materi konseling gerd

3
MATERI KONSELING : Manfaat jangka panjang terapi susah dinilai karena informasi yang terbatas tentang epidemiologi dan riwayat alami dari GERD. Sebagai konsekuensinya, hasil yang dicapai umumnya diukur dalam kaitannya dengan tiga titik akhir yang terpisah: (a) menghilangkan gejala, (b) menyembuhkan luka pada mukosa, dan (c) mencegah komplikasi. Tujuan jangka pendek dari terapi adalah untuk meringankan gejala seperti mulas dan regurgitasi sampai pada titik di mana mereka tidak merusak kualitas hidup pasien. Pasien harus diberi edukasi tentang perubahan gaya hidup yang harus dipatuhi selama terapi, termasuk berhenti merokok, menurunkan berat badan, meningkatkan kepala pada tempat tidur, makan makanan ringan, dan menghindari makan sebelum tidur. Pasien juga harus diinstruksikan untuk menghindari atau membatasi makanan yang memperburuk gejala GERD, seperti lemak dan coklat. Selain itu, profil obat pasien harus ditinjau untuk mengidentifikasi obat yang dapat menyebabkan gejala GERD. Agen iniharus dihindari bila memungkinkan. Dokter harus ikut berperan aktif dalam mengedukasi pasien tentang efek samping potensial dan interaksi obat yang mungkin terjadi dengan terapi obat. Frekuensi dan tingkat keparahan gejala harus dipantau dan pasien harus diberi konseling tentang gejala-gejala yang menunjukkan adanya komplikasi yang membutuhkan perhatian medis segera, seperti disfagia atau odynophagia. Pasien

Upload: azkhaknowles3279

Post on 28-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

konseling GERD kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Konseling Gerd

MATERI KONSELING :

Manfaat jangka panjang terapi susah dinilai karena informasi yang terbatas tentang

epidemiologi dan riwayat alami dari GERD. Sebagai konsekuensinya, hasil yang dicapai

umumnya diukur dalam kaitannya dengan tiga titik akhir yang terpisah: (a) menghilangkan

gejala, (b) menyembuhkan luka pada mukosa, dan (c) mencegah komplikasi.

Tujuan jangka pendek dari terapi adalah untuk meringankan gejala seperti mulas dan

regurgitasi sampai pada titik di mana mereka tidak merusak kualitas hidup pasien. Pasien harus

diberi edukasi tentang perubahan gaya hidup yang harus dipatuhi selama terapi, termasuk

berhenti merokok, menurunkan berat badan, meningkatkan kepala pada tempat tidur, makan

makanan ringan, dan menghindari makan sebelum tidur. Pasien juga harus diinstruksikan untuk

menghindari atau membatasi makanan yang memperburuk gejala GERD, seperti lemak dan

coklat. Selain itu, profil obat pasien harus ditinjau untuk mengidentifikasi obat yang dapat

menyebabkan gejala GERD. Agen iniharus dihindari bila memungkinkan.

Dokter harus ikut berperan aktif dalam mengedukasi pasien tentang efek samping

potensial dan interaksi obat yang mungkin terjadi dengan terapi obat. Frekuensi dan tingkat

keparahan gejala harus dipantau dan pasien harus diberi konseling tentang gejala-gejala yang

menunjukkan adanya komplikasi yang membutuhkan perhatian medis segera, seperti disfagia

atau odynophagia. Pasien dengan gejala persisten harus dievaluasi untuk adanya penyempitan

atau komplikasi lain. Pasien juga harus dipantau untuk adanya gejala lazim seperti batuk, asma

nonallergic, atau nyeri dada. Gejala ini membutuhkan evaluasi diagnostik lebih lanjut.

Pengobatan pemeliharaan jangka panjang diindikasikan pada pasien yang mengalami

penyempitan karena penyempitan umumnya kambuh jika refluks esofagitis tidak diobati.Tujuan

yang kedua adalah menyembuhkan luka mukosa.

Tujuan kedua adalah untuk menyembuhkan mukosa terluka. Sekali lagi, perubahan gaya

hidup dan pentingnya mematuhi regimen terapi yang dipilih untuk menyembuhkan mukosa harus

ditekankan. Pasien harus diberi edukasi tentang risiko kambuh dan kebutuhan untuk terapi

pemeliharaan jangka panjang untuk mencegah kekambuhan atau komplikasi.

Page 2: Materi Konseling Gerd

Terakhir, tujuan jangka panjang lain dari terapi adalah menurunkan resiko komplikasi

(esophagitis, penyempitan, dan Barrett’s esophagus).Sebagian kecil pasien dapat terus

mengalami kegagalan pengobatan meskipun terapi dengan dosis tinggi antagonis reseptor H2

atau inhibitor pompa proton. Pasien harus dipantau untuk adanya nyeri terus-menerus, disfagia,

atau odynophagia.

DAFTAR PUSTAKA :