makalah organik
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum senyawa dihidroksi adalah anggota golongan alkohol yang mengandung
dua gugus –OH, yang sering juga dinamakan kelompok alkohol dihidroksi atau kelompok
glikol. Salah satu contoh senyawa yang termasuk kelompok alkohol dihidroksi adalah etilena
glikol yang kadang-kadang hanya disebut glikol.
Alkohol merupakan suatu senyawa organik organik yang tersusun dari atom C, H dan O
dengan rumus umum CnH2n+1OH. Ciri khas alkohol yaitu terdapatnya gugus –OH pada rantai
karbon. Rantai karbon dapat berupa gugus alkil jenuh maupun tidak jenuh, gugus alkil
tersubtitusi dan dapat pula terikat pada rantai siklik. Selain alkohol dengan satu gugus –OH
dikenal pula alkohol yang memiliki gugus –OH lebih dari satu. Alkohol yang memiliki satu
gugus –OH disebut alkohol monohodroksi, alkohol dengan dua gugus –OH disebut alkohol
dihidroksi dan seterusnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu senyawa dihidroksi?
2. Apa kegunaan senyawa dihidroksi dalam kehidupan ?
3. Bagaimana pembuatan senyawa dihidroksi?
4. Bagaimana mekanisme senyawa dihidroksi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu senyawa dihidroksi
2. Untuk lebih memahami mengenai pembuatan dan mekanisme dihidroksi
3. Agar lebih mengetahui senyawa dihidroksi dalam kehidupan
4. Agar mengetahui pembuatan dan sifat dihidroksi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Senyawa Dihidroksi
Senyawa dihidroksi adalah anggota golongan alkohol yang mengandung dua gugus –OH ,
yang sering juga dinamakan kelompok alkohol dihidroksi atau kelompok glikol. Salah satu
contoh senyawa yang termasuk kelompok alkohol dihidroksi adalah etilena glikol yang kadang-
kadang hanya disebut glikol. Etilena glikol dapat dibuat dengan tiga macam cara , yaitu:
1. Hidrolisis 1,2-dibromoetana dalam lingkungan alkali,
2. Oksidasi etilena oleh larutan KMnO4 alkalis,
3. Mereaksikan etilena dengan asam hipoklorit, dan hasil reksinya dihidrolisis dalam
lingkungan alkali.Reksi-reaksi pada etilena glikol pada dasarnya sama dengan alkohol
monohidroksi.
Dalam golongan alkohol terdapat sejumlah senyawa yang mengandung 2-8 gugus –
OH(hidroksil). Senyawa-senyawa ini lazim dinamakan Alkohol polihidroksi.Diantara senyawa-
senyawa yang termasuk alkohol polihidroksi terdapat kelompok yang disebut alkohol dihidroksi
yang dinamakan juga kelompok glikol.Nama glikol sering kali juga diberikan pada senyawa
yang nama selengkapnya adalah etilena glikol atau 1,2 –atanadiol (CH2OH-CH2OH).
2.2.Contoh Senyawa Dihidroksi
Alkohol dihidroksi (alkohol dengan dua gugus –OH)
Contoh terpenting dari alkohol dihidroksi adalah etilena glikol yang mempunyai rumus
struktur :
Nama glikol diberikan pada alkohol-alkohol yang mengandung dua gugus –OH dan sering pula
digunakan sebagai singkatan dari nama etilena glikol (- 1,2-etanadiol) .
2
2.3. Sifat-sifat Etilena Glikol
Secara umum sifat dari dihidroksi mempunyai gugus OH , dan sifat wujud fisik dari
etilena glikol adalah cairan tidak berwarna, larut dengan baik dalam air, dan mempunyai rasa
manis. Bila masuk dalam tubuh, glikol mempunyai sifat toksik seperti halnya methanol.
2.4. Pembuatan Etilena Glikol
Hidrolisis 1,2 – dibromometana (etilena dibromida)
Untuk membuat etilena glikol hidrolisisnya harus dilangsungkan dalam lingkungan
alkali.
Oksidasi Ringan Terhadap Etilena dalam Larutan AirDalam oksidasi ini digunakan larutan KMnO4 alkalis.
CH2 = CH2 oksidasi
H ₂ O CH2OH-CH2Cl
Mereaksikan Etilena dan Asam Hikpoklorit, dan Hasil Reaksinya dihidrolisis dalam Lingkungan AlkaliCH2=CH2 + HOCl → CH2OH-CH2Cl
Etilena klorohidrin
CH2 – OH-CH2Cl H ₂ O
NaHCO ₃ CH2OH-CH2OH
2.5.Reaksi-reaksi pada Etilena Glikol
Reaksi-reaksi pada etilena glikol mirip dengan reaksi-reaksi pada alkohol
monohidroksi: beberapa diantaranya adalah:
1.Reaksi etilena glikol dengan logam natrium
Pada suhu 50°C etilena glikol dengan logam natrium menghasilkan garam
mononatrium sedangkan pada suhu 160°C menghasilkan garam dinatrium.
3
CH2OH-CH2OH+ Na 50°C CH2OH-CH2ONa + ½ H2
+ Na ( 160°C)
CH2ONa – CH2ONa + ½ H2
2 .Reaksi etilena glikol dengan HCL
Pada suhu 160°C reaksi etilena glikol dan HCL menghasilkan etilena klorohidrin
sedangkan pada suhu 200°C menghasilkan etilena diklorida ( CH2Cl-CH2Cl)
3. Reaksi etilena glikol dengan fosfor trihalida
Fosfor trihalida yang dapat bereaksi dengan etilena glikol adalah PCL3 atau PBr3 bila
digunakan PCL3 terjadi reaksi sebagai berikut
3CH2OH – CH2OH + PCl3 3CH2Cl-CH2Cl + 2 H3PO3
4. Reaksi etilena glikol dan asam karbokssilat menghasilkan ester
Contoh:
CH2 – OH CH2-O-CO-CH3
CH2-OH + 2CH3 COOH H 2 SO 4→
CH2-O-CO-CH3
Glikol diasetat
4
2.6. Mekanisme Reaksi Oksidasi pada Senyawa Dihidroksi
Oksidasi etilena glikol oleh HNO3 memberikan sejumlah zat antara dan hasil akhirnya adalah asam oksalat.
2.7. Contoh Senyawa Dihidroksi Dalam Kehidupan Sehari- hari
2.7.1 Salah satu contoh dari dihidroksi dalam kehidupan diantarnya yaitu:
Miras merupakan minuman beralkohol yang mengandung etanol, dihasilkan dari
penyulingan fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran. Kandungan utama dari miras adalah
etanol. Dari pengertian ini kandungan utama dari miras adalah etanol.
Sumber: Mesin Destilasi Alkohol
Etanol merupakan salah satu jenis dari alkohol. Alkohol yang memilki nama
resmi alkanol merupakan suatu golongan senyawa orgnik yang tersusun dari unsur-unsur
C, H, dan O. Ciri khas alkohol adalah adanya gugus fungsi –OH yang terikat pada rantai
karbon. Golongan (disebut golongan karena banyak macamnya) senyawa ini sebenarnya
5
memiliki banyak fungsi. Peran utamanya adalah dalam dunia sintesis (pembuatan) bahan-
bahan kimia. Alkohol menjadi jantung sintesis bahan kimia organik. Golongan senyawa
lain, seperti alkil halida (contohnya kloroform yang digunakan untuk obat gosok dan
pengencer dahak obat batuk), aldehida (contohnya formalin untuk pengawetan mayat),
keton (contohnya aseton untuk kutek), dan asam karboksilat (contohnya asam benzoat
untuk pengawet makanan) dibuat dari alkohol sebagai bahan utama. Oksidasi alkohol
akan menghasilkan golongan senyawa-senyawa tersebut. Selain sebagai bahan sintesis,
alkohol juga digunakan sebagai pelarut untuk melangsungkan reaksi organik. Banyak
sekali senyawa organik yang harus dilarutkan ke dalam alkohol dahulu sebelum
direaksikan dengan unsur/senyawa lain.
Sumber: Alkohol, Jantung Sintesis Kimia Organik
Tidak hanya di bidang sintesis kimia, alkohol juga berperan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya antara lain Lauril alkohol digunakan sebagai bahan dasar deterjen. Etanol
digunakan untuk antiseptik dan sterilisasi alat-alat kedokteran. Metanol (adik kandung
etanol) digunakan untuk spiritus. Metanol inilah yang sering digunakan sebagai bahan
miras oplosan. Harga metanol (kualitas teknis) yang lebih murah (Rp 7000,00/liter) lebih
murah dibandingkan etanol (kualitas teknis) (Rp 12.000,00/liter) menyebabkan metanol
menjadi pilihan utama pengguna miras oplosan.
6
Alkohol sendiri digolongkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan jenis atom
karbon alkohol dibedakan menjadi 3 jenis. Alkohol primer, sekunder, dan tersier.
Alkohol primer adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C primer. Atom C
primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lain. Alkohol sekunder adalah alkohol
yang gugus –OH nya terikat pada atom C sekunder. Atom C primer adalah atom C yang
mengikat dua atom C lain. Sedangkan alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH
nya terikat pada atom C tersier. Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C
lain.
Ketiga jenis alkohol tersebut akan menghasilkan sifat berbeda saat direaksikan.
Sebagai contoh reaksi oksidasi alkohol primer akan menghasilkan aldehida yang jika
dioksidasi lagi akan menghasilkan asam karboksilat. Alkohol sekunder akan
menghasilkan keton (contohnya aseton untuk kutek). Sementara alkohol tersier akan
menghasilkan campuran asam karboksilat, aseton, dan gas CO2.
Berdasarkan jumlah gugus –OH yang terdapat di dalamnya, alkohol terbagi
menjadi alkohol dihidroksi (dua gugus –OH), dan alkohol trihidroksi (tiga gugus –OH).
Contoh alkohol dihidroksi adalah polietilenaglikol yang sering digunakan dalam industry
kosmetik, pelarut obat-oabatan yang sukar larut dalam air, dan campuran cat/tinta.
Contoh alkohol trihidroksi adalah gliserol komponen yang menyusun berbagai
macam lipid (lemak), termasuk trigliserida.
Alkohol yang memiliki satu hingga empat atom C (suku rendah) merupakan
cairan tak berwarna dan dapat saling larut dalam air dengan segala perbandingan.
7
Semakin panjang rantai karbonnya (semakin banyak atom C) maka kelarutan dalam air
semakin rendah. Alkohol yang memiliki 12 atau lebih atom C merupakan zat padat yang
tidak berwarna. Alkohol suku rendah tidak berasa namun memberikan kesan panas di
mulut (burning taste). Inilah sensasi yang dinikmati para pecandu alkohol.
Banyak sekali manfaat alkohol tersebut bukan? Dari banyak manfaat tadi, tidak
ada satupun yang dapat diminum secara langsung.
Sayangnya, kebiasaan minum minuman beralkohol telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Minuman beralkohol telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan
panjang peradaban manusia. Baru sejak pertengahan abad 18 para dokter di Inggris
menemukan adanya efek buruk alkohol terhadap kesehatan. Penemuan ini akhirnya
melahirkan suatu peraturan yang disebut sebagai Gin Act (1751). Sejak saat itu meskipun
peredaran minuman beralkohol tetap berlangsung, namun peraturan ketat mengenai
penggunaan minuman ini dilakukan di berbagai negara.
8
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN Senyawa dihidroksi adalah anggota golongan alkohol yang mengandung dua gugus –OH ,
yang sering juga dinamakan kelompok alkohol dihidroksi atau kelompok glikol. Salah satu contoh senyawa yang termasuk kelompok alkohol dihidroksi adalah etilena glikol
yang kadang-kadang hanya disebut glikol. Etilena glikol dapat dibuat dengan tiga macam cara , yaitu: 1. Hidrolisis 1,2-dibromoetana dalam lingkungan alkali,
2. Oksidasi etilena oleh larutan KMnO4 alkalis,
3. Mereaksikan etilena dengan asam hipoklorit, dan hasil reksinya dihidrolisis dalam
lingkungan alkali.Reksi-reaksi pada etilena glikol pada dasarnya sama dengan alkohol
monohidroksi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Wahjudi,dkk.2003.Kimia Organik II.Universitas Negeri Malang: Malang
Drs,Parlan,M.Si,dan Drs.Wahjudi.2003.Kimia Organik I.Universitas Negeri Malang: Malang
Mastjeh,Sabirin,dkk.1994.Kimia Organik II.Jogyakarta: UGM
10