makalh pribadi pbl blok 6

29
Pendahuluan Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. 1 1

Upload: sufrianusbrianrantesalu

Post on 01-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Pendahuluan

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk

bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam

kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara

reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya

yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam

tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap

rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf

(neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang

atau tanggapan. 1

1

Page 2: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Isi

Sensorik

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem

saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung

akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan

sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.

1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan

melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial

listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf

beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di

bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra

menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat.

Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf.

Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1

sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau

tidaknya selubung mielin.

Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat

dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula

(potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500

sampai 1/1000 detik.Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel

yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.

Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak

akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila

kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung

akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar

pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.

2

Page 3: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain

dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan

sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan

membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron

yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran

ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-

sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan

melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan

neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia

yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis.

Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di

seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin

serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati

celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-

sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel

saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan

diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-

sinapsis.1

Neurotransmitter

Bagian yang menghubungkan satu neuron (sel saraf) dengan neuron yang lain

disebut sinapsis. Sinapsis ini terdiri dari 2 bagian, yaitu presinapsis dan post sinapsis.

Neurotransmitter adalah suatu zat kimia yang dilepaskan oleh bagian presinaps ke

bagian post sinaps untuk menghantarkan impuls dari satu neuron (sel saraf) ke neuron

yang lain. Ketika impuls mencapai bagian sinapsis, makan gerbang kalsium akna

terbuka dan ion – ion kalsium akan masuk ke dalam presinapsis. Ion kalsium ini akan

merangsang vesikel di dalam presinaps untuk mengeluarkan neurotransmitter secara

eksositosis. Setelah keluar, neurotransmitter akan menuju ke bagian postsinaps dan

akan menempel pada reseptornya sehingga gerbang ion akan terbuka di bagian post

sinaps. Dengan terbukanya gerbang ion tersebut, maka ion yang ada diluar serabut

saraf akan masuk sehingga terjadilah impuls pada serabut saraf selanjutnya. Ada

3

Page 4: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

beberapa neurotransmitter yang telah dikenal dan diidentifikasi hingga saat ini, yaitu

antara lain :

1. Asetilkolin

Merupakan neurotransmitter yang dilepaskan oleh saraf – saraf parasimpatis dan

juga saraf – saraf preganglionik.

2. Norepinefrin

Merupakan neurotransmitter yang hanya dikeluarkan oleh saraf – saraf simpatis.

Selain itu norepinefrin juga dihasilkan sebagai hormone pada kelenjar adrenal.

3. Serotonin

Merupakan neurotransmitter pada bagian otak yang fungsinya sebagai penghambat

nafsu makan dan menimbulkan rasa tenang.

4. Dopamin

Juga terdapat di dalam otak, tetapi fungsinya berlawanan dengan serotonin.

Dopamin biasanya disekresi ketika kita dalam keadaan stress, depresi, khawatir,

dll.

5. GABA (Gamma Amino Butiric Acid)

Merupakan neurotransmitter inhibitor, artinya akan menghalangi penghantaran

impuls di serabut saraf. GABA akan membuka gerbang ion chlorine yang

bermuatan negative sehingga serabut saraf akan bermuatan sangat negative.

Dengan begitu impuls sulit untuk dihantarkan melalui serabut saraf.4

Struktur Saraf

Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron dan neuroglia (sel

penyokong). Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan

cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga

membentuk jaringan saraf.

4

Page 5: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Gambar 1. Jaringan Saraf

Terdapat 3 macam sel saraf ;

1. Sel Saraf Sensorik

Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke

sumsum tulang belakang.

2.Sel Saraf Motorik

Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.

3.Sel Saraf Penghubung

Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.

Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya

kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas

artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.

5

Page 6: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Gambar 2. Macam-macam saraf pada manusia

Sel saraf (neuron) pada manusia dibedakan menjadi tiga kelompok sel, yaitu

sel saraf sensorik, sel saraf motorik, sel saraf penghubung (konektor dan adjustor).

Contoh sel dan bentuknya dapat dilihat di gambar

Fungsi masing-masing sel saraf berbeda, yaitu:

1. Sel saraf sensorik menghantarkan rangsangan (impuls) dari reseptor (penerima

rangsangan) ke susunan saraf pusat.

2. Sel saraf motorik menghantarkan impuls dari susunan saraf pusat ke organ

efektor (penerima perintah).

3. Sel saraf konektor menghubungkan antara sel saraf sensorik dan motorik.

Sebaliknya, dihubungkan oleh sel adjustor.

Masing-masing sel saraf memiliki bentuk dan ukuran serabut saraf yang

berbeda. Akson pada sel saraf konektor lebih pendek dari pada sel saraf sensorik dan

motorik.

6

Page 7: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Kemampuan sel saraf menanggapi perubahan lingkungan disebut sifat

iritabilitas. Sedangkan sifat sel saraf yang dapat menghantarkan impuls disebut

konduktivitas. Beberapa sel saraf berkumpul membentuk urat saraf .

Gambar 3. Bagian sel saraf pada manusia

Sel saraf (neuron) memiliki bentuk yang khas. Sel saraf terdiri dari bagian-

bagian: badan sel saraf, serabut saraf dendrit dan serabut saraf neurit (atau akson).

Badan sel saraf terdiri dari sitoplasma, butir-butir Nissl dan inti sel. Serabut saraf

dendrit berupa serabut saraf berukuran pendek, berjumlah banyak dan bercabang

banyak. Sedangkan akson berukuran panjang, biasanya hanya satu, diselimuti oleh

seludang myelin berupa sel-sel Schwan serta bercabang menuju sinapsis. Di antara

sel-sel Schwan terdapat celah yang disebut nodus Ranvier.

Bagian-bagian sel saraf memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

1. Serabut saraf dendrit: menghantarkan rangsang (impuls) dari luar sel saraf

menuju ke badan sel saraf.

2. Badan sel saraf: tempat metabolisme sel saraf.

3. Serabut saraf akson (=neurit): menghantarkan rangsang (impuls) dari badan sel

saraf menuju ke luar badan sel saraf.

4. Persambungan (sinapsis): tempat pertemuan ujung akson sel saraf dengan

ujung dendrit sel saraf lainnya, sehingga merupakan tempat perpindahan

impuls menuju sel saraf lainnya.2,3

7

Page 8: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Hypothalamus

Gambar 4. Hypothalamus

Hypothalamus merupakan bagian ventral dari diencephalon, yang membentuk

bagian bawah dinding lateral dan dasar ventriculus tertius. Struktur berikut yang

terdapat di bagian dasar ventriculus tertius dari depan ke belakang yaitu chiasma

opticum, tuber cinereum, dan infundibulum, corpora mammilaria, dan substansia

perforata posterior.

Berikut adalah kegunaan dari hypothalamus :

Pusat autonom

Stimulasi hypothalamus anterior dan medial menyebabkan aktivitas parasimpatik

(trophotropic) meningkat berupa berkeringat, vasodilatasi, salivasi, hypotonia, nadi

turun, kontraksi vesika urinaria, dan peristaltik meningkat. Sedangkan stimulasi

hypothalamus posterior dan lateral menyebabkan peningkatan aktivitas simpatik

(ergotropic) dengan terjadinya midriasis, hipertensi, tachicardia, takipenia, peristaltik

meurun dan hyperglikemia.

Pusat pengaturan suhu

Hypothalamus anterior sensitif terhadap suhu darah dan mengatur pelepasan panas

dengan jalan berkeringat banyak, vasodilatasi pembuluh darah kulit dan pada binatang

dengan nafas cepat dan dangkal. Sedangkan hypothalamus posterior peka terhadap

penurunan suhu dan mengatur mekanisme penyimpanan panas dengan jalan

menaikkan aktivitas viseral, otot somatik menggigil.

Pusat makan

Nukleus ventromedalis merupakan pusat kenyang. Nukleus hypothalamicus lateralis

merupakan pusat makan (feeding center). Kedua nukleus ini dinamakan appestat.

8

Page 9: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Pusat ekspresi emosi

Nuklei ventromedalis dan lateralis berperan dalam respon takut dan marah.

Pusat tidur dan jaga

Lesi bilateral pada hypothalamus enterior dapat menyebabkan insomnia. Sedangkan

lesi pada hypothalamus posterior dapat menyebabkan rousable hypersomnolance.

Pusat hadiah dan hukuman (reward and punishment)

Stimulasi nukleus ventromedalis menyebabkan rasa tidak enak (unpleasant feeling),

sedangkan stimulasi nukleus preopticus menyebabkan rasa nikmat (good feeling).

Pusat keseimbangan air

Nukleus supraopticus berperan dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh.8

Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom terdiri dari dua subdivisi-sistem saraf simpatis dan

parasimpatis. Jalur saraf otonom terdiri dari rantai dua neuron. Serat praganglion

berasal dari SSP dan bersinaps dengan badan sel serat pasca ganglion di suatu

ganglion di luar SSP. Serat pasca ganglion berakhir di organ efektor. Semua serat

praganglion dan serat pascaganglion parasimpatis mengeluarkan asetilkolin. Serat

pasca ganglion simpatis mengeluarkan noripinefrin. Neurotransmiter yang sama

menimbulkan respons yang berbeda-beda di jaringan yang berbeda. Dengan

demikian,respon bergantung pada spesialisasi sel jaringan,bukan pada sifat zat

perantara. Jaringan yang dipersarafi oleh sistem saraf otonom memiliki satu atau lebih

jenis reseptor yang berbeda untuk zat perantara kimiawi pascaganglion.

Suatu serat otonom menimbulkan eksitasi atau inhibisi terhadap aktivitas organ

yang dipersarafinya. Sebagian besar organ viseral dipersarafi oleh serat saraf simpatis

dan parasimpatis,yang secara umum menimbulkan efek berlawanan pada organ

tertentu. Persarafan ganda pada organ-organ visceral oleh kedua cabang sistem saraf

otonom ini memungkinkan kontrol yang cermat atas aktivitas organ yang

bersangkutan. Sistem simpatis mendominasi pada keadaan darurat atau penuh stress

dan mendorong respons-respons yang mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang

berat. Sistem parasimpatis mendominasi pada situasi-situasi yang tenang dan santai,

dan mendorong aktivitas untuk memelihara tubuh,misalnya pencernaan.

9

Page 10: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Sistem saraf Somatik

Sistem saraf somatik terdiri dari akson neuron motorik,yang berasal dari korda

spinalis dan berakhir di otot rangka. Asetilkolin,neurotransmitter yang dikeluarkan

dari neuron motorik, merangsang kontraksi otot. Neuron motorik adalah jalur bersama

terakhir yang digunakan oleh berbagai daerah di SSP untuk melaksanakan control atas

aktivitas otot rangka.

Sistem saraf otonom terdiri dari dua divisi-sistem saraf simpatis dan

parasimpatis. Serat-serat saraf simpatis berasal dari daerah torakal dan lumbal korda

spinalis. Sebagian besar serat praganglion simpatis berukuran sangat pendek,

bersinaps dengan badan sel neuron pascaganglion di dalam ganglion yang terdapat di

rantai ganglion simpatis (sympathetic trunk) yang terletak di kedua sisi korda spinalis.

Serat pascaganglion panjang berasal dari rantai ganglion itu berakhir di organ-organ

efektor. Sebagian serat praganglion melewati rantai ganglion tanpa membentuk sinaps

dan kemudian berakhir di ganglion kolateral simpatis yang terletak sekitar separuh

jalan antara SSP dan organ-organ yang dipersarafi, dengan serat pascaganglion

menjalani jarak sisanya.

Serat-serat praganglion parasimpatis berasal dari daerah cranial dan sacral SSP

(Sebagian saraf kranialis mengandung serat parasimpatis) serat-serat ini berukuran

lebih panjang dibandingkan dengan serat praganglion simpatis karena serat-serat itu

tidak terputus sampai mencapai ganglion terminal yang terletak di dalam atau dekat

organ efektor. Serat-serat pascaganglion yang sangat pendek berakhir di sel-sel organ

yang bersangkutan itu sendiri.

Serat-serat praganglion simpatis dan parasimpatis mengeluarkan

neurotransmitter yang sama,yaitu asetilkolin (ACh),tetapi ujung-ujung pascaganglion

kedua sistem ini mengeluarkan neurotransmiter yang berlainan (neurotransmitter yang

mempengaruhi organ efektor). Serat-serat pascaganglion parasimpatis mengeluarkan

asetilkolin. Dengan demikian, serat-serat itu,bersama dengan semua serat praganglion

otonom,disebut serat koligernik. Sebaliknya,sebagian besar serat pascaganglion

simpatis disebut serat adregenik, karena mengeluarkan noradrenalin, lebih umum

dikenal sebagai noripinefrin. Baik asetilkolin maupun norepinefrin juga berfungsi

sebagai zat perantar kimiawi di bagian tubuh lainnya.

Serat-serat otonom pascaganglion tidak berakhir di sebuah tonjolan seperti

kepala sinaps,namun cabang-cabang terminal dari serat otonom mengandung banyak

10

Page 11: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

tonjolan, atau varicositiwes, yang secara simultan mengeluarkan neurotransmitter ke

daerah luas pada organ yang dipersarafi dan bukan ke sebuah sel. Pelepasan

neurotransmitter yang bersifat difus ini disertai kenyataan bahwa di otot polos atau

jantung setiap perubahan aktivitas listrik akan disebarkan melalui gap

junction,memiliki arti bahwa keseluruhan organ biasanya dipengaruhi aktivitas

otonom,bukan sel satu persatu.1

Susunan Saraf Pusat

Susunan saraf pada manusia meliputi saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat

meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Saraf tepi

meliputi saraf sadar dan saraf tak sadar. Berikut ini bagan susunan saraf pada manusia:

11

Page 12: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Otak

Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak serta lapisan pelindung berupa

selaput meninges. Urutan lapisan penyusun meninges dari luar ke dalam yaitu:

1. Dura matter: berupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak.

2. Arakhnoid: bentuknya mirip sarang laba-laba dan terdapat cairan serebrospinalis.

Fungsi selaput araknoid sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya

kerusakan mekanik seperti benturan.

3. Pia matter: lapisan yang terdekat dengan permukaan otak dan terdapat banyak

pembuluh darah. Pembuluh darah membawa darah untuk mensuplai kebutuhan

oksigen dan sari makanan bagi sel otak serta mengangkut sisa metabolisme sel.

Otak pada bagian luar berwarna kelabu tersusun atas badan sel saraf (substansi

grissea). Bagian dalam otak berwarna putih berupa serabut saraf (substansi alba). Di

antara sel-sel saraf di otak terdapat jaringan ikat berupa sel-sel neuroglia. Bagian- bagian

dari otak yaitu: Otak besar (Serebrum), Otak tengah (Mesensefalon), Otak kecil

(Serebellum), Sumsum lanjutan (Medulla oblongata), Jembatan Varol.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang (Medula spinalis) terdapat di dalam tulang belakang

yang menonjol membentuk sayap punggung (tanduk dorsal) dan sayap perut (tanduk

ventral). Materi sumsum tulang belakang mirip dengan otak, tetapi susunannya

berbeda. Pada otak, materi yang berwarna kelabu terdapat pada bagian luar atau

kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di dalamnya. Sedangkan pada sumsum

tulang belakang pada bagian dalam terdapat materi kelabu berbentuk seperti sayap

kupu-kupu dan bagian luarnya berupa materi berwarna putih.

Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat saraf yang meneruskan

impuls ke otak dan sebagai pusat gerak refleks. Rangsangan (impuls sensorik) yang

mengenai organ reseptor merambat melalui tanduk dorsal menuju sumsum tulang

belakang dan menjadi impuls motorik. Kemudian impuls keluar dari sumsum tulang

belakang melalui tanduk ventral menuju ke efektor. Pada tanduk dorsal terdapat

badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel

saraf sensorik dan akan menghantarkannya ke sel saraf motorik.6

12

Page 13: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Susunan Saraf Tepi

Saraf tepi (perifer) terdiri dari serabut saraf yang keluar dari saraf pusat ke arah

organ tubuh tertentu. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf

tak sadar atau saraf otonom. Sistem saraf sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan

tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak. Sedangkan saraf otonom berfungsi untuk

mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya tidak dapat diatur otak, seperti sekresi

keringat, denyut jantung dan gerak saluran pencernaan.

13

Page 14: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Beberapa urat saraf dari saraf tepi bersatu membentuk jaringan urat saraf atau pleksus.

Macam pleksus: Pleksus cervicalis (di leher, mempengaruhi bagian leher, bahu, dan

diafragma), Pleksus brachialis (mempengaruhi tangan), Pleksus Jumbo sakralis

(mempengaruhi pinggul dan kaki).

Saraf kranial kebanyakan saraf sadar, kecuali nervus vagus yang merupakan saraf otonom.

Saraf otonom berasal dari otak ataupun sumsum tulang belakang menuju ke arah organ

tertentu. Di sepanjang jalur menuju organ, urat saraf otonom terdapat banyak sinapsis dan

ganglion. Saraf otonom meliputi susunan saraf simpatik dan para simpatik. Perbedaan saraf

simpatik dan para simpatik berdasarkan pada posisi ganglion. Ganglion pada saraf simpatik

menempel di sepanjang sumsum tulang belakang. Sedangkan ganglion saraf parasimpatik

menempel pada organ yang dibantu kerjanya.

14

Page 15: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

1. Sistem Saraf Simpatis

Serabut pertama pada saraf simpatis, yang disebut serabut praganglion, keluar

dari region toraks atau lumbal pada spina. Segera setelah keluar dari spina, serabut

praganglion bersatu dengan serabut praganglion lain untuk membentuk ganglion

otonom. Di titik ini, serabut praganglion bersinaps pada serabut saraf kedua dari

sistem ini, serabut pascaganglion, dan melepaskan asetilkolin, yang menyebabkan

serabut pascaganglion mencetuskan potensial aksi. Dari ganglion otonom, serabut

pascaganglion berjalan ke organ targetnya, otot atau kelenjar. Serabut pascaganglion

simpatis biasanya melepaskan neurotransmitter norepinefrin. Reseptor organ target

untuk norepinefrin disebut resepto adregenik.

2. Sistem Saraf Parasimpatis

Serat-serat sistem saraf parasimpatis keluar dari otak dalam saraf-saraf

kranialis atau keluar dari korda spinalis dari daerah sakralis. Serat praganglion sistem

saraf parasimpatis biasanya berukuran panjang dan berjalan ke suatu ganglion otonom

dekat organ sasaran. Saraf parasimpatis praganglion mengeluarkan asetilkolin. Serat

pascasinaps parasimpatis kemudian berjalan singkat ke jaringan sasaran, suatu otot

atau kelenjar. Saraf ini mengeluarkan asetilkolin. Reseptor asetilkolin praganglion

untuk serat-serat simpatis dan parasimpatis disebut reseptor nikotinik. Reseptor

asetilkolin pascaganglion disebut resetor muskarinik. Nama-nama ini berkaitan dengan

reseptor yang dapat dirangsang oleh nikotin atau muskarin (suatu racun jamur).

3. Fungsi Saraf Simpatis dan Parasimpatis

Sistem saraf simpatis mempersarafi jantung, menyebabkan peningkatan kecepatan

denyut dan kekuatan kontraksi jantung. Saraf simpatis mempersarafi semua arteri dan

vena besar dan kecil, menyebabkan konstriksi semua pembuluh kecuali arteiol-arteriol

yang memperdarahi otot rangka. Saraf simpatis mempersarafi otot polos saluran

cerna, menyebabkan penurunan motilitas, dan otot polos saluran napas, menyebabkan

relaksasi bronkus dan penurunan sekresi bronkus. Perangsangan simpatis

memperngaruhi hati, merangsang sekresi kelenjar keringat, dan bertanggung jawab

bagi ereksi selama orgasme pria.

Serat parasimpatis mempersarafi jantung, memperlambat kecepatan denyutnya,

dan mempersarafi saluran verna, menyebabkan peningkatan motilitas. Serat

parasimpatis mempersarafi otot polos bronkus, menyebabkan konstriksi jalan napas,

dan mempersarafi salruan kemih kelamin, menyebabkan ereksi pada pria.1

15

Page 16: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Cara kerja saraf simpatik selalu berlawanan dengansaraf parasimpatik (bersifat antagonis).7

Simpatik Parasimpatik

memperbesar pupil mata

menghambat keluarnya air ludah

(saliva)

meningkatkan ekskresi keringat dan

sekresi getah pancreas

menghambat sekresi enzim pada

kelenjar pencernaan

menghambat kontraksi kandung

kemih (vesica urinaria)

mempercepat denyut jantung

menambah volume darah

memperbesar pembuluh darah

koroner

mempersempit  pembuluh darah

arteri paru-paru dan arteri pada

organ kelamin

melebarkan cabang tenggorok

(bronkhia)

mengkerutkan kura (limpa)

menyebabkan kontraksi (meremas)

rahim pada saat kehamilan dan

relaksasi rahim pada saat tidak ada

kehamilan

mengecilkan pupil mata

membantu (stimulasi)

keluarnya air ludah (saliva)

menurunkan ekskresi

keringat  dan sekresi getah

pancreas

menstimulasi sekresi enzim

pada kelenjar pencernaan

mengerutkan kantung kemih

(vesica urinaria) 

memperlambat denyut

jantung

mengurangi volume darah

mempersempit pembuluh

darah koroner

memperbesar pembuluh

darah arteri paru-paru dan

arteri pada organ kelamin

mempersempit cabang

tenggorok (bronkhia)

melebarkan kura (limpa)

tidak berpengaruh pada

kontraksi dan relaksasi rahim

16

Page 17: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Irama Sirkadian

Irama sirkadian adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pola hidup

organisme setiap hari, termasuk manusia. Irama ultradian menggambarkan bagian

waktu di dalam irama sirkadian. Telah terbukti bahwa tubuh manusia saat tidak ada

cahaya atau sumber pengingat waktu yang lain (misalnya penetapan waktu seperti

waktu makan dan menonton televise) mengadopsi rutinitas tidur-bangun yang

menyerupai 24 jam. Rata-rata irama sirkadian untuk manusia adalah sekitar 25 jam,

walaupun rentang irama sirkadian untuk orang yang berbeda beragam dari 16-48 jam.

Irama sirkadian individu dapat dianggap bertanggung jawab atas dua tipe kepribadian

utama, meskipun tipe kepribadian ini merupakan suatu rangkaian dan bukan

terpolarisasi (terbagi menjadi dua kelompok yang sangat berbeda). Tipe pagi adalah

kepribadian orang yang bangun dan segar di pagi hari dan sering melakukan pekerjaan

yang terbaik di pagi hari namun pada awal sore hari mereka menjadi lelah dan kurang

efisien. Akan tetapi, tipe sore merasa bahwa bangun di pagi hari adalah suatu tugas

dan mereka tidak melakukan kerja mereka yang terbaik sampai tiba sore hari. Mereka

sering kali bekerja telat dan pergi tidur juga telat.9

Hipotalamus mengendalikan berbagai irama sirkadian, termasuk suhu tubuh,

aktivitas adrenokortikal, jumlah eosinofil, dan sekresi ginjal. Tidur dan

bangunwalaupun tergantung pada aktivitas talamus, sistem limbik, serta sistem

aktivasi retikular juga dikendalikan oleh hipotalamus. Lesi pada bagain anterior

hipotalamus sangat mengganggu irama tidur dan bangun. Nukleus suprachismaticus

yang menerima serabut-serrabut aferen dari retina tampaknya berperan penting dalam

pengendalian ritme biologis. Impuls saraf yang timbul sebagai reaksi terhadap

barbagai intensitas cahaya ditransmisikan melalui nukleus ini untuk mempengaruhi

aktivitas berbagai nukleus hipotalamus.10

Mekanisme penyaluran impuls

Potensial membran

Pada keadaan normal, bagian luar membran sel (ECF)selalu bersifat lebih positif

sedangkan bagian dalam membran sel (ICF) selalu bersifat lebih negatif. Pada

membran sel terdapat 3 ion, yaitu natrium, chlour dan kalium. Ketiga ion tersebut

masing-masing memiliki saluran yang berguna untuk keluar masuknya ion tersebut.

17

Page 18: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Ion natrium memiliki 1 saluran berpintu yang terbuka dan tertutupnya saluran

tersebut ditentukan oleh voltage. Pintu saluran natrium akan terbuka secara otomatis

jika voltagenya mencapai -55, sedangkan pintu saluran akan tertutup jika voltage

mencapai +30.

Kemudian ion chlour memiliki 1 saluran yang tidak berpintu, sedangkan ion

kalium memiliki kedua-duanya, yaitu saluran berpintu dan saluran yang tidak

berpintu.

Potensial aksi

Tahap-tahap dari potensial aksi itu sendiri terbagi atas beberapa, yaitu :

Polarisasi

Ion negatif dan positif berkumpul atau lebih sering disebut dengan masa istirahat.

Depolarisasi

Terjadi rangsangan sehingga mengakibatkan pintu saluran natrium terbuka sehingga

ion natrium yang bermuatan positif masuk kedalam membran sel yang bermuatan negatif.

Pada saat batas membran potensial mencapai +30 atau lebih sering disebut dengan

potensial aksi, maka pintu saluran natrium akan menutup sehingga ion natrium yang

bermuatan positif terperangkap di dalam sel dan tidak dapat keluar lagi. Kemudian akan

berlangsung fase repolarisasi.

Pada keadaan ini, bagian luar membran bermuatan negatif sedangkan bagian dalam

bermuatan positif.

Repolarisasi

Fase kembali ke keadaan semula (polarisasi). Karena bagian dalam dari membran bersifat

lebih positif, maka ion positif akan berusaha untuk keluar. Ion natrium tidak dapat keluar

karena pintu saluran natrium tidak dapat terbuka. Sehingga yang dapat keluar hanya ion

kalium.

After hiperpolarisasi

saat ion kalium keluar, terjadi kebablasan/kelebihan ion kalium yang keluar. Sehingga

ion kalium yang berlebihan itu harus kembali ke dalam membran sel.

Masuknya kembali ion kalium ke dalam membran menggunakan cara transpor aktif atau

sering disebut dengan pompa natrium-kalium. Masuknya ion kalium disertai dengan

18

Page 19: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

keluarnya ion natrium. Perbandingan antara ion kalium yang masuk dan ion natrium yang

keluar adalah 3 : 2.

Dalam keadaan potensial aksi, jika dirangsang kembali dengan rangsangan sekuat

apapun tidak akan bisa membuat pintu natrium terbuka kembali. Keadaan ini disebut

dengan masa refraktur absolut. Sedangkan masa refraktur relatif yaitu pada keadaan

depolarisasi (voltage -55) bisa dirangsang kembali, tetapi dengan rangsangan yang sangat

besar.

Besarnya amplitudo sangat dipengaruhi oleh kadar natrium pada ekstrasel, sedangkan

besarnya potensial membran istirahat ditentukan oleh kadar kalium.

Rangsangan yang dapat menimbulkan repolarisasi tetapi tidak dapat mencapai fireing level

disebut dengan rangsang bawah ambang. Sedangkan rangsangan yang dapat menimbulkan

repolarisasi dan mencapai fireing level disebut rangsang ambang dan rangsang atas

ambang.1,3

19

Page 20: Makalh Pribadi Pbl Blok 6

Kesimpulan

Dari keseluruhan pembahasan membuktikan bahwa hipotesis pada saat diskusi benar,

yaitu bahwa kembung terjadi pada saat jaga malam karena adanya gangguan dari hantaran

impuls saraf dan gangguan dari irama sirkadian

20