makalah pribadi pbl 1 blok 5 sken 3

21
Gangguan pada Sistem Gerak Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat I. Pendahuluan A. Latar Belakang Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila impuls atau rangsangan dapat mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata atau secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak, sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam 1

Upload: ajeng-aryuningtyas

Post on 19-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

blok 5

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

Gangguan pada Sistem Gerak

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6

Jakarta Barat

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat

diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari

tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila impuls atau rangsangan

dapat mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia

dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata

atau secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang

tersusun dalam sistem gerak, sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak

akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.

Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat

gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan

bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang

disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat

melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel

pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat

membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak

pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan

hewan. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein

aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan

aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang

dan bergerak secara otomatis tulang juga akan bergerak. Dengan memiliki aktomiosin

1

Page 2: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan

untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan

serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula). Pada makalah ini,

juga akan dibahas tentang gangguan yang terjadi pada system gerak khususnya di

daerah bahu. Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada

sistem gerak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir,

kekurangan vitamin, dan kecelakaan. Otot memiliki daya kontraksi menggerakkan

tulang atau kulit dengan cara kerja tertentu sehingga dapat bergerak.

B. Rumusan Masalah

Kesulitan mengangkat tangan dan gangguan gerak pada sendi bahu kanannya.

C. Tujuan

- Mengetahui struktur anatomi mulai dari tulang, otot, dan sendi

- Mengetahui bagian-bagian tulang, khususnya yang membentuk tulang pada

daerah bahu atau lengan atas

- Mengetahui sendi yang bekerja pada bahu

- Mengetahui bagaimana jalan dari mekanisme kontraksi pada otot

D. Manfaat

Memudahkan pembaca untuk lebih memahami mengenai mekanisme kerja kontraksi

pada otot serta mengetahui lebih jelas tentang struktur anatomi yang menyusun

anggota gerak atau system gerak pada manusia yaitu tulang, otot, dan sendi.

II. Pembahasan

Skenario no. 3 :

Seorang pekerja datang ke puskesmas dengan keluhan kesulitan mengangkat tangan dan

gangguan gerak pada sendi bahu kanannya sejak 2 hari yang lalu akibat kejatuhan benda

yang mengenai daerah bahu kanannya.

2

Page 3: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

Berdasarkan scenario di atas, yang akan dibahas lebih dalam pada makalah ini adalah

gangguan pada system gerak dan kita akan melihatnya dari struktur anatominya terlebih

dahulu. Struktur anatomi tersusun dari tulang, otot, dan sendi.

Tulang

Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita

tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan,

berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Tulang adalah salah

satu jaringan terkeras dalam tubuh dan hanya di bawah tulang rawan dalam

kemampuannya menahan stress. Tulang adalah stuktur dinamis yang secara terus

menerus diperbarui, mengalami remodelling, atau keduanya sebagai respon atas kebutuhan

mineral tubuh, stres mekanik, penipisan tulang akibat penyakit atau penuaan, atau

penyembuhan fraktur. Tulang terdiri dari bahan inter sel yang mengalami klasifikasi,

matriks tulang dan berbagai jenis sel antara lain osteosit, osteoblas, dan osteoklas. Tulang

merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang

(1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai

90% dari phosphate dalam tubuh. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia

dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang

anggota gerak. Tapi yang akan kita bahas pada makalah ini adalah tulang pada anggota

gerak khususnya tulang pada gelang bahu. Tulang pada gelang bahu terdiri dari 2 tulang

belikat dan 2 tulang selangka. Tulang belikat melekat pada tulang rusuk. Tulang belikat

membentuk segitiga pipih dan memiliki tonjolan yang disebut paruh gagak. Sedangkan

tulang selangka melekat pada tulang dada. Tulang pada bahu tersusun dari 3 tulang

utama, yaitu scapula, clavicula, dan humerus.1 Scapula atau tulang belikat membentuk

bagian belakang dari gelang bahu dan terletak di sebelah belakang torax lebih dekat

permukaan daripada iga. Bentuknya segitiga pipih dan memperlihatkan 2 permukaan, 3

sudut, dan 3 sisi. Permukaan anterior atau kostal disebut fossa subskapularis dan terletak

paling dekat dengan iga. Permukaan posterior atau dorsal terbagi oleh sebuah belebas

yang disebut spina dari scapula dan yang berjalan menyebrangi permukaan itu sampai

ujungnya dan berakhir menjadi prosesus akromion. Prosesus akromion ini menutupi

gelang bahu.2 Clavicula adalah tulang pertama yang mengalami osifikasi pada fetus (6

3

Page 4: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

minggu). Berkembang dalam membrane bukan kartilago. Terletak subkutan dan

memindahkan tenaga dari lengan menuju skelet aksial. 2/3 bagian medialnya memilili

potongan sirkular dan melengkung ke depan. 1/3 lateralnya datar dan melengkung ke

belakang. Di medial clavicula berartikulasi dengan sternum dan cartilage costae ke 1

pada artikulatio stermoklavikularis. Selain itu di medial clavicula juga melekat ke costae

ke 1 melalui ligamentum kostoklavikulare dan ke sternum melalui ligamentum

stermoklavikulare. Di lateral clavicula berartikulasi dengan prosesus akromion scapula.

Clavicula adalah tulang pada tubuh yang paling sering patah. Titik terlemah tulang ini

terletak pada titik antara sepertiga tengah dan sepertiga luar. Humerus caputnya

berbentuk sepertiga sferis. Kaput yang bulat berartikulasi dengan glenoid yang dangkal.

Susunan demikian memungkinkan pergerakan bahu yang luas. Kolum anatomikum

memisahkan kaput dari tuberkulum majus dan minus. Kolum chirurgikum terletak di

bawah kolum anatomikum antara ujung atas dan korpus humeri. Nervus aksilaris dan

pembuluh sirkumfleksa membelok di sekitar kolum chirurgikum humerus. Struktur ini

memiliki resiko trauma saat terjadi dislokasi bahu dan fraktur leher humerus.3

Otot

Otot merupakan alat gerak aktif dalam tubuh, sedangkan tulang merupakan alat gerak

pasif. Otot merupakan spesialiskontraksi pada tubuh. Otot rangka melekat ke tulang.

Kontraksi otot rangka menyebabkan tulang tempat otot tersebut bergerak yang

memungkinkan tubuh melakukan berbagai aktivitas motorik. Otot merupakan jaringan

terbesar dalam tubuh dan membentuk sekitar separuh berat tubuh. Otot di golongkan

menjadi 3, yaitu otot rangka, otot polos, otot jantung. Otot skeletal secara volunter

dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan perifer. Penghubung antara saraf motorik perifer

dan sel-sel otot dikenal sebagai motor end-plate. Otot dibagi dalam tiga kelompok,

dengan fungsi utama untuk kontraksi dan menghasilkan pergerakan sebagian atau seluruh

tubuh. Yang akan kita bahas pada makalah ini adalah otot rangka atau otot lurik.

Otot rangka atau otot lurik diliputi oleh kapsul jaringan ikat. Lapisang jaringan ikat

( serat-serat kolagen) yang membungkus otos disebut fasia otot atau episium. Otot ini

terdiri dari berkas-berkas sel otot kecil (fansikulus) yang dibungkus lapisan jaringan ikat

yang disebut perimisium. Sel otot dilapisi jaringan ikat yang disebut endomisium. Otot

4

Page 5: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

rangka merupakan otot yang mempunyai variasi ukuran dan bentuk dari panjang, tipis,

sampai lebar dan datar. Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung. Sel otot

lurik memiliki inti yang banyak dan terletak di tepi. Myofibril pada sel otot lurik tidak

homogen sehingga tampak adanya serat-serat melintang. Pada saat otot lurik

berkontraksi, sel otot lurik akan memendek. Sel otot lurik bekerja menurut kemauan

karena berdasarkan perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap rangsang cepat, tetapi

tidak tahan kelelahan. Berdasaran letaknya, maka otot lurik dibedakan menjadi 3 macam,

yaitu otot rangka, otot kulit, dan otot lingkar. Otot rangka terdapat melekat pada rangka

sehingga berfungsi menggerakkan tulang. Otot kulit dapat ditemukan melekat pada

tulang dan kulit, tetapi ada juga yang sepenuhnya melekat pada kulit. Otot lingkar ialah

otot lurik yang berbentuk lingkaran seperti otot lurik yang mengelilingi mata dan yang

mengelilingi mulut.4 Setiap otot mempunyai tempat perlekatan di satu tulang atau lebih

dan posisi perlekatan itu menentukan fungsi otot tersebut dalam pergerakan. Ligamentum

adalah jaringan ikat yang antara lain mengikat suatu otot agar tetap pada tempatnya pada

saat berkontraksi. Namun otot sendiri disesuaikan dengan fungsi atau letaknya. Otot yang

namanya mengandung kata flexor menunjukkan otot itu merupakan suatu otot untuk

mengetulkan suatu sendi. Kata brevis menunjukkan suatu otot yang pendek dan longus

untuk otot yang panjang. Pengetahuan tentang perlekatan otot penting untuk menetapkan

fungsi otot itu. Di samping itu, pada kasus patah tulang bagian tubuh yang harus di fixasi

dengan gips harus melampaui titik perlekatan otot-otot yang bisa menggerakkan tulang

itu.5

Kerja otot ada 3, antara lain :

- Agonis = yang bertanggungjawab terhadap suatu gerak (sebagian besar).

- Antagonis = mengembalikan gerakan atau melakukan gerakan keterbalikan.

- Sinergis = membantu gerakan agonis dan antagonis utama.

Kemampuan kerja otot memiliki 4 karakteristik, yaitu :

1. Eksitabilitas (peka rangsang dan dapat memberikan respon)

2. Kontraksibilitas (memendek)

3. Extensibilitas (meregang jika ditarik)

4. Elastisitas (kembali seperti semula setelah mengalami kontraksi dan extensi)

5

Page 6: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

Otot-otot yang terdapat pada gelang bahu, antara lain :

1. Thoracoscapulares, terdiri dari ;

a. M. Osmohyoideus

b. M. Levator Scapulae

c. M. Trapezius

d. M. Rhomboideus Major et Minor

e. M. Serratus Anterior

f. M. Pectoralis Minor

2. Thoracoclaviculares, terdiri dari :

a. M. Sternocleidomastoideus

b. M. Subclavius

3. Thoracohumerales, terdiri dari :

a. M. Lattisimus Dorsi

b. M. Pectoralis Major

4. Scapulohumerales, terdiri dari :

a. M. Deltoideus

b. M. Supraspinatus

c. M. Infraspinatus

d. M. Teres Minor

e. M. Teres Major

f. M. Subscapularis

Istilah pengatur keseimbangan gelang bahu digunakan di sini untuk menunjukkan otot-

otot yang memfiksasikan scapula ke batang tubuh (terutama serratus anterior,

rhomboideus, dan trapezius) dan otot yang membuat lengan menjadi stabil dalam

6

Page 7: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

hubungannya dengan batang tubuh (terutama pectoralis dan lattisimus dorsi). Otot-otot

ini membuat bahu menjadi stabil dan rata, suatu fungsi yang penting ketika penderita

menyokong dirinya dengan tongkat ketiak.6

Mekanisme Kerja Otot

Otot yang mendapat rangsangan akan bekerja dengan cara berkontraksi. Kontraksi otot

ditandai dengan memendeknya otot serta menegang dan menggembungnya otot di bagian

tengah. Apabila otot tidak bekerja maka otot akan kembali mengendur dan beristirahat

(relaksasi). Rangsangan yang diberikan pada otot secara terus menerus menyebabkan

kontraksi terjadi secara mendatar. Otot dapat berkontraksi karena adanya pemecahan

molekul ATP. Untuk aktifitas berat selama 5 menit sel otot membutuhkan 85 gram ATP.

Pemecahan ikatan kimia ATP ini menghasilkan produk sampingan yaitu ADP.

Keterbatasan simpanan arealine phosphate dalam sel secara cepat mengubah ADP

kembali menjadi ATP. Energy yang dilepaskan oleh molekul ATP meningkatkan

filament-filamen protein mendorong otot untuk memendek (berkontraksi). Mekanisme

kerja otot tersebut juga melibatkan kalsium.7

Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak Manusia

Kelainan dan gangguan pada system gerak manusia seperti pada tulang, otot, dan sendi

dapat mengganggu proses gerak yang normal. Kelainan dan gangguan ini dapat

disebabkan oleh kuman penyakit, kecelakaan, kekurangan gizi, atau kebiasaan duduk

yang salah dan kebiasaan mengangkat beban yang terlalu berat. Contoh-contoh kelainan

dan gangguan pada system gerak :8

1. Gangguan pada tulang

Sebagian besar gangguan pada tulang adalah berupa retak atau patah tulang

(fraktura). Berikut ini beberapa macam gangguan pada tulang karena fraktura:

Ø Fraktura sederhana

Fraktura sederhana merupkakan patah tulang yang tidak menyebabkan rusaknya

jaringan sekelilingnya (otot dan kulit).

7

Page 8: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

Ø Fraktura kompleks

Fraktura kompleks atau fraktura majemuk merupakan patah tulang yang mampu

merobek otot atau kulit. Pada fraktura kompleks, ujung patahan tulang dapat

menembus kulit dan muncul ke permukaan luar. Oleh karena itu, fraktura

kompleks sering di sebut juga fraktura terbuka.

Ø Fraktura sebagian

Fraktura sebagian atau greenstick merupakan patah tulang yang tidak terlalu

serius, hanya berupa retak pada tulang.

Ø Fraktura berganda

Fraktura berganda atau comminuted merupakan patah tulang pada beberapa

tempat yang terjadi pada satu tulang.

2. Gangguan pada persendian

Gangguan pada persendian dapat menyebabkan tulang tidak dapat bergerak secara

optimal dan sering kali menimbulkan rasa nyeri. Berikut ini beberapa gangguan yang

terjadi pada persendian:

Ø Dislokasi

Dislokasi merupakan gangguan persendian yang menyebabkan sendi bergeser dari

kedudukan semula. Dislokasi terjadi karena ligamen atau jaringan penggantung

rusak/sobek.

Ø Keseleo

Keseleo atau terkilir merupakan gangguan persendian yang terjadi akibat gerakan

mendadak yang tidak biasa di lakukan. Gerakan ini dapat menyebabkan ligament

tertarik, tetapi tidak menyebabkan bergesernya posisi persendian. Rasa sakit

cukup hebat yang di sertai pembengkakan terjadi pada daerah yang terkilir.

Ø Ankilosis

Ankilosis merupakan gangguan persendian yang mengakibatkan tulang tidak

dapat di gerakkan lagi.

Ø Arthritis

8

Page 9: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

Arthritis merupakan gangguan persendian berupa peradangan pada beberapa sendi

yang di sertai rasa nyeri dan sakit.

3. Kelainan pada system otot

Otot merupakan komponen utama dalam sistem gerak. Sebagian besar gerak berasal

dari aksi otot. Dengan demikian, adanya kelainan atau penyakit pada sistem otot akan

berakibat pada mekanisme gerak. Berikut ini beberapa macam kelainan pada otot:

Ø Atrofi

Atrofi merupakan penurunan fungsi otot dalam berkontraksi sehingga ukuran otot

menjadi menyusut (kecil). Atrofi dapat di sebabkan oleh penyakit poliomyelitis.

Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf yang mengkoordinir kerja

otot. Gangguan atrofi dapat di perkecil antara lain dengan terapi kejutan listrik

dan teknik pijatan.

Ø Hipertropi

Hipertropi merupakan kebalikan dari atrofi, hipertrofi menyebabkan otot

berkembang menjadi lebih besar dan kuat di bandingkan dengan sebelumnya.

Hipertrofi di sebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan. Misalnya, akibat

latihan olahraga dan bekerja berat.

Ø Hernia abdominal

Hernia abdominal merupakan gangguan otot yang di sebabkan oleh sobeknya

dinding otot perut. Akibatnya sebagian usus bergerak ke arah rongga perut dan

masuk ke dalam bekas sobekan tersebut.

Ø Kram

Kram atau kejang otot merupakan suatu keadaan yang menyebabkan otot tidak

mampu lagi berkontraksi dan dapat menimbulkan rasa sakit bila di paksa

berkontraksi. Kram tejadi akibat kontraksi yang berlangsung secara terus

menerus.

9

Page 10: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

Ø Distrofi

Distrifi merupakan penyakit otot yang bersifat kronis dan di perkirakan termasuk

semacam penyakit bawaan.

Ø Tetanus

Tetanus merupakan penyakit kejang pada otot yang di sebabkan  oleh infeksi

bakteri (Clostridium Tetani) yang masuk ke dalam luka.

Ø Kaku leher

Kaku leher atau stiff merupakan peradangan pada otot trapesius leher yang

berakibat leher menjadi sakit dan terasa kaku jika di gerakkan. Penyebabnya

karena hentakkan kesalahan gerak.

Ø Miastenia gravis

Miastenia gravis merupakan penyakit yang menyebabkan otot melemah dan

cenderung lumpuh. Penyakit ini bisa menyerang otot-otot di sekitar kelopak mata,

muka, leher, dan anggota gerak.

Sendi

Pergerakan tidak mungkin terjadi jika kelenturan dalam rangka tulang tidak ada.

Kelenturan dimungkinkan oleh adanya persendian. Sendi adalah suatu ruangan, tempat

satu atau dua tulang berada saling berdekatan. Fungsi utama sendi adalah memberi

pergerakan dan fleksibilitas dalam tubuh. Bentuk persendian ditetapkan berdasarkan

10

Page 11: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

jumlah dan tipe pergerakannya, sedangkan klasifikasi sendi berdasarkan pada jumlah

pergerakan yang dilakukan. Menurut klasifikasinya, sendi dibedakan menjadi :9

1. Sendi sinartrosis (sendi tidak bergerak sama sekali). Contohnya sutura lambdoidea,

sutura coronalis, sutura squamosa.

2. Sendi amfiartrosis (Sendi bergerak terbatas. Contohnya sifisis dan tibia.

3. Sendi diartrosis/sinovial (sendi bergerak bebas). Contohnya articulatio humeri,

articulatio radioulnaris proximalis.

Sendi sinovial dapat membuat berbagai macam gerakan, yaitu :

1. Abduksi yaitu gerakan menjauhi garis tengah pada:

Ektremitas superior dan inferior : menjauhi tuncus (batang badan)

Jari-jari : menjauhi jari ketiga.

2. Adduksi yaitu gerakan mendekati garis tengah.

3. Latero fleksi yaitu istilah untuk kepala dan batang tubuh, fleksi ke lateral menjauhi

garis tengah.

4. Hiperabduksi yaitu gerakan pada sendi bahu (lengan atas) bila gerakan melebihi garis

vertikal.

5. Hiperadduksi yaitu gerakan pada sendi bahu, bila gerakan melebihi garis vertikal,

harus disertai sedikit fleksi.

6. Reduksi hiperabduksi yaitu gerakan kembali dari posisi hiperabduksi.

7. Reduksi hiperadduksi yaitu gerakan kembali dari posisi hiperadduksi.

8. Rotasi ke kanan dan ke kiri yaitu rotasi kepala atau leher, sehingga wajah menghadap

ke kanan atau kekiri.

9. Endorotasi yaitu rootasi pada sendi bahu (lengan atas) dan sendi panggul (paha),

sehingga tampak anterior menjadi menghadap ke medial.

10. Exorotasi yaitu rotasi pada sendi bahu (lengan atas) dan sendi panggul (paha),

sehingga tampak anterior menjadi menghadap ke lateral.

11. Supinasi yaitu exorotasi pada sendi siku (lengan bawah).

12. Pronasi yaitu endorotasi pada sendi siku (lengan bawah).

Berdasarkan strukturnya, sendi dibedakan atas :

11

Page 12: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

1. Fibrosa. Sendi ini tidak memiliki lapisan tulang rawan dan tulang yang satu dengan

yang lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa. Contohnya, sutura

pada tulang tengkorak.

2. Kartilago, yaitu sendi yang ujung-ujung tulangnya terbungkus oleh tulang rawan

hialin, disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak. Sendi ini terbagi

menjadi 2, yaitu:

a. Sikondrosis yaitu sendi-sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang

rawan hialin. Contohnya sendi-sendi kostokondral.

b. Simfisis yaitu sendi yang tulang-tulangnya memiliki suatu hubungan

fibrokartilagi dan selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan

sendi. Contohnya simfisis pubis dan sendi tulang punggung.

3. Sendi sinovial yaitu sendi tubuh yang dapat digerakkan, serta memiliki rongga sendi

dan permukaan sendi yang dilapisi tulang rawan hialin. Sendi ini adalah jenis sendi

yang paling umum dalam tubuh dan berasal dari kata sinovium yang merupakan

membran yang menyekresi cairan sinovial untuk lumbrikasi dan absorbsi shock.

III. Hipotesis

Gangguan gerak bahu yang disebabkan oleh kerusakan pada bgian tulang/otot/sendi.

IV. Sasaran Pembelajaran

Mengetahui struktur anatomi mulai dari tulang, otot, dan sendi

12

Page 13: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

Mengetahui bagian-bagian tulang, khususnya yang membentuk tulang pada

daerah bahu atau lengan atas

Mengetahui sendi yang bekerja pada bahu

Mengetahui bagaimana jalan dari mekanisme kontraksi pada otot

V. Kesimpulan

Sendi memberikan fleksibilitas terhadap tulang-tulang untuk bergerak. Jika sendi

mengalami suatu gangguan, maka secara otomatis gerakan-gerakan tubuh juga akan

terganggu. Sehingga dapat dikatakan bahwa sendi merupakan salah satu faktor utama

penyebab suatu gerakan terganggu. Akan tetapi selain sendi, otot dan tulang juga

merupakan faktor utama penyebab gangguan pada gerak. Karena otot merupakan alat

penggerak dan tulang menjadi alat yang akan digerakan. Otot serta tulang pun tidak akan

dapat bergerak dengan baik jika tidak ada yang memberikan fleksibilitas. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa otot, tulang, dan sendi merupakan satu kesatuan dari alat pergerakan

yang dimana jika salah satunya mengalami suatu gangguan, maka pergerakan juga akan

terganggu.

Daftar Pustaka

1. id.wikipedia.org/wiki/Tulang

2. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: PT Gramedia.

3. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2004.

4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.

13

Page 14: Makalah Pribadi PBL 1 Blok 5 Sken 3

5. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008.

6. Krol J. Poliomielitis dan dasar-dasar pembedahan rehabilitasi. Jakarta: EGC; 1996.

7. Setiowati T, Furqonita D. Biologi interaktif. Jakarta: Azka Press; 2007.

8. Suratum, Heryati, Manurung G, Raenah E. Klien gangguan system musculoskeletal.

Jakarta: EGC; 2008.

9. Guyton AC. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2002.

14