makalah sk6 blok 5

30
Penyimpangan Pada Sumbu Tulang Belakang yang Menyebabkan Gangguan Aktivitas Tubuh Melisa Anggreini/102013420 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta barat 11510, Tlp : 5666952 [email protected] Abstrak : manusia setiap hari sangat banyak melakukan aktivitas. Tubuh manusia di bentuk oleh struktur tulang belakang atau columna vertebralis sangat kuat dan merupakan pilar utama tubuh, dan berfungsi menyangga cranium, gelang bahu, extremitas superior, dan dinding thorax serta melalui gelang panggul meneruskan berat badan ke extremitas inferior Columna vertebra terdiri dari vertebrae cervical,vertebrae thoracica, vertebrae lumbalis, vertebra sacralis dan vertebra coccygis. Setiap vertebra menunjukkan perbedaan berdasarkan pola yang umum. Columna vertebra yang memilika mobilitas paling besar itulah yang mudah mengalami cidera. Cervivcal dan lumbal lebih mobile dibandingkan thoracal dan pelvis yang lebih kaku. Vertebra- vertebra yang berdekatan dihubungkan melalui sebuah discus intervertebralis dan ligamentum. Pertemuan antara dua atau lebih tulang atau tulang rawan untuk menjalankan fungsinya dengan baik dinamakan persendian. Otot merupakan sebuah alat gerak aktif karena otot memiliki kemampuan berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Kontraksi dapat terjadi bila di beri rangsangan pada sel otot. selain itu untuk bisa melakukan kontraksi serabut otot juga memerlukan energi. 1

Upload: melisaanggreini

Post on 26-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sk6 Blok 5

Penyimpangan Pada Sumbu Tulang Belakang yang Menyebabkan Gangguan

Aktivitas Tubuh

Melisa Anggreini/102013420

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta barat 11510, Tlp : 5666952

[email protected]

Abstrak : manusia setiap hari sangat banyak melakukan aktivitas. Tubuh manusia di bentuk

oleh struktur tulang belakang atau columna vertebralis sangat kuat dan merupakan pilar utama

tubuh, dan berfungsi menyangga cranium, gelang bahu, extremitas superior, dan dinding thorax

serta melalui gelang panggul meneruskan berat badan ke extremitas inferior Columna vertebra

terdiri dari vertebrae cervical,vertebrae thoracica, vertebrae lumbalis, vertebra sacralis dan

vertebra coccygis. Setiap vertebra menunjukkan perbedaan berdasarkan pola yang umum.

Columna vertebra yang memilika mobilitas paling besar itulah yang mudah mengalami cidera.

Cervivcal dan lumbal lebih mobile dibandingkan thoracal dan pelvis yang lebih kaku. Vertebra-

vertebra yang berdekatan dihubungkan melalui sebuah discus intervertebralis dan ligamentum.

Pertemuan antara dua atau lebih tulang atau tulang rawan untuk menjalankan fungsinya dengan

baik dinamakan persendian. Otot merupakan sebuah alat gerak aktif karena otot memiliki

kemampuan berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Kontraksi dapat terjadi bila di

beri rangsangan pada sel otot. selain itu untuk bisa melakukan kontraksi serabut otot juga

memerlukan energi.

Kata kunci :columna vertebralis, cranium, otot

Abstrak: Every day is very much human activity . The human body in the form of structure or columna

vertebral spine is very strong and is a major pillar of the body , and support functions cranium , shoulder

girdle , the superior extremity , and thorax wall and through the pelvic girdle weight forward into the

inferior extremity Columna cervical spine consists of vertebrae , thoracica vertebrae , lumbar vertebrae ,

vertebral and vertebral sacralis coccygis . Each vertebra showed differences based on a common

pattern . Columna vertebral memilika greatest mobility that is susceptible to injury .Cervivcal and more

mobile than the thoracic lumbar and pelvis are more rigid.Adjacent vertebrae are connected by an

intervertebral disc and ligament . The meeting between two or more bones or cartilage to perform its

functions properly called joints . Muscle is an active locomotor because muscles have the ability to

1

Page 2: Makalah Sk6 Blok 5

contract so as to move the bones .Contractions may occur when given a stimulus to the muscle

cells .Other than that to be able to perform the contraction of muscle fibers also require energy

Pendahuluan

Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari ,

berjalan, duduk dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh manusia ditunjang dengan

adanya rangka. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan

ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Tubuh manusia di bentuk oleh struktur tulang

belakang yang sangat kuat dan berfungsi sebagai penyanggah berat badan. Columna vertebralis

atau rangkaian tulang belakang adalah sebuah struktur lentur yang di bentuk oleh sejumlah

tulang yang di sebut vertebra atau ruas tulang belakang.1

Cidera pada columna vertebralis sering kali terjadi pada kecelakaan mobil atau sepeda

motor, jatuh, cedera olahraga, dan luka tembak. Kerusakan medulla spinalis dan nervous spinalis

dapat disebabkan oleh fraktur vertebra dan herniasi discus intervertebralis. Cedera punggung

bervariasi dari cedera punggung akut sederhana sampai cedera sangat berbahaya medulla

spinalis. Karena pergerakan pada columna vertebralis yang cedera sebagai akibat pertolongan

pertama dapat mengakibatkan cedera pada medulla spinalis yang lunak, paramedis harus

mengetahui mengenai seluruh anatomi region ini. Penilaian kerusakan neurologic membutuhkan

tidak hanya pengertian mengenai jalur saraf utama didalam medulla spinalis tetapai juga

kemampuan untuk menghubungkan petunjuk radiologik cedera tulang dengan tingkat segmen

medulla spinalis dan deficit neurologic yang kecil.1,2

Dalam penulisan ini, akan lebih lanjut membahas mengenai struktur, dan ciri columna

vertebralis beserta peranannya, bentuk normal kelengkungan tulang belakang, jenis persendian

dan otot-otot di daerah sumsung tulang belakang dan mengetahui bagaimana metabolism otot

terjadi. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai struktur, ciri, otot, dan

proses mekanisme kontraksi serta relaksasi. Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan

mengerti mengenai pentingnya columna vertebralis bagi kegiatan tubuh atau aktivitas tubuh.

2

Page 3: Makalah Sk6 Blok 5

Columna vertebralis

Panjang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa dapat mencapai 57-67 cm.

seluruhnya terdapat 33 ruas tulang, 24 buah di antaranya tulang-tulang terpisah dan 9 ruas

sisanya bergabung membentuk 2 tulang.columna vertebralis berfungsi menyangga berat kepala

dan batang tubuh, memungkinkan pergerakan kepala dan batang tubuh, melindungi medulla

spinalis, memungkinkan keluarnya nervus spinalis dari canalis spinalis,dan tempat untuk

perlekatan otot –otot.1

Struktur Columna Vertebralis

Columna vertebralis terdiri dari 33 vertebra yaitu : 7 vertebra cervicalis, 12 vertebra

thoracicae, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacralis dan 4 vertebra coccygis. Dari 33 vertebra

tersebut, hanya 24 vertebra yang dapat di gerakkan pada orang dewasa yaitu 7 vertebra

cervicalis, 12 vertebra thoracicae dan 5 vertebra lumbales. Pada vertebra cervicalis, thoracicae,

dan lumbales ruas-ruasnya tetap tinggal jelas terpisah selama hidup dan di sebut ruas yang dapat

bergerak. Namun pada orang dewasa kelima vertebra sacralis melebur untuk membentuk os

sacrum dan keempat vertebra coccygis melebur untuk membentuk os coccygis(gambar 1). Ruas-

ruas ini di sebut ruas tak bergerak. Di antara tiap dua ruas tulang pada tulang belakang terdapat

bantalan tulang rawan.3,4

Gambar 1 columna vertebralis

3

Page 4: Makalah Sk6 Blok 5

Jika terlihat dari bidang sagital, columna vertebralis memiliki lengkung yang khas yaitu :4

Lordosis servikal(lengkung konveks ventral)

Kifosis thorax (lengkung konveks dorsal)

Lordosis lumbal (lengkung konveks ventral)

Kifosis sakral (lengkung konveks dorsal)

Lordosis dan kifosis masing-masing adalah istilah medis untuk lengkung-lengkung

konveks columna vertebralis kearah ventral dan dorsal. Dalam beberapa bulan pertama

kehidupan setelah lahir, semua bagian columna vertebralis memperlihatkan lengkung

konveks dorsal. Lordosis servikal berkembang seiring dengan kemampuan untuk duduk

tegak dan lordosis lumbal terbentuk ketika belajar berjalan. Lengkung-lengkung vertebra ini

hanya terbentuk setelah pelvis condong ke depan akibat kemampuan berjalan dengan dua

kaki yang di pelajari pada umur 1-2 tahun. Sebelum adanya kemampuan berjalan tegak ini,

semua bagian columna vertebralis memperlihatkan lengkung konveks dorsal.4

Vertebra menunjukkan perbedaan berdasarkan pola yang umum(tipikal). Setiap vertebra

berdasarkan segmen geraknya di bagi dua bagian yaitu bagian anterior terlihat corpus

vertebra, discus interverbralis, dan ligament. Pada bagian posterior terdapat bagian foramen

vertebra, arcus neuralis atau arcus vertebra ,sendi intervertebra, processus spinosus dan

tranversus, dan ligament(lihat gambar 2).1,3

Gambar 2 posisi columna vertebralis anterior dan posterior

Permukaan vertebra-vertebra berdekatan memperoleh hubungan melalui sebuah discus

intervertebralis dan ligamentum. Columna vertebralis membentuk sekitar40% tinggi manusia

4

Page 5: Makalah Sk6 Blok 5

yang seperempat diantaranya di sebabkan oleh discus intervertebralis. Discus invertebralis

merupakan tulang rawan yang membentuk sendi yang kuat dan elastik. Discus ini paling tebal di

daerah cervical dan lumba,tempat banyak terjadinya gerakan columna vertebralis. Discus

intervertebralis bersifat semiletal, ciri fisik ini memungkinkan fungsi sebagai peredam benturan

bila bebanpada columna vertebralis menandadak bertambah dan kelenturan/daya pegas

memungkinkan vertebra yang kaku dapat bergerak satu dengan yang lain. daya pegas ini

berangsur menghilang dengan bertambah usia. Discus invertebralis tidak ditemukan di antara

vertebra cervical 1 dan cervical 2, os sacrum, dan os coccygeus. Discus invertebralis ini antara

lain terdiri dari ;1,4

Annulus fibrosus

Terdiri dari jaringan fibrokartilagi, di dalamnya serabut-serabut kolagen tersusun

dalam lamel-lamel yang konsentris, dimana lamel-lamel yang lain berjalan dalam arah

sebaliknya. Annulus fibrosus member kekuatan hingga bisa di renggangkan pada discus.1

Nucleus pulposus

Pada anak-anak dan remaja terdiri dari zat gelatin yang banyak mengandung air,

sedikit serabut kolagen, dan sedikit tulang rawan. Biasanya berada dalam tekanan dan

terletak sedikit lebih dekat kepinggir posterior dari pada pinggir anterior discus.

Permukaan atas dan bawah corpus vertebra yang berdekatan yang menempel pada discus

diliputi oleh kartilago hialin yang tipis.1

Peningkatan beban kompresi yang mendadak pada columna vertebralis

menyebabkan nucleus pulposus yang semicair menjadi gepeng. Dorongan keluar nucleus

ini dapat ditahan oleh daya pegas annulusfibrosus disekelilingnya. Kadang, dorongan ini

terlalu kuat bagi annulus, sehingga annulus menjadi robek dan nucleus pulposus keluar

dan menonjol ke dalam canalis vertebralis serta dapat menekan radix saraf spinalis,

nervus spinalis, atau bahkan medulla spinalis.2

Dengan bertambahnya usia, kandungan air di dalam nucleus pulposus berkurang

dan digantikan oleh fibrokartilago.serabut-serabut kolagen annulus berdegenerasi dan

sebagai akibatnya annulus tidaklagi berada dalamtekanan. Pada usia lanjut, discus ini

tipis, kurang lentur, dan tidak dapat dibedakan lagi antara nucleus dengan annulus.2

5

Page 6: Makalah Sk6 Blok 5

Corpus vertebrae adalah bagian ventral yang memberi kekuatan pada columna vertebralis

dan menanggung berat tubuh. Corpus merupakan lempeng tulang tebal, agak melengkung di

permukaan atas dan bawah. Terdapat lubang besar yang di batasi oleh corpus di bagian depan,

pediculus di bagian samping dan lamina di bagian samping belakang. Lalu arcus vertebrae yang

terdiri dari pediculus dan lamina. Pediculus di bagian depan merupakan bagian tulang yang

berjalan kearah bawah dari corpus, dengan lekukan pada vertebra di dekatnya membentuk

foramen transversium. Dan bagian lamina di bagian belakang dengan bagian tulang yang pipih

berjalan ke arah belakang dan kedalam untuk bergabung dengan pasangan dari sisi yang

berlawanan. Arcus vertebrae mempunyai 7 processus yaitu 1 processus spinosus, 2 processus

transversus, dan 4 processus articularis.2,3

Processus spinosus atau spina, menonjol ke posterior dari pertemuan kedua lamina.

Processus transversus menonjol ke lateral dari pertemuan lamina dan pediculus. Processus

spinosus dan processus transverses berfungsi sebagai pengungkit dan menjadi tempat melekatnya

otot dan ligamentum. Pada processus transverses terdapat foramen yang di sebut dengan foramen

tranversarium(transverses). Foramen transversarium ini mentransmisikan arteri vertebralis dan

vena bersama dengan pleksus saraf simpatik.2,4

Processus articularis terletak vertical dan terdiri atas 2 processus articularis superior dan 2

processus articularis inferior. Processus ini menonjol dari pertemuan antara lamina dan

pediculus, dan facies articularisnya diliputi oleh cartilago hyaline. Kedua processus articularis

superior dari sebuah arcus vertebrae bersendi dengan kedua processus articularis inferior dari

arcus yang ada di atasnya membentuk sendi sinoval.4

Seperti yang telah di jelaskan pada bagian awal columna vertebralis dibagi menjadi

vertebra cervicalis, vertebra thoracicae, vertebra lumbalis, vertebra sacralis dan vertebra

coccygis. Berikut akan di jelaskan mengenai bagian-bagian ini.4

Stuktur Anatomi Vertebra Cervicalis

Ada 7 vertebra cervicalis, secara anatomi vertebra cervicalis di bagi menjadi dua daerah

yaitu daerah atas (CV1dan CV2) dan daerah cervical bawah (CV3-CV7). Di antara rus-ruas

tersebut, ada tiga ruas servikal yang memiliki struktur anatomi yang unik. Bagian CV1 Di sebut

atlas, CV2 di sebut axis, dan CV7 di sebut prominens vertebra. Sedangkan vertebra 3-6 di sebut

6

Page 7: Makalah Sk6 Blok 5

vertebra cervicalis tipikal karena vertebra memiliki cirri-ciri umum vertebra cervicalis. Vertebra

cervicalis kecil, memiliki corpus yang tipis, memiliki processus transverses, di bedakan dengan

adanya foramen transversum dan ujung tuberkel.1,4

a) Vertebra cervicalis 1 (Tulang Atlas)

Vertebra cervicalis pertama dikenal sebagai atlas dimana berperan sebagai seluruh

pendukung tengkorak. Atlas tidak mempunyai corpus sehingga bentuknya seperti cicin.

Atlas tidak mempunyai processus spinosium namum memiliki tuberculum posterior yang

kecil yang berguna agar pergerakan kepala atau cranium lebih bebas. Atlas berbentuk

cincin atau lingkaran yang di bagi dua yaitu lengkung depan di sebut arcus anterior dan

lengkung belakang disebut arcus posterior. Pada arcus anterior atlantis terdapat fovea

dentis yang bersendi dengan dens axis. Terlihat massa agak lebar pada pertemuan arcus

anterior dan arcus posterior dan di sebut massa lateralis atlantis. Facies articularis

inferiors memiliki strruktur yang dangkal, cekung dan miring 300. Facies articularis

superior pada atlas sering terpisah menjadi dua bagian. Dibagian samping massa lateralis

atlantis terdapat processus transversus dan foramen transversum(lihat gambar 3). Atlas

mempunyai persendian dengan tulang tengkorak yang dinamakan atlanto-occipital.2-4

Gambar 3 vertebra cervicalis 1 (atlas)

b) Vertebrae cervicalis 2 (Tulang Axis)

7

Page 8: Makalah Sk6 Blok 5

Vertebra cervicalis kedua atau yang sering di sebut axis ini merupakan yang

terbesar dari semua vertebrae cervicalis. Terdapat penonjolan dengan tulang ke atas dari

permukaan atas corpus di sebut dens epistropheus atau di sebut juga processus odontoid.

Permukaan depan dan belakang dens di dapati permukaan persendian di sebut facies

articularis anterior dan posterior. Permukaan sendi processus articularis superior

melandai kearah luar dan processus articularis inferior terletak dalam suatu sudut obilik

terhadap bidang frontal. Pada tulang ini processus transversus tidak jelas(lihat gambar

4).4

Gambar no 4 vertebra cervical 2 dilihat dari ventral(sebelah kiri) dan dorsal (sebelah

kanan)

c) Vertebra cervicalis 3-6

Vertebra cervicalis 3-6 di sebut vertebra cervicalis tipikal karena vertebra

cervicalis ini memiliki ciri-ciri umum vertebra cervicalis. vertebra cervicalis tipikal

memiliki tubuh yang kecil dan corpus pendek, berbentuk persegi empat dengan sudut

agak bulat jika di lihat dari atas, tebal corpus bagian depan dan belakang sama. Processus

spinosus memiliki dua ujung yang tajam (bifida). Processus transversus berukuran

pendek, memiliki foramen transversarium tempat lewatnya arteri vertebralis, dan berakhir

di lateral dalam suatu tuberculum anterius dan tuberculum posterius dengan sulcus nevri

spinalis terletak di antaranya. Foramen vertebrale berbentuk segitiga dan berukuran besar

(Lihat gambar 5).3,4

8

Page 9: Makalah Sk6 Blok 5

Gambar no 5 vertebrae tipikal (CV3-CV6)

d) Vertebrae cervicalis 7 (vertebra prominens)

Vertebrae cervical 7 memiliki cirri khas yang membedakan yaitu memiliki

processus transversus yang lebih panjang dan tidak terbagi, memiliki processus

transversus yang panjang dengan hanya bagian tuberculum posteriornya saja, dan

foramen transversarium sangat kecil bahkan tidak selalu ada dan tidak di lalui

pembuluh darah(lihat gambar 6).4

Gambar no 6 vertebrae cervicalis 7

Struktur Anatomi vertebrae thoracica

Vertebra torakalis atau tulang punggung lebih besar daripada servikal. Ciri khas

vertebrata torakalis adalah badannya berbentuk lebar-lonjong dengan faset atau lekukan kecil di

setiap sisi untuk menyambung iga, lengkungnya agak kecil, processus spinosusnya panjang dan

runcing menghadap kebawah sehingga menyulitkan gerakan (flexio-extensio) antar vertebra,

9

Page 10: Makalah Sk6 Blok 5

sedangkan prosesus transversusnya yang membantu menyokong iga tebal dan kuat serta memuat

faset persendian untuk iga.. Processus articularis tersusun miring hampir vertical.1

Lengkung vertebra (arcus vertebra di bagi dalam pediculus arcus vertebrae dan lamina

arcus vertebrae. Dari lengkungan tersebut keluar processus transverse bilateral dan processus

spinosus ke dorsal. Permukaann sendi terletak di cranial dan kaudal serta ikut serta dalam

pembentukan sendi vertebra (sendi zigapofisialis). Aspek lateral pada cranial dan kaudal corpus

vertebrae masing-masing memiliki sebuah fovea untuk persendian caput costae yang di sebut

fovea costales superior dan inferior(Lihat pada gambar 6). Pada vertebra thoracica ke sepuluh

sampai ke dua belas hanya didapatkan satu buah fovea costalis di kiri kanan corpus dengan

posisi lebih di tengah.4

Gambar no 7 vertebra thoracica dilihat dari cranial (gambar kiri) dan ventar (gambar kanan)

Struktur anatomi vertebra lumbalis

Vertebra Lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar.badanya sangat besar

di bandingkan dengan badan vertebra lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Jika dilihat dari sisi

ventral(gambar 8) vertebrae lumbalis memiliki badan (corpus vertebrae) yang besar dengan

permukaan intervertebra atas dan bawah yang mencolok (facies intervertebralis superior dan

inferior).4

10

Page 11: Makalah Sk6 Blok 5

Gambar no 8 vertebra lumbalis sisi ventral

Pediculus dan lamina lebih tebal dan kokoh, precessus spinosus berbentuk segi empat

yang relatif  lebar, kokoh, dan berbentuk seperti kapak kecil. Processus tranvesus tidak

menonjol, panjang dan langsing, tetapi pada processus tranversus ini dapat dijumpai processus

mamillaris dan processus acessorius ( embriologis processus mamillaris ini adalah processus

tranversus yang sebenarnya sedangkan yang tampak nyata sebagai processus tranversus adalah

sisa elemen costa). Copus vertebra lumbalis mempunyai tinggi sekitar 25mm dengan lebar

sekitar 40 mm, dengan discus invertebralis sekitar 10 – 12 mm (lihat gambar 9).2,4

Gambar no 9 vertebra lumbalis di lihar dari sisi cranial

Struktur anatomi os sacrum

Sacrum (vertebrae sacrales) atau tulang kelangkang berbentuk segitiga dan terletak pada

bagian bawah columna vertebratalis, membentuk bagian belakang rongga pelvis. Permukaan

dorsal (facies dorsalis) memperlihatkan lima tonjolan longitudinal dengan intensitas berbeda-

beda I bentuk oleh fusi prosesus-prosesus vertebra yang bersesuaian. Crista sacralis mediana

terjadi karena penyatuan processus spinosi, crista sacralis medialis terbentuk karena fusi

processus articularis, dan crista sacralis lateralis mencerminkan processus lateral rudimenter.

11

Page 12: Makalah Sk6 Blok 5

Crista sacralis mediana berakhir di atas hiatus sacralis yang mencerminkan lubang kaudal canalis

vertebralis. Hiatus ini dapat di gunakan untuk penyuntikan anesthesi  pada caudal anaesthesia.

Apex ossis sacri bersendi dengan tulang coccygeus.4

Permukaan pelvis (facies pelvina) memperlihatkan tepi-tepi vertebra sacral yang

bersatu(linea transversae dan foramina sacralia anterior yang berpasangan, tempat cabang-

cabang saraf spinal keluar. Pars lateralis os sacrum terletak lateral dari foramina sacralia

anterior.4

Terlihat dari atas, basis ossos sacri adalah permukaan kontak untuk discus intervertebralis

dengan vertebra lumbalis V. Discus intervertebralis ini meluas ke pelvis dan bersama dengan

cincin anterior bassis ossis sacri, di beri nama promontorium. Lateral dari basis ossis sacri, alae

ossis sacri meluas sebagai bagian cranial dari partes lateralis. Terletak posterior dari basis adalah

canalis sacralis yang berbentuk segitiga dan lateralnya adalah processus articulares superiors

untuk persendian dengan vertebra lumbalis V.4

Pria memiliki os sacrum yang sedikit lebih panjang dan sempit dari wanita. Bentuk os

sacrum wanita yang lebih lebar daripada pria menguntungkan selama persalinan. Selaim itu os

sacrum pria lebih lebih melengkung di bandingkan os sacrum wanita.4

Gambar no 10 os sacrum

12

Page 13: Makalah Sk6 Blok 5

Struktur anatomo os coccygeus

Dilihat dari ventral karanial os coccygis terbentuk dari tiga sampai empat vertebra tetapi

dapat juga terbentuk dari lima vertebra rudimenter seperti yang terlihat pada gambar 11. Os

coccygis terhubung ke os sacrum melalui cornua coccygea dan corpus vertebrae rudimenter.4

Dilihat dari dorsal kaudal, ukuran vertebra coccygeae berkurang dari cranial ke kaudal.

Dari semua vertebra coccygeae hanya vertebrae coccygea 1 yang strukturnya mirip vertebra

tipikal(lihat gambar 11).4

Gambar no 11 os coccygeus

Ligament pada columna vertebralis

Sepanjang bagian depan columna vertebralis didapati ligamentum longitudinale anterius

yang mengikat semua vertebra. Ligamentum ini di mulai dari os ocipi-tale dan berakhir pada os

sacrum, makin kebawah ukuran lebarnya bertambah dengan catatan di daerah thoracal ia

menyempit. Di bagian belakang corpus, di dalam canalis vertebralis, di dapati juga ligamentum

longitudinal prosterius di dinding depan canalis vertebralis. Berbeda dengan yang anterior

ligamentum longitudinale posterius berawal pada corpus vertebra cervicalis kedua dan berakhir

pada permukaan anterior canalis ossis sacri.Ligament ini mempunyai hubungan yang erat dengan

setiap discus intervertebralis, serabut kolagennya menyatu dengan serabut collagen yang

membentuk annolus fibrosus.Di leher terdapat ligamentum nuchae, suatu ligamentum supra-

spinale, yang menghubungkan setiap processus spinosus dengan protuberantia ocipitalis externa.

Ligamentum ini membentuk semacam lembaran yang menghubungkan perlekatannya di garis

13

Page 14: Makalah Sk6 Blok 5

tengah. Di antara setiap processus spinossus terdapat ligamentum interspinalia, dan di antara

setiap processus transversus di dapati ligamentum intertransversaria. Lamina setiap vertebra(di

kiri dan kanan) di hubungkan satu sama lain oleh ligamentum flavum (jamak=ligament flava)

yang menyerupai membran.1-3

Sendi-sendi Pada columna vertebralis

Antartulang dalam tubuh berhubungan satu dengan yang lain agar dapat melakukan

fungsinya dengan baik. Hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi). Pada punggung

kita terdapat sendi-sendi.2

Persendian pada columna vertebralis terutama terdapat antara masing-masing vertebra

melalui suatu “plane – joint” pada processus articularis superior dan processus articularis inferior

masing-masing. Sebagai suatu artculatio plana (plane joint), sendi ini termasuk sendi

synovial.Discuss intervertebralis, suatu synchondrosis, dapat juga dimasukan sebagai sendi

antara dua buah vertebra. Sendi synovial antar vertebra berbeda pada masing-masing kelompok

cervical, thoracica dan lumbal. Pada vertebrae cervicales hubungan ini miring, pada vertebrae

toraciae hubungan antar vertebra ini hamper vertical pada bidang sagital, sedangkan pada

vertebrae lumbales sendi ini tegak menghadap ke lateral.2,3

Sendi atlanto – occi pitalis

Merupakan persendian antara tulang atlas dengan condylus occi pitalis, yaitu

articulatio atlantooccipitalis. Bersama-sama kedua sendi ini (kiri kanan) membentuk

suatu articulation ellipsoidea, suatu articulation synovialis. Pada sendi ini terutama terjadi

gerak ante-flexio dan dorso flexio kepala terhadap leher.2

Disamping persendian pada processus artikularisnya, antara atlas dan

epistropheus juga terdapat sendi trochoidea (pivot joint) yaitu pada hubungan dens axis

(dens epistropheus) dengan fovea dentis, articulatio atlantoaxialis mediana. Sendi ini,

yang dibagian posterior diperkuat oleh ligamentum transversum atlantis, memungkinkan

gerak latero flexio kepala terhadap leher.2

14

Page 15: Makalah Sk6 Blok 5

Sendi costrovertrebralis

Articulatio costovertebralis terdapat pada vertebra thoracica yang berhubungan

dengan costa. Sendi ini juga merupakan suatu plane joint, terdapat antara costa dengan

fovea costalis yang terdapat pada corpus dan pada processus transverses.2

Sendi Lumbosacral dan sacro-iliaca

Dibagian caudal terdapat articulatio lumbosacralis dan articulatio sacra iliaca

antara facies auricularis ossis sacri dan os ilium. Sendi terakhir ini, suatu plane joint

merupakan jalur yang meneruskan gaya berat yang ditopang oleh columna vertebralis

ketulang panggul untuk selanjutnya diteruskan ketulang tungkai fungsi ini dipermudah

oleh permukaan facies auricularis yang berbenjol-benjol tidak rata, diperkuat oleh

ligamentum sacroiliacum anterius dan ligamentum sacroiliacum posterius.  Disamping

itu, vertebra lumbaris pada articulation lumbosacralis diikat juga dengan os ilium oleh

ligamentum ilio lumbale.2,3

Otot-Otot Columna Vertebralis

Otot-otot punggung pada lapisan superficial M.splenius-capitis dan cervicis dengan

perlekatan proksimal ligamentum nuchae dan vertebra C7-T4 dan perlekatan distal M.splenius

capitis-procesus mastoideus dan linea nuchae superior serta M.splenius cervicis-processus

transversus vertebrae C1-C4.Persarafan segmentalnya oleh rami posteriores nervorum spinalium

dengan fungsi utamanya fleksi lateral leher dan rotasi kepala dan ekstensi kepala dan leher jika

berkontraksi bilateral.5

Otot-otot punggung pada lapisan intermedia M.iliocostalis-lomborum, thoracis, dan

cervicis dengan perlekatan proksimal muncul sebagai gabungan massa otot dari crista iliaca dan

sacrum, ligamenta sacroiliaca, dan processus spinosus vertebrae sacralis et lumbalis dan

perlekatan distal angulus costae pada costa bagian bawah dan processus transversus vertebrae

thoracicae et cervicalis dengan persarafan segmental oleh rami posteriores nervorum spinalium

serta fungsi utamanya fleksi lateral columna vertebralis; ekstensi columna vertebralis dan kepala,

mengendalikan fleksi melalui relaksasi bertahap serabut jika berkontraksi bilateral.5

15

Page 16: Makalah Sk6 Blok 5

Otot-otot punggung pada lapisan intermedia M.longissimus-thoracis, cervicis dan capitis

dengan perlekatan proksimal muncul sebagai gabungan massa otot dari crista iliaca dan sacrum,

ligamenta sacroiliaca, dan processus spinosus vertebrae sacralis et lumbalis dan perlekatan distal

angulus costae pada costae dan processus transversus vertebrae thoracicae et cervicalis, serta

processus mastoideus dengan persarafan segmental oleh rami posteriores nervorum spinalium

serta fungsi utamanya fleksi lateral columna vertebralis; ekstensi columna vertebralis dan kepala,

mengendalikan fleksi melalui relaksasi bertahap serabut jika berkontraksi bilateral.5

Otot-otot punggung lapisan profunda M.semispinalis-thoracis,cervicis,dan capitis dengan

perlekatan proksimal processus transversus C4-T12 dengan perlekatan distal processus spinosus

4-6 vertebrae di atasnya dan os occipitale dengan persarafan segmental oleh rami posteriores

nervorum spinalium. Fungsi utamanya ekstensi pars thoracica et cervicalis columnae vertebralis

serta kepala,rotasi columna vertebralis.5

Otot-otot punggung M.multifidus dengan perlekatan proksimal bagian posterior os.sacrum,

spina iliaca posterior, processus transversus T1-T3 dan processus articularis C4-C7 dengan

perlekatan distal processus spinosus 2-4 vertebrae di atasnya persarafan segmental oleh rami

posteriores nervorum spinalium dengan fungsi utama stabilisasi vertebrae.5

Otot-otot punggung M.rotator-brevis dan longus dengan perlekatan proksimal processus

transversus,processus transversus atau processus spinosus 1,2 vertebra di atasnya dan persarafan

segmental oleh rami posteriores nervorum spinalium dengan fungsi utama stabilisasi vertebrae.5

Otot-otot punggung Mm.interspinales dengan perlekatan proksimal processus spinosus

vertebrae cervicalis et lumbalis dan perlekatan distal processus spinosus vertebrae yang terletak

tepat di atasnya dengan persarafan segmental oleh rami posteriores nervorum spinalium dan

fungsi utamanya ekstensi dan rotasi columna vertebralis.5

Gerakan Columna Vertebralis

Gerak columna vertebralis berbeda –beda sesuai dengan daerah columna vertebralis dan sifat

individu. Kebebasan gerak columna vertebralis terutama dihasilkan oleh pemampatan dan

kelenturan discus intervertebralis. gerakan –gerakan tersebut antara lain :1

1. Fleksio dan ekstensio

16

Page 17: Makalah Sk6 Blok 5

Fleksio adalah gerakan ke depan dan ekstensio adalah gerakan ke belakang.

Keduanya dapat dilakukan dengan leluasa di daerah cervical dan lumbal, tetapi terbatas

di daerah thoracal.1

2. Lateralofleksio

Lateralofleksio adalah melengkungnya tubuh ke salah satu sisi. Gerakan ini

mudah dilakukan di daerah cervical dan lumbal, tetapi terbatas di daerah thoracal.1

3. Rotasio

Rotasio adalah gerakan memutar columna vertebralis.Gerakan ini sangat terbatas

di daerah lumbal.1

4. Sirkumdiksio

Sirkumdiksio adalah kombinasi dari seluruh gerakan di atas yang sudah di

jelaskan diatas.1

Tipe dan luas gerakan yang dapat dilakukan masing –masing daerah columna vertebralis

bergantung pada ketebalan discus intervertebralis dan bentuk serta arah processus articularis. Di

daerah thoracal, adanya costae, cartilage costae, dan sternum sangat membatasi kebebasan

gerakan.2

Kerja Otot

Bila suatu otot berkontraksi, salah satu ujungnya biasanya diam sedangkan yang lain bergerak

kearah ujung yang diam. Ujung diam disebut origo sedangkan yang bergerak disebut insertio.5

Otot tidak dapat mendorong, meskipun bisa berkontraksi tanpa memendek sehingga

mempertahankan sendi diam pada posisi tertentu. Bila kontraksi hilang maka otot menjadi lunak.

Otot ini tidak pernah bekerja sendiri, untuk melakukan suatu gerakan biasanya diperlukan

kerjasama beberapa otot seperti pada menulis dan lain-lain, kerja harmonis ini disebut koordinasi

otot.6

Mekanisme Pergerakkan Otot

Kontraksi dan relaksasi Otot

17

Page 18: Makalah Sk6 Blok 5

Kontraksi otot terjadi akibat impuls saraf, impuls saraf yang bersifat elektrik dihantarkan

ke sel-sel otot secara kimiawi dan hal ini dlakukan oleh sambungan saraf-otot. Impuls saraf

sampai ke sambungan otot-saraf mengandung gelembung asetilkolin. Asetilkolin akan dilepas

dicelah antara saraf dan otot, asetilkolin akan menempel pada sel otot, ion-io kalsium dibebaskan

sebagai respon terhadap rangsangan saraf, karena itulah ion kalsium merupakan ion yang

esensial untuk kontraksi dan relaksasi otot. Ion kalsium ini pada akhirnya akan berikatan dengan

troponin C lalu akan terjadi interaksi dengan tropomiosin yang membuat aktin dan mioson

berikatan, melepaskan energi yang membuat otot berkontraksi.Kontraksi ini otot-otot dapat

menggerakan tulang-tulang yang menempel pada otot.6

Otot rangka juga dikenal sebagai otot lurik, gambaran lurik yang berada di otot ini karena

adanya protein yang membentuk otot yang disebut aktin dan myosin, apabila otot berkontraksi

maka gambaran lurik akan menyempit dan ini diperkirakan karena gerakan suatu protein

terhadap protein lain dan dideskripsikan sebagai sliding atau pergeseran filamen.6

miosin memiliki dua tempat khusus, tempat untuk mengikat aktin dan tempat atpase.

Yang terakhir ini adalah tempat enzim yang dapat mengikat pembawa energi adenosin trifosfat

(ATP) dan memecahnya menjadi adenosin difosfat (ADP) dan fosfat inorganik (PI) yang dalam

prosesnya menghasilkan energi. Pengurain atp terjadi di miosin sebelum jembatan berikatan

dengan molekul aktin. Adp dan pi tetap terikat erat di miosin dan energi yang dihasilkan

disimpan untuk menghasilkan myosin berenergi tinggi. ketika serat otot mengalami eksitasi ca2+

menarik komplex troponin dan tropomiosin menjauhi posisinya yang menyumbat sehingga

jembatan silang miosin yang telah berenergi dapat berikatan dengan molekul aktin. Namun jika

tidak terjadi eksitasi maka tidak terjadi pelepasan Ca2+, aktin dan myosin tidak dapat berikatan

dan serat otot tetap dalam keadaan istirahat. Kontak antara aksin dan myosin menyebabkan

lepasnya fosfat inorganic lalu di lanjutkan dengan lepasnya ADP. Ikatan antara myosin dan aktin

terputus sewaktu molekuk ATP segar berikatan dengan myosin. ATP terhidrolisis siklus dimulai

kembali. Jika tidak tersedia ATP segar (setelah kematian), maka aktin dan myosin tetap terikat

dan menyebabkan kaku mayat(lihat gambar no 12).6,7

18

Page 19: Makalah Sk6 Blok 5

Gambar no 12 Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi Otot

Pada relaksasi, Energi yang telah dikeluarkan dari hasil interaksi antara aktin dan myosin

digantikan dengan masuknya ATP baru pada myosin yang membuat aktin melepaskan ikatannya

pada miosin, dengan lepasnya aktin dan miosin maka menyebabkan otot kembali berelaksasi.6,7

Terdapat sebuah mekanisme pada otot dimana berbagai kelompok serabut otot

melakukan kontraksi dan relaksasi secara bergantian sehingga setiap otot memiliki kesempatan

untuk beristirahat dan juga untuk bekerja.7

Sumber Energi Untuk Kontraksi Otot

Untuk bisa berkontraksi, serabut otot memerlukan energi yang didapat dari oksidasi

makanan, tertutama glukosa. Glukosa yang tidak diperlukan akan disimpan di hati dan di otot

dalam bentuk glikogen. Namun glukosa yang diperlukan bagi tubuh akan diurai menjadi suatu

senyawa yang kaya energi yaitu ATP. Apabila otot harus melakukan kontraksi, energi ATP akan

dilepas seiring dengan perubahannya menjadi ADP. Bila terdapat cukup oskigen maka asam

piruvat akan dipecah menjadi karbondioksida dan air dan juga dilepaskan energi, namun apabila

oksigen tidak mencukupi, asam piruvat diubah menjadi asam laktat dan akan menumpuk

menyebabkan kelelahan otot.Kelelahan otot karena penumpukkan asam laktat yang ditimbulkan

membuat perasaan tidak nyaman seperti pegal-pegal.6.7

19

Page 20: Makalah Sk6 Blok 5

Gambar no 13 Sumber Energi Kontraksi Otot

Kesimpulan

Kelainan pada tulang belakang atau skoliosis ini disebabkan karena adanya kerusakan atau

terjadinya kelengkungan pada tulang belakang khususnya pada bagian thoracal dan lumbal.

Sehingga juga menyebabkan terganggunya aktivitas otot dan sendi pada tulang belakang.

Daftar Pustaka

1. Gibson John.fisiologi dan anatami modern.Edisi ke-2.Jakarta:EGC;2003.h.30-8.

2. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta:EGC; 2012.h.538-41.

3. Pearce EC.anatomi dan fisiologi untuk paramedis.jakarta:Gramedia;2004.h.56-62.

4. Paulsen F,Wascheke.Sobotta atlas anatomi manusia jilid 1. Edisi ke-23.Jakarta: EGC;

2012.h.48-57

5. Gould,DJ.Buku saku anatomi klinis.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.h.113-

24.

6. Sherwood L.fisiologi manusia dari sel kesistem.Edisi ke-6.Jakarta:EGC;2011.h.277-88.

7. Gunawan A.mekanisme dan mekanika pergerakan otot.Maj integ okt 2001;6(2):58-65.

20