makalah sahril sosio antropologi

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, kemiskinan adalah masalah yang sangat sulit diatasi apalagi bagi negara berkembang. Kemiskinan menjadi momok dan kata yang sangat menakutkan karena semua orang pasti tidak mau menjadi miskin. Hal itu berawal dari dua sebab, yaitu diri sendiri dan orang lain. Pertama, kurangnya kemampuan individu untuk mengembangkan kemampuan dirinya sendiri memperoeh kehidupan yang lebih baik. Kedua, kelicikan orang yang berpangkat merampas harta yang bukan miliknya alias korupsi. Negara Indonesia merupakan negara agraris, akan tetapi perekonomian masih rendah di Indonesia terutama di desa, itu semua menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan disebabkan pekerjaan masyarakat yang tidak menentu. Kebanyakan masyarakat desa bekerja sebagai buruh dan petani dengan pendapatan yang rendah. Masyarakat petani tergolong masyarakat miskin karena masyarakat petani tersebut mempunyai banyak keterbatasan salah satunya yaitu, pengetahuan dan teknologi. Masalah kemiskinan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu memperoleh perhatian. Jumlah orang yang hidup dibawah garis kemiskinan nasional masih signifikan. Kemiskinan adalah salah satu penghalang kesejahteraan hidup masyarakat desa, untuk itu masyarkat desa harus bekerja sama untuk meningkatkan pembangunan perekonomian dan pemerintah harus peka terhadap masalah kemiskinan yang masih terjadi di dalam masyarakat. 1

Upload: latunusa2

Post on 13-Apr-2017

167 views

Category:

Data & Analytics


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, kemiskinan adalah masalah yang sangat sulit diatasi apalagi bagi negara

berkembang. Kemiskinan menjadi momok dan kata yang sangat menakutkan karena semua

orang pasti tidak mau menjadi miskin. Hal itu berawal dari dua sebab, yaitu diri sendiri dan

orang lain. Pertama, kurangnya kemampuan individu untuk mengembangkan kemampuan

dirinya sendiri memperoeh kehidupan yang lebih baik. Kedua, kelicikan orang yang

berpangkat merampas harta yang bukan miliknya alias korupsi.

Negara Indonesia merupakan negara agraris, akan tetapi perekonomian masih rendah

di Indonesia terutama di desa, itu semua menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan disebabkan

pekerjaan masyarakat yang tidak menentu. Kebanyakan masyarakat desa bekerja sebagai

buruh dan petani dengan pendapatan yang rendah. Masyarakat petani tergolong masyarakat

miskin karena masyarakat petani tersebut mempunyai banyak keterbatasan salah satunya

yaitu, pengetahuan dan teknologi.

Masalah kemiskinan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu memperoleh

perhatian. Jumlah orang yang hidup dibawah garis kemiskinan nasional masih signifikan.

Kemiskinan adalah salah satu penghalang kesejahteraan hidup masyarakat desa, untuk itu

masyarkat desa harus bekerja sama untuk meningkatkan pembangunan perekonomian dan

pemerintah harus peka terhadap masalah kemiskinan yang masih terjadi di dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Budaya Kemiskinan Suku Bali,

2. Bagaimna Budaya Kemiskinan Suku Buton,

3. Bagaimana Budaya Kemiskinan Suku Muna,

4. Bagaimana Budaya Kemiskinan Suku Sumba.

1

Page 2: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

C. Tujuan

1. Mengetahui Budaya Kemiskinan Suku Bali,

2. Mengetahui Budaya Kemiskinan Suku Buton,

3. Mengetahui Budaya Kemiskinan Suku Muna,

4. Mengetahui Budaya Kemiskinan Suku Sumba.

2

Page 3: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Budaya Kemiskinan Suku Bali

1. Sekilas tentang suku bali

Asal-usul suku Bali terbagi ke dalam tiga periode atau gelombang migrasi:

gelombang pertama terjadi sebagai akibat dari persebaran penduduk yang terjadi di

Nusantara selama zaman prasejarah: gelombang kedua terjadi secara perlahan selama

masa perkembangan agama Hindu di Nusantara; gelombang ketiga merupakan

gelombang terakhir yang berasal dari Jawa, ketika Majapahit runtuh pada abad ke-15

seiring dengan Islamisasi yang terjadi di Jawa sejumlah rakyat Majapahit memilih untuk

melestarikan kebudayaannya di Bali, sehingga membentuk sinkretisme antara

kebudayaan Jawa klasik dengan tradisi asli Bali.

Kebudayaan Bali terkenal akan seni tari, seni pertujukan, dan seni ukirnya.

Covarrubias mengamati bahwa setiap orang Bali layak disebut sebagai seniman, sebab

ada berbagai aktivitas seni yang dapat mereka lakukan lepas dari kesibukannya sebagai

petani, pedagang, kuli, sopir, dan sebagainya mulai dari menari, bermain musik, melukis,

memahat, menyanyi, hingga bermain lakon. Dalam suatu desa yang bobrok sekalipun

dapat dijumpai sebuah pura yang indah, pemain gamelan andal, dan bahkan aktor

berbakat. Bahkan sesajen yang dibuat wanita Bali memiliki sisi artistik pada jalinan

potongan daun kelapa dan susunan buah-buahan yang rapi dan menjulang. Menurut

Covarrubias, seniman Bali adalah perajin amatir, yang melakukan aktivitas seni sebagai

wujud persembahan, dan tidak peduli apakah namanya akan dikenang atau tidak.

Seniman Bali juga merupakan peniru yang baik, sehingga ada pura yang didekorasi

dengan ukiran menyerupai dewa khas Tionghoa, atau dihiasi relief kendaraan bermotor,

yang mereka contoh dari majalah asing.

Gamelan merupakan bentuk seni musik yang vital dalam berbagai acara tradisional

masyarakat Bali. Setiap jenis musik disesuaikan dengan acaranya. Musik untuk piodalan

(hari jadi) berbeda dengan musik pengiring acara metatah (mengasah gigi), demikian

pula pernikahan, ngaben, melasti, dan sebagainya. Gamelan yang beraneka ragam pun

disesuaikan dengan berbagai jenis tari yang ada di Bali. Menurut Spies, seni tari

3

Page 4: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

membuat utuh kehidupan masyarakat Bali sekaligus menjadi elemen penting dalam

serangkaian upacara adat maupun pribadi yang tidak ada habisnya.

Sebagaimana di Jawa, suku Bali juga mengenal pertunjukan wayang, namun

dengan bentuk wayang yang lebih menyerupai manusia daripada wayang khas Jawa.

Suku Bali juga memiliki aspek-aspek unik yang terkait dengan tradisi religius mereka.

Kehidupan religius mereka merupakan sinkretisme antara agama Hindu-Buddha dengan

tradisi Bali.

2. Mata Pencaharian Penduduk Suku Bali

Mata Pencaharian penduduk Bali beraneka ragam yang meliputi pekerjaan

sebagai : petani , pengrajin , pegawai , pedagang dan berbagai jasa , khususnya di bidang

pariwisata .

3. Angka Kemiskinan Suku Bali

Persentase penduduk miskin di Bali mengalami kenaikan 5,25 persen per

September 2015 dibandingkan triwulan I 2015. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali,

Panusunan Siregar mencatat total jumlah penduduk miskin di Pulau Dewata mencapai

21.879 orang. Sebanyak 11.590 tinggal di perkotaan, sementara sisanya 10.299 orang di

pedesaan. katanya di Denpasar, Selasa (5/1).

4. Penyebab Kemiskinan Di Bali

a. terjadi ketimpangan pertumbuhan konsumsi antara kelompok penduduk 20%

terbawah dengan 20% penduduk teratas, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Konsumsi dari 20% penduduk terbawah di perkotaan mengalami pertumbuhan

negatif (-0,91%), sedangkan 20% penduduk teratas mengalami kenaikan konsumsi

jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 19,35%. Kondisi serupa juga terjadi di perdesaan, di

mana konsumsi penduduk 20% terbawah hanya tumbuh sebesar 0,27% dan

kelompok 20% teratas mengalami pertumbuhan yang jauh lebih tinggi, yaitu

sebesar 14,56%.

b. tistribusi pengeluaran penduduk Bali yang semakin melebar dari Maret hingga

September. Pada Maret, tercatat penduduk 40% terbawah hanya menikmati

15,79% dari total pendapatan di Bali, sedangkan kelompok 20% teratas menikmati

jauh lebih besar, yaitu sebesar 47,98%. Pada September, kue pembangunan yang

dinikmati oleh 20% penduduk teratas semakin besar, yaitu mencapai 50,01%,

4

Page 5: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

sedangkan yang dinikmati oleh kelompok 40% terbawah semakin berkurang, yaitu

hanya 14,29%.

c. terjadi ketimpangan pendapatan atau gini ratio yang semakin melebar dari

sebelumnya 0,415 menjadi 0,422. Panusunan menyebutkan faktor keempat adalah

terjadinya ketidaktepatan penerimaan raskoin juga turun berkontribusi terutama

jumlah penduduk miskin. Persentase rumah tangga yang menerima beras miskin

(raskin) berkurang, dari 27,98% pada Maret 2014 menjadi 21,95% pada September

2014. Untuk kelompok 20% terbawah di perkotaan hanya 26,28% rumah tangga

yang menerima raskin, sedangkan di perdesaan baru 59,13% rumah tangga yang

menerima.

d. terjadi peningkatan jumlah penganggur dari Februari 2014 ke Agustus 2014

sebesar 11.098 orang, karena tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian dan

konstruksi yang identik sebagai kantong kemiskinan paling banyak berkurang

dibanding sektor lainnya.

e. banyaknya upacara adat yang dilangsungkan di daerah kepulauan itu. Dalam satu

tahun, sedikitnya ada puluhan upacara adat yang mengharuskan warga Bali

mengeluarkan uang banyak.

B. Budaya Kemiskinan Suku Buton

1. Sekilas tentang suku buton

Suku Buton adalah salah satu etnis yang mendiami wilayah kekuasaan Kesultanan

Buton. Kesultanan Buton tersebut terletak di kepulauan Bau-bau provinsi Sulawesi

Tenggara. Suku Buton adalah salah satu etnis yang mendiami wilayah kekuasaan

Kesultanan Buton. Kesultanan Buton tersebut terletak di kepulauan Bau-bau provinsi

Sulawesi Tenggara.

Masyarakat Buton memiliki beragam bahasa yang begitu beragam. Hingga

sekarang dapat ditemui lebih dari tiga puluhan bahasa dengan berbagai macam dialek.

Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa

Sansekerta yang dapat Anda temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta

memperkaya perbendaharaan bahasa Buton. Dalam perkembangan selanjutnya bahasa

Sansekerta di gantikan oleh bahasa Arab seiring masuknya Ajaran Islam di Kerajaan

Buton pada abad ke-15 M, banyaknya penggunaan bahasa Arab pada kosakata bahasa

Buton menunjukkan tingginya pengaruh Islam dalam Kesultanan Buton. Disamping itu

bahasa Buton juga menyerap unsur-unsur bahasa melayu.

5

Page 6: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

2. Mata pencaharian penduduk suku buton

Sebagian besar masyarakat suku Buton hidup pada bidang perairan menjadi pelaut

dan nelayan. Tetapi sejak kesempatan untuk memperoleh penghasilan yang cukup di

daerah terasa sulit, banyak dari mereka yang kemudian pergi meninggalkan mata

pencaharian di sektor perairan. Dan kekinian kegiatan pertanian menjadi kegiatan utama

perekonomian. Mereka menanam padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kapas, kelapa,

sirih, nanas, pisang dan lain-lain termasuk beberapa jenis sayuran.

3. Angka kemiskinan suku buton

Kepala Statistik Buton Burhanuddin menggatakan, angka kemiskinan di daerah itu

menunjukkan penurunan dari tahun ketahun. Dari data 2013 angka kemiskinan sebesar

15,25 persen dan pada tahun 2014 sebesar turun 14,31 persen atau berada pada urutan ke

6 di antara 12 kabupaten/kota di Sultra.

4. Penyebab kemiskinan di buton

Tingginya angka kemiskinan di Buton dikarenakan aksesbilitas masyarakat dengan

dunia luar belum terbuka luas, yang menyebabkan pemasaran berbagai komoditas

pertanian warga terhambat.

C. Budaya Kemiskinan Suku Muna

1. Sekilas tentang suku muna

Suku Muna atau Wuna adalah suku yang mendiami Pulau Muna, Sulawesi

Tenggara. Dari bentuk tubuh, tengkorak, warna kulit (coklat tua/hitam), dan rambut

(keriting/ikal) terlihat bahwa orang Muna asli lebih dekat ke suku-suku Polynesia dan

Melanesia di Pasifik dan Australia ketimbang ke Melayu. Hal ini diperkuat dengan

kedekatannya dengan tipikal manusianya dan kebudayaan suku-suku di Nusa Tenggara

Timur dan Pulau Timor dan Flores umumnya. Motif sarung tenunan di NTT dan motif

sarung muna sangat mirip yaitu garis-garis horisontal dengan warna-warna dasar seperti

kuning, hijau, merah, dan hitam. Bentuk ikat kepala juga memiliki kemiripan satu sama

lain. Orang Muna juga memiliki kemiripan fisik dengan suku Aborigin di Australia.

6

Page 7: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

pada Masyarakat Muna terdapat upacara lingkaran hidup dalam kehidupan

individunya, yang dimulai dari upacara kelahiran sampai sampai pada upacara kematian.

Untuk melaksanaka upacara tersebut seorang individu harus melalui tahap-tahap. Salah

satu tahap tersebut adalah tahap peralihan masa kanak-kanak kemasa dewasa khususnya

wanita ada upacara yang mereka sebut upacara Karia.

Upacara karia merupakan upacara yang sangat penting dalam rangka upacara-

upacara adat disepanjang hidup individu pada masyarakat Muna. Upacara karia

merupakan upacara inisiasi yang dilakukan kepada setiap wanita yang memasuki usia

dewasa. Menurut pemahaman Masyarakat Muna, bahwa seorang wanita tidak boleh

menikah jika belum melalui proses upacara Karia. Jika dilanggar, akan merasa tersisih

dan akan dikucilkan dalam masyarakatnya.

2. Mata pencaharian penduduk suku muna

Secara umum, mata pencaharian penduduk Kabupaten Kepulauan Muna

didominasi oleh sektor pertanian, perdagangan, dan Nelayan.

3. Angka kemiskinan suku muna

Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di

kabupaten raha pada bulan Maret 2014 adalah 342,26 ribu orang (14,05 persen).

Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan September 2013 yang berjumlah

330,84 ribu orang (13,73 persen), berarti jumlah penduduk miskin naik 11,42 ribu orang.

Selama periode September 2013 – Maret 2014, penduduk miskin di daerah

perdesaan bertambah 0,34 ribu orang, sementara di daerah perkotaan bertambah 11,08

ribu orang.

4. Penyebab kemiskinan suku muna 

a. pengangguran,

b. tingkat pendidikan yang rendah,

c. bencana Alam,

d. masyarakat yang malas,

e. pola fikir masyarakat yang primitive,

f. pasrah pada keadaan, dan

g. tidak mengelola asset ya dimiliki dengan baik.

7

Page 8: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

D. Budaya Kemiskinan Suku Sumba NTT

1. Sekilas tentang suku sumba

Pulau Sumba didiami oleh suku Sumba dan terbagi atas dua kabupaten, Sumba

Barat dan Sumba Timur. Masyarakat Sumba cukup mampu mempertahankan

kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di

kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala. Kepercayaan khas daerah Marapu,

setengah leluhur, setengah dewa, masih amat hidup di tengah-tengah masyarakat Sumba

ash. Marapu menjadi falsafah dasar bagi berbagai ungkapan budaya Sumba mulai dari

upacara-upacara adat, rumahrumah ibadat (umaratu) rumah-rumah adat dan tata cara

rancang bangunnya, ragam-ragam hias ukiran-ukiran dan tekstil sampai dengan

pembuatan perangkat busana seperti kain-kain hinggi dan lau serta perlengkapan

perhiasan dan senjata.

Di Sumba Timur strata sosial antara kaum bangsawan (maramba), pemuka agama

(kabisu) dan rakyat jelata (ata) masih berlaku, walaupun tidak setajam dimasa lalu dan

jelas juga tidak pula tampak lagi secara nyata pada tata rias dan busananya. Dewasa ini

perbedaan pada busana lebih ditunjukkan oleh tingkat kepentingan peristiwa seperti pada

pesta-pesta adat, upacara-upacara perkawinan dan kematian dimana komponen-

komponen busana yang dipakai adalah buatan baru. Sedangkan busana lama atau usang

biasanya dipakai di rumah atau untuk bekerja sehari-hari.

Bagian terpenting dari perangkat pakaian adat Sumba terletak pada penutup

badan berupa lembar-lembar besar kain hinggi untuk pria dan lau untuk wanita. Dari

kain-kain hinggi dan lau tersebut, yang terbuat dalam teknik tenun ikat dan pahikung

serta aplikasi muti dan hada terungkap berbagai perlambangan dalam konteks sosial,

ekonomi.

2. Mata pencaharian penduduk suku sumba

Struktur ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur bersandar pada sektor pertanian,

perdagangan dan jasa pemerintahan.

8

Page 9: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

3. Angka kemiskinan suku sumba di NTT

Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan Provinsi yang termasuk kategori

paling miskin di Indonesia.  Penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur diperkirakan

saat ini berjumlah 4,446,433 jiwa (BPS NTT, 2007).  Selama periode 1996-1999, jumlah

penduduk miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan yaitu 1.395.100

jiwa pada tahun 1996 menjadi 1.779.000 jiwa (46,73%) pada tahun 1999.  Berdasarkan

hasil Sensus Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik pada Tahun 2003,

jumlah penduduk miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Tahun 2003 turun

menjadi 1.165.900 jiwa dan pada Tahun 2004 turun lagi menjadi 1.152.100 jiwa.

Berdasaran data Komisi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2008, dari 905.058

Rumah Tangga di Nusa Tenggara Timur terdapat Rumah Tangga Rentan sebanyak

187.899 (20,76%); Rumah Tangga Miskin sebanyak 297.983 (32,92%) dan Rumah

Tangga Sangat Miskin sebanyak 137.224 (15,16%).  Dengan terjadinya kenaikan harga

BBM dan harga-harga bahan kebutuhan pokok lainnya menyebabkan rumah tangga

rentan di Nusa Tenggara Timur berpotensi untuk jatuh ke dalam kondisi rumah tangga

miskin sedangkan rumah tangga miskin akan terperosok masuk ke dalam kondisi rumah

tangga sangat miskin.

4. Penyebab kemiskinan suku sumba di NTT

Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur ini disebabkan oleh berbagai faktor. 

Faktor-faktor tersebut antara lain : sumber daya alam yang terbatas dan kondisi geografis

yang rawan bencana; kualitas sumber daya manusia yang relatif terbatas serta

kesenjangan alokasi pembangunan antar Daerah di Indonesia.  Krisis multi dimensional

dan berbagai kebijakan Pemerintah yang kurang pro rakyat miskin menyebabkan Nusa

Tenggara Timur semakin sulit untuk menggeliat dari kemiskinan yang membelenggunya.

9

Page 10: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

E. Upaya Penanggulangan Kemiskinan Oleh Pemerintah

Beberapa program yang tengah digalakkan oleh pemerintah dalam

menanggulangi kemiskinan antara lain dengan memfokuskan arah pembangunan pada

pengentasan kemiskinan. Fokus program tersebut meliputi 5 hal antara lain pertama menjaga

stabilitas harga bahan kebutuhan pokok; kedua mendorong pertumbuhan yang berpihak pada

rakyat miskin; ketiga menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan

berbasis masyarakat; keempat meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan

dasar; dan kelima membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi

masyarakat miskin. Dari 5 fokus program pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat

miskin yang ada dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa langkah teknis yang

digalakkan pemerintah terkait 5 program tersebut antara lain:

a. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.

Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin

untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain

beras.

b. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin.

Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan

berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa

program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:

Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan

pola bagi hasil/syariah dan konvensional.

Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan

Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro

Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal

Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil

Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan

dan ketahanan keluarga

Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah

Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan

berusaha bagi masyarakat miskin.

10

Page 11: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

c. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis

masyarakat.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan

masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan

dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang

berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain:

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan

dan perkotaan

Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus

Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

d. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.

Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi

kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang

berkaitan dengan fokus ini antara lain :

Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di

Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah

Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);

Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);

Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;

Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas

III rumah sakit;

e. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat

miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan

ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang

di buat oleh pemerintah seperti:

Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan

anak (PUA)

Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan

penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

11

Page 12: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban

bencana sosial.

Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang

memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan

pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di

SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan

sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga

Harapan (PKH).

Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi

persyaratan).

BAB III

PENUTUP

12

Page 13: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

A. Kesimpulan`

Kemiskinan merupakan masalah yang selalu ada pada setiap Negara. Permasalahan

kemiskinan tidak hanya terdapat di negara-negara berkembang saja, bahkan di negara maju

juga mempunyai masalah dengan kemiskinan. Kemiskinan tetap menjadi masalah yang rumit,

walaupun fakta menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di negara berkembang jauh lebih

besar dibanding dengan negara maju. Hal ini dikarenakan negara berkembang pada umumnya

masih mengalami persoalan keterbelakangan hampir di segala bidang, seperti : kapital,

teknologi, kurangnya akses-akses ke sektor ekonomi, dan lain sebagainya.

Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni kemiskinan

alamiah dan buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang

terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan terjadi

karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat

tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga

mereka tetap miskin.

Penyebab orang menjadi miskin adalah karena ia terjebak dalam perangkap

kemiskinan kemiskinan materil, kelemahan jasmani, isolasi, kerentanan, dan

ketidakberdayaan. Ini masalah sosial dan kultural. Makanya penanggulangan kemiskinan

mesti melibatkan transformasi sosial dan kultural juga, termasuk perubahan nilai-nilai

(misal : etos kerja). Pembagian sesuatu yang gratis adalah langkah tidak karena

membudayakan kemiskinan.

Pembangunan ekonomi yang salah satu tujuannya menghapus atau setidak-tidaknya

mengurangi kemiskinan, dalam realitasnya justru sering kali menimbulkan kemiskinan baru.

Bahkan lebih daripada sekadar paradoks, realitas kemiskinan diyakini atau paling tidak

disinyalir justru merupakan salah satu produk pembangunan Dalam konteks itulah

pembicaraan mengenai modal menjadi amat relevan sebab faktanya orang kerap kali menjadi

miskin (mengalami pemiskinan) dalam proses pembangunan karena orang tersebut tidak

memiliki cukup modal.

B. Saran

makalah ini hanya merupakan bagian terkecil dari sekian banyak referensi

penelitian pengentasan kemiskinan di pedesaan, dan sedikit banyaknya menjelaskan

13

Page 14: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

masalah umum tentang kemiskinan yang bisa diambil dan dimanfaatkan ilmunya

dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila ingin mengembangkan untuk menjadi

model penelitian sejenis, akan lebih baik jika referensi yang digunakan lebih

komprehensif dan lebih terarah demi pencapaian maksud yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Makalah SAHRIL SOSIO ANTROPOLOGI

George Ritzer 2002, Sosiologi Ilmu Pengetahuanberparadigma Ganda , Jakrta, PT Raja

Grafindo Persada.

Rahardjo, 1999, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Edisi Pertama, Gadjah Mada

University Press.

Riska dkk. 2007. Makalah Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan. Universitas Indraprasta

Jakarta.

http://nissa-nurannisa.blogspot.co.id/2013/01/makalah-masalah-kemiskinan.html

https://oceannaz.wordpress.com/2008/10/30/kemiskinan-di-nusa-tenggara-timur-part-1/

http://bali-mahabbahtravel.blogspot.co.id/2009/12/mata-pencaharian.html

https://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/

15