konsumsi bahan kering, protein, dan mineral pakan ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2....

49
KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN KAMBINGYANG DIBERI RANSUM BASAL RUMPUT BENGGALA DAN DISUPLEMENTASI DENGAN DAUN LAMTORO ATAU GAMAL SKRIPSI OLEH ALIF SURYA FIRMAN I 111 11 375 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: hadiep

Post on 03-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN

KAMBINGYANG DIBERI RANSUM BASAL RUMPUT

BENGGALA DAN DISUPLEMENTASI DENGAN

DAUN LAMTORO ATAU GAMAL

SKRIPSI

OLEH

ALIF SURYA FIRMAN

I 111 11 375

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

i

KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN

KAMBINGYANG DIBERI RANSUM BASAL RUMPUT

BENGGALA DAN DISUPLEMENTASI DENGAN

DAUN LAMTORO ATAU GAMAL

SKRIPSI

OLEH

ALIF SURYA FIRMAN

I 111 11 375

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

ii

KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN

KAMBINGYANG DIBERI RANSUM BASAL RUMPUT

BENGGALA DAN DISUPLEMENTASI DENGAN

DAUN LAMTORO ATAU GAMAL

SKRIPSI

OLEH

ALIF SURYA FIRMAN

I 111 11 375

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 4: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alif Surya Firman

NIM : I111 11 375

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya sekripsi, terutama dalam

Bab Hasil dan Pembahasan, tidak asli alias plagiasi maka bersedia

dibatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Agustus 2017

Alif Surya Firman

Page 5: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

iv

Page 6: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi

Rabbi.Shalawat dan salam tak lupa pula penulis hanturkan pada Nabiullah

Muhammad SAW, ialah sang revolusioner sejati yang telah menggulung

permadani kebatilan dan membentangkan sajadah-sajadah kebaikan, sehingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam Skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Untuk itu dengan penuh rasa hormat, penulis merangkaikan

untaian terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tuaku bapak Jamaluddin Pasakai dan ibu Rahmatia,

saudaraku Armawati dan Asrawati, serta keluarga Paman Mursalin yang

selama ini banyak memberikan doa, semangat, kasih sayang, saran,

dorongan dan materi kepada penulis.

2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama

beserta Bapak Prof.Dr. Ir. Ismartoyo. M. Agr,Sc.sebagai pembimbing

anggota yang senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

mengarahkan penulis merancang penelitian dan menyelesaikan penulisan

Skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc selaku Dekan Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin.

4. Ibu Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M. Sc selaku Wakil Dekan I, Ibu

Ir. Hastang, M.Si selaku Wakil Dekan II, Bapak Prof. Dr. Ir. Jasmal A

Page 7: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

vi

Syamsu, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin.

5. Ibu Dr. Ir. Hj. Rohmiyatul Islamiyati, M.P., Bapak Dr. Ir. Syamsuddin

Nompo, MP., dan Bapak Prof. Dr. Ir. Jasmal A Syamsu, M.Si selaku

dosen pembahas yang telah banyak memberikan saran-saran dan masukan

untuk perbaikin skripsi ini

6. Ibu dan Bapak Dosen tanpa terkecuali yang telah membimbing saya

selama kuliah di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

7. Kepada Ibu dan Bapak Pegawai Fakultas Peternakan yang telah

memberikan sumbangsih ilmu, didikan dan pelayanan akademik selama

penulis berada di bangku kuliah.

8. Kepada teman penelitian Wawan, Cullank, Ahmad, dan Rahmat yang telah

banyak membantu selama berada dilapangan.

9. Kawan – kawan “SOLANDEVEN 11” yang telah menjadi keluarga kecil

di Kampus Universitas Hasanuddin terima kasih telah menemani penulis

di saat suka maupun duka selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.

10. Teman-teman KKN Reguler UNHAS GEL.87 Kab. BONE Kec. Tonra

terkhusus kepada posko Desa Gareccing: Andi, Gio, Enal, Fitri, Nurul,

Anty, dan Adel semoga apa yang menjadi kebersamaan kita akan selalu

ada untuk tetap menjadikan kita sebagai saudara.

11. Teman Seperjuangan Di MAPERWA FAPET UH : Abdi, Dayat, Amir,

Dadang, Mutiara H, Icha U, Hilda dan Muharni.

Page 8: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

vii

12. Buat keluarga KKMB UNHAS dan SEMA FAPET-UH yang telah

memberikan banyak ilmu, serta mendukung dan penginspirasi penulis.

13. Buat Kawan Oblivion ( Rhiza, Dadang, Jemma dan Darto ) yang telah

membagi waktu untuk belajar bersama.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang selalu

memberikan doa kepada penulis hingga selesai penyusunan Skripsi ini.

15. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran

ataupun kritikan yang bersifat konstruktif dari pembaca demi Skripsi ini.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Amiin

Makassar, Agustus 2017

Alif Surya Firman

Page 9: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

viii

ALIF SURYA FIRMAN (I 111 11 375). Konsumsi Bahan Kering, Protein, Dan

Mineral Pakan Kambing Yang Diberi Ransum Basal RumputBenggala Dan

Disuplementasi Dengan Daun Lamtoro Atau Gamal. (Dibawah bimbingan

Muhammad Rusdy sebagai Pembimbing Utama dan Ismartoyosebagai

Pembimbing Anggota)

ABSTRAK

Rumput benggala (Panicum maximum) adalah rumput tahunan berbentuk

rumpun yang tumbuh dengan baik di daerah tropis dan sub-tropis bebas salju.

Rumput ini merupakan yang terbaik di Asia Tenggara yang dapat digunakan

sebagai rumput pastura murni atau diintegrasikan dengan tanaman lamtoro atau

gamal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana konsumsi bahan kering,

protein, dan mineral pakan kambing yang diberi ransum basal rumputbenggala

dan disuplementasi dengan daun lamtoro atau gamal. Penelitian ini dirancang

menurut Rancangan Bujur Sangkar Latin 4 x 4. Perlakuan terdiri dari P1

(Pemberian Rumput Benggala (RB) muda 100%) P2 (PemberianRumput

Benggala (RB) tua 100%), P3 (Pemberian Rumput Benggala Tua 60% + lamtoro

40%) dan P4 (Pemberian Rumput Benggala (RB) tua 60% + gamal 40%). Rataan

konsumsi bahan kering tiap perlakuan adalah P1 = 266.10gram/ekor/hari, P2 =

207.73gram/ekor/hari, P3 = 245.22gram/ekor/hari, P4 = 240.02gram/ekor/hari.

Konsumsi protein kasar tiap perlakuan adalah P1 = 25.44gram/ekor/hari, P2 =

19.85gram/ekor/hari, P3 = 27.58gram/ekor/hari, P4 = 27.75gram/ekor/hari.

Konsumsi kalsium tiap perlakuan adalah P1 = 0.91gram/ekor/hari, P2 =

0.92gram/ekor/hari, P3 = 1.74gram/ekor/hari, P4 = 1.95gram/ekor/hari. Konsumsi

fosfor tiap perlakuan adalah P1 = 0.47gram/ekor/hari, P2 = 0.45gram/ekor/hari, P3

= 1.22gram/ekor/hari, P4 = 0.96gram/ekor/hari. Hasil sidik ragam menunjukkan

perlakuan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, protein,

dan mineral pada kambing. Kesimpulan, ransum basal rumputskripsibenggala dan

disuplementasi dengan daun lamtoro atau gamal ada kecenderungan

meningkatkan konsumsi bahan kering, protein, dan mineral pada kambing.

Kata kunci : Rumput Benggala, Ransum Basal, Lamtoro, Gamal, Konsumsi

Bahan Kering, Protein,Mineral.

Page 10: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

ix

ALIF SURYA FIRMAN ( I 111 11 375 ). Consumption Of Dry Matter, Protein,

And Mineral Feed Goats Feeded With Basal Guinea Grass And Supplemented

With Leaf Lamtoro Or Gamal. (Under the supervision of Muhammad Rusdy, as

the main supervisor and Ismartoyo, as the Cosupervisor).

ABSTRACT

The Guinea Grass (Panicum maximum) is a clump-shaped annual grass

that grows well in tropical and sub-tropical regions free of snow. This grass is the

best in Southeast Asia that can be used as pure pasture grass or integrated with

lamtoro or gamal plants. The aim of this research is to see how far the

consumption of dry matter, protein, and mineral feed of goats fed with basal guine

grass and supplemented with leaf lamtoro or gamal. This study was designed

according to a 4 x 4 Latin Square Design. Treatment consisted of T1 (Young

Guinea Grass (RB) 100%) T2 (100% Old Guinea Grass (RB)), T3 (Grass Flat

Grass 60% + lamtoro 40 %) And T4 (Old Guinea Grass (RB) 60% + 40% Gamal).

The average dry matter consumption per treatment was P1 = 266.10 gram / head /

day, P2 = 207.73 gram / head / day, P3 = 245.22 gram / head / day, P4 = 240.02

gram / head / day. The consumption of crude protein per treatment was P1 = 25.44

gram / head / day, P2 = 19.85 gram / head / day, P3 = 27.58 gram / head / day, P4

= 27.75 gram / head / day. Calcium consumption of each treatment was P1 = 0.91

gram / head / day, P2 = 0.92 gram / head / day, P3 = 1.74 gram / head / day, P4 =

1.95gram / head / day. The phosphorus consumption of each treatment was P1 =

0.47 gram / head / day, P2 = 0.45 gram / head / day, P3 = 1.22 gram / head / day,

P4 = 0.96 gram / head / day. The result of variance showed that the treatment had

no effect (P> 0,05) on consumption of dry matter, protein, and mineral in goats. In

conclusion, basal grass basalt grass ration and supplemented with leaf lamtoro or

gamal there is a tendency to increase consumption of dry matter, protein, and

mineral in goats.

Keywords: Guinea Grass, Basal Ration, Lamtoro, Gamal, Dry Material

Consumption, Protein, Mineral.

Page 11: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

PERNYATAAAN KEASLIAN ................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Kambing................................................................ 4

Rumput Benggala ............................................................................... 5

Lamtoro .............................................................................................. 6

Gamal ................................................................................................. 7

Konsumsi Pakan ................................................................................. 8

Konsumsi Protein ............................................................................... 9

Konsumsi Mineral .............................................................................. 10

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan tempat ............................................................................... 12

Page 12: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

xi

Materi penelitian ................................................................................. 12

Rancangan penelitian .......................................................................... 12

Prosedur penelitian ............................................................................. 14

Parameter yang diamati ...................................................................... 15

Analisis data ....................................................................................... 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsumsi Bahan Kering .................................................................... 17

Konsumsi Protein Kasar ..................................................................... 18

Konsumsi Kalsium ............................................................................. 18

Konsumsi Fosfor ................................................................................ 19

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 21

LAMPIRAN

Page 13: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

xii

DAFTAR TABEL

No.

Teks

1. Denah Perlakuan Ransum Basal Rumput Benggala Pada Kambing

Dan Di Suplementasi Dengan Daun Lamtoro Atau Gamal

Berdasarkan Rancangan Percobaan. ...................................................... 13

2. Komposisi nutrien bahan pakan. ............................................................ 13

3. Rataan Konsumsi Bahan Kering, Protein Kasar, Kalsium Dan Fosfor

Pada Kambing Yang Diberi Ransum Basal Rumput Benggala Dan

Di Suplementasi Dengan Daun Lamtoro Atau Gamal ........................... 17

Halaman

Page 14: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

xiii

DAFTAR GAMBAR

No.

Teks

1. Rumput Benggala ................................................................................ 5

2. Lamtoro ................................................................................................ 6

3. Gamal ................................................................................................... 7

Halaman

Page 15: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Teks

1. Konsumsi bahan kering berdasarkan rancangan percobaan .................. 24

2. Rataan konsumsi bahan keringuntuk masing-masing perlakuan ........... 24

3. Sidik ragam konsumsi bahan kering ...................................................... 25

4. Konsumsi protein berdasarkan rancangan percobaan ........................... 26

5. Rataan konsumsi protein untuk masing-masing perlakuan ................... 26

6. Sidik ragam konsumsi protein ............................................................... 27

7. Konsumsi kalsium berdasarkan rancangan percobaan.......................... 28

8. Rataan konsumsi kalsium untuk masing-masing perlakuan .................. 28

9. Sidik ragam konsumsi kalsium .............................................................. 29

10. Konsumsi fosfor berdasarkan rancangan percobaan ............................. 30

11. Rataan konsumsi fosforuntuk masing-masing perlakuan ...................... 30

12. Sidik ragam konsumsi fosfor ................................................................. 31

Halaman

Page 16: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di daerah tropis faktor pembatas utama untuk meningkatkan produksi

ternak ruminansia adalah keterbatasan lahan pengembalaan sebagai sumber

hijauan pakan, ketergantungan ternak pada rumput alam, dan rendahnya kuantitas

dan kualitas hijauan pakan selama musim kemarau. Pada musim kemarau dimana

hjauan umumnya sudah memasuki fase generatif, nilai gizi dan daya cerna rumput

alam sangat rendah, kadar protein kasarhanya mencapai 2-3%, jauh dibawah

kebutuhan pokok ternak yaitu minimal 7-8% (Coleman et al., 1997). Salah satu

alternatif untuk memperbaiki penyediaan hijauan dan meningkatkan produktivitas

ternak didaerah tropis adalah dengan penanaman dan penggunaan rumput unggul

yang tahan kering, mempunyai produktivitas dan nilai nutrisi yang tinggi seperti

rumput benggala.

Rumput benggala (Panicum maximum) adalah rumput tahunan berbentuk

rumpun yang tumbuh dengan baik di daerah tropis dan sub-tropis bebas salju.

Rumput ini merupakan yang terbaik di Asia Tenggara yang dapat digunakan

sebagai rumput pastura murni atau diintegrasikan dengan tanaman karet atau

lamtoro (Mannetje dan Jones, 1992). Rumput ini mempunyai adaptasi yang sangat

luas terutama di daerah tropis, dapat tumbuh pada tanah berbatu dengan lapisan

tanah tipis bahkan pada tanah yang drainase buruk serta tahan terhadap kondisi

kering yang tidak terlampau parah dan tahan naungan mencapai intensitas cahaya

30-50% (Sajimin dkk, 2010). Produksi bahan kering rumput benggala cukup

Page 17: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

2

tinggi tetapi sedikit dibawah rumput gajah yaitu 26,85-60 ton per tahun,

kandungan nitrogen 2,7-3% pada interval panen 3 minggu, dan 1,0-1,3% untuk

interval 12 minggu (Midleton dan Oscar, 1975).

Rumput benggala termasuk rumput yang cepat berbunga sehingga nilai

gizinya cepat menurun (Okwori dan Magani, 2010) sehingga pada musim

kemarau kandungan gizinya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ternak

(Anganga dan Tshweyane, 2004). Walaupun produktivitas dan kualitasnya cepat

menurun dan rendah pada musim kemarau, namun hal tersebut dapat ditingkatkan

dengan suplementasi daun-daun semak atau pohon yang dapat dimakan ternak,

bernilai gizi tinggi danumumnya masih tetap hijau pada musim kemarau, seperti

lamtoro dan gamal. Kedua jenis tanaman tersebut dapat menfiksasi N dari udara

sehingga tahan kering, tinggi kandungan protein kasar, mineral, vitamin dan daya

cernanya (Chen et al. 1991). Lamtoro dan gamal telah lama digunakan sebagai

suplemen berbasis rumput pada ternak, baik dalam bentuk segar, hay maupun

dalam bentuk silase. Kedua jenis semak-semak tersebut mungkin cocok dijadikan

suplemen pada ransum berbasis rumput benggala karena zat-zat nutrisi yang

kurang rumput benggala seperti protein kasar dapat dilengkapi oleh zat-zat nutrisi

yang tinggi pada kedua jenis tanaman tersebut.

Rumusan Masalah

Penggunaan lamtoro atau gamal pada kambing yang diberi pakan berbasis

rumput benggala didugan memberikan pengaruh yang baik terhadap performa

ternak kambing. Namun belum diketahui pengaruh suplementasi daun lamtoro

atau gamal terhadap konsumsi pakan kambing yang berbasis rumput benggala.

Page 18: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

3

Hipotesis

Diduga suplementasi daun lamtoro atau gamal pada kambing yang diberi

pakan berbasis rumput benggala tua dapat meningkatkan konsumsi bahan kering,

protein kasar, fosfor, dan kalsium.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian daun

lamtoro atau gamal terhadap konsumsi bahan kering, protein dan mineral pada

kambing yang diberi pakan basal rumput benggala.

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi para peternak

tentang penggunaan daun lamtoro atau gamal terhadap konsumsi bahan kering,

protein dan mineral pada kambing yang diberi pakan basal rumput benggala.

Page 19: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

4

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Kambing

Kambing kacang merupakan bangsa kambing lokal asli Indonesia, tubuh

kambingnya kecil dan relatif lebih pendek, jantan maupun betina bertanduk, leher

pendek dan punggung meninggi, warna bulu hitam, cokelat, merah atau belang

yang merupakan kombinasi dari warna yang ada pada kambing tersebut, tinggi

kambing jantan rata-rata 60 cm – 70 cm, betina dewasa 50 – 60 cm, berat badan

kambing kacang jantan dewasa antara 25 – 30 kg dan betina dewasa 15 – 25 kg,

kepala ringan dan kecil, telinga pendek dan tegak lurus mengarah ke atas depan.

Kehidupannya sangat sederhana, memilki daya adaptasi tinggi terhadap kondisi

alam setempat dan reproduksinya dapat digolongkan sangat tinggi (Suparman,

2007). Ensminger (2002) mengklasifikasikan kambing ke dalam Kingdom

Animalia (hewan); filum Chordata (bertulang belakang); kelas Mammalia

(menyusui); ordo Artiodactyla (berkuku genap); famili Bovidae (memamah biak);

genus Capra dan spesies Capra hircus (kambing yang didomestikasi).

Pada umumnya kambing memiliki jenggot, dahi cembung, ekor agak ke

atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Kambing sudah dibudidayakan

manusia sekitar 8.000 hingga 9.000 tahun yang lalu. Kambing suka hidup

berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannya mencari makanan,

kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua. Kambing

jantan berfungsi sebagai penjaga keamanan rombongan. Waktu aktif mencari

makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-

rumputan dan dedaunan (Chen et al.,2005).

Page 20: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

5

Kambing dapat mengkonsumsi bahan kering yang relatif lebih banyak

untuk ukuran tubuhnya, kambing lebih efisien dalam mencerna pakan yang

mengandung serat kasar dibandingkan sapi dan domba. Kambing mampu

mengkonsumsi daun-daunan, semak belukar, tanaman ramban dan rumput yang

sudah tua dan berkualitas rendah. Jenis pakan tersebut dapat dimanfaatkan dengan

efisien sehingga kambing dapat beradaptasi pada lingkungan yang kurang pakan

(Tarigan, 2009).

Rumput Benggala

Gambar 1. Rumput Benggala

Rumput Benggala adalah rumput tahunan yang kuat, dengan tinggi dapat

mencapai 5 m. Akar yang dalam, padat dan berserabut memungkinkan rumput

benggala tahan terhadap kekeringan (Humphreys and Patridge, 1995). Rumput

benggala tahan terhadap naungan tetapi tidak tahan genangan dan musim kemarau

yang terlalu lama (Sajimin dkk, 2010). Rumput ini sangat disukai ternak terutama

waktu muda. Seperti kebanyaan rumput unggul lainnya, rumput benggala

memerlukan kesuburan tanah yang cukup untuk berproduksi optimal. Kekurangan

rumput benggala adalah tidak tahan terhadap interval panen yang pendek sehingga

Page 21: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

6

akan mati apabila terus menerus digembalai berat sampai dekat permukaan tanah

dan membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk dapat berproduksi tinggi

kembali dalam waktu yang lama (Sutedi, 2002). Kekurangan lainnya adalah cepat

berbunga sehingga nilai gizinyasebagai pakan ternak dapat menurun, tetapi

pemupukan N dapat memperpanjang fase vegetatif tanaman dan memperlambat

pembungaan.

Lamtoro

Gambar 2. Lamtoro

Lamtoro (Leucaeana leucocephala) adalah salah satu jenis semak atau

pohon dari famili Mimosaceae yang paling cepat pertumbuhannya. Tanaman ini

berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko dan telah tersebar di daerah tropis dan

subtropis dengan ketinggian sampai 1000 m dai permukaan laut (Rusdy, 2014).

Atta-Krah and Sonberg (2006) melaporkan bahwa lamtoro mempunyai

kemampuan untuk menyediakan hijauan sepanjang tahun karena tahan terhadap

kering dan pertumbuhannya yang cepat. Lamtoro terkenal karena tinggi protein,

vitamin dan mineralnya . Retensi N dan pertambahan berat badan lebih tinggi

pada kambing yang di suplementasi lamtoro dari pada gamal pada ramsum

Page 22: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

7

berbasis rumput benggala. Lamtoro paling baik di berikan dalam bentuk segar,

disusul dalam bentuk layu dan paling jelek adalah dalam bentuk kering.

Suplementasi lamtoro segar pada ramsum kambing berbasis rumput benggala

dapat diberikan sampai level 40% yang dapat meningkatkan konsumsi bahan

kering, laju perumbuhan dan penggunaan nutrien (Areghoere, 2002).

Garcia et al. (1996) yang mengulas 65 publikasi tentang nilai gizi daun

lamtoro melaporkan bahwa rata-rata kandungan proteinnya 22,3%,2,14%

mimosin, 19,2% serat kasar, 39,5% NDF, 35,1% ADF, 4,71% hemiselulosa,

18,3% abu, 1,05% tannin, 0,22% sulfur dan 1,80% kalsium dari bahan kering.

Dari berbagai bagian tanaman, biji dan daun yang masih muda mengandung

protein yang paling tinggi sedangkan batangdan kulit buah polongnya terendah,

daunnya kaya akan beta-karoten dan mineral.

Gamal

Gambar 3. Gamal

Gamal (Gliricidia sepium) adalah legum pohon dari famili Fabaceae dan

subfamili Papilionideae, berukuran sedang yang berasal dari daerah Amerika

Tengah dan Meksiko (Rusdy, 2014). Selain itu gamal merupakan salah satu dari

beberapa tumbuhan semak/pohon yang menjanjikan karena tingginya produksi

Page 23: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

8

bahan kering dan proteinnya (Atta-Krach and Sonberg, 1988). Pada kondisi

tertentu gamal dapat menghasilkan biomassa yang sama atau lebih banyak dari

lamtoro (Stewart et al, 1998) dan lebih tahan terhadap hama tanaman dan kondisi

pertumbuhan yang jelek.

Apabila di manajemen dengan baik, dau gamal cocok dijadikan sumber

hijauan ternak ruminansia pada musim kemarau. Suplementasi daun gamal 30%

miningkatkan daya cerna semu bahan kering, daya cerna bahan organik dan daya

cerna protein kasar di bandingkan dengan rumput saja atau daun gamal yang

suplementasi sebesar 50% (Ondiek, et al. 2000).

Konsumsi Pakan

Tingkat konsumsi adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan

bila bahan makanan tersebut diberikan secara ad-libitum (Parakassi, 1999).

Palatabilitas merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan tingkat

konsumsi pakan, dimana palatabilitas pakan ditentukan oleh rasa, bau dan warna

yang merupakan pengaruh faktor fisik dan kimia pakan (Parakkasi,1986).

Demikian pula halnya untuk daerah - daerah yang suhu udara dan kelembapan

yang tinggi kemampuan ternak ruminansia mengkonsumsi ransum akan lebih

rendah (Siregar, 1994). Jumlah konsumsi pakan adalah merupakan faktor penentu

yang penting yang menentukan jumlah nutrien yang didapat ternak dan

selanjutnya mempengaruhi tingkat produksi (Wodzickadkk., 1993).

Menurut Tillman dkk., (1998) konsumsi diperhitungkan sebagai jumlah

makanan yang dikonsumsi oleh ternak, zat makanan yang dikandungnya yang

digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan untuk keperluan

Page 24: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

9

produksi. Tingkat perbedaan konsumsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain faktor ternak (bobot badan dan umur), tingkat kecernaan pakan, kualitas

pakan, dan palatabilitas (Parakkasi, 1999).

Bahan kering merupakan salah satu hasil dari pembagian fraksi yang

berasal dari bahan pakan setelah dikurangi kadar air. Kadar air adalah persentase

kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet

basis) atau berat kering (dry basis) (Immawatitari, 2014). Banyaknya kadar air

dalam suatu bahan pakan dapat diketahui bila bahan pakan tersebut dipanaskan

pada suhu 105⁰C. Bahan kering dihitung sebagai selisih antara 100% dengan

persentase kadar air suatu bahan pakan yang dipanaskan hingga ukurannya tetap

(Anggorodi, 1994).

Konsumsi Protein

Protein kasar adalah nilai hasil bagi dari total nitrogen ammonia dengan

faktor 16% (16/100) atau hasil kali dari total nitrogen ammonia dengan faktor

6,25 (100/16). Faktor 16% berasal dari asumsi bahwa protein mengandung

nitrogen 16%. Kenyataannya nitrogen yang terdapat di dalam pakan tidak hanya

berasal dari protein saja tetapi ada juga nitrogen yang berasal dari senyawa bukan

protein atau nitrogen nonprotein (non–protein nitrogen /NPN). Dengan demikian

maka nilai yang diperoleh dari perhitungan diatas merupakan nilai dari apa yang

disebut protein kasar (Kamal,1998).

Kebutuhan ternak akan protein biasanya disebutkan dalam bentuk protein

kasar (PK). Kebutuhan protein ternak dipengaruhi oleh masa pertumbuhan, umur

Page 25: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

10

fisiologis, ukuran dewasa, kebuntingan, laktasi, kondisi tubuh dan rasio energi

protein.

Kondisi tubuh yang normal membutuhkan protein dalam jumlah yang

cukup, defisiensi protein dalam ransum akan memperlambat pengosongan perut

sehingga menurunkan konsumsi (Rangkuti, 2011).

Semakin muda tanaman yang diberikan maka semakin tinggi pula

konsumsi protein. Umumnya pada ternak ruminansia jika konsumsi energi

termanfaatkan dengan baik maka akan berpengaruh pada konsumsi zat makanan

lainnya seperti protein, mineral dan vitamin (Rudiah, 2011).

Konsumsi protein kasar yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor,

salah satunya adalah jenis bahan pakan khususnya bahan penyusun konsentrat.

Konsentrat merupakan pangan penguat dengan kadar serat kasar rendah dan

banyak mengandung protein dan energi. Palatabilitas pakan dan jumlah pakan

yang dimakan akan meningkatkan konsumsi protein yang lebih banyak dari

kebutuhan minimalnya sehingga dapat berguna untuk meningkatkan bobot badan

(Rangkuti, 2011).

Konsumsi Mineral

Sumber mineral adalah segala bahan yang mengandung cukup banyak

mineral seperti legum. Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam

kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan

unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh

terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain. Mineral

merupakan unsur nutrisi yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis ternak

Page 26: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

11

sehingga hewan dalam kelompok ini merupakan unsur nutrisi yang jika

kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis yang disebut defisiensi

mineral. Defisiensi mineral yang terjadi pada ternak antara lain: pertumbuhan

menjadi terhambat, konsumsi ransum menjadi menurun, laju metabolik basal

tinggi, kepekaan dan aktivitas menjadi menurun, osteoporosis, sikap dan cara

berjalan abnormal, peka terhadap perdarahan di dalam, suatu kenaikan dalam

jumlah urine, daya hidup berkurang, tetanus, pika yaitu nafsu makan menurun,

hewan mengunyah kayu,tulang,dan batu dan pertumbuhan bulu kasar (Anonim,

2014). Legum, baik legum semak maupun legum umumnya lebih

tinggikandunganmineralnya,terutamafosfor.

Page 27: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

12

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 – Maret 2017,

bertempat di Kebun Penelititian Lapangan Tanaman Pakan dan Pastura Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, dan uji kadar bahan kering, protein, dan

mineral dilakukan di Laboratorium Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Bahan utama penelitian ini adalah kambing lokal jantan (kambing kacang)

sebanyak 4 (empat) ekor, umur kambing yang digunakan yaitu 6 – 12 bulan

dengan berat badan berayun antara 12 – 14 kg. .Pakan yang digunakan yaitu,

rumput benggala, daun Lamtoro, dan daun Gamal.

Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini yaituparang, meteran, tali

rapiah, pisau pemotong (cutter), kantong plastik, ember, ayakan tanah, meteran,

timbangan pakan dan peralatan laboratorium untuk uji daya cerna nutrien.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan bujur sangkar Latin 4x4. Dengan 4

perlakuan dan 4 kali ulangan, dengan perlakuan sebagai berikut :

- Perlakuan 1 (P1) = Pemberian Rumput Benggala (RB) muda 100%

(berumur 1 – 2 bulan)

- Perlakuan 2 (P2) = PemberianRumput Benggala (RB) tua 100% (berumur

2 bulan – keatas dan 10 – 50% telah berbunga

Page 28: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

13

- Perlakuan 3 (P3) = Pemberian Rumput Benggala Tua 60% + lamtoro 40%

- Perlakuan 4 (P4) = Pemberian Rumput Benggala (RB) tua 60% + gamal

40%

Adapun denah penempatan kambing dan perlakuan ransum basal rumput

benggala dan disuplementasi dengan daun lamtoro atau gamal selama penelitian

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Denah Perlakuan Ransum Basal Rumput Benggala Pada Kambing

Dan Di Suplementasi Dengan Daun Lamtoro Atau Gamal

Berdasarkan Rancangan Percobaan.

Periode Kambing

A B C D

I P1 P2 P4 P3

II P2 P1 P3 P4

III P3 P3 P1 P2

IV P4 P4 P2 P1

Komposisi kimia bahan pakan yang dipakai dalam penelitian dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel. 2.Komposisi nutrien (% bahan kering) bahan pakan

Bahan pakan Bahan kering Protein kasar NDF ADF Kalsium Fosfor

RB muda 14.82 9.56 57,35 34,34 0,35 0,18

RB tua 16.77 6.84 68,53 45,18 0,31 0,22

Lamtoro 19.47 17.90 39,69 30,63 1,45 0,12

Gamal 19.05 18.66 46,33 36,08 1,73 0,16

Page 29: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

14

Prosedur Penelitian

Manajemen pemeliharaan dilakukan dengan sistem pemeliharaan intensif

dimana kambing dikandangkan dan diberikan pakan sesuai dengan perlakuan

masing-masing pada pagi dan sore hari. Masing – masing kambing dimasukkan

ke dalam kandang metabolism yang berukuran 1,0 x 1,5 m yang dilengkapi

dengan tempat pakan dan air minum. Pada masing – masing kandang, untuk

memisahkan fases dan urine, di bawah kandang disimpan rank kawat dengan

saringan berjarak 1 mm sebagai tempat fases dan dibawahnya ditempatkan talang

karet dalam posisi miring sebagai tempat lewat urine dimana di ujung bawahnya

ditaruh kontainer sebagai tempat urine. Tiap periode berlangsung selama 12 hari

yang terdiri dari 7 hari untuk masa adaptasi dan 5 hari untuk pengumpulan data.

Sebelum penelitian dimulai, kambing diberikan pakan sesuai perlakuan untuk

adaptasi.

Rumput benggala muda yaitu berumur 1 – 2 bulan, sedangkan rumput

benggala tua yaitu 10 -50 % yang telah berbunga.Setelah masa karantina berakhir,

penelitian dimulai dengan memberikan ransum sesuai perlakuan. Ransum

diberikan pada ternak secara adlibitum dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore

hari dengan proporsi yang sama. Pemotongan rumput benggala yang akan

diberikan yaitu 15cm dari tanah, kemudian dicacah 3 – 5cmsebelum diberikan

pada kambing.Banyaknya ransum yang diberikan dan yang di sisa selama

penelitian ditimbang untuk mengukur konsumsi pakan sedangkan kadar bahan

kering, protein kasar, fosfor dan kalsium dianalisis untuk menentukan kadar

nutrien tersebut.

Page 30: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

15

Parameter yang Diamati

Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah:

1. Konsumsi Bahan Kering

Konsumsi bahan kering dihitung dengan menggunakan rumus:

KBK(g/ekor/hari) = (BK pakan yang diberikan - BK pakan sisa)

2. Konsumsi Protein Kasar

Konsumsi Protein kasar dihitung berdasarkan rumus :

KPK (g/ekor/hari) = (PK pakan yang diberikan- PK pakan sisa)

3. Konsumsi Kalsium

Konsumsi kalsium dihitung dengan menggunakan rumus :

KK (g/ekor/hari) = (Kalsium pakan yang diberikan - kalsium pakan sisa)

4. Konsumsi Fosfor

Konsumsi Fosfor dihitung dengan menggunakan rumus :

KF (g/ekor/hari) = (Fosfor pakan yang diberikan - Fosfor pakan sisa)

Page 31: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

16

Analisis Data

Data parameter penelitian yang diperolah dianalisis ragam

berdasarkan rancangan bujur sangkar latin 4×4 (4 perlakuan dan 4 ulangan)

(Sudjana, 1991) dengan menggunakan software SPSS. Perbedaan antara hasil

perlakuan diuji lebih lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Model

matematika sebagai berikut.

Yijk = µ + ßi + Κj + Ƭk + Ɛ ijk

Ket µ = rataan umum

ßi = pengaruh baris ke - i ( i =1,2,3,4 )

Κj = pengaruh kolom ke - j (j= 1,2,3,4)

Ƭk = pengaruh perlakuan ke- k (k =1,2,3,4)

Ɛ ijk = pengaruh galat dari baris ke – i, kolom ke – j dipeoleh ke – k.

Page 32: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil rata-rata konsumsi bahan kering, protein kasar, kalsium dan fosfor pada

kambing yang di beri ransum basal rumput benggala dan disuplementasi dengan

daun lamtoro atau gamal dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rataan Konsumsi Bahan Kering, Protein Kasar, Kalsium Dan Fosfor

Pada Kambing Yang Diberi Ransum Basal Rumput Benggala Dan Di

Suplementasi Dengan Daun Lamtoro Atau Gamal. n = 4

Parameter

(gram/ekor/hari)

Perlakuan

P1 P2 P3 P4 Rata-rata

Konsumsi BK 266.10 207.73 245.22 240.02 239.77

Konsumsi PK 25.44 19.85 27.58 27.75 25.16

Konsumsi Kalsium 0.91 0.92 1.74 1.95 1.38

Konsumsi Fosfor 0.47 0.45 1.22 0.96 0.78

Konsumsi Bahan Kering

Sidik ragam (Lampiran) menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering

tidak berbeda nyata (P > 0.05) antara kambing yang diberikan rumput benggala

muda, rumput benggala tua, atau rumput benggala tua yang disuplementasi

dengan daun gamal atau daun lamtoro. Rerata konsumsi bahan kering tertinggi

diperoleh pada kambing yang diberikan rumput benggala muda (266,10

gram/ekor/hari) dan yang paling rendah pada kambing yang diberi rumput

benggala tua (207,73 gram/ekor/hari) (Tabel 3).

Walaupun tidak ada perbedaan nyata konsumsi bahan kering antara tiap

perlakuan, namun dari Tabel 3 namun terlihat bahwa konsumsi bahan kering

kambing yang diberi rumput benggala muda cenderung lebih tinggi dari pada

yang diberikan rumput benggala tua. Hal ini mungkin disebabkan karena

perbedaan tingkat palatabilitas antara rumput benggala muda dengan yang tua,

Page 33: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

18

dimana rumput benggala muda lebih disukai ternak dari pada yang sudah tua. Hal

ini sesuai dengan pendapat Cruch dan Fontenot (1979), bahwa faktor yang

mempengaruhi konsumsi adalah palatabilitas. Palatabilitas di pengaruhi oleh bau,

rasa, tekstur, dan kandungan nutrien yang di berikan. Selera merupakan faktor

internal yang merangsang rasa lapar ternak. Faktor lain yang mempengaruhi

konsumsi adalah kesehatan ternak, lingkungan dan stres karena penyakit.

Konsumsi Protein Kasar

Sidik ragam memperlihatkan bahwa konsumsi protein kasar kambing yang

diberi rumput benggala muda, rumput benggala tua dan rumput benggala tua yang

disuplementai dengan daun lamtoro atau daum gamal tidak berbeda nyata

(P>0,05). Pada Tabel 3 terlihat bahwa konsumsi protein kasar tertinggi

padakambing yang diberi rumput benggala tua dan disuplemntasi dengan daun

lamtoro (27,58 gram/ekor/hari) atau daun gamal (27,75 gram/ekor/hari) dan yang

terendah adalah yang diberikan rumput benggala tua (19,85 gram/ekor/hari).

Rendahnya konsumsi protein kasar kambing yang diberi rumput benggala

tua mungkin disebabkan karena rendahnya konsumsi bahan kering dan kadar

protein kasar.

Konsumsi Kalsium

Sidik ragam memperlihatkan bahwa rumput benggala muda, rumput

benggala tua, dan rumput benggala tua yang disuplementasi dengan daun lamtoro

atau daun gamal tidak berbeda konsumsi kalsiumnya oleh ternak kambing

(P>0,05) Konsumsi kalsium pada kambing lebih tinggi pada kambing yang diberi

Page 34: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

19

rumput benggala tua tetapi disuplementasi dengan daun lamtoro atau daun gamal

dari pada yang diberi rumput benggala muda atau rumput benggala tua (Tabel 3).

Hal ini mungkin disebabkan karena lebih tingginya kadar kalsium daun lamtoro

atau dun gamal dari pada rumput benggala muda atau rumput benggala tua (Tabel

2).

Hasil penelitian ini menunjukkan konsumsi kalsium kasar tiap perlakuan

tidak berpengaruh nyata. Menurut Suharlina (2008) kandungan kalsium gamal

adalah 1,45 %.Sedangkan kandungan kalsium rumput benggala berkisar antara

0,38 – 0,45%(Fanindi, 2014).

Konsumsi Fosfor

Sidik ragam memperlihatkan bahwa konsumsi fosfor kambing yang

mengkonsumsi rumput benggala muda, rumput benggala tua dan rumput benggala

tua yang disuplementasi dengan daun lamtoro atau daun gamal tidak berbeda

nyata (P>0,05), tetapi konsumsi fosfor lebih tinggi pada kambing yang

mengkonsumsi rumput benggala tua tetapi disuplementasi dengan daun lamtoro

atau daun gamal dari pada yang mengkonsumsi rumput benggala muda atau tua

(Tabel 3). Diduga hal ini disebabkan karena tingginya kadar fosfor daun lamtoro

atau daun gamal dibandingkan dengan rumput benggala muda atau tua (Tabel 2).

Page 35: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

20

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian

pakan yang disuplementasi lamtoro dan gamal belum memberikan pengaruh yang

baik terhadap konsumsi bahan kering, protein maupun mineral pada kambing.

Saran

Untuk menjadikan lamtoro dan gamal sebagai pakan suplementansi baik itu

pada musim hujan maupun pada musim kemarau, sehingga pakan ternak

terpenuhi.

Page 36: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

21

DAFTAR PUSTAKA

Anganga, A.A., and S. Tshwenyane, 2004. Potentials of guinea grass (Panicum

maximum) as forage crop in livestock production. Pak. J. Nutr., 3 (1) : 1 –

4.

Anggorodi. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Anonim. 2014. Sumber Mineral untuk Ternak. http://www.ilmuternak.com. Di

Akses Pada Tanggal 25 September 2016.

Areghoere, E.M. 2002. Voluntary intake and digestibility of fresh, wilted and dry

leucaena (Leucaena leucocephala) at four levels to a basal diet of guinea

grass (Panicum maximum). AJAS, 15 (8) : 1139 – 1146.

Atta-Krach, A.N. and J.E. Sonberg, 1988. Studies with Gliciridia sepium for crop-

livestock production systems in West Africa, Agroforestry System, 6 : 97

– 118.

Chen, C.P.R., A. Halim and F.Y. Chin, 1991. Fodder trees and fodder shrubbs in

range and farming system of the Asian and Pasific region. In: Legumes

Trees and Other Fodder Trees workshop in Kuala Lumppur, Malaysia, 14

– 18 October, 11 -12.

Chen, S. Y., Y. H. Su, S. F. Wu, T. Sha and Y. P. Zhang. 2005. Mitochondrial

diversity and phylogeographic structure of Chinese domestic

goats.Molecular phylogenetics and Evolution. 37: 804–814.

Church, D.C., G.E. Smith., J.P. Fontenot., dan A.T. Ralston. 1971. Digestive

Physiology and Nutrition of Ruminants. Volume 2. Departement of

Animal Science Oregon State University Corvallis, Oregon.

Coleman, R.J., G.W. Mathison, L. Burwash, and J.D Miligan, 1997. Theeffect of

protein supplementation of alfalfa cube diets n the growth of weanling

horses. 15 th

Equine Nutr. Phy. Sym, Ft. Worth, Tx. P. 59-64.

Ensminger, M.E. 2002. Sheep and goat science (Animal Agriculture Series). 6th

Edition. Interstate Publishers, INC. Danville, Illinois.

Fanindi. 2014. Karakter Morfologi Rumput Benggala (Panicum maximum cv Gatton)

yang Ditanam Menggunakan Jenis Benih Berbeda. Balai Penelitian Ternak,

PO Box 221, Bogor 16002.

Page 37: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

22

Humphreys, L.R and I.J. Patridge , 1995. A guide to better pastures for the tropics

and subtropics. Published by NSW Agriculture, 5th

edition.

Immawatitari, 2014. AnalisisProksimatBahanKering.

http://immawatitari.wordpress.com. Diakses pada tanggal 26 September

2016.

Kamal, M. 1998. NutrisiTernak I Rangkuman. Lab Makanan Ternak. Jurusan

Mannetje, L.T. and R.M. Jones, 1992. Plant Resources of South East Asia. Prosea,

Bogor, Indonesia.

Midleton, C.H. and T.H. Mc. Oscar, 1975. Makueni a new Guinea grass for North

Queensland. Queensland Agric.J. 101 : 351-355.

Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, UGM. Yogyakarta.

Okwori, A.I. and I.E. Magani, 2010. Influence of nitrogen sources and cutting

interval on the digetibility of four grass species in the southern Guinea

savanna of Nigeria. Agric. Biol. J. N. Am. 1(4): 562-533.

Ondiek, J.O., J.K. Tuitoek, S.A. Abdulrazak, F.B. Barbeca and T. Fujihara, 2000.

Use of Leucaena leucocephala and Gliricidia sepium as nitrogen sources

in supplementary concentrates for dairy goats offered Rhodes grass hay.

Asian-Aust. J. Anim. 13 (9) : 1249 – 1254.

Parakassi. 1986. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik. Departemen

Ilmu Pakan Ternak. Fakultas Pesrtanian . IPB Bogor.

. 1995. Ilmu Nutrisi Ruminansia Pedaging. Departemen Ilmu Pakan

Ternak. Fakultas Pertanian. IPB Bogor.

. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Departemen

Ilmu Pakan Ternak. Fakultas Pertanian . IPB Bogor.

Rangkuti, J. H. 2011. Produksi dan Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah

(PE) pada Kondisi Tatalaksana yang Berbeda.Departemen Ilmu Produksi

dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Rudiah. 2011. Respon Kambing Kacang Jantan Terhadap Waktu Pemberian

Pakan. Media Litbang Sulteng IV (1) : 67 – 74.

Rusdy. 2014. Dry matter yield and nutrional quality of Pannicum maximum –

Centrosema pubescens mixtures at different plant proportions and cutting

Page 38: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

23

intervals. International Journalof Science, Environment and Tecchnology.

6 (3) : 2231 – 2241.

Sajimin, E. Sutendi, N.D. Purwantari dan B.R. Prawiraputra, 2010. Agronomi

rumput benggala (Pannicum maximum) dan pemamfaatannya sebagai

rumput potong. Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak.

Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.

Stewart, J.L., A.L. Dansdon, M. Kass, S.L. Ortiz, A. Larbi, S. Premaratne, B.

Tangenjaya, E. Wina, and J.E. Vargas, 1998. Acceptabilty, intake,

digestibility and live weight gain small ruminants. Anim. Feed Sci.

Tecnol. 75 : 111 -114.

Sudjana, M. A. 1991. Desain dan Analisis Eksperimen. Penerbit Tarsito,

Bandung.

Suharlina. 2008. Kelarutan Mineral Kalsium (Ca) Dan Fosfor (P) dan Fermentabilitas

Beberapa Jenis Legume Pohon Secara In Vitro. Seminar Nasional Teknologi

Peternakan dan Veteriner 2008. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Suparman. 2007. Beternak kambing. Penerbit Azka Press. Jakarta.

Sutedi, E., S. Yuhaeni dan B.R. Prawiradiputra. 2002. Karakterisasi rumput

benggala (P.maximum) sebagai pakan ternak. Prosiding Seminar Nasional

Teknologi Peternakan dan veteriner. Puslitbangnak. Bogor.

Tarigan, A. 2009.Produktivitas dan Pemanfaatan Indigofera sp Sebagai Pakan

Ternak Kambing pada Interval dan Intensitas Pemotongan yang Berbeda.

IPB,Bogor.

Tillman, A. D., H. Hartadi., S. Reksahadipradjo., S. Prawirokusumo dan S.

Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Penerbit: Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Wodzicka. M., Tomaszewka, I. M. Mastika, A. Djajanegra, S. Gandiner and T. R.

Wiradarya. 1993. Produksi Kambing dan Domba di Indonesia.

Penerjemah: I. M. Mastika, K. G. Suryana, I. G. L. Oka, dan I.B. Sutrisna.

Penerbit: Universitas Sebelas Maret Press. Surakarta.

Page 39: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

24

LAMPIRAN

Lampiran 1 . Konsumsi bahan kering berdasarkan rancangan percobaan

PERIODE KAMBING

TOTAL A B C D

I 263.88(P1) 254.70(P2) 281.56(P4) 264.27(P3) 1064.41

II 159.84(P2) 222.91(P1) 212.20(P3) 235.96(P4) 830.91

III 275.78(P4) 253.68(P3) 251.64(P1) 199.79(P2) 980.89

IV 217.24(P3) 237.87(P4) 240.93(P2) 264.05(P1) 960.09

TOTAL 916.74 969.16 986.33 964.07 3836.30

RATA-RATA 229.19 242.29 246.58 241.02 959.08

Lampiran 2. Rataan konsumsi bahan kering untuk masing-masing perlakuan

PERIODE PERLAKUAN

P1 P2 P3 P4

I 263.88 254.70 264.27 281.56

II 222.91 159.84 212.20 235.96

III 199.79 251.64 275.78 253.68

IV 240.93 264.05 237.87 217.24

TOTAL 927.51 930.23 990.12 988.44

RATA-RATA 231.88 232.56 247.53 247.11

Page 40: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

25

Lampiran 3. Sidik ragam konsumsi bahan kering

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Bahan_Kering

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 7665.100a 6 1277.517 1.583 .257

Intercept 919824.856 1 919824.856 1.139E3 .000

kolom 665.436 3 221.812 .275 .842

baris .000 0 . . .

perlakuan .000 0 . . .

Error 7265.017 9 807.224

Total 934754.973 16

Corrected Total 14930.117 15

a. R Squared = .513 (Adjusted R Squared = .189)

Bahan_Kering

perlaku

an N

Subset

1 2

Duncana P2 4 207.73

P4 4 240.02 240.02

P3 4 245.22 245.22

P1 4 266.10

Sig. .108 .246

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 807.224.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 41: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

26

Lampiran 4 . Konsumsi protein kasar berdasarkan rancangan percobaan

PERIODE KAMBING

TOTAL A B C D

I 25.23 (P1) 24.35(P2) 26.92(P4) 25.26(P3) 101.76

II 15.28(P2) 21.31(P1) 20.28(P3) 22.56(P4) 79.43

III 31.02(P4) 28.53(P3) 28.31(P1) 22.48(P2) 110.34

IV 25.13(P3) 27.52(P4) 27.81(P2) 30.55(P1) 111.01

TOTAL 96.66 101.71 103.32 100.85 402.54

RATA-RATA 24.17 25.43 25.83 25.21 100.64

Lampiran 5. Rataan konsumsi protein kasar untuk masing-masing perlakuan

PERIODE PERLAKUAN

P1 P2 P3 P4

I 25.23 24.35 25.26 26.92

II 21.31 15.28 20.28 22.56

III 22.48 28.31 31.02 28.53

IV 27.81 30.55 27.52 25.13

TOTAL 96.83 98.49 104.08 103.14

RATA-RATA 24.21 24.62 26.02 25.79

Page 42: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

27

Lampiran 6. Sidik ragam konsumsi protein kasar

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Protein_Kasar

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 169.239a 6 28.207 3.096 .063

Intercept 10127.403 1 10127.403 1.112E3 .000

Kolom 6.053 3 2.018 .221 .879

Baris .000 0 . . .

Perlakuan .000 0 . . .

Error 81.987 9 9.110

Total 10378.630 16

Corrected Total 251.226 15

a. R Squared = .674 (Adjusted R Squared = .456)

Protein_Kasar

baris N

Subset

1 2

Duncana 2 4 19.8575

1 4 25.4400

3 4 27.5850

4 4 27.7525

Sig. 1.000 .327

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 9.110.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 43: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

28

Lampiran 7 . Konsumsi kalsium berdasarkan rancangan percobaan

PERIODE KAMBING

TOTAL A B C D

I 0.48(P1) 0.46(P2) 0.51(P4) 0.53(P3) 1.98

II 0.35(P2) 0.49(P1) 0.47(P3) 0.52(P4) 1.83

III 1.38(P4) 1.27(P3) 1.26(P1) 0.99(P2) 4.90

IV 0.87(P3) 0.95(P4) 0.96(P2) 1.06(P1) 3.84

TOTAL 3.08 3.17 3.20 3.10 12.55

RATA-RATA 0.77 0.79 0.80 0.78 3.14

Lampiran 8. Rataan konsumsi kalsium untuk masing-masing perlakuan

PERIODE PERLAKUAN

P1 P2 P3 P4

I 0.48 0.46 0.53 0.51

II 0.49 0.35 0.47 0.52

III 0.99 0.96 1.38 1.27

IV 1.26 1.06 0.95 0.87

TOTAL 3.22 2.83 3.33 3.17

RATA-RATA 0.81 0.71 0.83 0.79

Page 44: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

29

Lampiran 9. Sidik ragam konsumsi kalsium

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Kalsium

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 3.535a 3 1.178 31.950 .000

Intercept 30.719 1 30.719 833.019 .000

perlakuan 3.535 3 1.178 31.950 .000

Error .443 12 .037

Total 34.696 16

Corrected Total 3.977 15

a. R Squared = .889 (Adjusted R Squared = .861)

Kalsium

perlaku

an N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana P1 4 .9150

P2 4 .9275

P3 4 1.7475

P4 4 1.9525

Sig. .928 .157

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 45: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

30

Lampiran 10 . Konsumsi fosfor berdasarkan rancangan percobaan

PERIODE KAMBING

TOTAL A B C D

I 0.87(P1) 0.89(P2) 0.98(P4) 0.92(P3) 3.66

II 0.71(P2) 0.99(P1) 0.95(P3) 1.06(P4) 3.71

III 1.63(P4) 1.75(P3) 1.74(P1) 1.87(P2) 6.99

IV 1.56(P3) 1.81(P4) 2.12(P2) 2.32(P1) 7.81

TOTAL 4.77 5.44 5.79 6.17 22.17

RATA-RATA 1.19 1.36 1.45 1.54 5.54

Lampiran 11. Rataan konsumsi fosfor untuk masing-masing perlakuan

PERIODE PERLAKUAN

P1 P2 P3 P4

I 0.87 0.89 0.92 0.98

II 0.99 0.71 0.95 1.06

III 1.87 1.74 1.63 1.75

IV 2.12 2.32 1.81 1.56

TOTAL 5.85 5.66 5.31 5.35

RATA-RATA 1.46 1.42 1.33 1.34

Page 46: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

31

Lampiran 12. Sidik ragam konsumsi fosfor

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:fosfor

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 1.715a 6 .286 22.521 .000

Intercept 9.719 1 9.719 765.889 .000

kolom .005 3 .002 .128 .941

baris .000 0 . . .

perlakuan .000 0 . . .

Error .114 9 .013

Total 11.548 16

Corrected Total 1.829 15

a. R Squared = .938 (Adjusted R Squared = .896)

Fosfor

baris N

Subset

1 2 3

Duncana 2 4 .4575

1 4 .4750

4 4 .9600

3 4 1.2250

Sig. .831 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .013.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 47: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

32

DOKUMENTASI PENELITIAN

Proses persiapan penelitian Kandang penelitian

Rumput benggala Daun gamal dan daun lamtoro

Page 48: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

33

Urine kambing

Renovasi kandang penelitian

Proses pencacahan rumput benggala Penimbangan kambing

Page 49: KONSUMSI BAHAN KERING, PROTEIN, DAN MINERAL PAKAN ... · dorongan dan materi kepada penulis. 2. BapakProf.Dr. Ir. Muhammad Rusdy. M. Agr selaku pembimbing utama ... dan mineral pakan

34

RIWAYAT HIDUP

Alif Surya Firman (I111 11 375)lahir di Bulukumba,

pada tanggal 24 September 1993 dari pasangan

Jamaluddin Pasakai dan Rahmatia. Jengjang pendidikan

formal yang pernah ditempuh adalah menyelesaikan

Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 112Barang pada tahun

2005, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negeri 1 Kajang, tamat pada tahun 2008 dan melanjutkan

sekolah ke Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Kajang, tamat pada tahun

2011. Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan

Tinggi Negeri dan lulus melalui Jalur SNMPTN di Program Studi Peternakan,

Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Hingga akhirnya lulus

Pendidikan Sarjana (S1) Program studi Peternakan, Fakultas Peternakan,

Universitas Hasanuddin Makassar pada Tahun 2017.