kimia organik makalah

24
DISUSUN OLEH NAMA : BAIQ CHAIRUN NISA NIM : 11 231 111 KELAS/JURUSAN : III B/KIMIA DOSEN : YUNI PERMATASARI,S.Pd. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayanya kepada kita semua sehingga tugas ini dapat selesai pada waktunya,semoga apa yang kita lakukan mendapat balasan yang setimpal. Maha suci Allah

Upload: ryan-conner

Post on 07-Aug-2015

289 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

DISUSUN OLEH

NAMA : BAIQ CHAIRUN NISANIM : 11 231 111KELAS/JURUSAN : III B/KIMIADOSEN : YUNI PERMATASARI,S.Pd.

KATA PENGANTARSegala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayanya kepada

kita semua sehingga tugas ini dapat selesai pada waktunya,semoga apa yang kita lakukan mendapat balasan yang setimpal. Maha suci Allah yang telah mempermudah segala urusan kita semua,tanpa ia tida apa-apanya kita ini.

KIMIA ORGANIK 1

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perpustakaan terhadap mutu pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

            Makalah ini memuat tentang “SENYAWA BELERANG DAN SENYAWA AROMATIK” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Mataram, 06 Oktober 2012

BAIQ CHAIRUN NISA

Latar Belakang

2

KIMIA ORGANIK 1

Seiring dengan perkembangan teknologi, para ahli berlomba-lomba melakukan berbagai macam penelitian dalam bidang teknologi. Sekarang sangat banyak hal- hal yang menarik yang membuat para ilmuan penasaran untuk mengetahui berbagai macam hal tentang teknologi, dan khususnya tentang bahan- bahan kimia, reaksi maupun manfaatnya. Pada makalah ini, kami akan membahas tentang benda- benda atau unsur- unsur kimia yang berkaitan dengan senyawa aromatik dan belerang.

Salah satu kelas besar dalam golongan aromatik adalah senyawa – senyawa yang memiliki induk hidrokarbon C6H6, yang sekarang disebut sebagai benzene.

Benzena dapat dihasilkan dari reaksi bertahap senyawa hasil alam seperti, benzaldehid (dari minyak badam yang pahit), benzil alkohol (dari getah benzoin, dari kayu tertentu di Asia Tenggara), dan toluena (dari getah Tolu). Bila ketiganya dioksidasi akan menghasilkan asam benzoat (asam ini juga dapat diperoleh langsung dari getah benzoin).

Sedangkan belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.  Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah  Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.

Tujuan

1. Memahami struktur atom dan molekul2. Memahami penaamaan dalam senyawa3. Memahami Orbital dan ikatan kovalen4. Memahami isomer,konfigurasi,resonansi dan kearomatisan5. Memahami jenis reaksi6. Memahami kegunaan dan sintesis senyawa

DAFTAR ISI

3

KIMIA ORGANIK 1

HALAMAN JUDUL................................................................................................1KATA PENGANTAR..............................................................................................2LATAR BELAKANG............................................................................................ 3DAFTAR ISI............................................................................................................ 4

ISIA. SENYAWA BELERANG

1.1 Struktur atom dan molekul...................................................................... 51.2 Orbital dan Ikatan kovalen...................................................................... 61.3 Konfigurasi............................................................................................. 61.4 Kegunaan................................................................................................ 6

B. SENYAWA AROMATIK2.1 Struktur atom dan molekul..................................................................... 82.2 Penamaan senyawa................................................................................ 92.3 Orbital dan ikatan kovalen..................................................................... 112.4 Isomer.................................................................................................... 112.5 Resonansi............................................................................................... 122.6 Jenis reaksi............................................................................................. 122.7 Kegunaan............................................................................................... 132.8 Sintesis Senyawa................................................................................... 14

KESIMPULAN...................................................................................................... 16DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18

ISI

A. SENYAWA BELERANG

4

KIMIA ORGANIK 1

1.1 STRUKTUR ATOM DAN MOLEKUL

Sulfur atau belerang adalah unsur kimia di dalam tabel periodik unsur memiliki simbol S dengan nomor atom 16. Unsur bukan non-logam berwarna kuning muda, padatannya mengkilap, tidak berbau, tidak larut dalam air tetapi larut dalam CS2. Pada berbagai keadaan baik, padat, cair ataupun gas unsure ini mempunyai beberapa bentuk alotrop. Pada suhu kamar, bentuknya yng stabil dalam bentuk rombik, dan di atas 96,50C berunah bentuknya sebagai monoklin (kedua padatan ini mengandung cincin S8). Bentuk lainnya adalah belerang yang mengandung cincin S6 dengan struktur heksagonal, dan dapat diperoleh dengan menambahkan natrium tiosulfat (Na2S2O8) ke dalam larutan HCl, atau pengkristalan pengkristalan belerang dalam toluene. Belerang cair juga memiliki beberapa bentuk, sedikit di atas titik lelehnya berupa cairan kuning yang mengandung cincin S8 dan di atas 1600C berubah menjadi cokelat; jika lelehan belerang (±1600C) dituangkan ke dalam air dingin akan diperoleh belerang pastik.

Unsur belerang biasanya adalah padatan kuning dengan titik leleh 112.8 °C disebut dengan belerang ortorombik (belerang α). Transisi fasa polimorf ini menghasilkan belerang monoklin (belerang β) pada suhu 95.5 °C. Telah ditentukan pada tahun 1935 bahwa belerang-belerang ini mengandung molekul siklik berbentuk mahkota (Gambar 4.18). Karena bentuknya molekular, belerang larut dalam CS2. Tidak hanya cincin yang beranggotakan 8 tetapi cincin dengan anggota 6-20 juga dikenal, dan polimer belerang heliks adalah belerang bundar yang tak hingga. Molekul S2 dan S3 ada dalam fasa gas.

Ciri-ciri atomStruktur kristal orthorhombicBilangan oksidasi−1, ±2, 4, 6(strongly acidic oxide)Elektronegati vitas 2.58 (skala Pauling)Energi ionisasi(detil)ke-1: 999.6 kJ/molke-2: 2252 kJ/molke-3: 3357 kJ/molJari-jari atom 100 pmJari-jari atom (terhitung) 88 pmJari-jari kovalen 102 pmJari-jari Van der Waals 180 pm

1.2 ORBITAL DAN IKATAN KOVALEN

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam table periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Di alam belerang dapat di temukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral sulfid dan sulfat.

5

KIMIA ORGANIK 1

Berdasarkan hubungan berkala dan konfigurasi elektron, diharapkan ada persamaan antara S dan O. Kedua unsur ini membentuk senyawa ionik dengan logam aktif dan keduanya membentuk senyawa kovalen yang serupa, H2S dan H2O, CS2 dan CO2, SCl2 dan Cl2O. Tetapi ada faktor –faktor yang membedakan senyawa oksigen dan belerang. Atom O mempunyai satu ikatan tunggal kovalen dengan jari- jari 74 pm. Sedangkan atom S = 104 pm. Elektronegativitasnya 3,44 untuk O dan 2,58 untuk S. Ikatan hidrogen dalam senyawa belerang tidak senyata dalam senyawa oksigen. Dibandibngkan O, kapasitas atom S lebih besar berikatan dengan atom-atom lain secara serentak karena tersedianya orbital 3d.

Belerang  merupakan unsur  khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan  derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm.

1.3 KONFIGURASI

Nama, Lambang, Nomor atom sulfur, S, 16Deret kimia nonmetalsGolongan, Periode, Blok 16, 3, pMassa atom 32.065 (5) g/molKonfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p4Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 6

1.4 KEGUNAAN

Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.  Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.

Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.  Belerang merupakan insultor yang baik.

Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.

Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.

6

KIMIA ORGANIK 1

B. SENYAWA AROMATIK

2.1 STRUKTUR ATOM DAN MOLEKUL

Benzena dan molekul aromatik yang menyerupai benzena

7

KIMIA ORGANIK 1

memiliki karaktaeristik yang sama :• Benzena adalah siklik dan terkonjugasi• Benzena biasanya stabil, 150 kJ/mol (36 kcal/mol)lebih stabil dari yang diduga.• Benzena adalah planar dan mempunyai pita regularheksagonal. Semua sudut ikatan 120º, semua karbonberhibridisasi sp2, dan semua panang ikatan karbonkarbon139 pm• Benzena mengalami reaksi substitusi yangmempertahankan konugasi siklik dibandingkan reaksiadisi elektrofilik yang akan merusak sistem konjugasi• Benzena adalah hibrida resonansi yang strukturnyamerupakan intermediet antara dua struktursumbangan

Kaidah Hückel 4n + 2

• Teor dikemukakan tahun 1931 oleh ahli fisika Jerman Erich Hückel• Satu molekul adalah aromatik hanya jika ia planar, sistem monosiklik konjugasi dan mengandung jumlah elektron 4n + 2 π, dimana n adalah bilangan bulat (n = 0, 1, 2, 3,…)• Hanya molekul dengan 2, 6, 10, 14, 18,… elektron π yang aromatik• Molekul dengan 4n elektron π (4, 8, 12, 16,…) ctidak dapat aromatik, dikatakan antiaromatik karena delokalisasi elektron elektron π nya yang mengarah ke destabilisasi

Contoh kaidah Hückel 4n + 21. Siklobutadiena

• Mengandung empat elektron π• Elektron π terlokalisasi pada dua ikatan rangkap pada delokalisasi di seputar cincin

(siklobutadiena)• Antiaromatik• Sangat reaktif• Tidak memperlihatkan sifat yang memenuhi sifat kearomatikan

2. Benzena• Mengandung enam elektron π (4n + 2 = 6 bilan = 1)

• Aromatik3. Siklooktatetraena• C Mengandung delapan elektron π• Elektron π terlokalisasi pada empat ikatan rangkap dari delokalisasi seputarcincin• Tidak aromatik

8

KIMIA ORGANIK 1

• Molekul lebih berbentuk pita U dibanding planar• Tidak punya konjugasi siklik karena tetangga orbital p tidak paralel sejajar untuk bertumpang tindih

• Kereaktifannya seperti halnya poliena rantai terbuka (siklooktatetraena)

2.2 PENAMAAN SENYAWA

Senyawa aromatik diberi nama dengan nama non-sistematik

• Nama nonsistematik tidak dianjurkan tetapi diizinkan oleh IUPAC• Nama umum metilbenzena adalah toluene• Nama umum hydroksibenzena adalah fenol• Nama umum aminobenzena adalah anilina

A. Benzena monosubstitusi Nama sistematiknya sama caranya dengan

hidrokarbon lainnya Benzena digunakan sebagai nama induk C6H5Br adalah bromobenzena C6H5NO2 adalah nitrobenzena C6H5CH2CH2CH3 adalah propilbenzena

Arena Benzena tersubstitusi alkil Namanya tergantung pada ukuran gugus alkil

Substituen alkil yang lebih kecil dari cincin (6 karbon atau kurang), dinamai sebagai benzena tersubstitusi alkil

9

KIMIA ORGANIK 1

Substituen alkil yang lebih besar dari cincin (7 karbon atau lebih), dinamakan alkana tersubstitusifenil

Fenil Diturunkan dari bahasa Latin “pheno” (“I bear light = saya memancarkan

cahaya”) Michael Faraday menemukan benzena pada tahun 1825 dari residu

berminyak yang ditinggalkan gas berilluminasi yang digunakan pada lampu jalanan di London

Gunakan untuk satuan –C6H5 bila cincin benzena dianggap sebagai substituen

Benzil Digunakan untuk gugus C6H5CH2–

B. Benzena di-substitusio Dinamai mengunakan salah satu awalan berikut:

I. ortho- (o-)Benzena ortho-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,2

II. meta- (m-)Benzena meta-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,3

III. para- (p-)Benzena para-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,4

C. Benzena dengan lebih dari dua substituenDinamai dengan nomor posisi disetiapnya dan gunakan nomor serendah mungkin

10

KIMIA ORGANIK 1

Substituen diurut menurut abjad dalam penulisan nama

Beberapa senyawa aromatik monosubstitusi ada di Tabel 8.1 dapat dijadikan sebagai nama induk, dengan substituen utama (-OH pada fenol atau –CH3 pada toluena) terikat ke C1 pada cincin.

2.3 ORBITAL DAN IKATAN KOVALEN

Setiap karbon pada benzena mengikat 3 atom lain menggunakan orbital hibridisasi sp2 membentuk molekul yang planar. Benzena merupakan molekul simetris, berbentuk heksagonal dengan sudut ikatan 120o .Setiap atom C mempunyai orbital ke empat yaitu orbital p. Orbital p akan mengalami tumpang suh (overlapping) membentuk awan elektron sebagai sumber elektron.

2.4 ISOMER

Struktur benzena yang lebih tepat memang telah ditentukan akan tetapi rumus kimia C6H6 memberikan kemungkinan lain untuk senyawa kimia. Senyawa – senyawa lain yang memiliki rumus C6H6 ini kita kenal sebagai isomer benzena. Sebelum membahas lebih jauh tentang berbagai kemungkinan struktur isomer-isomer benzena, perlu diperhatikan bahwa benzena terdiri dari enam atom karbon dengan satu atom hidrogen yang menempel pada atom karbonnya. Dengan kata lain, benzena terdiri atas enam gugus CH. Oleh karena itu isomer benzena yang memiliki enam gugus CH disebut isomer valensi (Gutman & Potgieter, 1994: 222).

Gutman & Potgieter (1994: 222) menjelaskan bahwa hidrokarbon yang memiliki rumus molekul CnHm akan memiliki r = (2n + 2 – m)/2 cincin dan atau ikatan rangkap. Hal ini berarti spesi C6H6 dapat berupa:a. Empat cincin tanpa ikatan rangkapb. Tiga cincin dan satu ikatan rangkap duac. Dua cincin dengan dua ikatan rangkap duad. Dua cincin dengan satu ikatan rangkap tigae. Satu cincin dengan tiga ikatan rangkap duaf. Satu cincin dengan satu ikatan rangkap dua dan satu ikatan rangkap tigag. Asiklik dengan empat ikatan rangkap duah. Asiklik dengan dua ikatan rangkap dua dan satu ikatan rangkap tigai. Asiklik dengan dua ikatan rangkap tiga.

2.5 RESONANSI

11

KIMIA ORGANIK 1

—  Panjang ikatan karbon-karbon pada benzena adalah sama, yaitu:

pertengahan antara panjang ikatan tunggal dan ikatan rangkap.

—  Panjang                                       ikatan rangkap C = C adalah 1,34 Å                    

                                                       ikatan tunggal  C – C adalah 1,53 Å.

—  Apabila benzena dianggap mempunyai 3 ikatan rangkap dan 3 ikatan

tunggal seperti pada struktur Kekulé, maka akan didapati 3 ikatan yang

pendek (1,34 Å) dan 3 ikatan yang  panjang (1,53 Å). Akan tetapi analisis

dengan difraksi sinar-X menunjukkan bahwa panjang ikatan C – C pada

benzena sama, yaitu 1,39 Å.

2.6 JENIS REAKSI

1) Reaksi Nitrasi

Campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume sama dikenal

sebagai campuran nitrasi. Jika campuran ini ditambahkan ke dalam benzena,

akan terjadi reaksi eksotermal. Jika suhu dikendalikan pada 55°C maka hasil

reaksi utama adalah nitrobenzena, suatu cairan berwarna kuning pucat.

2) Reaksi Sulfonasi

Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus

sulfonat. Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat

pekat sebagai pereaksi.

3) Alkilasi Benzena

Penambahan katalis AlCl3  anhidrat dalam reaksi benzena dan haloalkana atau

asam klorida akan terjadi reaksi sangat eksotermis. Jenis reaksi ini dinamakan

reaksi Friedel-crafts. Contoh persamaan reaksi:

4) Reaksi halogenasi

Sebagai elektrofil adalah X+, dihasilkan dari reaksi antara X2 + FeX3.

FeX3 (misalnya FeCl3) adalah suatu asam Lewis yang berfungsi sebagai katalis.

Katalis asam Lewis lain yang dapat digunakan adalah AlCl3, AlBr3.

5)  Reaksi Friedel-Crafts

Reaksi Friedel-Crafts meliputi reaksi alkilasi dan reaksi asilasi. Sebagai elektrofil

dalam reaksi alkilasi Friedel-Crafts adalah ion karbonium (R+). Karena

melibatkan ion karbonium, maka seringkali terjadi reaksi penyusunan ulang

(rearrangement) membentuk karbonium yang lebih stabil. Sebagai elektrofil

dalam reaksi asilasi Friedel-Crafts adalah ion asilium.

12

KIMIA ORGANIK 1

Pada reaksi asilasi Friedel-Crafts tidak terjadi reaksi penataan ulang. Dalam

reaksi alkilasi dan asilasi Friedel-Crafts juga digunakan katalis asam Lewis,

misalnya FeCl3, FeBr3, AlCl3, AlBr3.

Jadi, dapat disimpulkan benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi

daripada reaksi adisi.

2.7 KEGUNAAN

a) Benzena digunakan sebagai pelarut.

Benzena juga digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan obat, plastik,

karet buatan dan pewarna.

b) Benzena digunakan untuk menaikkan angka oktana bensin.

Benzena digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu

benzena juga digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan

membuat sejenis karet sintetis) dan nilon–66.

c) Asam Salisilat

Asam salisilat adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat. Ester dari

asam salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama

aspirin atau asetosal.

d) Asam Benzoat

` Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.

e) Anilina

Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo.

Reaksi anilina dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan

proses ini disebut diazotisasi.

f) Toluena

Kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan

baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT)

g) Stirena Jika stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena, suatu

jenis plastik yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik,

bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan cangkir.

h)  Benzaldehida

13

KIMIA ORGANIK 1

Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku

pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.

i) Natrium Benzoat

Seperti asam benzoat, natrium benzoat juga digunakan sebagai bahan

pengawet makanan dalam kaleng.

j) Fenol

Fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan

nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh

bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein.

2.8 SINTESIS SENYAWA

1.

2.

3.

4.

14

KIMIA ORGANIK 1

5.

6.

15

KIMIA ORGANIK 1

KESIMPULAN1. Senyawa Belerang

Belerang merupakan unsur yang termasuk di dalam golongan oksigen ataugolongan VI A dalam sistem table periodik unsur, yang terdiri dari unsur oksigen,sulfur atau belerang, dan selenium yang termasuk ke dalam non logam, teluriumsemilogam dan polonium sebagai logam dalam golongan ini.1) Belerang ditemukan di alam sebagai unsur bebas, sulfat, maupun sebagaibijih sulfida.2) Beberapa persenyawaan unsur belerang :> Hidrogen Sulfida> Sulfida> Oksida Belerang> Asam Sulfat> Garam Oksi Belerang> Halida Belerang

2. Senyawa Aromatik

Dapat disimpulkan bahwa senyawa benzena yang mempunyai enam atom

karbon (C) dan mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi. Senyawa

benzena memiliki tiga buah ikatan tunggal dan rangkap dan membentuk

cincin yangikatannya berselang-seling. Senyawa benzena dan turunannya

termasuk senyawa aromatik yang dulu dikarenakan aromanya dan sekarang

dapat ditentukan oleh struktur dan sifat fisika kimianya. Ikatan rangkap pada

benzena berbeda dengan ikatan rangkap pada alkena, karena ikaan rangkap

pada benzena tidak mengalami reaksi adisi. Menurut Friedrich August

Kekule, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara siklik

membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120°.

ikatan karbon-karbon pada molekul benzena berada di antara ikatan rangkap

dua dan ikatan tunggal karena terkonjugasi. Di samping benzena dan

turunannya, ada beberapa jenis senyawa lain yang menunjukkan sifat

aromatik, yaitu mempunyai ketidakjenuhan tinggi dan tidak menunjukkan

reaksi-reaksi seperti alkena. Pada umumnya benzena digunakan sebagai

pelarut dan namun ada juga yang berfungsi sebagai obat, pengawet makanan

dan sebagainya. Sedangkan dampak senyawa benzena karena sangat beracun

16

KIMIA ORGANIK 1

dapat menyebabkan kanker bahkan kematian apabila terhirup dengan

konsentrasi tinggi.

17

KIMIA ORGANIK 1

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden, 1982, Kimia Organik, Jakarta: Erlangga.

Tim Dosen Universitas Airlangga, 2009, senyawa organik, Surabaya: Universitas Airlangga.

Wikipedia, Senyawa Aromatik.http://id.wikipedia.org Diakses pada tanggal O6-10-2012

Gutman, I., J.H. Potgieter. 1994. Isomer of Benzene. Journal of Chemical Education (JCE) 71(3): 222 - 224

Hart, H. 1983. Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat. Terjemahan Suminar Achmadi. Erlangga: Jakarta

18