tugas ekonomi makro

17
TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.) SOAL-SOAL 1. a. Jelaskan pengertian uang! b. Jelaskan fungsi uang! c. Sebutkan jenis-jenis uang! d. Jelaskan pengertian dari M 1 , M 2 dan M 3 ! 2. Sebutkan dan jelaskan instrumen moneter (perangkat moneter)! 3. a. Apa yang dimaksud dengan lembaga bank! b. Apakah perbedaan antara bank dengan lembaga keuangan bukan bank? c. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bank! d. Apa saja indikator yang menyatakan suatu bank itu sehat? 4. a. Mengapa kurva permintaan agregat dapat bergeser? Jelaskan dan gambarkan! b.Mengapa kurva penawaran agregat jangka panjang bentuknya vertikal? c. Mengapa kurva penawaran agregat jangka panjang dapat bergeser? Jelaskan dan gambarkan! 5. a. Jelaskan tugas dan fungsi bank sentral! b. Perlukah pemerintah menyusun balance budget (Neraca APBN yang seimbang)? (Lengkapi dengan contoh) Jawaban: 1. a. Pengertian uang (money) adalah seperangkat asset dalam perekonomian yang digunakan oleh orang-orang secara rutin untuk membeli barang atau jasa dari orang-orang lain (Mankiw, 2006:169). Menurut definisi para ahli ekonomi, uang hanya mencakup jenis-jenis kekayaan yang dapat diterima secara umum oleh penjual sebagai alat pertukaran barang dan jasa. Berikut ini adalah beberapa pengertian uang yang diberikan oleh para ahli ekonomi: 1) Robertson dalam buku Money (1922) mengatakan bahwa "Money is something which is widely accepted in payment for goods " yaitu uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang. 2) R.S. Sayers dalam buku Modern Banking (1938) mengatakan bahwa "Money is something that is widely accepted for the settlement of debt " yaitu uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar hutang, CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Upload: cherry-vistacoustic

Post on 13-Aug-2015

161 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

SOAL-SOAL

1. a. Jelaskan pengertian uang!b. Jelaskan fungsi uang!c. Sebutkan jenis-jenis uang!d. Jelaskan pengertian dari M1, M2 dan M3!

2. Sebutkan dan jelaskan instrumen moneter (perangkat moneter)!3. a. Apa yang dimaksud dengan lembaga bank!

b. Apakah perbedaan antara bank dengan lembaga keuangan bukan bank?c. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bank!d. Apa saja indikator yang menyatakan suatu bank itu sehat?

4. a. Mengapa kurva permintaan agregat dapat bergeser? Jelaskan dan gambarkan!b. Mengapa kurva penawaran agregat jangka panjang bentuknya vertikal?c. Mengapa kurva penawaran agregat jangka panjang dapat bergeser? Jelaskan dan gambarkan!

5. a. Jelaskan tugas dan fungsi bank sentral!b. Perlukah pemerintah menyusun balance budget (Neraca APBN yang seimbang)? (Lengkapi

dengan contoh)

Jawaban:

1. a. Pengertian uang (money) adalah seperangkat asset dalam perekonomian yang digunakan oleh orang-orang secara rutin untuk membeli barang atau jasa dari orang-orang lain (Mankiw, 2006:169). Menurut definisi para ahli ekonomi, uang hanya mencakup jenis-jenis kekayaan yang dapat diterima secara umum oleh penjual sebagai alat pertukaran barang dan jasa. Berikut ini adalah beberapa pengertian uang yang diberikan oleh para ahli ekonomi:1) Robertson dalam buku Money (1922) mengatakan bahwa "Money is something which

is widely accepted in payment for goods" yaitu uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.

2) R.S. Sayers dalam buku Modern Banking (1938) mengatakan bahwa "Money is something that is widely accepted for the settlement of debt" yaitu uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar hutang,

3) A.C. Pigou dalam buku The Veil of Money mengatakan bahwa "Money are those things that are widely used as a media for exchange” yaitu uang adalah segala sesuatu yang umum dan digunakan sebagai alat tukar.

4) Albert Gailort Hart dalam buku Money, Debt, and Economic Activity mengatakan bahwa "Money is properly which the owner can pay off the debt with certainly and without delay" yaitu uang adalah kekayaan sehingga pemilik dapat membayar hutangnya dalam jumlah dan waktu tertentu.

5) Rollin G. Thomas dalam buku Our Modern Banking and Monetary System mengatakan bahwa "Money is something that is readily and generally accepted by the public in payment for the sale of goods, services, and other valuable assets, and for the payment of debt" yaitu uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan diterima umum dalam pembayaran atas pembelian barang-barang, jasa-jasa, dan untuk pembayaran utang.

b. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua, yaitu:

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 2: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

1) Fungsi aslia) Sebagai alat pertukaran (medium of exchange), uang berarti sesuatu yang diberikan

oleh pembeli kepada penjual ketika mereka membeli barang dan jasa. Ketika membeli sebuah baju di toko pakaian, toko memberikan baju yang Anda inginkan tersebut dan Anda memberikan uang kepada toko tersebut. Transfer uang dari pembeli ke penjual memungkinkan transaksi terjadi. Ketika memasuki toko, Anda yakin bahwa toko akan menerima uang Anda sebagai pengganti barang yang mereka jual karena uang diterima secara umum sebagai alat pertukaran.

b) Sebagai satuan hitung (unit of account), uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Disamping itu, uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Ketika ingin mengukur dan mencatat nilai ekonomis, kita menggunakan uang sebagai satuan hitung sehingga uang berperan untuk memperlancar pertukaran.

c) Sebagai penyimpan nilai (store of value), uang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang. Tentu saja, uang bukanlah satu-satunya alat penyimpan nilai dalam ekonomi, karena seseorang juga bisa mentransfer daya beli dari masa sekarang ke masa yang akan datang dengan menyimpan asset-asset yang lain karena asset berupa uang maupun non uang digolongkan sebagai kekayaan.

2) Fungsi turunana) Uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.

b) Uang sebagai alat pembayaran utang.Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.

c) Uang sebagai alat penimbun kekayaan.Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.

d) Uang sebagai alat pemindah kekayaan.Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.

e) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.Apabila nilai uang stabil, orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

c. Menurut Mankiw, uang terbagi menjadi dua jenis yang utama yaitu:

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 3: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

1) Fiat money yaitu uang yang tidak memiliki nilai intrinsik karena nilainya ditetapkan oleh keputusan presiden atau atas unjuk pemerintah.

2) Commodity money ialah uang yang memiliki nilai intrinsik seperti emas sebagai uang.

Pembagian jenis uang lainnya adalah sebagai berikut:1) Jenis Uang Berdasarkan Pihak yang Mengeluarkan, yaitu:

a) Uang Kartal, adalah uang kertas atau uang logam yang dikeluarkan dan diatur peredarannya oleh Pemerintah serta merupakan alat pembayaran yang sah.

b) Uang Giral, adalah alat pembayaran berupa Cek, Bilyet Giro, dan sejenisnya yang dikeluarkan oleh Bank serta merupakan alat pembayaran.

2) Jenis Uang Berdasarkan Bahan Uang, yaitu:a) Uang Logam, adalah uang yang bahannya terbuat dari logam berupa emas, perak,

atau logam lainnya yang beredar sebagai alat pembayaran.b) Uang Kertas, adalah uang yang bahannya terbuat dari kertas serta penggunaanya

diatur oleh undang-undang dan kebiasaan serta sebagai alat pembayaran.

3) Jenis Uang Berdasarkan Negara yang Mengeluarkan, yaitu:a) Uang Dalam Negeri, adalah uang yang dikeluarkan suatu Negara yang

bersangkutan. Contohnya : Rupiah adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.

b) Uang Luar  Negeri, adalah uang yang beredar dalam suatu Negara, tetapi yang mengeluarkannya Negara lain. Contohnya : Yen (Jepang), Dollar (Amerika Serikat), Ringgit (Malaysia), Poundsterling (Inggris), dan sebagainya. Uang luar negeri disebut juga Valuta Asing.

4) Jenis Uang Berdasarkan Nilai Uang, yaitu:a) Nilai Penuh, adalah uang yang nilai bahannya (nilai intrinsiknya) sama dengan nilai

nominal atau nilai penuh yang terdapat pada standar emas. Misalnya 5 Gram emas, maka nilai uang itu dalam pertukaran juga seharga emas 5 Gram.

b) Nilai Tidak Penuh, adalah uang yang nilai bahannya (nilai intrinsiknya) lebih kecil daripada nilai nominalnya dan umumnya berupa uang kertas. Misalnya Uang Rp 10.000,- mungkin nilai bahannya hanya Rp 200,-.

d. Pengertian dari M1, M2 dan M3 dijelaskan sebagai berikut:

Konsep penawaran uang atau uang beredar (money supply) mempunyai arti yang sangat kompleks. Oleh karena itu, perlu dibedakan atas beberapa bentuk, yaitu M1, M2 dan M3. Penawaran uang M1 meliputi uang kartal (uang kertas dan uang logam) yang ada dalam peredaran ditambah dengan uang giral (uang bank), yaitu deposito yang disimpan dalam bank-bank umum dan dapat dikeluarkan dengan menggunakan cek, giro atau surat perintah lainnya. Uang kartal dan uang giral atau narrow money yang memilki sifat dapat dipakai sebagai alat pembayaran sewaktu-waktu atau setiap saat bila diinginkan, tidak terikat waktu dalam pemakaiannya. M1 inilah yang disebut uang beredar. Penawaran uang M2 adalah uang beredar dalam arti luas (broad money) yang meliputi M1

ditambah uang kuasi yang terdiri atas deposito berjangka, tabungan, valuta asing milik swasta domestik. Uang kuasi (QM) ini adalah jenis uang yang tidak dapat dipakai setiap saat dalam pembayaran karena keterikatan waktu. Jumlah uang beredar (M1) dan uang kuasi atau quasi money (QM) disebut likuiditas perekonomian (uang beredar dalam arti luas) atau broad

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 4: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

money. Dengan demikian likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (broad money) adalah uang beredar dalam arti sempit (narrow money) ditambah dengan uang kuasi. Penawaran uang M3 mempunyai pengertian yang lebih luas, yaitu meliputi M2 ditambah dengan deposito dan tabungan berjangka dalam lembaga-lembaga keuangan yang lain di luar dari bank-bank umum. Di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia dimana lembaga-lembaga keuangan dan sektor moneternya masih belum berkembang, data penawaran uang yang dikumpulkan hanyalah meliputi M1 dan M2. Laju pertumbuhan uang beredar (M1) dalam indikator perekonomian Indonesia sering dikaitkan dengan tingkat inflasi. Hubungan antara keduanya biasanya bersifat positif/searah. Semakin tinggi laju pertumbuhan M1 semakin tinggi pula tingkat inflasi.

2. Instrumen moneter (perangkat moneter), yaitu:a. Cadangan wajib minimum (reserve requirement) atau Giro Wajib Minimum (GWM).

Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio. Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar. Jika rasio cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

b. Kebijakan diskonto (discount policy) dengan menaikan atau menurunkan tingkat bunga diskonto.Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank sentral. Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga pinjaman (tingkat diskonto). Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang beredar bertambah dan sebaliknya.

c. Operasi pasar terbuka (open market operation) dengan jual beli surat-surat berharga seperti SBI (Sertifikat Bank Indonesia), SBPU (Sertifikat Berharga Pasar Uang), dan lain-lain.Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan SBPU (Sertifikat Berharga Pasar Uang).

d. Himbauan moral (moral suasion)Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian. Dengan imbauan moral, otoritas moneter mencoba mengarahkan atau mengendalikan jumlah uang yang beredar.

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 5: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

3. a. Menurut UU No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

b. Perbedaan antara bank dengan lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:

KegiatanLembaga Keuangan

Bank Non Bank

Penghimpunan Dana

Menghimpun dana secara langsung dari masyarakat da-lam bentuk tabungan, giro dan deposito.

Menghimpun dana dari masya-rakat secara tidak langsung teru-tama melalui penjualan surat ber-harga atau kredit dari lembaga lain.

Menghimpun dana dari ma-syarakat secara tidak langsung terutama melalui penjualan su-rat berharga atau kredit dari lembaga lain.

Penggunaan Dana Tujuan: Sebagai modal kerja, investasi dan konsumsi.

Tujuan: Terutama untuk investasi.

Sasaran: Badan usaha dan in-dividu.

Sasaran: Badan usaha atau perusa-haan.

Jangka waktu: Pendek, Mene-ngah dan Panjang.

Jangka waktu: Menengah dan Pan-jang.

Sumber : Susilo, dkk, 2000, hal. 3.

c. jenis-jenis bank adalah sebagai berikut:1) Secara Umum, Bank dapat dibagi menjadi:

a) Bank Sentral, adalah institusi yang dirancang untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem devisa serta mengatur dan mengawasi bank.

b) Bank Umum, merupakan bank yang bertugas melayani segenap lapisan masyarakat.c) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), merupakan bank khusus melayani masyarakat kecil di

kecamatan.d) Bank Syariah, merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak menggunakan

sistem perbankan pada umumnya, namun dengan menggunakan sistem syariah (khususnya menurut syariah agama Islam).

2) Ditinjau dari segi kepemilikan bank yang dapat dilihat pada akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan, bank dibagi menjadi empat, yaitu:a) Bank Pemerintahb) Bank Pemerintah Daerahc) Bank Swastad) Bank Swasta Asing

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 6: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

d. Indikator yang menyatakan suatu bank itu sehat adalah rasio-rasio keuangan perbankan tersebut. Rasio-rasio keuangan yang merupakan indikator tingkat kesehatan suatu bank yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tingkat pengembalian saham. Rasio-rasio tersebut adalah sebagai berikut:1) Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR merupakan salah satu indikator kesehatan permodalan bank. Penilaian permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan modal bank untuk mengantisipasi eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko dimasa mendatang. CAR menunjukkan seberapa besar modal bank telah memadai untuk menunjang kebutuhannya dan sebagai dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha bank bersangkutan. Semakin besar CAR maka akan semakin besar daya tahan bank yang bersangkutan dalam menghadapi penyusutan nilai harta bank yang timbul karena adanya harta bermasalah. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai CAR menunjukkan semakin sehat bank tersebut. Jika CAR suatu bank tinggi, kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut akan semakin besar sehingga meningkatkan nilai saham perusahaan tersebut. Meningkatnya nilai saham akan meningkatkan pertumbuhan return saham yang akan diterima investor.

2) Non performing Loans (NPL)NPL merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas asset bank. NPL yang digunakan adalah NPL netto yaitu NPL yang telah disesuaikan. Penilaian kualitas asset merupakan penilaian terhadap kondisi asset Bank dan kecukupan manajemen risiko kredit. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. Penurunan laba mengakibatkan dividen yang dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertumbuhan tingkat pengembalian saham bank akan mengalami penurunan.

3) Return on Equity (ROE)Analisis Return on Equity (ROE) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan. Analisis ROE merupakan teknik analisis yang lazim digunakam untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dengan menggunakan ROE, kemampuan bank dalam memperoleh laba tidak diukur menurut besar kecilnya jumlah laba yang dicapai akan tetapi jumlah laba tersebut harus dibandingkan dengan jumlah dana yang telah digunakan dalam menghasilkan laba tersebut. ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan modal perusahaan yang dimilikinya. ROE menurut C. Higgins (1990:59) : “The strong positive relationship between ROE and stock prices suggest that high ROE firm tend to have high stock price relative to book value and vice versa. Hence, working to increase ROE in these industries is largely consistent with working to increase stock price.” Pendapat C. Higgins ini dapat diterima bahwa ROE mempunyai hubungan yang positif dengan harga saham, artinya ketika ROE meningkat maka harga saham juga meningkat. Peningkatan ROE, laba bersih yang dihasilkan perusahaan juga meningkat bila dibandingkan dengan modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba bersih tersebut. Akibat peningkatan laba bersih

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 7: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

tersebut, masyarakat akan menilai bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus sehingga dapat meningkatkan jumlah laba bersih yang diperolehnya, ini akan mempengaruhi terhadap harga saham.

4) Loan Deposit to Ratio (LDR)LDR merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. LDR paling sering digunakan oleh analis keuangan dalam menilai suatu kinerja bank terutama dari seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank. Alasan memilih variabel ini adalah dengan pertimbangan bahwa semakin besar jumlah kredit yang diberikan oleh bank maka akan semakin rendah tingkat likuiditas bank yang bersangkutan, namun dilain pihak semakin besar jumlah kredit yang diberikan diharapkan bank akan mendapatkan pengembalian yang tinggi pula. Hal tersebut akan mempengaruhi penilaian investor dalam mengambil keputusan investasinya sehingga secara bersamaan akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham di pasar modal yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan tingkat pengembalian saham bank.

4. a. Berikut ini adalah penyebab mengapa kurva permintaan agregat dapat bergeser:1) Pergeseran yang Berasal dari Konsumsi

Peristiwa yang membuat konsumen mengeluarkan uang lebih banyak pada tingkat harga tertentu (pemotongan pajak, "meledaknya" pasar saham) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Peristiwa yang menyebabkan konsumen mengurangi pengeluarannya pada tingkat harga tertentu (kenaikan pajak, kelesuan pasar saham) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.

2) Pergeseran yang Berasal dari Investasi Peristiwa yang menyebabkan perusahaan melakukan lebih banyak investasi pada tingkat harga tertentu (optimisme mengenai masa depan, penurunan suku bunga akibat kenaikan jumlah uang yang beredar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Peristiwa yang menyebabkan perusahaan mengurangi investasinya pada tingkat harga tertentu (pesimisme mengenai masa depan), peningkatan suku bunga akibat penurunan jumlah uang yang beredar) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.

3) Pergeseran yang Berasal dari Pembelanjaan pemerintah Peningkatan pembelanjaan pemerintah untuk barang dan jasa (pengeluaran yeng lebih besar untuk pembangunan jalan raya atau untuk pertahanan) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Penurunan jumlah pembelanjaan pemerintah untuk barang dan jasa (mendorong anggaran untuk jalan raya dan untuk pertahanan) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.

4) Pergeseran yang Berasal dari Ekspor Neto Peristiwa yang meningkatkan pengeluaran atas ekspor netto pada tingkat harga tertentu (terjadinya "ledakan" dipasar luar negeri, depresiasi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Peristiwa yang mengurangi pengeluaran atas ekspor neto pada tingkat harga tertentu (resesi di pasar luar negeri, apresiasi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 8: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Kurva Permintaan Agregat(Bergeser ke kanan)Kenaikan pengeluaran pemerintah berupa belanja pemerintah (government spending) menjadi salah satu faktor yang dapat menggeser kurva permintaan agregat ke arah kanan karena adanya kenaikan pengeluaran yang dilakukan oleh sektor pemerintah akan menambah jumlah barang dan jasa yang diminta untuk setiap tingkat harga.

Page 9: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

b. Kurva penawaran agregat jangka panjang bentuknya vertikal karena dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa dari suatu perekonomian (PDB riilnya) bergantung pada penawaran tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam serta teknologi yang tersedia yang digunakan untuk mengubah faktor-faktor produksi tersebut menjadi barang dan jasa. Karena tingkat harga tidak memengaruhi penentu-penentu jangka panjang dari PDB riil, maka kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertikal. Dengan kata lain, dalam jangka panjang, tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan teknologi menentukan jumiah total barang dan jasa yang ditawarkan, dan jumiah ini tetap sama terlepas dari tingkat harga yang berlaku.

c. Berikut ini adalah penyebab mengapa kurva penawaran agregat jangka panjang dapat bergeser:1) Pergeseran yang Berasal dari Tenaga Kerja

Misalkan bahwa suatu perekonomian memiliki tingkat imigrasi yang tinggi. Karena jumlah pekerja akan Iebih besar, maka jumlah barang dan jasa yang ditawarkan juga akan

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Kurva Permintaan AgregatPenurunan tingkat harga dari P1 ke P2 meningkatkan kualitas barang dan jasa yang diminta dari Y1 ke Y2. Terdapat tiga alasan berkaitan dengan hubungan negatif terse-but, ketika tingkat harga jatuh, kekayaan riil meningkat, suku bunga jatuh dan nilai tukar ter-depresiasi. Dampak ini mendo-rong pengeluaran untuk konsumsi, investasi, dan ekspor neto. Pening-katan pengeluaran atas kompo-nen-komponen output berarti ter-dapat permintaan yang lebih besar akan barang dan jasa.

Page 10: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

naik. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika banyak pekerja yang meninggalkan perekonomian, maka kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kiri.Posisi kurva penawaran agregat jangka panjang bergantung pada tingkat pengangguran alamiah, sehingga setiap perubahan dalam tingkat pengangguran alamiah akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang. Sebagai contoh, jika Kongres AS ingin menaikkan upah minimum dengan tajam, maka tingkat pengangguran alamiah akan meningkat dan perekonomian akan memproduksi jumlah barang dan jasa yang Iebih sedikit. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kiri. Sebaliknya, jika dilakukan reformasi dalam sistem tunjangan pengangguran, yang ditujukan agar para pekerja yang sedang menganggur berusaha Iebih keras mencari pekerjaan baru, maka tingkat pengangguran alamiah akan turun, dan kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kanan.

2) Pergeseran yang Berasal dari Modal Kenaikan jumlah modal dalam suatu perekonomian akan meningkatkan produktivitas dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka panjang bergeser ke kanan. Sebaliknya, berkurangnya jumlah modal dalam suatu perekonomian akan menurunkan produktivitas dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, yang kemudian menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri.Perhatikan bahwa dasar pemikiran serupa juga berlaku, terlepas dari apakah kita sedang membahas modal fisik atau sumber daya manusia. Peningkatan jumlah mesin maupun jumlah lulusan perguruan tinggi akan meningkatkan kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Jadi, kedua hal tersebut akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan.

3) Pergeseran yang Berasal dari Sumber Daya Alam Produksi perekonomian bergantung pada sumber daya alamnya, termasuk tanah, barang tambang, dan cuaca. Penentuan cadangan barang tambang baru akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Perubahan pola cuaca yang membuat pertanian lebih sulit dilakukan akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri.Di banyak negara, sumber daya alam yang penting diimpor dari luar negeri: Perubahan dalam ketersediaan sumber daya alam tersebut dapat pula menggeser kurva penawaran agregat. Seperti yang akan dibahas nanti pada akhir bab ini, peristiwa yang terjadi di pasar minyak dunia, berdasarkan sejarah, merupakan sumber penting dari pergeseran penawaran agregat.

4) Pergeseran yang Berasal dari Pengetahuan Teknologi Mungkin alasan paling penting mengapa akhir-akhir ini perekonomian melakukan produksi lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya adalah semakin canggihnya teknologi kita. Penemuan di bidang komputer, misalnya, telah memungkinkan manusia memproduksi lebih banyak barang dan jasa dengan berapa pun jumlah modal, tenaga kerja, dan sumber daya alam yang tersedia. Dengan demikian, kurva penawaran agregat jangka panjang bergeser ke kanan.

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 11: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

Walaupun tidak termasuk kelompok teknologi, banyak peristiwa lain yang berperan sepertiperubahan teknologi. Dilaksanakannya perdagangan internasional mempunyai dampak yang mirip dengan penemuan proses produksi baru, sehingga hal tersebut juga menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Sebaliknya, jika pemerintah menjalankan kebijakan baru yang menghalangi perusahaan untuk menggunakan beberapa metode produksi tertentu, misalnya karena metode produksi tersebut terlalu berbahaya bagi para pekerja, maka kurva penawaran agregat jangka panjang bergeser ke kiri.

5. a. Tugas Bank Sentral, yaitu:1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.3) Mengatur dan mengawasi perbankan.

Fungsi Bank Sentral, yaitu:1) Bank sirkulasi, yaitu mengatur peredaran keuangan suatu negara.2) Bank to bank, yaitu mengatur perbankan di suatu negara.3) Lender of the last resort, yaitu sebagai tempat peminjaman yang terakhir.

b. Dalam jangka panjang diusahakan adanya anggaran belanja seimbang. Namun pada masa depresi digunakan anggaran defisit, sedang dalam masa inflasi digunakan anggaran belanja surplus. APBN terdiri atas: (1) Anggaran pendapatan, yang meliputi penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah;(2) Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah; (3) Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

Sesuai dengan GBHN, Pemerintah Indonesia menerapkan prinsip anggaran belanja (APBN) berimbang (balanced budget).  Hanya saja, dalam prakteknya, pemerintah menganut prinsip anggaran belanja defisit (defisit budget). Secara umum, pengertian anggaran pendapatan belanja berimbang (balanced budget) adalah suatu keadaan di mana penerimaan sama dengan pengeluaran. Sedangkan dalam konteks negara, yang dimaksud dengan anggaran berimbang (balanced budget) adalah bila penerimaan pajak sama dengan pengeluaraan pemerintah dalam suatu periode tertentu.

Secara garis besar, penerimaan negara bisa dibagi menjadi dua, yaitu penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan. Pos penerimaan pembangunan adalah aliran pemasukan yang berasal dari utang luar negeri, baik berupa bantuan proyek maupun bantuan program. Sementara penerimaan pajak pemerintah selalu lebih kecil dibandingkan pengeluaran pemerintah dalam setiap periode anggaran.  Karena itu, berdasarkan definisi ekonomi, anggaran pemerintah ini sebenarnya tidak bisa dikatakan menganut anggaran berimbang (balanced budged), tapi sebenarnya menganut anggaran defisit (defisit budget). Adapun cara yang dilakukan untuk menyeimbangkan neraca, pemerintah melakukan utang dalam dan luar negeri, serta menggenjot penerimaan melalui sektor pajak. Ini adalah mekanisme baku dalam penyusunan APBN di negara-negara kapitalis, termasuk Indonesia. APBN disusun oleh pemerintah, diajukan ke DPR, kemudian dibahas oleh DPR dan pemerintah, melalui menteri keuangan, setelah itu disetujui dan disahkan dalam bentuk UU APBN. Karena mekanismenya seperti ini, maka penerimaan dan pengeluaran dalam satu tahun anggaran, termasuk alokasi per masing-masing penerimaan dan pengeluaran APBN

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)

Page 12: Tugas Ekonomi Makro

TUGAS EKONOMI MAKRO (Drs. Coki Achmad Syahwier Hsb.)

tersebut bersifat fixed. Konsekuensinya, setelah disahkannya UU APBN, maka besaran penerimaan dan pengeluaran tersebut juga harus fixed, tidak boleh kurang atau lebih.

Ini membawa dua konsekuensi: Pertama, terkait dengan penerimaan yang biasanya mengacu pada asumsi dolar sebagai patokan, dan tingkat inflasi. Jika dalam rentang satu tahun tersebut asumsi dolar dan tingkat inflasinya berubah, maka APBN pun akan direvisi, sehingga ada istilah APBN-P. Kedua, terkait dengan pengeluaran, karena pengeluaran tersebut juga bersifat fixed, maka alokasi anggaran tersebut harus habis dan terserap. Tetapi, faktanya tidak semua anggaran belanja tersebut habis dan bisa diserap semua. Pada titik inilah, seringkali dilakukan berbagai cara agar anggaran tersebut bisa dihabiskan.

CHERRY MASTURI PRASAT (2012-05-02009)