pemeriksaan fisik ekstremitas 2

Upload: ryo-ryoz

Post on 08-Feb-2018

466 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    1/40

    Sri Wilin Lihawa

    20050310061

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    2/40

    PRINSIP PEMERIKSAAN:

    anamnesa

    pemeriksaan fisik

    pemeriksaan penunjang.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    3/40

    Pemeriksaan Tangan

    Inspeksi

    Jari-jari, telapak tangan, kuku,Tulang, persendian, tendo

    Kelompok otot dan deformitas

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    4/40

    Palpasi

    Denyut nadi, kulit dan kukuTulang, persendian, tendo

    Kelompok otot dan deformitas

    FungsiJabatan tangan

    Rentang pergerakan aktif dan pasif

    Genggaman, kekuatan otot interosseus dankelompok-kelompok otot

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    5/40

    KulitPemeriksaan kulit meliputi pemeriksaan inspeksi dan palpasi

    a.Inspeksi

    1) Hygiene kulit.

    Penilaian atas kebersihan yang merupakan petunjuk umum atas

    kesehatan seseorang.

    2) Kelainan-kelainan yang bisa nampak pada inspeksi:

    Macula

    Suatu bercak yang nampak berwarna kemerahan, permukaan kulit

    datar (tidak menonjol) dan ukurannya kurang dari 1 cm. misal : morbili

    / campak.

    ErytemaSuatu bercak kemerahan yang ukurannya lebih besar dari

    macula. Misal : crysipelas.

    Papulla

    Suatu lesi kulit yang menonjol lebih tinggi daripada sekitarnya.

    Misalnya : gigitan nyamuk.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    6/40

    Vesikula

    Suatu tonjolan kecil (kurang dari 1 cm) berisi cairan yangjernih. Misal : cacar air, herpes, simpleks. Jika tonjolannya

    besar-besar (lebih dari 1 cm) disebut bulla, misal : pada

    luka bakar.

    Pustule

    Suatu tonjolan berisi cairan nanah. Misal : impetigo,

    jerawat, infeksi kuman stafilokokus (bisul-bisul).

    Ulkus

    Suatu lesilaplit terbuka yang diakibatkan pecahnya

    vesikula atau pustule.

    Crusta

    Cairan tubuh yang mengering, bisa dari serum, nanah,

    darah dan sebagainya.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    7/40

    Excoriasi

    Pengelupasan epidermis pada luka lecet / abrasi.

    Fissura

    Retak atau pecahnya jaringan kulit sehingga terbentuk

    celah retakan. Hal ini diakibatkan penurunan elastisitas

    jaringan kulit.

    Cicatrix

    Pembentukan jaringan ikat pada kulit sesudah

    penyembuhan luka. Hal ini bisa karena bakat (mempunyai

    kecenderungan untuk itu), ada pula yang spesifik :

    - Cicatrix bekas irisan kulit pada seorang mofinis.- Bekas suntikan BCG.

    Ptechie

    Adalah bercak pendarahan yang terbatas, dan terletak

    di epidermis kulit, berukuran kurang dari 1 cm.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    8/40

    Hematoma

    Perdarahan dibawah kulit yang umumnya berukuran lebihbesar dan berwarna merah, biru, ungu sampai biru.

    Narvus Pigmentosus

    Andeng-andeng/tahi lalat, hiperpigmentasi pada suatu daerah

    kulit dengan batas tegas.

    Hiperpigmentasi

    Suatu daerah di kulit yang lebih tua warnanya dari kulit

    sekitarnya. Misal : hiperpigmentasi pada bekas luka-luka. Misal :

    cloasma-gravidarum : hiperpigmentasi khusus pada ibu hamil.

    Vitiligo/hipopigmentasi

    Daerah kulit yang tidak berpigmen/kurang pigmen daripada

    kulit sekitarnya. Misal : bekas luka bakar, tampak lebih putih.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    9/40

    Hemangioma

    Suatu bercak kemerahan akibat pelebaran pembuluh-pembuluh

    darah setempat yang biasanya congenital.

    Spider naevi

    Suatu pelebaran pembuluh-pembuluh darah arteriola dikulit yang

    khas bentuk dan arah aliran darahnya (keluar). Misal : pada

    penderita Cirrhosis Hepatis.

    LichenifikasiPenebalan epidermis dan kekakuan kulit. Hal ini bisa terjadi

    akibat garukan-garukan yang kronik atau tertekan terus-menerus.

    Misal : pada kulit diatas os coccyges yang tertekan pada seseorang

    yang banyak duduk.

    Striae

    Suatu garis-garis putih kulit yang bisa ditemui pada kulit perut

    wanita hamil, kulit orang-orang yang sangat gemuk (daerah gluteal,

    lipat bahu, ketiak, ini karena regangan kulit yang melebihi

    ekstisitasnya).

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    10/40

    Mongolian spot

    Suatu bercak kebiruan yang sering didapat didaerah

    gluteal-lumbal bayi-bayi dari ras : Oriental, Indian, Amerika,

    Negro.

    Uremie Frost

    Bedak ureum, salju ureum dikulit merupakan kristal

    halus ureum yang terjadi akibat menguapnya keringat

    pasien uremia sehingga dikulit tertinggal bedak ureum.

    Anemie

    Pucat, bisa dilihat pada telapak tangan, mucosa bibir,

    conjungtiva palpebra, warna dasar kuku karena kurangnya

    kadar haemoglobin (Hb).

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    11/40

    CyanosisTampak kulit berwarna kebiruan akibat

    jumlah Reduced Hb melebihi kadar 5g%,

    akibat kegagalan transport oksigen ataumenumpuknya CO2 di jaringan, juga tampakpada telapak tangan, mucosa bibir warna dasarkuku. Misal : pada penyakit jantung, paru-

    paru, gangguan SSP, dan Hipoglikemi.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    12/40

    Ikterus

    Warna kuning-kuning kehijauan yang bisa

    tampak dikulit, telapak tangan, dan sklera mata

    karena kadar bilirubin yang tinggi pada penyakit-

    penyakit hati, ikterus neonatorum fisiologik, dan

    ikterus neonatorum patologik. Hal ini dibedakandengan Carotenemia ikterus :

    - Warna kuningoranye

    - Tidak didapat pada sklera mata

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    13/40

    b. Palpasi

    Pada palpasi, pertama-tama dirasakan kehangatan kulit,

    (dingin-hangat-demam), kemudian kelembabannya,

    pasien dehidrasi terasa kering dan pasien

    hipertyroidisme berkeringat terlalu banyak.

    Texture kulit

    Dirasakan halus, lunak, lentur, pada kulit normal. Teraba

    kasar pada defisiensi vitamin A, hipotyroid, terlalu seringmandi, banyak ketombe atau diaper-rash (diselakangan

    bayi) akibat popok pada bayi.

    Turgor

    Dinilai pada kulit perut dengan cubitan ringan. Bila

    lambat kembali ke keadaan semula, menunjukkan turgorturun pada pasien dehidrasi.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    14/40

    Krepitasi

    Teraba ada gelembung-gelembung udara dibawah kulit

    akibat fraktura tulang-tulang iga atau trauma leher yang

    menusuk kulit sehingga udara paru-paru bisa beradadibawah kulit dada.

    Edema

    Adalah terkumpulnya cairan tubuh dijaringan tubuh

    lebih daripada jumlah semestinya. Misal :- Pitting edema : bila menjadi cekung setelah penekanan

    pada tempat-tempat pretibial, sakrum, jari-jari, kelopak

    mata.

    - Pada penyakit : jantung, ginjal, hipoprotenemia.

    - Non pitting edema : tidak menjadi cekung setelah

    penekanan, pada mixedema (hipotyroid), beri-beri.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    15/40

    Koilonikia

    Koilonikia atau disebut juga spoon nails (kuku sendok).Koilonikia dapat dijumpai pada beberapa keadaan yaitu penyakit

    diabetes, anemi defisiensi Fe, pajanan asam kuat, hipotiroid

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    16/40

    Onikolisis

    Onikolisis dapat disebabkan oleh penyakit kulit, obat-obatan,trauma, gangguan sirkulasi perifer; hipertiroid, kosmetik kuku,

    sabun, atau tanpa penyebab yang jelas.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    17/40

    Leukonikia

    Leukonikia dapat terjadi pada penyakit tifus, nefritis karenatrauma dan infeksi jamur, trauma otak hebat, keracunan arsen,

    penderita sirosis hepatis, penyakit jantung, diabetes melitus,

    tuberkulosis dan arteritis reumatoid atau dapat normal terjadi

    pada anak umur 1-4 tahun.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    18/40

    Onikoreksis

    Pada onikoreksis dijumpai kuku rapuh dan pecah pada tepi bebasLK dan fisur memanjang pada LK. Kuku yang rapuh dan pecahdapat diakibatkan pemakaian sabun kuat, penghapus cat kuku,

    pada keadaan hipotiroid. Kuku rapuh dapat merupakanmanifestasi psoriasis, onikomikosis, anemia defisiensi Fe,

    pakionikia congenital

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    19/40

    Clubbing Finger

    Disebabkan meningkatnya kelenturan LK proksimal akibathipertrofi dan hiperplasi stroma fibrovaskular falang distal.

    Clubbing merupakan tanda beberapa penyakit sistemik, antara

    lain: penyakit paru kronik, penyakit jantung, penyakit kelenjar

    tiroid.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    20/40

    Perubahan warna kukuPerubahan warna kuku dapat menggambarkan proses

    patologis kuku yang merupakan petunjuk beberapa penyakit

    sistemik, penyakit kulit atau suatu diagnosis spesifik

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    21/40

    Kelainan lain :- Garis Beau

    pada trombosis koroner,

    pneumonia, defisiensi Fe.

    - Onikomadesis

    pada diabetes, inflamasilipat kuku proksimal.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    22/40

    Frekuensi Nadi

    Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darahdidalam pembuluh darah arteri akibat kontraksiventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakandengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jaritangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri,terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengansedikit menekan diatas pembuluh darah arteri.

    1.Arteri Radialis

    2.Arteri Brankialis

    3.Arteri Karotid

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    23/40

    1.Arteri radialis

    Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba

    diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatifmudah dan sering dipakai secara rutin.

    2.Arteri Brankialis

    Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di

    lipatan siku (fossa antekubital). Digunakan untukmengukur tekanan darah dan kasus cardiac arrest pada

    infant.

    3.Arteri Karotis

    Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat

    arteri karotis berjalan diantara trakea dan ototsternokleidomastoideus. Sering digunakan untuk bayi,

    kasus cardiac arrest dan untuk memantau sirkulasi darah

    ke otak.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    24/40

    PEMERIKSAAN FREKUENSI DENYUT

    ARTERI RADIALIS

    Persiapan pasien

    1. Jelaskan pada pasien perlunya pemeriksaan yang akan

    dilakukan.

    2. Buatlah pasien rilek dan nyaman.

    Cara pemeriksaan1. Cuci tangan pemeriksa.

    2. Minta pasien untuk menyingsingkan baju yang

    menutupi lengan bawah.

    3. Pada posisi duduk, tangan diletakkan pada paha dan

    lengan ekstensi. Pada posisi tidur terlentang, kedualengan ekstensi dan menghadap atas.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    25/40

    Lanjutan..

    4. Lakukan palpasi ringan arteri radialis dengan

    menggunakan jari telunjuk dan jari tengah

    ,lakukan palpasi sepanjang lekuk radial pada

    pergelangan tangan.5. Rasakan denyut arteri radialis dan irama yang

    teratur.

    6. Hitung denyut tersebut selama satu menit.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    26/40

    PEMERIKSAAN FREKUENSI DENYUT ARTERI

    BRAKIALIS

    Persiapan pasien

    1. Jelaskan pada pasien perlunya pemeriksaan yang akan

    dilakukan.

    2. Buatlah pasien rilek dan nyaman.

    Cara pemeriksaan

    1. Cuci tangan pemeriksa.

    2. Menyingsingkan lengan baju pasien yang menutupi lengan

    atas.

    3. Pada posisi duduk, tangan diletakkan pada paha danlengan ekstensi. Pada posisi tidur terlentang, kedua lengan

    ekstensi dan menghadap atas.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    27/40

    Lanjutan.

    4. Lakukan palpasi ringan arteri dengan

    menggunakan jari telunjuk dan jari tengah pada

    fossa cubiti (lekuk antara otot bisep dan trisepdiatas siku).

    5. Rasakan denyut arteri brankialis dan irama

    yang teratur.

    6. Hitung jumlah denyut selama satu menit.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    28/40

    PEMERIKSAAN FREKWENSI DENYUT ARTERI

    KAROTIS

    Persiapan pasien

    1. Jelaskan pada pasien tentang perlunya pemeriksaan ini.

    2. Buatlah pasien serilek dan senyaman mungkin.

    Cara pemeriksaan1. Cuci tangan pemeriksa dengan air bersih.

    2. Minta pasien melepaskan baju sehingga bagian leher

    terlihat jelas.

    3. Pasien duduk dengan posisi tangan diistirahatkan diatas

    paha.4. Inspeksi kedua sisi leher untuk melihat denyut arteri karotis.

    5. Mintalah pasien untuk memalingkan kepala pada sisi arah

    yang berlawanan dengan yang akan diperiksa.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    29/40

    Lanjutan.

    6. Kemudian lakukan palpasi dengan lembut,jangan terlalu keras untuk menghindari

    rangsangan sinus karotid.

    7. Dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk

    palpasi sekitar otot sternokleidomastoideusbagian medial.

    8. Perhatikan perubahan denyut pada saat

    menarik atau menghembuskan napas.

    9. Hitung frekuensi nadi dengan alat pengukur

    waktu untuk 30 detik, kemudian hasilnya

    dikalikan 2. Bila irama tidak teratur hitung selama

    1 menit.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    30/40

    Frekuensi denyut nadi

    Normal : 60100 x / menit

    Bradikardi : < 60 x/m Takikardi : > 100 x / menit

    Denyut nadi pada saat tidur yaitu :

    a. Bayi baru lahir 100180 x/menit

    b. Usia 1 minggu3 bulan 100220 x/ menit

    c. Usia 3 bulan2 tahun 80150 x/menitd. usia 1021 tahun 6090 x/menit

    e. Usia lebih dari 21 tahun 69100 x/menit

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    31/40

    Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut arteridiklasifikasikan :i. Tidak teraba denyut : 0

    ii. Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,iii. Denyut normal teraba dengan mudah dantidak mudah hilang : +2iv. Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan

    memantul terhadap ujung jari serta tidakmudah hilang: + 3

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    32/40

    TEKANAN DARAH

    A.Persiapan

    1. Pasien

    Atur posisi pasien duduk/ berbaring.

    Jika telah melakukan aktivitas istirahatkan dulusampai tenang, karena akan berpengaruh

    terhadap hasil pengukuran tekanan darah.

    2. Persiapan Alat Spigmomanometer (Tensi meter).

    Stetoskop.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    33/40

    B. Pelaksanaan

    1. Atur posisi tangan minimal sejajar dengan letak jantung dantidak terlalu rendah.

    2. Tempatkan atau letakan manset pada lengan atas 3 jari

    diatas sikut.

    3. Tempelkan Manometer pada manset yang telah dipasang.

    4. Cari denyut nadi pada arteri brachialis (pada lipatan siku).5. Setelah nadi ditemukan tempelkan stetoskop pada daerah

    denyutan nadi tersebut.

    6. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa.

    7. Cari denyut nadi pada arteri radialis (pada daerah

    pergelangan tangan).8. Mulai melakukan pemompaan sampai dirasakan denyutan

    nadi pada pergelangan tangan menghilang, lalu tambahkan 1

    2 pompaan.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    34/40

    Lanjutan..

    9. Pegang ujung stetoskop lalu mulai turunkantekanaan pada manset secara perlahanlahan.

    10.Dengarkan adanya suara dug dugdug :

    Bunyi pertama menunjukan tekanan sistolik.

    Bunyi yang terakhir terdengar menunjukan tekanan

    diastolik.

    Contoh : Jika bunyi jarum manometer menunjukan

    120 dan bunyi terakhir menghilang jarum manometer

    menunjukan angka 80 berarti tekanan darah orang

    tersebut adalah 120/80 mmHg.11.Sesudah selesai lepaskan stetoskop dan manset dari

    pergelangan tangan lansia.

    12.Catat dan beritahukan hasil yang telah diperoleh.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    35/40

    C. Evaluasi

    1. Nilai normal adalah : Sistolik : 120 140 mmHg.

    Diastolik : 60 100 mmHg.

    2. Interpretasi:

    Sistolik : > 140 mmHg Hipertensi

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    36/40

    TELAPAK TANGAN

    Eritema palmarissirosis,kehamilan, penyakitkatup jantung.

    Anemia Hb < 7,lipatan kulit pucat.

    Hiperpigmentasipenyakit Addison

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    37/40

    PERSENDIAN

    Lingkup Gerak Sendi (LGS) atau Range of Motion

    adalah luas lingkup gerak sendi yang bisa

    dilakukan oleh suatu sendi. LGS dapat juga

    diartikan sebagai ruang gerak/batas-batasgerakan dari suatu kontraksi otot dalam

    melakukan gerakan, apakah otot tersebut dapat

    memendek atau memanjang secara penuh atau

    tidak. Terdiri dari inner range, middle range, outerrange dan full range.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    38/40

    KELAINAN TENDO

    Nodulus tendoartritis reumatoid.

    Tendo ekstensorpenimbunan

    lunak padahiperlipidemia.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    39/40

    Inspeksi

    Gaya berjalanMemikul berat badan dan duduk.

    Bagian-bagian tulang yang penting, hipertrofi dan

    perubahan anatomi.

    Pembengkakan jaringan lunak. Palpasi

    Bagian-bagian tulang yang penting.

    Kelompok otot di ligamentum.

    Pemeriksaan

    Rentang gerakan.

    Ekstensi 10, fleksi 130.

    Rotasi medial dan lateral 10.

  • 7/22/2019 Pemeriksaan Fisik Ekstremitas 2

    40/40

    Terima Kasih