metode pencegahan karies

11
Metode d an Aplikasi Pencegahan Karies Karies gigi berawal dari demineralisasi permukaan enamel gigi dan jika tidak segera dirawat atau dibiarkan, akan berlanjut hingga ke bagian dentin dan pulpa sehingga menyebabkan terbentuknya kavitas dan berujung pada kehilangan gigi. Karies terjadi saat terjadi interaksi antara 3 faktor yaitu adanya Bakteri, adanya substrat dan Enamel gigi yang rentan, Dimana ketiga faktor ini akan bertambah parah seiring berjalannya waktu. Sehingga pencegahan karies gigi prinsipnya adalah dengan menghambat rantai yang terjadi antara faktor- faktor diatas, beberapa hal yang dapat dilakukan adlaah: a. Dengan memodifikasi bakteri kariogenik b. Dengan mengubah substrat bakteri yang menyebabkan bakteri tumbuh pesat c. Dengan meningkatkan ketahanan enamel gigi Metode utama dalam tindakan pencegahan karies gigi adalah dengan penggunaan yang bervariasi dari Fluoride yang dapat digunakan baik secara sistemik maupun secara topikal. Dari sekian banyak strategi pencegahan karies gigi, fluoridasi air dan penggunaan pasta gigi mengandung fluoride merupakan strategi yang cukup efektif dalam pencegahan karies gigi baik pada anak-anak maupun orang dewasa. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bersama dengan para ahli membuat suatu rekomendasi dalam tindakan pencegahan dan kontrol karies gigi berdasarkan beberapa data dari publikasi yang dilakukan oleh para ahli lainnya yang dikelompokkan berdasrkan quality of evidence, strength of recommendation

Upload: hastinefia

Post on 12-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metode pencegaham karies based on EBD

TRANSCRIPT

Page 1: metode pencegahan karies

Metode d an Aplikasi Pencegahan Karies

Karies gigi berawal dari demineralisasi permukaan enamel gigi dan jika tidak segera

dirawat atau dibiarkan, akan berlanjut hingga ke bagian dentin dan pulpa sehingga

menyebabkan terbentuknya kavitas dan berujung pada kehilangan gigi.

Karies terjadi saat terjadi interaksi antara 3 faktor yaitu adanya Bakteri, adanya substrat

dan Enamel gigi yang rentan, Dimana ketiga faktor ini akan bertambah parah seiring

berjalannya waktu. Sehingga pencegahan karies gigi prinsipnya adalah dengan menghambat

rantai yang terjadi antara faktor-faktor diatas, beberapa hal yang dapat dilakukan adlaah:

a. Dengan memodifikasi bakteri kariogenik

b. Dengan mengubah substrat bakteri yang menyebabkan bakteri tumbuh pesat

c. Dengan meningkatkan ketahanan enamel gigi

Metode utama dalam tindakan pencegahan karies gigi adalah dengan penggunaan yang

bervariasi dari Fluoride yang dapat digunakan baik secara sistemik maupun secara topikal.

Dari sekian banyak strategi pencegahan karies gigi, fluoridasi air dan penggunaan pasta gigi

mengandung fluoride merupakan strategi yang cukup efektif dalam pencegahan karies gigi

baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bersama dengan para ahli

membuat suatu rekomendasi dalam tindakan pencegahan dan kontrol karies gigi berdasarkan

beberapa data dari publikasi yang dilakukan oleh para ahli lainnya yang dikelompokkan

berdasrkan quality of evidence, strength of recommendation dan target populasi yang di

adapatasi dari U.S preventive Services Task Force. Hasil rekomendasi tersebut dapat terlihat

dalam tabel berikut:

Page 2: metode pencegahan karies

Fluoride

A. Fluoridasi sistemik

1. Fluoridasi air

Fluoridasi merupakan penambahan fluoride pada air untuk mencapai konsentrasi total

fluoride hingga mendekati level optimum yang berkisar antara 0,7 mg- 1,2 mg fluoride

per Liternya, bergantung pada rata-rata suhu di suatu daerah. Keuntungan dari teknik ini

adalah biaya yang cenderung murah dan tidak adanya perilaku yang harus dirubah dari

suatu individu. Namun kekurangannya adalah terkadang ada beberapa pihak yang

keberatan terhadap penambahan zat di air mereka, selain itu adanya pula kemungkinan

terjadinya fluorosis ringan sampai sedang, dan yang terakhir adalah adanya kemungkinan

keracunan.

Rekomendasi batasan konsentrasi fluoride untuk setiap kisaran suhu di suatu

komunitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Annual average of

maximum daily air

temperatures (oC)

Fluoride concentration (mg/Litre)

Lower Optimum Upper

10-12,05 0,9 1,2 1,7

12-14,6 0,8 1,1 1,5

14,6-17,6 0,8 1,0 1,3

17,7-21,4 0,7 0,9 1,2

21,5-26,2 0,7 0,8 1,0

26,2-32,5 0,6 0,7 0,8

Tabel 1: Rekomendasi kosentrasi fluoride berdasarkan keadaan suhu di suatu

daerah

Fluoridasi air dapat dilakukan di kalangan masyarakat dan dikalangan sekolah. Pada

fluoridasi air dikalangan masyarakat dibutuhkan apabila level karies di masyarakat

tersebut tinggi atau sedang serta adanya bukti bahwa masyarakat mengkonsumsi air dari

pemerintahan. Fluoridasi air disekolah biasanya lebih baik dilakukan pada sekolah

pedesaan dimana fluoridasi air dari pemerintah tidak mencukupi. Namun kekurangan

Page 3: metode pencegahan karies

dari fluoridasi air sekolah ini yaitu anak-anak tidak mendapatkan keuntungannya sampai

mereka masuk usia sekolah dan anak-anak tersebut juga hanya mendapatkan air yang

berfluoridasi pada saat sekolah sedang berlangsung.

Teknologi fluoridasi harus dilakukan dengan benar. Implementasi fluoridasi air

masyarakat merupakan tanggung jawab pemerintah, perusahaan air munum, perusahaan

makanan serta pengawas sanitasi. Para tenaga kesehatan dan dokter gigi juga harus turut

berperan serta dalam merancanakan dan implementasi fluoridasi air ini. Dalam hal ini

tanggung jawab tenaga kesehatan dan dokter gigi adalah:

a. Fase awal

Memberi informasi kepada masyarakat mengenai manfaat dari fluoride untuk gigi

dan kesehatan secara umum

Mengajak para pihak yang berwenang untuk melakukan fluoridasi air minum

b. Sebelum melakukan flouridasi air minum secara keseluruhan

Melakukan penilaian level fluoride pada sumber air yang telah ada

Melakukan survey epidemiologi untuk menilai prevalensi karies gigi

Menentukan konsentrasi optimum fluoride berdasarkan rata-rata suhu di daerah

tersebut

c. Setelah melakukan fluoridasi air minum degan bantuan dari pihak yang berwenang

Melakukan suatu program pengawasan untuk memastikan konsentrasi fluoride

pada air minum sudah diseseuaikan pada level yang direkomendasikan

Mengawasi level karies dan fluorosis pada waktu tertentu disuatu daerah

Menciptakan suatu program untuk memberikan edukasi pada operator perusahaan

air minum

2. Fluoridasi garam

Fluoridasi garam merupakan suatu metode sederhana pemberian fluoride pada suatu

daerah yang kekurangan elemen tersebut. Hal ini khususnya dapat dilakukan ketika

distribusi garam yang sistematis dan terkontrol dengan baik, seperti pada negara yang

meregulasi mengenai pendistribusian garam diseluruh daerah dinegaranya. Konsentrasi

yang direkomendasikan adalah 250 mg fluoride dalam setiap 1 kg garam.

3. Tablet fluoride

Page 4: metode pencegahan karies

Istilah tablet fluoride merupakan suatu istilah generik untuk mendeskripsikan

penggunaan fluoride secara sistemik dalam bentuk tablet, tablet hisap maupun obat tetes.

Tablet fluoride biasanya diberikan kepada anak berumur 6 bulan hingga 13 tahun,

dimana mereka tidak mengonsumsi fluoride dalam bentuk lain. Level optimum untuk

konsumsi tablet fluoride pada anak umur 6 bulan hingga 13 tahun dapat ditunjukkan

pada tabel berikut:

Umur Level fluoride (mg/Liter) pada sumber air

0,2 0,3-0,7 0,7

6 bulan- 2 tahun 0,25 0 0

2-3 tahun 0,50 0,25 0

3-13 tahun 1,00 0,50 0

Tabel 2: dosis tablet fluoride berdasarkan tingkatan umur sesuai dengan tingkat

fluoride pada sumber air disuatu daerah

Kontraindikasi dalam konsumsi tablet fluoride ini adalah tidak boleh dikonsumsi

apabila asupan fluoride sudah tercukupi dari konsumsi makanan dan minuman yang

mengandung fluoride lainnya.

B. Fluoridasi topikal

1. Proffesionaly Applied Fluoride (PAF)

Metode ini dilakukan dengan aplikasi fluoride konsentrasi tinggi baik dalam

bentuk cairan, varnish atau gel secara langung pada gigi pasien yang dilakukan oleh

profesional seperti dokter gigi sehingga metode ini cenderung lebih mahal. Fluoride

yang diaplikasikan ke permukaan gigi secara langsung akan terdeposit di outer

enamel dan menyebabkan gigi semakin resisten terhadap demineralisasi asam bakteri.

Penggunaan topikal fluoride diindikasikan untuk pasien yang memiliki karies aktif

dan untuk pasien yang memiliki risiko karies tinggi, pasien dengan white spot, dan

pasien dengan kebutuhan khusus misalnya mereka yang menjalani terapi ortodonti

ataupun pasien yang mengalami penurunan laju aliran saliva.

Berikut adalah cara aplikasi flouride topikal yang dapat dilakukan oleh dokter gigi:

1) Aqueous Solutions

Page 5: metode pencegahan karies

Fluoride yang digunakan adalah sodium fluoride (Knutsons Technique) dengan

konsentrasi 2%. Pembuatannya dilakukan dengan melarutkan 0,2 gm bubuk dalam

10 ml air yang telah didestilasi. Cara pengaplikasiannya adalah sebagai berikut:

– Pertama bersihkan gigi kemudian isolasi gigi dengan menggunakan cotton roll

dan dikeringkan dengan udara

– Aplikasikan larutan tersebut menggunakan cotton applicator selama 3 menit.

– Kemudian minta pasien untuk tidak berkumur, minum, dan makan selama 30

menit.

2) Gel Fluoride

Gel dan foam fluoride mengandung fluor dengan konsentrasi yang cukup tinggi

dibanding sediaan yang lain.

a. Accidulated Phosphate Fluoride 1,23% (Brudevold’s Solutions)

Para ahli merekomendasikan untuk aplikasi APF ini 2 kali dalam setahun.

Prosedur pengaplikasiannya adalah sebagai berikut:

– Tray yang telah dibuat sebelumnya dicobakan lagi untuk mengecek

ketepatan adaptasinya

– Minta pasien untuk duduk di dental unit dan instruksikan untuk

penggunaan suction

– Keringkan gigi dengan udara setelah sebelumnya dibersihkan.

– Gel atau foam dimasukan ke dalam tray secukupnya tetapi tidak boleh

melebihi 2-2,5 gram/tray atau kira-kira 40% volume tray.

– Tray rahang atas dan rahang bawah sebaiknya dimasukan secara terpisah.

– Kemudian tray dimasukan dan ditunggu selama 4 menit.

– Setalah tray dilepaskan, pasien diminta meludah selama 1-2 menit.

– Pasien diminta untuk tidak berkumur, makan, dan minum selama 30 menit

setelah prosedur.

3) Fluoride Varnish

Tujuan pemakaian flouride varnish adalah untuk memaparkan fluoride dengan

ajrak sedekat mungkin pada permukaan gigi selama periode waktu tertentu dan

Page 6: metode pencegahan karies

bersifat sementara. Penggunaan fluoride varnish memiliki banyak keuntungan yaitu

fluoride varnish masih aman untuk digunakan, penggunaannya mudah dan

keterampilan yang dibutuhkan minimal. Namun lebih baik sebelum pengaplikasian

varnish, gigi harus dibersihkan terlebih dahulu dari plak dan debri yang melekat.

Berikut adalah cara pengaplikasian varnish:

– Gigi yang telah dibersihkan kemudian dikeringkan tetapi tidak perlu diisolasi

dengan cotton roll karena varnish akan melekat ke cotton roll tersebut.

– Pengaplikasian sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pada rahang bawah karena

saliva lebih cepat terkumpul di rahang bawah.

– Pengaplikasian dilakukan dengan menggunakan brush dimulai dari bagian

proksimal (dapat dibantu menggunakan dental floss untuk pengaplikasian

bagian proksimal).

– Setelah pengaplikasian, pasien diminta untuk tetap membuka mulut selama 4

menit.

– Kemudian setelah prosedur selesai, pasien diminta untuk tidak berkumur dan

minum selama 1 jam, serta diminta untuk tidak makan makanan yang keras dan

menyikat gigi sampai keesokan harinya.

2. Fluoride mouth-rinses

Metode penggunaan obat kumur yang mengandung fluoride merupakan aplikasi

topikal fluoride dengan konsentrasi yang lebih rendah. Dengan ketentuan sebagai

berikut:

– Penggunaan harian : 0,05% sodium fluoride solution

– Penggunaan 1 kali 2 minggu atau 1 kali seminggu : 0,2% sodium fluoride solution

Pengunaan harian obat kumur lebih mahal dan cenderung kurang efektif dibandingkan

dengan penggunaan mingguan. Tetapi penggunaan harian direkomendasikan untuk

dilakukan dirumah daam rangka menjaga kebersihan mulut sehari-hari, sedangkan

penggunaan minguan lebih baik dilakukan secara rutin disekolah. Prosedur ini

kontraindikasi untuk anak-anak dibawah 6 tahun karena mereka akan cenderung untuk

menelan obat kumur tersebut.

3. Fluoride dentifrices

Page 7: metode pencegahan karies

Di zaman sekarang sudah banyak beredar pasta gigi yang mengandung fluoride.

Komposisi fluoride yang ada pada pasta gigi berfluoride tersebut sebaiknya

mengandung: stannous fluoride, sodium fluoride, sodium, monofluorophosphate.

Konsentrasi fluoride biasanya sekitar 0,1%. Banyak penelitian yang telah membuktikan

keefektifan penggunaan pasta gigi berfluoride dalam mencegah karies.

Pasta gigi berfluoride dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan fluoride

sistemik lainnya seperti dari air, garam maupun tablet dan dapat dilengkapi degan

aplikasi fluoride topikal oleh profesional apabila dibutuhkan.

Fissure sealant

Fissure sealant merupakan suatu material plastis yang diaplikasikan pada pit dan

fissure gigi posterior yang merupakan area yang rentan terkena karies. Teknik pengaplikasian

sealants biasanya mudah, namun membutuhkan akses yang baik, cahaya yang mencukupi dan

kontrol saliva untuk menjaga gigi tetap kering dan bebas dari saliva selama prosedur berjalan.

Teknik ini dilakukan oleh dokter gigi dan cenderung mahal. Hal ini akan menjadi lebih

efektif apabila sealants diaplikasikan pada gigi yang cenderung rentan karies seperti gigi

Molar 1 dan 2 segera setalah gigi tersebut erupsi.

Referensi:

1. U.S. Department of Health and Human Services. Oral Health in America: A Report of the

Surgeon General. Rockville, MD: U.S. Department of Health and Human Services, National

Institute of Dental and Craniofacial Research, National Institutes of Health, 2000.

2. World Health Organization (Ed.), 1987. Prevention of oral diseases, WHO offset publication.

World Health Organization, Geneva.

3. Centers for Disease Control and Prevention. National Center for Chronic Disease Prevention

and Health Promotion. Oral Health Program Strategic Plan for 2011–2014