makalah plh kel 5- pupuk cair organik
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
1/16
1
Senin, 21 April 201411.00-12.40
D4 325
OLIF (Organic Liquid Fertilizer)Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Sayuran
Kelompok VDwi Andrianie, Nunung Cahyaningsih, Yusuf Sholeh Elfatoni
4301413037, 4301413055, 4301413095Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam
Universitas Negeri semarang
Abstrak
Sampah dapat membawa dampak yang buruk bagi kesehatan manusia.Sampah akan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gayahidup masyarakat. Apabila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpaadanya pengelolaan yang baik, maka sampah akan menimbulkan berbagai dampakkesehatan yang serius. Upaya untuk memanfaatkan sampah organik yakni denganmengolahnya menjadi pupuk cair organik.
Pembuatan pupuk cair organik dapat dipercepat dengan menggunakan
bioaktivator, seperti EM4. Sampah organik yang digunakan berasal dari sisa sayurandari pasar dan rumah tangga. Pembuatan pupuk cair organik ini menggunakan prosesfermentasi dalam kondisi anaerob dalam waktu 14 hari. Penggunaan pupuk cairorganik selain dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan, jugadapat memperbaiki struktur tanah, dan dapat menekan bakteri yang merugikan dalamtanah.
Kata kunci: Bioaktivator, Fermentasi, Pupuk Cair Organik, Sampah Organik.
Abstract
Trash can bring bad effects to human health. Trash will continue to grow inline with increasing prosperity and people's lifestyles. Where waste is haphazardlydumped or stacked without proper management, the garbage will cause a variety of
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
2/16
2
serious health effects. Attempts to utilize that to cultivate organic waste into organicliquid fertilizer.
Organic liquid fertilizer can be accelerated by using a bio-activator, such as EM4. Organic waste is derived from vegetable scraps from markets and households.This organic liquid fertilizer using a process of fermentation under anaerobicconditions within 14 days. The use of organic liquid fertilizer in addition to providingnutrients needed by plants, can also improve soil structure, and can suppress harmfulbacteria in the soil.
Keywords : bio-activator, Fermentation, Organic Liquid Fertilizer, Organic Waste.
1. PendahuluanAkibat dari kegiatan masyarakat untuk memenuhi kehidupan sehari-hari
diberbagai tempat, seperti di pasar, rumah tangga, industri, peternakan, perkebunan, perikanan, kehutanan, dll banyak menghasilkan limbah. Limbah yang terbentuk dapat
dikatakan sebagai sampah. Timbulnya sampah dirasakan sangat mengganggu
lingkungan. Sampah sekarang ini menjadi polemik dikalangan masyarakat. Selain
karena jumlahnya yang semakin banyak juga karena sampah memiliki bau yang tak
sedap. Masyarakat menganggap sampah adalah sesuatu yang harus disingkirkan,
sehingga banyak diantara mereka lebih memilih membakar atau membuang untuk
menanganinya.Timbulnya sampah dirasakan mengganggu kenyamanan lingkungan
dan apabila harus ditangani akan membutuhkan biaya yang lebih besar.
Limbah atau sampah merupakan material sisa yang sudah tidak terpakai lagi
yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari dan proses produksi. Pada tahun 2005,
produksi sampah diindonesia mencapai 0,61 kg/kapita/tahun. Dari keseluruhan
sampah tersebut, rata-rata komposisinya berupa sampah organik 64 %, sampah kertas
6,7 % dan sampah plastik 7,3 % (Wahyono , 2011). Apabila diketahui jumlah
penduduk Indonesia kurang lebih 220 juta jiwa, dapat diperkirakan bahwa jumlah
sampah yang diproduksi mencapai 48,8 juta ton setiap tahunnya. Jumlah ini semakin
meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Sampah yang
dihasilkan juga semakin beraneka ragam, dari bentuk, jenis, jumlah dan kompos
isinya.
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
3/16
3
Umumnya lingkungan masih bisa menetralkan sampah jika jumlah yang
dibuang masih relatif sedikit. Akan tetapi apabila jumlah serta karakteristik yang
dibuang telah melebihi jumlahnya maka akan merusak lingkungan. Limbah atau
sampah tersebut dapat mencemari dan membahayakan seluruh kehidupandisekitarnya.
Penanganan dan pengelolaan sampah di Indonesia, merupakan permasalahan
yang terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Masalah yang utama
disebabkan oleh terus meningkatnya populasi manusia dengan kebutuhan yang juga
semakin meningkat. Meningkatnya populasi dan kebutuhan manusia, secara langsung
maupun tak langsung tentunya juga akan /menyebabkan semakin meningkat sampah.
Sampah yang semakin banyak tentunya akan menyebabkan masalah yang semakin
besar. Upaya pemerintah dalam menangani dan mengelola sampah rumah tangga,
dilakukan antara lain dengan menyediakan berbagai tempat pembuangan sampah
sementara dan mencari serta menetapkan lokasi tempat pembuangan sampah akhir
(TPA). Namun, walaupun sampah selalu mendapat perhatian, tetapi pada
kenyataannya pengelolaan sampah masih merupakan permasalahan yang belum dapat
diselesaikan dengan baik di berbagai kawasan, terutama di kota-kota besar saat ini.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sampah dapat
diolah sedemikian rupa sehingga menjadi barang yang bermanfaat dan
menguntungkan secara ekonomis. Teknologi yang dapat digunakan dalam
penanganan masalah sampah antara lain adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai
upaya untuk mempercepat proses dekomposisi sampah khususnya sampah organik
menjadi pupuk organik.
Menurut jenisnya pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk organik dan
pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari tanaman seperti
buah, sayur-sayuran, tanaman perdu dan lain-lain. Pupuk anorganik adalah pupukyang terbuat dari bahan bahan kimia. Pupuk organik sekarang ini jarang digunakan
oleh para petani, sebagian besar dari mereka menggunakan pupuk anorganik. Pupuk
anorganik dianggap lebih menguntungkan, padahal telah diketahui bahwa pupuk
anorganik terbuat dari bahan kimia yang berdampak negatif bagi lingkungan.
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
4/16
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
5/16
5
Kelebihan pupuk cair organik selain dapat menyediakan unsur hara yang
dibutuhkan oleh tumbuhan, penggunaan pupuk cair organik bisa memperbaiki
struktur tanah,dan bisa menekan bakteri yang merugikan dalam tanah. Berbeda
dengan pupuk anorganik penggunaan pupuk organik secara terus-menerus terhadaptanah akan memperbaiki kualitas tanah tersebut. Pupuk organik ramah lingkungan
dan tidak menghasilkan residu dalam tanah sehingga hasil tanaman aman untuk
dikonsumsi manusia.
Pupuk organik cair masih sedikit terdapat di pasaran dibandingkan dengan
pupuk organic padat. Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari hewan atau
tumbuhan sudah mengalami fermentasi, kandungan kimia didalamnya maksimum
adalah 5% (Simamora, 2005. Dalam Sundari). Pupuk organik cair biasanya terbuat
dari pembusukan bahan-bahan organik yang berhasil dari sisa metabolism makhluk
hidup seperti kotoran hewan dan manusia, juga dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti sayuran, buah-buahan, dll.
Proses pembuatan pupuk cair membutuhkan waktu yang cukup lama,
tergantung dari bahan yang digunakan. Saat ini telah banyak dikembangkan
bioaktifator yang diproduksi secara komersial untuk mempercepat proses
pembusukan dan dapat meningkatkan kualitas produk akhir. Penambahan bioaktifator
dalam pembuatan pupuk cair diharapkan dapat mempercepat proses pembusukan
menjadi 2-3 minggu atau 1-1,5 bulan.
Cara Pembuatan
Untuk membuat pupuk cair ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan, yaitu
pembuatan molase, pembuatan bakteri EM dan pembuatan pupuk cair organik.
Pembuatan MolaseMolase merupakan sari tetes tebu (biang gula ) yang bisa didapatkan dari
pabrik gula.Namun molase dapat diganti dengan membuat cairan gula merah atau
gula putih (baik gula pasir ataupun gula batu) dengan perbandingan antara air dengan
gula 1:1,sebagai contoh untuk mendapatkan 500 ml molase,diperlukan gula merah
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
6/16
6
atau gula putih sebanyak 500 g dan air bersih sebanyak 500 ml dari jumlah molase
yang didapatkan,diambil sebanyak yang dibutuhkan.Sedangkan sisanya digunakan
untuk kegiatan selanjutnya.(Sucipto, 2012) Pembuatan cairan molase cukup mudah
yaitu dengan mencampurkan gula merah atau gula putih dengan air bersih dengan perbandingan yang telah ditentukan diatas.
Pembiakan Bakteri EM 4
Proses selanjutnya adalah proses pembuatan bakteri EM, sebenarnya bakteri
EM dengan mudah didapatkan ditoko-toko pertanian. Akan tetapi untuk menghemat
biaya penelitian, bakteri EM dapat dibiakan sendiri. Dengan langkah ini, bakteri
dapat diperbanyak dengan biaya yang relatif lebih murah. Untuk memperbanyak
bakteri EM kita membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut : Cairan EM, Bekatul,
Molase, Terasi, Air Bersih ; sedangkan alat yang dibutuhkan adalah Ember,
Pengaduk, Panci pemask air, Botol Penyimpanan, Saringan.
Cara pembiakan bakteri EM 4 sangat mudah
1. memanaskan 5 liter air sampai mendidih
2. Memasukan terasi, bekatul, molase lalu aduk dengan pengaduk kayu sampai
merata
3. Dinginkan sampai adonan mencapai suhu kamar. Adonan yang masih panas
akan membunuh bakteri EM yang akan dibiakkan. Kemudian masukan cairan
EM dan aduk-aduk sampai rata.
4. Tutup rapat selama dua hari
5. Pada hari ketiga dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat dan aduk setiap
hari kurang lebih 10 menit.
6. Bakteri sudah dapat diambil dan disaring, lalu masukkan ke dalam botol.
7. Simpan botol di dalam ruangan yang sejuk dan tidak terkena sinar mataharilangsung. Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan
terlalu rapat atau biarkan terbuka. Cairan EM siap digunakan untuk membuat
pupuk organik.
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
7/16
7
Pembuatan Pupuk Cair Organik
Proses pembuatan pupuk cair organik dilakukan secara anaerob (dalam
kondisi tidak membutuhkan oksigen) atau dengan cara fermentasi yaitu tidak
membutuhkan sinar matahari. Alat dan bahan yang dibutuhkan: sampah organik basah, keranjang, karung beras, cairan molase, air bekas cucian beras, air kelapa, air
bersih, ember plastik berpenutup, gayung, sarung tangan, dan tongkat kayu.
Cara pembuatan pupuk organik adalah sebagai berikut:
1. Yang pertama harus dilakukan adalah mengumpulkan semua bahan yang
diperlukan, kemudian Memasukkan sampah organik ke dalam karung beras
dan menekan sampai padat. Kemudian mengikat karung beras tersebut dengan
tali rafia.
2. Membuat larutan media, yaitu campuran antara molase, air tajin, air kelapa,
EM 4 dan air biasa. Memasukkan karung beras berisi sampah organik ke
dalam larutan media sampai bahan organik terendam seluruhnya. Supaya
tidak mengapung letakkan beban di atas karung.
3. Tutup ember dengan rapat sehingga udara tidak dapat masuk ke dalam ember
.Tutup bisa menggunakan tutup ember atau plastik yang tidak berpori.
4. Setelah tertutup rapat simpan ember di tempat yang teduh dan terhindar darisinar matahari langsung.
5. Simpan selama 7-10 hari. Setelah proses fermentasi selesai, buka penutup
ember.
6. Setelah itu, angkat karung berisi sampah organik dan pisahkan. Volume bahan
organic akan menyusut dari volume awal. Sisa dapat dijadikan pupuk kompos.
Dalam membuat pupuk cair dibutuhkan proses yang panjang dan lumayan
Untuk mempermudah melakukan percobaan dapat dilihat di bagan berikut ini
:
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
8/16
8
Siapkan Alat dan bahan
seperti sampah sayuran,
Molase, Ember, EM 4, Air
Kelapa, dan Air Tajin
Bersihkan semua sampahyang telah dikumpulkan,
masukan kedalam karung.
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
9/16
9
Larutkan Air Kelapa, Air
Tajin, Molase, dan EM 4
kedalam ember yang telah
terisi air
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
10/16
10
Proses fermentasi dapat dipercepat dengan penambahan bioaktivator (EM 4)
yang merupakan sumber mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme dipengaruhi
oleh konsentrasi gula, karena sukrosa yang terkandung dalam larutan gula
merupakan substrat yang mudah dicerna dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme.
Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman. Unsur-unsur hara itu terdiri
dari: unsur Nitrogen(N) untuk pertumbuhan tunas, batang dan daun. Unsur Fosfor
(P) untuk merangsang pertumbuhan akar, buah, dan biji. Unsur Kalium (K) untuk
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
Manfaat pupuk cair adalah lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-
unsur di dalamnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara terutama melalui akar,
namun daun juga punya kemampuan menyerap hara. Sehingga ada manfaatnya
apabila pupuk cair tidak hanya diberikan di sekitar tanaman tapi juga di atas daun-
daun.
Aduk larutan yang telah
dicampurkan kemudian
tutuplah rapat.
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
11/16
11
4. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, beberapa hal dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sampah merupakan sumber pencemar lingkungan sekaligus sebagai sumber penyakit yang mengancam kesehatan manusia
2. Persepsi masyarakat terhadap sampah harus diubah, yaitu sampah adalah
bahan kotor yang harus dibuang menjadi bahan yang berguna dan bernilai
ekonomi tinggi apabila didaur ulang.
3. Sampah organik bukanlah sesuatu yang harus dibuang, sampah organik dapat
dijadikan sebagai bahan baku untuk produk yang bermanfaat bagi manusia
seperti membuat kompos dan pupuk cair.
4. Penggunaan pupuk cair organik berperan memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah dan menekan bakteri yang merugikan dalam tanah sehingga
dapat meningkatkan kualitas produk.
5. Pupuk cair organik ramah lingkungan dan tidak menghasilkan residu dalam
tanah sehingga hasil tanaman aman untuk dikonsumsi manusia.
6. Proses pembuatan pupuk cair organik menguntungkan karena dapat
mengoptimalisasi pemanfaatan limbah sayuran.
7. Penggunaan bioaktivator bakteri Effective Microorganism (EM4) dapat
mempercepat proses pembuatan pupuk cair organik.
b. SaranDalam proses dijadikan bahan pertimbangan dan saran adalah :
1. Pemanfaatan sampah sebagai pupuk cair organik perlu diaplikasikan terhadap
berbagai jenis tanaman dengan penelitian lebih lanjut.
2. Pengamatan lebih lanjut mengenai modifikasi media-media atau bahan-bahan
yang digunakan untuk membuat bakteri effective microorganism dan pupuk
cair organik.
3. Pembuatan pupuk organik sebaiknya dapat sering-sering disosialisasikan
pembuatan maupun penggunaannya.agar berjalan dengan baik.
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
12/16
12
5. Daftar Pustaka
Santi, S.S., 2010, Kajian Pemanfaatan Limbah Nilam untuk Pupuk Cair Organik
dengan Proses Fermentasi, Jurnal Teknik Kimia 4(2): 335-339.
Sucipto CD. 2012. Tekhnologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta :
Goysen Publishing
Sundari, E., Sari, E., Rinaldo, R., 2012, Pembuatan Pupuk Organik Cair
Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4, Prosiding SNTK Topi,
Pekanbaru.
Wahyono, sri dkk. 2011. Membuat Pupuk Organik Granul dari Aneka Limbah.
Jakarta Selatan : PT Argomedia Pustaka
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
13/16
13
SESI TANYA JAWAB :
Vita agung Pandini (6102413044)
apakah dalam pembuatan itu ada karakteristik percobaan itu berhasil atau tidak?
Jawaban dari kelompok kami :- Karakteristik dalam pembuatan pupuk cair organik kemungkinan besar
berhasil atau tidak dapat dilihat dari proses pembuataanya jika bahan yang
kita gunakan dari komponen bahan-bahannya,perbandingan tiap komposisi
,apakah terlalu banyak atau kurang,apabila semua hal telah sesuai dengan
porsi dan takarannya masing-masing tentu kemungkinan besar pupuk yang
telah kita buat berhasil.Selain itu pada umumnya pupuk cair organik saat telah
dilakukan fermentasi selama 7-10 hari, warna coklatnya agak memudar
menjadi kekuningan.Hal ini menunjukan telah terjadi perkembangan bakteri
serta mengandung unsure undur organik yang baik untuk kesuburan tanah.
Aizzatun Nikmah (4101413139)
bakteri EM itu termasuk anaerob atau aerob? Bagaimana reaksi kimia yang
terjadi? Tuliskan reaksinya?
Jawaban dari kelompok Kami
- Bakteri EM termasuk kedalam bakteri anaerob, karena dalam proses
membusukannya tidak membutuhkan oksigen bebas. Reaksi kimia yang
terjadi adalah reaksi fermentasi, dimana gula atau cairan molase yang
digunakan dapat mengaktifkan EM 4 sehingga dapat mempercepat reaksi
tersebut.
- Berdasarkan pertanyaan diatas kami mencari referensi tentang reaksi kimia
yang terjadi, reaksi yang terjadi adalah :
Untuk mendapatkan unsure nitrogen dari proses fermentasi tersebut
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
14/16
14
Sumber : Santi, S S. Jurnal Teknik Kimia Vol.4, No.2, April 2010
Untuk proses fermentasi yang menghasilkan Phospat menggunakan ATP yang
dihasilkan dari reaksi sebelumnya
Sumber : Santi, S S. Jurnal Teknik Kimia Vol.4, No.2, April 2010
Michael (811)
Dilihat dari cara pembuatannya pupuk Cair ini termasuk kedalam kategori
menguntungkan atau tidak ? Cocok atau tidak apabila pupuk organik cair ini dibuat
diperkotaan?
Jawaban dari Kelompok kami :
- Jelas pembuatan pupuk cair organik menguntung, baik untuk kalangan petani
ataupun orang yang hendak berwirausaha untuk membuat pupuk cair
organik,Selain karena harganya yang relative hemat bahan bahan yangdigunakan juga merupakan bahan sisa,atau sampah.Memang untuk pembuatan
di daerah perkotaan mencari bahan bahan pembuatan pupuk cair organik
memiliki harga yang lebih tinggi dari pada di daerah desa ,Namun tidak jadi
masalah jika berminat berwirausaha PCO ,tentu kita harus punya link
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
15/16
15
banyak,untuk produksi bahan pembuatan PCO sehingga masalah biaya dapat
di minimalkan.
Hengki fransiska (43101413019)
Baik mana sampah organik yang telah lama membusuk atau yang baru sajamembusuk? Alasannya
Jawaban dari kelompok kami :
- Menurut kelompok kami lebih baik menggunakan sampah yang masih hijau
atau sayuran masih segar, karena apabila sampah yang sudah lama membusuk
mengandung bakteri atau mikroorganisme yang tidak baik justru akan
merusak tanaman.Oleh karena itu kami dalam proses pembuatan pupuk cair
organik memilah sampah sayuran yang masih baik dan segar.
Ratna wiwi D (6102413006)
Lebih menguntungkan mana ketika sayuran tsb digunakan untuk bahan
pembuatan pupuk dan dijadikan makanan ternak?
- Ketika kita berbicara tentang lebih menguntungkan mana antara sampah
sayuran tersebut dibuat pupuk organik atau makanan ternak itu tergantungesensi atau kebutuhan masyarakatnya. Misalnya seseorang yang bekerja
sebagai peternak maka lebih efisien ketika sampah organik langsung dijadikan
makanan ternak. Dan apabila seseorang bekerja sebagai seorang petani maka
lebih efisien sampah organik tersebut menjadi pupuk cair organik.
Saran
Imron
Menurut saya tentang sampah mana yang bagus untuk dijadikan sebagai
bahan dasar pupuk seharusnya anda melakukan dua percobaan. Sedangkan
kelompok kalian hanya melakukan satu perlakuan saja, sehingga dengan
menggunakan 2 perlakuan akan terasa mudah untuk membedakan lebih baik
yang busuk atau yang masih segar. Lebih baik dalam presentasi ditambahkan
-
8/10/2019 Makalah Plh Kel 5- Pupuk Cair Organik
16/16
16
zat yang terkandung dalam pupuk cair organik yang dapat memperbaiki
struktur tanah sehingga audiens lebih memahami dan presentasi terlihat lebih
menarik.
Zahrotun nafisaDalam presentasi yang disajikan, ada baiknya menambahkan contoh
perbandingan penyemprotan pada tanaman yang lebih spesifik lagi, sehingga
audiens mudah untuk memahami.