merencanakan peneletian

10

Click here to load reader

Upload: hamim-sudarsono

Post on 14-Aug-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Merencanakan peneletian

3/28/2013

1

MERENCANAKAN PENELITIAN

1. Merumuskan masalah penelitian2. Menyusun kerangka teoritis (k. pemikiran)3. Menetapkan hipotesis penelitian4. Menguji hipotesis penelitian (pelaksanaan)5. Menginterpretasi & membahas hasil penelitian6. Menarik kesimpulan penelitian7. Menuliskan laporan penelitian

Masalah Kerangka pemikiran Hipotesis

Metode

Hasil & PembahasanKesimpulan

Laporan

1 2 3

4

Metode

56

7

Masalah Penelitian

das Sein das Sollen

das Sein =das Sollen

Misal:1) Pada jam kerja terlihat sekerumunan

orang berseragam PNS berkeliaran di mal.2) Sayuran mengandung residu pestisida.3) Hasil panen kurang dari yang diklaim produsen

benih.

Masalah = gap antara kenyataan (das Sein) dan harapan (das Sollen).

Problem

No problem

Teladan Perumusan Masalah Penelitian1) Penggerek batang dan penggerek pucuk merupakan hama utama tanaman tebu.

2) Pengendalian terhadap penggerek tebu umumnya menggunakan musuh alami,misalnya Trichogramma chilonis (parasioid telur).

3) Pembiakan masal T. chilonis dilakukan menggunakan telur Corcyra cephalonica.

4) Namun efikasi T. chilonis thd penggerek tebu di lapangan bervariasi.

5) Efikasi T. chilonis ditentukan oleh jumlah (proporsi) parasitoid betina.

6) Jumlah T. chilonis betina baru diketahui setelah menetas dari telur C. cephalonica

7) Telur-telur C. cephalonica bervariasi ukurannya dan berubah warnanya setelah terdedah T. chilonis (Sunaryo, 1988).

RumusanMasalah

“Penelitian ini bertujuan mendeteksi dini jenis kelamin parasitoid T. chilonismenggunakan ukuran dan warna telur inang penggantinya (C. cephalonica)”

6) Dapatkah jenis kelamin T. chilonis dideteksi lebih dini?7) Dapatkah ukuran dan warna telur C. cephalonica digunakan

sebagai pendeteksi dini jenis kelamin T. chilonis?

6) Jumlah T. chilonis betina diketahui setelah menetas dari telur C. cephalonica

7) Telur-telur C. cephalonica bervariasi ukurannya dan berubah warnanya setelah terdedah T. chilonis (Sunaryo, 1988).

Perumusan Masalah Penelitian (Lanj.)

Tujuan

Tujuan Penelitian =Solusi (yang akan dituju) untuk menjawab Masalah Penelitian.

Page 2: Merencanakan peneletian

3/28/2013

2

Judul Penelitian= Kalimat / frase ringkasan dari Tujuan Penelitian

“Penelitian ini bertujuan mendeteksi dini jenis kelamin parasitoid T. chilonismenggunakan ukuran dan warna telur inang penggantinya (C. cephalonica)”

Tujuan

“Deteksi Dini Jenis Kelamin Parasitoid T. chilonisMenggunakan Ukuran dan Warna Telur Inang Penggantinya (C. cephalonica)”

Judul

“Penelitian ini bertujuan mendeteksi dini jenis kelamin parasitoid T. chilonismenggunakan ukuran dan warna telur inang penggantinya (C. cephalonica)”

Menyusun Kerangka Teoritis & Menetapkan Hipotesis

● Telur C. cephalonica dengan ukuran tertentu akan memunculkan T. chilonis berjenis kelamin apa?

● Telur C. cephalonica dengan warna tertentu akan memunculkan T. chilonis berjenis kelamin apa?

● Apa hubungan antara j.kelamin T. chilonis dan ukuran telur C. cephalonica ?● Apa hubungan antara j.kelamin T. chilonis dan warna telur C. cephalonica ?

Mengupas tujuan (judul penelitian) sampai tuntas.- Mencari hubungan antara faktor dan respons- Menemukan hubungan antara faktor dan respons

“Deteksi Dini Jenis Kelamin Parasitoid T. chilonisMenggunakan Ukuran dan Warna Telur Inang Penggantinya (C. cephalonica)”

Misal:

Kupas !

Kupas lebih lanjut !

Kerangka Teori Hipotesis

● Telur C. cephalonica dengan ukuran tertentu akan memunculkan T. chilonis berjenis kelamin apa?

● Telur C. cephalonica dengan warna tertentu akan memunculkan T. chilonis berjenis kelamin apa?

Menyusun Kerangka Teoritis (Lanj.)

Kupas, sampai tuntas !

● Telur C. cephalonica berukuran kecil akan memunculkan T. chilonis - jantan ?- betina ?

● Telur C. cephalonica berwarna gelap akan memunculkan T. chilonis - jantan ?- betina ?

● Telur C. cephalonica berukuran besar akan memunculkan T. chilonis - jantan ?- betina ?

● Telur C. cephalonica berwarna terang akan memunculkan T. chilonis - jantan ?- betina ?

Apa yang dicari sudah sangat jelas (tuntas), namun bagaimana bentuknya belum diketahui.

Perlu Petunjuk !

Menyusun Kerangka Teoritis (Lanj.)Mencari petunjuk untuk membedakan jenis kelamin T. chilonis ?

1) Karakter antena T. chilonis (Pinto & Stouthamer, 1994)

2) Karakter tubuh T. chilonis (Sunaryo, 1988)

T. chilonis jantan: 1 flagelum (panjang), berambut lebat, panjang, & kasarT. chilonis betina: 3 flagelum (pendek), berambut jarang, pendek, halus

T. chilonis jantan: berukuran relatif kecil, berwarna relatif gelapT. chilonis betina: berukuran relatif besar, berwarna relatif terang

Sebelum muncul, tubuh T. chilonisbersemayam di dalam tubuh inangnya, yaitu telur C. cephalonica

1. T. chilonis betina berkembang pada telur C. cephalonica yang berukuran lebih …2. T. chilonis betina memberi warna yang lebih … pada telur C. cephalonica

besar.terang

Kesimpulan:

3. T. chilonis jantan berkembang pada telur C. cephalonica yang berukuran lebih kecil.4. T. chilonis jantan memberi warna yang lebih gelap pada telur C. cephalonica

Page 3: Merencanakan peneletian

3/28/2013

3

Menetapkan HipotesisHipotesis = kesimpulan sementara penelitian

= reformulasi kesimpulan pada Kerangka Teoritis

1. T. chilonis betina berkembang pada telur C. cephalonicayang berukuran lebih besar atau berwarna lebih terang.

Kesimpulan pada Kerangka Teoritis T. chilonis - C. cephalonica:

2. T. chilonis jantan berkembang pada telur C. cephalonicayang berukuran lebih kecil atau berwarna lebih gelap.

Hipotesis:

1. T. chilonis betina akan muncul dari telur C. cephalonicayang berukuran lebih besar atau berwarna lebih terang.

2. T. chilonis jantan akan muncul dari telur C. cephalonicayang berukuran lebih kecil atau berwarna lebih gelap.

Kerangka Teoritis (Kerangka Pemikiran) ≈ Dasar Pengajuan hipotesis !

1. Mempertajam hipotesis2. Menetapkan rancangan percobaan 3. Melaksanakan percobaan

Menguji Hipotesis

Mempertajam Hipotesis

Hipotesis:

● T. chilonis betina akan muncul dari telur C. cephalonicayang berukuran lebih besar atau berwarna lebih terang.

● T. chilonis jantan akan muncul dari telur C. cephalonicayang berukuran lebih kecil atau berwarna lebih gelap.

● Jumlah T. chilonis betina yang berasal dari telur-telur C. cephalonicaberukuran besar atau berwarna terang akan lebih banyak daripada yang berasal dari telur-telur C. cephalonica berukuran kecil atau berwarna gelap.

Pertajam

= membahasakan kembali hipotesis sampai ditemukan cara atau bentuk yang jelas untuk membuktikan / mengujinya

Terbayang histogram, X = warna (ukuran) telur C. cephalonica dan Y = jumlah T. chilonis betina (jantan) yang berasal dari telur-telur ybs.

● Jumlah T. chilonis jantan yang berasal dari telur-telur C. cephalonicaberukuran kecil atau berwarna gelap akan lebih banyak daripada yang berasal dari telur-telur C. cephalonica berukuran besar atau berwarna terang.

Mempertajam Hipotesis (lanj.)

1. Proporsi telur-telur C. cephalonica berukuran besar atau berwarna terang (p0)akan sama dengan proporsi T. chilonis betina yang berasal darinya (p).

sampai bisa ditemukan cara uji / hipotesis statistikanya !

2. Proporsi telur-telur C. cephalonica yang berukuran kecil atau berwarna gelap (q0)akan sama dengan proporsi T. chilonis jantan yang berasal darinya (q).

Terbayang suatu uji proporsi (uji Z dua arah), thd hipotesis statistika sbb: Ho: p0 = p

Pertajam lagi

Catatan:q0 = 1 – p0q = 1 – p

Inilah Hipotesis Kerja !

● Jumlah T. chilonis betina yang berasal dari telur-telur C. cephalonica berukuran besar atau berwarna terang akan lebih banyak daripada yang berasal dari telur-telur C. cephalonica berukuran kecil atau berwarna gelap.

● Jumlah T. chilonis jantan yang berasal dari telur-telur C. cephalonica berukuran kecil atau berwarna gelap akan lebih banyak daripada yang berasal dari telur-telur C. cephalonica berukuran besar atau berwarna terang.

H1: p0 ≠ p

Page 4: Merencanakan peneletian

3/28/2013

4

Menetapkan Rancangan Percobaan

1) Menentukan tempat dan waktu percobaan2) Menyiapkan bahan dan alat percobaan3) Merencanakan prosedur percobaan

Tempat : PT GMP, LamtengWaktu : Mei - Agustus 2006

Bahan: ● Telur-telur C. cephalonica● Imago-imago T. chilonis● Arena parasitasi

- tabung oviposisi- pias

Alat: ● Mikroskop binokuler● Mikrometer okuler

Prosedur:● Percobaan ekspresi jenis kelamin T. chilonis● Percobaan deteksi dini jenis kelamin T. chilonis

1. Menyiapkan 10 telur C. cephalonica pada pias (2 cm x 1 cm) ● dinomori 1 – 10 5 ulangan

2. Memaparkan pias tsb dengan T. chilonis hamil pada tabung oviposisi (24 j)3. Mengeluarkan pias dari tabung oviposisi4. Mendatakan ukuran dan warna telur C. cephalonica setiap hari

Melaksanakan Percobaan: I. Percobaan ekspresi jenis kelamin T. chilonis

● Ukuran telur C. cephalonica didatakan dalam μm● Warna telur C. cephalonica didatakan dg skor terang gelap, sbb:

- Skor 1 = krem terang keputihan- Skor 2 = krem terang keabu-abuan- Skor 3 = abu-abu berbintik hitam- Skor 4 = abu-abu berbercak hitam

6. Mendatakan kemunculan T. chilonis● T. chilonis yang muncul langsung diidentifikasi jenis kelaminnya

berdasar karakter antena● Frekuensi setiap jenis kelamin T. chilonis diplotkan secara kumulatif pada

- skor warna telur C. cephalonica- ukuran telur C. cephalonica

- Skor 5 = abu-abu kehitaman- Skor 6 = hitam keabu-abuan- Skor 7 = hitam (pekat)

Membangkitkan histogram XY !

1. Menyiapkan 50 telur C. cephalonica pada pias (7 cm x 1 cm) ● dinomori 1 – 50 5 ulangan

2. Memaparkan telur C. cephalonica dengan T. chilonis (tabung oviposisi, 24 j)3. Mengeluarkan telur C. cephalonica (pias) dari tabung oviposisi4. Mendatakan ukuran dan warna telur C. cephalonica (setiap hari)5. Menduga proporsi T. chilonis betina (p0) dan jantan (q0 = 1 – p0) (setiap hari)6. Mendatakan proporsi T. chilonis betina (p) dan jantan kenyataan (q = 1 – p)7. Melakukan uji proporsi (uji Z pada taraf 0.05)

Melaksanakan Percobaan (lanj.):II. Percobaan deteksi dini jenis kelamin T. chilonis

Melaksanakan Percobaan (lanj.) : Uji Proporsi I

p0 = ––––––––––––x0

x0 + y0

p0 = proporsi T. chilonis betina dugaanx0 = jumlah T. chilonis betina dugaan

[C. cephalonica berwarna terang (2-5)atau berukuran besar (> 500 μm)]

y0 = jumlah T. chilonis jantan dugaan [C. cephalonica berwarna gelap (6-7)atau berukuran kecil (< 500 μm)]

p = ––––––––––––x

x + yp = proporsi T. chilonis betina kenyataanx = jumlah T. chilonis betina kenyataany = jumlah T. chilonis jantan kenyataan

Z-hit = –––––––––––––––––––p0 – p

√ (p0q0/n0) +(pq/n)

n0 = n = jumlah telur C. cephalonica uji= x0 + y0 = x + y

Uji Z dua arah, daerah kritis < – 1.96 dan > 1.96Ho: p0 = pH1: p0 ≠ p(Walpole, 1982)

Page 5: Merencanakan peneletian

3/28/2013

5

Melaksanakan Percobaan (lanj.): Uji Proporsi II

Z-hit = –––––––––p – 0,5

√ pq/n

p = proporsi T. chilonis betina kenyataanq = 1 – pn = jumlah telur C. cephalonica ujiUji Z satu arah, daerah kritis > 1.645

Ho: p = 0,5H1: p > 0,5

Dasar pengujian: 1) proporsi telur C. cephalonica berukuran besar > 0,52) proporsi telur C. cephalonica berwarna terang > 0,5

Implikasi: ● Nisbah kelamin (NK) T. chilonis tsb berbias ke betina (tidak 1:1)● NK (B/J) T. chilonis tsb > 1 p = p0 > 0,5

p0 > 0,5

Menabelkan Data

Susun data dalam bentuk tabel / matriks● Tabel / matriks berisi data respons (Y) dari masing-masing faktor (X)● Untuk kasus T. chilonis - C. cephalonica

X1 = warna telur C. cephalonica (skor warna 1 - 7)X2 = ukuran telur C. cephalonica (400 - 575 μm)Y1 = jumlah T. chilonis betina yang muncul dari telur-telur C. cephalonica.Y2 = jumlah T. chilonis jantan yang muncul dari telur-telur C. cephalonica.

Teladan tabel data T. chilonis - C. cephalonica dibagikan di kelas !

Mengolah & Menganalisis Data

Gunakan berbagai cara analisis yang sesuai● software / program komputer (Excell, SPSS, SAS, lainnya)● konsultasi dengan sejawat (pembimbing, konsultan, dll.)● mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki (kreativitas, dll.)● mengedepankan kejujuran dan integritas pribadi● menggali ketelitian, kejelian dan kecerdikan● memerlukan semangat dan kesabaran yang berkelanjutan

Mempresentasikan Informasi (Hasil)

● berupa gambar- ada gambarnya - ada nomor & judulnya- ada keterangan / atributnya

= buat ilustrasi secara jelas & estetis

● berupa tabel- ada tabel (isi tabel)nya- ada nomor dan judulnya- ada keterangan / catatannya

Page 6: Merencanakan peneletian

3/28/2013

6

MaleFemaleJantanBetina

Gambar 1. T. chilonis betina dan jantan

Gambar 2. Jumlah T. chilonis betina dan jantan yang muncul dari telur-telur C. cephalonicadengan berbagai skor warna (1 - 7)

Gambar 3. Jumlah T. chilonis betina dan jantan yang muncul dari telur-telur C. cephalonicadengan berbagai ukuran (400 - 575 μm)

Gambar 4. Proporsi T. chilonis betina dan jantan yang muncul dari telur C. cephalonica berwarna terang (skor 2 – 5) dan gelap (skor 6 – 7) dideteksi dari 4 sampai 1 hari sebelum kemunculannya (po = betina dugaan; qo = jantan dugaan; p = betina kenyataan, q = jantan kenyataan; ☼ = berbeda nyata pada taraf 0,05)

Page 7: Merencanakan peneletian

3/28/2013

7

Gambar 5. Proporsi T. chilonis betina dan jantan yang muncul dari telur C. cephalonica berukuran kecil (< 500 μm) dan besar (> 500) dideteksi dari 4 sampai 1 hari sebelum kemunculannya (po = betina dugaan; qo = jantan dugaan; p = betina kenyataan; q = jantan kenyataan)

Arena No. p Z-hit1 0,74 3,354895*2 0,73 3,175426*3 0,70 2,592476*4 0,75 3,464102*5 0,78 3,959798*

Tabel 1. Hasil deteksi proporsi T. chilonis betina (p > 0,5)

menggunakan warna telur C. cephalonica (skor 2 – 5)

Catatan: *) p berbeda dengan 0,5 dengan uji Z pada taraf 0,05

Sistem No. p Z-hit1 0,74 3,8470*2 0,74 3,8877*3 0,64 1,8874*4 0,77 4,3519*5 0,83 6,2050*

Tabel 2. Hasil deteksi proporsi T. chilonis betina (p > 0,5)

menggunakan ukuran telur C. cephalonica (> 500 μm )

Catatan: *) p berbeda dengan 0,5 dengan uji Z pada taraf 0,05

MaleFemaleJantanBetina

Gambar 1. T. chilonis betina dan jantan

Interpretasi:Trichogramma chilonis betina berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada T. chilonis jantan (Gambar 1.)

Page 8: Merencanakan peneletian

3/28/2013

8

Gambar 2. Jumlah T. chilonis betina dan jantan yang muncul dari telur-telur C. cephalonicadengan berbagai skor warna (1 - 7)

Interpretasi:Gambar 2 menunjukkan bahwa T. chilonis betina lebih banyak muncul dari telur-telur C. cephalonica berwarna terang (skor 2 – 5). muncul dari telur-telur C. cephalonica berwarna gelap (skor 6 – 7).

Sebaliknya, T. chilonis jantan lebih banyak

Gambar 3. Jumlah T. chilonis betina dan jantan yang muncul dari telur-telur C. cephalonicadengan berbagai ukuran (400 - 575 μm)

Interpretasi:Trichogramma chilonis betina lebih banyak muncul dari telur-telur C. cephalonicaberukuran besar (> 500 μm), dari telur-telur C. cephalonica berukuran kecil (< 500 μm) (Gambar 3).

sedangkan T. chilonis jantan lebih banyak muncul

Gambar 4.

Interpretasi:Secara umum dapat ditunjukkan bahwa, proporsi T. chilonis betina yang muncul (p)tidak berbeda nyata dengan proporsi dugaannya (po) (Gambar 4, Gambar 5).

Nisbah kelamin (NK) terlihat > 1 untuk T. chilonis yang muncul dari telur-telurC. cephalonica berwarna terang (Gambar 4) atau berukuran besar (Gambar 5)

.

dan NK < 1 dari telur-telur C. cephalonica berwarna gelap (Gambar 4) atau berukuran kecil (Gambar 5)

Secara jelas Gambar 4 menunjukkan bahwa berdasar warna telur C. cephalonica, jenis kelamin T. chilonis sudah dapat dideteksi pada 3 hari sebelum kemunculannya dari telur inang yang terparasit tersebut.

Gambar 5.

Namun, deteksi yang lebih dini lagi justrudapat dilakukan berdasar ukuran telur C. cephalonica (Gambar 5).

Arena No. p Z-hit1 0,74 3,354895*2 0,73 3,175426*3 0,70 2,592476*4 0,75 3,464102*5 0,78 3,959798*

Interpretasi:Uji proporsi mengonfirmasi bahwa nisbah kelamin T. chilonis > 1 (≡ p > 0,5) berdasar warna (Tabel 1) atau ukuran telur C . cephalonica (Tabel 2).

Sistem No. p Z-hit1 0,74 3,8470*2 0,74 3,8877*3 0,64 1,8874*4 0,77 4,3519*5 0,83 6,2050*

Tabel 1 Tabel 2

Page 9: Merencanakan peneletian

3/28/2013

9

Membahas Hasil

Tuliskan kaitan antara hasil penelitian ybs dan pustaka ● sitir pustaka yang paling relevan dg hasil penelitian● jelaskan hasil penelitian menggunakan argumen dalam pustaka

Tariklah implikasi hasil penelitian ● tunjukkan temuan penting penelitian ybs (sukses atau gagal !)● tunjukkan konsekuensi logis dari temuan penelitian ybs

Pembahasan: benang merah dg pustaka-1T. chilonis betina lebih banyak muncul dari telur-telur C. cephalonica berwarna terang (Gambar 2) atau berukuran besar (Gambar 3).

.

Telur-telur C. cephalonica berwarna terang (Gambar 4, Tabel 1) atau berukuran besar (Gambar 5, Tabel 2)memfasilitasi munculnya T. chilonis yang lebih banyak(proporsi betina > 0,5,

Dengan demikian, warna dan ukuran telur C. cephalonica mempengaruhimunculnya jenis kelamin atau nisbah kelamin tertentu T. chilonis.Namun faktor lainjuga dapat berpengaruh, misalnya kepadatan telur C. cephalonica (Putri, 2006)

atau nisbah kelamin > 1, bias betina).

Pembahasan (lanj.): benang merah dg pustaka-2

.

Telah diketahui secara luas bahwa sebagian besar (atau semua) Hymenoptera(semut, lebah, tabuhan) bersifat arhenotoki, yaitu telur-telurnya yang terbuahi akan menetaskan serangga betinasedangkan yang tidak dibuahi menetaskan jantan. Demikian pula T. chilonis (Hymenoptera: Trichogrammatidae).Salah satu strategi arrhenotokus adalah perilaku pembuahan sendiri (inbreeding),yaitu terjadinya perkawinan sesama saudara (Thornhill & Alcock, 1983).

Sesama saudara jantan saling bersaing untuk memperebutkan saudara betina (Hamilton, 1967).Persaingan jantan-jantan ini memfasilitasi munculnya sifat poligini-monandri,yaitu satu jantan mengawini banyak saudara betinanya sementara setiap betina tsb hanya (mau) kawin dengan satu jantan saja.Dalam situasi demikian, induk betina akan menghasilkan lebih banyak anak betinadaripada anak jantankarena beranak banyak jantan akan merupakan investasi yang mubazir,sebagaimana yang mungkin terjadi dalam kasus T.chiloni – C. cephalonica ini.

.

Secara jelas Gambar 4 menunjukkan bahwa berdasar warna telur C. cephalonica, jenis kelamin T. chilonis dapat dideteksi 3 hari sebelum kemunculannyadari telur inang yang terparasit tersebut.

Namun, deteksi yang lebih dini lagi bahkan dapat dilakukan berdasar ukuran telur C. cephalonica (Gambar 5). Walaupun terparasit, telur C. cephalonica tidak berubah ukurannya.Implikasi dari temuan ini adalah terbukanya peluang untuk mengembangkanteknologi yang lebih baik dalam pembiakan masal T. chilonis di laboratorium.Metode atau alat baru dapat dirakit untuk penapisan telur-telur C. cephalonicasehingga lebih banyak telur-telur berukuran besar (> 500 μm) dapat diperoleh dan disiapkan sebagai ‘media’ untuk menghasilkan T. chilonis yang lebih efektif (lebih banyak betinanya).

Pembahasan (lanj.): temuan dan implikasinya

Page 10: Merencanakan peneletian

3/28/2013

10

.

1. Tuliskan ringkasan hasil penelitian2. Tuliskan temuan penelitian3. Tuliskan implikasi temuan penelitian

Menarik Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Telur-telur C. cephalonica berwarna terang atau berukuran besar

memfasilitasi munculnya lebih banyak T. chilonis betina (proporsi betina > 0,5;nisbah kelamin berbias ke betina)

3. Penelitian ini membuka peluang untuk pengembangan teknologi penapisan telur C. cephalonica untuk menghasilkan T. chilonis yang lebih efektif (jumlah T. chilonis betina yang lebih besar).

2. Jenis kelamin T. chilonis dapat dideteksi dini. Warna telur C. cephalonicaterparasit dapat digunakan untuk mendeteksi jenis kelamin T. chilonis 3 hari sebelum kemunculannya. Bahkan, ukuran telur C. cephalonica dapat digunakan untuk mendeteksi jenis kelamin T. chilonis sebelum telur-telur tsb. diparasit.

Terima kasih