Download - Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
1/18
MAKALAH
TRAUMA EKSTREMITAS
Dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Keperawatan Trauma
Disusun oleh :
Kelas 3A
Program Studi Ilmu keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN
2013
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
2/18
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirannya Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
tercurahkan kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW beserta para
sahabatnya.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Trauma dimana makalah ini berisi tentang Trauma Ekstremitas.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penulis tidak
akan dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
3/18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma ekstremitas jarang menimbulkan kematian pada penderita trauma,
sehingga tidak mengherankan bila pembentukan dan pemeliharaan jalan
pernapasan yang memuaskan, Ventilasi yang tepat serta Pengendalian Pendarahan,
Pemulihan pendarahan bisa mendahului Penatalaksanaannya. Perlu diingat bahwa
akibat trauma ekstremitas dapat memperberat masalah yang mengancam nyawa.
Nyeri yang menyertai trauma Ekstremitas bisa menyokong Pasien,
Ekstremitas dapat merupakan tempat kehilangan cairan. Membahas masalah
trauma Ekstremitas tidak terlepas hubungannya dengan kulit, dimana kulit
berfungsi melindungi Tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan
terhadap bakteri, Virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpangan panas
diatur melalui Vasodilatasi Pembuluh Darah kulit atau sekresi kelenjar keringat
Setelah kehilangan seluruh Kulit,maka cairan tubuh yang penting akan
menguap dan Elektrolit - elektrolit akan hilang dalam beberapa jam saja. Contoh
dari keadaan ini adalah Penderita luka bakar.Kulit yang menutupi ke empat
ekstremitas meliputi lebih dari 50 persen permukaan tubuh dan bila terbakar,
terpotong atau terabrasi, maka ia berpotensi sebagai tempat masuk infeksi.
Pengenalan dini dan perhatian yang tepat terhadap luka ini termasuk pemakaian
pembalut steril, penggunaan antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi.
Sehingga penting mengenal bahwa terapi tepat bagi ekstremitas yang
cedera yang tidak hanya penting bagian tersebut nantinya tetapi bisa memainkan
peranan besar dalam melangsungkan hidup pasien.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini
adalah:
1. Apa definisi trauma ekstremitas ?
2. Apa etiologi trauma ekstremitas ?
3. Apa manifestasi trauma ekstremitas ?
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
4/18
iii
4. Apa patofisiologi trauma ekstremitas ?
5. Bagaimana penatalaksanaan trauma ekstremitas ?
1.3 Tujuan Penulisan
Diharapkan penulis atau pembaca dapat mengetahui serta dapat
mendemontrasikan penatalaksanaan penderita trauma ekstremitas.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Mengetahui definisi trauma ekstremitas2. Mengetahui etiologi trauma ekstremitas3. Mengetahui manifestasi trauma ekstremitas4. Mengetahui patofisiologi trauma ekstremitas5. Mengetahui cara penatalaksanaan trauma ekstremitas
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
5/18
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Trauma ekstremitas adalah trauma yang mengakibatkan cedera pada ekstremitas..
Secara umum dikenal dalam bentuk :
Fraktur Dislokasi Amputasi
2.2 Etiologi
A. FrakturFraktur adalah Hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.
Klasifikasi Etiologis FRAKTUR TRAUMATIK. Akibat trauma tiba-tiba FRAKTUR PATOLOGIS. Terjadi karena kelemahan tulang akibat adanya
kelainan patologi pada tulang
FRAKTUR STRESS. Akibat trauma yang terus menerus pada suatudaerah tertentu.
Klasifikasi klinis FRAKTUR TERTUTUP. Tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar FRAKTUR TERBUKA. Berhubungan dengan dunia luar melalui luka FRAKTUR DENGAN KOMPLIKASI. Fraktur yang disertai komplikasi
seperti infeksi, mal-union, delayed union, non-union
Klasifikasi radiologis
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
6/18
5
1. Berdasarkan lokalisasi Diafiseal Metafiseal Intra-artikuler Fraktur dengan dislokasi
2. Berdasarkan konfigurasi Fraktur transversal Fraktur oblik
Fraktur spiral Fraktur Z Fraktur komunitif Fraktur baji Fraktur avulse Fraktur depresi Fraktur impaksi Fraktur pecah (burst) Fraktur segmental Fraktur epifisis
B. DislokasiDislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.
Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau
terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuksendi).
C. AmputasiTraumatik amputasi adalah terbuangnya suatu bagian tubuh, anggota tubuh akibat
trauma.
2.3 Manifestasi Klinis
A. Fraktur
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
7/18
6
Lewis (2006) menyampaikan manifestasi klinik fraktur adalah sebagai berikut:
Nyeri Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan
adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan
sekitarnya.
Bengkak / edema. Edema muncul lebih cepat dikarenakan cairan serosa (protein plasma)
yang terlokalisir pada daerah fraktur dan extravasi daerah di jaringan
sekitarnya.
Memar / ekimosis Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat dari extravasi daerah di
jaringan sekitarnya.
Spame otot Merupakan kontraksi otot involunter yang terjadi disekitar fraktur. Penurunan sensasi
Terjadi karena kerusakan syaraf, tertekannya syaraf karena edema. Gangguan fungsi Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang fraktur, nyeri atau spasme otot,
paralysis dapat terjadi karena kerusakan syaraf.
Mobilitas abnormal Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi
normalnya tidak terjadi pergerakan. Ini terjadi pada fraktur tulang
panjang.
Krepitasi Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang
digerakkan.
Deformitas Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma
dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal,
akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
8/18
7
Gambaran X-ray menentukan fraktur
Gambaran ini akan menentukan lokasi dan tipe frakturB. Dislokasi
Nyeri Perubahan kontur sendi Perubahan panjang ekstremitas Kekakuan Kehilangan mobilitas abnormal
Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
2.4 Komplikasi
A. Komplikasi Fraktur dan Prognosis Komplikasi awal
Komplikasi awal setelah fraktur adalah
Syok, yang bisa berakibat fatal dalam beberapa jam setelah cedera Emboli lemak yang dapat terjadi dalam 48 jam atau lebih dan sindrom
kompartemen yang berakibat kehilangan fungsi ekstremitas permanen jika
tidak ditangani segera.
Operasi irigasi dan debridemen pada fraktur terbuka harus diulakukandalam waktu 6 jam setelah terjadi cedera.
Untuk mengurangi kemungkinan infeksi, trombo emboli yang dapatmenyebabkan kematian jaringan dan beberapa minggu setelah cedera.
Komplikasi lambat:Dalam penyembuhan fraktur komplikasi yang bisa muncul adalah :
Malunion : Sembuh dengan deformitas angulasi, rotasi atau pemendekan.Penyebab adalah kegagalan reduksi dalam masa penyembuhan.
Delayed Union : fraktur sembuh dalam jangka waktu yang lebih darinormal, penyebabnya adalah suplai darah in adekuat dan infeksi.
Non union : fraktur tidak menyambung dalam 20 minggu. Penyebabreduksi yang tidak benar, imobilisasi yang kurang tepat, adanya interposisi
jaringan lemak.
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
9/18
8
Komplikasi yang ditimbulkan oleh suatu dislokasi atau subluksasi hampirsama dengan komplikasi yang ditimbulkan oleh suatu fraktur.
Immediate Local ComplicationsCedera kulit, kerusakan pembuluh darah, syaraf tepi dan medula spinalis.
Early Local Complicationso Infeksi (septic arthritis) pada cedera sendi yang terbukao Avaskular necrosis yang umumnya terjadi pada caput femoris.
Late Complicationso Kaku sendio Osteoporosiso Ketidakstabilan sendio Reflex sympathetic dystrophyo Recurrent dislocationo Myositis ossificanso Peny. Sendi degeneratif (OA)
Komplikasi Trauma vaskuler (sesudah repair lesi vaskuler): Trombosis Infeksi Stenosis Fistula arteri-vena aneurisma palsu
2.5 Trauma Ekstremitas Dengan Potensi Ancaman Nyawa
a) Kerusakan Pelvis berat dengan pendarahanFraktur Pelvis yang disertai perdarahan sering kali disebabkan
Fraktur sakroiliaka, dis lokasi, atau Fraktur sacrum yang kemudian akan
menyebabkan kerusakan posteriol oseus ligamenteus kompleks. Kemudian
arah gaya yang membuka pelvis ring, akan merobek pleksus Vena di
pelvis dan kadang-kadang merobek system arteri iliaka interna (Trauma
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
10/18
9
komprensi anterior posterior). Mekanisme trauma Pelvis ring disebabkan
trabrakan sepeda Motor atau pejalan kaki yang ditabrak kendaraan,
benturan langsung pada pelvis atau jatuh dari ketinggian lebih dari 3,5
meter.
Pada tabrakan kendaraan, mekanisme Fraktur pelvis yang tersering
adalah tekanan yang mengenai sisi lateral pelvis dan cenderung
menyebabkan hemi pelvis rotasi kedalam, mengecilkan rongga pelvis dan
melepas regangan system Vaskularisasi pelvis. Gerakan rotasi ini akan
menyebabkan Trauma uretra atau buli-buli. Trauma urogenital bagian
bawah ini jarang akan menimbulkan kematian baik perdarahan yang
terjadi maupun komplikasinya, sehingga tidak separah Trauma pelvis yang
tidak stabil.
b) Pendarahan besar arterialLuka tusuk di Ekstremitas dapat menimbulkan trauma arteri
sirkulasi darah ke ekstremitas diselenggarakan oleh pembuluh arteri besar
yang berdiameter sekitar satu cm, yang melalui lipat paha dan aksila.
Arteri ini melanjutkan diri didekat tulang dan berpencar menjadi cabang-
cabang lebih halus sewaktu menuju keujung jari tangan dan kaki. Pada
tempat tertentu sepanjang perjalanannya cabang ini cukup dekat dengan
kulit, sehingga dapat diraba oleh tangan pemeriksa. Titik berdenyut ini
dapat bermanpaat dalam menentukan adanya aliran darah arteri dan
kadang-kadang berguna untuk mengenal pendarahan. Trauma tumpul yang
menyebabkan fraktur sendi atau dislokasi sendi dekat arteri dapat merobek
arteri. Cedera ini dapat menimbulkan pendarahan besar pada luka terbuka
atau perdarahan didalam jaringan lunak.
c) Crush syndrome (Rabdomiolisis taroumatika)Crush syndrome adalah Keadaan kliniks yang disebabkan
pelepasan zat berbahaya, hasil kerusakan otot, yang jika tidak ditangani
akan menyebabkan kegagalan ginjal. Keadaan ini terdapat pada keadaan
crush injury dan kompresi lama pada sejumlah otot, yang tersering paha
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
11/18
10
dan betis. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan perkusi otot, iskemia,
pelepasan mioglobin dan zat toksik lainnya.
2.6 Trauma Mengancam Ekstremitas
a) Patah tulang terbuka dan Trauma SendiPada patah tulang terbuka terdapat hubungan antara tulang dengan
lingkungan luar. Otot dan kulit mengalami cedera dan beratnya kerusakan
jaringan lunak ini akan berbanding l;urus dengan energi yang
menyebabkannnya. Kerusakan ini disertai kontaminasi bakteri,
menyebabkan patah tulang terbuka mengalami masalah infeksi, gangguan
penyembuhan dan gangguan fungsi.
b) Trauma vaskuler termasuk amputasi traumatikaTrauma vaskuler harus dicurigai jika terdapat insufisiensi
vbaskuler yang menyertai trauma tumpul, remuk,trauma tembus
ekstremitas Pada mulanya ekstremitas mungkin masih tampak hidup
karena sirkulasi kolateral yang mencukupi aliran secara rtrograd. Trauma
vaskuler parsial menyebablkan ekstremitas bagian distal dingin, pengisian
kapiler lambat, pulsasi melemah. Aliran yang terputus menyebabkan
ekstremitas dingin, pucat, dan nadi tak teraba.
c) Sindroma KompartemenSindroma kompartemen akan ditemukan pada tempat diman otot
dibatasi oleh rongga fasia yang tertutup.Perlu diketahui bahwa kulit juga
berfungsi sebagi lapisan penahan.Daerah yang sering terkena adalah
tungkai bawah, lengan bawah,tangan, dan paha. Sindroma kompartemen
terjadi bila tekanan diruang osteofasial menimbulkan iskemia dan
berikutnya nekrosis. Iskemia dapat terjadi karena peningkatan isi
kompartemen akibat udema yang timbul akibat revaskularisasi sekunder
dari ekstremitas yang iskemi, atau karena penurunan isi kompartemen
yang disebabkan tekanan dari luar misalnya dari balutan yang menekan.
d) Trauma Neurologi akibat fraktur-dislokasi
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
12/18
11
Fraktur atau dislokasi, dapat menyebabkan trauma saraf yang
disebabkan hubungan anatomi atau dekatnya posisis saraf dengan
persendian, misalnya nervus iskhiadikus dapat tertekan oleh dislokasi
posterior sendi panggul atau nervus aksillaris oleh dislokasi posterior
sendi bahu. Kembalinya fungsi hanya akan optimal bila keadaan ini
diketahui dan ditangani secara cepat.
2.7 Trauma Ekstremitas Yang Lain
A. Kontusio dan laserasiKontusio dan laserasi sederhana harus diperiksa untuk
menyingkirkan trauma vaskuler dan saraf. Secara umum laserasi
memerlukan penutupan luka. Jika laserasi meluas sampai dibawah fasia,
perlu intervensi operasi untuk membersihkan luka dan memeriksa
struktur-struktur dibawahnya yang rusak. Kontusio umumnya dikenal
karena ada nyeri dan penurunan fungsi. Palpasi menunjukkan adanya
pembengkakan lokal dan nyeri tekan.Penderita tidak dapat
mempergunakan ootot itu dan terjadi penurunan fungsi karena nyeri.
Kontusio diobati dengan istirahat dan pemakaian kompres dingin pada
fase awal.Hati-hati akan luka kecil, terutama akibat crush injj7uryy, jika
ekstremitas menderita beban sangat besar dan sangat perlahan,
vaskularisasi akan terganggu dan kerusakan otot akan terjadi walaupun
ditemukan luka yang hanya kecil saja.Resiko tetanus meningkat akibat
adanya luka yang lebih dari 6 jam dan disertai kontusio dabn abrasi,
dalamnya lebih dari 1 cm.
B. Trauma sendi
2.8 Pemeriksaan Diagnostik
A. Pemeriksaan Penunjang Foto Rontgen
Untuk mengetahui lokasi fraktur dan garis fraktur secara langsung
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
13/18
12
Mengetahui tempat atau tipe fraktur. Biasanya diambil sebelumdan sesudah serta selama proses penyembuhan secara periodik
Hal yang harus dibaca pada x-ray:- Bayangan jaringan lunak.- Tipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau
biomekanik atau juga rotasi.
- Trobukulasi ada tidaknya rare fraction.- Sela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.
Artelogram bila ada kerusakan vaskuler Hitung darah lengkap HT mungkin terjadi (hemokonsentrasi) atau
menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atauorgan jauh padaorgan multiple). Peningkatan jumlah SDP adalah kompensasi normalsetelah fraktur.
Profil koagulasi perubahan dapat terjadi pada kehilangan darahtransfusi multiple atau trauma hati.
Selain foto polos x-ray (plane x-ray) mungkin perlu tehnikkhususnyaseperti:
Tomografi: menggambarkan tidak satu struktur saja tapi strukturyang lain tertutup yang sulit divisualisasi. Pada kasus ini
ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak pada
satu struktur saja tapi pada struktur lain juga mengalaminya.
Myelografi: menggambarkan cabang-cabang saraf spinal danpembuluh darah di ruang tulang vertebrae yang mengalami
kerusakan akibat trauma.
Arthrografi: menggambarkan jaringan-jaringan ikat yang rusakkarena ruda paksa.
Computed Tomografi Scanning : menggambarkan potongansecara transversal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur
tulang yang rusak.
B. Pemeriksaan Laboratorium
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
14/18
13
Kalsium Serum dan Fosfor Serum meningkat pada tahap penyembuhantulang.
Alkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkankegiatan osteoblastik dalam membentuk tulang.
Enzim otot seperti Kreatinin Kinase, Laktat Dehidrogenase (LDH-5),Aspartat Amino Transferase (AST), Aldolase yang meningkat pada
tahap penyembuhan tulang.
Pemeriksaan lain-lain Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitivitas: didapatkan
mikroorganisme penyebab infeksi.
Biopsi tulang dan otot: pada intinya pemeriksaan ini sama denganpemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi infeksi.
Elektromyografi: terdapat kerusakan konduksi saraf yang diakibatkanfraktur.
Arthroscopy: didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karenatrauma yang berlebihan.
Indium Imaging: pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi padatulang.
MRI: menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.(Ignatavicius, Donna D, 1995)
2.9 PENATALAKSANAAN
Tujuan tindakan penanggulangan cedera muskuloskeletal menurut definisi
orthopaedic adalah untuk mencapai rehabilitasi pasien secara maksimum dan utuh
dilakukan dengan cara medik, bedah dan modalitas lain untuk mencapai tujuan
terapi. Ada 4 hal, biasa disingkat 4R, yang harus diperhatikan :
a. RecognitionPada trauma ekstremitas perlu diketahui kelainan apa yang terjadi sebagai
akibat cedera tersebut, baik jaringan lunak atau tulanhnya. Dengan mengenali
gejala dan tanda pada penggunaan fungsi jaringan yang terkena cedera.
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
15/18
14
Fraktur merupakan akibat suatu kekerasan yang menimbulkan kerusakan
tulang disertai jaringan lunak sekitarnya.
Dibedakan pada trauma tumpul dan trauma tajam, langsung dan tidak
langsung. Pada umurya trauma tumpul akan memberikan kememaran yang difus
pada jaringan lunak termasuk gangguan neurovaskuler yang menentukan vitalitas
ekstremitas bagian distal dari bagian yang cedera.
b. Reduction atau ReposisiReposisi adalah tindakan untuk mengembalikan jaringan atau fragmen
tulang pada posisi semula. Tindakan ini diperlukan guna mengembalikan kepada
bentuk semula sebaik mungkin, agar fungsidapat kemmbali semaksimal mungkin.
c. RetainingRetaining adalah tindakan imobilisasi atau fiksasi untuk mempertahankan
hasil reposisi dan memberi istirahat pada spasme otot pada bagian yang sakit agar
mencapai penyembuhan dengan baik. Imobilisasi yang tidak adekuat dapat
memberikan dampak pada penyembuhan dan rehabilitasi.
d. RehabilitationRehabilitasi berarti mengembalikan kemampuan anggota gerak yang
cedera untuk dapat berfungsi kembali. Falsafah lama mengenai rehabilitasi adalah
tindakan setelah tindakan kuratif dalam mengatasi kendala sequele atau
kecacatan,agar seseorang dapat berfungsi kembali. Rehabilitasi menekan upaya
pada fungsi dan akan lebih berhasil bila dilaksanakan sedini mungkin.
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
16/18
15
2.10 Potofisiologi
Menurut Black dan Matassarin (1993) serta Patrick dan Woods (1989).
Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum
tulang dan jaringan lunak. Akibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan,
kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
17/18
16
pada kanal medulla antara tepi tulang dibawah periosteum dan jaringan tulang
yang mengitari fraktur. Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan
nekrotik adalah ditandai dengan vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika
terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses penyembuhan untuk
memperbaiki cidera, tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang.
Hematom yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum
tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak
tersebut masuk kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain.
Hematom menyebabkan dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan
kapiler, kemudian menstimulasi histamin pada otot yang iskhemik dan
menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke interstitial. Hal ini
menyebabkan terjadinya edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung
syaraf.
Cedera akibat olahraga dikarenakan beberapa hal seperti tidak melakukan
exercise sebelum olahraga memungkinkan terjadinya dislokasi, dimana cedera
olahraga menyebabkan terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi
sehingga dapat merusak struktur sendi dan ligamen. Keadaan selanjutnya
terjadinya kompresi jaringan tulang yang terdorong ke depan sehingga merobek
kapsul/menyebabkan tepi glenoid teravulsi akibatnya tulang berpindah dari posisi
normal. Keadaan tersebut dikatakan sebagai dislokasi.
Begitu pula dengan trauma kecelakaan karena kurang kehati-hatian dalam
melakukan suatu tindakan atau saat berkendara tidak menggunakan helm dan
sabuk pengaman memungkinkan terjadi dislokasi. Trauma kecelakaan dapat
kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi sehingga dapat merusak struktur
sendi dan ligamen. Keadaan selanjutnya terjadinya kompres jaringan tulang yang
terdorong ke depan sehingga merobek kapsul/menyebabkan tepi glenoid teravulsi
akibatnya tulang berpindah dari posisi normal yang menyebabkan dislokasi.
-
7/22/2019 Makalah Trauma Ekstremitas p. Dadang
18/18
17