metpen

15
Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan penelitian ilmiah mengenai faktor-faktor resiko dehidrasi pada kejadian diare pada anak balita. Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko terjadinya dehidrasi sebagai penyebab utama kematian anak balita penderita diare. Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penyusunan artikel penelitian ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta dapat menjadi acuan penulis untuk dijadikan sebagai pembelajaran dimasa yang akan datang. Semoga dengan penulisan artikel ini dapat lebih mengembangkan wawasan dan dapat berguna bagi pembaca. Penulis

Upload: melisacitra

Post on 01-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

metpen

TRANSCRIPT

Page 1: metpen

Kata Pengantar

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan penelitian ilmiah

mengenai faktor-faktor resiko dehidrasi pada kejadian diare pada anak balita. Artikel ini dibuat

dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko terjadinya dehidrasi sebagai

penyebab utama kematian anak balita penderita diare.

Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penyusunan artikel penelitian ini masih jauh

dari sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun

serta dapat menjadi acuan penulis untuk dijadikan sebagai pembelajaran dimasa yang akan

datang. Semoga dengan penulisan artikel ini dapat lebih mengembangkan wawasan dan dapat

berguna bagi pembaca.

Penulis

Page 2: metpen

Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................ I

Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

Abstrak ....................................................................................................................... Iii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1

1.2 Permasalahan......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................... .1

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................. 1

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 2

2.1 Kerangka Teori....................................................................................................... 2

2.2 Kerangka Konsep....................................................................................................5

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN.................................................................. ............6

3.1 Desain Penelitian................................................................................................... 6

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................... 6

3.3 Pengumpulan Data................................................................................................ 6

3.4 Analisis Data......................................................................................................... .6

3.5 Populasi Penelitian.................................................................................................6

3.6 Sampel Penelitian..................................................................................................6

3.7 Variabel Penelitian.................................................................................................7

Page 3: metpen

Faktor-Faktor Resiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita

ABSTRAK

Diare merupakan suatu penyakit yang masih sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Diare dapat disebabkan karena adanya faktor kurangnya air bersih pada suatu daerah atau

kebiasaan makan makanan di pinggir jalan yang kurang dari higiene dan dapat saja

memungkinkan seseorang terkena infeksi dari bakteri dan menyebabkan diare. Diare, jika tidak

ditangani dengan benar maka dapat menyebabkan dehidrasi dari yang ringan sampai berat.

Oleh karena itu dibuatlah penelitian ini untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang

dapat menyebabkan dehidrasi pada penderita diare. Desain penelitian ini adalah dengan

menggunakan pendekatan cross sectional.

Kata kunci: diare, dehidrasi

Risk Factor of Dehydration on Infant that Have a Diarrhea

ABSTRACT

Diarrhea is a disease that mostly found in our life. Diarrhea caused by many factors such as a

limited of the clean water or eat some of the un hygiene food in nowhere place. This condition

can cause an infection from many bacteria and cause a diarrhea. If the diarrhea is not treated

well, it can cause a mild dehydration until severe dehydration. Because of that, we make this

research to find the factor that caused a dehydration in infant that have a diarrhea. And the

design of this research is used a cross sectional type.

Key words: diarrhea, dehydration

BAB I

Page 4: metpen

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi tinja yang lembek, biasanya disertai

dengan peningkatan frekuensi dan apabila diukur berat feses lebih dari 200 gram per hari. Diare

dikatakan akut jika kurang dari 14 hari, dinyatakan persisten bila terjadi antara 14-28 hari dan

kronik bila lebih dari 4 minggu. Pada diare, penting untuk diperhatikan kecukupan cairan karena

pada kondisi yang tidak terpantau dapat menyebabkan terjadinya kehilangan cairan yang cukup

banyak (dehidrasi) dan mengakibatkan syok hipovolemik.1 Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor

resiko apa sajakah yang dapat menyebabkan dehidrasi pada penderita diare untuk menghindari

kemungkinan syok hipovolemik dan kematian.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja faktor resiko yang dapat menyebabkan dehidrasi pada balita yang mengalami

diare?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum : mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan dehidrasi pada diare.

Tujuan khusus : mengetahui secara spesifik mengenai hubungan antara faktor-faktor

yang mempengaruhi dehidrasi pada diare.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menjadi dasar pencegahan terjadinya dehidrasi

dan mengurangi angka kematian balita akibat diare.

Bab II

Page 5: metpen

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

Berdasarkan lama dan waktu diarenya, diare diklasifikasikan menjadi diare

akut, persisten, dan kronik. Diare akut adalah diare cair yang terjadi secara akut dan

berlangsung kurang dari 14 hari2, biasanya terjadi kurang dari 7 hari. Diare

persisten adalah diare yang berlangsung selama 2 - 4 minggu, biasanya

berhubungan dengan giardiasis atau amebiasis, diare ini merupakan kelanjutan dari

diare akut (peralihan dari diare akut ke kronis). Dan diare kronik adalah diare yang

berlangsung selama 4 minggu atau lebih, diare ini bersifat intermitten (hilang-

timbul). Diare kronik ini merupakan diare yang berlangsung lama dan dengan

penyebab non-infeksi, misal diare akibat sensitive terhadap gluten (gluten

enteropati).

Pada diare akut tinjanya bersifat cair atau lunak, dan tanpa disertai darah

maupun lendir. Ada banyak penyebab diare, biasanya diare disebabkan oleh virus,

bakteri, maupun parasit, diare ini disebut dengan diare infeksi dan sebaliknya

disebut diare non infektif. Pada beberapa kasus bisa disebabkan karena kelainan

anatomik, bakteriologik, hormonal atau toksikologik, biasa disebut dengan diare

organik, dan sebaliknya disebut dengan diare fungsional.1

Jika diare berlangsung selama 1 – 2 hari secara terus-menerus, anak - anak

akan beresiko mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan dan

memerlukan penggantian cairan tubuh yang hilang dengan cepat. Dehidrasi pada

anak dapat menyebabkan kematian.2

Ada 3 macam dehidrasi berdasarkan kadar ion Na+, yaitu dehidrasi isotonic

(paling sering) dimana kadar Na+ normal sekitar 130 – 150 mmol/L, lalu dehidrasi

hipertonik (hipernatremi) dimana kadar Na+ diatas 165 mmol/L, dan dehidrasi

hipotonik (hiponatremi) dimana kadar Na+ dibawah 130 mmol/L.3

Page 6: metpen

Dehidrasi berdasarkan keadaan klinis atau derajat beratnya dibagi menjadi

tanpa dehidrasi (defisit cairan dibawah 5%), dehidrasi ringan (defisit cairan 5 –

6%), dehidrasi sedang (defisit cairan 5 – 10%), dan dehidrasi berat (defisit cairan

diatas 10%). Dehidrasi ringan mempunyai gambaran klinis turgor kurang, suara

serak (vox cholerica), dan pasien belum jatuh dalam presyok. Gambaran klinis pada

dehidrasi sedang adalah turgor kulit buruk, suara serak, dan pasien sudah jatuh

dalam keadaan presyok atau syok (nadi cepat, nafas cepat dan dalam). Dan

gambaran klinis pada dehidrasi berat adalah sama seperti pada dehidrasi sedang

dengan ditambah dengan kesadaran menurun (dari apatis sampai koma), otot – otot

kaku, dan sianosis.4

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi yaitu,

1. Diare

Diare adalah alasan paling umum seseorang kehilangan kelebihan air. Jumlah yang

signifikan air dapat hilang dengan setiap buang air besar. Seluruh dunia, lebih dari

empat juta anak meninggal setiap tahun karena dehidrasi akibat diare.

2. Muntah

Muntah dapat juga menjadi penyebab hilangnya cairan dan sulit bagi seseorang

untuk menggantikan air dengan minum itu jika mereka tidak mampu menoleransi

cairan.

3. Keringat

Tubuh dapat kehilangan air dalam jumlah yang signifikan ketika mencoba untuk

mendinginkan diri dengan berkeringat. Apakah tubuh panas karena lingkungan

(misalnya, bekerja di lingkungan yang hangat), intens berolahraga dalam lingkungan

yang panas, atau karena demam hadir karena adanya infeksi tubuh menggunakan

sejumlah besar air dalam bentuk keringat dingin sendiri. Tergantung pada kondisi

cuaca, jalan cepat akan menghasilkan hingga 16 ons keringat (satu pon air).

4. Ketidakmampuan untuk minum cairan.

Ketidakmampuan untuk minum secara memadai adalah penyebab potensial lainnya

dehidrasi. Apakah itu adalah kurangnya ketersediaan air atau kurangnya kekuatan

untuk minum dalam jumlah yang memadai, ini, ditambah dengan rutinitas atau air

yang luar biasa kerugian dapat menambah tingkat dehidrasi.3-6

Page 7: metpen

5. Faktor penyakit penyerta bila pasien memiliki pneumonia yang dapat

mengakibatkan dehidrasi karena bayi akan mengalami demam dan demam

menyebabkan suhu tubuh menjadi tinggi sehingga jumlah uap air yang dikeluarkan

tubuh menjadi lebih banyak dari biasanya. Jika tidak diberi asupan minum yang

cukup maka bayi akan megalami dehidrasi. Kemudian jika balita memiliki diabetes

yang tidak terkontrol dari orang tuanya maka dapat menyebabkan dehidrasi karena

adanya peningkatan frekuensi buang air kecil.

6. Faktor lingkungan

Panasnya lingkungan membuat bayi mengeluarkan keringat yang cukup banyak

sehingga akan terjadi banyak cairan yang dikeluarkan oleh bayi. Bila hal ini tidak

diimbangi dengan asupan minum yang cukup, maka balita akan mengalami

dehidrasi.6

2.2 Kerangka Konsep

Bab III

METODOLOGI PENELITIAN

Resiko

Dehidrasi

Diare Muntah Keringat Ketidakmampuan

untuk minum Penyakit penyerta Lingkungan

Page 8: metpen

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan cross sectional,

dimana pengumpulan data dan variabel penelitian dilakukan pada saat yang sama.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 20 oktober 2015 di Perumahan Guji Baru, Grogol.

3.3 Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan data primer

3.4 Analisis Data

A. Analisis Univariat

Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variabel dalam

penelitian.

B. Analisis Bivariat

Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dehidrasi dengan meningkatnya

angka kematian diare, hubungan antara muntah dengan meningkatnya kejadian

dehidrasi, hubungan antara keringat dengan kejadian terjadinya dehidrasi,

hubungan antara intake cairan dengan meningkatnya angka kematian diare,

hubungan antara sosial ekonomi dengan meningkatnya angka kematian diare,

hubungan antara status gizi dengan meningkatnya angka kematian diare,

hubungan antara jenis kelamin dengan meningkatnya angka kematian diare,

hubungan antara pengetahuan orang tua dengan meningkatnya angka

kematian diare, dan hubungan antara komorbiditas dengan meningkatnya

angka kematian diare menggunakan uji Anova dan Chi Square (X)2. Analisa

Page 9: metpen

dilakukan pada tingkat kemaknaan 95% untuk mengetahui ada tidaknya

perbendaan yang bermakna secara statistik menggunakan uji SPSS versi 16.

3.5 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang menderita diare.

3.6 Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

purposive.

3.7 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut:

A. Dehidrasi, dikategorikan dalam 3 kategori, yaitu (1) dehidrasi berat, (2) dehidrasi ringan, dan (3) tidak dehidrasi. Hal ini temasuk berskala ordinal

B. Umur, hasil pengurangan dari tanggal, bulan, dan tahun balita saat ini dengan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran balita. Umur bukan balita adalah kurang dari 1 tahun dan lebih dari 5 tahun, sedangkan umur balita adalah dari usia 1 tahun hingga 5 tahun. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) balita jika berusia 1-5 tahun dan (2) bukan balita jika < 1 tahun dan > 5 tahun. Hasil ukur tersebut berskala interval.

C. Cairan inadekuat

D. Sosial ekonomi, dikategorikan dalam 3 kategori, yaitu (1) status sosial ekonomi atas, (2) status sosial ekonomi menengah, dan (3) status sosial ekonomi bawah.

E. Jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil ukur skala nominal.

F. Pengetahuan orangtua, dikategorikan dari dari tingkat pendidikan sd, smp, sma, maupun s1 keatas.

Page 10: metpen

Daftar Pustaka

1. Behrman, Kliegman, Arvin, Nelson. Ilmu kesehatan anak nelson. Volume II.

Edisi ke-15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.h.889-93.

2. Tim editor. 2014. MIMS petunjuk konsultasi. Edisi 14. Jakarta: Medidata

Indonesia. h. A32-3.

3. Direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

kementerian kesehatan RI. 2010. Buku pedoman pengendalian penyakit diare.

Jakarta: Depkes RI.

4. Diare akut pada anak. Diunduh dari

http://miracleisme.blogspot.com/2012/05/diare-akut-pada-anak.html, pada

tanggal 15 Mei 2015.

5. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 2007

6. Aranda Michael J, Giannella RA: Acute diarrhea: a practical review. Am J Med

1999;106:670.