makalah trauma ekstremitas p. dadang

Upload: riza-rivai

Post on 10-Feb-2018

505 views

Category:

Documents


48 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    1/18

    MAKALAH

    TRAUMA EKSTREMITAS

    Dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas

    Mata Kuliah Keperawatan Trauma

    Disusun oleh :

    Kelas 3A

    Program Studi Ilmu keperawatan

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN

    2013

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    2/18

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirannya Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat

    menyusun makalah ini dengan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam

    tercurahkan kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW beserta para

    sahabatnya.

    Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan

    Trauma dimana makalah ini berisi tentang Trauma Ekstremitas.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penulis tidak

    akan dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini

    penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah

    membantu menyelesaikan makalah ini.

    Penulis

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    3/18

    ii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Trauma ekstremitas jarang menimbulkan kematian pada penderita trauma,

    sehingga tidak mengherankan bila pembentukan dan pemeliharaan jalan

    pernapasan yang memuaskan, Ventilasi yang tepat serta Pengendalian Pendarahan,

    Pemulihan pendarahan bisa mendahului Penatalaksanaannya. Perlu diingat bahwa

    akibat trauma ekstremitas dapat memperberat masalah yang mengancam nyawa.

    Nyeri yang menyertai trauma Ekstremitas bisa menyokong Pasien,

    Ekstremitas dapat merupakan tempat kehilangan cairan. Membahas masalah

    trauma Ekstremitas tidak terlepas hubungannya dengan kulit, dimana kulit

    berfungsi melindungi Tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan

    terhadap bakteri, Virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpangan panas

    diatur melalui Vasodilatasi Pembuluh Darah kulit atau sekresi kelenjar keringat

    Setelah kehilangan seluruh Kulit,maka cairan tubuh yang penting akan

    menguap dan Elektrolit - elektrolit akan hilang dalam beberapa jam saja. Contoh

    dari keadaan ini adalah Penderita luka bakar.Kulit yang menutupi ke empat

    ekstremitas meliputi lebih dari 50 persen permukaan tubuh dan bila terbakar,

    terpotong atau terabrasi, maka ia berpotensi sebagai tempat masuk infeksi.

    Pengenalan dini dan perhatian yang tepat terhadap luka ini termasuk pemakaian

    pembalut steril, penggunaan antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi.

    Sehingga penting mengenal bahwa terapi tepat bagi ekstremitas yang

    cedera yang tidak hanya penting bagian tersebut nantinya tetapi bisa memainkan

    peranan besar dalam melangsungkan hidup pasien.

    1.2 Rumusan Masalah

    Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini

    adalah:

    1. Apa definisi trauma ekstremitas ?

    2. Apa etiologi trauma ekstremitas ?

    3. Apa manifestasi trauma ekstremitas ?

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    4/18

    iii

    4. Apa patofisiologi trauma ekstremitas ?

    5. Bagaimana penatalaksanaan trauma ekstremitas ?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Diharapkan penulis atau pembaca dapat mengetahui serta dapat

    mendemontrasikan penatalaksanaan penderita trauma ekstremitas.

    1.4 Manfaat Penulisan

    1. Mengetahui definisi trauma ekstremitas2. Mengetahui etiologi trauma ekstremitas3. Mengetahui manifestasi trauma ekstremitas4. Mengetahui patofisiologi trauma ekstremitas5. Mengetahui cara penatalaksanaan trauma ekstremitas

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    5/18

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi

    Trauma ekstremitas adalah trauma yang mengakibatkan cedera pada ekstremitas..

    Secara umum dikenal dalam bentuk :

    Fraktur Dislokasi Amputasi

    2.2 Etiologi

    A. FrakturFraktur adalah Hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan

    epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.

    Klasifikasi Etiologis FRAKTUR TRAUMATIK. Akibat trauma tiba-tiba FRAKTUR PATOLOGIS. Terjadi karena kelemahan tulang akibat adanya

    kelainan patologi pada tulang

    FRAKTUR STRESS. Akibat trauma yang terus menerus pada suatudaerah tertentu.

    Klasifikasi klinis FRAKTUR TERTUTUP. Tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar FRAKTUR TERBUKA. Berhubungan dengan dunia luar melalui luka FRAKTUR DENGAN KOMPLIKASI. Fraktur yang disertai komplikasi

    seperti infeksi, mal-union, delayed union, non-union

    Klasifikasi radiologis

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    6/18

    5

    1. Berdasarkan lokalisasi Diafiseal Metafiseal Intra-artikuler Fraktur dengan dislokasi

    2. Berdasarkan konfigurasi Fraktur transversal Fraktur oblik

    Fraktur spiral Fraktur Z Fraktur komunitif Fraktur baji Fraktur avulse Fraktur depresi Fraktur impaksi Fraktur pecah (burst) Fraktur segmental Fraktur epifisis

    B. DislokasiDislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.

    Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau

    terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuksendi).

    C. AmputasiTraumatik amputasi adalah terbuangnya suatu bagian tubuh, anggota tubuh akibat

    trauma.

    2.3 Manifestasi Klinis

    A. Fraktur

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    7/18

    6

    Lewis (2006) menyampaikan manifestasi klinik fraktur adalah sebagai berikut:

    Nyeri Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan

    adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan

    sekitarnya.

    Bengkak / edema. Edema muncul lebih cepat dikarenakan cairan serosa (protein plasma)

    yang terlokalisir pada daerah fraktur dan extravasi daerah di jaringan

    sekitarnya.

    Memar / ekimosis Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat dari extravasi daerah di

    jaringan sekitarnya.

    Spame otot Merupakan kontraksi otot involunter yang terjadi disekitar fraktur. Penurunan sensasi

    Terjadi karena kerusakan syaraf, tertekannya syaraf karena edema. Gangguan fungsi Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang fraktur, nyeri atau spasme otot,

    paralysis dapat terjadi karena kerusakan syaraf.

    Mobilitas abnormal Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi

    normalnya tidak terjadi pergerakan. Ini terjadi pada fraktur tulang

    panjang.

    Krepitasi Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang

    digerakkan.

    Deformitas Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma

    dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal,

    akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    8/18

    7

    Gambaran X-ray menentukan fraktur

    Gambaran ini akan menentukan lokasi dan tipe frakturB. Dislokasi

    Nyeri Perubahan kontur sendi Perubahan panjang ekstremitas Kekakuan Kehilangan mobilitas abnormal

    Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi

    2.4 Komplikasi

    A. Komplikasi Fraktur dan Prognosis Komplikasi awal

    Komplikasi awal setelah fraktur adalah

    Syok, yang bisa berakibat fatal dalam beberapa jam setelah cedera Emboli lemak yang dapat terjadi dalam 48 jam atau lebih dan sindrom

    kompartemen yang berakibat kehilangan fungsi ekstremitas permanen jika

    tidak ditangani segera.

    Operasi irigasi dan debridemen pada fraktur terbuka harus diulakukandalam waktu 6 jam setelah terjadi cedera.

    Untuk mengurangi kemungkinan infeksi, trombo emboli yang dapatmenyebabkan kematian jaringan dan beberapa minggu setelah cedera.

    Komplikasi lambat:Dalam penyembuhan fraktur komplikasi yang bisa muncul adalah :

    Malunion : Sembuh dengan deformitas angulasi, rotasi atau pemendekan.Penyebab adalah kegagalan reduksi dalam masa penyembuhan.

    Delayed Union : fraktur sembuh dalam jangka waktu yang lebih darinormal, penyebabnya adalah suplai darah in adekuat dan infeksi.

    Non union : fraktur tidak menyambung dalam 20 minggu. Penyebabreduksi yang tidak benar, imobilisasi yang kurang tepat, adanya interposisi

    jaringan lemak.

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    9/18

    8

    Komplikasi yang ditimbulkan oleh suatu dislokasi atau subluksasi hampirsama dengan komplikasi yang ditimbulkan oleh suatu fraktur.

    Immediate Local ComplicationsCedera kulit, kerusakan pembuluh darah, syaraf tepi dan medula spinalis.

    Early Local Complicationso Infeksi (septic arthritis) pada cedera sendi yang terbukao Avaskular necrosis yang umumnya terjadi pada caput femoris.

    Late Complicationso Kaku sendio Osteoporosiso Ketidakstabilan sendio Reflex sympathetic dystrophyo Recurrent dislocationo Myositis ossificanso Peny. Sendi degeneratif (OA)

    Komplikasi Trauma vaskuler (sesudah repair lesi vaskuler): Trombosis Infeksi Stenosis Fistula arteri-vena aneurisma palsu

    2.5 Trauma Ekstremitas Dengan Potensi Ancaman Nyawa

    a) Kerusakan Pelvis berat dengan pendarahanFraktur Pelvis yang disertai perdarahan sering kali disebabkan

    Fraktur sakroiliaka, dis lokasi, atau Fraktur sacrum yang kemudian akan

    menyebabkan kerusakan posteriol oseus ligamenteus kompleks. Kemudian

    arah gaya yang membuka pelvis ring, akan merobek pleksus Vena di

    pelvis dan kadang-kadang merobek system arteri iliaka interna (Trauma

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    10/18

    9

    komprensi anterior posterior). Mekanisme trauma Pelvis ring disebabkan

    trabrakan sepeda Motor atau pejalan kaki yang ditabrak kendaraan,

    benturan langsung pada pelvis atau jatuh dari ketinggian lebih dari 3,5

    meter.

    Pada tabrakan kendaraan, mekanisme Fraktur pelvis yang tersering

    adalah tekanan yang mengenai sisi lateral pelvis dan cenderung

    menyebabkan hemi pelvis rotasi kedalam, mengecilkan rongga pelvis dan

    melepas regangan system Vaskularisasi pelvis. Gerakan rotasi ini akan

    menyebabkan Trauma uretra atau buli-buli. Trauma urogenital bagian

    bawah ini jarang akan menimbulkan kematian baik perdarahan yang

    terjadi maupun komplikasinya, sehingga tidak separah Trauma pelvis yang

    tidak stabil.

    b) Pendarahan besar arterialLuka tusuk di Ekstremitas dapat menimbulkan trauma arteri

    sirkulasi darah ke ekstremitas diselenggarakan oleh pembuluh arteri besar

    yang berdiameter sekitar satu cm, yang melalui lipat paha dan aksila.

    Arteri ini melanjutkan diri didekat tulang dan berpencar menjadi cabang-

    cabang lebih halus sewaktu menuju keujung jari tangan dan kaki. Pada

    tempat tertentu sepanjang perjalanannya cabang ini cukup dekat dengan

    kulit, sehingga dapat diraba oleh tangan pemeriksa. Titik berdenyut ini

    dapat bermanpaat dalam menentukan adanya aliran darah arteri dan

    kadang-kadang berguna untuk mengenal pendarahan. Trauma tumpul yang

    menyebabkan fraktur sendi atau dislokasi sendi dekat arteri dapat merobek

    arteri. Cedera ini dapat menimbulkan pendarahan besar pada luka terbuka

    atau perdarahan didalam jaringan lunak.

    c) Crush syndrome (Rabdomiolisis taroumatika)Crush syndrome adalah Keadaan kliniks yang disebabkan

    pelepasan zat berbahaya, hasil kerusakan otot, yang jika tidak ditangani

    akan menyebabkan kegagalan ginjal. Keadaan ini terdapat pada keadaan

    crush injury dan kompresi lama pada sejumlah otot, yang tersering paha

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    11/18

    10

    dan betis. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan perkusi otot, iskemia,

    pelepasan mioglobin dan zat toksik lainnya.

    2.6 Trauma Mengancam Ekstremitas

    a) Patah tulang terbuka dan Trauma SendiPada patah tulang terbuka terdapat hubungan antara tulang dengan

    lingkungan luar. Otot dan kulit mengalami cedera dan beratnya kerusakan

    jaringan lunak ini akan berbanding l;urus dengan energi yang

    menyebabkannnya. Kerusakan ini disertai kontaminasi bakteri,

    menyebabkan patah tulang terbuka mengalami masalah infeksi, gangguan

    penyembuhan dan gangguan fungsi.

    b) Trauma vaskuler termasuk amputasi traumatikaTrauma vaskuler harus dicurigai jika terdapat insufisiensi

    vbaskuler yang menyertai trauma tumpul, remuk,trauma tembus

    ekstremitas Pada mulanya ekstremitas mungkin masih tampak hidup

    karena sirkulasi kolateral yang mencukupi aliran secara rtrograd. Trauma

    vaskuler parsial menyebablkan ekstremitas bagian distal dingin, pengisian

    kapiler lambat, pulsasi melemah. Aliran yang terputus menyebabkan

    ekstremitas dingin, pucat, dan nadi tak teraba.

    c) Sindroma KompartemenSindroma kompartemen akan ditemukan pada tempat diman otot

    dibatasi oleh rongga fasia yang tertutup.Perlu diketahui bahwa kulit juga

    berfungsi sebagi lapisan penahan.Daerah yang sering terkena adalah

    tungkai bawah, lengan bawah,tangan, dan paha. Sindroma kompartemen

    terjadi bila tekanan diruang osteofasial menimbulkan iskemia dan

    berikutnya nekrosis. Iskemia dapat terjadi karena peningkatan isi

    kompartemen akibat udema yang timbul akibat revaskularisasi sekunder

    dari ekstremitas yang iskemi, atau karena penurunan isi kompartemen

    yang disebabkan tekanan dari luar misalnya dari balutan yang menekan.

    d) Trauma Neurologi akibat fraktur-dislokasi

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    12/18

    11

    Fraktur atau dislokasi, dapat menyebabkan trauma saraf yang

    disebabkan hubungan anatomi atau dekatnya posisis saraf dengan

    persendian, misalnya nervus iskhiadikus dapat tertekan oleh dislokasi

    posterior sendi panggul atau nervus aksillaris oleh dislokasi posterior

    sendi bahu. Kembalinya fungsi hanya akan optimal bila keadaan ini

    diketahui dan ditangani secara cepat.

    2.7 Trauma Ekstremitas Yang Lain

    A. Kontusio dan laserasiKontusio dan laserasi sederhana harus diperiksa untuk

    menyingkirkan trauma vaskuler dan saraf. Secara umum laserasi

    memerlukan penutupan luka. Jika laserasi meluas sampai dibawah fasia,

    perlu intervensi operasi untuk membersihkan luka dan memeriksa

    struktur-struktur dibawahnya yang rusak. Kontusio umumnya dikenal

    karena ada nyeri dan penurunan fungsi. Palpasi menunjukkan adanya

    pembengkakan lokal dan nyeri tekan.Penderita tidak dapat

    mempergunakan ootot itu dan terjadi penurunan fungsi karena nyeri.

    Kontusio diobati dengan istirahat dan pemakaian kompres dingin pada

    fase awal.Hati-hati akan luka kecil, terutama akibat crush injj7uryy, jika

    ekstremitas menderita beban sangat besar dan sangat perlahan,

    vaskularisasi akan terganggu dan kerusakan otot akan terjadi walaupun

    ditemukan luka yang hanya kecil saja.Resiko tetanus meningkat akibat

    adanya luka yang lebih dari 6 jam dan disertai kontusio dabn abrasi,

    dalamnya lebih dari 1 cm.

    B. Trauma sendi

    2.8 Pemeriksaan Diagnostik

    A. Pemeriksaan Penunjang Foto Rontgen

    Untuk mengetahui lokasi fraktur dan garis fraktur secara langsung

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    13/18

    12

    Mengetahui tempat atau tipe fraktur. Biasanya diambil sebelumdan sesudah serta selama proses penyembuhan secara periodik

    Hal yang harus dibaca pada x-ray:- Bayangan jaringan lunak.- Tipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau

    biomekanik atau juga rotasi.

    - Trobukulasi ada tidaknya rare fraction.- Sela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.

    Artelogram bila ada kerusakan vaskuler Hitung darah lengkap HT mungkin terjadi (hemokonsentrasi) atau

    menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atauorgan jauh padaorgan multiple). Peningkatan jumlah SDP adalah kompensasi normalsetelah fraktur.

    Profil koagulasi perubahan dapat terjadi pada kehilangan darahtransfusi multiple atau trauma hati.

    Selain foto polos x-ray (plane x-ray) mungkin perlu tehnikkhususnyaseperti:

    Tomografi: menggambarkan tidak satu struktur saja tapi strukturyang lain tertutup yang sulit divisualisasi. Pada kasus ini

    ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak pada

    satu struktur saja tapi pada struktur lain juga mengalaminya.

    Myelografi: menggambarkan cabang-cabang saraf spinal danpembuluh darah di ruang tulang vertebrae yang mengalami

    kerusakan akibat trauma.

    Arthrografi: menggambarkan jaringan-jaringan ikat yang rusakkarena ruda paksa.

    Computed Tomografi Scanning : menggambarkan potongansecara transversal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur

    tulang yang rusak.

    B. Pemeriksaan Laboratorium

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    14/18

    13

    Kalsium Serum dan Fosfor Serum meningkat pada tahap penyembuhantulang.

    Alkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkankegiatan osteoblastik dalam membentuk tulang.

    Enzim otot seperti Kreatinin Kinase, Laktat Dehidrogenase (LDH-5),Aspartat Amino Transferase (AST), Aldolase yang meningkat pada

    tahap penyembuhan tulang.

    Pemeriksaan lain-lain Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitivitas: didapatkan

    mikroorganisme penyebab infeksi.

    Biopsi tulang dan otot: pada intinya pemeriksaan ini sama denganpemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi infeksi.

    Elektromyografi: terdapat kerusakan konduksi saraf yang diakibatkanfraktur.

    Arthroscopy: didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karenatrauma yang berlebihan.

    Indium Imaging: pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi padatulang.

    MRI: menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.(Ignatavicius, Donna D, 1995)

    2.9 PENATALAKSANAAN

    Tujuan tindakan penanggulangan cedera muskuloskeletal menurut definisi

    orthopaedic adalah untuk mencapai rehabilitasi pasien secara maksimum dan utuh

    dilakukan dengan cara medik, bedah dan modalitas lain untuk mencapai tujuan

    terapi. Ada 4 hal, biasa disingkat 4R, yang harus diperhatikan :

    a. RecognitionPada trauma ekstremitas perlu diketahui kelainan apa yang terjadi sebagai

    akibat cedera tersebut, baik jaringan lunak atau tulanhnya. Dengan mengenali

    gejala dan tanda pada penggunaan fungsi jaringan yang terkena cedera.

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    15/18

    14

    Fraktur merupakan akibat suatu kekerasan yang menimbulkan kerusakan

    tulang disertai jaringan lunak sekitarnya.

    Dibedakan pada trauma tumpul dan trauma tajam, langsung dan tidak

    langsung. Pada umurya trauma tumpul akan memberikan kememaran yang difus

    pada jaringan lunak termasuk gangguan neurovaskuler yang menentukan vitalitas

    ekstremitas bagian distal dari bagian yang cedera.

    b. Reduction atau ReposisiReposisi adalah tindakan untuk mengembalikan jaringan atau fragmen

    tulang pada posisi semula. Tindakan ini diperlukan guna mengembalikan kepada

    bentuk semula sebaik mungkin, agar fungsidapat kemmbali semaksimal mungkin.

    c. RetainingRetaining adalah tindakan imobilisasi atau fiksasi untuk mempertahankan

    hasil reposisi dan memberi istirahat pada spasme otot pada bagian yang sakit agar

    mencapai penyembuhan dengan baik. Imobilisasi yang tidak adekuat dapat

    memberikan dampak pada penyembuhan dan rehabilitasi.

    d. RehabilitationRehabilitasi berarti mengembalikan kemampuan anggota gerak yang

    cedera untuk dapat berfungsi kembali. Falsafah lama mengenai rehabilitasi adalah

    tindakan setelah tindakan kuratif dalam mengatasi kendala sequele atau

    kecacatan,agar seseorang dapat berfungsi kembali. Rehabilitasi menekan upaya

    pada fungsi dan akan lebih berhasil bila dilaksanakan sedini mungkin.

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    16/18

    15

    2.10 Potofisiologi

    Menurut Black dan Matassarin (1993) serta Patrick dan Woods (1989).

    Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum

    tulang dan jaringan lunak. Akibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan,

    kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    17/18

    16

    pada kanal medulla antara tepi tulang dibawah periosteum dan jaringan tulang

    yang mengitari fraktur. Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan

    nekrotik adalah ditandai dengan vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika

    terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses penyembuhan untuk

    memperbaiki cidera, tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang.

    Hematom yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum

    tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak

    tersebut masuk kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain.

    Hematom menyebabkan dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan

    kapiler, kemudian menstimulasi histamin pada otot yang iskhemik dan

    menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke interstitial. Hal ini

    menyebabkan terjadinya edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung

    syaraf.

    Cedera akibat olahraga dikarenakan beberapa hal seperti tidak melakukan

    exercise sebelum olahraga memungkinkan terjadinya dislokasi, dimana cedera

    olahraga menyebabkan terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi

    sehingga dapat merusak struktur sendi dan ligamen. Keadaan selanjutnya

    terjadinya kompresi jaringan tulang yang terdorong ke depan sehingga merobek

    kapsul/menyebabkan tepi glenoid teravulsi akibatnya tulang berpindah dari posisi

    normal. Keadaan tersebut dikatakan sebagai dislokasi.

    Begitu pula dengan trauma kecelakaan karena kurang kehati-hatian dalam

    melakukan suatu tindakan atau saat berkendara tidak menggunakan helm dan

    sabuk pengaman memungkinkan terjadi dislokasi. Trauma kecelakaan dapat

    kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi sehingga dapat merusak struktur

    sendi dan ligamen. Keadaan selanjutnya terjadinya kompres jaringan tulang yang

    terdorong ke depan sehingga merobek kapsul/menyebabkan tepi glenoid teravulsi

    akibatnya tulang berpindah dari posisi normal yang menyebabkan dislokasi.

  • 7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang

    18/18

    17