keadaan sakit, dan masalah pasien sebagai individu yang

    utuh,bagian dari keluarga dan masyarakat dengan memenuhi aspek

    medikolegal dalam praktik kedokteran.

    4 Bila diberikan data masalah kesehatan dalam suatu fasilitas pelayanan

    kesehatan primer mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan

    pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dengan memperhatikan berbagai

    faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat (sosial,

    17

  • budaya, ekonomi, lingkungan, dan kebijakan pemerintah) berdasarkan konsep

    dokter keluarga.

    b. Sasaran Pembelajaran Penunjang

    1 Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien dalam

    hubungannya dengan keluarga atau komunitas/masyarakat dimana pasien

    beradamahasiswa mampu:

    a. Menjelaskan faktor faktor non biologis yang berpengaruh pada masalah

    kesehatan.

    b. Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin poin

    patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta resiko

    spesifik secara selektif.

    c. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penangan

    pasien

    d. Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan

    penyakit baik klinik, epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet,

    olahraga, atau perubahan perilaku.

    e. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan

    farmakologik, fisiologis, gizi ataupun perubahan tingkah laku.

    f. Menjelaskan prinsip prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola

    masalah kesehatan

    g. Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat

    berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya, manfaat dan keadaan

    pasien serta sesuai pilihan pasien.

    h. Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat dan dapat dibaca.

    i. Menerapkan prinsip prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik,

    komprehensif, koordinatif, klobaratif dan berkesinambungan dalam

    mengelola penyakit dan masalah pasien.

    2 Bila diberi pasien simulasi dengan masalah kesehatan yang ada hubungannya

    dengan keluarga, pekerjaan atau lingkungan mahasiswa mampu:

    18

  • a) Mengidentifikasi peran pasien, pekerjaan dan keluarga lingkungan sosial

    sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta

    sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi.

    b) Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi

    pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan

    sakit atau permasalahannya.

    c) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi

    pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan keluarganya.

    d) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau

    kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien

    anggota keluarga dan masyarakat.

    e) Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat

    bergantung pada kerjasama tim dan kolaborasi dengan professional di

    bidang lain.

    3 Bila diberikan data masalah kesehatan dalam suatu komunitas/masyarakat

    mahasiswa mampu:

    a) Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya

    hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis

    kelamin, ethnis dan budaya.

    b) Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka

    promosi kesehatan ditingkat individu, keluarga dan masyarakat.

    c) Menganalisa secara sitematik dan mempertahankan pilihan etik dalam

    pengobatan setiap individu pasien.

    d) Menjelaskan proses manajerial yang mencakup perencanaan,

    pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam pemecahan

    masalah dikomunitas dan masyarakat.

    e) Membuat berbagai jenis media intervensi kesehatan yang sesuai dengan

    sumber daya, dan masalah tersebut.

    4 Bila diberikan data masalah dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan primer

    mahasiswa mampu:

    19

  • a. Menjalankan fungsi manajerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi

    informasi dan pengambil keputusan).

    b. Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer

    dengan pendekatan kedokteran keluarga

    c. Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk

    menghimpun data yang relevan

    d. Menerapkan keterampil dasar dalam menilai data untuk melakukan

    validasi informasi ilmiah secara sistematik.

    e. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan

    menyimpan arsip

    f. Mengenal komponen masukkan, proses, dan luaran yang diperlukan untuk

    mengembangkan fasilitas pelayanan kesehatan.

    g. Mengembangkan fasiltas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan

    masyarakat termasuk laboratorium, pemeriksaan penunjang lain dan

    sistem rujukan

    h. Mengenal sistim jaminan pelayanan kesehatan sebagai pendukung

    pelayanan kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat.

    c. Lingkup bahasan kelompok Ilmu Kedokteran Komunitas

    1. Dasar-dasar ilmu kedokteran komunitas

    a. Pengantar Kedokteran Komunitas

    - Pengertian komunitas

    - Pengertian kedokteran komunitas

    - Sejarah timbunlnya kedokteran komunitas

    - Ruang lingkup kedokteran komunitas

    b. Sehat dan Sakit Sebagai Suatu Konsep

    - Definisi Sehat dan Sakit

    - Sehat Secara Fisik, Mental, Sosial, Rohani

    - Sehat yang Positif (Positive Health)

    - Sehat Sebagai Konsep yang Relatif

    - Sehat Sebagai Suatu Kondisi yang Dinamis (Spektrum Sehat)

    20

  • - Faktor-faktor yang menentukan Kesehatan Masyarakat

    c. Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit Pada Manusia

    - Skema Umum Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit

    - Pengertian Pejamu, Agen dan Lingkungan

    - Interaksi Antara Pejamu, Agen dan Lingkungan

    d. Tingkatan Pencegahan Penyakit

    - Pengertian Pencegahan penyakit

    - Tingkatan Pencegahan Penyakit

    e. Penerapan Pencegahan Penyakit

    - Prinsip-prinsip dalam Penceegahan Penyakit

    - Tindakan Yang Dikategorikan Sebagai Pencegahan Penyakit

    2. Biostatistik

    a. Biostatistik deskriptif

    - Pengumpulan data

    - Pengolahan data

    - Analisa data sebaran dan tendensi tengah

    - Penyajian data

    b. Statistik inferensial

    - Teori probalitas

    - Teori inferensi

    - Dasar pengujian kemaknaan

    - Uji parametric

    - Jenis analisis multivariate

    3. Epidemiologi

    a. Epidemiologi umum

    - Strategi epidemiologi

    - Metode epidemiologi

    - Parameter epidemiologi

    - Jenis penelitian epidemiology

    b. Epidemiologi klinik

    - Dasar epidemiologi klinik

    21

  • - Pemeriksaan diagnostik

    - Pemeriksaan skrining

    - Efikasi terapetik

    - Keamanan terapetik

    4. PHE (Public Health Education)

    a. Pengantar Pendidikan Kesehatan

    - Pengertian Pendidikan

    - Pengertian Pendidikan Kesehatan

    - Proses Belajar Dalam Pendidikan Kesehatan

    - Metode dan Alat Bantu Pendidikan Kesehatan

    b. Komunikasi Kesehatan

    - Pengertian Komunikasi Kesehatan

    - Bentuk-bentuk Komunikas

    c. Dasar-Dasar Tentang Perilaku

    - Pengertian Perilaku dan Perilaku Kesehatan

    - Macam Perilaku Kesehatan

    - Domain / Ranah (Aspek) Perilaku

    d. Determinan Perubahan Perilaku

    - Macam Teori Determinan Perilaku

    - Aspek Sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan

    e. Pengantar Promosi

    - Pengertian Promosi Kesehatan

    - Sejarah Timbulnya Promosi Kesehatan

    - Strategi Promosi Kesehatan

    - Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan (tempat

    pelaksanaan)

    f. Program Promosi Kesehatan

    - Perencanaan Promosi Kesehatan

    - Pelaksanaan Promosi Kesehatan

    - Pemantauan dan Evaluasi Promosi Kesehatan

    5. Kesehatan lingkungan

    22

  • a. Pengantar Kesehatan Lingkungan

    - Lingkungan dan Kesehatan

    - Basic Requirement for Healthy Environment

    - Mengukur Kualitas Lingkungan, Pemaparan dan Pengaruh Kesehatan

    - Pola penyakit di negara maju dan berkembang

    b. Analisa Faktor Lingkungan dan Pengaruhnya thd Kesehatan

    - Hazards dan Resiko Kesehatan

    - Faktor Biologik

    - Faktor Fisik: kebisingan, getaran, radiasi, dan suhu

    - Faktor Kimiawi

    - Hazards Ergonomik

    - Hazards Psikososial

    c. Peraturan Perundangan dalam Kesehatan Lingkungan

    - UU ttg Kesehatan

    - UU ttg Keselamatan Kerja

    - Peraturan Meneg LH

    - Peraturan Menkes

    - Peraturan Menakertrans.

    - Peraturan tingkat Propinsi

    d. Pengantar Epidemiologi Kesehatan Lingkungan

    - Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan.

    - Studi Deskriptip dan Analitik

    - Measure of Disease Frquency

    - Strategi Environmental Epidemiologi

    Studi eksperimen

    Cross-sectional study

    Ecologic study

    Case-control Study

    Cohort Study

    Kriteria kausalitas

    23

  • Bias dan keterbatasan Epidemiologi Lingkungan

    e. Pengelolaan Sanitasi Sumber Air

    - Kualitas Air, Sanitasi dan Kesehatan

    - Sumber Air Domestik

    Air dan hydrosphere

    Siklus hidrologi

    - Pengolahan Air Domestik

    - Kontaminasi Sumber Air

    - Standar Kualitas Air Minum

    f. Kualitas Udara Ambien dan Kesehatan Masyarakat

    - Kualitas Udara dan Kesehatan

    - Sumber Pencemar Udara, Primer dan Sekunder

    - Pulutan Udara dan Efek Kesehatan

    - Kriteria Polutant (Nasional dan Lokal)

    - Indeks Pencemaran udara.

    - Pemanasan Global, penipisan lapisan Ozone dan Kesehatan

    - Pengendalian Pencemaran Udara.

    g. Kualitas Udara Indoor dan Kesehatan

    - Udara Ruangan dan Kesehatan

    - Indoor pollutants dan sumbernya

    - Penyakit Terkait Indoor Polutant

    - Evaluasi Kualitas Udara Indoor

    - Pengendalian Udara Indoor

    h. Pengelolaan Sanitasi Makanan

    - Makanan dan Kesehatan

    - Bahan Pencemar Makanan

    - Aspek Mikrobiologi Pencemaran Makanan

    - Aspek Kimiawi Pencemaran Makanan

    - Pencegahan Keracunan Makanan

    - ABTKK

    - Peraturan Perundangan ttg Sanitasi Makanan

    24

  • i. Pengelolaan Limbah Domestik Padat dan Cair

    - Pengendalian Limbah Padat

    - Pengendalian Limbah Cair Domestik.

    - Pengendalian Limbah Berbahaya dan Beracun

    j. Aspek Kesehatan Dalam Studi Amdal

    - Amdal dan Kesahatan Masyarakat

    - Kesehatan dalam Penapisan, Pelingkupan dan Perkiraan Dampak

    - Srategi Pengumpulan dan Analisa data Kesehatan dalam Studi Amdal.

    6. PHA (Public Health Administration)

    a. Dasar Administrasi Kesehatan

    - Konsep dasar ilmu administrasi dan manajemen

    - Perencanaan

    - Pengorganisasian

    - Pelaksanaan

    - Penilaian

    b. Metoda dan Kebijakan Kesehatan Komunitas

    - Konsep dan metoda utama kesehatan komunitas

    c. Sistem Kesehatan

    - Sub sistem pelayanan kesehatan

    * Sub sistem pelayanan kesehatan masyarakat

    * Sub sub sistem pelayanan kedokteran program

    - Sub sistem pembiayaan kesehatan

    * Sistem Jaminan Sosial / Nasional

    - Sistem Kesehatan Nasional

    * Sub sistem upaya kesehatan

    * Sub sistem sumber daya manusia kesehatan

    * Sub sistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan

    Minuman

    * Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan

    * Sub sistem pemberdayaan masyarakat

    * Masalah dan kebijakan pembangunan dalam bidang

    25

  • kesehatan

    * Desentralisasi Pelayanan Kesehatan

    * Puskesmas dan Usaha Kesehatan dasar

    F. METODE PEMBELAJARAN/PENGAJARAN

    Metoda pengajaran yang digunakan pada modul kedokteran komunitas ialah

    metoda belajar aktif dan pelatihan untuk menerapkan ilmu yang didapat pada modul

    ini dan modul modul sebelumnnya.

    Kuliah kuliah interaktif merupakan penyampaian materi oleh staff pengajar

    yang merupakan pakar topik yang bersangkutan dengan memperhatikan partisipasi

    mahasiswa dalam kegiatan kuliah dan memperhatikan jeda waktu konsentrasi

    mahasiswa setiap 15 menitnya dengan menyelipkan beberapa kegiatan yang menarik

    minat, misalnya menyampaikan gambar gambar, mengajukan pertanyaan dsb.

    Laboratorium komunitas diselenggarakan selain untuk pelatihan keterampilan

    manajemen juga untuk pemantapan kemampuan identifikasi berbagai masalah

    kesehatan, masalah manajemen program dan manajemen institusi pelayanan

    kesehatan yang sering ditemukan di komunitas.

    Kunjungan ke komunitas dalam bentuk kunjungan ke perusahaan/industri, ke

    pusat pusat pelayanan kesehatan primer, dan program program kesehatan yang ada

    dimasyarakat diselenggarakan selain untuk pengayaan pengetahuan mahasiswa juga

    sebagai pelatihan mahasiswa dalam memperoleh data primer. Hasil kunjungan ke

    komunitas akan dianalisa dalam diskusi kelompok sesuai dengan ilmu yang

    diperoleh.

    Dalam upaya mencapai sasaran belajarnya, modul kedokteran komunitas

    memiliki berbagai kegiatan yang dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh

    berbagai pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang baru diperoleh dari

    informasi yang diberikan pada modul modul sebelumnnya.

    26

  • G. JADWAL PEMBELAJARAN

    Terlampir

    27

  • H. SISTEM PENILAIAN MAHASISWA

    1. Logbook ( 10% )

    2. Tutorial ( 10% )

    3. MCQ IT ( 30% )

    4. MCQ Integrasi ( 25% )

    5. OSCE ( 25% )

    I. DAFTAR PENGAJAR, INSTRUKTUR SKILL LAB, TUTOR,

    PEMBIMBING PRAKTIKUM

    a. Daftar Pengajar

    1.Prof.dr. Tan Malaka, MOH, PhD, SpOK

    2.Prof. DR. dr. R.M. Suryadi Tjekyan, DTM&H, MPH

    3.

    dr. Hendarmin Aulia. SU

    4.

    Bahrun Indrawan Kasim, M.Kes

    5.

    dr. Achmad Ridwan, M.Kes6.

    dr. Anita Masidin, MS, SpOK7.

    Dr. dr.H. Muhammad Zulkarnain, M.MedSc.,PKK

    8.

    dr. Mariatul Fadillah, MARS

    9.

    dr. Novadian, SpPD

    10

    .

    dr. Harun Hudari, SpPD

    11

    .

    dr. Fahmi Idris, M.Kes

    12

    .

    dr. Asmarani, M.Kes13.

    dr. H.M Husnil Farouk, MPH14.

    Prof. Chairil Anwar, dr., Ph.D., DAP & E15.

    Prof Atuf Thaha, SpKK (K) 16.

    dr. Muhammad Aziz, MARS

    28

  • 17.dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS

    b. Instrukstur Skill Lab

    Skill Lab Biostatistik

    - Prof.DR.dr.R.M.Suryadi Tjekyan, DTM&H, MPH

    - dr. Hendarmin Aulia. SU

    - Bahrun Indrawan Kasim, M.Kes

    Skill Lab PHE

    - dr.Hj.Mariatul Fadillah, MARS

    - dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS

    - dr. Asmarani, M.Kes

    - dr.Ardehlia Arin

    c. Tutor

    1.

    dr. Hendarmin Aulia. SU

    2.

    Bahrun Indrawan Kasim, M.Kes

    3.dr. Anita Masidin, MS, SpOK

    4.

    dr. Asmarani, M.Kes

    5.dr. H.M Husnil Farouk, MPH

    6.dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS

    7.

    dr.Ardehlia Arin

    8.

    dr.Susilawati

    9.

    dr.Irwan

    10

    .

    drs. Srinita SpSi

    11

    .dra. Lusiya Harayati, Msc

    12 dr.Binsar Silalahi, SpF

    29

  • 13

    .

    dr.Ramli Bacsin, SpF

    14

    .

    dr.A. Azhari DAHK

    15

    .

    dr.Iskandar Z Ansori, SpPark, DTM&H

    16

    .

    dr.Wardianyah

    17

    .

    dr. Devi Azri Wahyuni, SpM

    18

    .

    dr. Tri Suciati, M.Kes

    K. DAFTAR REFERENSI

    1. Adrinkin AA: Influence of sound stimulation on the development of

    hypertension. Clinical and experimental results. Cor Vasa (Prague) 3:285-293,

    1961

    2. American Academy of Ophthalmology and Otolaryngology (AAOO),

    Committee on Hearing and Equilibrium, and the American Council of

    30

  • Otolaryngology, Committee on Medical Aspects of Noise: Guide for

    evaluation of hearing handicap. JAMA 241: 2055-2059, 1979

    3. American National Standard Institute (ANSI) Standard for Audiometrics,

    S3.6, 1969.

    4. American Academy of Ophthalmology and Otolaryngology (AAOO): Guide

    for Conservation of Hearing in Noise (rev. ed.). Rochester, Minnesota: Trans

    Am Acad Ophthalmol Otolaryngol (suppl), 1973

    5. Axelsson A, Borg E, Hornstrand C: Noise effects on the cochlear vasculature

    in normotensive and spontaneously hypertensive rats. Acta Otolaryngol

    (Stockh) 96:215-225, 1983

    6. American Academy of Ophthalmology and Otolaryngology (AAOO),

    7. B. Saunders CO., 1979, pp 601-607

    8. Burns W, Robinson DW: Hearing and Noise in Industry. London, Her

    Majestv`s Stationery Office, 1970, p 241.

    9. Borg E, Mller AR: Noise and blood pressure Effects of lifelong exposure in

    the rat. Acta Physiol Scand (Stockh) 103:340-342, 1978.

    10. Borg E: Noise, hearing, and hypertension. Scand Audiol (Stockh) 10:125-126,

    1981a

    11. Borg E: Physiological and pathogenic effect of sound. Acta Otolaryngol

    (Stockh) (suppl) 381:1-68, 1981 b

    12. Borg E: Noise-induced hearing loss in normotensive and spontaneous

    hypertensive rats. Hear Res 8:117-130, 1982

    13. Burns W, Robinson DW (eds): Hearing and Noise in Industry. London: Her

    Majestys Stationery Office, 1970

    14. Budiarto, Eko. Dasar-Dasar Metode Statistika Kedokteran. Penerbit Alumni.

    Bandung: 1984

    15. Budiarto, Eko. Dasar-Dasar Metode Statistika Kedokteran. Penerbit Alumni.

    Bandung: 1984

    16. Budiarto E. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC.

    Jakarta. 2001

    17. Budiman C. Pengantar Statistik Kesehatan. EGC. Jakarta. 1995

    31

  • 18. Bruel PV: Noise: Do We Measure It correctly? Naerum, Denmark: Bruel and

    Kjaer, 1975, p 40

    19. Bruce RD: The Economic impact of noise control. In Cantell RW (ed):

    Symposium on noise: Its effects and Control. The Otolaryngologic Clinics of

    North America Philadelphia: W.

    20. Committee on Conservative of Hearing: Guide for Evaluation of Hearing

    Impairment, 1959

    21. Colton T. Statistika Kedokteran. Penerbit Gadjah Mada University Press.

    Yogyakarta: 1985

    22. Depkes R.I., Indonesia Sehat 2010, Visi Baru, Misi, Kebijakan dan Strategi

    Pembangunan Kesehatan, 1999.

    23. Depkes R.I., Kepmenkes RI, No: 56/Menkes/SK/I/2005, tentang

    Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi

    Masyarakat Miskin, 2005.

    24. Depkes R.I., Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009, 2005.

    25. Depkes R.I., Sistem Kesehatan Nasional, 2004

    26. Environmental Protection Agency (EPA): Testimony of Alvin F, Meyer, Jr. at

    the public hearings on proposed standards for occupational exposure to noise

    (submitted to U.S Department of Labor, Occupational Safety and Health

    Administration as Exhibit 57 in docket OSH-011), 1973

    27. Environmental Protection Agency (EPA), Office of Noise Abatement and

    Control Information on Levels of Environmental Noise: Requisite to Protect

    Public Health and Welfare with Adequate Margin of Safety. Washington,

    D.C.: Environmental Protection Agency (EPA#550/9-74-004), 1974

    28. Erlandsson B, Hakanson H, Ivansson A, Nilsson P: The difference in

    protection efficiency between earplugs and earmuffs. Scand Audiol (Stockh)

    9:215-221, 1980

    29. Edwards RG, Hauser WP, Moiscev NA, Broderson AB, Green WW:

    Effectiveness of earplugs as worn in the workplace. Sound Vib 12:12-20,

    1978

    32

  • 30. Friend, MA and Kohn, JP ed. (2003). Fundamentals of Occupational Safety

    and Health. Rockville, Maryland ABS Consulting.

    31. Gan, L.G., et al., A Primer on Family Medicine Practice, Singapore

    International Foundation. Singapore, 2004

    32. Hamernik RP, Henderson D, Salvi R (eds): New Perspectives on Noise-

    Induced Hearing Loss. New York: Raven Press, 1982

    33. Idris, F., Undang-undang Praktik Kedokteran sebagai Instrumen Penunjang

    Pembagunan Kesehatan/Kedokteran yang Lebih bermutu, Majalah

    Kedokteran Indonesia, Vol: 55, No 1, Januari, 2005

    34. International Organization for Standardization (ISO): Assessment of

    Occupational Noise Exposure for Hearing Conservation Purposes.

    (Recommendation R1999) 1971

    35. Ikatan Dokter Indonesia, KODEKI dan Pedoman Pelaksanaan KODEKI.

    Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia, 2002.

    36. Jonsson A. Hansson L: Prolonged exposure to a stressful stimulus (noise) as a

    cause of raised blood pressure in man. Lancet 1:86-87, 1977.

    37. Kryter KD: The Effects of Noise ion Man, 2 edt. New York: Academic Press,

    1985

    38. Kryter KD: Impairment to hearing rom exposure to noise. J Acoust Soc Am

    53: 1211-1234, 1973.

    39. Kryter KD: Extra auditory effects on noise. In Henderson D, Hamernik RP,

    Dosaujh DS, Mills JHM (eds): Effect of Noise on Hearing. New York: Raven

    Press, 1976, pp 531-546.

    40. Lipscomb DM (ed): Hearing Conservation In Industry, Schools, and the

    Military. Boston: Little, Brown & Company, 1988

    41. LaDou (ed) (2004). Current Occupational and Environmental Medicine. New

    York, Lange Medical books/McGraw-Hill. 3rd ed.

    42. Last JM and Wallace RB (eds)(1992). Maxy-Rosenau-Last Public Health and

    Preventive Medicine. East Norwalk Conn, Prentice Hall International. 13th ed.

    33

  • 43. Levy BS, Wegman DH, Baron SL et al (eds) (2006). Occupational and

    Environmental Health Recognozing and Preventing Disease and Injury.

    Philadelphia USA, Lippincott Williams & Wilkins.

    44. McCunney RJ (ed) (2003). A Practical Approach to Occupational and

    Environmental Medicine. Philadelphia USA, Lpppincott Williams & Wilkins

    3rd ed.

    45. McWhinney, I.R., A Text Book of Family Medicine, 2nd Edition, Oxford

    University Press, 1997.

    46. Moeloek, F.A., Sistem Pembiayaan dan Pelayanan Kesehatan Terpadu,

    Makalah Semiloka Reformasi Pembagunan Kesehatan, Tim TA PB IDI, Hotel

    Bidakara, Jakarta, 2004

    47. Mller AR: Noise as a health hazard. Ambio 4:6-13, 1975.

    48. Mller AR: Noise as a health hazard. Scand J Work Environ Health 3:73-79,

    1977a

    49. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Criteria for

    Recommended Standard: Occupational Exposure to Noise. Publication No.

    HSM 73-11001, 1972

    50. Nilsson R, Lindgren F: The effect of long term use of hearing protectors in

    industrial noise. Scand Audiol (Stockh) (suppl) 12:204-211, 1980

    51. Nilsson R, Liden G, Sanden A: Noise exposure and hearing impairment in the

    shipbuilding industry. Scand Audiol (Stockh) 6: 59-68, 1977

    52. Nims, Debra K (1999). Basics of Industrial Hygiene. New York, John Wiley

    & Sons, Inc.

    53. Osguthorpe JD, Mills JH: Non-auditory effects of low-frequency noise

    exposure in humans. Otolaryngol Head Neck Surg 90:367-370, 1982

    54. Occupational Safety and Health Administration (OSHA): Occupational Noise

    Exposure: Hearing Conservation Amendment, Final Rule. Federal Register

    48:9738-9785, 1983

    55. Peterson ES, Augenstein JS, Travis DC, et al: Noise raises blood pressure

    without impairing auditory sensitivity. Science 211:1450-1452, 1981

    56. Pickles JO: Physiology of the Ear, 2 edt. New York: Academic Press, 1988

    34

  • 57. Pemerintah R.I., Peraturan Presiden RI, No: 7/2005, tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, Sinar Grafika

    58. Pemerintah R.I., Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor: 40 Tahun

    2004, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasiona, 2004.

    59. Pemerintah R.I., UU No 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran, 2004

    60. PT ASKES Indonesia, Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. PT.

    Askes (Persero), November 2005

    61. Price GR, Kim HN, Lim DJ, Dunn D: Hazard from weapons impulses:

    Histological and electrophysiological evidence. J Acoust Soc Am 85:1245-

    1254, 1989

    62. Rajan R, Johnstone BM: Contralateral cochlear destruction mediates

    protection from monaural loud sound exposures through the crossed

    olivocochlear bundle. Hear Res 39:263-278, 1989

    63. Rom, WN. (ed)(1992). Environmetal and Occupational Medicine. Boston

    USA, Little, Brown and Company. 2nd Ed.

    64. Star, P., The Social Transformation of American Medicine, Basic Book, Inc.,

    Publisher, New York, 1982.

    65. Sudjana. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung: 2005.

    66. Sudjana. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung: 2005.

    67. SDKI, Laporan SDKI, 2003.

    68. Suter AH: The Ability of mildly hearing impaired individuals to discriminate

    speech in noise. Washington, D.C.: U.S Environmental Protection Agency

    (EPA #550/9-78-100) and U.S. Air Force (#AMRL-TR-78-4) reports, 1978

    69. Suter A: Essentials of noise regulations. Otolaryngol Clin North Am 21(3):

    551-562, 1979

    70. Sanden A, Axelsson A: Comparison of cardiovascular responses in noise-

    resistant and noise-sensitive workers. Acta Otolayngol (Stockh) (suppl)

    377:75-100, 1981

    71. Salvi RJ, Henderson D, Hamernik RP, Colletti V: Basic and Applied Aspects

    on Noise-Induced Hearing Loss. New York: Plenum Press, 1985

    35

  • 72. Suter AH: The development of federal noise standards and damage risk

    criteria. In Lipscomb DM (ed) Hearing Conservation in Industry, Schools, and

    the Military. London: Taylor & Francis Publishing Co., 1988, pp 45-66

    73. Setiadi, G., Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesehatan, Poiners

    Pembicara Temilnas ISMKI, Poerwokerto, 2001

    74. Soelastomo, Sistem Jaminan Sosial Nasional, YP IDI, 2005.

    75. Tjekyan S. Diktat Kuliah Statistik.

    76. UNDP, Human Development Report, Statistic, 2003.

    77. UNDP, World Bank & Millennium Development Goals, UNDP (Annual DPI-

    NGO) Conferences to Focus Millennium Development Goals, Sept 2001.

    78. World Federation for Medical Education, Postgraduate Medical Education,

    WFME Global Standard for Quality Improvement, WFME Office, 2003.

    79. World Health Organization, Burden of Disease, Cost-Effectiveness, and

    Health System. Workshop on Evidence for Health Policy, Burden of Disease

    Unit, Harvard Center for Population and Development Studies, 2000.

    80. World Medical Association., Twelve Principles of Provision of Health Care

    in any National Health Care System, WMA Policy, 1983.

    81. World Medical Association, WMA Declaration on Professional Autonomy

    and Self Regulation, WMA Policy, 1987.

    82. World Bank, World Development Indicators, 2001.

    83. Welch BL, Welch AS: Physiological Effects f Noise. New York Plenum

    Press, 1970

    84. Anonim. Statistika. Diperoleh URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika .

    Last updated Maret 2008

    36