makalah pbl 4 kimia organik kelas ibu eny kusrini ftui
DESCRIPTION
EnjoyTRANSCRIPT
Makalah Kimia Organik PBL 4 : Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
2013
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
5/17/2013
Kelompok 9
Agus Amanda Tanoyo/ 1206254113
Gandhi Alamsyah / 1206242896
Indah Puspita / 1206201952
Maria Oktaviani / 1206202116
Umar Putra Syahrudin / 1206247726
1 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................ 1
Daftar Gambar ....................................................................................................... 2
Daftar Tabel .......................................................................................................... 2
Kata Pengantar ...................................................................................................... 3
Pendahuluan
Latar Belakang ...................................................................................................... 4
Isi
Asam Karboksilat .................................................................................................. 6
Tata Nama Asam Karboksilat ............................................................................... 6
Sifat-sifat Asam Karboksilat ................................................................................. 8
Keasaman Asam Karboksilat ................................................................................ 9
Pembuatan Asam Karboksilat ............................................................................... 10
Beberapa Reaksi Asam Karboksilat ...................................................................... 12
Keasaman Asam Alkanoat .................................................................................... 17
Membandingkan kekuatan asam lemah ................................................................ 18
Pembuatan Asam 2,2-dimetil pentanoat ............................................................... 24
Substitusi Nukleofilik ........................................................................................... 26
Derivat Asam Karboksilat ..................................................................................... 32
Kegunaan Derivat Asam Karboksilat ................................................................... 32
Spektroskopi Inframerah Asam Karboksilat ......................................................... 33
Spektroskopi NMR Asam Karboksilat.................................................................. 35
Spektroskopi UV-Vis Asam Karboksilat .............................................................. 36
Anhidra Asam Dan Reaksi Esterifikasi Fischer .................................................... 38
Penutup
Kesimpulan ........................................................................................................... 45
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 46
2 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Contoh Asam Karboksilat ............................................................... 6
Gambar 2.Resonansi Asam Karboksilat .......................................................... 10
Gambar 3. Oksidasi Alkohol Primer dan Aldehid……………………………11
Gambar 4.Oksidasi Alkena .............................................................................. 11
Gambar 5.Oksidasi Gugus Alkil pada Cincin Benzena ................................... 11
Gambar 6.Reaksi Asam Karboksilat dengan Basa ........................................... 15
Gambar 7.Reduksi Asam Karboksilat .............................................................. 15
Gambar 8. Reaksi Asam Karboksilat dengan Tionil Diklorida ....................... 16
Gambar 9. Pka dari Beberapa Asam Karboksilat…………………………..... 18
Gambar 10. Ikatan Dalam Asam Karboksilat ……………………………….. 18
Gambar 11. Asam 2,2-dimetil pentanoat…………………………….…….. ...24
Gambar 12. Spektrum Inframerah dari Asam etanoat ……………………… 34
Gambar 13. Spektrum NMR dari Metil Propanoat ………………………… . 36
Gambar 14. Spektrum UV-Vis dari Asam Etanoat ………………………… . 38
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nama-nama Asam Karboksilat .......................................................... 8
Tabel 2. pKa Beberapa Asam Karboksilat ....................................................... 22
Tabel 3. Ringkasan Jenis Reaksi ...................................................................... 30
3 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang karena karunia dan
rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada orang-orang yang telah mendukung dan membantu
dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Eny Kusrini selaku dosen pembimbing kelas Kimia Organik - 01.
Makalah disusun dalam rangka menyelesaikan tugas matakuliah Kimia
Ornaik, yaitu Problem Based Learning 4 dengan topik Sifat-sifat Asam
Karboksilat, Reaksi, dan Aplikasinya. Makalah ini menjelaskan tentang sifat
fisika dan kimia, tata nama, aplikasi senyawa, serta kenaikan tingkat keasaman
senyawa karboksilat, kesalahan dalam sintesis asam 2,2-dimetil pentanoat, serta
mekanisme reaksinya dengan NaCN, karakteristik senyawa karboksilat
menggunakan UV-Vis, FTIR, NMR, dan UV, dan terakhir adalah derivate-derivat
dari senyawa karboksilat.
Akhir kata, kami mengutip peribahasa 'tiada gading yang tak retak',
begitupula dengan makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Saran dari
para pembaca sangat kami harapkan agar kami dapat membuat makalah yang
lebih baik kedepannya. Kami juga berharap topik yang dibahas dalam makalah ini
disini dapat ditinjau serta dikembangkan lebih lanjut oleh penulis makalah
lainnya. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses pembuatan makalah ini.
Penulis berharap, dengan adanya makalah ini, pembaca bisa mendapat
manfaat setelah membaca makalah ini. Penulis juga berharap, pembaca bisa
mengerti dan paham tentang sifat-sifat asam karboksilat, reaksi, dan aplikasinya.
Selamat membaca.
Salam,
Kelompok 9
4 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Latar Belakang
Asam karboksilat adalah Asam organik yang paling penting. Gugus
fungsinya adalah gugus karboksil, kependekan dari dua bagian yaitu gugus
karbonil dan hidroksil. Walaupun gugus karboksilat merupakan gabungan gugus
karbonil dan gugus hidroksil, tetapi sifat-sifat gugus tersebut tidak muncul dalam
asam karboksilat karena menjadi satu kesatuan dengan ciri tersendiri.Asam
karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion
asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa
polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain.
Karena banyak terdapat dialam, asam-asam karboksilat adalah golongan
senyawa yang paling dulu dipelajari oleh kimiawan organik. Karena tidak
mengherankan jika banyak senyawa-senyawa asam mempunyai nama-nama biasa.
Selain itu, sifat-sifat dari asam karboksilat memiliki keunikan tersendiri, seperti
tingkat keasamannya dan jenis-jenis reaksi yang dapat dilakukan oleh asam
karboksilat.
Tingkat keasaman dari senyawa-senyawa asam karboksilat memang lebih
kecil dari asam kuat, tetapi lebih tinggi dari gugus fungsi O-H dari alcohol. Jenis
reaksi dari asam karboksilat seperti asam karboksilat dapat membentuk dimernya,
yaitu anhidrat asam. Selain itu, reaksi yang dapat dilakukan asam karboksilat yang
lain adalah reaksi esterifikasi. Derivat-derivat asam karboksilat antara lain adalah
ester, anhidrida asam, dan nitril. Dalam senyawa derivat asam karboksilat,
kereaktifannya pun berbeda-beda berdasarkan gugus pergi dari senyawa tersebut.
Senyawa utama asam karboksilat yang dibuat secara besar-besaran adalah
asam metanoat, asam etanoat, dan asam propanoat . Asam metanoat berwujud cair
dan berbau tajam. Asam ini dapat mengakibatkan kulit melepuh, kayu menjadi
lapuk, dan besi mudah berkarat. Asam metanoat digunakan untuk peracikan obat
(aspirin), menggumpalkan getah karet (lateks), dan membasmi hama. Asam
metanoat atau asam asetat berbau menyengat. Dengan bertambahnya panjang
rantai, bau asam karboksilat menjadi lebih tidak disukai. Contohnya, asam butirat
ditemukan dalam keringat manusia yang berbau tidak sedap. Oleh karena
banyaknya manfaat serta melimpahnya asam karboksilat yang berada di alam,
5 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
maka dengan mempelajari asam karboksilat dan turunannya secara mendalam
akan memberi banyak pengetahuan yang sangat penting.
6 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
ISI
Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah senyawa yang mempunyai satu gugus karbonil
yang berikatan dengan satu gugus hidroksil yang disebut dengan “gugus
karboksil” (karbonil + hidroksil).
R C
O
OH
Asam karboksilat disebut juga golongan asam alkanoat, sedangkan ester
disebut juga golongan alkil alkanoat. Asam karboksilat dan ester berisomer fungsi
karena keduanya mempunyai rumus umum yang sama, yaitu CnH2nO2, tetapi
berbeda gugus fungsinya. Asam karboksilat (-COOH), ester (-COOR’). Keduanya
mempunyai sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.
Tata Nama Asam Karboksilat
A. IUPAC
1. Dimulai dengan asam + rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
karboksilat (CO2H) + akhiran oat.
Contoh :
H C
O
OHCH3 C
O
OH
CH3 CH2 CH2 C
O
OH
CH3 CH CH2 C
O
OHCH3
C
CH3
H3C
CH3
C
O
OH
CH3 CH CH2 C
O
OHOH
asam metanoat asam etanoat asam butanoat
Gambar 1. Contoh Asam Karboksilat
2. Jika mengandung rantai cabang, maka atom C dari gugus karboksilat dengan
rantai terpanjang diberi nomor 1
Contoh :
7 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
CH3 CH2 CH CH2 COOH
CH3
CH3 CH CH2 CH COOH
OH CH3
asam 4 - hidroksil - 2 - metil pentanoatasam 3 - metil pentanoat
12345
12345
3. Jika terdapat lebih dari satu cabang atau gugus cabang maka penulisan rantai
atau gugus cabang menurut abjad
4. Jika senyawa mempunyai 2 gugus karboksilat, penamaan rantai utama diberi
akhiran dioat.
C CH2 C
O
HO
O
OH
C C OHHO
O O
C CH2 CH2 CH2 CH2 C OH
O
HO
O
asam propandioat (asam malonat)
asam etandioat (asam oksalat)
asam heksandioat (asam adipat)
B. TRIVIAL
1. Tidak mempunyai sistematika
C
O
OH
H
CH3 CH2 CH2 CO
OH
asam formiat
asam butirat
2. Letak susbtituen dinyatakan dengan , , , dan seterusnya
CH3 CH2 CH2 CH2 C
O
OH12345
CH3 CH COOH
Cl
asam - kloroproponoat
8 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
3. Alkil karboksilat
CH3 CH2 COOH CH3 CH COOH
CH3asam etil karboksilat
asam isopropil karboksilat
Tabel 1. Nama-nama Asam Karboksilat
No. Rumus Struktur Nama IUPAC Nama Trivial
1 HOOC-COOH Asam etanadioat Asam oksalat
2 HOOC-CH2-COOH Asam propanadioat Asam malonat
3 HOOC-(CH2)2-COOH Asam butanadioat Asam suksinat
4 HOOC-(CH2)3-COOH Asam pentanadioat Asam gluarat
5 HOOC-(CH2)4-COOH Asam heksanadioat Asam adipat
6 HOOC-(CH2)5-COOH Asam heptanadioat Asam pimalat
Sifat-sifat asam karboksilat
1. Asam karboksilat mempunyai 3 ikatan kovalen polar senyawa polar
C
O
H3C OH-
-
+
+
2. Asam karboksilat mampu membentuk ikatan hidrogen melalui gugus
9 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
- +
C O dan O H
CH3 C C
O
O
H
H O
OC CH3
+-
ikatan hidrogen yang terbentuk > ikatan hidrogen pada alkohol titik didih
asam karboksilat > titik didih alkohol yang Mr sama
CH3 CH2 CO
OHCH3 CH2 CH2 CH2 OH
td td
>
3. Asam karboksilat mampu membentuk ikatan hidrogen dengan air mudah
larut dalam air.
rantai C non polar gugus polar
R CO
OH
Keasaman asam karboksilat
1. Asam karboksilat terionisasi di dalam air membentuk larutan yang bersifat
sedikit asam
2. Keasaman asam karboksilat asam-asam anorganik karena asam karboksilat
terionisasi sebagian di dalam air asam lemah
CH3 CH2 C
O
OHCH3 C O
-
O
+ H+
53 2
3 2
[ ] [ ]1.8 10
[ ]
CH CO HKa x
CH CO H
3. Dibanding dengan alkohol, Ka asam karboksilat lebih besar karena asam
karboksilat dapat beresonansi
10 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
CH3 CH2 O tidak dapat beresonansi
alkohol
CH3 C O
O
CH3 C O
O
asam karboksilat
Gambar 2. Resonansi Asam Karboksilat
4. Asam karboksilat dapat bereaksi dengan basa (NaOH) membentuk garam
karboksilat
C OH + NaOH
O
C O- Na
+ + H 2O
O
asam benzoat
1
2 CH3 C OH + Na2 CO3
O
CH3 C O- Na
+ + H 2CO3
O
Na - asetatasam asetat
CO2 H2O
Pembuatan Asam Karboksilat
Asam karboksilat dapat disintesis atau dibuat melalui beberapa cara :
1. Oksidasi alkohol primer dan aldehida
11 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
CH3 CH2 CH2 OH + K 2Cr2O7H
+
CH3 CH2 CO
OH
CH3 CH2 CH2 CH2 OH + KMnO 4
H+
CH3 CH2 CH2
COOHalkohol oksidatorkuat
CH2
OH
CH C
OH
O
H
+ Ag (NH3)2+ NH4OH
CH2
OH
CH C
OH
O
OH
aldehidaoksidator lemah
Gambar 3. Oksidasi Alkohol Primer dan Aldehida
2. Oksidasi alkena RCH HR dan R2C CHR
CHC
H3C
H3CCH2 CH3
OksC O
H3C
H3C
CHO
O
CH2 CH3
H2C
H2CCH2
CH
CH
H2C
H2C
H2CCH2
COOH
COOH
H2C
sikloheksena asam adipat
Oks
Gambar 4. Oksidasi Alkena
3. Oksidasi gugus alkil pada cincin benzena
CH2
CH CH3
CH2
CH3
Cl
CH3
+ KMnO4
OH-
COOH
COOH
Cl
Gambar 5. Oksidasi Gugus Alkil pada Cincin Benzena
seberapa panjangpun gugus alkil, akan didegradasi menjadi gugus karboksilat
benzoat.
12 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
4. Reaksi Grignard
Beberapa Reaksi Asam Karboksilat
1. Reduksi
R C
O
OH+ 2 H2
katalis
asam karboksilat
asam 3 - keto butanoat asam 3 - hidroksi butanoat
+ LiAlH4H2O
R C OH + H 2OD
CH3 C
O
CH2 C
O
OH + H2Pt
25O
cCH3 CH
OH
CH2 C
O
OH
CH3
C OH
O
CH3
H2C OH
2. Dekarboksilasi asam - keton dan - dikarboksilat.
Reaksi dekarboksilasi ini khusus hanya terjadi pada asam karboksilat yang
mempunyai gugus - keton
CH2C C
O
OH
CH3 C
O
CH3 + CO2
asam 3 - ketobutanoat aseton
H3C
O
Mekanisme :
13 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
C
O
H3C CH2
C
OH
O
C
O
H
H3C CH2
+ O C O
etanol
CH3 C
O
CH3
aseton
... ketokarboksilat dekarboksilasi
CH3 C C
OO
OH
CH2CH2
CH3 C
O
C
O
OH
3. Asam Lemak/Hidrolisis
Lemak/minyak dihidrolisis menghasilkan asam karboksilat
Pertanyaan
Nama Trivial : Asam p-Toluat
Nama IUPAC : Asam Toluena Karboksilat / Asam
4- metil Benzoat
Asam alkanoat atau asam karboksilat merupakan asam organik yang
keberadaannya ditandai oleh minimal satu gugus karboksil. Bentuk umum dari
asam karboksilat adalah R-COOH, dimana R merupakan gugus fungsional
monovalen. Gugus karboksil adalah sebuah gugus fungsional yang terdiri dari
atom C, dua atom O, dan atom H. Rumus dari gugus ini adalah –COOH atau –
CO2H.
Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry karena mereka
merupakan donor proton (H+). Asam karboksilat yang paling sederhana adalah
asam format (HCOOH) yang ditemukan pada semut. Berikutnya ada asam asetat
14 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
yang biasa digunakan untuk cuka (CH3COOH). Asam karboksilat bisa memiliki
dua atau lebih gugus karboksil bahkan hingga enam gugus. Tata namanya dengan
menyebutkan jumlah gugus diikuti karboksilat seperti dikarboksilat (2),
trikarboksilat (3), dan seterusnya.
Ket. Gambar kiri adalah asam karboksilat dan gambar sebelah kanan adalah ion
karboksil (RCOO-)
Asam karboksilat memiliki sifat-sifat fisika seperti berikut :
1. Wujud
Asam karboksilat dengan atom karbonnya berjumlah 1 sampai 4
memiliki wujud cair encer. Asam karboksilat dengan atom karbonnya
berjumlah 5 sampai 9 berwujud cair namun sedikit kental. Asam
karboksilat dengan atom karbonnya berjumlah 10 lebih berwujud padatan.
2. Kelarutan
Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 larut
sempurna dalam air. Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon 5
mulai sedikit larut dalam air. Asam karboksilat dengan jumlah atom
karbon 6 sampai 9 sangat sedikit larut dalam air. Asam karboksilat dengan
jumlah atom karbon di atas 10 sukar larut dalam air.
3. Titik Didih
Titik didih asam alkanoat lebih tinggi daripada alkohol yang
memiliki jumlah atom karbon yang sama. Hal ini dikarenakan asam
alkanoat memiliki ikatan intermolekuler yang terjadi antara atom H
dengan atom O berbeda molekul. Ikatan ini lebih kuat dibandingkan ikatan
hidrogen yang dimiliki oleh alkohol. Titik didih asam alkanoat naik seiring
dengan kenaikan jumlah atom C.
15 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
4. Karakterisasi
Asam alkanoat lebih mudah diidentifikasi dengan menggunakan
spektroskopi infrared. Getaran ikatan C-O diidentifikasi sebesar 1680
hingga 1725 cm-1
. Sementara ikatan O-H bergetar pada besaran 2500
hingga 3000 cm-1
. Identifikasi juga bisa dilakukan dengan spektroskopi
NMR, hidrogen dalam gugus muncul pada kisaran 10-13 ppm.
Asam alkanoat juga memiliki sifat kimia seperti :
1. Bereaksi dengan Basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan
air, karena memang reaksi antara sebuah asam dengan sebuah basa
pastilah menghasilkan suatu garam dan air.
Gambar 6. Reaksi Asam Karboksilat dengan Basa
2. Reduksi
Asam karboksilat bisa direduksi dengan menggunakan lithium
alumunium hidrida sebagai katalis yang akan menghasilkan sebuah
alkohol primer.
Gambar 7. Reduksi Asam Karboksilat
16 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
3. Bereaksi dengan Tionil Diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk
klorida asam, hidrogen klorida, dan gas belerang dioksida.
Gambar 8. Reaksi Asam Karboksilat dengan Tionil Diklorida
4. Esterifikasi
Asam alkanoat bisa digunakan untuk membentuk ester dengan cara
mereaksikannya dengan alkohol. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
bolak balik atau reversibel.
Reaksi dengan Ammonia
Asam alkanoat akan membentuk amida dan air jika direaksikan
dengan ammonia
5. Dekarboksilasi
Asam alkanoat akan terdekarboksilasi membentuk alkana dengan
produk samping karbon dioksida jika dipanaskan dalam suhu yang tinggi.
17 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
6. Halogenasi
Asam alkanoat dapat bereaksi membentuk asam trihalida
karboksilat dan hidrogen halida dengan cara mereaksikannya dengan gas
halogen dan menambahkan fosfor sebagai katalis reaksi.
Keasaman Asam Alkanoat
Sebagai tujuan dari topik ini, kita akan melihat definisi dari asam sebagai
“substansi yang memberi ion (proton) ke yang lain”. Dapat dilihat bagaimana
mudahnya asam melepas ion hidrogen ke molekul air saat mereka larut dalam air.
Asam pada larutan memiliki kesetimbangan sebagai berikut:
Sebuah atom hidroksinium dibentuk bersama-sama dengan anion (ion negative)
dari asam.
Persamaan ini kadang-kadang disederhanakan dengan menghilangkan air
untuk menekankan ionisasi dari asam.
Jika anda menuliskan seperti ini, anda harus memasukkan simbok –
“(aq)”. Dengan menuliskan H+
(aq) mengartikan bahwa molekul hidrogen berikatan
dengan air sebagai H3O+. Ion hidrogen selalu berikatan dengan sesuatu pada saat
reaksi kimia.
Maksud dari asam organik merupakan asam lemah adalah karena ionisasi
sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan
sebagai molekul yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam asetat,
larutan mengandung 99% molekul asam asetat dan hanya 1 persen yang benar
benar terionisasi. Posisi dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri.
18 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Membandingkan kekuatan asam lemah
Kekuatan asam lemah diukur dengan skala pKa. Semakin kecil semakin
kuat tingkat keasamannya.
Dibawah ini merupakan 3 buah senyawa dan nilai pKa mereka.
Gambar 9. Pka dari Beberapa Asam Karboksilat
Perlu diingat bahwa semakin kecil pKa semakin tinggi tingkat keasaman.
Bandingkan dengan dua asam asetat yang lain anda akan melihat bahwa phenol
sangat lemah dengan pKa 10.00, dan etanol lebih lemah lagi pKa sekitar16
sehingga tidak dapat dianggap lagi sebagai asam.
Mengapa asam-asam tersebut asam?
Dalam setiap kasus, ikatan antara oksigen dan oksigen pada -OH terputus.
Sehingga hanya sisa molekul yang dilambangkan sebagai “X”:
Gambar 10.Ikatan Dalam Asam Karboksilat
Jadi bila ikatan yang sama putus dalam setiap kasus, mengapa ketiga
contoh senyawa diatas menghasilkan tingkat asam yang berbeda beda?
19 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
Dua faktor yang mempengaruhi ionisasi dari asam adalah:
Kekuatan dari ikatan yang diputuskan,
kestabilan ion yang terbentuk.
Dalam kasus ini, anda memutus ikatan dari molekul yang sama (antara O
dan H) jadi bisa dianggap kekuatan ikatan yang diputuskan adalah sama.
Faktor yang paling penting dalam menentukan kekuatan relatif dari
molekul adalah pada sifat dari ion ion yang terbentuk.Anda selalu mendapatkan
ion hidroksinium jadi anda tidak perlu membandingkan itu. Yang perlu
andabandingkan adalah sifat dari anion (ion negatif) yang berbeda-beda pada
setiap kasus.
Asam Asetat
Asam asetat memiliki struktur:
Hidrogen yang mengakibatkan sifat asam adalah hidrogen yang terikat
dengan oksigen. Saat asam etanoik terionisasi terbentuklah ion etanoat, CH3COO-.
Anda mungkin menyangka bahwa struktur dari ion etanoat adalah seperti dibawah
ini, namun dari pengukuran panjang ikatan menunjukkan bahwa ikatan karbon
dengan kedua oksigen memiliki panjang yang sama. Dengan panjang berkisar
antara panjang ikatan tunggal dan ikatan rangkap.
Untuk menjelasakan mengapa, anda harus melihat ikatan ion etanoat secara detail.
20 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Sama seperti ikatan rangkap yang lain, ikatan karbon oksigen dibuat di dua
bagian yang berbeda. Sepasang elektron ditemukan pada garis diantara dua
nukleus yang disebut sebagai ikatan sigma. Sepasang elektron yang lain
ditemukan diatas dan dibawah dari bidang dalam bentuk ikatan pi. Ikatan pi dibuat
dari overlap orbital p antara karbon dan oksigen.
Pada ion etanoat, Salah satu dari elektron bebas dari oksigen yang negarif
berada pada keadaan hampir pararel dengan orbita;-orbital p tersebut dan
mengakibatkan overlap antara atom oksigen yang lain dan atom karbon .
Sehingga terjadi delokalisasi sistem pi dari keseluruhan -COO- namun tak
seperti yang terjadi pada benzene.
Semua atom bebas dari oksigen telah di hilangkan dari gambar untuk lebih
sederhana.
Karena Hidrogen lebih elektronegatif dari karbon, delokalisasi sistem
terjadi sehingga elektron lebih lama berada pada daerah atom oksigen.
Lalu dimana letak muatan negatif dari keseluruhan molekul? Jwabannya
adalah tersebar diantara keseluruhan molekul -COO- ,namun dengan kemungkinan
terbesar menemukannya pada daera antara kedua atom oksigen.
Semakin anda menyebarkan muatan, semakin stabil sebuah ion. Atau pada
kasus ini, jika anda mendelokalisasikan muatan negatif ke beberapa atom, muatan
21 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
tersebut akan menjadi lebih tidak tertarik ke ion hidrogen kecenderungan
membentuk ulang asam etanoik pun berkurang.
Ion etanoat dapat digambarkan secara sederhana sebagai:
Garis putus-putus mewakili delokalisasi. Muatan negatif ditulis ditengah
untuk menggambarkan bahwa muatan tersebut tidak terlokalisasi pada salah satu
atom oksigen.
Variasi dalam kekuatan asam dari beberapa asam karboksilik
Anda mungkin akan berpikir bahwa semua asam karboksilik mempunyai
kekuatan yang sama karena memiliki delokalisasi yang sama di sekitar -COO-
untuk membuat ion lebih stabil dan lebih tidak mudah terikat dengan ion
hidrogen.
Namun kenyataan yang ada asam karboksilik memiliki berbagai variasi
keasaman. Perlu diingat bahwa semakin tinggi pKa, semakin lemah sebuah asam.
Mengapa asam etanoik lebih lemah dari adam metanoik? Semuanya tergantung
pada stabilitas dari anion yang terbentuk. Kemungkinan untuk
mendislokalisasikan muatan negatif. Semakin terdislokalisasi, semakin stabil ion
tersebut dan semakin kuat sebuah asam.
Ion metanoat dari asam metanoik:
Satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3
pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh
sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan
22 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan
hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik.
Alkil yang lain juga memiliki efek “mendorong elektron” sama seperti
pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan
asam etanoik.
Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- . YAnda dapat
melakukan hal ini dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada
rantai.
Pada tabel berikut, diperlihatkan semakin anda mengikatkan klorin
semakin asam molekul.
Tabel 2. pKa Beberapa Asam Karboksilat
Senyawa pKa
CH3COOH 4,76
CH2ClCOOH 2,86
CHCl2COOH 1,29
CCl3COOH 0,65
Mengikatkan halogen yang berbeda juga membuat perbedaan. Florin
merupakan atom paling elektronegatif sehingga anda dapat menebak bahwa
dengan florin semakin tinggi tingkat keasaman.
23 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Senyawa pKa
CH2FCOOH 2,66
CH2ClCOOH 2,86
CH2BrCOOH 2,90
CH2ICOOH 3,17
Terakhir perhatikan juga efek yang terjadi dengan semakin mnjauhnya halogen
dari -COO- . Atom klorin efektif saat berdekatan dengan -COO
- dan efeknya
berkurang dengan semakin jauhnya atom klorin.
Senyawa pKa
CH3CH2CH2COOH 4,82
CH3CH2CHClCOOH 2,84
CH3CHClCH2COOH 4,06
CH2ClCH2CH2COOH 4,52
CH3- | H- | CH2=CH- | C6H5 | HO- | CH3O- | I- | Br- | Cl- |
Semakin ke kanan semakin bertambah daya menarik elektron yang juga
akan meningkatkan keasaman dan semakin dekat jarak substituen dengan gugus
karbonil akan membuat senyawa tersebut lebih asam.
Pertanyaan :
1. Urutkan dari tingkat keasaman dari p-klorobenzoic acid, p-methylbenzoic acid,
dan benzoic acid.
Berdasarkan teori di atas maka urutan dari yang paling asam adalah p-
chlorobenzoic acid p-methylbenzoic acid benzoic acid
2. Reaksi asam alkanoat dengan a) LiAlH4 dilanjutkan H3O+ dan b) N-
Bromosuccinimida pada CCl4
Reaksi dengan reaktan (a) termasuk reaksi reduksi dengan mekanisme reaksi
sebagai berikut :
24 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Reaksi dengan reaktan (b) termasuk reaksi brominasi dengan mekanisme
reaksi sebagai berikut :
Pembuatan Asam 2,2-dimetil pentanoat
Karakteristik Asam 2,2-dimetil pentanoat
Gambar 11. Asam 2,2-dimetil pentanoat
Senyawa diatas adalah agen hipolipidemik. Agen hipolipid maksudnya adalah
menjadi suatu senyawa yang dapat menurunkan lemak dan kolesterol dalam
tubuh. Biasanya ini terjadi karena peroksida lemak melebihi ambang batas. Zat ini
biasanya terdapat dalam buah manggis dan digunakan sebagai media pengobatan
hiperlipidemia.
Karakteristik fisika dari asam 2,2 dimetl pentanoat adalah:
25 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Spectrum gelombang senyawa ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Type: Infrared
Associated
Hyperlink: http://www.nist.gov/srd/nist35.cfm
Comments: Provided with permission June 21 2012.
Sourced from the NIST Standard Reference Database 35
- NIST/EPA Gas Phase Infrared Library. Copyright by
the U.S. Department of Commerce on behalf of the
United States
Submitted by: antony.williams
A. Karakteristik 2-kloro-2-metil pentane
26 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Substitusi nukleofilik
Penemuan substitusi nukleofilik
Spektrum dari 2-kloro-2-metil pentane adalah :
Type: Infrared
Associated Hyperlink: http://www.nist.gov/srd/nist35.cfm
Comments: Provided with permission June 21 2012.
Sourced from the NIST Standard Reference Database 35 -
NIST/EPA Gas Phase Infrared Library. Copyright by the
U.S. Department of Commerce on behalf of the United States
Submitted by: antony.williams
B. Tipe Senyawa Reaksi Organik
Reaksi-reaksi senyawa organik digolongkan dalam beberapa tipe, yaitu
1. Reaksi substitusi
a. Reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler (SN1)
b. Reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler (SN2)
c. Reaksi substitusi nukleofilik internal (SNi)
d. Reaksi substitusi elektrofilik (SE)
2. Reaksi adisi
a. Reaksi anti adisi
b. Reaksi sin adisi
3. Reaksi eliminasi
a. Reaksi eliminasi α (eliminasi 1,1)
b. Reaksi eliminasi β (eliminasi 1,2)
4. Reaksi penataan ulang (rearrangement)
5. Reaksi radikal.
Beda reaksi nukleofilik dan elektrofilik:
a. Nukleofilik spesies (atom / ion/ molekul) yang kaya elektron, sehingga dia
tidak suka akan elektron tetapi suka akan nukleus (inti yang kekurangan elektron).
b. Elektrofilik spesies (atom / ion / molekul) yang kekurangan elektron,
sehingga ia suka akan elektron.
27 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Reaksi Substitusi Nukleofilik
Pada reaksi substitusi nukleofilik atom/ gugus yang diganti mempunyai
elektronegativitas lebih besar dari atom C, dan atom/gugus pengganti adalah suatu
nukleofil, baik nukleofil netral atau nukleofil yang bermuatan negatif. Nukleofil
dapat berupa ion-ion penuh atau memiliki muatan yang sangat negative pada suatu
tempat dalam sebuah molekul. Nukleofil – nukleofil yang umum antara lain ion
hidroksi, ion sianida, air dan amoniak. Perhatikan bahwa masing-masing nukleofil
mengandung sekurang-kurangnya satu pasangan electron.
Menurut energy kinetiknya, reaksi substitusi nukleofilik terbagi dua yakni:
1. Substitusi Nukleofilik 1 (SN1)
SN1 merupakan reaksi dengan dua tahap reaksi. Yang pertama adalah ikatan
antara kabon dengan gugus pergi putus secara heterolitik (karena pengaruh
kepolaran pelarut) dan menghasilkan karbokation (ion positif). Lalu
selanjutnya karbokation bergabung dengan nukleofil menghasilkan produk.
Ruang lingkup SN1 mendominasi kelajuan reaksi dan laju keseluruhan
bergantung pada konsenterasi pereaksi. Reaksi samping yang dihasilkan
adalah eliminasi dan penataan ulang karbokation. Sedangkan efek pelarut
yaitu polar dan nonpolar, sebab (mis. Air dan alcohol) keduanya dapat
menjadi nukleofil.
2. Substitusi Nukleofilik 2 (SN2)
28 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Nukleofil menyerang dari balik gugus pergi (L). Pada saat keadaan
transisi, nukleofil dan gugus pergi terikat secara parsial pada atom karbon
dimana terjadi subsitusi. Pada saat gugus pergi meninggalkan atom karbon
dengan membawa pasangan elektron ikatan, nukleofil memberikan
pasangan elektron ikatan dan menghasilkan produk tersubtitusi dengan
konfigurasi inversi terhadap substratnya.
Pada alkil halide tersier tidak dapat bereaksi secara SN2, bagaimana produk
substitusi itu, ternyata alkil halide tersier mengalami substitusi dengan suatu
mekanisme yang disebut reaksi SN1 (substitusi nukleofilik unimolekular).
Hasil eksperimen yang diperoleh dalam reaksi SN1 cukup berbeda dengan
reaksi SN2 secara khas tanpa mengalami suatu stantiomer murni dari suatu
alkil halide yang mengandung karbon C – X yang tidak mengalami reaksi
SN1, maka diperoleh dalam reaksi SN2, juga disimpulkan bahwa pada
reaksinya pengaruh konsentrasi SN2.
Dengan demikian, reaksi SN2 memiliki cirri yakni:
1. Kecepatan reaksi bergantung pada konsenterasi nukleofil dan substrat
2. Reaksi terjadi dengan pembalikan
3. Ruang lingkupnya hanya terjadi dalam satu tahap yang mendominasi alkil
primer
4. Peningkatan sifat kepolaran pelarut hanya memberikan pengaruh yang kecil.
Reaksi Eliminasi Nukleofilik
Substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik (rantai lurus), berbeda
dengan substitusi elektrofilik yang terjadi pada senyawa aromatic (cincin), sebab
29 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
pada senyawa alifatik lebih mudah terbentuk ion karbonium yang bermuatan
positif daripada ion karbon yang bermuatan negatif.
Menurut aturan Zaitsev:
- Eliminasi adalah jalur alternative ke substitusi yang berlawanan dengan reaksi
adisi
- Menghasilkan alkana
- Dapat berkompetisi dengan substitusi den menurunkan jumlah produk
terutama pada reaksi SN1 yang terjadi pada atom karbon sekunder.
Reaksi eliminasi nukleofilik dapat dibagi menjadi dua:
1. Reaksi Eliminasi 2 (alkil halide)
Reaksi E2 (bimolekuler) ialah reaksi eliminasi alkil halide yang paling
berguna. Reaksi ini akan cenderung dominan bila yang digunakan adalah basa
kuat dalam terperatur tinggi. Layaknya SN2, E2 berjalan tidak lewat suatu
karbokation sebagai zat antara, ia adalah reaksi serempak.
Alkil halide tersier bereaksi paling cepat dan alkil halide primer paling
lambat. Bila diolah dengan suatu basa, alkil halide primer biasanya begitu
mudah bereaksi substitusi sehingga sedikit alkena yang terbentuk.
Efek reaksi ini terhadap deuterium yaitu alkena yang dihasilkan
stereospesifik. Bentuk geometrinya antiperiplanar yang memungkinkan
orbital bertumpang tindih dan meminimalkan interaksi efek strerik.
2. Reaksi Eliminasi 1
30 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Reaksi eliminasi 1 terjadi dimana suatu karbokation (zat antara yang tidak
stabil dan berenergi tinggi yang dengan segera berekasi lebih lanjut) dapat
memberikan sebuah proton kepada suatu basa dan menghasilkan sebuah
alkena. Pada reaksi SN1, salah satu cara karbokation mencapai produk yang
stabil ialah dengan bereaksi dengan sebuah nukleofil.
Dari berbagai uraian di atas dapat diringkas ke dalam suatu tabel perbandingan
reaksi SN1, SN2, E1, dan E2 menjadi:
Tabel 3. Ringkasan Jenis Reaksi
SN2 SN1 E2 E1
- Reaksi
serempak/
serangan dari
belakang
- proses melalui 2
tahap
- Bereaksi dengan
basa Bronsted
Lowry lemah
Ex: H2O, ROH
- Bereaksi dengan
basa Bronsted
Lowry kuat dan
temperature
tinggi.
Ex: Na+ -
OH
SN2 memerlukan
elektrofil kuat
yang dapat
mendorong
elektron lebih
besar, maka
nukleofil
bermuatan negatif
lebih disukai.
Misalnya OH ↓>
HOH, RO ↓>
ROH
- Bereaksi dengan
nukleofil
lamah/basa lewis,
ex: H2O, ROH
- Bereaksi baik
dengan alkil
halida tersier > s >
p
reaksi serempak
- Bereaksi baik
dengan alkil
halida tersier > s >
p
- Bereaksi baik
dengan alkil
halida primer dan
sekunder, Halida
anilik dan benzyl
halida
Bereaksi baik
dengan alkil
Tersier > sekunder
(lambat), Halida
anilik dan benzyl
halida
- Reaksi 2 tahap
- Hasil major:
gugus alkil
terbanyak pada
atom karbon
ikatan rangkapnya
- Pelarut non
polar/polar aprotic
Pelarut polar/
polar protic
- Pelarut polar
protic
31 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Bereaksi dengan
nukleofilik (Nu)
kuat/basa lewis,
ex:
-OH,
-OR,
-CN
C. Analisis dan Kesimpulan Problem
Dari teori yang telah dijabarkan diatas, pembuatan asam 2,2-dimetil
pentanoat dari NaCN dengan 2-kloro-2-metilpentana menjadi tidak berhasil
karena bahan baku yang bersangkutan adalah termasuk alkil halide tersier.
Sehingga, walaupun yang menjadi pereaksi adalah ion sianida yang
termasuk dalam golongan basa kuat, dalam kenyataannya tidak dapat
berlangsung reaksi SN2. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan asam
tersebut adalah SN1 dan bahkan bergeser ke E1. Pergeseran ini adalah hal
yang lumrah sebab reaksi substitusi dan eliminasi adalah saling
berkompetisi seperti yang telah dijabarkan dalam teori di atas.
Apabila ingin tetap dilakukan sintesis asam tersebut, bahan baku yang
digunakan seharusnya yang memiliki ikatan alkil halide primer dengan tetao
menggunakan basa kuat. Ini dikarenakan akan mendukung terjadinya reaksi
SN1 yang dapat menghasilkan produk yang dimaksud.
Mekanisme reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut:
1
2
3
32 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Derivat Asam Karboksilat
Derivat asam karboksilat merupakan turunan asam karboksilat, dimana
ditinjau dari strukturnya senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus –OH
dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR. Beberapa
senyawa derivat asam karboksilat antara lain :
1. Halida Asam
2. Anhidrida Asam
3. Ester
4. Amida
5. Nitril
Semua turunan asam karboksilat mempunyai gugus fungsi asil (RCO-),
kecuali nitril, dan bila dihidrolisis menghasilkan asam karboksilat. Oleh karena itu
adanya gugus karbonik menyebabkan turunan asam karboksilat bersifat polar, dan
kepolaran ini yang berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada turunan asam
karboksilat.
Kereaktifan Derivat Asam Karboksilat
Derivat asam karboksilat ialah senyawa yang menghasilkan asam
karboksilat apabila dihidrolisis. Tidak seperti aldehida dan keton, turunan dari
asam karboksilat mengandung gugus yang tinggal, gugus elektronegatif yang
dapat hilang sebagai anion (X- atau RCO2
-) atau sebagai anion terprotonasi (ROH
atau R2NH).
Dalam derivat asam karboksilat mengandung gugus pergi yang
terikat pada karbon asil, sedangkan aldehida dan keton tidak. Biasanya reagensia
mengadisi pada gugus karbonil dari keton atau aldehida, tetapi mensubstitusi
pergi tersebut dalam derivat asam.
33 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Gugus pergi yang baik merupakan suatu basa lemah. Oleh karena itu Cl-
adalah gugus pergi yang paling baik, tetapi OH- dan OR- merupakan gugus pergi
yang jelek. Kereaktifan senyawa karbonil terhadap subtitusi pada karbon
karbonil dapat dianggap disebabkan langsung oleh kebasahan gugus perginya.
Klorida asam dan anhidrida asam, yang mempunyai gugus pergi yang baik,
mudah diserang oleh air.
Kegunaan derivat asam karboksilat
1. Adipoil klorida digunakan dalam polimerisasi pada senyawa di-amino
organik untuk membentuk poliamida seperti nilon atau polimerisasi
dengan senyawa organik tertentu untuk membentuk poliester.
2. Halida asam dan anhidrida dapat digunakan untuk mensintesis ester yang
terintangi
3. Ester berguna dalam sintesis alkohol dan bahan awal yang berharga dalam
mensintesis molekul rumit.
4. Sintesis nitril untuk memperpanjang rantai karbon alifatik dengan satu
rantai lagi, atau untuk menambahkan suatu gugus karboksil atau suatu
gugus NH2.
Spektroskopi Inframerah asam karboksilat
Spektroskopi Inframerah merupakan metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 – 1,00 μm atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1
.
Spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
34 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami vibrasi atau
osilasi bila molekul menyerap radiasi inframerah, energy yang diserap
menyebabkan kenaikan dalam amplitude getaran atom-atom yang terikat itu. Tipe
ikatan yang berbeda-beda ( C-H, C-C, O-H) menyerap radiasi inframerah pada
panjang gelombang yang berbeda sehingga memiliki karakteristik berbeda.
Spectrum inframerah, frekuensi dari suatu gelombang dinyatakan dalam
bilangan gelombang (banyak daur/cm) dan untuk sumbu Y diperuntukan sebagai
transmisi-persen (%T) atau absorbans (A). Tidak ada senyawa yang bila direkam
mempunyai nilai 100%T karena itu adalah keadaan yang sangat ideal.
Terjadinya penurunan gelombang disebut dengan pita absorbans.
Penurunan yang berbeda-beda diklasifikasikan menjadi kuat (s), medium (m), dan
lemah (w). Bila ada pita yang bertumpang tindih maka disebut sebagai bahu (sh).
Gambar 12. Spektrum Inframerah dari Asam etanoat
Pada contoh diatas adalah spektroskopi IR dari asam etanoat. Serapan
C=O yang khas dan juga menunjukan pita O-H yang sangat berbeda, yang mulai
pada sekitar 3330 cm-1 dan miring ke dalam pita absorpsi CH alifatik. O-H
karboksil mempunyai spectrum yang nampak berbeda dari spectrum O-H alkohol
35 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
adalah karena asam karboksilat dapat membentuk dimer berdasarkan ikatan
hidrogen.
Spektroskopi NMR Asam Karboksilat
Sesuai namanya NMR (nuklear magnetic resonance, resonansi magnetik
inti), spektroskopi NMR berhubungan dengan karakter inti dari suatu atom dalam
suatu molekul yang dianalisis. Pada dasarnya spektrometri NMR merupakan
bentuk lain dari spektroskopi absorbsi sama halnya dengan UV-VIS dan IR.
Perbedaan dengan IR dan UV-VIS adalah
Sistem absorbsi dibawah pengaruh medan magnet dan hal ini tidak ada
pada UV-VIS dan IR.
Pada NMR energi radiasi elektromagnetik pada daerah frekuensi radio.
Spektroskopi NMR sangat penting artinya dalam analisis kualitatif,
khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik. Lebih tepatnya letak
suatu atom dalam molekulnya. Seperti yang diketahui semua inti atom bermuatan
karena mengandung proton dan juga mempunyai spin inti. Sifat inti atom dan
karakter spinnya menyebabkan beberapa inti bersifat magnet.
36 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Gambar 13. Spektrum NMR dari Metil Propanoat
Dalam spectrum nmr, absorpsi proton asam (dari) suatu asam karboksilat
nampak sebagai seuatu singlet di bawah medan (δ = 10 – 13 ppm), diluar skala
dari spectrum biasa. Proton alfa hanya sedikit sekali dipengaruhi oleh gugus C=O;
resapannya sedikit di bawah medan (sekitar 2,2 ppm) karena efek induktif dari
karbon karbonil yang positif parsial. Tak terdapat pola penguraian yang khas,
yang dikaitkan dengan kelompok asam karboksilat, karena proton asam
karboksilat tidak mempunyai proton tetangga.
37 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Spektroskopi UV-Vis Asam Karboksilat
Sesuai dengan namanya spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan
antara spektrofotometer UV dan Visible. Pada spektrofotometer UV-Vis
menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda yakni sumber cahaya UV dan
sumber cahaya visible.
Spektrofotometer UV-Vis merupakan spektrofotometer berkas ganda
sedangkan pada spektrofotometer VIS ataupun UV termasuk spektrofotometer
berkas tunggal. Pada spektrofotometer berkas ganda blanko dan sampel
dimasukan atau disinari secara bersamaan, sedangkan spektrofotometer berkas
tunggal blanko dimasukan atau disinari secara terpisah.
Kini spektrofotometer yang digunakan hanya menggunakan satu lampu
sebagai sumber cahaya. Lampu yang digunakan sebagai sumber cahaya yaitu
photodiode yang telah dilengkapi monokromator. Monokromator disini berfungsi
untuk mengubah cahaya yang berasal dari sumber cahaya sehingga diperoleh
cahaya hanya dengan satu jenis panjang gelombang.
Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis yaitu zat dalam
bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun berwarna. Jenis
spektroskopi UV-Vis terutama berguna untuk analisis kuantitatif langsung
misalnya kromofor, nitrat, nitrit dan kromat sedangkan secara tak langsung
misalnya ion logam transisi.
38 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Gambar 14. Spektrum UV-Vis dari Asam Etanoat
ANHIDRA ASAM DAN REAKSI ESTERIFIKASI FISCHER
Pengertian Anhidrida Asam
Anhidrida asam adalah suatu asam yang terbentuk dari dua molekul asam
karboksilat yang mengalami kehilangan satu atom molekul air sebagai hasil reaksi
pembentukan anhidrida asam itu sendiri.
Struktur Anhidrida Asam
Asam karboksilat seperti asam propanoat memiliki struktur sebagai berikut:
Jika anda mengambil dua molekul asam propanoat dan menghilangkan
sebuah molekul air diantara kedua molekul tersebut (lihat gambar berikut) maka
akan diperoleh anhidrida asam, yakni anhidrida etanoat.
39 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Reaksi pembuatan anhidrida asam umumnya berlangsung antara asil
klorida dengan garam dari asam karboksilat dengan adanya piridin. Hal ini dapat
juga dipakai untuk menghasilkan anhidrida sederhana maupun campuran (R sama
dengan R’).
Reaksi garam natrium karboksilat dengan klorida asam juga dapat
menghasilkan anhidrida asam karboksilat. Anhidrida siklik dapat dibuat dengan
melakukan pemanasan asam dikarboksilat yang sesuai, terutama asam
dikarboksilat yang dapat menghasilkan siklik lingkar lima atau lingkar enam.
Reaksi-Reaksi Anhidrida Asam
Adapun reaksi-reaksi lainnya selain diatas, reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.
Reaksi dengan asil klorida
Kita mengambil contoh anhidrida etanoat sebagai anhidrida asam yang
paling umum ditemui dalam pembahasan tingkat dasar.
Jika anda membandingkan persamaan reaksi di atas dengan persamaan
reaksi untuk asil klorida, anda bisa melihat bahwa satu-satunya perbedaan adalah
bahwa yang dihasilkan sebagai produk kedua adalah asam etanoat, bukan
hidrogen klorida seperti pada reaksi asil klorida.
Reaksi-reaksi anhidrida asam persis sama seperti reaksi-reaksi asil klorida yang
sebanding kecuali:
40 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Asam etanoat terbentuk sebagai produk kedua bukan gas hidrogen
klorida.Reaksi berlangsung lebih lambat.
Anhidrida asam tidak terlalu reaktif seperti asil klorida.
Reaksi dengan air
Dengan memodifikasi persamaan umum yang disebutkan di atas, yaitu X-
OH diganti dengan H-OH (air), maka akan diperoleh dua molekul asam etanoat.
Persamaan ini lebih sering (dan lebih mudah) dituliskan sebagai berikut:
Reaksi ini berlangsung lambat pada suhu kamar (lebih cepat jika
dipanaskan) tanpa ada hal-hal menarik yang bisa diamati (berbeda dengan asil
klorida dimana asap hidrogen klorida terbentuk). Pada reaksi ini anda mencampur
dua cairan tidak berwarna dan memperoleh cairan tidak berwarna lainnya.
Adapun reaksi untuk asil klorida adalah:
Reaksi dengan alkohol
Kita akan memulai dengan mengambil contoh alkohol secara umum yang
bereaksi dengan anhidrida etanoat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
atau, untuk lebih sederhananya:
41 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Produk yang terbentuk kali ini (selain asam etanoat yang selalu terbentuk)
adalah sebuah ester. Sebagai contoh, dengan etanol akan diperoleh ester etil
etanoat:
Reaksi ini juga memerlukan sedikit pemanasan agar bisa berlangsung
dengan laju reaksi yang cukup, dan lagi-lagi tidak ada kejadian dramatis yang bisa
diamati.
Adapun reaksi untuk asil klorida adalah:
Reaksi dengan amonia
Pada contoh ini, “X” dalam persamaan di atas adalah sebuah atom
hidrogen. Sehingga pada contoh pertama akan diperoleh asam etanoat dan sebuah
senyawa organik yang disebut sebagai amida.
Amida mengandung sebuah gugus -CONH2. Dalam reaksi antara anhidrida
etanoat dengan amonia, amida yang terbentuk disebut etanamida.
Persamaan ini lebih sering (dan lebih mudah) dituliskan sebagai berikut:
Asam etanoat yang dihasilkan bereaksi dengan amonia berlebih menghasilkan
amonium etanoat.
42 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
dan anda bisa menggabungkan kedua reaksi ini menghasilkan satu reaksi lengkap:
Anda perlu mencermati reaksi ini dengan seksama, karena kedua produk
reaksi secara keseluruhan bisa terlihat mirip dan membingungkan untuk
dibedakan.
Adapun reaksi untuk asil klorida adalah:
Esterifikasi
Pengertian Reaksi Esterifikasi
Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan
alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi ini juga
sering disebut esterifikasi Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang mengandung
gugus -COOR dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat
dibentuk dengan reaksi esterifikasi berkatalis asam. Reaksi esterifikasi merupakan
reaksi dapat balik (reversible).
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada
halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam
karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam pembentukan ester. Untuk
alasan sterik, urutan reaktivitas alkohol untuk reaksi esterifikasi adalah metanol >
alkohol 1º > alkohol 2º > alkohol 3º.
Contoh Reaksi Esterifikasi
Contoh reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam asetat dan etanol
membentuk etil asetat. Reaksinya adalah:
43 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Mekanisme Reaksi Esterifikasi
Jika asam karboksilat dan alkohol dan katalis asam (biasanya HCl atau
H2SO4) dipanaskan terdapat kesetimbangan dengan ester dan air. Proses ini
dinamakan esterifikasi fischer, yaitu berdasarkan nama Emil Fischer kimiawan
organik abad 19 yang mengembangkan metode ini. Walaupun reaksi ini adalah
reaksi kesetimbangan, dapat juga digunakan untuk membuat ester dengan hasil
yang tinggi dengan menggeser kesetimbangan kekanan.
Seperti banyak reaksi aldehida dan keton, esterifikasi asam karboksilat
berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi. Oksigen
karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif, dan eliminasi
air akan menghasilkan ester yang dimaksud. Inilah mekanisme reaksi esterifikasi:
44 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
Perhatikan bahwa dalam reaksi esterifikasi, ikatan yang terputus adalah ikatan C-
O asam karboksilat dan bukan -OH dari asam atau ikatan C-O dari alkohol.
Reaksi esterifikasi bersifat reversibel. Untuk memperoleh rendemen tinggi dari
ester, kesetimbangan harus digeser ke arah sisi ester. Satu teknik untuk
mencapainya adalah menggunakan salah satu zat pereaksi yang murah secara
berlebihan. Teknik lain yaitu membuang salah satu produk dalam campuran reaksi
(misalnya dengan destilasi air secara azeotropik).
45 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah kami uraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
mempelajari Asam Karboksilat dan Derivatnya sangatlah penting karena banyak
sekali manfaat dan kegunaan dari senyawa Asam Karboksilat. Asam Karboksilat
sendiri sangat banyak terdapat di alam dan dapat disintesis menjadi berbagai
macam polimer-polimer yang dapat bermanfaat bagi manusia.
Asam Karboksilat juga termasuk senyawa asam yang sangat banyak
ditemui dan termasuk asam organic yang banyak digunakan. Asam metanoat
digunakan untuk peracikan obat (aspirin), menggumpalkan getah karet (lateks),
dan membasmi hama. Asam metanoat atau asam asetat berbau menyengat.
Dengan bertambahnya panjang rantai, bau asam karboksilat menjadi lebih tidak
disukai. Contohnya, asam butirat ditemukan dalam keringat manusia yang berbau
tidak sedap. Oleh karena banyaknya manfaat serta melimpahnya asam karboksilat
yang berada di alam, maka dengan mempelajari asam karboksilat dan turunannya
secara mendalam akan memberi banyak pengetahuan yang sangat penting.
46 | M a k a l a h P B L 4 - Sifat-Sifat Asam Karboksilat, Reaksi dan Aplikasinya
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan Fessenden. Kimia Organik edisi ketiga. Erlangga: Jakarta
http://gigihkurnia.wordpress.com/2010/11/11/ringkasan-reaksi-sn2-sn1-e1-e2-
dan-reaksi-bersaingan/ (Senin, 13 Mei 2013 pukul 20.00 WIB)
http://www.chemspider.com/Chemical-Structure.13802.html (Selasa, 14 Mei
2013 pukul 19.22 WIB)
http://www.chemspider.com/Chemical-Structure.454574.html (Selasa, 14 Mei
2013 pukul 16.00 WIB)
Kelompok 3. Tanpa tahun. Presentasi: substitusi nukleofilik pada senyawa
alifatik dan elktrofilik pada senyawa aromatik. Universitas Manado
Sykes, Peter. 1989. Penuntun Mekanisme Reaksi Kimia Organik. Gramedia :
Jakarta.
www.scribd.com/doc/136681146/Bab-II-Alkanoat diunduh pada tanggal 7 Mei 2013
pukul 15.45 WIB
www.docstoc.com/docs/44000548/ASAM-KARBOKSILAT diunduh pada tanggal 7 Mei
2013 pukul 15.52 WIB
http://id.scribd.com/doc/90990812/DERIVAT-ASAM-KARBOKSILAT diunduh
pada tanggal 7 Mei 2013 pukul 16.34 WIB