ekonomi makro

23
Ekonomi Makro KONSEP OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

Upload: jermaine-alford

Post on 03-Jan-2016

136 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ekonomi Makro. KONSEP OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL. Pendapatan Nasional. ◊ Merupakan ukuran yang paling komperehensif terhadap perekonomian suatu negara. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi Makro

Ekonomi Makro

KONSEP OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

Page 2: Ekonomi Makro

Pendapatan NasionalPendapatan Nasional

◊ Merupakan ukuran yang paling komperehensif terhadap perekonomian suatu negara

◊ Merupakan statistik perekonomian yang paling diperhatikan, karena dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat.

◊ Merupakan indikator yang sering digunakan, dalam mengukur tingkat keberhasilan program dan kebijakan yang dilakukan pemerintah

Page 3: Ekonomi Makro

ARUS LINGKAR ARUS LINGKAR

Rumah TanggaPemerintahPerusahaan

Upah, Sewa, Bunga dan Keuntungan

Pajak Pendapatan Perusahaan Pajak Pendapatan Individu

Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran Pemerintah

Lembaga Keuangan

TabunganPenanam Modal

Investasi

Luar NegeriIMPOREKSPOR

Page 4: Ekonomi Makro

Ekonomi Lesu

EkonomiPuncak

Business Cycle (Konyungtur)Business Cycle (Konyungtur)

Pendapatan Nasional

Waktu

Potensial

Siklus BisnisPasang surutnya aktifitas bisnis yang terjadi pada kecenderungan jangka panjang, setelah dilakukan penyesuaian.

Aktual

Puncak

Puncak

Lembah

Lembah

Resesi

Pem

ulih

an

BOOM

SLUMPDepresi

Page 5: Ekonomi Makro

Terminologi Siklus Bisnis Terminologi Siklus Bisnis

Pengangguran tinggi Permintaan rendah Under Capacity Keuntungan bisnis rendah Prospek ekonomi rendah

Lembah (Trough)

Tingginya penggunaan kapasitas produksiKekurangan Tenaga kerja (khususnya yang terampil)Kekurangan Bahan BakuProspek ekonomi Tinggi

Puncak (Peak)

Pemulihan (recovery)

Meningkatnya kegiatan investasi penggantian.Kesempatan kerja, penda- patan dan konsumsi mulai meningkatProduksi, penjualan dan laba meningkat

Resesi (recession)

Turunnya aktivitas ekonomi 2 periode berturut-turut.Permintaan turunProduksi dan kesempatan kerja berkurangTidak terjadi investasi penggantian

Page 6: Ekonomi Makro

Pendekatan PenghitunganPendekatan Penghitungan

Pendekatan Produksi (Production Approach) Pendekatan Penerimaan (Income Approach)Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Page 7: Ekonomi Makro

1. Pendekatan Produksi

Pendapatan Nasional adalah nilai dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi suatu perekonomian selama satu periode

Dikonversi dari satuan unit output menjadi satuan moneter

Komoditi yang tidak digunakan untuk menghasilkan komoditi lainnya

Seluruh sektor produksi dalam perekonomian: Indonesia 9 sektor

Umumnya selama 1 tahun

PDB NominalPDB Riil

Produk Domestik BrutoGross Domestic Product

Page 8: Ekonomi Makro

PDB Indonesia - 2009

Sumber : BPS

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 857.241 296.369 2. Pertambangan & Penggalian 591.912 179.975 3. Industri Pengolahan 1.477.674 569.550

a. Industri Migas 209.973 46.611 b. Industri Bukan Migas 1.267.700 522.940

4. Listrik, Gas & Air Bersih 47.165 17.060 5. Konstruksi 555.201 140.184 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 744.122 367.959 7. Pengangkutan dan Komunikasi 352.423 191.674

a. Pengangkutan 181.896 78.873 b. Komunikasi 170.527 112.801

8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan 404.013 208.832 9. Jasa-jasa 574.116 205.372

a. Pemerintahan Umum 318.580 88.683 b. Swasta 255.535 116.688

Produk Domestik Bruto 5.603.871 2.176.976 Produk Domestik Bruto Tanpa Migas 5.138.955 2.035.125

Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)

Page 9: Ekonomi Makro

2004A B C

PDB Nominal

Konversi satuan output menjadi nilai moneter didasarkan pada harga komoditi yang berlaku pada saat penghitungan dilakukan

Disebut juga PDB harga berlaku / harga pasar

P D BA B C A B C Nominal

2004 40 80 30 100 500 10002005 50 70 30 200 600 9002006 45 60 35 300 600 900

Output (unit) Harga (Rp/unit)

4.000 40.000 30.000

74.000

2005 50 X 200 70 X 600 30 X 90010.000 42.000 27.000

79.000

81.000

40 x100 80 x 500 30 x 1000

Page 10: Ekonomi Makro

Pertumbuhan Ekonomi

Mengukur besarnya perubahan pendapatan nasional antar periode

Yt - Yt-1

Yt-1

G t = X 100 %

G = angka pertumbuhan

Y = pendapatan nasional

t = suatu periode

t-1 = periode sebelumnya

Skenario Angka Pertumbuhan

Gt > 0 = Yt > Yt-1

Gt < 0 = Yt < Yt-1

Gt = 0 = Yt = Yt-1

: Ekspansi

: Kontraksi

: Stagnasi

P D BNominal

2004 74.0002005 79.0002006 81.000

Page 11: Ekonomi Makro

200613.500

45 X 300

2005 50 X 20010.000

A

Kelemahan Nilai Nominal

Mengandung unsur perubahan harga (inflasi)

Tidak menggambarkan perubahan hasil produksi yang sebenarnyaDapat menyesatkan para pengambil keputusan

A B C A B C2004 40 80 30 100 500 10002005 50 70 30 200 600 9002006 45 60 35 300 600 900

Output (unit) Harga (Rp/unit)

Page 12: Ekonomi Makro

2005 50 X 100 70 X 500 30 X 1000

2004A B C

40 X 100 80 X 500 30 X 1000

P D BA B C A B C Riil

2004 40 80 30 100 500 10002005 50 70 30 200 600 9002006 45 60 35 300 600 900

Output (unit) Harga (Rp/unit)

PDB Riil

Konversi satuan output menjadi nilai moneter didasarkan pada harga komoditi pada tahun dasar (based period)

Disebut juga PDB harga konstan

4.000 40.000 30.000

74.000

5.000 35.000 30.000

70.000

69.500

Contoh: jika tahun dasar 2004

2004 = 100

P D BNominal

2004 74.0002005 79.0002006 81.000

BANDINGKAN !!??

Page 13: Ekonomi Makro

Deflator Implicit

Indeks yang mengukur perkembangan harga-harga komoditi antar periode

PDB NominalPDB Rill

x 100DI =

P D B P D BNominal Riil

2004 74.000 74.0002005 79.000 70.0002006 81.000 69.500

DI

100

112,9

116,5

Hanya menunjukkan tren (kecenderungan) perubahan harga

Page 14: Ekonomi Makro

PDB dan PNB

PDB dapat disesuaikan menjadi PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP (Gross National Produk).

Komponen klaim Luar Negeri, terdiri dari: Gaji ekspatriat, Lisensi dan Hak Paten

PNB = PDB + Pendapatan Faktor Produksi LN (Neto)

Hak penduduk Indonesia yang diperoleh dari negara lain

DIKURANGI

Hak pihak asing yang diperolehnya di Indonesia

Ekonomi Makro

Page 15: Ekonomi Makro

Kelemahan Pendekatan Total

Petani KapasPetani Kapas PemintalanPemintalan KonveksiKonveksi

Kapas Benang Kain

Produksi terjadi dalam beberapa tahap: Beberapa perusahaan menghasilkan output yang kemudian menjadi input bagi perusahaan lainnya, dan perusahaan ini seterusnya menghasilkan output yang menjadi input perusahaan lainnya lagi

Rangkaian Produksi:

Kemungkinan terjadinya penghitungan ganda (double counting), khususnya terhadap komoditi yang saling berhubungan (input-output)

Page 16: Ekonomi Makro

Kelemahan Pendekatan Total

Petani KapasPetani Kapas PemintalanPemintalan KonveksiKonveksi

Kapas Benang Kain

Rangkaian Produksi:

TERJADI DOUBLE COUNTING !!

OUTPUT

INPUT

Page 17: Ekonomi Makro

Penghitungan Nilai Tambah

Petani Kapas Pemintalan KonveksiNilai Input 100

Biaya Produksi

Nilai output

800

900

800Nilai Tambah

900

1200

2100

1200

2100

2000

4100

2000

PDB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektor dalam perekonomian

PDB = 800 + 1200 + 2000 = 4000

PDB = 900 + 2100 + 41000 = 7100

Jika dihitung dengan pendekatan sebelumnya (total), maka:

Value Added = Nilai output – Nilai input

Page 18: Ekonomi Makro

Penggolongan Komoditi

Bahan Mentah (Raw Material)

Barang Antara (Intermediate Goods)Output suatu perusahaan yang kemudian menjadi input bagi perusahaan lainnya.

Barang Akhir (Final Goods)Barang yang tidak digunakan sebagai input bagi perusahaan lainnya.

Permintaan Akhir, diartikan sebagai pembelian barang-barang akhir untuk:

Konsumsi Investasi (termasuk akumulasi persediaan) Keperluan pemerintah Ekspor

Page 19: Ekonomi Makro

2. Pendekatan Penerimaan

Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan faktor produksi dan klaim lainnya

Faktor Produksi Pendapatan

Tenaga Kerja (labor) Upah (Wage)

Modal Uang (money capital) Bunga (interest)

Modal Phisik (real capital) Sewa (rent)

Wirausaha (entrepreneurship) Laba (profit)

PDB = W + i + R + Phi

NI = PDB – (Pajak usaha tidak langsung – Subsidi)

Pembayaran non-faktor

Pendapatan Nasional (National Income)

Page 20: Ekonomi Makro

3. Pendekatan Pengeluaran

Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan berbagai komponen pengeluaran yang dilakukan pelaku-pelaku ekonomi

Komponen Pengeluaran:

Konsumsi (Consumption)Investasi (Investment)Pengeluaran Pemerintah (Government Spending)Ekspor Bersih (Nett Export)

PDB = C + I + G + ( X – M )

Ekspor Impor

Page 21: Ekonomi Makro

PDB Indonesia - 2009

Sumber : BPS

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 3.290.843 1.249.0112 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 537.589 195.8343 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1.744.381 510.1004 a. Perubahan Inventori -7.264 -2.0655 Ekspor Barang dan Jasa 1.354.409 932.2496 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 1.197.093 708.5297 PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.603.871 2.177.742

8 Pendapatan Neto Terhadap Luar Negeri -196.220 -109.8199 PRODUK NASIONAL BRUTO 5.407.652 2.067.922

10 Dikurangi Pajak Tidak Langsung Neto 214.833 83.420

11 Dikurangi Penyusutan 280.194 108.887

12 PENDAPATAN NASIONAL 4.912.625 1.875.616

Harga Konstan

Penggunaan Produk Domestik Bruto

JENIS PENGELUARAN Harga Berlaku

Page 22: Ekonomi Makro

Kegiatan yang tidak dihitung

Kegiatan Illegal (Illegal activities) Kegiatan yang tidak masuk pasar (non-market activities)Dampak negatif dari kegiatan pembangunan (Economic Bads/ Externalities)

Terdapat beberapa kegiatan yang tidak termasuk dalam penghitungan pendapatan nasional, diantaranya:

Page 23: Ekonomi Makro