sludge pakan

Upload: pariyantoibnmasr

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    1/32

    PEMAKAIAN LIMBAH

    SUMBER BAH

    PROGRAM STUDI TEK

    DEP

    FAKULT

    I

    (SLUDGE) BIOGAS DARI KOTORAN S

    N BAKU PAKAN NILA Oreochromis ni

     

    SATYA JATI NUGROHO

    OLOGI DAN MANAJEMEN PERIKAN

    RTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

    S PERIKANAN DAN ILMU KELAUTA

    STITUT PERTANIAN BOGOR

    2010

    PI SEBAGAI

     oticus 

    AN BUDIDAYA

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    2/32

    PEMAKAIAN LIMBAH

    SUMBER BAH

    sebagai salah satu s

    Program StudF

    PROGRAM STUDI TEK

    DEP

    FAKULT

    I

    (SLUDGE) BIOGAS DARI KOTORAN S

    N BAKU PAKAN NILA Oreochromis ni

    SATYA JATI NUGROHO

    SKRIPSI 

    yarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perika

    i Teknologi & Manajemen Perikanan Budidkultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Institut Pertanian Bogor

    OLOGI DAN MANAJEMEN PERIKAN

    RTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

    S PERIKANAN DAN ILMU KELAUTA

    STITUT PERTANIAN BOGOR

    2010 

    PI SEBAGAI

     oticus 

    nan pada

    ya

    AN BUDIDAYA

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    3/32

    PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

    DAN SUMBER INFORMASI

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

    PEMAKAIAN LIMBAH (SLUDGE) BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

    SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU PAKAN NILA Oreochromis niloticus.

    adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

    kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang

    berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

    penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

    bagian akhir skripsi ini.

    Bogor, Juni 2010

    SATYA JATI NUGROHOC14062974

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    4/32

    Judul Skripsi : Pemakaian Limbah (Sludge) Biogas dari Kotoran Sapi

    sebagai Sumber Bahan Baku Pakan Nila Oreochromis

    niloticus.

    Nama Mahasiswa : Satya Jati Nugroho

    Nomor Pokok : C14062974

    Disetujui,

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr.Ir. Nur Bambang Priyo Utomo, M.Si. Ir. Mia Setiawati, M.Si.

    NIP. 19650814 199303 1 005 NIP.19641026 199203 2 001

    Diketahui,

    Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Prof. Dr. Indra Jaya

    NIP. 196104101986 011 002

    Tanggal Lulus :

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    5/32

    KATA PENGANTAR 

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat

    yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

    “Pemakaian Limbah (Sludge) Biogas dari Kotoran Sapi Sebagai Sumber Bahan

    baku Pakan Nila Oreochromis niloticus” ini, sebagai salah satu persyaratan dalam

    memperoleh gelar Sarjana Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor,

    Sholawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rosululloh SAW, para

    sahabatnya dan semua yang mengikuti mereka hingga hari akhir.

    Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2010– Juni 2010. Pembuatan

    pakan dilakukan di Laboratorium Pembuatan Pakan, pemeliharaan ikan dilakukan

    di Laboratorium Kaca 2, dan analisa proksimat bahan baku, pakan, dan tubuh ikan

    dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas

    Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Nur Bambang Priyo

    Utomo sebagai Pembimbing I Skripsi atas segala bimbingan dan arahannya

    selama penelitian hingga penyusunan skripsi ini, Ibu Ir. Mia Setiawati, M.Si.

    sebagai pembimbing II atas arahannya selama penelitian ini hingga penyusunan

    skrpsi ini, serta Ibu Ir. Iis Diatin, MM sebagai dosen penguji dalam sidang skripsi.

    Bogor, Juni 2010

    Satya Jati Nugroho 

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    6/32

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Jakarta, 19 Juni 1988 dari pasangan yang berbahagia

    Bapak Puji Hartono dan Ibu Peni Sugesti. Penulis merupakan anak pertama dari

    tiga bersaudara. Kedua adik penulis bernama Setya Putri Larasati dan Titis Satria

    Putra.

    Penulis menyelesaikan masa pendidikan di SMA N 2 Purworejo tahun 2006.

    Kemudian melanjutkan studi di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Mahasiswa

    IPB (USMI) dan melalui program mayor-minor tahun 2007 penulis diterima di

    Mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya dan Minor Pengembangan

    Usaha Agribisnis.

    Selama masa perkuliahan, penulis aktif pada beberapa organisasi

    kemahasiswaan, diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

    IPB (BEM KM IPB) periode 2006/2007, UKM Taekwondo (2006), UKM

    Badminton (2006), BEM-C (Badan Eksekutif Mahasiswa Perikanan) dan

    Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) periode 2007/2008, HIMAKUA

    (2008/2009), Badan Pengawas Himpro periode 2009/2010. Penulis juga pernah

    menjadi Asisten Praktikum pada beberapa mata kuliah yaitu Dasar-dasar

    Akuakultur (2008), Teknologi Penanganan dan Transportasi Biota Perairan (2009

    dan 2010), Nutrisi Ikan (2010), serta Teknologi Produksi Plankton, Benthos, dan

    Alga (2010).

    Untuk menambah pengetahuan dalam perikanan budidaya, penulis

    mengikuti kegiatan magang di Tambak Pinang Gading-Lampung (2007), Praktik

    Kerja (Magang) Balai Besar Air Payau Jepara (2008), dan Praktek Lapang di

    PT.Surya Windu Kartika Banyuwangi (2009). Tugas akhir dalam pendidikantinggi diselesaikan penulis dengan menulis skripsi berjudul “Pengembangan

    Pemakaian Limbah (Sludge) Biogas dari Kotoran Sapi Sebagai Sumber

    Bahan baku Pakan Nila Oreochromis niloticus”. 

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    7/32

    ABSTRAK

    SATYA JATI NUGROHO.  Pemakaian Limbah (Sludge)  Biogas dari Kotoran

    Sapi sebagai Sumber Bahan Baku Pakan Nila Oreochromis niloticus. Dibimbingoleh NUR BAMBANG PRIYO UTOMO dan MIA SETIAWATI. 

    Penyediaan pakan merupakan komponen biaya tertinggi pada usaha

    budidaya ikan sistem intensif sehingga tingginya harga pakan sangat

    mempengaruhi kelangsungan usaha budidaya. Harga pakan tinggi menyebabkan

    kesulitan bagi petani ikan karena sekitar 60 % biaya produksi berasal dari pakan. 

    Mahalnya pakan antara lain disebabkan oleh bahan baku pakan sebagian masih

    impor. Limbah biogas dari kotoran sapi merupakan salah satu sumber bahan baku

    alternatif pakan ikan murah yang potensial dengan kualitas nutrien karbohidrat

    yang memadai disertai dengan jumlah dan ketersediaan yang terjamin sepanjangtahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemakaian limbah biogas dari

    kotoran sapi dengan dosis yang berbeda yaitu 0 %, 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 %

    sebagai pengganti tepung pollard dalam pakan ikan nila (Oreochromis sp.). Pakan

    yang dibuat merupakan pakan buatan jenis pelet tenggelam dengan kandungan

    protein 29%0,47. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 30 hari menggunakan 15

    akuarium berukuran 90x45x45 cm dengan tinggi air 35 cm. Bobot awal ikan rata-

    rata 22,05±3,69 g. Kualitas air dijaga dengan melakukan penyiponan feses dan

    sisa pakan dan pergantian air 3 hari sekali sebanyak 70% dari volume total.

    Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari

    lima perlakuan dan tiga ulangan. Data dianalisis dengan tingkat kepercayaan 95%

    dan dilanjutkan dengan uji Tukey untuk melihat perbedaan pengaruh perlakuanterhadap masing-masing peubah yang diamati, yaitu jumlah konsumsi pakan, laju

    pertumbuhan spesifik individu, efisiensi pakan, kelangsungan hidup, retensi

    protein, dan retensi lemak. Pakan yang menggunakan bahan baku dengan maupun

    tanpa limbah biogas tidak menyebabkan pengaruh yang berbeda pada parameter

    pertumbuhan (p>0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan

    limbah biogas dapat menggantikan bahan baku pollard dalam formulasi pakan

    ikan.

    Kata kunci : limbah biogas, ikan nila, tepung pollard

    ------------------ABSTRACT

    Provision of feed is the highest component in the cultivation of intensive

    fish culture system so that the high price of feed affects the continuity of the

    cultivation. The high cost of feed is caused by the fact that some of the raw

    materials are still imported feed. The high price of feed is a problems for fish

    farmers because about 60% of production costs comes from the feed. Waste

    biogas from cow manure is one source of alternative materials potentially cheap

    fish feed with adequate carbohydrate nutrient quality coupled with a guaranteed

    amount and availability throughout the year. This study aims to assess the use of

    biogas from manure waste with different doses of 0%, 25%, 50%, 75% and 100%

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    8/32

    substitution of whea

    created is a kind of

    Fish was cultured o

    height of 35 cm of w

    g. Water quality waswater three days as

    indicate that the use

    Food that use raw

    different effect on til

    rate, feed intake, fee

    concluded that the q

    biogas waste materia

    Key word : waste bio

    t pollard in feed tilapia (Oreochromis  sp.)

    artificial feed pellets sank with 29%±0,47

    ver 30 days using 15 aquarium size 90x4

    ater. At the begin the average weight of fish

    maintained with sifon feces and food remuch as 70% of the total volume. The resu

    f biogas waste can replace the pollard in fe

    aterials with and without biogas waste d

    apia performance parameters including gro

    efficiency, protein retention and fat retentio

    ality of all food is relatively the same test

    up to 100% can replace raw materials polla

    gas (sludge), tilapia, wheat pollard

    . Feed that was

    protein content.

    x45 cm with a

    was 22,05±3,69

    ins and runninglts of this study

    ed formulations.

    oes not cause a

    th rate, survival

    n. Thus it can be

    which feed the

    d flour.

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    9/32

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR TABEL  ...................................................................................... x

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

    I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

    II. METODE PENELITIAN  .................................................................. 2

    2.1 Pakan Uji ........................................................................... 2

    2.2 Pemeliharaan Ikan UJi ................................................................. 3

    2.3 Analisa Proksimat....................................................................... .. 4

    2.4 Analisa Statistik .......................................................................... 4

    2.4.1 Jumlah Konsumsi Pakan .................................................... 4

    2.4.2 Pertumbuhan ....................................................................... 5

    2.4.3 Efisiensi Pakan .................................................................... 5

    2.4.4 Kelangsungan Hidup ........................................................... 5

    2.4.5 Retensi Protein .................................................................... 6

    2.4.6 Retensi Lemak ..................................................................... 6

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN  .......................................................... 7

    3.1 Hasil .......................................................................... 7

    3.2 Pembahasan ... ........................................................................ 7

    IV. KESIMPULAN ..................................................................................... 10

    DAFTAR PUSTAKA ............................... .................................................. 11

    LAMPIRAN  ............................................................................................. 12

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    10/32

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1. Komposisi bahan pakan penelitian untuk ikan nila............................... 3

    2. Parameter kinerja pertumbuhan ikan uji ............................................... 7

    x

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    11/32

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1. Prosedur analisis proksimat ................................................................. 12

    2. Komposisi proksimat pakan perlakuan (%bobot kering) ..................... 15

    3. Nila laju pertumbuhan spesifik (LPS), survival rate (SR), jumlah

    konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), dan retensi lemak

    (RL) ...................................................................................................... 16

    4. Hasil Analisis Proksimat Bahan Baku ................................................. 20

    5. Kisaran kualitas air selama pemeliharaan ............................................ 21

    xi

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    12/32

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    13/32

    II. METODE PENELITIAN

    2.1. Pakan Uji

    Pada penelitian ini digunakan limbah biogas dari kotoran sapi sebanyak 0 %,

    25%, 50 %, 75%, dan 100% sebagai bahan pengganti tepung pollard dalam pakan

    (Tabel 1). Formulasi pakan uji disusun berdasarkan hasil analisis bahan baku

    pakan (Lampiran 4). Perlakuan selengkapnya adalah sebagai berikut:

    1. Pakan dengan bahan baku 32 % dari tepung pollard (0% limbah biogas).

    2. Pakan dengan bahan baku 24 % tepung pollard dan 8 % limbah biogas (25%

    limbah biogas).

    3. Pakan dengan bahan baku 16 % tepung pollard dan 16 % limbah biogas (50%

    limbah biogas).

    4. Pakan dengan bahan baku 8 % tepung pollard dan 24 % limbah biogas (75%

    limbah biogas).

    5. Pakan dengan bahan baku 32 % dari limbah biogas (100% limbah biogas).

    Pakan yang diberikan pada ikan nila sebagai perlakuan adalah pakan

    kering jenis tenggelam. Setelah pakan kering selesai dibuat, kemudian pakan

    tersebut dianalisis komposisi proksimatnya.

    2

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    14/32

    Tabel 1. Komposisi bahan pakan penelitian untuk ikan nila Oreochromis niloticus 

    Bahan PakanLimbah Biogas dari kotoran sapi (% tepung pollard)

    0 % 25 % 50% 75% 100%

    Tepung Ikan 18,50 18,50 18,50 18,50 18,50

    Limbah Biogas - 8,00 16,00 24,00 32,00

    Tepung Kedelai 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00

    Tepung Pollard 32,00 24,00 16,00 8,00 -

    Homini 21,50 21,50 21,50 21,50 21,50

    Minyak 1  6,00 6,00 6,00 6,00 6,00

    Premix2  5 5 5 5 5

    CMC 2 2 2 2 2

    Total (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

    %Protein 29.18 29.98 29.05 29.12 29.97

    C/P (kkal/kg) 10,41 10,04 9,67 9,30 8,90

    DE (kkal/kg pakan)5  3065 3010 2936 2881 2806

    Keterangan :

    1. Merupakan kombinasi dari minyak ikan dan minyak jagung dengan perbandingan 3% : 3%.

    2. Premix merupakan campuran mineral dan vitamin.

    3. CMC = Carboxy Methyl Cellulose.

    4. C= energi; P=protein

    5. 1g protein = 3,5 kkal DE, 1 g karbohidrat = 2,5 kkal DE, 1g lemak 8,1 kkal DE

    2.2 Pemeliharaan Ikan Uji

    Wadah yang digunakan adalah 17 akuarium berukuran 90 cm x 45 cm x 45

    cm diisi dengan air sekitar 75 %. Treatment   air yang dilakukan yaitu dengan

    menggunakan kaporit 200 ppm diberi aerasi kuat selama 24 jam. Ikan uji yang

    digunakan yaitu ikan nila yang berasal dari satu pemijahan dari petani ikan di

    Cijeruk.

    Ikan diadaptasikan terlebih dahulu terhadap media budidaya dan diberipakan komersial serta pakan uji (1:1). Setelah ikan dapat beradaptasi, ikan

    dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh sisa

    pakan dalam tubuh ikan. Kemudian ikan ditimbang dengan bobot awal rata-rata

    22,0527±3,6871 g dan dimasukkan ke dalam akuarium dengan kepadatan 15 ekor

    per akuarium.

    Pemeliharaan ikan dilakukan selama 30 hari, dan diberi pakan secara at

    satiation (sampai ikan kenyang) sebanyak 3 kali sehari dengan pakan sesuai

    3

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    15/32

    masing-masing perlakuan. Untuk mengetahui laju pertumbuhan harian dilakukan

    penimbangan bobot ikan masing- masing perlakuan di awal dan akhir

    pemeliharaan.

    Selama masa pemeliharaan, kotoran (feses) dibuang dengan cara

    menyipon setiap hari sebelum dan sesudah pemberian pakan. Air yang terbuang

    selama penyiponan diganti dengan air yang baru dan bersih. Pergantian air setiap

    harinya berkisar antara 30–60 % dari volume total air yang ada pada setiap

    perlakuan di dalam akuarium. Sedangkan pergantian air 60 – 80 % dari volume

    total air dilakukan 3 hari sekali.

    Parameter kualitas air juga dilakukan untuk mengetahui kondisi air.

    Kualitas air yang diukur adalah suhu, pH, Oksigen terlarut, dan amoniak (NH3).

    Suhu dilakukan sehari sekali, sedangkan NH3  pH, dan Oksigen terlarut  diukur

    pada awal dan akhir pemeliharaan. 

    2.3. Analisis Proksimat

    Analisis proksimat ini dilakukan menurut prosedur Takeuchi (1988).

    Metode atau prosedur analisis proksimat (analisis kadar air, kadar protein, kadar

    lemak, kadar abu, dan kadar serat kasar) selengkapnya dapat dilihat pada

    Lampiran 1.

    2.4. Analisis Statistik

    Penelitian menggunakan rancangan percobaan dengan Rancangan Acak

    Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Data yang

    diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam pada tingkat

    kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Tukey untuk melihat perbedaanpengaruh perlakuan terhadap masing-masing peubah yang diamati. Peubah yang

    dievaluasi adalah: 1) jumlah konsumsi pakan, 2) laju pertumbuhan harian

    individu, 3) efisiensi pakan, 4) kelangsungan hidup, 5) retensi protein, dan 6)

    retensi lemak.

    2.4.1. Jumlah Konsumsi Pakan

    Jumlah konsumsi pakan ikan uji diketahui dengan cara menimbang jumlah

    pakan yang dimakan oleh ikan uji selama penelitian.

    4

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    16/32

    2.4.2. Pertumbuhan

    Laju pertumbuhan spesifik ikan uji dihitung berdasarkan rumus Huisman

    (1976):

       1 100% LPS = Laju Pertumbuhan Spesifik

    Wt = rata-rata bobot individu pada waktu t percobaan (g)

    Wo = rata-rata bobot individu pada waktu awal percobaan (g)

    t = waktu percobaan (hari)

    2.4.3. Efisiensi Pakan

    Efisiensi pakan didefinisikan sebagai peningkatan berat basah daging per

    unit berat pakan kering. Efisiensi pakan (EP) dianalisis berdasarkan rumus

    Takeuchi (1988):

    Ep (%) =  Wt  Wd ‐WoJKP

      100% Keterangan :

    EP = efisiensi pakan (%)

    Wt = biomassa mutlak ikan pada waktu t (g)

    Wo = biomassa mutlak ikan pada awal percobaan (g)

    Wd = biomassa mutlak ikan yang mati (g)

    JKP = jumlah (bobot) pakan yang dikonsumsi selama percobaan (g)

    2.4.4. Kelangsungan Hidup

    Derajat kelangsungan hidup ikan uji didapatkan dengan menghitung jumlah

    individu ikan uji yang hidup sampai akhir percobaan. Perhitungannyamenggunakan rumus:

    %   % Keterangan:

    SR = kelangsungan hidup ikan

     Nt  = jumlah individu ikan uji pada t percobaan (ekor)

     No= jumlah individu ikan uji pada awal percobaan (ekor)

    5

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    17/32

    2.5.5. Retensi Protein

    Rp % = Pt‐PoPp

      100% Keterangan :

    RP = retensi protein (%)

    Pt = bobot protein tubuh pada waktu t (g)

    Po = bobot protein tubuh awal (g)

    Pp = bobot protein pakan (g)

    2.5.5. Retensi Lemak

    R  % = Lt‐LoLp   100% Keterangan :

    RL = retensi lemak (%)

    Lt = bobot lemak tubuh pada waktu t (g)

    Lo = bobot lemak tubuh awal (g)

    Lc = bobot lemak pakan (g)

    6

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    18/32

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Hasil

    Data rata-rata parameter uji hasil penelitian berupa Laju Pertumbuhan

    Spesifik (LPS), Kelangsungan Hidup (KH), Jumlah Konsumsi Pakan (JKP),

    Efisiensi Pemberian Pakan (EP), Retensi Protein (RP), dan Retensi Lemak (RL)

    disajikan pada Tabel 2. Data tiap ulangan dan analisis statistiknya disajikan pada

    Lampiran 3 

    Tabel 2. Parameter kinerja pertumbuhan ikan uji

    Parameter Uji A (0%) B (25%) C (50%) D (75%) E (100%)

    LPS (%) 1.85±0.09a

    1.71±0.08 a  2.17±0.87

     a  2.08±0.28

     a  1.75±0.27

     a 

    KH (%) 98±3.85 a  100±0

     a  98±3.85

     a  100±0

     a  96±7.7

     a 

    JKP (g) 453.13±43.76 a  435±38.43

     a  479.03±40.26

     a  446.53±35.2

     a  492.97±17.38

     a 

    EP (%) 56.87±5.64 a  50.60±4.80

     a  61.56±23.6

     a  54.90±4.49

     a  59.46±15.0

     a 

    RP (%) 37.85±2.12 a  40.51±1.12

     a  45.84±8.86

     a  47.90±2.34

     a  31.92±3.50

     a 

    RL (%) 69.70±5.23 a  69.70±5.23

     a  81.95±14.79

     a  53.20±0.32

     a  60.97±4.33

     a 

    Ket : huruf superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukan hasil yang tidak berbedanyata ( P>0,05).

    Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa penambahan dosis limbah biogas

    dalam formulasi pakan tidak menyebabkan pengaruh yang berbeda terhadap laju

    pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, jumlah konsumsi pakan, efisiensi

    pakan, retensi protein, dan retensi lemak (p>0,05).

    5.2 Pembahasan

    Hasil pengujian selama 30 hari pemeliharaan menunjukkan bahwa

    penambahan jumlah limbah biogas berbeda sebagai sumber bahan baku pakan

    tidak mempengaruhi parameter biologi ikan nila yang meliputi laju pertumbuhan,

    tingkat kelangsungan hidup, jumlah konsumsi pakan, efisiensi pakan, retensi

    protein, dan retensi lemak (p>0.05). Pertumbuhan terjadi karena ada kelebihan

    energi dari pakan yang dikonsumsi setelah kebutuhan energi minimumnya

    terpenuhi seperti berenang, bergerak, bernafas, perawatan (maintenance), dan

    proses metabolisme. Pertumbuhan yang sama diduga karena kandungan protein,

    lemak, karbohidrat, energi, dan C/P pakan sama (Tabel 1). Data tersebut

    menunjukkan bahwa energi dari lemak dan karbohidrat diduga sudah memenuhi

    7

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    19/32

    kebutuhan metabolisme ikan, sehingga protein disintesis untuk pertumbuhan.

    Limbah biogas dapat menggantikan tepung pollard sampai 100%, diduga karena

    memiliki kandungan karbohidrat yang memenuhi kebutuhan ikan nila. Kadar

    karbohidrat limbah biogas 34,85%. Menurut Furuichi (1988), kebutuhan

    karbohidrat untuk ikan omnivora sekitar 30-40%. Karbohidrat terdapat dalam

    makanan ikan dalam bentuk serat kasar dan ekstrak N-bebas. Karbohidrat dalam

    pakan ikan dapat memperlihatkan efek  protein sparring action (Steffens, 1989).

    Karbohidrat merupakan sumber energi termurah dari semua sumber energi yang

    terdapat dalam bahan pakan (Parker, 2002).

    Pertumbuhan berkaitan dengan jumlah konsumsi pakan dan efisiensi

    pakan yang diberikan. Jumlah pakan yang dikonsumsi ikan nila dengan

    penggunaan limbah biogas maupun tanpa limbah biogas menujukkan hasil yang

    tidak berbeda nyata (p>0,05). Limbah biogas diduga memiliki bau yang tidak

    terlalu menyengat sehingga ikan dapat mengkonsumsi pakan uji. Selain itu diduga

    masing-masing pakan uji memiliki aktraktan yang baik. Ikan sangat sensitif

    terhadap rasa dan bau tertentu di dalam makanannya (palatabilitas) dan hal ini

    mempengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi. Selain itu, nutrien esensial yang

    dibutuhkan oleh ikan sudah ada pada pakan. Akibatnya metabolisme ikan tidak

    terganggu.

    Pakan merupakan sumber nutrien untuk pertumbuhan, yaitu sebagai

    sumber energi dan materi pembangun tubuh. Sedangkan pemanfaatan pakan yang

    diberikan (EP) didefinisikan sebagai peningkatan berat basah daging per unit berat

    pakan kering. Semakin besar nilai efisiensi pakan, menunjukkan pemanfaatan

    pakan dalam tubuh ikan semakin efisien dan menandakan bahwa kualitas pakan

    tersebut baik. Nilai efisiensi pakan pemakaian limbah biogas 0%, 25 %, 50%,75%, dan 100% pada pakan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata antar

    perlakuan (p>0,05). Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan nilai efisiensi pakan uji

    lebih dari 50%. Hal ini diduga kecernaan pakan baik sehinggga pakan yang

    dikonsumsi terserap oleh tubuh baik. Pemanfaatan energi pakan terlebih dahulu

    digunakan untuk proses pencernaan dan metabolisme, kemudian dihasilkan

    pertumbuhan. Pada proses pencernaan, makanan yang tadinya merupakan

    senyawa kompleks akan dipecah menjadi senyawa sederhana sehingga mudah

    8

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    20/32

    diserap melalui dinding usus dan disebarkan ke seluruh tubuh melalui sistem

    peredaran darah. Efisiensi pakan dan pertumbuhan baik diduga kecernaan pakan

    pada ikan uji juga baik.

    Komponen nutrien yang berkontribusi terhadap penyediaan materi dan

    energi tumbuh adalah protein, lemak, dan karbohidrat. Pertumbuhan ikan yang

    relatif cepat disebabkan karena kandungan energi pakan uji sudah terpenuhi dari

    karbohidrat dan lemak (Lampiran 2). Sehingga protein tidak digunakan

    sepenuhnya dalam proses tersebut dan sisanya digunakan untuk pertumbuhan. Hal

    ini dapat dilihat dari parameter retensi protein menunjukan hasil yang tidak

    berbeda nyata untuk masing-masing perlakuan, karena pakan memiliki kandungan

    nutrisi sama. Retensi protein (RP) menggambarkan banyaknya jumlah protein

    pakan yang disimpan dalam tubuh ikan (Halver, 1989). Kadar protein pada

    kelima perlakuan pakan berkisar antara 29.05-29.98% diduga sudah mencukupi

    kebutuhan protein ikan nila. Hal ini sesuai Webster dan Liem (2002)

    mengemukakan bahwa kadar protein pakan optimum untuk ikan nila antara 28-

    50%, sedangkan untuk benih ikan nila ukuran 0,5 gram memerlukan kadar protein

    pakan antara 36-50%. Limbah biogas memiliki kadar protein 17,08% yang sama

    dibandingkan dengan tepung pollard yaitu 17,59%.

    Retensi lemak dari kelima perlakuan memiliki nilai yang tidak berbeda

    nyata (p>0,05). Hal ini dikarenakan kadar protein, lemak, maupun karbohidrat

    kelima pakan relatif sama, sehingga jumlah energi pakan pun sama. Selain itu

    kadar lemak pada kelima perlakuan pakan berkisar antara 9,46-9,89% diduga

    telah mencukupi kebutuhan lemak ikan nila. Hal ini sesuai dengan Chou dan

    Shiau dalam Webster (2002) bahwa kadar lemak sebesar 5% sudah mencukupi

    kebutuhan ikan nila.Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan

    dikatakan baik karena survival rate ikan uji lebih dari 90%. Tingkat kelangsungan

    hidup tersebut menandakan bahwa pakan uji tidak berpengaruh buruk terhadap

    ikan nila, dan kandungan dari limbah biogas tidak membawa dampak penyakit,

    serta pengolahan limbah biogas menjadi pakan sudah baik. Selain itu kualitas air

    pada media pemeliharaan sudah memenuhi kisaran optimum ikan nila (Lampiran

    5).

    9

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    21/32

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah biogas dari kotoran sapi

    dapat mengganti tepung pollard sampai 100 % sebagai bahan baku pakan sumber

    karbohidrat pada pakan ikan nila.

    4.2 Saran

    Disarankan untuk menggunakan bahan baku limbah biogas sebagai bahan

    baku pakan menggantikan tepung pollard. Selain itu perlu dilakukan uji kecernaan

    limbah (sludge) biogas. 

    10

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    22/32

    DAFTAR PUSTAKA

    Furuichi, M. 1988. Dietary requirement, p 8-78.  In  Watanabe, T. (ed). Fish

    Nutrition and Mariculture. Department of Aquatic. Biosence. TokyoUniversity of Fisheries. JICA. 233pp.

    Halver, E.J. 1989. Fish nutrition. School of Fisheries., University of Washington

    Seattle, Academic Press. Inc, Washington, p117.

    Huisman EA. 1976. Food conversion efficiencies at maintenance and production

    levels of carp (Crypinus carpio) and rainbow trout (Salmo gairdiveri).

    Aquaculture 9 : 259-273.

    Parker, R. 2002. Aquaculture science. Delmar. 621pp.

    Schmid, G. 2007. Biogas utilization.

    http: //www.gtz.de/gate/techinfo/biogas/appldev/operation/utilizat.html.

    Steffens, W. 1989. Principles of fish nutrition. Halsted Press: a Division of John

    Wiley & Sons, New York.pp 384.

    Takeuchi, T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrients, p.

    179-225. In Fish Nutrition and Mariculture. Watanabe, T (ed.). Departement

    of Aquatic Bioscience. Tokyo University of Fisheries.

    Utomo, NBP. 2006. Penggunaan berbagai hasil samping pertanian dan

    peternakan sebagai sumber bahan baku alternatif pakan ikan. Makalah

    disampaikan pada acara Apresiasi Budidaya Gurame di Purwokerto tanggal

    27-29 Juli 2006.

    Webster, C.D. and Liem C. 2002. Nutrient requirements and feeding of finfish for

    aquaculture, CABI Publishing. 418 pp.

    11

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    23/32

    Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat.

    Prosedur analisis proksimat adalah sebagai berikut :

    A.  Kadar Protein (metode Kjedahl) (Takeuchi, 1988).

    1. 

    Sampel ditimbang seberat 0,5-1,0 gram dan dimasukkan ke dalam labu

    kjedahl.

    2.  Katalis berupa K2SO4.5H2O dengan rasio 9 : 1 ditimbang sebanyak 3

    gram dan dimasukkan ke dalam labu kjedahl.

    3.  Selanjutnya ditambahkan 10 ml H2SO4 pekat ke dalam labu tersebut dan

    kemudian labu dipanaskan selama 3-4 jam sampai cairan dalam labu

    berwarna hijau.

    4. 

    Lalu larutan didinginkan, lalu ditambahkan air destilata 30 ml. Kemudian

    masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar dan diencerkan dengan

    akuades sampai larutan tersebut mencapai volume 100 ml (larutan A).

    5.  Labu erlenmeyer diisi 10 ml H2SO4  0,05 N dan ditambahkan 2-3 tetes

    indikator methylen blue atau methyl red (larutan B).

    6.  Larutan A diambil sebanyak 5 ml dan ditambahkan 10 ml NaOH 30%

    yang dimasukkan ke dalam labu kjedahl. Lalu dilakukan pemanasan dan

    kondensasi selama 10 menit mulai saat tetesan pertama pada larutan B.

    7.  Larutan dalam labu erlenmeyer dititrasi dengan 0,05 N larutan NaOH

    sampai terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi hijau tua.

    8.  Kadar protein (%) =, , %  

    Keterangan :

    Vs = ml 0,05 N nitran NaOH untuk sampel

    Vb = ml 0,05 N nitran NaOH untuk blanko

    F = faktor koreksi dari 0,05 N larutan NaOH

    S = bobot sampel (gram)

    * = setiap ml 0,05 N NaOH ekuivalen dengan 0,0007 gram nitrogen

    ** = faktor nitrogen

    12

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    24/32

    (Lanjutan Lampiran 1)

    B.  Kadar Lemak (metode ether ekstraksi Sochlet) (Takeuchi, 1988)

    1.  Labu ekstraksi dipanaskan pada suhu 1100C selama satu jam, kemudian

    didinginkan selama 30 menit dalam eksikator dan ditimbang bobot labu

    tersebut (A).

    2.  Kemudian dimasukkan petroleum benzen sebanyak 150-250 ml ke dalam

    labu reaksi.

    3.  Bahan ditimbang sebanyak 5 g (a), dimasukkan ke dalam selongsong,

    kemudian selongsong dimasukkan ke dalam sochlet   serta diletakkan

    pemberat di atasnya.

    4. 

    Labu ekstraksi yang telah dihubungkan dengan sochlet   di atas hotplate

    dengan air mendidih pada suhu 1000C didiamkan sampai cairan yang

    merendam bahan dalam sochlet  menjadi bening.

    5.  Setelah larutan petroleum benzen bening, labu ekstraksi dilepaskan dari

    rangkaian dan tetap dipanaskan hingga petroleum benzen menguap semua.

    6.  Labu dan lemak tersisa dipanaskan dalam oven selama 16-60 menit,

    dieksikator dan ditimbang (B).

    7. 

    Kadar Lemak (%) = %  C.  Kadar Air (Takeuchi, 1988)

    1.  Timbang sampel sebanyak X gram, lalu masukkan ke dalam cawan (Y).

    2.  Masukkan cawan ke dalam oven dengan suhu 1100C selama 2-3 jam.

    3.  Dinginkan cawan ke dalam eksikator selama 30 menit, lalu ditimbang (Z).

    4.  Panaskan lagi dalam oven dengan suhu yang sama selama 1-1,5 jam.

    5.  Dinginkan lagi cawan ke dalam eksikator selam 30 menit, lalu ditimbang.

    6. 

    Kadar air (%) = %  

    D.  Kadar Abu (Takeuchi, 1988)

    1.  Cawan porselin dipanaskan pada suhu 6000C selama 1 jam menggunakan

    muffle furnace, lalu dibiarkan sampai suhu muffle furnace turun sampai

    1100C, lalu cawan porselin dikeluarkan dan disimpan dalam eksikator

    selam 30 menit dan selanjutnya ditimbang (A).

    2. 

    Cawan porselin dipanaskan (X) seperti prosedur nomor 1, lalu ditimbang.

    13

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    25/32

    3.  Sampel sebanyak 1-2 gram ditimbang, lalu dimasukkan ke erlenmeyer,

    kemudian ditambahkan H2SO4 0,3 N 50 ml, lalu dipanaskan lagi selama

    30 menit.

    4. 

    Larutan pada nomor 3 di atas disaring, lalu dicuci berturut-turut dengan 50

    ml air panas, 50 ml H2SO4 0,3 N 50 ml, dan 25 ml aseton.

    5.  Kertas saring dan isinya dimasukkan ke cawan porselin, lalu dikeringkan

    selama satu jam dan didinginkan dalam eksikator, selanjutnya ditimbang

    (Y), setelah itu dipijarkan, lalu didinginkan dan kemudian ditimbang (Z).

    6.  Serat kasar (%) = %  

    14

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    26/32

    Lampiran 2. Komposisi proksimat pakan perlakuan (% bobot kering)

    Komposisi

    proksimatPakan perlakuan

    A (0%) B(0%) C(0%) D(0%) E(0%)

    Protein 29.18 29.98 29.05 29.12 29.97

    Lemak 9.84 9.89 9.64 9.79 9.46

    SK 6.19 7.90 9.21 10.53 11.66

    Abu 11.13 13.76 15.76 18.36 20.94

    BETN 43.65 38.46 36.34 32.20 27.96

    DE 3065 3010 2936 2881 2806

    15

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    27/32

    Lampiran 3. Nilai laju pertumbuhan spesifik (LPS), survival rate (SR), jumlah

    konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), retensi protein (RP),

    dan retensi lemak (RL)

    a. 

    Laju Pertumbuhan Spesifik Individu (LPS)

    UlanganLaju Pertumbuhan Spesifik Individu (%)

    Pakan 0 % Pakan 25 % Pakan 50 % Pakan 75 % Pakan 100%

    1 1.75 1.74 2.75 2.29 2.02

    2 1.89 1.78 2.61 1.76 1.75

    3 1.9 1.61 1.16 2.19 1.49

    Rata-rata 1.85 1.71 2.17 2.08 1.75

    Standar

    Deviasi

    0.09 0.09 0.88 0.28 0.27

    Tabel Anova LPS

    Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    Between Groups ,497 4 ,124 ,665 ,631

    Within Groups 1,869 10 ,187

    Total 2,367 14

    b. Survival Rate (SR)

    UlanganSurvival Rate (%)

    Pakan 0 % Pakan 25 % Pakan 50 % Pakan 75 % Pakan 100%

    1 93.33 100.00 100.00 100.00 100.00

    2 100 100.00 100.00 100.00 100.00

    3 100 100.00 93.33 100.00 86.67

    Rata-rata 97.77 100.00 97.77 100 95.56

    Standar

    Deviasi

    3.85 0 3.85 0 7.7

    Tabel Anova SR

    Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    Between

    Groups,004 4 ,001 ,583 ,682

    Within

    Groups,018 10 ,002

    Total ,022 14

    16

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    28/32

    (Lanjutan Lampiran 3)

    c. 

    Jumlah Konsumsi Pakan (JKP)

    UlanganJumlah Konsumsi Pakan (g)

    Pakan 0 % Pakan 25 % Pakan 50 % Pakan 75 % Pakan 100%

    1 402.8 404 439.3 414.8 497.4

    2 474.5 478 519.8 440.7 473.8

    3 482.1 423 478 484.1 507.7

    Rata-rata 453.13 435 479.03 446,53 492,97

    Standar

    Deviasi

    43.76 38.43 40.26 35.2 17.38

    Tabel Anova JKP 

    Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    Between Groups 6881,047 4 1720,262 1,315 ,329

    Within Groups 13081,147 10 1308,115

    Total 19962,193 14

    e.  Efisiensi Pakan (EP)

    Ulangan Efisiensi Pakan (%)

    Pakan 0 % Pakan 25 % Pakan 50 % Pakan 75 % Pakan 100%

    1 62.84 54.21 84.22 59.65 56.09

    2 51.63 52.45 63.33 50.71 46.43

    3 56.14 45.15 37.13 54.33 75.86

    Rata-rata 56.87 50.60 61.56 54.90 59.46

    Standar

    Deviasi

    5.64 4.80 23.6 4.49 15.0

    Tabel Anova EP 

    EP

    Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    Between Groups ,022 4 ,005 ,314 ,862

    Within Groups ,171 10 ,017

    Total ,193 14

    17

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    29/32

    f.  Retensi Protein (RP)

    UlanganRetensi Protein (%)

    Pakan 0 % Pakan 25 % Pakan 50 % Pakan 75 % Pakan 100%

    1 39.34921 41.29755 52.10533 49.55276 34.39344

    2 36.3563 39.71862 39.57515 46.2465 29.44625

    Rata-rata 37.85 40.51 45.84 47.90 31.92

    StandarDeviasi

    2.12 1.12 8.86 2.34 3.50

    Tabel Anova RP 

    Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    RP Between Groups 326.947 4 81.737 4.012 .080

    Within Groups 101.866 5 20.373

    Total 428.812 9

    Uji lanjut Tukey RP

    Parameter N Subset for alpha = .05

    1 1

    100.00 2 31.9200

    .00 2 37.8550

    25.00 2 40.5100

    50.00 2 45.8450

    75.00 2 47.9000

    Sig. .079

    Keterangan : kelompok yang homogen terdapat pada kolom yang sama

    18

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    30/32

    g. Retensi Lemak (RL)

    UlanganRetensi Lemak (%)

    Pakan 0 % Pakan 25 % Pakan 50 % Pakan 75 % Pakan 100%

    1 73.398 71.28577 92.41255 53.42892 64.03295

    2 66.00755 68.14736 71.49401 52.97284 57.90392

    Rata-rata 69.70 69.72 81.95 53.20 60.97

    Standar Deviasi 5.23 2.22 14.79 0.32 4.33

    Tabel Anova RL 

    Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    RL Between Groups 930.044 4 232.511 4.307 .070

    Within Groups 269.913 5 53.983

    Total 1199.958 9

    Uji lanjut Tukey RL

    Parameter N Subset for alpha = .05

    1 1

    75.00 2 53.2009

    100.00 2 60.9684

    .00 2 69.7028

    25.00 2 69.7166

    50.00 2 81.9533

    Sig. .055

    Keterangan : kelompok yang homogen terdapat pada kolom yang sama

    19

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    31/32

    Lampiran 4. Hasil Analisis Proksimat Bahan Baku

    Bahan

    Kadar Proximat Bahan (0% air)

    Protein Lemak Abu SK BETN

    Tepung Ikan 59.81 8.81 23.56 0.67 7.15

    Limbah Biogas 17.08 0.81 43.26 17.39 21.46

    Tepung Pollard 17.95 3.54 3.51 6.84 68.17

    Tepung bungkil kedalai 56.67 2.40 7.69 2.94 30.30

    Homini 17.08 14.52 5.11 3.91 59.38

    20

  • 8/17/2019 Sludge Pakan

    32/32

    Lampiran 5. Kisaran kualitas air selama pemeliharaan

    Perlakuan Suhu pH TAN DO

    0% 27.0-28.2 7.53-7.75 1.11-1.23 4.97-5.18

    25% 27.0-27.8 7.52-7.72 1.20-1.27 5.05-5.34

    50% 26.5-28.2 7.58-7.72 1.13-1.21 4.29-4.76

    75% 27.4-27.5 7.60-7.70 1.01-1.14 4.35-4.47

    100% 26.3-28.3 7.61-7.72 1.13-1.16 4.32-5.92