makalah revisi.docx

22
MAKALAH AGAMA ISLAM SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM MATA KULIAH :AGAMA ISLAM DOSEN : MUHAMAD LUTFI HAKIM DISUSUN OLEH: MUHAMAD DHARMA PUTRA RYAN RAMADHANI KELAS 2A POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 1

Upload: muhamaddharma

Post on 10-Nov-2015

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

MAKALAH AGAMA ISLAMSUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM

MATA KULIAH:AGAMA ISLAMDOSEN: MUHAMAD LUTFI HAKIM

DISUSUN OLEH:MUHAMAD DHARMA PUTRARYAN RAMADHANIKELAS 2A

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR2014

SUMBER-SUBER AJARAN ISLAM

1. PENDAHULAUANIslam adalah agama yang sempurna yang tentunya sudah memiliki aturan dan hukum yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh umatnya. Setiap aturan dan hukum memiliki sumber-sumbernya sendiri sebagai pedoman dan pelaksananya.Kehadiran agama islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang lebih baik, sejahtera lahir dan batin.[footnoteRef:2] [2: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

Sumber ajaran Islam adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat yang apabila dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata. Dengan demikian sumber ajaran islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat islam[footnoteRef:3].Sumber ajarannya, yaitu Al-Quran yang merupakan sumber ajaran islam pertama dan Hadist merupakan sumber yang kedua dan Ijtihad merupakan sumber ajaran yang ketiga.[footnoteRef:4] [3: http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9601685-makalah-sumber-ajaran-agama-islam?__xtblog_block_id=1(13 Maret 2014)] [4: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

B.AL-QURANAl-Qurn () adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad[footnoteRef:5].Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk hidup ( hidayah ) bagi seluruh umat manusia.[footnoteRef:6] [5: https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an(15 Maret 2014)] [6: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

Secara etimologi Alquran berasal dari kata qaraa, yaqrau, qiraaatan, atau quranan yang berarti mengumpulkan (al-jamu) dan menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara terminologi (syariat).Al-Quran sangat mengaggumkan bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. [footnoteRef:7] [7: http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9601685-makalah-sumber-ajaran-agama-islam?__xtblog_block_id=1(13 Maret 2014)]

1. Kandungan dan Keutamaan Al-Quran1. Kandungan Al-QuranAl-Quran adalah kitab sarat dengan kandungan, mulai hukum, akidah, etika, hubungan sosial dan sebagainya. Dari keseluruhan isi al-Quran, sebagaimana dikatakan oleh Kallaf, pada dasarnya mengandung pesan-pesan:1. Masalah tauhid, termasuk di dalamnya masalah kepercayaan terhadap yang gaib.1. Masalah ibadah, yaitu perbuatan-perbuatan yang mewujudkan dan menghidupkan di dalam hati dan jiwa. 1. Maslah janji dan acaman, yaitu jani dengan aasan baik bagi mereka yang berbuat baik dan ancaman atau siksa bagi mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh kebahagian dunia akherat, dan ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia akherat, janji dan ancaman di akhirat berupa surga an neraka.1. Jalan menuju kebahagiaan dunia-akhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang hendaknya dipenuhi agar dapat mencapai keridhohan Allah.1. Riwayat dan cerita, yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik sejarah bangsa-bangsa, tokoh-tokoh, maupun Nabi dan Rosul Allah[footnoteRef:8]. [8: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

1. Keutamaan Al-QuranKeutamaan Al-Quran ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.1. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al-Quran (HR. Turmuzi).1. Orang-orang yang mahir dengan Al-Quran adalah beserta malaikat-malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Al-Quran dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).1. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).1. Bacalah Al-Quran sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al-Quran sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi)[footnoteRef:9]. [9: http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9601685-makalah-sumber-ajaran-agama-islam?__xtblog_block_id=1(13 Maret 2014)]

1. Struktur pembagian Al-Quran1. Surat, Ayat dan Ruku'Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-Ar. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.1. Makkiyah dan MadaniyahSurat Makkah(Makkiayah) pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan surat Madinah(Madaniyah) pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.1. Juz dan ManzilDalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.1. Menurut ukuran suratKemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada di dalam Al-Quran terbagi menjadi empat bagian, yaitu:1. As Sabuththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa, Al-Araaf, Al-Anaam, Al Maa-idah dan Yunus.1. Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya.1. Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya.1. Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya[footnoteRef:10]. [10: https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an(15 Maret 2014)]

1. Kemukjizatan Al-QuranMenurut Jalaludin As-Suyuti mukjizat dibagi menjadi dua yakni yang bersifat empiris dan yang bersifat aqliyah. Yusuf Qardawi juga membagi mukjizat seperti yang di ungkapkan As-Suyuti walaupun dengan bahasa yang berbeda yaitu mukjizat yang terindra dan materi dan yang immateri dan intelek. Yang terindera sama dengan empiris dan yang immetateri dan intelek sama dengan aqliyah.Mukjizat yang bersifat material banyak dianugerahkan Allah kepada Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad saw. Seperti yang disebutkan dalam AL-Quran .Diantaranya adalah onta Nabi Shalih, Tongkat Nabi Musa,Kemampuan Nabi Sulaiman memahami bahasa binatang, kemampuan Nabi Isa menyembuhkan penyakit dan lain-lain. Sedangkan mukjizat yang bersifat intelek adalah mukjizat berupa kitab AL-Quran yang diberikan kepada Rasulullah saw.Allah menjadikan AL-Quran sebagai tanda kekuasaan terbesar dan mukjizat teragung bagi Nabi Muhammad saw. Bahkan Allah menjadikan tanda kebesaran satu-satunya yang bersifat menantang. Allah tidak meenantang orang-orang musyrik dengan setiap benda (kejadian) yang Allah anugerahkan dengan segala keragaman dan kuantitasnya, kecualali AL-Quran. Sehingga, mukjizat Isra (memperjalankan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha) dan mikraj(dari Masjidil Aqsha kelangit tertinggi,sidratil muntaha), tidak dianggap AL-Quran sebagai mukjizat yang menantang. Allah menantang mereka hanya dengan AL-Quran[footnoteRef:11]. [11: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

C.HADISTHadits secara harfiah berarti "berbicara", "perkataan" atau "percakapan". Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan, mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad SAW.Menurut istilah ulama ahli hadits,hadits yaitu apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (taqrr), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya, sehingga arti hadits di sini semakna dengan sunnah.Kata hadits yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.

1. Sejarah pembentukan HadistHadits sebagai kitab berisi berita tentang sabda, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad sebagai Rasul. Berita tersebut didapat dari para sahabat pada saat bergaul dengan nabi dan disampaikan kepada sahabat lain yang tidak mengetahui berita itu,sampai kepada pembuku hadits.1. Masa pembentukan hadits(610M-632 M)Pada masa ini hadits belum ditulis, dan hanya berada dalam benak atau hafalan para sahabat saja. perode ini disebut al wahyu wa at takwin. Pada saat ini Nabi Muhammad sempat melarang penulisan hadits agar tidak tercampur dengan periwayatan Al Qur'an, namun setelah beberapa waktu, beliau Shalallahu alaihi wassallam membolehkan penulisan hadits dari beberapa orang sahabat.1. Masa Penggalian(632M-644M)Masa ini adalah masa pada sahabat besar dan tabi'in, dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 11 H atau 632 M. Pada masa ini hadits belum ditulis ataupun dibukukan, kecuali yang dilakukan oleh beberapa sahabat seperti Abu Hurairah, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Abdullah bin Mas'ud, dllnya.. Seiring dengan perkembangan dakwah, mulailah bermunculan persoalan baru umat Islam yang mendorong para sahabat saling bertukar hadits dan menggali dari sumber-sumber utamanya.1. Masa penghimpunan(644M-804M)Masa ini ditandai dengan sikap para sahabat dan tabi'in yang mulai menolak menerima hadits baru, seiring terjadinya tragedi perebutan kedudukan kekhalifahan dan mulai munculnya hadits palsu. Jika ada hadits baru yang belum pernah dimiliki sebelumnya diteliti secermat-cermatnya siapa-siapa yang menjadi sumber dan pembawa hadits itu. Maka pada masa pemerintahan Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz sekaligus sebagai salah seorang tabi'in memerintahkan penghimpunan hadits.1. Masa pendiwanan dan penyusunan(804M-855M)Para ulama mulai mengelompokkan hadits dan memisahkan kumpulan hadits yang termasuk marfu' (yang berisi perilaku Nabi Muhammad), yang mana mauquf (berisi prilaku sahabat) dan yang maqthu' (berisi prilaku tabi'in). Usaha pembukuan hadits pada masa ini selain telah dikelompokkan juga dilakukan penelitian Sanad dan Rawi-rawi pembawa beritanya sebagai wujud tash-hih (koreksi/verifikasi) atas hadits yang ada maupun yang dihafal. Selanjutnya pada abad H, usaha pembukuan hadits terus dilanjutkan hingga dinyatakannya bahwa pada masa ini telah selesai melakukan pembinaan maghligai hadits.[footnoteRef:12] [12: https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an(15 Maret 2014)]

1. Bentuk-bentuk Hadist1. Hadis QauliHadis qauli adalah segala yang disandarkan kepada Nabi SAW. Yang berupa perkataan atau ucapan yang memuat berbagai maksud syara, peristiwa, dan keadaan, baik yang berkaitan dengan aqidah, syariah, ahlak maupun yang lainnya.1. Hadis FiliHadis Fili adalah segala yang disandarkan kepada Nabi SAW berupa perbuatannya sampai kepada kita. Seperti Hadis tentang Shalat dan Haji.1. Hadis TaqririHadis Taqriri adalah segala hadist yang berupa ketetapan Nabi SAW. Membiarkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat, setelah memenuhi beberapa syarat, baik mengenai pelakunya maupun perbuatannya.1. Hadis HammiHadis Hammi adalah hadis yang berupa hasrat Nabi SAW. Yang belum terealisasikan, seperti halnya hasrat berpuasa tanggal 9 Asyura.1. Hadis AhwaliYang dimaksud dengan Hadis Ahwali adalah Hadis yang berupa hal ihwal Nabi SAW. Yang menyangkut keadaan fisik, sifat-sifat dan kepribadiannya. Tentang keadaan fisik Nabi SAW dalam beberapa hadist disebutkan, bahwa fisiknya tidak terlalu tinggi dan tidak pendek[footnoteRef:13]. [13: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

1. Macam Hadist1. Ditinjau dari bentuknya:1. Sunnah qauliyah, yaitu semua perkataan Rasulullah1. Sunnah filiyah, yaitu semua perbuatan Rasulullah1. Sunnah taqririyah, yaitu penetapan dan pengakuan Rasulullah terhadap pernyataan ataupun perbuatan orang lain1. Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang telah direncanakan akan dikerjakan tapi tidak sampai dikerjakan1. Ditinjau dari segi jumlah orang-orang yang menyampaikannya:1. Mutawir, yaitu yang diriwayatkan oleh orang banyak1. Masyhur, diriwayatkan oleh banyak orang, tetapi tidak sampai (jumlahnya) kepada derajat mutawir1. Ahad, yang diriwayatkan oleh satu orang.1. Ditinjau dari kualitasnya:1. Shahih, yaitu hadits yang sehat, benar, dan sah1. Hasan, yaitu hadits yang baik, memenuhi syarat shahih, tetapi dari segi hafalan pembawaannya yang kurang baik.1. Dhaif, yaitu hadits yang lemah1. Maudhu, yaitu hadits yang palsu.1. Ditinjau dari segi diterima atau tidaknya1. Maqbul, yang diterima.1. Mardud, yang ditolak.

Ada tiga peranan Al-Hadist disamping Al-Quran sebagai sumber agama dan ajaran Islam, yakni sebagai berikut :1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran. Misalnya dalam Al-Quran terdapat ayat tentang sholat tetapi mengenai tata cara pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi.1. Sebagai penjelasan isi Al-Quran. Di dalam Al-Quran Allah memerintah- kan manusia mendirikan shalat. Namun di dalam kitab suci tidak dijelaskan banyaknya rakaat, cara rukun dan syarat mendirikan shalat. Nabilah yang menyebut sambil mencontohkan jumlah rakaat setiap shalat, cara, rukun dan syarat mendirikan shalat.1. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar ketentuannya di dalam Al-Quran. Sebagai contoh larangan Nabi mengawini seorang perempuan dengan bibinya. Larangan ini tidak terdapat dalam larangan-larangan perkawinan di surat An-Nisa (4) : 23. Namun, kalau dilihat hikmah larangan itu jelas bahwa larangan tersebut mencegah rusak atau putusnya hubungan silaturrahim antara dua kerabat dekat yang tidak disukai oleh agama Islam[footnoteRef:14]. [14: http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9601685-makalah-sumber-ajaran-agama-islam?__xtblog_block_id=1(13 Maret 2014)]

D.IJTIHADIjtihad () adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun Hadist dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.Namun pada perkembangan selanjutnya, diputuskan bahwa ijtihad sebaiknya hanya dilakukan para ahli agama Islam.Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi keperluan umat manusia akan pegangan hidup dalam beribadah kepada Allah di suatu tempat tertentu atau pada suatu waktu tertentu[footnoteRef:15]. [15: https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an(15 Maret 2014)]

Abdul Wahab Khallaf menerangkan Ijtihad dalam arti luas, meliputi beberapa hal berikut:1. Pencurahan segenap kemampuan untuk mendapatkan hukum syara yang dikehendaki oleh nas yang zanni dalalahnya.1. Pencurahan segenap kemampuan untuk mendapatkan hukum syara yang amali dengan meneyapkan kaidah syariyah kulliyah.1. Pencurahan segenap kesanggupan untuk mendapatkan hukum syara yang amali mengenai masalah yang tidak ditunjuki hukumnya oleh nas, dengan sarana-sarana yang dibolehkan oleh syara guna ditetapkan hukumnya. Itulah yang disebut ijtihad bir-rayi[footnoteRef:16]. [16: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

1. Jenis-jenis Ijtihad1. Ijma, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut istilah adalah kebulatan pendapat. Hasil dari Ijma adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.1. Qiyas,yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama. Contohnya adalah pada surat Al isra ayat 23 dikatakan bahwa perkataan ah, ih, atau uh kepada orang tua tidak diperbolehkan karena dianggap meremehkan atau menghina, apalagi sampai memukul karena sama-sama menyakiti hati orang tua.1. Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut logika dapat dibenarkan. Contohnya, menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan) bahwa jual beli diperbolehkan dengan system pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian. 1. Maslahat Mursalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia. Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang memerintahkan untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat.1. Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut istilah adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan umat. Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman keras walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk tidak memabukan. Larangan seperti ini untuk menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan menjadi kebiasaan.1. Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut. Contohnya, seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini, ia harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia harus berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu.1. Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan pembeli[footnoteRef:17]. [17: http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9601685-makalah-sumber-ajaran-agama-islam?__xtblog_block_id=1(13 Maret 2014)]

1. Fungsi IjtihadMeski Al-Quran sudah diturunkan secara sempurna dan lengkap, tidak berarti semua hal dalam kehidupan manusia diatur secara detail oleh Al Quran maupun Al Hadist. Selain itu ada perbedaan keadaan pada saat turunnya Al Quran dengan kehidupan modern. Sehingga setiap saat masalah baru akan terus berkembang dan diperlukan aturan-aturan turunan dalam melaksanakan Ajaran Islam dalam kehidupan beragama sehari-hari[footnoteRef:18]. [18: https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an(15 Maret 2014)]

Di antara fungsi ijtihad, antara lain sebagai berikut.a. Memberikan kebebasan berpikir kepada manusia untuk memecahkan beragam persoalan yang dihadapi dengan akal pikiranyang sesuai dengan ketentuan hukum islam;b. Memberikan kebebasan berpikir kepada umat islam untuk kembali mengkaji hukum-hukum islam yang telah lalu sehinggahkukm tersebuttetap dapat digunakanuntuk masa kini;c. Agar tidak terjadi kemandekan cara berpikirumat islam dan menghindari segala bentuk taklid (mengikuti dengan cara apa adanya;d. Untuk memberi kejelasan hukum terhadap persoalan-persoalan yang tidak ada ketentuan hukum sebelumnya.1. Sumber hukum IjtihadDiantara sumber hukum yang menetapkan bahwa ijtihad merupakan dasar sumber hukum (tasyri) adalah Al Quran,as sunnah, dan secara akal (aqliyah)1. Al QuranAllah swt. berfirman dalam surah an Nisa Ayat 59Artinya:Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pedapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya).jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. an Nisa:59)

1. As SunahDialog antara Rasullullah saw. dan Muaz bin Jabal pada waktu ia diutus ke Yaman dapat dijadikan sumber ijtihad.Artinya:Bagaimana engkau dapat memutuskan, jika kepadamu diserahkan urusan peradilan? Ia (Muaz) menjawab, Saya akan memutuskannya dengan kitabullah. Bertanya lagi Nabi saw. Jika tidak engkau jumpai dalam kitabullah?. Ia menjawab, Dengan sunah Rasulullah saw. Lalu, Nabi bertanya, Apabila engkau tidak dapati dalam sunnah Rasulullah? Muaz menjawab, Saya lakukan ijtihad bir-rayi. Berkatalah Muaz, maka Nabi menepuk dadaku dan bersabda, Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufik kepada utusan Rasulullah, sebagaimana Rasulullah telah meridhainya. (H.R. at-Tirmidzi: 1249) 1. Aqliyah (secara nalar/akal)Allah swt menjadikan syariat islam sebagai syariat terakhir yang dapat berlaku bagi semua orang, tempat, dan pada segala zaman. Al Quran dan as-sunnah merupakan kitab yang bersifat universal dan global sehingga masih banyak hal yang tidak dispesifikasikan dalam Al Qur,an. Hal itu, berarti manusia menghendaki adanya ijtihad untuk dapat mengurai dan menyelesaikan persoalannya yang tidak didapatkan didalam Al Quran ataupun as-sunnah. Oleh sebab itu, ijtihad secara nalar (rasional) untuk saat ini sangat diperlukan.[footnoteRef:19] [19: http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html(13 Maret 2014)]

E.KESIMPULANDari materi diatas tentang Sumber Ajaran Islam dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 pokok yang menjadi sumber ajaran bagi umat islam. yaitu, Al-Quran, hadis dan Ijtihad. Dimana Al-quran adalah nama bagi kitab suci umat islam yang berfungsi sebagai petunjuk hidup ( hidayah ) bagi seluruh umat manusia.Hadis merupakan sesuatu yang disandarkan kepada nabi SAW. Baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, maupun sifat beliau. Dan Ijtihad merupakan pencurahan segenap kemampuan secara maksimal untuk mendapatkan hukum syara yang amali dari dalil-dalilnya yang tafsili.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an

http://lesmanaferi.blogspot.com/2013/04/makalah-psi-sumber-jaran-islam.html

http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9601685-makalah-sumber-ajaran-agama-islam?__xtblog_block_id=1

15