makanan sehat
DESCRIPTION
asdasdTRANSCRIPT
MAKANAN SEHAT DALAM AL-QUR’AN
dr. RATNA WULAN F
PENDAHULUAN Dalam ayat 24 surat ‘Abasa, ditemukan
perintah yang sangat jelas berbunyi:
“ Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya” (Q.S. ‘Abasa: 24) Contoh ayat-ayat yang membahas tentang
akala (makan): Q.S. an-Nahl: 4 (ikan); Q.S. an-Nahl: 66 (daging)
Contoh ayat-ayat yang membahas tentang syariba (minum): Q.S. an-Nahl: 66 (susu); Q.S. an-Nahl: 69 (madu); Q.S. al-Waqiah: 68 (air)
• Makanan yang dimakan hendaklan bersifat halal (boleh) dan thayyib (baik); hal ini berdasarkan ayat-ayat dari: Q.S. al-Baqarah: 168; al-Maidah: 88; al-Anfal: 69; an-Nahl: 114 yang diantaranya berbunyi:
“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. al-Baqarah: 168)
• Makanlah makanan yang baik dan tidak berlebih-lebihan, seperti yang disebutkan dalam ayat:
“Maka makanlah ia sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisa: 4) dan
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan (Q.S. al-A’raf: 31)
MAKANAN SEHAT MENURUT AL-QUR’AN
Islam memandang bahwa makanan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia, karena berperan dalam perkembangan jasmani dan rohani manusia.
Maka dari itu Islam mengatur makan mulai dari etika makan, idealitas kuantitas makanan dalam perut, dan juga mengatur makanan yang halal dan haram dimakan.
• Seorang muslim harus tahu benar bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsinya adalah halal, karena akan berakibat baik atau buruknya di dunia maupun di akhirat. Perintah tersebut tertuang dalam Q.S. al-Baqarah: 168.
1. Makanan yang Halala. Berasal dari kata halla, yahillu, hillan yang
artinya membolehkan, dimana secara terminologi berarti:
1) Segala sesuatu yang menyebabkan seseorang tidak dihukum jika menggunakannya
2) Sesuatu yang boleh dikerjakan menurut syara
b. Halal adalah kebalikan dari haram, intinya semua yang diciptakan Allah SWT di dunia adalah halal, kecuali yang diharamkan oleh Allah SWT, seperti yang tertuang pada:“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatNya lahir dan batin” (Q.S. Luqman: 20).
Sedangkan haram adalah sesuatu yang dilarang mengerjakannya.
Adapun pembagian haram adalah:1) Haram li Dzatih
Yaitu suatu keharaman yang langsung dan sejak semula ditentukan Syar’i bahwa hal itu haram. Misalnya: memakan babi, minum minuman keras, membunuh dan memakan harta anak yatim dsb. Yang contohnya disebutkan dalam:“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. al-Baqarah: 173)
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengna panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. al-Ma’idah: 90)
2) Haram li GhairihYaitu sesuatu yang pada mulanya disyari’atkan, tetapi dibarengi oleh sesuatu yang bersifat mudarat bagi manusia, maka keharamannya adalah disebabkan oleh adanya mudarat tersebut. Misalnya: melaksanakan shalat dengan pakaian hasil ghasab (meminjam tanpa izin), berpuasa di hari ‘Idul Fithri dsb.Sedangkan makanan yang semula halal jika dibeli dengan (contoh) uang hasil korupsi makan makanan tersebut menjadi haram.
Cara-cara yang dapat mengharamkan makanan yang semula halal dimakan:a) Makan hasil riba
Diterangkan dalam Q.S. al-Baqarah 275-276 yang menjelaskan bahwa riba adalah haram, dan orang-orang yang melakukan riba akan kekal di neraka.
b) Makan harta anak yatim dengan batil“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyaka-nyala (neraka).” (Q.S. an-Nisa: 10)
2. Makanan yang Thayyiba) Dalam Al-Qur’an telah banyak disebutkan
tentang halalnya makanan yang baik dan haramnya makanan yang kotor, diantara dalam surat al-A’raf ayat 157:“...dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk...”
Makanan yang Thayyib mengandung makna baik bagi tubuh karena kandungan nutrisinya dan baik cara mendapatkannya.
Ada pula makanan dan minuman yang tergolong khabits, yaitu yang dilarang dalam Islam. Makanan dan minuman yang dilarang ini dikategorikan sebagai najis. Menurut Fuqaha Madzab Syafi’i makanan dan minuman yang tergolong khabits:1) Babi, seluruh bagian tubuhnya2) Anjing, seluruh bagian tubuhnya3) Bangkai, seluruh bagian tubuhnya kecuali
bangkai ikan dan belalang4) Semua bagian tubuh yang terpisah dari hewam
yang masih hidup5) Darah yang mengalir6) Khamr dan semua jenisnya
b) Dalam ilmu Kedokteran makanan yang baik (Thayyib) harus sesuai dengan ilmu gizi yaitu yang mengandung:1) Karbohidrat2) Protein3) Lemak4) Vitamin5) Mineral6) Air
SUMBER MAKANAN HALAL DAN BERGIZI DALAM AL-QUR’AN
A. Sumber-sumber Makanan Hewani
a. Binatang yang hidup di darat
Selain yang jelas diharamkan, ada pula hadis shahih yang diriwayatkan, yaitu:
“Rasulllah SAW melarang makan daging keledai yang jinak pada perang Khaibar dan membolehkan makan daging kuda” (H.R. Muslim)
b. Binatang yang hidup di laut“Dan Dia-lah (Allah) yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan)...” (Q.S. an-Nahl: 14)
Ada perbedaan pendapat mengenai bangkai ikan laut, ada yang menyatakan haram dan ada yang menyatakan halal, dan yang lebih tepat adalah:
“Dihalalkan untuk kita dua macam bangkai; ikan dan belalang, dan dua darah: hati dan limpa.” (H.R. Ahmad)
B. Sumber-sumber Makanan Nabati1. Buah Tin dan buah Zaitun2. Buah Anggur3. Buah Kurma4. Delima5. Manna6. Jahe7. Baql, Qitstsa, Fum, ‘Adas, dan Bashal
C. Minuman-minuman untuk Kesehatan1. Susu2. ASI 3. Madu
PERTANYAAN
PERHATIKAN DENGAN BAIK PETUNJUK DIBAWAH INI:
1. Kembali ke menu utama
2. Pilihlah Kuis KeIslaman Minggu ke4
3. Jawablah pertanyaan pada kuis mulai hari ini dan paling lambat hari Jum’at tanggal 9 Januari 2015
DAFTAR PUSTAKA
Makanan Sehat Dalam Al-Qur’an : Fairuzal Tsabit , Pustaka Ilmu Yogyakarta 2013 . Yogyakarta