makalah pertanian organik

41
MAKALAH PERTANIAN ORGANIK “Sistem Pertanian Organik Terpadu” Kelompok 6 : Rino Natama Aji 135040201111094 Tanzizal Azizis Saikha 135040201111213 Dani Adi Saputra 135040201111262 Syahada Amelia Fadhila 135040201111275 Lindung S.M Marbun 135040201111299 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

Upload: liesnaamelia

Post on 12-Jul-2016

989 views

Category:

Documents


114 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

“Sistem Pertanian Organik Terpadu”

Kelompok 6 :

Rino Natama Aji 135040201111094Tanzizal Azizis Saikha 135040201111213Dani Adi Saputra 135040201111262Syahada Amelia Fadhila 135040201111275Lindung S.M Marbun 135040201111299

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIANPROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016

Page 2: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara pengimpor beras terbesar, pada tahun 1984 dan menjadi

negara yang mampu swasembada pangan terutama beras. Keberhasilan tersebut tidak

terlepas oleh dukungan teknologi dengan penggunaan bahan kimia baik untuk pupuk dan

pestisida. Bahkan sampai saat ini para petani dalam usaha taninya masih sangat tergantung

pada pupuk dan pestisida kimia (An – Organik. Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian

pupuk dan pestisida kimia pada tanaman akan berakibat sangat buruk terhadap lingkungan

hidup, tanah mengalami kelelahan, hama tanaman semakin semarak dan beraneka ragam

karena musuh alami yang ada ikut terbunuh oleh bahan kimia melalui pupuk dan pestisida

itu sendiri serta kualitas produk semakin tidak sesuai dengan harapan konsumen karena

kandungan residu zat kimia semakin tinggi.

Dalam rangka menghadapi persaingan pasar yang semakin terbuka secara Nasional dan

Internasional di era saat ini, dimana konsumen mengharapkan adanya produk pertanian yang

kandungan residu bahan kimianya rendah bahkan nol, maka petani dituntut untuk merubah

pola pertaniannya. Pola pertanian yang dapat diterapkan adalah Pertanian Berkelanjutan

dengan sistem pertanian Organik. Lahan pertanian saat ini secara umum sudah pada tingkat

yang sangat serius, sehingga upaya pemulihan tingkat kesuburan tanah dengan pemakaian

bahan organik adalah mutlak harus dilaksanakan secara serentak dalam bentuk Gerakan

Massal.

Trend pertanian organik di Indonesia, mulai dikenalkan oleh beberapa petani yang

sudah mampu dan memahami keunggulan sistem pertanian organik tersebut. Pertanian

terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan potensi energi sehingga dapat dipanen secara

seimbang.pertanian melibatkan makhluk hidup dalam suatu atau beberapa tahapnya dan

memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi.

Dengan pertanian terpadu ada peningkatan bahan organik dalam tanah, penyerapan karbon

lebih rendah dibanding pertanian konvensional yang menggunakan pupuk nitrogen dan

sebagainya. Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka

sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan. Pada kawasan tersebut

sebaiknya terdapat sektor produksi tanaman, peternakan maupn perikanaan.

Page 3: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

    Keberadaan sektor- sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut memiliki

ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah dan

penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai. Selain

hemat energi, keunggulan lain dari pertanian organic terpadu adalah petani akan memiliki

beragam sumber penghasilan.Sistem pertanian terpadu memperhatikan diversifikasi tanaman

dan polikultur.seorang petani bisa menanaman padi dan bisa juga beternak kambing atau

ayam dan juga menanam sayuran. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak dapat digunakan

sebagai pupuk sehingga petani tidak perlu membeli pupuk lagi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Bagaimanakah system integrasi antara padi dan ternak sapi ?

2.      Bagaimanakah Keunggulan Dan Kekurangan System Integrasi Padi Dan Ternak Sapi ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah memahami peranan system pertanian terpadu

Page 4: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Sistem Pertanian Organik TerpaduPertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman

dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan

pemanfaatan bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input, dan menghindari penggunaan

pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan ( IASA, 1990).

Sistem pertanian yang sama sekali tidak menggunakan input kimia anorganik (kecuali yang

diizinkan) tetapi hanya menggunakan bahan alami berupa bahan atau pupuk organik. Sistem

pertanian yang menggunakan bahan organic sebagai salah satu masukan yang berfungsi sebagai

pembenah tanah dan suplemen pupuk buatan (kimia anorganik), disertai dengan aplikasi

herbisida dan pestisida secara selektif dan rasional dinamakan Sistem Pertanian Organik

Rasional (Fagi dan Las, 2007).

Zero waste adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal seperti pemanfaatan

jerami sebagai pakan ternak dan kotoran ternak sapi untuk diproses menjadi pupuk organik.

Artinya memperbaiki unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tidak ada limbah yang

terbuang (Dirjen Bina Produksi Peternakan, 2002).

Ciri utama integrasi tanaman ternak adalah adanya sinergisme atau keterkaitan yang saling

menguntungkan antara tanaman dan ternak. Petani memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk

organik untuk tamanannya, kemudian memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak

(Ismail dan Djajanegara, 2004).

Reijntjes (1999) mengatakan, hewan atau ternak bisa beragam fungsi dalam sistem usaha tani

lahan sempit, hewan memberikan berbagai produk, seperti daging, susu, telur, wol, dan kulit.

Krisnamurthi (2006) mengatakan bahwa pertanian abad ke 21 bagi negara--negara yang sedang

berkembang harus mampu menciptakan sistem pertanian yang memiliki produktivitas tinggi

tetapi dengan low cost input. Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

wilayah akan meningkat investasi dibidang usaha pertanian yang serasi dengan keadaan sosial

ekonomi daerah, kesesuaian lahan dan potensi pasar.

Pertanian organic terpadu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub

sektor pertanian (tanaman, ternak, ikan) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber

daya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lain), kemandirian, dan kesejahteraan petani secara

berkelanjutan.

Page 5: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

Ciri-ciri pertanian terpadu yaitu berorientasi pada produktifitas, efisiensi, berkelanjutan, dan

menguntungkan secara ekonomi. Selain itu sistem pertanian terpadu juga mampu berjalan

dengan baik tanpa ketergantungan asupan dari luar yaitu dengan mengkombinasikan spesies

tanaman dan hewan yang memiliki sifat saling melengkapi dan berhubungan dalam interaksi

sinergetik dan positif, sehingga bukan hanya kestabilan yang dapat diperbaiki, namun juga

produktivitas sistem pertanian dengan input yang lebih rendah.

Sistem pertanian organic terpadu juga dapat meningkatkan perekonomian petani, karena

dalam satu siklus, petani mendapatkan lebih dari satu hasil produksi sekaligus. Hasil produksi

yang didapat yaitu:

1. Hasil panen komoditas yang ditanam.

2. Hasil ternak (susu sapi, telor ayam, daging sapi, daging ayam, dll).

3. Pupuk kandang (berasal dari kotoran ternak).

Biogass untuk kebutuhan rumah tangga.

2.2 Komponen Pertanian Organik Lahan pertanian organik adalah lahan yang bebas cemaran bahan agrokimia dari pupuk

dan pestisida. Terdapat dua pilihan lahan lahan pertanian yang baru di buka dan lahan pertanian intensif yang dikonversi untuk lahan pertanian organic.

Budidaya Pertanian organik Selain aspek lahan, aspek pengelolaan pertanian organic dalam hal ini budidaya juga perlu mendapat perhatian sendiri. Sebagai salah satu contoh adalah teknik bertani sayuran organik, seperti diuraikan di bawah ini:

•Tanaman ditanam pada bedeng-bedengan dengan ukuran bervariasi disesuaikan dengan kondisi lahan

•Menanam strip rumput di sekitar bedengan untuk mengawetkan tanah dari erosi dan aliran permukaan

•Mengatur dan memilih jenis tanaman sayuran dan legume yang sesuai untuk sistem tumpang sari atau multikultur seperti contor lobak, bawang daun dengan kacang tanah dalam satu bedengan.

•Mengatur rotasi tanaman sayuran dengan tanaman legum dalam setiap musim tanam. Mengembalikan sisa/ serasah tanaman ke dalam tanah (bentuk segar atau kompos).

•Memberikan pupuk organik (pupuk hijau, pupuk kandang dan lainnya), hingga semua UH yang dibutuhkan tanaman menjadi tersedia

Page 6: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

•Menanam kenikir, kemangi, theprosia, lavender dan nimbi di antara bedengan tanaman sayuran untuk pengendalian hama dan penyakit •Menjaga kebersihan areal pertanaman  

2.3 Model Pertanian Terpadu Model pertanian terpadu dalam siklus biologi (Integrated Bio Cycle Farming) yang tidak

ada limba, semua bermanfaat. Limba pertanian untuk pakai secara alami merupakan hal terberat dalam sistim pertanian tersebut.kegagalan panen merupakan ancaman berat buat petani sehingga sangat di butuhkan riset tentang bahan alami yang mengandung bahan insektisida dan penerapannya dalam pertanian. Pengetahuan akan perbaikan lahan dengan sistem pertanian organik sudah diketahui, namun sejauh mana sistim ini menjaga keberlangsungan lahan pertanian perlu di ketahui melalui neraca hara dalam jangka wakn ternak, dan limba peternakan diolah menjadi biogas dan kompos sehingga impian membentuk masyarakat tani yang makmur dan mandiri terkonsep dengan jelas. Konsep terapan pertanian terpadu akan menghasilkan F4 yang sebenarnya adalah langka pengamanan terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan dan energi secara regional maupun nasional, terutama pada kawasan remote area dari jajaran kepulauan indonesia.

1. F1 (FOOD) a. pangan manusia yang terdiri dari beras, jagung, kedelai, kacang-kacang, jamur, sayuran dan lain lain. b. Produk peternakan yaitu daging, susu, telur dan lain lain

2. F2 (FEED) a. Pakan ternak termasuk didalamnya ternak ruminasia yaitu sapi, kambing,

kerbau, kelinci b. Ternak unggas yaitu ayam, itik, entok, angsa, burung dara dan lain lain c. c. Pakan ikan budidaya air tawar yaitu ikan hias dan ikan kosumsi

3. F3 (FUEL)Akan energi dalam berbagai bentuk mulai energi panas (Biogas) untuk

kebutuhan domestik atau masak memasak, energi panas untuk industri makanan di kawasan pedesaan juga untuk industri kecil. Hasil akhir dari biogas adalah biofortiliser berupa pupuk organik cair dan ampas. Pemakaian tenaga langsung lembu untuk penarik pedati, kerbau unutk mengolah lahan pertanian sebernarnya adalah produk berbentuk fuel/energi sekam padi dpat dikonversi menjadi (pembakaran langsung maupun gasifikasi) dan masih akan menghasilkan abu maupun arang sekam yang dapat diimplementasikan sebagai pupuk organik, sementara apabila energi sekam padi digunakan untuk gas diesel engine akan didapatkan lagi hasil sampingan berupa asap cair (cuka kayu) yang dapat digunakan untuk pengawet makanan atau campuran pestisida organik.

Page 7: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

4. F4 (FERTILIZER) Sisa produk pertanian melalui produk dekomposer maupun pirolisis akan

menghasilkan organic fertilizer dengan berbagai kandungan unsur hara dan c-organik yang relatif tinggi.bio/organic fertilizer bukan hanya sebagai penyubur tetapi juga sebagai perawat tanah yang dari keekonomisan maupun karakter hasil produknya tidak kalah dengan pupuk buatan (anorganik fertilizer) bahkan pada kondisi tertentu akan dihasilkan biopestisida (dari asap cair yang dihasilkan pada proses pirolisis grasifikasi ) yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan yang tidak berbahaya(bio presenvative)  

2.4 Pertanian organik modern Beberapa tahun terakhir pertanian organik modern masuk dalam system pertanian di

Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan system produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang. Dalam system pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh Negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk pertanian organik harus dikembalikan ke Negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya. Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak di sertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen.sertifikasi pertanian organik dapat di bagi menjadi dua kriteria,yaitu:

1.sertifikasi lokal untuk pangsa pasar dalam negeri.

2.Kegiatan pertanian ini masi mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintesis dalam jumlah yang minimal low external input sustainable agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintesi

3.Sertifiksi internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri Misalnya,sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan,tempat penyimpanan produk organik,bibit,pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik. Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan system pertanian organic di Indonesia antara lain :

1. Tanaman pangan

2. Hortikultura

Page 8: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

3. perkebunan

4. tanaman rempah dan obat

5. peternakan

Alasan kesehatan dan kelestarian alam menjadikan pertanian organik sebagai salah satu alternatif pertanian modern.petani organic mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari input bahan sintetik,baik berupa pupuk,herbisida,maupun pestisida sintetik.namun,petani sering mengeluhkan hasil pertanian organik yang produktuvitasnya cenderung rendah dan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.masalah ini sebenarnya dapat diatasi dengan memanfaatkan bioteknologi berbasis mikroba yang di ambil dari sumber-sumber kekayaan hayati.  

2.5 Tantangan Pertanian Organik, Di Bidang Riset, Ekonomi Dan Lingkungan

Berbagai permasalahan seputar pertanian organik dapat diatasi dengan kesungguhan petani dengan bantuan pemerintah dalam memfasilitasinya, dengan demikian di harapkan sistim pertanian organik dimasa yang akan datang dapat berkembang secara alternatif pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri.untuk itu diperlukan penelitian mendalam terhadap sistim pertanian organik ini. Banyak bidang penelitian yang terkait dalam mendukung pertanian organik. Dimulai dari kajian tentang penyediaan mikroba yang dapat mendekomposisi bahan organik dalam waktu singkat, sehingga penyediaan pupuk organik dapat terpenuhi kemudian pengetahuan tentang kesesuaian tanaman yang di tanam secara multikultura, dan pemutusan siklus hama dengan rotasi tanaman. Hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang dapat menjelaskan hal tersebut, petani hanya mencoba-coba dari beberapa kali pengalaman mereka bercocok tanam tersebut. Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alami merupkan hal terhebat dalam system pertanian. Kegagalan panen merupkanancaman besar buat petani, sehingga saat dibutuhkan riset tentang bahan alami yang mengandung bahan insektidida dan penerapannya dalam pertanian. Pengetahuan akan perbaikan lahan dengan system pertanian organik sudah diketahui, namun sejauh mana system ini menjaga keberlangsungan lahan pertanian perlu diketahui melalui penelitian neraca hara dalam jangka waktu panjang. Kajian di segi pemasaran dan ekonomi juga akan sangat berperan dalam menembus pasar internasional produk organik Indonesia.

Page 9: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

Tahapan Membangun Tanah SuburDalam membangun tanah menjadi lebih baik kesuburannya ada beberapapertanyaan yang perlu dibahas antara lain: dapatkah cover crop dimasukkan kedalam sistem rotasi tanaman? Bagaimana tanaman residu tinggi atau tanamanrumput tahunan? Adakah sumber ekonomis dari bahan organik atau pupuk alam didaerahmu? Adakah cara untuk mengurangi pengolahan tanah dan pupuk N buatan?Di mana sesuatu hal memungkinkan untuk dikerjakan, bahan pembenah tanah daribahan organik dapat ditambahkan untuk menyuplai bahan organik dan hara tanaman.Hal ini terutama berguna untuk memenuhi hara tanaman di mana pupuk organik danbahan pembenah tanah digunakan.Dimulai dengan uji tanah dan analisis hara bahan kita dapat membanguntanah menjadi lebih baik. Mengetahui jumlah hara yang dibutuhkan oleh tanamanmerupakan petunjuk jumlah bahan pembenah yang harus diaplikasikan dan dapatmenyebabkan pengurangan yang signifikan dapal pembelian pupuk buatan.Komposisi hara bahan organik dapat berubah-ubah, yang merupakan dasar untukmenentukan jumlah yang dibutuhkan menyesuaikan dengan hasil analisis. Selainmengandung hara utama tanaman, pupuk organik dapat menyuplai unsur mikroesensial bagi tanaman. Kalibrasi yang tepat dari peralatan alat penyebab pupukmerupakan hal yang penting untuk menjamin tingkat aplikasi yang akurat.

Penggunaan Pupuk Kotoran HewanPupuk alam merupakan bahan pembenah tanah yang paling tepat, karenamemberikan bahan organik dan hara dan N dalam pupuk kotoran hewan bergantungpada makanan yang dikonsumsinya, jenis alas kandang yang digunakan (jika ada),dan apakah pupuk tersebut diaplikasikan sebagai padatan atau cairan. Tingkatpemberian pupuk kotoran ternak susu sebesar 20 – 60 ton per ha atau 4000 – 11.000galon cairan untuk jagung. Pada tingkat pemberian ini tanaman akan memperolehantara 50 – 150 kg N tersedia per hektar. Apalagi sejumlah besar C akanditambahkan ke dalam tanah, mengakibatkan tidak ada kehilangan bahan organiktanah. Residu tanaman yang tinggi tumbuh dari lahan dengan aplikasi pupuk alamdan meninggalkan tanah akan juga mendukung bahan organik.Namun, masalah yang umum dengan menggunakan pupuk alam sebagaisumber hara tanaman adalah bahwa tingkat aplikasi biasanya didasarkan padakebutunan N tanaman tersebut. Karena beberapa pupuk alam mempunyai cukupbanyak P sebagaimana N uang terkandung dalam pupum alam tersebut, sehinggadapat menambah kandungan P tanah. Sebagai contoh kotoran ternak ayam broilerdapat mengandung kira-kira 25 kg N dan P dan kira-kira 20 kg K per ton.

Penggunaan KomposPengomposan bahan organik dan pupuk alam di tingkat petani merupakansuatu cara yang tepat untuk menstabilkan kandungan hara. Pupuk alam yang

Page 10: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

dikomposkan juga lebih mudah ditangani, tidak terlalu menumpuk, berbau lebih baikdaripada pupuk segar (mentah). Sebagian besar hara dalam pupuk segar merupakanbentuk yang tidak larut dan tidak stabil. Bentuk yang tidak stabil tersebut lebihmemungkinkan untuk mengalir di permukaan bersama dengan aliran air jikadiaplikasikan di permukaan tanah atau tercuci jika dibenamkan ke dalam tanah.Kompos tidak sebagus sumber hara yang siap tersedia, tetapi kompos melepaskanhara-haranya secara perlahan-lahan, dengan demikian meminimalkan kehilangan.Kompos yang berkualitas mengandung lebih banyak humus daripada komponenmentahnya, karena dekomposisi awal telah terjadi selama proses pengomposan.Tidak seperti halnya pupuk alam, kompos dapat digunakan di hampir tingkatpemberian tanpa membakar tanaman. Contoh nyata dalam budidaya tanaman di potdi rumah kaca menggunakan kompos sebesar 20 – 30%. Kompos seharusnya juga28dianalisis di laboratorium untuk menentukan kandungan haranya dan menjaminbahwa kompos tersebut efektif digunakan untuk menghasilkan tanah dan tanamanyang sehat dan tidak secara berlebihan sehingga dapat memberikan kontribusinegatif terhadap polusi air.Pengomposan juga mengurangi isi bahan organik mentah, terutama pupukkotoran hewan, yang seringkali mempunyai kandungan air yang tinggi. Namun,semakin kecil dan semakin mudah ditangani, kompos dapat menjadi mahal.Pengomposan di tingkat petani dapat mengurangi biaya dibandingkan denganmembeli kompos jadi.Penanaman Cover crop dan Pupuk HijauBerbagai jenis tanaman dapat ditanam sebagai tanaman penutup tanah (covercrop). Beberapa dari jenis cover crop yang umum digunakan adalah tanamanrumput-rumputan, tanaman legum. Tiap-tiap jenis tanaman mempunyai kelebihansatu dengan lain dan berbeda dalam hal tingkat adaptabilitasnya. Tanaman penutuptanah dapat mempertahankan atau meningkatkan bahan organik tanah jika merekadiijinkan tumbuh cukup lama untuk menghasilkan dedaunan yang banyak.Untuk cover crop legum memberikan tambahan N ke dalam tanah yangcukup dapat dipertimbangkan untuk tanaman berikutnya; sehingga tingkat aplikasiN dapat dikurangi. Bila rumput-rumputan digunakan sebagai cover crop, diperlukanpenambahan N untuk menggantikan N yang diikat akibat tingginya kandungan Corganikresidu rumput-rumputan. Cover crop juga berfungsi menekan pertumbuhangulma, membantu memutuskan siklus pestisida, melalui tepungsari dan nektarmemberikan sumber makanan bagi serangga yang bermanfaat. Cover crop jugadapat mendaur ulang hara-hara dalam tanah, membuatnya tersedia bagi tanamanberikutnya sebagai pupuk hijau.

Pengolahan Tanah KonservasiWalaupun pengolahan tanah sudah menjadi praktek yang umum padakebanyakan sistem produksi pertanian, namun pengaruhnya terhadap tanah dapatmenjadi kontra produktif. Pengolahan tanah meratakan permukaan tanah dan

Page 11: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

merusak aggregasi tanah secara alami dan terowongan-terowongan yang dibuat olehcacing tanah. Porositas dan infiltrasi air menurun akibat tindakan pengolahan tanah.Lapisan bajak akan terbentuk akibat pengolahan tanah yang intensif, terutama jikatanah dibajak dengan peralatan berat dalam kondisi basah. Tanah yang diolahmenjadi lebih peka terhadap erosi dibandingkan dengan tanah yang tertutup residutanaman. Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkandiatas akibat pengolahan tanah konvensional, maka saat ini telah dikembangkanpengolahan tanah konservasi yang meliputi Tanpa Olah Tanah, Pengolahan tanahdalam barisan tanam (ridge till), dan pengolahan tanah pada lubang tanam (zone till).Pada dasarnya pengolahan tanah konservasi merupakan pengolahan tanahyang meninggalkan residu tanaman sebelumnya pada penanaman tanamanberikutnya. Manfaat dari pengolahan tanah konservasi adalah mengurangi erositanah dan memperbaiki retensi air tanah, sehingga tanaman lebih tahan terrhadapkekeringan ketika musim kemarau. Manfaat tambahanya adalah dapat mengurangi

penggunaan bahan bakas, meningkatkan fleksibilitas penanaman dan pemanenan,mengurangi kebutuhan tenaga kerja, dan memperbaiki kondisi fisik tanah.Pada pengolahan tanah konservasi proses pencampuran tanah terjadi lebihsedikit, sehingga mempengaruhi bentuk dan penempatan pupuk dalam tanah. Pupukakan tetap tinggal pada permukaan tanah. Residu-residu tanaman yang berada dipermukaan tanah menyebabkan tanah tetap lembab, merangsang pertumbuhan akardi sekitar permukaan tanah dan memperbaiki serapan hara dari lapisan tanah dibawahnya. Pengolahan tanah konservasi terutama Tanpa Olah Tanah dapatmengurangi ketersediaan N dengan menambah jumlah N yang diikat oleh lapisantanah atas, meningkatkan pencucian dan volatilisasi, dan menurunkan rata-ratatemperatur tanah. Pemberian N pada lapisan tanah yang lebih dalam dan inhibitorNitrifikasi akan dapat mengurangi masalah ini

Pengintegrasian (Keterpaduan)Kombinasi peternakan dan aktivitas pertanian telah banyak membantu petaniseluruh dunia di masa lalu, dengan menggunakan kotoran ternak sebagai pupukuntuk tanaman, dan residu tanaman digunakan sebagai pakan ternak. Umumnyakebanyakan dari pupuk kehilangan setengah dari kandungan nitrogennya sebelummenjadi nitrat tersedia bagi tumbuhan. Jumlahnya menjadi tidak cukup jika populasitanaman meningkat, sehingga pupuk kimia dan makanan buatan harus digunakan,keuntungan petani yang kecil menjadi merosot.Pemaduan perikanan dalam petenakan dan pertanian akan memperbaiki baikpersediaan pupuk maupun pakan, dan nilai pasar yang lebih tinggi dari ikan sebagaibahan pangan. Secara teknis, penambahan yang penting dari siklus kedua yangdihasilkan oleh kotoran ikan memberikan keuntungan pada proses yang terintegrasi.Hal ini telah dicatat oleh M.Prein dari ICLARM Malaysia dalam ”Integration of

Page 12: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

Aquaculture into Crop-Animal Sistems in Asia”.Perlu dicatat bahwa yang pertama dari siklus kedua dari nutrisi yangdihasilkan dari peternakan digunakan untuk memupuk pertumbuhan berbagaiplankton alami di kolam yang nantinya menjadi makanan ikan. Hasil ikanmeningkat tiga sampai empat kali lipat seperti yang terjadi di Cina, Thailand,Vietnam, India dan Bangladesh. Ikan, setelah mengkonsumsi plankton, akanmenghasilkan kotoran mereka sendiri yang dikonversi secara alami ke dalam siklusbahan makanan yang kedua, yang kemudian digunakan untuk memupuk berbagaitanaman yang terapung di permukaan air, seperti yang dilakukan di sebagian NegeriCina.Sekalipun ini telah menjadi suatu langkah kemajuan, masih memerlukanbeberapa masukan eksternal untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan posesagroindustri. Maka dari itu tidaklah cukup untuk mengangkat petani kecil keluar darikemiskinan, oleh karena meningkatnya biaya-biaya produksi, seperti pupuk kimia,bahan bakar dan makanan buatan, yang mempunyai efek kurang baik pada hasil danmutu, proses produksi dan ekonomi pertanian. Inovasi lebih lanjut untukpeningkatan produktivitas sangat diperlukan untuk mendukung kesempurnaan sistempertanian terpadu. Ini adalah apa yang sedang diupayakan oleh ZERI (ZeroEmission Research Initiative) suatu Sistem Biomas Terpadu/Integrated BiomasSistem (IBS), seperti didokumentasikan oleh Gunter Pauli dalam ”Upsizing".

Peran dan Efek Berbagai Komponen Sistem Pertanian TerpaduPeternakanPeternakan besar atau kecil yang memproduksi susu, telor atau dagingmemerlukan pemberian makanan yang seimbang tiap hari. Sesuatu yang berhargabahwa di samping tempat tinggal yang nyaman dan terjaga kebersihannya, merekaharus mempunyai keseimbangan ransum yang baik untuk menghasilkan produkmakanan berkualitas.Peternakan juga menghasilkan kotoran/sampah setiap hari, yang merupakansumber daya dapat diperbaharui yang berharga dan akan medukung keberlanjutanaktivitas pertanian di tempat itu, bahkan tanpa masukan eksternal seperti bahanbakar fosil, pupuk kimia dan makanan buatan. Di seluruh dunia, yang belakangantelah dipercaya dapat meningkatkan hasil dan bahkan kualitas tetapi dengan biayalebih besar. Tetapi kebanyakan petani pada strata rata-rata dan petani miskin tidakdapat mengusahakannya, sementara petani-petani pertanian terpadu menjadi kayadengan hasil pertanian mereka.Bagaimanapun, makanan tetap merupakan masalah serius baik dalamkuantitas maupun kualitas. Kebanyakan makanan dapat diproduksi dari tanaman,tanaman dan pemrosesan residu tanaman, dengan atau tanpa pengolahan lebih lanjutuntuk pemeliharaan atau peningkatan, tetapi beberapa bahan seperti cacing tanah,ulat sutera, jamur, serangga dan organisme lain juga perlu dijaga kestabilannya,karena beberapa di antara mereka genap memproduksi bahan-bahan bernilai tinggi

Page 13: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

seperti sutera dan jamur.Alat PengomposAlat pengompos dapat berupa alat sederhana seperti sepasang tas plastikdengan kapasitas 5 m3 atau drum bervolume 200 liter untuk lahan yang kecil, ataustruktur baja/beton bertulang dengan UASB (upflow anaerobik sludge blanket) untukefisiensi yang maksimum bagi lahan yang besar atau perusahaan industri.37Alat pengompos tersebut akan mengolah kotoran/sampah organik melaluiisolasi, penyelesaian (settling), pencernaan (digestion), pencairan (liquefaction) danpemisahan cairan (solid/liquid separasion), kemudian menghasilkanendapan/sedimentasi dalam tangki, untuk mengurangi BOD (Biochemical OxyangenDemand), jika diukur kandungan bahan organik mencapai 60% atau lebih. Substratini secara biologis kondisinya sangat baik, dengan bakteri yang methana, yang secaraalami terdapat dalam perut manusia dan binatang berdarah panas.Gambar 2. Alat Pengompos (Decomposter)Ketika sampah segar dimasukkan dalam alat pengompos, bakteri ”makan”kandungan bahan organiknya dan mengubah bentuk amoniak (NH3) dan nitrit (NO2)yang tidak stabil ke bentuk nitrat (NO3) yang stabil, yang merupakan nutrisi yangsiap digunakan sebagai pupuk. Setelah itu hanya memerlukan pembalikan danpembersihan bahan yang mengapung di permukaan dan dimasukkan pipa denganbantuan penghisap, tanpa penambahan energi atau bahan-kimia.Ketika kotoran/sampah ditambahkan, mesin pengompos menghasilkan biogasyang berlimpah, suatu campuran 2/3 gas metan dan 1/3 gas asam-arang (CO2), yangmerupakan suatu sumber energi dapat diperbaharui dan cuma-cuma bagi petanidan pengguna industri. Perkebunan besar, pengemas daging dan ikan, tempatpenyulingan, dan berbagai agro-industri kini dapat memenuhi kebutuhan energisendiri, di samping mempunyai nutrisi dalam jumlah banyak untuk pemupukantambak ikan, dan ”fertigation” (pemupukan melalui air irigasi) bagi tanaman.OksidasiProses oksidasi ini merupakan proses yang murah dalam bak secara aerobik(dimana oksigen terlarut dapat berasal dari atmosfer atau yang diproduksi oleh38ganggang alami melalui fotosintesis) dengan pengurangan 30% BOD. Sehinggaalirannya akan siap untuk masuk ke dalam tambak ikan. Daerah tropis (sedikit disubtropik), merupakan daerah subur penghasil protein dari ganggang chlorella,sehingga merupakan sumber oksigen cuma-cuma untuk makanan tambahan bagiayam, itik dan angsa.Gambar 3. Pengaliran Gas Oksigen melalui PipaTambak (Kolam Ikan)Beberapa sisa bahan organik dari kotoran ternak akan segera dioksidasi didalam tambak, dengan efek kurang baik pada populasi ikan yang besar. Lebih dariitu, nutrisi siap tersedia untuk menghasilkan pertumbuhan yang subur dari berbagai

Page 14: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

plankton yang berbeda sebagai sumber makanan bagi 5-6 jenis ikan. Tidak perlumakanan buatan, kecuali rumput yang tumbuh di situ sebagai makanan bagi ikanikanherbivora (herbivorous fish).Gambar 4. Kolam IkanSeperti telah disebutkan, ikan menghasilkan kotoran mereka sendiri yangsecara alami akan berfungsi dalam siklus nutrisi yang kedua, yang kemudian39digunakan oleh tanaman yang tumbuh di kolam. Produktivitas yang tinggi seperti initidak ditemukan dalam sistem pertanian lain.Dalam Sistem Pertanian Terpadu, fermentasi beras atau biji-bijian lain,digunakan untuk produksi alkohol, atau ulat sutera dan kotorannya digunakan dalamserviculture, semua tersedia untuk siklus nutrisi yang ketiga dalam kolam,menghasilkan produksi ikan dan tanaman lebih tinggi, dengan ketentuan bahwa mutuair tidak mempengaruhi. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut diperlukan untukmenemukan inovasi-inovasi baru dalam penggunaan/penyerapan nutrisi dalamsistem perikanan, budidaya ikan dan tanaman, sebab bagian yang tak terpakaipotensial sebagai polutan. Ada juga kemungkinan untuk menggunakannya sebagaipupuk kering.Lahan TanamanSPT mempunyai situasi berlawanan di mana dalam SPT ada banyak pupuk,sementara dalam sistem yang lain kekurangan, sehingga dibutuhkan cara lain dalampenggunaannya. Terlepas dari tumbuhnya tanaman merambat di tepi kolam, yangdibiarkan tumbuh menjalar di sekitar tambak, beberapa negara-negara sudah berhasilmenumbuhkan beberapa jenis sayuran yang terapung di permukaan danau dansungai. Sementara yang lain sudah menanam biji-bijian, buah-buahan dan bungadiatas bambu atau pipa polyurethane panjang yang mengapung di atas hampirseparuh permukaan air tambak, tanpa mengganggu budidaya 5-6 macam ikan yangada dalam kolam tersebut.Gambar 5. Sistem Pertanian Terpadu40Budidaya tanaman sekitar tambak dapat meningkatkan hasil tanaman denganpenggunaan hampir setengah juta hektar dari tambak ikan dan danau di Cina.Semuanya ini mungkin dilakukan karena berlebihnya nutrisi dari Sistem PertanianTerpadu.Pola penanaman juga diperbaiki dengan budidaya tanaman air (aquaponicculture). Sebagai contoh, padi ditransplanting dalam 12 modul, satu setiap minggu,dan dibiarkan berkembang dalam kolam tanpa irigasi dan pemupukan, ataumelakukan penyiangan, dalam waktu 12 minggu akan masak (dewasa). Padaminggu ke-13, padi dipanen dan bibit semaian ditanam lagi untuk memulai siklusbaru. Hal tersebut memungkinkan untuk 4 kali penanaman padi dalam setahun.Contoh lain adalah pada teknik budidaya hidroponik buah-buahan sayursayurandalam deretan pipa berbentuk bersegi tiga, dan diberi nutrisi yang berasal

Page 15: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

dari mineral di kolam, ditambah dengan unsur-unsur yang hilang, semua diserap olehtanaman. Rangkaian ini memberikan hasil lebih tinggi per unit area permukaanbangunan hidroponik.Aliran terakhir disalurkan pembuangan di mana tumbuhan makrofit seperti:Lemna, Azolla, Pistia, dan bahkan sejenis bunga bakung air yang menyerap unsurunsurhara seperti nitrat, fosfat dan kalium sebelum air yang murni dilepaskan keaquifer.ProsessingSatu masalah besar dalam pemasaran hasil pertanian adalah turunnya hargaketika hasil pertanian berlimpah, dan kerugian besar disebabkan karena produk tidakterjual. Proses sederhana seperti pengasapan, pengeringan, penggaraman,perendaman dalam larutan gula (sugaring), pengawetan, dan lain lain harusdiajarkan kepada petani agar produk yang melimpah tadi tidak rusak. Dengankondisi energi biogas yang ada, mereka sekarang mampu melakukan pengolahanhasil pertanian untuk memberikan nilai tambah produk tersebut.Pentingnya sumber yang cukup seperti energi biogas gratis dalam SistemPertanian Terpadu tidak cukup memberi penekanan, ketika kebanyakan negaranegarakekurangan sumber daya penting ini untuk kepentingan ekonomi danpembangunan sosial, terutama di wilayah-wilayah terisolasi. Biogas tetap tersediaketika bahan bakar fosil habis.41Residu/SampahDalam SPT, banyak dihasilkan biomas seperti sludge (kotoran cair),ganggang mati, macrophytes, sisa panen dan sisa prosesing. Dengan pertimbanganbahwa peternakan hanya menggunakan 15-20% makanan yang mereka konsumsi,dan mengeluarkan sisa dalam kotoran mereka, kandang menjadi tempat kaya bahanorganik. Semua harus didaur ulang (recycle) agar dapat digunakan lagi, hal yangbetul-betul dilakukan dalam Sistem Pertanian Terpadu.Kotoran cair (sludge), ganggang, macrophytes, sisa prosesing dan panendimasukan kantung plastik, disterilkan dengan uap (steam) lalu menghasilkan energibiogas, kemudian disuntikan melalui lubang-lubang untuk budidaya jamur yangbernilai ekonomi tinggi. Enzim jamur tidak hanya memecah lignin-selulosa (lignocellulose)untuk melepaskan kandungan nutrisi, tetapi juga memperkaya residutesebut sehingga mudah dicernak dan bahkan menjadi makanan yang lebih ”lezat”bagi ternak. Sisa residu berserat tetap dapat digunakan untuk kultur cacing tanah,yang kemudian menyediakan makanan dengan protein khusus bagi ayam. Residuakhir, meliputi cacing yang berlimpah, dikomposkan dan dimanfaatkan untukperbaikan kelembaban dan aerasi tanah.KesimpulanTidak ada keraguan sama sekali dari semua manfaat yang diberikan kepadapetani kecil, petani medium atau petani besar dari Sistem Pertanian Terpadu (SPT),melalui daur ulang sampah tak terpakai sebagai sumber daya dapat diperbaharui,

Page 16: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

menyediakan bahan-bahan penting seperti pupuk, makanan ikan dan ternak sertabahan bakar yang dapat membuat bertani beraktivitas secara ekonomis danberkelanjutan secara ekologis. Dengan mengabaikan konsep SPT, oleh karenaketidak-tahuan penjahat atau prasangka buruk, petani akan tetap miskin dandirampas semua keuntungannya yang merupakan hak asasi dari setiap orang baikpria maupun wanita, anak-anak di muka bumi ini, yang mempunyai sumber dayayang cukup untuk semua orang, sekarang dan untuk generasi masa depan.42Gambar 6. Lahan Tanaman dan PerikananPersyaratan Tanaman OrganikDefinisi pertanian organik menurut Florida Organik Certification Programadalah: ”sistem produksi pangan yang didasarkan pada metode dan praktekpengelolaan lahan pertanian dengan pemanfaatan rotasi tanaman, recyclingsampah organik, aplikasi mineral alami untuk menjaga kesuburan tanah, dan jikaperlu pengendalian jasad pengganggupun secara biologi”. Menurut Budianto(2002): ”pertanian organik merupakan cara memproduksi bahan pangan denganmenggunakan bahan-bahan alami baik yang diberikan melalui tanah maupunsecara langsung kepada tanaman dan hewan”.Tidak semua tanaman jenis tanaman dapat ditanam sebagai tanaman organik.Di Amerika, beberapa lahan pertanian sudah disertifikasi untuk tanaman organik. Dinegara bagian selatan dan barat Amerika misalnya, jeruk menjadi komoditas buahorganik. Di negara bagian tengah (pusat) lebih banyak sayur-sayuran dan buahbuahanyang dibudidayakan secara organik.Beberapa persyaratan tanaman yang akan ditanam dalam sistem pertanianorganik, antara lain:1. Mempunyai nilai ekonomis tinggi:Sebenarnya keputusan pemilihan tanaman organik merupakan keputusanekonomis dan sangat personal. Selain itu pangsa pasar (market acceptability)menjadi salah satu alasan untuk memutuskan tanaman apa yang akan ditanam.Berdasarkan pangsa pasar yang ada saat ini dan potensi ekspornya, komoditas43perkebunan yang mempunyai prospek untuk dibudidayakan secara organik diIndonesia adalah: tanaman rempah (lada, panili, kapulaga, kayu manis danpala), tanaman obat (jahe), tanaman minyak atsiri (nilam dan serai wangi), sertatanaman perkebunan lain seperti jambu mente, kelapa, mlinjo.2. Kesesuaian antara tanaman dengan jenis tanah dan kondisi lingkungan:Tanah-tanah ideal untuk menumbuhkan sayuran organik adalah drainase baik,kedalaman tanah cukup dan mempunyai kandungan bahan organik yang relatiftinggi. Pada tanah-tanah berpasir di Florida, penambahan mulsa dan komposselama 3 tahun atau lebih dapat menghasilkan produksi tanaman organik yangbaik.Upaya pengembangan pertanian organik di Indonesia memerlukan lahan yang

Page 17: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

memiliki karakteristik tertentu, yaitu terbebas dari zat kimia buatan pabrik yangberasal dari pupuk buatan, pestisida serta bahan-bahan lain seperti soilconditioner dan amelioran. Berdasarkan persyaratan teknis tersebut, makasebagian besar lahan pertanian yang ada saat ini kurang sesuai dan tidak dapatdigunakan untuk mengembangkan pertanian organik. Badan Litbang Pertaniansedang menyusun peta perwilayahan komoditas pertanian unggulan nasional,yang diharapkan dapat bermanfaat untuk upaya pemilihan lokasi usaha tani,termasuk pertanian organik.3. Tahan terhadap hama dan penyakit tanaman:Penggunaan tanaman yang mempunyai ketahanan terhadap penyakit merupakansalah satu metode pengelolaan jasad pengganggu yang paling efektif danekonomis.

PUPUK ORGANIKPupuk organik merupakan kunci dalam pengelolaan tanah berkelanjutansistem pertanian organik. Sumber pupuk, dalam praktek-praktek pertanianberkelanjutan dapat diperoleh dari kegiatan rotasi tanaman, tanaman penutup tanah,pupuk hijau, pengapuran, dan bahan alami lainnya; atau penggunaan pupuk sertabahan pembenah tanah ramah lingkungan.Dalam sistem pertanian organik, pupuk organik yang sering digunakanadalah berupa kotoran ternak yang dikenal dengan pupuk kandang; biasanyadiaplikasikan ke lahan baik dalam kondisi segar/kering ataupun setelah menjadikompos. Berikut ini akan diuraikan manfaat dan kerugian penggunaan pupukkotoran ternak terutama pupuk kotoran ternak segar, sekaligus sebagai persyaratanaplikasi pupuk organik ke lahan pertanianMasalah dan Solusi Penggunaan Pupuk Kotoran Ternak dalamBentuk Segar (Mentah) sebagai Persyaratan PenggunaanKotoran ternak segar merupakan sumber pupuk alami untuk produksitanaman organik yang paling baik. Bahan ini menyuplai bahan organik dan unsurhara, serta merangsang proses biologi di dalam tanah yang membantu membangunkesuburan tanah. Namun dalam aplikasinya ada beberapa hal yang perlumendapatkan perhatian yang berhubungan dengan kualitas produk, kontaminasi,ketidak-seimbangan kesuburan tanah, masalah gulma dan bahaya polusi.KontaminasiBeberapa pupuk alam mungkin mengandung hormon-hormon residual,antibiotik, pestisida, organisme penyakit, dan zat-zat yang tidak diinginkan. Bilasenyawa-senyawa ini dapat dieleminasi melalui pengomposan aerobik padatemperatur tinggi, maka praktek penggunaan bahan ini direkomendasikan pada leveldi mana kontaminan organik berada dalam jumlah minimum. Peringatan inidisarankan berdasarkan hasil penelitian bahwa bakteri Salmonella dan E. coliditemukan pada saat proses pengomposan. Kemungkinan penyebaran penyakit

Page 18: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

kepada manusia telah mematahkan semangat penggunaan pupuk alami segar65(demikian juga kompos) yang diaplikasikan sebelum tanam atau saat tanam padatanaman sayur-sayuran, terutama tanaman yang biasanya dikonsumsi bagianvegetatifnya.Beberapa hal yang disarankan kepada petani terkait dengan penggunaanpupuk alam segar atau masih mentah adalah :1. Mengaplikasikan pupuk kotoran hewan paling sedikit sebelum panentanaman sayuran yang akan dimakan tanpa dimasak. Jika memungkinkan,hindari pemupukan setelah tanam. Disarankan pemberian dengan caradisebar.2. Jangan menggunakan pupuk kotoran anjing, kucing, atau babi dalam bentuksegar atau kompos. Spesies ini mengandung banyak parasit bagi manusia.3. Cucilah seluruh produk yang digunakan sebagai pupuk yang diambil darilahan sebelum digunakan. Beberapa orang (anak-anak, orang tua yang tidakmemiliki sistem kekebalan tubuh) terutama yang peka terhadap penyakityang terbawa dalam makanan seharusnya menghindari produk yang tidakdimasak. Sehingga kadang-kadang produk organik yang berasal dari pupukkotoran hewan ini lebih berbahaya daripada produk pangan lainnya yangberedar di pasaran. Hal ini suatu tantangan bagi petani-petani organik.Temuan-temuan ini memberikan peringatan pada industri pertanian organikdan untuk selalu melakukan kontrol terhadap kerusakan produk organik, meskipunkenyataannya bahwa pernyataan ini belum dibuktikan secara ilmiah.Tidak seperti halnya petani konvensional, yang hanya mempunyai pedomanyang aman mengenai penggunaan pupuk, petani organik yang disertifikasi harusmengikuti protokoler yang ketat. Pupuk mentah tidak boleh diaplikasikan untuktanaman pangan dalam waktu 120 hari dari panen di mana bagian yang dikonsumsiberada dalam kontak dengan tanah (misalnya sayuran, stroberi dll). Pupuk mentahjuga tidak boleh diaplikasikan untuk tanaman pangan dalam waktu 90 hari daripanen di mana bagian yang dikonsumsi tidak kontak dengan tanah (misalnyatanaman biji-bijian, pohon buah-buahan). Persyaratan ini tidak berlaku untuktanaman pakan ternak dan serat.Zat organik bukan hanya merupakan kontaminan yang ditemukan dalampupuk kotoran ternak. Logam-logam berat dapat menjadi masalah, terutama bilasistem produksi skala industri digunakan.66Kualitas ProdukTelah diketahui bahwa penggunaan pupuk mentah yang tidak tepat dapatberpengaruh negatif terhadap kualitas tanaman sayuran seperti kentang, mentimun,wortel, lobak, kubis, brokoli dll. Pada saat terjadi penguraian dalam tanah, pupuktersebut melepaskan senyawa kimia seperti skatol, indol dan senyawa fenol lainnya.Bila diserap oleh tanaman yang sedang tumbuh, senyawa-senyawa ini dapat

Page 19: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

memberikan bau busuk dan rasa yang tidak enak pada tanaman sayuran. Olehkarena itu, pupuk mentah seharusnya jangan diaplikasikan secara langsung padatanaman sayuran, melainkan disebar langsung pada tanaman penutup tanah yangditanam sebelum musim tanam.Ketidak-seimbangan Kesuburan TanahPenggunaan Pupuk organik mentah sering kali menyebabkan ketidakseimbangankesuburan tanah. Ada beberapa faktor penyebabnya, yaitu:1. Pupuk tersebut seringkali kaya unsur hara tertentu seperti fosfat atau kalium.Sementara unsur hara ini sangat bermanfaat bagi tanaman. Aplikasiberulang-ulang pupuk alam dapat mengakibatkan terciptanya kandungan haratertentu yang berlebihan dan dapat merusak tanaman. Sebagai contohkelebihan P dapat menggangu serapan hara lainnya seperti Cu dan Zn, dankelebihan K dapat menggangu serapan B, Mn, dan Mg.2. Pemberian pupuk alami secara terus menerus cenderung mengasamkan tanah.Ketiaka pupuk alam tersebut terurai akan melepaskan berbagai senyawaorganik yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan mineral tanah.Namun di lain pihak proses ini dapat menurunkan kandungan Ca danmenyebabkan pH tanah menurun di bawah optimum untuk pertumbuhantanaman pada umumnya. Walaupun pupuk alam juga menyuplai Ca, tetapitidak cukup untuk mengatasi kecenderungan peningkatan kemasaman tanah.Kecuali bila dalam aplikasi pupuk alam tersebut disertai pengapuran.3. Ketika pupuk segar mengandung sejumlah besar N dan garam-garamdiaplikasikan pada tanaman, maka dapat mempunyai pengaruh yang samaseperti halnya aplikasi berlebihan pupuk komersial mudah larut. Efeknyadapat menyebabkan terbakarnya akar-akar bibit tanaman yang sedangtumbuh, mengurangi ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit dan67memperpendek masa ketegaran hidupnya. Kelebihan garam seringdisebabkan oleh aplikasi pupuk alam yang berasal dari ternak yangdirangsum dengan makanan yang mengandung garam atau mentah yangditanam pada daerah dengan tingkat pencucian rendah.Untuk mencegah ketidak-seimbangan yang disebabkan oleh pupuk organik,kita harus memonitor kesuburan tanah secara kontinyu, menggunakan uji tanah yangtepat. Selanjutnya aplikasi kapur atau pupuk suplemen lainnya dan bahan pembenahtanah untuk menjamin keseimbangan tanah atau membatasi pemakaian hanya saatdiperlukan saja.Pemahaman tentang kebutuhan tanah hanyalah bagian dari solusi kendalapertanian organik. Kita harus mengetahui kandungan hara dari pupuk yangdiaplikasikan. Nilai pupuk standar seharusnya digunakan hanya untuk perkiraankasar saja. Kandungan hara yang lebih teliti dari pupuk kotoran ternak tidak hanyatergantung pada spesies ternak, tetapi juga pada rangsum makanan ternak, jenis alaskandang yang digunakan, jumlah cairan yang ditambahkan, dan cara pengambilan

Page 20: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

dan penanganan yang diterapkan.Tabel 9. Perkiraan Kandungan NPK dari Berbagai Pupuk Kotoran HewanHewan % Nitrogen % Asam Fosfat % KaliumSapi perah 0.57 0.23 0.62Sapi daging 0.73 0.48 0.55Kuda 0.73 0.25 0.77Babi 0.49 0.34 0.47Domba 1.44 0.50 1.21Kelinci 2.40 1.40 0.60Ayam 1.00 0.80 0.39Diadopsi dari Arnon, 1998. Fertilizer values of some manure. Countryside danSmall Stock J. P.75Masalah GulmaPenggunaan pupuk mentah (segar) seringkali berkaitan denganmeningkatnya gulma. Beberapa pupuk organik segar mengandung benih gulma,seringkali dari bahan alas kandang seperti jerami yang mengandung biji kecil danrumput tua. Pengomposan secara aerob pada temperatur tinggi dapat sangatmengurangi jumlah biji-biji gulma yang viable (dapat hidup). Namun dalam banyakkasus, pertumbuhan gulma yang subur menyertai pemupukan tidak berasal dari biji68gulma dalam pupuk, tetapi dari pengaruh rangsangan dari pupuk tersebut terhadapbiji-biji gulma yang ada dalam tanah. Perkembangan pesat dari gulma tersebutmungkin akibat meningkatnya aktivitas biologi, adanya asam organik, kelebihannitrat, atau beberapa perubahan lain dalam status kesuburan tanah. Namun masalahyang berhubungan dengan ketidak-seimbang kesuburan, bergantung pada spesiesgulma yang muncul. Kelebihan Kalium dan Nitrogen dapat merangsangpertumbuhan gulma. Memantau kandungan hara tanah dan pupuk yang disebarkansecara merata bertujuan untuk mengurangi kejadian masalah gulma tersebut.PolusiBila hara dalam pupuk segar atau yang dikomposkan tererosi atau tercuci darilahan pertanian, maka hara tersebut menjadi suatu masalah polusi yang cukuppotensial, selain dianggap sebagai kehilangan sumber hara bagi petani. Bila haraharatersebut seperti nitrat tercuci menuju ke groundwater (air tanah) yangdimanfaatkan oleh manusia akan muncul masalah kesehatan manusia. Bila haratersebut mengalir di air permukaan, maka dapat menyebabkan eutrofikasi padawaduk, danau, dan aliran sungai.Cara di mana pupuk dikumpulkan dan disimpan sebelum diaplikasikan dilapanganan mempengaruhi stabilisasi dan konservasi hara yang sangat berharga danbahan organik. Pengomposan merupakan satu cara yang baik dalam penangananpupuk kotoran ternak Mengurangi pupuk yang hilang karena aliran permukaan danpencucian dari lahan merupakan suatu bahan yang mencakup volume dan waktu.Aplikasi pupuk jauh sebelum kebutuhan hara tanaman sangat meningkatkan

Page 21: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

kesempatan kehilangan hara, terutama pada daerah dengan curah hujan tinggi.Pupuk Kotoran Ternak yang DikomposkanSuatu proses pengomposan yang efektif mengubah limbah hewan atauproduk mentah lainnya menjadi humus, yang bersifat relatif stabil, kaya hara, dansecara kimia fraksi organik aktif ditemukan pada tanah subur. Di dalam humusstabil tidak terkandung amoniak atau nitrat larut, tetapi sejumlah besar Nitrogenyang diikat sebagai protein, asam amino, dan komponen biologis lainnya. Unsurunsurhara lain juga stabil dalam kompos yang baik.69Pengomposan pupuk kotoran ternak mengurangi banyaknya kekurangan dankerugian yang disebabkan oleh aplikasinya dalam keadaan mentah. Kompos yangbaik adalah pupuk yang aman; kandungan garamnya rendah, tidak membakartanaman dan sesedikit mungkin menyebabkan ketidak-seimbangan hara. Pupuksemacam ini dapat diaplikasikan secara langsung dengan aman untuk pertumbuhantanaman sayuran. Banyak pupuk organik komersial tersedia didasarkan pada pupukkotoran hewan yang dikomposkan disuplemen dengan serbuk batuan alam, produksamping tanaman seperti tepung alfalfa, dan produk samping hewan seperti darah,tulang, atau tepung bulu ternak.Kualitas kompos tergantung pada pakan ternak yang digunakan. Jika tidakdilakukan penambahan bahan, seresah broiler yang dikomposkan, meskipun lebihstabil daripada seresah mentah akan memiliki kandungan fosfat tinggi dan kalsiumyang rendah. Aplikasi terus menerus dapat menyebabkan ketidak-seimbangankondisi tanah jangka panjang. Uji tanah dan kompos untuk memantau kandunganhara sangat dianjurkan.Walaupun pengomposan dapat mendegradasi kontaminan organik, namuntidak dapat mengeleminasi logam berat. Kenyataannya, pengomposan ternyatamasih mengandung logam, yang membuat kompos terkontaminasi. Hal ini lebihberbahaya daripada pupuk yang berasal dari seresah broiler, karena dalam beberapapakan ternak seringkali terkandung arsenik.Beberapa temuan baru pakan ternak juga mengandung tembaga dan dapatterakumulasi dalam pupuk kotoran ternak tersebut. Walaupun Cu merupakan unsurhara esensial bagi tanaman, namun bila dalam jumlah yang berlebihan dapatmenyebabkan racun.Menurut peraturan standar pupuk organik internasional, kompos harus memenuhikriteria sebagai berikut:1. Rasio C: N awal antara 25: 1 dan 40: 1 harus tetap ada selama prosespenggilingan bahan, dan2. Temperatur antara 131oF dan 170oF harus dipertahankan selama 3 haridengan menggunakan sistem yang teraerasi statis, atau3. Temperatur antara 131oF dan 170oF harus dipertahankan selama 15 haridengan sistem pengomposan windrow (bedengan terbuka), selama periodebahan harus dibalik minimum 5 kali..

Page 22: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : perkembangan pertanian organik di Indonesia dapat menjadi suatu alternatif pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia dalam jangka panjang. Sasaran jangka pendek dari system pertanian organik ini adalah kesadaran masyarakat dan petani akan perlunya melestarikan lahan dan menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis seperti pupuk kimia dan pestisida, dan berusaha semempunya memanfaatkan bahan-bahan alam di sekitar mereka. Aplikasi sistem pertanian terpadu sangat bermanfaat karena dapat menjadi solusi bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan serta pengembangan desa secara terpadu.  

4.2 Saran

Dalam makalah ini penulis memaparkan tentang Peranan Pertanian Terpadu Sistem

Page 23: MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

DAFTAR PUSTAKA

Salikin, K.A, 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Kanisius, Yogyakarta.

Sudaratmadja, I.G.A.K., N. Suyasa dan I.G.K Dana Arsana, 2004. Subak dalam Perspektif

Sistem Integrasi Padi-Ternak di Bali. Prosiding Lokakarya Sistem dan Kelembagaan Usaha tani

Tanaman-Ternak. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Suwono, M., M.A. Yusron dan F. Kasiyadi, 2004. Penggunaan Pupuk Organik dalam Sistem

Integrasi Tanaman-Ternak di Jawa Timur. Prosiding Lokakarya Sistem dan Kelembagaan Usaha

tani Tanaman-Ternak. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Triharso, 1992. Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan Yang Berkelanjutan. ISAAA

1992.

Balai penelitian tanahan. 2004. Leaflet. Pengelolaan Lahan Budidaya Sayuran Organik BP2HP

DEPTAN. 2000. Leaflet. GO Organik 2010 Browse > Home / Daulat Pangan / 

Litbang. deptan. go.id/berita/one http://ekonomi.kompasiana.com.agribisnis/2011 Helga Willerand Minou Yussefi (Eds). http:www.soel.de/inhalte/publication IFOAM, 2005. 

http://www.ifoam.org SNI-01-6729-2002. Standar Nasional Indonesia. Sistem Pertanian Organik. Badan Standarisasi Nasional Statistic organic.2004. The Wordl of Oraganik Agriculture. Statistic and emerging Trends.