makalah msi : pendekatan psikologis dalam kajian islam

12
MAKALAH Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam Disusun guna memenuhi tugas : Mata kuliah : MSI (Metode Studi Islam) Dosen Pengampu : Maghfur Ahmad, M.Ag. Oleh 1. I’anah 232108149 2. Nailis Sa’adah 202109095 3. Robiatul Adawiyah202109096 4. Aulia Rachman 202109097 5. M. Zaenal Arifin 202109098

Upload: suikomasters

Post on 19-Jun-2015

4.056 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

MAKALAH

Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

Disusun guna memenuhi tugas :

Mata kuliah : MSI (Metode Studi Islam)

Dosen Pengampu : Maghfur Ahmad, M.Ag.

Oleh

1. I’anah 2321081492. Nailis Sa’adah 2021090953. Robiatul Adawiyah 2021090964. Aulia Rachman 2021090975. M. Zaenal Arifin 202109098

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN 2009/2010

Page 2: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

PENDAHULUAN

Psikologi sebagai ilmu terapan berkembang sejalan dengan kegunaannya.

Psikologi yang diakui sebagai disiplin yang mandiri sejak tahun 1879 ini ternyata

telah memperlihatkan berbagai sumbangannya dalam berbagai problema dan

menguak misteri hidup manusia serta mengupayakan peningkatan sumber daya

manusia (Djamaludin Anlok, 1994:1). Kajian-kajian yang khusus mengenai agama

melalui pendekatan psikologis ini sejak awal abad ke-19 menjadi kian berkembang,

sehingga para ahli psikologi yang bersangkutan melalui karya mereka telah membuka

lapangan baru dalam kajian psikologi, psikologi agama.

Page 3: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

PEMBAHASAN

1. Pendekatan Psikologi

Pada kajian ini secara spesifik akan dibahas satu pendekatan dalam studi

agama, yaitu psikologi. Beberapa pandangan para ahli sangat beragam dalam hal

ini, misalnya saja ada yang menyatakan bahwa tekanan terhadap seorang pribadi

yang kemudian melahirkan pengalaman individu yang mempunyai keterkaitan

kepada yang transenden (Tuhan). Pendapat lain, ada yang berposisi dengan

pendapat ini yang menyatakan bahwa, tekanan/pengalaman seorang individu

merupakan persoalan murni psikologi.

Beberapa pendapat para tokoh yang akan penulis uraikan secara singkat adalah :

a. William James

William James mengembangkan teori keagamaan berlandaskan pengalaman

pribadi, menempatkan agama sebagai fenomena dan intuisi sosial yang

memungkinkan untuk didekati secara psikologi. Perasaan keagamaan adalah

hal yang serupa dengan perasaan-perasaan yang lain.

b. Sigmund Freud

Menurut Sigmund Freud, agama ialah sebuah khayalan yang kemudian

dikembangkan dalam bukunya “The Future of An Illusion” (1961), agama

merupakan bagian gejala psikologi yang berupa penggabungan pengalaman

pribadi dengan pengalaman masyarakat.

c. Carl Gustav Jung

Menurutnya, agama merupakan landasan positif yang mengayomin aspek

psikologi, sebuah intuisi yang tercipta dari pengalaman keagamaan yang

Page 4: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

datang dari luar dunia manusia melewati perorangan atau kelompok

masyarakat.1

Manusia menurut terminology Al-Qur’an dapat dilihat dari berbagai sudut

pandang. Manusia disebut al-basyar berdasarkan pendekatan aspek biologinya.

Al-insan dilihat dari fungsi dan potensi yang dimilikinya, sebagai khalifah dan

mengembangkan ilmu. Kemudian manusia disebut al-nas yang umumnya dilihat

dari sudut pandang hubungan sosial yang dilakukannya. Dalam bentuk

pengertian umum, Al-Qur’an menyebut manusia sebagai Bani Adam.

Selanjutnya, manusia menurut pandangan Islam juga dipandang sebagai makhluk

psikis, menurut konsep Islam senantiasa dihubungkan dengan nilai-nilai agama.

Nafs terbagi menjadi:

1. Nafs muthmainnah yang memberi ketenangan batin,

2. Nafs ammarah yang mendorong ke tindakan negatif, dan

3. Nafs lawwamah yang menyadarkan manusia dari kesalahan hingga timbul

penyesalan.

Pendekatan psikologi terhadap kedua aspek keagamaan itu bersumber dari

pandangan aliran psikologi terhadap manusia. Aliran Behaviorisme berpendapat

bahwa perilaku manusia ditentukan oleh hukum stimulus dan respon,

mengisyaratkan bahwa perilaku agama erat kaitannya dengan stimulus

lingkungan seseorang, jadi pandangan ini bersifat kondisional (tergantung dari

kondisi yang diciptakan lingkungan). Aliran Psikoanalisis: perilaku manusia

didorong oleh kebutuhan libidonya.

Beranjak dari pendekatan, konsep Islam tentang manusia, terungkap bahwa

manusia adalah makhluk ciptaan yang memiliki hubungan makhluk khalik secara

fitrah. Dengan demikian, psikologi agama dalam pandangan Islam berawal dari

pendekatan fitrah keagamaan itu sendiri.

1) http://www.1jan28.blogspot..com/

Page 5: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

Dari berbagai sumber yang dijumpai, tampaknya memang perkembangan

psikologi agama di dunia Islam baru tampak sekitar abad 20, landasan yang telah

disediakan untuk pengembangan psikologi agama termuat dalam ajaran Islam.

Semua itu telah dipraktikkan dalam kehidupan dimasa Rasulullah saw, dan

para sahabat, yang selanjutnya dikaji dan dibukukan oleh ilmuwan muslim

dizaman klasik. Buku-buku karya ilmuwan muslim dizaman klasik, seperti tahzib

al-akhlaq, al-fauz al-ashqar oleh Abu Ali Ibn Muhammad Makawaih.2

2. Pandangan Islam Tentang Manusia

a. Istilah Manusia dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an memberikan gambaran tentang manusia sebagai berikut:

Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif, nun dan sin semacam

insan, nas atau unas.

Menggunakan kata basyar.

Menggunakan kata Bani Adam, dan Zuriyat Adam.

b. Produksi dan Reproduksi Manusia

Al-Qur’an menguraikan produksi dan reproduksi manusia ketika berbicara

tentang penciptaan manusia. Al-Qur’an tidak menguraikan secara rinci proses

penciptaan Adam sebagai manusia pertama. Al-Qur’an hanya menyampaikan

bahwa:

1. Awal manusia adalah dari tanah.

2. Bahan tersebut disempurnakan

3. Setelah proses penyempurnaan tersebut sebagai, ditiupkan padanya ruh

illahi.

c. Potensi Manusia dalam Al-Qur’an

Dengan akal dan rohani inilah Allah memberikan beberapa potensi kepada

manusia, antara lain:

Potensi untuk mengetahui nama-nama dan fungsi benda-benda alam.

2) Jalaludin, Psikologi Agama, (et. 8 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004) Hlm 45-51

Page 6: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

Pengalaman hidup di surga, baik yang berhubungan dengan kecukupan

dan kenikmatannya, maupun rayuan iblis dan akibat buruknya.

Petunjuk-petunjuk agama.

Unsur lain yang terdapat dalam diri manusia antara lain adala fitrah, nafs,

qaib, dan ruh.

d. Ciri-Ciri Manusia dalam Pandangan Al-Qur’an

Ciri-ciri manusia antara lain:

1. Manusia mempunyai raga dengan bentuk sebaik-baiknya, dengan rupa

dan bentuk sebaik-baiknya, dan diharapkan manusia menjadi bersyukur

terhadap Allah.

2. Manusia itu sebaik dari segi fitrah, ciri utama fitrah manusia adalah

menerima Allah sebagai Tuhan.

3. Ruh.

4. Kebebasan, kemauan berkehendak.

5. Akal.

6. Nafs.3

Urgensi rekonstruksi islami pada studi kejiwaan antara lain:

1. Kebutuhan untuk mengenal lebih jauh manusia.

2. Kebutuhan akan definisi.

3. Kebutuhan yang bersifat ilmiah dan untuk membangun peradaban.

4. Kebutuhan dari sisi kemanusiaan.

Sikap Al-Qur’an dan As-Sunnah Terhadap Rekonstruksi Islami Pada Kajian

Psikologi

1. Makna kata “nafs” dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Jiwa atau sesuatu yang memiliki eksistensi dan hakikat.

Nyawa yang memicu adanya kehidupan.

Suatu tempat dimana hati nurani bersemayam

Suatu sifat untuk cenderung berbuat kebaikan atau keburukan.

3) Abdul Rahman Shaleh, Mubib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (dalam Perspektif Islam), cet. 1 (Jakarta: Prenada Media, 2004) hlm. 47-62

Page 7: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

Sifat pada diri manusia yang berupa perasaan dan indera yang ditinggalkannya

ketika ia tidur.

Satu gaya bahasa yang majemuk yang berarti “saling”

2. Berpikir tentang nafs.

Untuk bisa melakukan pengamatan pada diri manusia yang mencakup semua

aspeknya, yakni fisik, akal, psikis, dan sosialnya, maka tidak cukup hanya

dengan menggunakan ilmu psikologi belaka dalam membedah ayat-ayat Al-

Qur’an yang membahas diri manusia, dibutuhkan banyak ilmu lain untuk bekerja

sama dalam merealisasikannya.

3. Mensucikan nafs.

Apabila semua penelitian dan model itu bisa diaplikasikan dan selaras dengan

islami, maka semua lebih masuk dalam cakupan melaksanakan perintah Al-

Qur’an unutk dapat mensucikan diri.

4. Menjaga nafs.

Diantaranya perintah untuk mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan

dalam Islam.4

KESIMPULAN4) Muhammad Izzudin Taufiq, Psikologi Islam, (Jakarta: GemaInsani, 2006) hlm. 54-86

Page 8: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

Islam adalah agama bagi seluruh manusia, dan bukan hanya untuk kaum

muslim saja. Itulah sebabnya mengapa rekonstruksi islami dalam kajian psikologi ini

merupakan salah satu proyek kemanusiaan. Psikologi adalah milik semua umat.

Siapapun dapat memberikan konstribusi, merekonstruksi arahnya, mengembangkan

konsepnya serta memperkaya kajiannya.

Dengan kajian psikologi islami, maka akan terjadi penyatuan antara ilmu

pengetahuan yang didapatkan melalui akal dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan

melalui wahyu.

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Makalah MSI : Pendekatan Psikologis Dalam Kajian Islam

Taufiq, Muhammad Izzuddin. 2006. Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani.

Jalaludin. 2004. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Shaleh, Abdul Rahman dan Mubib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar

(dalam Perspektif Islam). Jakarta: Prenada Media.

http://www.1jan28.blogspot.com/2010/02/pendekatan-psikologi-dalam

memahami.html