mineral makro materi
TRANSCRIPT
Unsur anorganik yang esensial
14 mineral esensial utk fungsi tubuh
Berperan dalam kesehatan
Membantu reaksi kimia berlangsung dalam sel
Membantu kontraksi otot
2 kelompok
Mineral Makro
Mineral Mikro
Mineral Makro
• kebutuhan > 100mg/hari
Calcium- Ca, sodium- Na, potassium- K
chloride-Cl, phosphorus-P, magnesium- Mg
and sulfur-S
Monovalent cation, Na+, K+
Monovalent anion, Cl-
Divalent cation, Ca2+, Mg2+
Kompleks, HPO4=, HCO3
-
• kebutuhan < 100 mg/hari
Besi-Fe, zinc-Zn, copper-Co, selenium-
Se, chromium- Cr, iodide-I, manganese-
Mn, molybdenum, and fluoride-F
Pada umumnya tidak berubah bentuk atau
struktur selama proses melakukan fungsi biologi
Sebagian besar mineral diserap dari diet dalam
bentuk garam larut dalam air.
Tidak dpt rusak karena panas, asam, oksigen,
atau UV
Fraksi jumlah total mineral yg diserap utk melakukan fungsinya
Pencernaan
penyerapan
Tempat tempat melakukan fungsi
Transport dalam darah
Transport Membrane Kehilangan
selama
proses
Fase paling kritis utk
mineral
Perpindahan dalam Intracellular
Eksresi lewat Hati dan ginjal
Faktor yg dapat meningkatkan
ketersediaan
Faktor yg dapat menurunkan
ketersediaan
Defisiensi mineral akan
meningkatkan absorpsi
Adanya pengikat logam spt
oksalat pada sayuran
Pemasakan terutama pada
legume (panas akan memecah
ikatan kompleks mineral)
Phytat dalam gandum
Vit C meningkatkan absorpsi
beberapa mineral spt Fe
Poliphenol dalam teh dan
kopi
Vit D meningkatkan absorpsi
Ca, P dan Magnesium
Suplementasi satu jenis
mineral dapat
mempengaruhi absorpsi
mineral lain (kompetisi)
1. Menjaga kesetimbangan cairan dalam tubuh
Na+ dan Cl- berada diluar sel.
K+(dibantu Ca, Mg dan S) berada di dalam sel
Tanpa mineral tsb sel akan menggelembungkmd terdesintegrasi karena terlalu banyak air atau mengerut karena dehidrasi
2. Berperan dalam proses metabolisme (kofaktor)
Misal: Selenium sbg kofaktor enzim antioksidangluthathione peroxidase.
Reaksi metabolisme lain : produksi energi,
kontraksi otot, dan transmisi saraf
3. Berperan dalam pembentukan strukturtulang (Ca, P, Mg, Fl ); keratin (S)
4. Fungsi yg unik (pembentukan sel darah, hormon, (e.g., heme, thyroid hormones)
Tubuh mempertahankan secara ketat
kesetimbangan mineral
◦ GI tract
Mengatur absorpsi dari makanan berdasar
kebutuhan tubuh
Mineral di cairan lambung dan tidak diserap di
usus halus dapat di keluarkan atau di reabsorpsi
di usus besar
◦ Ginjal
Mengeksresikan kelebihan mineral dan re-
absorpsi mineral ketika tubuh membutuhkan
Mineral makroKebutuhan : orang dewasa 800-1200mg/hari. ibu hamil 1000-1300mg/hari. Ibu menyusui 1300mg/hari.
SUMBER CaProduk susuTulang ikan, sardine, salmonKacang-kacanganKedelai- tempe tahuSayuran berdaun hijauOrange juice dan sereal yg di fortifikasi
Menjalankan fungsi sel
Pembentukan tulang dan gigi
(99% Ca ada di tulang dan gigi)
Kontraksi otot dan relaksasi
Pembekuan darah
Mempertahankan detakjantung
Mengatur konduksi syaraf
1. Transport melaui membran sel luminal (apical) , i.e.,
mulai pada transcellular
2. Penanganan dalam enterocyte, i.e., mediate transcellular
3. Transport melalui membran antiluminal basolateral
ke dalam sirkulasi, i.e., end of transcellular.
Hanya logam dalam bentuk akuous dapat
ditransport ke dalam enterocyte
4. Transport antar sel, i.e., paracellular
Mucosal Side
Serosal Side
Basolateral
Surface
(antiluminal
surface)
Apical
surface
Microvilli
Ca CaCa
Enterocyte
Untuk sampai ke serosal ,
mineral harus melewati
enterocyte atau
perbatasan antar
enterocyte (paraseluler
<1%)
Fe Fe
Fe Fraksi yg besar Fe
dapat diikat
(sequestered) dalam
sitosol dari
enterocyte
Dua kategori ion logam
1. Kelarutan tdk tergantung pH
2. Kelarutan yg tergantung pH
Contoh : Na+, K+, Mg2+, Ca2+
Contoh : Cu2+, Fe2+, Mn2+, Zn2+
Category 2 ion logam larut dalam air, tetapi membentuk
“polimer hidroksi” yg tidak larut pd pH netral atau alkali
(basa)
Category 1 ion logam larut dalam GI pH 1-8
Paracellular – Vit D-independent
Transcellular – Vit D-dependent
Mechanism of Intestinal Calcium Absorption
Fig. 9 Chang, E, Sitrin, M, Black, D. Gastrointestinal, Hepatobiliary, and Nutritional Physiology. Lippincott – Raven, Philadelphia, PA; 1996:
204.
Faktor yang membantu absorpsi Ca
1. Vit.D ; mempengaruhi sintesa Ca binding protein
di epithelial sel dan membantu penyerapan Ca.
Contoh susu difortifikasi vit D
2. Parathyroid hormone (PTH) meningkatkan
absorpsi Ca melalui peningkatan sintesa calcitriol.
3. Keasaman (pH rendah) adalah kondisi yg sesuai
utk absorpsi Ca .
4. Laktosa membantu uptake Ca
5. Lysine dan arginine Membantu absorpsi Ca.
Factor yang menghambat absorpsi Ca1. Fitat dan oksalat akan mmebetuk garam tidak larut shg menganggu absorpsi.
2. Diet yang tinggi Fosfat shg membentuk Ca P tidaklarut mencegah uptake Ca.
Dietary ratio of Ca : P ---1:1 to 2:1--- sesuai utk absorpsi Ca .
3. Asam lemak bebas bereaksi dengan Ca membentuk sabun Ca yg tidak larut dalam air.
4. Kondisi basa (pH tinggi) adalah kondisi yg tidak sesuai utk absorpsi Ca.
5. Tingginya kadar dietary fiber mengganggu absorpsi Ca.
6. tingkat estrogen yg rendah (postmenopausal women)
kisaran normal : 9-11 mg% (2.25-2.75 mmol/L)
3 bentuk plasma Ca:
① Ca terionisasi (diffusible): kr lbh 50% dalam bentuk
terionisasi (bentuk yg paling aktif)
② Kompleks Ca dg asam organik (diffusible):kr lebih 10%
berikatan dengan sitrat atau phosphate.
③ Ca terikat dg protein (non-diffusible): kr lbh 40%
berikatan dg albumin dan globulin.
CaProtein
CaCa
Ca
Caanion[H+] [H+]
[HCO3-] [HCO3
-]
Plasma Ca diatur bervariasi
tiga hormon yg terlibat dalam pengaturan
Calcitriol (1,25-(OH)2 VitD3, or 1,25 DHCC)
Dr ginjal
Parathyroid hormone (PTH)
Dr kelenjar parathyroid
Calcitonin(CT)
Dr kelenjar thyroid
Vitamin D3 dan PTH : meningkatkan plasma Ca↑
Calcitonin : menurunkan plasma Ca↓
Sintesa dan peranan vitamin D
Fig. 12-6 Johnson, L. Gastrointestinal Physiology, 7th ed. Mosby Elsevier, Philadelphia, PA; 2007: 133.
Decalcifikasi atau
demineralisasi tulang
dijalankan oleh
osteoclasts.
→ level kadar Ca dalam
darah ↑
Note: hal ini dilakukan
pada kehilangan Ca dari
tulang, khususnya pada
intake makanan yg
rendah kadar ca
(+)
Osteoblast : pembentukan tulang
Osteoclast: pemecahan tulang (lama)
CT, 32aa, adalah hormon yg dikeluarkan oleh sel
parafollicular cells pada kelenjar thyroid, yg
berlawanan dg PTH.
CT punya kemampuan utk menurunkan Ca dan P
dalam darah dan target sel utama pada tulang,
ginjal dan usus halus.
1. tulang: stimulasi osteoclasts menjadi osteoblasts,
osteogenesis.
2. Usus halus: imenghambat absorpsi Ca.
3. ginjal: meningkatkan eksresi Ca lewat urin .
Calcitonin (CT)
Sebagian kecil melalui ginjal.
Sebagian besar melalui intestine.
Notice: eksresi Ca melalului feces
mrpk proses yg kontinu dan akan
meningkat jika tjd defisiensi vit D
tulang yg lemah dan pembentukan yg tdk normal
terjadi krn defisiensi vit D atau defisiensi Ca dan P
pada org yg sedang mengalami
Kehilangan densitas tulang yg cepat, penipisan jaringan
tulang dan meningkatkan kemudahan terjadi fraktur pada
usia tua
Pada usis 40,tulang
pemecahan lbh
dominan dr pd
pembentukan.
Umur 65, bbrp
wanita kehilangan
50% dr massa tulang .
• Pertumbuhan tulang yg paling besar terjadi selama “linear growth” (pertumbuhan linier)
– Puncak pada usia 30
Intake Ca2+ yg rendah
Defisiensi Vit D
Kekurangan atau
kegagalan hormon parathyroid
Gagal ginjal
Diet tinggi fitat
Mempertahankan intake
calcium yg cukup dan
intake vit D —supplements?
Olahraga - exercise.
Konsumsi estrogen
supplements pd
postmenopausal?
Atomic absorption spectrometry (AAS) can measure total amount of Ca2+ in tissue
Fluorescent dyes can be used to measure Ca2+ in vivo
Calcium sensor (GFP-based) fluorescent protein “cameleon” is non invasive and can be targeted to various cellular compartments – enabling a study of spatial and organellar aspects of calcium homeostasis
Neutron activation analysis enables total body calcium to be measured in living persons
Bone mineral content (BMC) and bone mineral density (BMD) are used as indicators of calcium insufficiency and as predictors of increased risk of fracture, when compared to a reference range, adjusted for age and gender
1. Membantu mempertahankan
kesetimbangan cairan dan sebagai buffer
(mempertahankan pH darah)
2. Dibutuhkan utk transmisi dan konduksi
saraf kontraksi otot, jantung.
3. Membantu menurunkan tekanan darah
(untuk penderita yang peka terhadap
garam-Natrium). Unsur K memicu ginjal
mengeluarkan Na berlebih dan menjaga
Na tetap rendah tekanan darah rendah
4. Membantu meningkatkan densitas
tulang.
5. Mencegah pembentukan batu ginjal.
Konsumsi K dari sayur atau buah atau
suplement mengurangi jumlah Ca yang
dikeluarkan lewat urin. K terikat pada Ca
dan mencegah pembentukan kristal
mineral (batu ginjal)
Konsumsi berlebihan K dari supplement
menyebabkan hyperkalemia (kalemia =
potassium dalam darah.
Menyebabkan : detak jantung tidak teratur,
merusak jantung.
Beresiko juga untuk orang dengan gagal
ginjal
Kekurangan K Hypokalemia-
Otot lemas
Gerak reflek menurun
Tekanan darah rendah
A. Jika Na dalam darah
rendah, aldosteron
dibebaskan dari kelenjar
adrenal sehingga Na akan
dire-asorbsi oleh ginjal.
B. Jika Na dalam darah tinggi,
kelenjar adrenalin
menghentikan sekresi
aldosteron sehingga ginjal
mengeluarkan Na melalui
urin
Menjaga Keseimbangan cairan
Sodium/ NaFungsi saraf
Kontraksi otot
Chloride/ ClProduksi HCl
Penghilangan CO2
Fungsi imunitas
Ketika Na diserap, maka segera
didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga
menaikkan konsentrasi Na dalam darah.
Kondisi ini merangsang hipothalamus yang
akan menyebabkan rasa haus dan akan
memicu pengeluaran ADH,menyebabkan
timbulnya keinginan utk minum dan sedikit
mengeluarkan urin keseimbangan cairan
dalam tubuh.
Magnesium
Enterocyte
Mg2+
TRPM6
Distal jejunum and ileum
Cation channel protein
(transient receptor
protein TRP)
Mg2+
Efisiensi Absorpsi Mg2+
tergantung pada jumlah
Mg2+ dalama diet dan
dalam sel.
ATPase
ATP
ADP
Mg2+
Mg2+ -terikat
dengan fitat,
serat dan
asam lemak.
Pembentukan tulang dan gigi
Phospholipids
Komponen penyusun :
DNA & RNA
ATP
Sintesa protein
Metabolisme energi
Mempertahankan pH darah
Usus halus
Aktif transport dan tgt pada vit D
Konsentrasi dikendalikan oleh :
Calcitriol, PTH, calcitonin (sama spt
Ca)
Metode yg sensitif thd absorpsi Fe, Zn, Ca
Radiotracer di tambahkan dalam makanan
Retensi mineral dalam darah ditentukan dg
penghitungan
(-) terlalu mahal biaya isotope
(-) tdk bisa digunakan utk studi mineral yg
alami terdapat dalam makanan
Absorption of Sodium and Chloride
Na+
Na+
Glucose
Amino acids
H+
Cl-
HCO3-
Apical (lumen) side
Glucose cotransporter
Amino acid transporter
Na+/H+ antitporter
CO2 CO2
H2CO3
H+
H+ + HCO3-
H2O
2K+
3Na+
Anion antiporter
Blood
Intestinal Enterocyte
Carbonic anhydrase
ATP
ase
Na+/K+ ATPase