membaca-proses perancangan calatrava melalui geometri kuwait paviliun.pdf

Upload: didyg-waey

Post on 15-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Membaca-Proses Perancangan Calatrava Melalui Geometri Kuwait Paviliun.pdf

    1/613

    arsitektur.net

    2009 vol. 3 no. 3

    Santiago Calatrava adalah seorang arsitek sekaligus insinyur yang karyaarsitekturnya terkenal melalui inovasi struktur sebagai pembentuk estetikanya.

    Struktur yang ia buat merupakan perpaduan antara karya seni, arsitektur,

    engineering, dan menunjukkan kecintaannya pada bentuk dan gerak alami.

    Pilihan warna putih digunakan pada hampir semua karyanya karena ia ingin

    menitikberatkan pada tampilan bentuk dan gerak pada arsitekturnya. Calatrava

    membuat sketsa yang pada nantinya akan menjadi inspirasi bentuk pada karya

    arsitekturnya. Kebanyakan inspirasi bentuknya datang dari bentuk tubuh manusia

    (yang bergerak). Selain sketsa, ia juga senang membuat model tiga dimensi

    atau sculpture untuk membuktikan keterbangunan desainnya dan kemungkinan

    sistem truktur yang dapat digunakan.

    By making extensive use of analogy, Calatrava could discover,

    transform, and reuse precedents, often from nature to solve new

    problems.

    (Tzonis&Lefaivre, 1995)

    Ada tiga hal yang menjelaskan sebagian karakteristik arsitektur Santiago

    Calatrava, yakni geometri, mekanik, dan statik (Tzonis dan Lefaivre, 1995).

    Geometrinya merupakan transformasi bentuk dari struktur yang melipat dan dapat

    terbuka. Dari segi mekanik, arsitekturnya memiliki ciri khas dengan membuat

    bagian-bagiannya dapat bergerak dari satu posisi ke posisi lain. Sedangkan dari

    segi statik, karya-karyanya tentu saja mengandalkan stabilitas atau kekokohan

    struktur. Namun Calatrava dianggap sebagai arsitek yang berani karena dapatmembuat struktur yang terlihat tidak stabil. Selama ini arsitek beranggapan

    bahwa struktur sebuah bangunan harus stabil dan statis. Sedangkan Calatrava

    dapat membuat struktur yang dapat bergerak namun tetap stabil.

    Sekitar 100 tahun yang lalu, bentuk-bentuk animasi atau yang merepresentasikan

    suatu gur hewan atau manusia seperti demikian sempat ditentang oleh seorang

    penulis bernama Scheerbart. Scheerbart pada tahun 1908 berpendapat bahwa

    arsitektur merupakan sebuah seni spasial representasi sebuah gur bukanlah

    seni spasial dan tidak memiliki tempat dalam arsitektur. Binatang-binatang dan

    manusia dibuat untuk bergerak. Arsitektur tidak dibuat untuk bergerak, maka

    dari itu ia hanya menyangkut tentang komposisi bentuk dan ornamen saja (Ven,1995). Namun hal ini dipatahkan puluhan tahun kemudian, karena Calatrava

    sendiri berhasil membuat arsitektur yang berasal dari representasi gur hewan

    atau manusia, arsitektur yang dapat bergerak.

    Calatrava tertarik dengan struktur yang dapat ditemukan di alam, khususnya

    struktur yang dapat bergerak. Ia membuat disertasi yang berjudul On the

    Foldability of Frames yang isinya merupakan hasil eksplorasinya terhadap

    struktur rangka yang dapat dilipat dan dikembangkan. Hal ini cukup berpengaruh

    pada karya-karya arsitektur yang dihasilkannya dengan memasukkan prinsip

    struktur lipat. Hallgren (2007) mengatakan ada dua komponen eksplorasi yang

    ia lakukan antara lain: membuat model geometris mengenai transformasi darirangka tiga dimensional menjadi susunan yang kompak, dan mengartikulasi

    konektor mekanis pada sambungan-sambungan yang dibutuhkan untuk

    transformasi yang berurutan, mengabstraksi aspek kekuatan pada material.

    Tezza Nur Ghina

    Membaca Proses Perancangan Calatrava melaluiGeometri Kuwait Pavilion

  • 7/23/2019 Membaca-Proses Perancangan Calatrava Melalui Geometri Kuwait Paviliun.pdf

    2/614

    arsitektur.net

    2009 vol. 3 no. 3

    Salah satu hasil karya Calatrava yang mengusung tema struktur bergerak

    adalah Kuwait Pavilion. Ia membuat struktur yang dapat bergerak terbuka dan

    tertutup. Komponen-komponen yang dapat bergerak merupakan elemen atap

    yang dapat terbuka dan tertutup. Tzonis (2007) mengatakan bahwa bentuknya

    merupakan analogi dari cabang pohon palm, karena berhubungan dengan

    Kuwait yang merupakan negara di jazirah Arab yang identik dengan pohon

    palm. Namun menurut Gunther Feuerstein penulis buku Biomorphic Architecture

    dalam esai yang ditulis oleh Hallgren, analogi yang digunakan Calatrava pada

    pavilion ini adalah analogi jari-jemari yang saling berkait. Calatrava membuatsketsa dua tangan yang sedang membuka dan menutup, sebagai analogi yang

    menggambarkan bentuk atap Kuwait Pavilion.

    Menurut saya, ada dua hal utama yang menjadi pembentuk geometri pada

    Kuwait Pavilion yakni bentuk organik dan pergerakan. Pertama, bentuk organik

    merupakan konsep yang sangat melekat pada perancangan Santiago Calatrava,

    karena ia sering menggunakan model-model alam sebagai inspirasinya. Bentuk-

    bentuk organik yang ia buat merupakan sebuah abstraksi bentuk alam, karena

    tidak secara eksplisit menjiplak bentuk-bentuk yang ada di alam. Analogi organik

    yang ia gunakan per elemennya adalah analogi terhadap pohon palem, namun

    sistem secara keseluruhan, merupakan analogi terhadap jari-jemari yang terbukadan terkait.

    Pembentukan geometri yang merupakan analogi dari bentuk alam, dilihat dari

    bentuk elemen pembentuk atap yang melengkung, dengan bagian bawah lebih

    besar daripada bagian ujungnya. Selain itu ada 17 elemen atap, 8 buah di satu

    sisi, dan 9 buah di sisi lainnya (gambar pada denah jumlahnya 19, tidak sesuai

    dengan kenyataan). Calatrava membuat bentuk yang kompak, seperti jari-jemari

    manusia. Kunci agar bangunan ini menjadi kompak ketika bergerak yaitu pada

    peletakan elemen-elemen atap yang berselang-seling, agar elemen-elemen atap

    tidak saling bertabrakan.

    Hasil pergerakan elemen-elemen atap yangdiatur oleh komputer ini dapat menghasilkan

    berbagai macam kemungkinan posisi,

    sehingga bentuk keseluruhan pavilion ini dapat

    berubah sewaktu-waktu.

    Menurut saya, arsitektur Santiago Calatrava

    tergolong ke dalam arsitektur organitech,

    karena ia memadukan antara bentuk organik

    dan teknologi mutakhir. Bentuk-bentuk

    organik yang berasal dari bentuk-bentuk

    alam, dapat diperoleh dengan memetaforakanbentuk alam pada arsitektur. Bentuk organik

    merupakan bentuk yang tidak lurus, bentuknya

    melengkung, meliuk, melintir, bergelombang,

    dan sebagainya. Intinya, bentuk organik

    Gambar 1. Sketsa konseptual dan bentuk terbangun Kuwait Pavilion

    Gambar 2. Potongan samping Kuwait Pa-

    vilion ketika atapnya membuka dan menu-

    tup. Denah peletakan struktur atap Kuwait

    Pavilion yang terletak secara zigzag

  • 7/23/2019 Membaca-Proses Perancangan Calatrava Melalui Geometri Kuwait Paviliun.pdf

    3/615

    arsitektur.net

    2009 vol. 3 no. 3

    adalah bentuk yang dinamis.

    Dapat dikatakan, Calatrava memainkan surface dari bangunan ini. Bangunan

    Kuwait Pavilion merupakan bangunan yang dinamis, tidak hanya dari bentuknya

    yang curvy, tetapi karena bangunannya dapat bergerak, melipat, membuka dan

    menutup, yang pada intinya dapat mengubah bentuk seluruh tampilan bangunan

    menjadi bentuk yang berbeda-beda.

    Hal kedua adalah konsep pembentukan geometri pada pavilion tersebut yangmembuat bangunan tersebut dapat bergerak. Pergerakannya hanya satu arah,

    yakni ke atas (membuka) dan ke bawah (menutup). Teknologi yang paling

    penting agar pavilion ini dapat bergerak dan diam dalam suatu waktu adalah

    pada poros sambungan antara elemen-elemen atap yang bergerak dan elemen-

    elemen struktur penopang yang statis. he has created a number of kinetic

    devices that feature moving structural elements which accentuate not only the

    form of the members but crucial importance of the joint as a pivot, a place which

    focuses force (Kronenburg,2001). Wujud poros tersebut yaitu sebuah tiang

    silinder memanjang yang menghubungkan semua elemen statis dan elemen

    bergerak yang berada dalam satu sisi. Tiang tersebut juga menjadi penopang

    ujung elemen bergerak yang berasal dari sisi lainnya.

    Walaupun pergerakannya hanya satu arah, atau hanya ke atas dan ke bawah,

    ternyata pergerakan elemen atap pada Kuwait Pavilion dapat diatur sedemikian

    rupa dan menghasilkan bentuk keseluruhan yang dapat berubah-ubah. Tidak

    hanya sebatas membuka dan menutup secara bersamaan, posisi elemen-elemen

    bergerak ini dapat diatur agar dapat menghasilkan bentuk keseluruhan yangberbeda-beda. Pengaturan tersebut berkaitan dengan timing, yaitu pengaturan

    elemen-elemen atap untuk menempati posisi tertentu pada jangka waktu tertentu.

    Pengaturan yang menyebabkan posisi elemen-elemen atap dapat berubah,

    memberi bentuk pavilion menjadi bentuk yang benar-benar mengalir. Pengaruh

    posisi elemen atap yang berbeda-beda dapat menciptakan kesan ruang sempit-

    Gambar 3. Poros sambungan horizontal antar elemen atap

    Gambar 4. Transformasi bentuk Kuwait Pavilion

  • 7/23/2019 Membaca-Proses Perancangan Calatrava Melalui Geometri Kuwait Paviliun.pdf

    4/616

    arsitektur.net

    2009 vol. 3 no. 3

    -lega, terang-gelap, rendah-tinggi. Kualitas ruang dapat berubah-ubah dengan

    mengatur posisi dan waktu pergerakan elemen atapnya.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembentukan Kuwait Pavilon ini adalah

    dengan membuat bangunan yang statis namun dinamis, yakni sewaktu-waktu

    dapat diam namun di lain waktu dapat bergerak. Kestatisannya merupakan

    perwujudan bangunan yang berdiri kokoh dan tidak berpindah. Sedangkan

    kedinamisannya diperoleh dengan bentuk organik dan dengan membuatnya

    dapat bergerak naik turun tanpa membuatnya bergeser ke samping.

    Re-reading Kuwait Pavilion Project

    Kuwait Pavilion merupakan arsitektur yang tidak cukup dijelaskan hanya dengan

    menggambarkannya dengan satu atau dua gambar tampak saja, khususnya

    ketika pavilion itu dalam keadaan diam, pada saat elemen-elemen atapnya

    terbuka atau tertutup semua. Arsitektur Kuwait Pavilion merupakan arsitektur

    yang dinamis dan dapat dirasakan dengan mengalaminya secara langsung.

    Mungkin butuh ratusan atau ribuan gambar tampak, atau gambar skematik

    untuk menggambarkan bentuk arsitektur Kuwait Pavilion. Hal ini dikarenakan

    bangunan tersebut mengalami pergerakan. Posisi satu elemen atapnya dapat

    berpindah posisi, posisinya pun tidak sama dengan elemen-elemen atap lainnya.

    Ada berbagai macam variasi pergerakan yang dihasilkan dari pengaturan

    posisi masing-masing elemen atap. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengerti

    bagaimana arsitektur Kuwait Pavilion bila tidak melihat pergerakannya secara

    langsung.

    Mekanisme inilah yang ingin saya hadirkan kembali dalam pembuatan proyek

    saya. Saya ingin membuat suatu obyek yang kinerjanya mirip dengan Kuwait

    Pavilion, yaitu dengan membuat sesuatu yang statis namun dinamis. Objek ini

    juga tidak dapat digambarkan dengan satu atau dua kondisi bentuk saja, karena

    objek yang saya buat memiliki banyak variasi bentuk.

    Kuwait Pavilion memiliki elemen-elemen atap yang dapat bergerak, begitu

    pula dengan elemen-elemen atap yang saya buat. Peletakan tiap elemen juga

    mengikuti pola zig-zag pada Kuwait Pavilion. Berikut ini beberapa mekanisme

    Kuwait Pavilion yang saya hadirkan kembali pada proyek saya:

    1. Menghadirkan obyek yang statis dan dinamis sekaligus.

    2. Sistem buka-tutup.

    3. Peletakan secara zig-zag.

    4. Perubahan bentuk secara keseluruhan.

    5. Terdiri dari beberapa elemen atap yang dapat bergerak.

    Ada satu hal yang tidak saya hadirkan kembali pada objek yang saya buat, yaitu

    poros horisontal yang menghubungkan elemen-elemen atap. Saya menggantinya

    dengan poros vertikal, sehingga konsekuensinya adalah elemen-elemen atapnya

    menjadi terpisah dan memiliki porosnya masing-masing.

    Gambar 5. Perubahan poros horizontal menjadi poros vertikal

  • 7/23/2019 Membaca-Proses Perancangan Calatrava Melalui Geometri Kuwait Paviliun.pdf

    5/617

    arsitektur.net

    2009 vol. 3 no. 3

    Objek tersebut perlu memiliki elemen bergerak sehingga tidak dapat hanya

    digambarkan dengan beberapa gambar saja. Di proyek ini saya membuat

    beberapa objek seperti payung yang dapat membuka dan menutup. Payung

    tersebut merupakan perwujudan kestatisan dan kedinamisan proyek ini. Payung-

    payung tersebut dibuat statis dengan menancapkannya ke bidang dasar yang

    solid. Tiang yang menancap merupakan tur statisnya, sekaligus berfungsi

    sebagai poros dari elemen-elemen bergerak. Elemen atap tersebut dapat

    bergerak ke atas dan ke bawah saja, sama seperti pergerakan Kuwait Pavilion.

    Untuk bentuk elemen bergeraknya, saya mengambil bentuk heksagonal

    seperti bentuk sarang lebah. Hal ini disebabkan karena bentuk segi enam ini

    bila disandingkan dengan bentuk yang sama akan klop satu sama lain, tidak

    menghasilkan gap maupun berkonik ketika tiap payung diletakkan mengikuti

    pola zig-zag Kuwait Pavilion. Penjelasan prinsip ini secara sederhana dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Pavilion memiliki keragaman bentuk akibat pergerakan elemen-elemen atapnya.

    Perbedaan posisi antara satu elemen dan elemen atap lain menyebabkan

    bentuk Kuwait Pavilion secara keseluruhan dapat berubah-ubah. Denganprinsip berubah-ubah posisi ini, saya membuat obyek memiliki banyak variasi

    pergerakan, sehingga bentuk keseluruhan juga berubah-ubah. Berikut ini

    merupakan beberapa gambaran kemungkinan perubahan bentuk yang terjadi

    akibat perbedaan posisi atau gerakan dari masing-masing payung:

    Gambar 6. Posisi objek ketika tertutup dan terbuka

    Gambar 7.Peletakan dengan pola zig-zag. Ada kaitan antara bentuk tiap elemen dan pola peletakannya. Ben-

    tuk masing-masing elemen sebaiknya merupakan bentuk yang klop atau kompak bila digabungkan secara

    keseluruhan

  • 7/23/2019 Membaca-Proses Perancangan Calatrava Melalui Geometri Kuwait Paviliun.pdf

    6/618

    arsitektur.net

    2009 vol. 3 no. 3

    Transformasiide geometri Kuwait Pavilion

    Saya menyimpulkan bahwa inti geometri dari Kuwait Pavilion ini adalah

    transformasi bentuk yang didukung oleh sistem struktur yang dapat bergerak

    melipat terbuka atau tertutup. Ide transformasi didapat dengan mengambil contoh

    struktur bergerak pada alam. Transformasi sendiri memiliki pengertian perubahan

    pada bentuk, wujud, atau penampilan. Menurut denisi pada web atau internet,

    transformasi dapat diartikan sebagai perubahan bentuk. Inilah yang menjadi

    karakter utama pada beberapa karya Santiago Calatrava yang selalu terlihatdinamis. Oleh karena itu, saya membuat objek yang dapat menggambarkan

    transformasi bentuk secara keseluruhan. Transformasi bentuknya didukung

    oleh pergerakan payung yang berbeda-beda sehingga menghasilkan berbagai

    macam bentuk keseluruhan yang berbeda pula.

    Referensi

    [1] Hallgren, Linda (2007). Santiago Calatrava: Inspiration Presentation Paper.

    www.archgraphics.pbworks.com/f/Hallgren+-+Insp+pres+Paper.pdf.

    [2] Kronenburg, Robert (2001). Spirit of the Machine: Technology as an Inspirationin Architectural Design. Italy: Wiley Academy.

    [3] Tzonis, Alexander (2007). Santiago Calatrava: The Complete Works -

    Expanded Edition. New York: Rizzoli International Publications.

    [4] Tzonis, Alexander dan Lefaivre, Liane (1995). Movement, Structure and the

    Work of Santiago Calatrava. Barcelona: Birkhauser.

    [5] Ven, Cornelis van de (1995). Ruang dalam Arsitektur. Jakarta: Gramedia

    Pustaka Utama.

    [6]www.google.co.id/search?hl=en&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-

    US:official&defl=en&q=define:transformation&ei=f9wjSp32CseAkQWU-

    d38BA&sa=X&oi=glossary_denition&ct=title.

    Gambar 8. Beberapa kemungkinan perubahan bentuk Kuwait Pavilion

    dan objek yang saya buat akibat pergerakan elemen atap. Semakin

    banyak elemen atap, semakin banyak pula kemungkinan komposisi

    gerak dan kemungkinan bentuk yang terjadi.