uas msi jupri

Upload: jupri-aji-zakariya

Post on 14-Jul-2015

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Analisis Sistem Pada PT. Kereta Api Indonesia (persero)Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Sisitem Informasi

Disusun oleh : M. Firmansyah (10509010) Nizar Wardhana (10509019) Jupri Aji Zakariya (10509040) Sandy Yudha Saputra (10509041)

SI-01

Manajemen Sistem Informasi

SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2011/2012

Kata PengantarPuji dan syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Manajemen Sistem Informasi tentang analisis system pada perusahaan PT.KAI(persero). Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan tugas ini. Kami sadar bahwa tugas yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan laporan ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca. Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

Bandung, 21 Januari 2012

Penyusun

Manajemen Sistem Informasi

2

Daftar IsiKata Pengantar ............................................................................................................... 2 Daftar Isi ........................................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 4 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Latar Belakang ................................................................................................ 4 Identifikasi dan Rumusan Masalah .................................................................. 4 Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 Batasan Masalah ............................................................................................. 5 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 5

BAB II OBJEK DAN METODE PENELITIAN ............................................................. 6 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. 2.10. 2.10.1. 2.10.2. 2.10.3. 2.10.4. 2.11. 2.12. 2.13. 2.14. 2.15. 2.16. 2.17. Company Profile ............................................................................................. 6 Visi dan Misi .................................................................................................. 9 Tujuan Perusahaan .......................................................................................... 9 Metode Penelitian ........................................................................................... 9 Strategi Bisnis Utama ..................................................................................... 9 Pangsa Pasar ................................................................................................. 11 Model daya kompetitif Porter ........................................................................ 12 Analisis SWOT ............................................................................................. 13 Daya Kompetitif ........................................................................................... 14 Dasar dari persaingan, kualitas, harga atau merk ...................................... 14 Dari Segi Persaingan ............................................................................. 14 Dari Segi kualitas .................................................................................. 14 Dari Segi harga ..................................................................................... 14 Penggunaan IT ...................................................................................... 15 Rantai nilai bisnis, perusahaan dan industri ................................................ 16 Mengerti dan mengelola proses bisnisnya .................................................. 17 Kompetensi inti ......................................................................................... 17 Rantai pasokan industri ............................................................................. 17 Strategi IT Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ........................ 18 Infrakstruktur IT ........................................................................................ 18 Knowledge Management ........................................................................... 20

BAB III KESIMPULAN .............................................................................................. 21 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 22

Manajemen Sistem Informasi

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Di Indonesia terdapat beberapa alat transportasi masal yang dapat digunakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah Kereta Api. PT. KERETA API INDONESIA (persero) merupakan satu-satunya perusahaan di bawah naungan BUMN yang mengelola alat transportasi kereta seluruh Indonesia. Saat ini PT. KERETA API INDONESIA (persero) memiliki 9 DAOP, 2DIVRE, dan 2 sub DIVRE yang tersebar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Dalam perjalanannya PT. KERETA API INDONESIA (persero) selalu melakukan perubahan yang cukup signifikan demi terciptanya pelayanan yang lebih baik. Salah satunya adalah memperbaiki pelayanan dan menambah armada kereta api yang ada. Akan tetapi apakah PT. KERETA API INDONESIA (persero) sudah menerapkan sistem informasi di era globalisasi ini untuk menunjang jalannya suatu proses bisnis yang baik. Salah satu cara untuk melihat apakah PT. KERETA API INDONESIA (persero) sudah menggunakan manajemen sistem informasi yang baik adalah dengan menganalisis sistem dari PT.KERETA API INDONESIA (persero) yang sedang berjalan.

1.2.

Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut : a) Apakah PT. KERETA API INDONESIA (persero) sudah menerapkan sistem informasi yang baik? b) Bila sudah, sistem informasi apa sajakah yang sudah dijalankan atau sedang dirancang untuk tercapainya proses bisnis yang baik?

Manajemen Sistem Informasi

4

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk : a) Menganalisis sistem informasi yang sudah dijalankan atau sedang kembangkan . b) Menerapakan ilmu yang sedang atau sudah dipelajari pada mata kuliah Manajemen Sistem Informasi. c) Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi.

1.4.

Batasan Masalah

Berdasarkan latarbelakang penelitian maka penulis membatasi dan membahas bagaimana penerapan sistem informasi yang sudah digunakan pada perusahaan dan manajemen sistem informasi yang sudah berjalan.

1.5.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian pada PT. KERETA API INDONESIA (persero) Jl. Pertintis Kemerdekaan No. 01 Bandung, waktu penelitian 11 25 Januari 2012.

Manajemen Sistem Informasi

5

BAB II OBJEK DAN METODE PENELITIAN2.1. Company Profile

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km. Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA. Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih

Manajemen Sistem Informasi

6

901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana. Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.

Monumen Hari Kereta Api 28 September 1945 dan Lokomotif Uap D 52099

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan

Manajemen Sistem Informasi

7

perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Periode Th. 1864 Status Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda 1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) 1945 s.d 1950 1950 s.d 1963 1963 s.d 1971 1971 s.d.1991 1991 s.d 1998 1998 s.d. 2010 DKA DKA - RI PNKA PJKA PERUMKA PT. KERETA API (Persero) IBW IBW PP. No. 22 Th. 1963 PP. No. 61 Th. 1971 PP. No. 57 Th. 1990 PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah Mei 2010 s.d sekarang PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010 IBW Dasar Hukum

Manajemen Sistem Informasi

8

2.2.Visi

Visi dan Misi

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. Misi Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

2.3.

Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan Visi perusahaan yaitu Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

2.4.

Metode Penelitian

a) Observasi b) Wawancara c) Internet

2.5.

Strategi Bisnis Utama

Kebutuhan dan keinginan masyarakat atas pelayanan transportasi dewasa ini semakin tinggi dan memuntut pelayanan lebih baik. Untuk memenuhinya, management style yang diterapkan adalah Jazz Leadership. Agar PT. KERETA API INDONESIA (Persero) menjadi besar diterapkan efisiensi dan efektivitas anggaran. Sedangkan untuk memenangkan persaingan

Manajemen Sistem Informasi

9

dari para kompetitor ditempuh penetapan target pasar, positioning produk dan penentuan segmen pasar. Sasaran, strategi, dan langkah Sasarannya adalah menjadikan Kereta Api sebagai alat transportasi yang handal dan dipercaya sehingga menjadi alternatif utama untuk transportasi, khususnya di Pulau Jawa. Strategi yang diterapkan dan target pasar yang dibidik adalah menciptakan nilai dengan memperhatikan variabel psikografi dan variabel perilaku. PT. KERETA API INDONESIA (Persero) membagi segmen pasar ke dalam beberapa tingkatan. Realisasi visi, misi, dan strategi PT. KERETA API INDONESIA (Persero) ke dalam bidang sistem manajemen kualitas pelayanan. Bukan suatu kondisi yang mudah untuk meningkatkan pelayanan PT. KERETA API INDONESIA (Persero), di tengah banyaknya persoalan teknis maupun klasik yang menggayuti satusatunya pengelola moda transportasi kereta api di negeri ini. Terlebih lagi selama ini, jajaran PT. KERETA API INDONESIA (Persero) baik mereka yang berada di pusat maupun daerah, tampaknya sudah terbiasa dengan layanan apa adanya karena memang tidak ada saingan. Banyak sekali kendala yang terjadi di dalam dunia perkeretaapian di Indonesia, yang bila dinilai kendala yang dihadapi PT. KERETA API INDONESIA (Persero) secara umum adalah sebagai berikut : Secara finansial masih kurang baik dikarenakan PT. KERETA API INDONESIA (Persero) masih menjalankan Public Service Obligation (PSO) yang melayani masyarakat sebagai angkutan massal dengan tarif yang relatif rendah dan tidak komersial. Di lain pihak pengusahaan kereta api merupakan usaha padat modal dimana sebagian besar digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana (lokomotif dan gerbong) maupun pengadaan dan pemeliharaan prasarana (rel, jembatan dan sinyal). Namun demikian PT. KERETA API INDONESIA (Persero) diminta untuk meningkatkan kapasitas angkutan, keselamatan dan kualitas pelayanannya. Kondisi prasarana kereta api (rel, jembatan dan sinyal) yang sudah tua dan kurang terpelihara dengan baik dikarenakan keterbatasan dana pemerintah, karena masalah prasarana tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah. Kondisi sarana kereta api

Manajemen Sistem Informasi

10

(Iokomotif dan gerbong) sebagian besar sudah tua (tidak efisien), karena keterbatasan dana PT. KERETA API INDONESIA (Persero) untuk melakukan replacement. Di lain pihak bisnis perkeretaapian juga belum efektif sehingga tidak menarik bagi perbankan untuk menyalurkan pinjaman investasi. Disiplin masyarakat pengguna jasa kereta api yang tidak mendukung PT. KERETA API

INDONESIA (Persero) dalam metakukan perawatan sarana dan prasarana, yang mengakibatkan angkutan kereta api menjadi kurang nyaman dan kurang aman bagi para pengguna jasa kereta api. Rendahnya kemampuan ekonami masyarakat yang selama ini menggunakan jasa angkutan kereta api sehingga tarif kereta api belum dapat menutupi biaya. Dalam pembinaan dan pengelolaan usaha PT. KERETA API INDONESIA (Persero), ada beberapa strategi yang dilakukan, antara lain: Peningkatan efisiensi melalui cost cutting program (program pengurangan biaya) dan cost reduction program (efisien biaya). Cost cutting program harus dilihat dalam sebuah pemikiran yang tepat, yaitu efisiensi yang tidak mengorbankan produktivitas serta efektivitas sebuah program. Taat azas dalam pencatatan pendapatan perusahaan untuk menghilangkan kebocoran penerimaan dan melakukan upaya-upaya untuk menghilangkan penumpang tanpa tiket. Penetrasi pasar melalui pemberdayaan angkutan gerbong non penumpang (barang/cargo/batubara, semen dll) dalam rangka memperkuat struktur usaha. Kajian terhadap rute-rute yang tidak dapat berkompetisi dengan model transportasi lain (khususnya jarak jauh), dan membuka rute-rute yang potensial.

2.6.

Pangsa Pasar

Pangsa pasar PT. KERETA API INDONESIA (Persero) memiliki target pasar dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kalangan bawah, menengah dan atas untuk keperluan transportasi dekat maupun jauh bebas hambatan. PT. KERETA API INDONESIA (Persero) membagi poduknya menjadi beberapa kelas dengan pangsa pasar yang berbeda, Untuk kelas eksekutif pangsa pasarnya berfokus pada masyarakat yang menginginkan pelayanan prima, fasilitas ekslusif dan kualitas armada yang terbaik. Sedangkan untuk kelas bisnis dan ekonomi di peruntukan bagi seluruh kalangan masyarakat yang tidak terlalu mementingkan pelayanan eksklusif yang hanya di peruntukan kelas eksekutif. Sedangkan untuk angkutanManajemen Sistem Informasi 11

kereta barang

pangsa pasarnya diperuntukan bagi perusahaan perusahaan

terutama perusahaan yang bergerak dibidang industri.

2.7.

Model daya kompetitif Porter

Model ini menyediakan pandangan umum terhadap perusahaan, pesaingnya dan lingkungan perusahaan. 1. Pesaing Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Untuk saat ini PT. KERETA API INDONESIA (Persero) hanya bersaing dengan perusahaan yang bergerak bidang jasa transportasi lain seperti jasa travel,pesawat,dll. Karena PT. KERETA API INDONESIA (Persero) ini belum ada pesaing dalam bidang jasa perkereta apian. 2. Pemain baru Pemain baru merupakan competitor baru yang sama-sama menjalankan bisnis serupa (dalam bidang jasa). Pemain baru dalam bisnis di bidang jasa transportasi yaitu angkutan kota, bis, travel, pesawat terbang, kapal laut. Namun untuk jasa perkerata apian sampai saat ini blum ada pemain baru. Tapi tidak menutup kemungkinan akan ada pemain baru dalam bisnis jasa perkereta apian. 3. Produk dan jasa pengganti PT. KERETA API INDONESIA (Persero) ini memliki produk jasa pengganti seperti kereta pariwisata, dan kereta barang ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. 4. Pelanggan Pelanggan PT. KERETA API INDONESIA (Persero) ini meliputi seluruh lapisan masyarakat karena PT. KERETA API INDONESIA (Persero) ini belum ada pesaing yang sama bergerak dibidang jasa transportasi perkeretaapian. 5. Pemasok General electric & General Motor untuk pemasok lokomotif, PT. INKA, Jepang dll.

Manajemen Sistem Informasi

12

2.8.

Analisis SWOTOPPORTUNITY OPPORTUNITY FAKTOR EKSTERNAL Masyarakat banyak menggunakan jasa kereta api Menigkatkan rasa aman 1 2 3 Munculnya pemikiran negative terhadap pelayanan STRATEGI Strenght - Opportunity 1. Masyarakat yang banyak dan harga tiket yang ekonomis menjadi peluang untuk mengajak masyarakat untuk menggunakan kereta api. 2. Biaya yang murah tetapi tetap menjaga rasa nyaman dan amandalam menggunakan kereta api. STRATEGI Strenght Threat 1. Karena banyak yangmenggunakan kendaraan pribadi PT.KAI menyediakan kereta api yang khusus barang dan penumpang. 2. Banyak transportasi yang unggul tapi harga tiket kereta lebih murah. 3 THREAT THREAT Munculnya pemadu moda yang lebih nyaman, murah dan cepat Penggunaan kendaraan pribadi yang semakin tinggi 1 2

FAKTOR INTERNAL STRENGTH Jasa transportasi yang ekonomis

Mengoptimalkan kereta api wisata

Memberikan layanan kereta api dan barang Jaringan jalan akses yang luas Memiliki Kereta wisata WEAKNESS Masalah ketepatan jadwal kereta api

STRATEGI Weakness Opportunity 1. Menghilangkan kesan negative kereta api dengan meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam berkeret api. 2. Menambah gerbong kereta api karena penduduk yang besar dan mengganti kereta tua dengan kereta baru.

STRATEGI Weakness Threat 1. Pelayanan dan keamanan kurang sehingga banyak yang memilih menggunakan mobil pribadi. 2. Rangkaian kereta api masih kurang menyebabka munculnya alat transportasi yang lebih nyaman murah dan cepat. 13

Rangkaian kereta api masih kurang Pelayanan dan keamanan masih kurang Manajemen Sistem Informasi

2.9.

Daya Kompetitif

Yang menjadi Daya kompetitif pada perusahaan

Kereta Api Indonesia

terletak

pada

angkutan penumpang dan angkutan barangnya, karena angkutan penumpang dan angkutan barang ini merupakan bisnis inti dari PT.Kereta Api Indonesia yang prospek kedepannya cukup menjanjikan.

2.10. Dasar dari persaingan, kualitas, harga atau merk

2.10.1. Dari Segi Persaingan

Pada dasarnya PT.Kereta Api Indonesia ini satu-satunya perusahaan jasa transportasi yang bergerak dibidang perkeretaapian,bisa dibilang PT.Kereta Api Indonesia memonopoli dunia perkereta apian di indonesia,jadi untuk persaingan moda transportasi sejenis bisa dibilang tidak ada, PT.Kereta Api Indonesia ini hanya bersaing dengan moda transportasi lain seperti pesawat,bis,travel dll.yang menjadi dasar persainganya tersebut dikarenakan beberapa faktor,seperti jarak tempuh,harga, kualitas perjalanan dan kualitas armada yang layak.

2.10.2. Dari Segi kualitas

PT.Kereta Api Indonesia melakukan standarisasi kualitas produknya,hal ini dilakukan agar pengguna kereta api puas dengan pelayanan,armada yang disediakan oleh PT.Kereta Api Indonesia

2.10.3. Dari Segi hargayang menjadi dasar penentuan harga di PT.Kereta Api Indonesia beracuan pada kompetiror yang bergerak dibidang transportasi(travel, pesawat, dll) dan masih menggunakan BBM bersubsidi, yang mengakibatkan harga tiket kereta api cukup tinggi dibandingkan dengan jasa transportasi yang lainnya (berdasarkan pada kemampuan dari masyarakat tiu sendiri).

Manajemen Sistem Informasi

14

2.10.4. Penggunaan IT

PT.Kereta Api Indonesia ini sudah menggunakan TI sejak beberapa tahun yang lalu,seperti penggunaan website,penggunaan perangkat computer,penjualan tiket online dan untuk saat ini PT.Kereta Api Indonesia sudah mulai menggunakan railcard untuk pembelian tiket kereta api tanpa harus mendatangi loket/reservasi distasiun,dengan penggunaan Railcard ini pengguna kereta api bisa langsung membeli tiket di railbox(sejenis mesin ATM)yang disediakan di setiap stasiun.

Manajemen Sistem Informasi

15

2.11. Rantai nilai bisnis, perusahaan dan industri

Ak tiv ita s Pe nd uk un g Ak tivi tas Ut am aLogistik SILOKA (Sistem Logistik Kereta Api)

Teknologi Ra nt ai Ni lai Pe ru sa ha an

Keuangan

Sumber Daya Manusia

Maintenance SIPERLOKA (Sistem Perawatan Lokomotif Kereta Api)

Operasional SIPOKA (Sistem Informasi operasional Kereta Api)

Pemasaran Sistem Ticketing Online

Sistem Pengadaan dan sumber daya

Sistem Manejemen hubungan pelanggan

Pemasok

Perusahaan Rantai Nilai Industri

Pelanggan

Manajemen Sistem Informasi

16

2.12. Mengerti dan mengelola proses bisnisnya

Menurut kami PT.KAI belum sepenuhnya mengelola bisnisnya dengan praktik yang terbaik ,karena sampai saat ini masih banyak kekurangan dalam pelayanannya,contoh yang paling terlihat yaitu seperti keterlamabatan kereta api, banyaknya penumpang yang tidak memiliki tiket, penumpang yang tidak menjaga asset kerta api, penumpang yang berada bukan pada tempatnya(diatap kereta),kurang tegasnya para petugas dalam menindak para pelanggar didalam kereta .

2.13. Kompetensi inti

PT. Kereta Api Indonesia terus melakukan pembenahan di semua aspek,agar pelayanan ynag diberikan kepada masyarakat bisa di maksimalkan sebaik mungkin demi terciptanya jasa transportasi yang baik, aman, dan nyaman.

2.14. Rantai pasokan industri

Untuk pasokan industri sebenrnnya PT.Kereta Api Indonesi sangat dirugikan karena sampai saat ini PT.Kereta Api Indonesia belum menggunakan bbm bersubsidi yang mengakibatkan PT.Kereta Api Indonesia harus menambah biaya operasional untuk bbm itu sendiri,sedang kan untuk basis pelanggan PT.Kereta Api Indonesia juga tidak sepenuhnya diuntungkan,walaupun sekarang sudah diberlakukan peraturan yang cukup ketat,tapi masih banyak pengguna kereta yang merugikan PT.Kereta Api Indonesia seperti para penumpang yang merusak asset ka,tidak tertib dalam berkereta api,dan pelanggaran lainnya.

Manajemen Sistem Informasi

17

2.15. Strategi IT Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Beberapa strategi IT pada PT.Kereta Api Persero : 1. Redesign Ticketing System. 2. Implementation SAP EAM (Enterprise Asset Management) and Railway Asset Management. 3. Enhanced SAP FICO (Financial And Control) and HR(Human Resource). 4. Standarize train operation and monitoring using information technology. 5. Strengthen data network at Head Quarter, DAOP, DIVRE, and Balai Yasa.

2.16. Infrakstruktur IT

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki infrastruktur teknologi informasi dalam bentuk backbone fiber optic yang digunakan untuk operasional di pulau Jawa dan sebagian pulau Sumatra. Saat ini pun sedang dilakukan pengembangan lanjutan pembangunan fiber optic untuk beberapa daerah di Sumatra. Selain telah memiliki infrastruktur jaringan, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga telah mengembangkan bebeberapa aplikasi pendukung operasional yaitu: 1. SIPOKA (Sistem Informasi Operasional Kereta Api). 2. SIPEKA (Sistem Informasi Pegawai Kereta Api). 3. SILOKA (Sistem Informasi Logistik Kereta Api). Keseluruhan aplikasi-aplikasi operasional yang ada tersebut digunakan pada masingmasing Daop untuk keperluan transaksional. Data-data operasional inilah yang kemudian digunakan oleh divisi Evaluasi Data untuk membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Stakeholder Kereta api. Seluruh data-data operasional tersebut memiliki sistem backup yang diletakkan secara terpusat dengan menggunakan backup secara real time setiap 30 detik.

Manajemen Sistem Informasi

18

Data-data transaksi tersebut di atas dikirimkan oleh DAOP ke masing-masing bidang untuk seterusnya dibuat dalam bentuk standarisasi pelaporan oleh bagian Evaluasi Data. Tugas dari bagian Evaluasi Data ini yang membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh stakeholder kereta api seperti Departemen Perhubungan dan Komisaris. Proses pengiriman pelaporan-pelaporan yang dibutuhkan oleh Departemen

Perhubungan sampai saat ini masih dilakukan secara manual dimana PT. Kereta Api Indonesia (Persero) membuat laporan-laporan tersebut dalam bentuk buku. Sementara data-data adhoc yang dibutuhkan oleh Departemen Perhubungan dipenuhi melalui telepon, email dan fax.

Kebutuhan Data Secara teknis, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berada dibawah Departemen Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terdiri atas 9 Daerah Operasi (Daops) termasuk Jabotabek dan 6 Divre. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) diharus memberikan laporan-laporan kepada Departemen Perhubungan berupa data-data yang berhubungan dengan Pendapatan, Penumpang, Barang dan Performansi. Pengelolaan laporan-laporan yang harus dibuat oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dilakukan oleh sebuah divisi khusus yang disebut dengan divisi Evaluasi Data. Divisi ini bertugas untuk mengumpulkan, mengolah dan memberikan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh stakoholder kereta api seperi Departemen Perhubungan, Kementerian Negara BUMN dan Komisaris.

Prosedur PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah memiliki Master Plan Teknologi Informasi yang digunakan sebagai acuan pengembangan teknologi informasi ke depan. Dalam hal pengelolaan dokumen Master Plan Teknologi Informasi, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga melakukan revisi secara berkala terhadap dokumen tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan. Isu-isu pengembangan teknologi informasi dalamManajemen Sistem Informasi 19

mendukung pengambilan keputusan di kalangan eksekutif PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Direncanakan sistem tersebut dikembangkan secara swakelola.

Pengembangan Sistem Informasi Eksekutif tersebut dilakukan dengan melakukan pembenahan terhadap Corporate Database atau Data Warehouse. tahun belakangan ini diarahkan kepada pengembangan Sistem Informasi Eksekutif untuk hasil-hasil assessment di lapangan menunjukkan bahwa PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga akan mengembangkan sistem berbasis web yang digunakan untuk pelaporan-pelaporan yang dibutuhkan oleh stakeholder kereta api. Dalam hal ini, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sangat membutuhkan adanya dukungan dari Pusdatin dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk keperluan koordinasi dan penetapan standar yang akan digunakan. Salah satu isu yang mengemuka pada saat assessment dilapangan adalah adanya pembinaan secara berkala dari Departemen Perhubungan dalam hal arah dan pengembangan teknologi informasi.

2.17. Knowledge Management

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Belum menerapkan knowledge management pada infrastruktur informasi dan teknologi.

Manajemen Sistem Informasi

20

BAB III KESIMPULAN

Setelah kita observasi dan melakukan analisis pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat kita simpulkan bahwa perusahaan ini telah menggunakan teknologi dan informasi yang cukup baik. Bisa dilihat dari manajemen dan sistem informasi serta infrastruktur it yang sudah diterapkan atau sedang dikembangkan pada perusahaan tersebut. Saat ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) banyak melakukan perubahan, salah satunya pada bidang sistem informasi. Sistem informasi yang sudah dibuat oleh perusahaan tersebut yaitu siloka, siperloka, sipoka, serta sistem ticketing online. Dengan adanya sistem informasi tersebut telah membuktikan bahwa perusahaan tersebut sudah menjadi perusahaan yang berbasis digital firm.

Manajemen Sistem Informasi

21

DAFTAR PUSTAKA

http://mulyaniakuntansi.blogspot.com/2010/03/visi-misi-dan-strategi-pada-perusahaan.html http://www.kereta-api.co.id/tentang-kami/sekilas-sejarah.html http://www.kereta-api.co.id/tentang-kami/visi-dan-misi.ht http://junaedibugis.blogspot.com/2011/06/ptkereta-api-indonesiapersero.html?zx=3ea5579731dc4912

Manajemen Sistem Informasi

22